• Kata al-fitrah berasal dari akar kata al-fathr yang bermakna “belahan”,
dari makna tersebut muncul beberapa makna lain, seperti;
“penciptaan” atau “kejadian”.
• Fitrah manusia berarti kejadiannya sejak awal atau bawaan sejak lahir
(Shihab M. Q., 1996).
• Hakikat fitrah adalah potensi yang dimiliki manusia untuk menerima
agama, iman dan tauhid serta perilaku suci (Assegaf, 2011).
• Berarti Allah menciptakan semua manusia memang sudah membawa
fitrah atau suci.
• Fitrah juga dimaknai sebagai berbagai potensi tersembunyi di dalam diri
manusia. Setelah memperoleh support dari luar dirinya, maka fitrah
tersebut dapat bertransformasi menjadi sesuatu yang aktual. (Anwar,
2022). Nampaknya, pendapat ini didasarkan pada sabda Rasulullah Saw
berikut ini.
فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو ميجسانه،كل مولود يولد على الفطرة
“Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu bapanyalah
yang menjadikannya yahudi, nashrani atau majusi” (Hadis).
• Ilyas menjelaskan bahwa fitrah yang termaktub dalam hadis di atas
adalah Islam, karena lafadz yang disebutkan Rasul hanya kedua
orangtua yang mampu meyahudikan, menashranikan dan
memajusikan, dengan tidak menyebutkan kata “mengislamkan”.
Simpulannya adalah bahwa “setiap anak dilahirkan sebagai Muslim…”
(Ilyas, 2004).
• Burhanuddin menjelaskan bahwa dalam makna jisim, al-fitrah
merupakan ciptaan dasar alamiah yang menjadi sistem keadaan
jasmani. Sedangkan dalam arti agamis, al-fitrah merupakan bawaan
manusia sejak awal kejadiannya telah mengenal Allah (Burhanuddin,
2007).
2. Dalil Rasio atau Akal
ْ َّ ٰ
اط ُن ۖ َوهُ َو بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ٌم
ِ َ َوٱلظ ِه ُر َوٱلبUاخ ُر ْ هُ َو ٱَأْل َّو ُل َو
ِ ٱل َء
Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Hadid, 57: 3).
B. Iman kepada para Malaikat Allah
1. Pengertian
• Arti iman kepada para malaikat Allah adalah percaya dan meyakini
adanya para malaikat yang diciptakan oleh Allah Swt.
• Beriman kepada para malaikat meliputi iman kepada sifat-sifatnya.
Para malaikat tidak memiliki jenis kelamin, laki-laki ataupun
perempuan, diciptakan dari nur (cahaya), tak memiliki nafsu, tidak
makan atau minum, tak pernah ingkar dengan perintah Allah, selalu
taat menjalankan perintah-Nya, serta tak henti berdzikir dan
bertasbih, di malam dan siang hari (Hawwa, Al-Islam, 2004).
• Hadits bahwa Malaikat dari cahaya:
. وخلق آدم مما وصف لكم، وخلق الجان من مارج من نار،خلقت المالئكة من نور
“Malaikat diciptakan dari nur (cahaya), jin diciptakan dari api dan
Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya kepadamu
(dari tanah)” (Hadis riwayat Muslim dari ‘Aisyah ra.).
2. Sifat-sifat Malaikat
• Malaikat adalah hamba Allah yang memiliki sifat paling baik di antara
makhluk lainnya. Mereka tak pernah menyimpang dari perintah dan
larangan Allah.
• Hal ini terus mereka lakukan sejak awal penciptaannya sampai hari akhir
kelak, dan tetap konsisten pada ketaatannya terhadap Allah Swt.
َ ُون َع ْن ِعبَا َدتِِۦه َواَل يَ ْستَحْ ِسر
ُون ِ ْت َوٱَأْلر
َ ض ۚ َو َم ْن ِعن َد ۥهُ اَل يَ ْستَ ْكبِر ِ َولَهۥُ َمن فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
ُون َ َُون ٱلَّي َْل َوٱلنَّه
َ ار اَل يَ ْفتُر َ يُ َسبِّح
“Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat)
yang di sisiNya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan
tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-
hentinya malam dan siang” (Q.S al-Anbiya’: 19-20).
