Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH ONLINE PERSONAL BRANDING DALAM KEGIATAN

DAKWAH ISLAM MODEREN MELALUI SOSIAL MEDIA

Rifqi Firmansyah Manuputty


NIM (20191200210087)

Dakwah adalah salah satu cara untuk mengajak umat Islam menuju jalan yang benar dan
lurus. Dakwah juga bisa dikatakan sebagai salah satu metode ber-amar ma’ruf nahi munkar.
Untuk itu, dalam sebuah kegiatan dakwah perlu perencanaan dan tujuan yang jelas agar
maksud dan sasaran dakwah (mad’u) tercapai. Dalam berdakwah tidak jarang sang juru
dakwah (da’i) menyelipkan ajaran-ajaran yang dibawanya agar para pendengar mengikuti
ajaran yang dimaksud.1

Pada zaman sekarang, keberadaan media sosial yang telah menjadi fenomena yang
semakin mengglobal dan mengakar, menjadikan media sosial sebagai sarana yang sangat
efektif dalam penyebaran dakwah islam. Hal tersebut menyebabkan dakwah menjadi lebih
fleksibel dan mudah. Semua orang dapat mengakses artikel, rekaman, bahkan video kajian
dengan sangat cepat, dimana saja, kapan saja. Kemudahan tersebut memberikan kebebasan
bagi masyarakat untuk memilih materi dakwah maupun da’i yang mereka sukai, sehingga
personal branding seorang da’i sangat diperhatikan.

Sejauh ini studi tentang dakwah dan media sosial cenderung melihat penggunaan media
sosial sebagai sarana dakwah, dimensi pengaruh personal branding seorang da’i terhadap
dakwah islam belum dikaji secara mendalam.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, tulisan ini berusaha untuk mendeskripsikan
seberapa besar pengaruh personal branding terhadap kiprah seorang da’i dalam aktivitas
dakwah moderen melalui media sosial.

Menurut Nareshwary2, personal branding berfokus menampilkan sosoknya di dunia


maya melalui internet, seperti di social media, content provider dan public record. Setelah
orang lain melihat data diri seseorang di media social, mereka akan bisa menggambarkan
secara sekilas mengenai kehidupan orang tersebut baik kehidupan personal ataupun
1
Muhammad Ali Chozin. 2013. “Strategi Dakwah Salafi Di Indonesia”. Vol. 19, No.1, Th. 2013.
http://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/article/download/273/253. Diakses 25 Maret 2021
2
Nareshwary M.Q. 2019. “Strategi Online Social Branding Taqy Malik Di Instagram”. Vol. 1, No. 1, September
2019. http://voxpop.upnjatim.ac.id/index.php/voxpop/article/download/17/16/. Diakses 225 Maret 2021.
professional. Tujuan dari online personal branding adalah untuk menghubungkan semua
stimuli menjadi satu kesatuan pesan, dimana seseorang dapat mengatur reputasinya dan
mengatur bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya.3

Frischmann merumuskan suatu formula sederhana mengenai online personal


branding, yaitu :
Skill set + Aura + Identity = Online Personal Brand
Skill set adalah serangkaian kemampuan yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan
pengalaman kerja yang dimiliki, Pendidikan, dan pengalaman yang lainnya. Skill set
merupakan representasi dari nilai fungsional dan rasional. Skill set sangat mudah untuk dicari
dalam dunia online baik internal maupun eksternal. Menurut Frischmann skill set sendiri
telah
banyak diadopsi oleh berbagai media sosial yang ada dan ia menambahkan bahwa akan
sangat
menguntungkan jika seseorang mengubungkan skill set antara satu platform ke platform yang
lainnya.4

Aura adalah bagaimana cara seseorang memandang anda berdasarkan pada


personality,
penampilan gaya, dan kharisma yang dimiliki dan dilihat secara online. Hal ini termasuk
konten
yang disebarluaskan dan yang dapat diontrol maupun konten yang tidak disebarluaskan dan
yang tidak dapat dikontrol. Membangun aura memiliki kesamaan dengan memb Aura sendiri
berbasis pada persepsi yang timbul oleh orang-orang yang melihat dan berkunjung pada
website pribadi dan profil media sosial yang dimiliki. Seseorang yang ingin membangun
online
personal brand harus memiliki kontrol terhadap persepsi yang timbul ini. Mobray
(2009) menyebutnya dengan impression management. Membangun reputasi bisnis secara
tradisional yang membedakan adalah tanpa adanya pertemuan tatap muka dan interaksi.5

Identity merupakan representatif dari jaringan yang dimiliki dan bagaimana seseorang
diproyeksikan ke dalam jaringan tersebut. Tujuan utamanya adalah memanfaatkan jejak
3
Frischmann, Ryan M. 2014. Online Personal Branding. Skill Set, Aura, Identity. USACreate Space
Independent Publishing Platform. Halaman 8
4
Frischmann, Ryan M. 2014. Online Personal Branding. Skill Set, Aura, Identity. USACreate Space
Independent Publishing Platform. Halaman 16
5
Frischmann, Ryan M. 2014. Online Personal Branding. Skill Set, Aura, Identity. USACreate Space
Independent Publishing Platform. Halaman 27
digital
yang sudah dibuat untuk memancarkan cohesive brand.6

Kesimpulannya bahwa online personal branding sangat berpengaruh dalam dakwah


islam moderen melalui media sosial. Para da’i harus memiliki kualifikasi khusus untuk
berdakwah di sosial media, serta memicu para da’i untuk berlomba-lomba membangun
online personal branding sendiri demi menjangkau sasaran dakwah yang luas.

6
Frischmann, Ryan M. 2014. Online Personal Branding. Skill Set, Aura, Identity. USACreate Space
Independent Publishing Platform. Halaman 8

Anda mungkin juga menyukai