Anda di halaman 1dari 3

Hilna I’anatul Syavilla_1120040104_D4 Manajemen Bisnis_MB2D

Memaksimalkan Potensi Diri Sebagai Generasi Millenial

Generasi millenial merupakan generasi yang sangat berperan penting terhadap


berkembangnya suatu negara di eram revolusi 4.0. Hal ini karena mereka cenderung
lebih mudah dalam memahami atau menerima pengetahuan mengenai teknologi digital,
komunikasi, dan media. Tidak hanya canggih dalam hal teknologi saja melainkan
mereka juga memiliki pemikiran yang terbuka dan inklusif terhadap perubahan yang
ada.

Para ahli mengatakan rentan usia generasi millenial kisaran tahun 1990 hingga
2000-an. Di era revolusi 4.0 ini generasi millenial merupakan tokoh utama yang harus
selalu bekerja aktif, kreatif dan inovatif yang mana dapat dicapai melalui revolusi
mental. Oleh karena itu perlunya sebuah solusi dari generasi milenial sebagai pelaku
utama di revolusi industri 4.0 untuk menjadi pemegang kunci aktivitas ekonomi
Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi.

Menurut saya, untuk mewujudkan itu semua niat dan upaya yang besar, terutama
dalam diri saya sendiri. Adanya niat yang kuat sangatlah penting tetapi jika tidak
dibarengi dengan usaha itu semua akan sia-sia. Berdasarkan pernyataan di paragraf
pertama bahwa generasi millenial cenderung lebih mudah dalam memahami atau
menerima pengetahuan mengenai teknologi digital, komunikasi, dan media, serta
memiliki pemikiran yang terbuka dan inklusif terhadap perubahan yang ada. Akan
tetapi, jika hal tersebut tidak pernah di asah dan dikembangkan maka generasi millenial
yang harusnya menjadi peran penting terhadap era globalisasi ini justru merekalah yang
akan menjadi beban bagi negara.

Oleh karena itu, pentingnya untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri.
Banyak sekali cara yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh
generasi millenial ini, seperti
a) Mengenal diri sendiri
Dengan bertanya kepada diri sendiri, minat dan bakat apa yang saya bisa
lakukan. Dengan cara itu maka saya tidak lagi kebigungan untuk
menentukan tujuan yang ingin dicapai.
b) Mencari tahu kelemahan dan kelebihan diri
Dalam memaksimalkan potensi dalam diri, sangatlah penting untuk mencari
apa kelemahan dan kelebihan dalam diri agar mempermudah untuk
mencapai tujuan dan mempersiapkan diri jika ada masalah yang nantinya
akan terjadi dan Saya bisa mengatasinya dengan baik.
c) Berani mencoba hal baru
Berani mencoba hal baru akan memunculkan passion baru dalam diri dan
menjadi semakin tahu tentang kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Selain
itu, juga dapat menambah wawasan dan pengalaman baru.
d) Open minded terhadap saran dan kritik
Saat sedang berusaha untuk mengembangkan potensi diri, Saya harus
bersikap terbuka dalam menerima saran dan kritikan dari orang lain.
Menganggap saran dan kritik tersebut sebagai hal positif yang akan berguna
bagi masa depan Saya. Namun, Saya juga perlu memilih kritikan yang
datang. Jika saran dan kritikan cukup membangun, perlu dijadikan sebagai
bahan untuk introspeksi diri. Namun, jika kritikan tersebut hanya membuat
potensi diri tidak berkembang, maka sebaiknya tak perlu Saya pikirkan.
e) Banyak mengikuti kegiatan pelatihan ataupun seminar baik secara
online maupun offline
Dengan mengikuti kegiatan pelatihan ataupun seminar ini, merupakan
bentuk implementasi dalam memaksimalkan potensi dalam diri karena tanpa
adanya penerapan tersebut maka potensi yang ada dalam diri akan sulit
untuk berkembang. Kegiatan-kegiatan tersebut tergantung dengan passion
yang ada dalam diri masing masing, misalkan: seseorang yang memiliki
passion di desain maka ia sebaiknya rajin-rajin dalam mengikuti pelatihan
desain agar kemampuan yang ada dalam dirinya semakin berkembang.
Selain itu, generasi millenial harus mampu memiliki pemikiran yang kreatif,
inovatif, dan kritis, untuk memaksimalkan potensi tersebut seorang perlu
mengikuti kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
untuk mendapatkan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
manajemen organisasi mahasiswa. Ada beberapa tingkatan dalam LKMM,
yaitu: LKMM Pra-TD keterampilan dasar dalam berkomunikasi, mengenal
potensi diri, mengembangkan sifat kreatif, inovatif, kritis dan memposisikan
diri secara efektif dalam organisasi kemahasiswaan. LKMM Tingkat Dasar
membekali mahasiswa dengan keterampilan menyelenggarakan kegiatan
kemahasiswaan dengan perencanaan dan sistematika yang baik. LKMM
Tingkat Menengah membekali mahasiswa dengan wawasan dan
keterampilan mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu
kelembagaan, sedangkan LKMM Tingkat Lanjut di sebut pula Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa Kader Bangsa bertujuan membekali mahasiswa
dengan wawasan, penerapan revolusi 4.0 dalam organisasi kemahasiswaan
dan keterampilan mengelola opini publik (wacana).

Kegiatan LKMM ini sangat berguna sekali dalam memaksimalkan potensi yang
ada dalam diri, khususnya bagi generasi millenial bangsa ini. Karena dengan adanya
kegiatan tersebut pola pikir seseorang akan semakin terbuka dalam menanggapi
perubahan dan cenderung kritis dalam berfikir. Selain itu, alangkah baiknya jika kelima
point diatas perlu dipahami dan di terapkan agar potensi yang ada dalam diri bisa
diterapkan secara maksimal dalam menghadapi era rovolusi 4.0.

Anda mungkin juga menyukai