۟ َُوقَال
َ وا ٱتَّ َخ َذ ٱلرَّحْ ٰ َم ُن َولَ ًدا ۗ ُسب ٰ َْحنَهۥُ ۚ بَلْ ِعبَا ٌد ُّم ْك َر ُم
ون
َ ُاَل يَ ْسبِقُونَهۥُ بِ ْٱلقَ ْو ِل َوهُم بَِأ ْم ِر ِهۦ يَ ْع َمل
ون
Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah Telah mengambil
(mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat
itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan (26) Mereka itu tidak
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-
perintahNya”(27) (Q.S Al-Anbiya’ 26-27).
• Ayat yang lain menegaskan:
َعلَ ْيهَا َم ٰلِٓئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِش َدا ٌد اَّل يَ ْعص ُْو َن هّٰللا َ َم ۤا اَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُ ْو َن َما يُْؤ َمر ُْو َن
• Kitab Zabur khusus diberikan Allah kepada Nabi Daud As. Simak
firman Allah berikut
َو َءاتَ ْينَا َدا ُۥو َد َزبُورًا
“Kami berikan Zabur kepada Daud” (Q.S. An-Nisa’, 4: 163).
2. Nama-Nama Kitab dan Rasul Pembawanya
• Seyogyanya, kitab suci itu banyak, sebanyak nabi dan rasul yang
diutus Allah. AlQuran menerangkan hal tersebut dalam firman Allah
berikut ini.
ق َ َين َوَأن َز َل َم َعهُ ُم ْٱل ِك ٰت
ِّ ب بِ ْٱل َح َ ۦن ُمبَ ِّش ِر
َ Uين َو ُمن ِذ ِر َ ان ٱلنَّاسُ ُأ َّمةً ٰ َو ِح َدةً فَبَ َع
َ ث ٱهَّلل ُ ٱلنَّبِ ِّي َ َك
۟ ُٱختَلَف
ْ اس فِي َما
وا فِي ِه ِ َّلِيَ ْح ُك َم بَ ْي َن ٱلن
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan
Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi
keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan” (Q.S al-baqarah, 2: 13).
a. Kitab Taurat,
• Yaitu kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Musa As.
• Kitab ini berisi syari’at dan hukum-hukum agama yang cocok dengan kondisi
umat di masanya. Kitab suci ini juga berisikan aqidah tauhid (menuhankan
Allah), janj-janji maupun ancaman Allah.
۟ ب َو َج َع ْل ٰنَهُ هُ ًدى لِّبَنِ ٓى ْس ٰ َٓر ِءي َل َأاَّل تَتَّ ِخ ُذ
وا ِمن ُدونِى َو ِكياًل َ ََو َءاتَ ْينَا ُمو َسى ْٱل ِك ٰت
ِإ
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat
itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil
penolong selain Aku” (Q.S. al-Isra’, 17: 2).
• Uniknya, meskipun Nabi Muhammad belum lahir pada saat Taurat
diturunkan, namun di dalamnya ada penjelasan tentang akan datangnya
(Nabi Muhammad) sebagai nabi atau Rasul terakhir. Ajaran yang dibawanya
kelak menjadi penyempurna bahkan ada yang mengganti ajaran-ajaran
sebelumnya.
b. Kitab Zabur
• Yakni kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud As, yang
berisikan doa-doa, dzikir, dan ajaran-ajaran yang mengandung
hikmah.
• Berbeda dengan Taurat, di dalam Zabur tidak tidak ada syari’at dan
hukum-hukum agama. Umat Nabi Daud masih mengikuti ajaran
Taurat yang dibawa Nabi Musa As.
ۖض
ٍ ْ
ع َ ب ى
ٰ َ لعَ ۦن
َ ي
ِّ ِ بَّ ن ٱل ض
َ ْ
ع َ ب اَ ن ْ
َّلض َ ف ْ
د َ قَ لوَ ۗ ض
ِ ر ْ َأْلٱوَ ت
ِ و
َ ٰ م
َ ٰ َّ
س ٱل ىِ ف ن م
َ ِ ب م
ُ َ لعْ َأ َ َُّو َرب
ك
َو َءاتَ ْينَا َدا ُوۥ َد َزبُو ًرا
Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi.
dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud”(Q.S. al-
.Isra’, 17: 55)
c. Kitab Injil
• yakni kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa As.
• Kitab Injil berisikan hukum-hukum dan seruan kepada manusia untuk kembali
meng-Esakan Allah.
• Sama halnya dengan Taurat, dalam Kitab Injil juga dikabarkan tentang kedatangan
Nabi Muhammad Saw.
