Disusun Oleh :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik sangat erat hubungannya dengan media, karena salah satu tujuan media
yakni untuk membentuk pendapat umum mengenai berbagai hal, terutama terkait
politik. Media massa dengan fungsi persuasif yang mampu membentuk pendapat
umum dan mampu mempengaruhi opini masyarakat terhadap isu-isu politik yang
sedang berkembang (Nimmo 1989). Cara-cara media menampilkan peristiwa-
peristiwa politik dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dan aktor politik mengenai
perkembangan politik. Keikutsertaan media dalam mengubah sistem politik dengan
melalui pembentukan opini publik atau pendapat umum yakni, upaya pembangunan
sikap dan tindakan khalayak mengenai sebuah masalah politik atau aktor politik
(Hamad 2004). Di era modernisasi, media massa semakin memperluas peranannya
dan muncul sebagai sebagai salah satu kekuatan baru. Dalam kerangka ini media
menyampaikan pemberitaan-pemberitaan politik kepada khalayak. Penyampaiannya
dalam berbagai bentuk, antara lain berupa audio, visual maupun audio-visual yang
didalamnya terdapat simbol politik dan fakta politik.
Media massa berperan untuk menyebarkan informasi secara masif, yang pada
akhirnya akan linear dengan tuntutan masyarakat modern untuk senantiasa meng-
update informasi. Kemampuannya dalam menyebarkan informasi itulah yang menjadi
sumber kekuasaan media massa. Di Indonesia, eksistensi pemberitaan media massa
dalam sistem politik bukan hanya bersumber dari ketertarikannya terhadap nilai atas
suatu peristiwa, melainkan juga bisa datang dari permintaan kontestan pemilu sendiri
(Silviana 2019). Kekuatan media massa tidak hanya mampu merepresentasikan
kepentingan para elit politik dan khalayaknya, namun yang dominan adalah para
pemilik dan pengusaha yang memiliki relasi dalam kepentingan politik tertentu.
Media yang dilingkupi oleh berbagai kepentingan inilah nantinya hadir dan muncul
yang akhirnya menjangkau lapisan masyarakat yang akhirnya mempengaruhi benak
dan peilaku masyarakat pemilih (Yasir 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Macam-macam media massa dalam sistem politik
2. Peran media massa dalam iklan politik Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Macam-macam Media Massa dalam Sistem Politik
Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Media
massa yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata “mass media” yang bermakna
alat penghubung. Media massa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna
sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan
kepada masyarakat luas. Media massa merupakan sarana komunikasi politik yang bisa
menjangkau khalayak yang luas. Dalam hal ini, McQuail (2011: 21) menjelaskan media
massa memiliki berbagai fungsi bagi khalayaknya yaitu: (1) sebagai pemberi informasi;
(2) pemberian komentar atau interpretasi yang membantu pemahaman makna
informasi; (3) pembentukan kesepakatan; (4) korelasi bagian-bagian masyarakat
dalam pemberian respon terhadap lingkungan; (5) transmisi warisan budaya; dan
keenam, ekspresi nilai-nilai dan simbol budaya yang diperlukan untuk melestarikan
identitas dan kesinambungan masyarakat (Yasir 2014). Adapun macam-macam media
masa dalam Sistem Politik :
a. Media Siaran (Televisi)
Media televisi saat ini masih menjadi saluran utama untuk mendapatkan informasi
apapun terkait dengan politik di Indonesia yang sedang terjadi. Melalui televisi ini
baik sistem politik maupun komunikasi politik dapat dijangkau oleh masyarakat.
Bagi mereka yang tidak bisa melihat bisa menikmati dengan mendengar, begitu juga
bagi yang tidak bisa mendengar dapat dinikmati dengan visualisasinya. Selain itu,
televisi dengan karakter audio visualnya dapat memberikan sejumlah keunggulan
diantaranya mampu menyampaikan pesan melalui gammbar dan suara secara
bersamaan.
b. Media Cetak
Surat kabar atau media cetak secara umumya memiliki andil dalam pembentukan
persepsi masyarakat. Media massa cetak yang dalam konteks ini dibatasi dalam
bentuk surat kabar, majalah, dan buku merupakan sarana komunikasi dan persuasi
bagi para praktisi politik, para partisan politik, dan para pemerhati politik. Sebagai
sarana komunikasi, media massa cetak tersebut dimanfaatkan untuk
menyosialisasikan visi dan misi dari kandidat dewan atau presiden, memberikan
informasi selengkap dan semenarik mungkin berkait dengan program-program
jangka panjang dan pendek sebagai perwujudan pelaksanaan visi dan misi para
kandidat.
c. Media Internet
internet itu sendiri sangat lekat dari penggunaanya oleh masyarakat apalagi di zaman
modern saat ini. Sepertinya internet juga menjadi sebuah teknologi yang sangat
berguna bagi siapapun karena tidak lepas dari fungsi pentingnya. Dalam dunia
politik pun internet membawa pengaruh besar dalam bidang politik di Indonesia.
Bidang politik merupakan bidang yang membutuhkan publisitas atau memudahkan
penyampaian aspirasi masyarakat sehingga internet adalah media yang paling
banyak dibutuhkan dalam hal promosi dari seorang tokoh politik atau partai politik.
Tokoh politik atau partai politik akan memanfaatkan semua media yang dianggap
potensial dalam meningkatkan popularitas tokoh ataupun partai politik tersebut.
Penggunaan media oleh tokoh politik dan partai politik dikenal dengan istilah
Komunikasi Politik. Komunikasi politik mencakup penggunaan media oleh
pemerintah dan partai politik guna mendapat dukungan pada saat pemilihan umum
atau juga di luar pemilihan umum (Vivi 2020).
Banyak juga politikus di Indonesia selain memanfaatkan situs jejaring sosial juga
membuat blog pribadi. Dalam blog tersebut mereka mengungkapkan pandangan,
gagasan ataupun kritik mengenai sesuatu hal yang sedang menjadi topik di tengah
masyarakat. Dengan adanya blog tersebut akan membuat sang politikus berkesan
lebih intelek karena dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
internet (R.Situmorang 2012).
a. Iklan Politik
Iklan politik Secara kondisional selain berfungsi memberikan pemahaman tentang
keberadaan suatu produk, iklan sekaligus menjadi “mediasi dalam membujuk
konsumen untuk secara suka rela mencoba atau membeli produk yang ditawarkan”.
Artinya, melalui iklan yang menawarkan aneka ragam kebutuhan (termasuk iklan
politik dengan isi pesan politik) diupayakan agar kebutuhan konsumen (pemilih) dapat
dicapai. Secara lebih umum klasifikasi iklan dapat dikategorikan berdasarkan target
audiens, wilayah, pemilihan media, dan tujuan. Sebagaimana Bovee mengatakan iklan
dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori.
Target Audiens: pemakai iklan atau bisnis seperti industrial, perdagangan,
professional, pertanian.
Wilayah geografis: internasional, nasional, regional atau lokal.
Penggunaan media: media cetak (Koran, majalah), media elekronika
(radio,televisi), media luar rumah (poster).
Media yang biasa digunakan iklan pada saat kampanye adalah billboard (baliho),
surat kabar, radio dan televisi. Melalui iklan politik para calon bisa
mengkomunikasikan pesan-pesannya, idenya, programnya kepada para calon pemilih.
Mengenai pesan iklan untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai pesan iklan
politik, Bovee menyatakan bahwa pesan iklan adalah apa yang direncanakan untuk
disampaikan dalam iklan dan bagaimana perencanaan penyampaian pesan itu secara
verbal dan non verbal. Dengan demikian, untuk menampilkan kekuatan iklan tidak
hanya sekedar menampilkan pesan verbal tetapi juga harus menampilkan pesan non
verbal yang mendukung kekuatan yakni menambah daya tarik iklan. Berdasarkan
pemikiran tersebut dapat dikatakan bahwa pesan-pesan yang akan disampaikan melalui
iklan hendaknya memanfaatkan berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Lalu,
sebelum menentukan penggunaan media ada baiknya mempertimbangkan karakteristik
yang ada dalam sasaran khalayak.
Sasaran khalayak disini yaitu masyarakat pengrajin tas dan sepatu yang memiliki
karakteristik sangat oportunis, mengambil sesuatu yang dapat menguntungkan serta
meningkatkan pendapatan dalam sentra usaha mereka. karena sifatnya yang sangat
efisien media yang baik digunakan untuk sasaran pengrajin adalah media yang dapat
mereka jangkau dengan mudah. oleh karena itu penggunaan baliho, surat kabar, radio
dan televisi dapat digunakan untuk sosialisasi calon kepala daerah.
Politik sangat erat hubungannya dengan media, karena salah satu tujuan media yakni
untuk membentuk pendapat umum mengenai berbagai hal, terutama terkait politik.
Media massa dengan fungsi berperan untuk menyebarkan informasi secara masif dan
persuasif serta mampu membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi opini
masyarakat terhadap isu-isu politik yang sedang berkembang. Media massa dengan
kemampuannya dalam membuat agenda, dapat memancing perhatian khalayak dengan
cara menampilkan kekuatan iklan dimana nantinya tidak hanya sekedar menampilkan
pesan verbal tetapi juga harus menampilkan pesan non verbal yang mendukung
kekuatan yakni menambah daya tarik dari pesan yang diantarkan. Maka fungsi media
menjadi lebih luas lagi, baik media cetak maupun elektronik. Lalu, sebelum
menentukan penggunaan media ada baiknya mempertimbangkan karakteristik yang ada
dalam sasaran khalayak. Oleh sebab itu, media massa tidak hanya dilihat dari aspek
sebagai industri hiburan dan informasi tetapi juga sebagai sarana pembentukan
pendapat umum.
Daftar Pustaka
Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta: Granit, 2004.
Nimmo, Dan. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1989.
R.Situmorang, James. “Pemanfaatan Internet Sebagai New Media dalam Bidang Politik,
bisnis, Pendidikan dan Sosial Budaya.” Administrasi Bisnis, 2012.
Vivi, Setya. Pengaruh Internet sebagai New Media dalam Bidang Politik di Indonesia. 23
Desember 2020. https://kumparan.com/setya-vivi/pengaruh-internet-sebagai-new-
media-dalam-bidang-politik-di-indonesia-1updHwTAoIy/full (diakses 05 25, 2021).
Yasir. “Kekuatan Media Massa Dalam Komunikasi Politik : Internet sebagai sebuah
Alternatif.” Komunikasi, 2014.
Sumartono, Terperangkap dalam Iklan: Meneropong Imbas Iklan Televisi,( Bandung: Alfabeta, 2002),
h.13.
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa,( Jakarta: Prenada Media Group , 2008), h. 110.
Ibid, h. 280.
Ratna Noviani, Jalan Tengah Memahami Iklan.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002) h. 53-54.