ٰ ِّ ٰ
نجي َل فِي ِه هُ ًدى َونُو ٌر
ِ ِإْل ٱ ُ هَ ن ْ
ي َ ت U
ا ء و
َ َ ۖ ة
ِ ٰ
ى ر
َ و
ْ َّ ت ٱل ن
َ م
ِ ه
ِ ْ
ي د
َ َ ي ْن َ يَ ب ا م
َ ل اً ق ِّ
د ص
َ م مَ ي
ُ َ َ ِْرم ْن
ب ٱ ى س
َ ي ع
ِ ِ ِ َ ٰ ٓى َءاUَوقَفَّ ْينَا َعل
ب م ه
ِ ر َ ث
َ ِص ِّدقًا لِّ َما بَي َْن يَ َد ْي ِه ِم َن ٱلتَّ ْو َر ٰى ِة َوهُ ًدى َو َم ْو ِعظَةً لِّ ْل ُمتَّق
ين َ َو ُم
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa (Q.S.
alMaidah, 5: 46)
d. Kitab Al-Quran
• Para rasul adalah manusia istimewa yang diutus oleh Allah untuk
mengemban risalah-Nya. Tentunya, Allah telah membekali empat sifat
yang mulia dan agung, agar mereka pantas untuk dijadikan tauladan
atau panutan bagi umatnya. Sifat-sifat tersebut adalah:
a. Shiddiq, berarti jujur/benar
b. Tabligh, berarti menyampaikan
c. Amanah, bermakna dapat dipercayai
d. Fathanah, bermakna bijaksana
• Selain sifat-sifat wajib di atas, para nabi dan rasul juga harus memiliki
sifatsifat mustahil.
• Sifat-sifat mustahil bagi rasul ini merupakan kunci bagi keistimewaaan
dan keagangan kepribadian mereka. Sifat-sifat mustahil tersebut yaitu:
1) Kadzib, yakni pembohong atau pendusta (merupakan lawan dari sifat
Shiddiq
2) Khianat, yakni tidak dapat dipercaya lawan dari sifat amanah
3) Kitman, yakni menutupi, lawan dari sifat tabligh
4) Baladah, yakni bodoh lawan dari sifat fathanah
3. Tugas Para Rasul
• Tugas yang diamanahkan kepada rasul tidaklah sedikit, namun berikut
ini beberapa tugas yang wajib mereka laksanakan sebagai utusan
Allah. (Depdiknas, 2003).
a. Menginformasikan tentang keesaan Allah, sifat-sifat-Nya dan segala
hal yang berhubungan dengan urusan Rububiyyah.
b. Menyeru seluruh manusia untuk bertauhid henya kepada Allah
c. Menjelaskan keagungan dan kemahakuasaan Allah SWT dalam
berbagai dimensiNya, baik tentang kemahakuasaan-Nya, Qudrah dan
iradah-Nya, kehendak-Nya, dan lain-lain
d. Menyeru umat manusia agar berakhlak karimah dan beradab
e. Mengajarkan cara mengagungkan Allah SWT dalam berbagai bentuk
aktivitas ibadah, imbalan dan balasannya berupa pahala atau dosa
f. Menjelaskan berbagai aturan hidup pada manusia agar dapat
memelihara kehidupannya, termasuk hal-hal yang dapat merugikan
dirinya sendiri.
g. Mengajak manusia untuk tidak bermalas-malasan dan terus berpacu
untuk mencapai kehidupan yang mulia di dunia dan di akhirat
h. Membawa manusia untuk berpaling dari sifat hubbud dunya
(mencintai ehiduapn duaniawi)
i. Membawa berita-berita ghaib, seperti tentang malaikat, jin, dan hal-hal
yang akan terjadi di akhirat nanti (bukan hal-hal yang aneh-aneh)
j. Membawa kabar gembira dan memberi peringatan kepada umat
manusia (Depdiknas, 2003).
• Selain diberi sifat yang mulia dan tugas yang amat berat, para nabi
dan rasul dianugerahi Allah kemampuan yang istimewa, yang tidak
dimiliki makhluk lain manapun, yang disebut dengan "mu'jizat".
• Mu’jizat ialah suatu kemampuan atau dapat juga berupa kejadian luar
biasa dan tak lazim, dan tak ada satu tantangan terhadap mu'jizat
tersebut, yang dapat mengalahkannya (Depdiknas, 2003).
• Mu'jizat yang diberikan Allah kepada para rasul ini tidak ada yang
dapat dicerna oleh akal manusia, karena memang bertentangan
dengan hukum sebab akibat atau sunnatullah.
Mu'jizat-mu'jizat para rasul tersebut adalah sebagai berikut: