Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

Disusun Oleh :

Akhmad Faza Amaanullah (04)

Carissa Eilin Ardana (12)

Mukhammad Rafiq Muzakki (21)

Yustica Berlin (30)

Kelas : XI MIPA 4

SMA NEGERI 3 SIDOARJO

TAHUN AJARAN 2017/2018


Iman kepada Kitab-Kitab Allah Swt

A. Pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.


Secara bahasa, kata iman berasal dari bahasa Arab “amana-yu’minu-imanan”
yang artinya percaya. Sementara kata kitab juga berasal dari bahasa Arab “kataba-
yaktubu-katban-kitaban” yang artinya tulisan, ketetapan, hukum, atau buku. Maksud
dari kitab dalam tema ini adalah kitab suci, dan dalam memahami kitab suci kita dapat
membedakannya menjadi dua kategori sebagai berikut.
1. Kitab suci samawi, yaitu kitab suci yang bersumber dari wahyu atau firman Allah
Swt. yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada para rasul yang dipilh-Nya.
2. Kitab suci ardi, yaitu kitab suci yang bersumber dari hasil perenungan para tokoh
agama, bukan bersumber dari wahyu atau firman Allah Swt.

Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. yang dimaksud di sini adalah kitab suci
samawi bukan ardi. Sehingga, kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. adalah meyakini dengan
sepenuh hati, membenarkan dengan ucapan dan membuktikan dengan perilaku
keseharian akan keberadaan kitab-kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para rasul-
Nya. Kitab adalah wahyu atau firman Allah Swt. berbentuk buku yang di dalamnya
berisi seluruh petunjuk dan pedoman hidup manusia, disampaikan oleh malaikat Jibril
kepada para rasul untuk disampaikan kembali kepada umatnya masing-masing.
(Platinum hal.22)

Dengan adanya kitab suci, setiap orang dituntun untuk menyakini keberadaan kitab
Allah sebelum dapat mengambil pedoman dirinya. Hal ini sebagimana firman Allah
dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 136 berikut.

ِ ِ ‫قُ ولُ وا آم نَّ ا بِ اللَّ ِه و م ا أُن ِْز َل إِ لَ ْي نَ ا و م ا أُن ِْز َل إِ ىَل ٰ إِ بْر ِاه‬
َ‫يم َو إ مْسَ اع يل‬ َ َ ََ ََ َ
َ ُّ‫يس ٰى َو َم ا أُو يِت َ النَّبِ ي‬ ِ ِ َ ‫َو إِ ْس َح‬
‫ون‬ َ ‫وس ٰى َو ع‬ َ ‫وب َو ا أْل َ ْس بَ اط َو َم ا أُو يِت َ ُم‬ َ ‫ْق‬ ُ ‫اق َو َي ع‬
َ ‫َح ٍد ِم ْن ُه ْم َو حَنْ ُن لَ هُ ُم ْس لِ ُم‬
‫ون‬ ِ ِ
َ ‫م ْن َر هِّب ْم اَل نُ َف ِّر ُق َب نْي َ أ‬
Artinya

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq,
Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa
yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 136 ) (Grafindo hal.20)

Hubungan Al-Qur’an dengan kitab lainnya adalah sebagai berikut.

a. Menjadi saksi tentang kebenaran kitab-kitab Allah Swt. sebelumnya (Q.S. Al-
Maidah/5:48)
b. Menjawab dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat para penganut
agama (Q.S. An-Nahl/16:64)
c. Mengoreksi kitab Allah Swt. yang sudah diubah oleh manusia yang ingkar.
(Erlangga hal.102)

B. Hukum Beriman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.


Memercayai kitab suci adalah salah satu rukun iman, yakni rukun iman yang
ketiga. Barang siapa yang tidak memercayainya maka keimanannya diragukan. Allah
Swt. berfirman dalam Q.S. An-Nisa’ Ayat 136 sebagai berikut.

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh. (Q.S. An-Nisa’/4:136)

Selain memercayai dan menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber


utama pedoman hidup, kita sebagai umat Islam juga wajib memercayai keberadaan
kitab-kitab Allah Swt. yang diturunkan sebelumnya kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad saw. Akan tetapi, hanya sebatas memercayai keberadaannya, bukan untuk
mengikuti ajarannya. Meskipun kitab-kitab terdahulu sebelum Al-Qur’an
keberadaannya masih ada sampai sekarang, akan tetapi seluruh syariatnya sudah tidak
berlaku dan juga tidak terjamin keasliannya. Hanya Al-Qur’an saja satu-satunya kitab
suci yang wajib diikuti dan akan tetap terjaga dari berbagai penyimpangan dan
pemalsuan sampai hari kiamat tiba. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Al-Hijr Ayat 9
sebagai berikut.

Artinya :

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr/15:9)

Ayat ini menjadi sebuah jaminan bahwa Allah Swt. senantiasa menjaga keaslian dan
kemurnian Al-Qur’an sepanjang masa dari berbagai usaha manusia yang ingin
mengubah isi Al-Qur’an baik dengan cara menambah ayat, menguranginya, atau
bahkan mengubah apa saja yang telah dinaskan dalam Al-Qur’an.

(Platinum hal.22-23)

C. Kitab-Kitab yang Diterangkan dalam Al-Qur’an adalah sebagai

berikut.
a. Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. berisi do’a, zikir, pengajaran,
dan hikmah (Q.S. Al-Isra’/17:55)
b. Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. berisi petunjuk dan cahaya
kebenaran (Q.S. Al-Maidah/5:44)
c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. berisi petunjuk dan penerangan
(Q.S. Al-Maidah/5:46)
d. Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. berisi ajaran-
ajaran Allah Swt. untuk memberi petunjuk dan bimbingan yang yang benar kepada
manusia sepanjang masa (Q.S. Fussilat/41:41-42)
Di samping kitab-kitab tersebut, Allah Swt. juga menurunkan sahifah-sahifah
yang diturunkan kepada Nabi Idris a.s., Nabi Ibrahim a.s., dan Nabi Musa a.s.
yang berisi perumpamaan-perumpamaan, ibarat-ibarat, dan suri teladan.
(Erlangga hal.102)

D. Macam-Macam Kitab Allah Swt. dan Rasul yang Menerimanya


Wahyu atau firman Allah Swt. yang diterima para nabi dan rasul-Nya ada dua
macam, yaitu sebagai berikut.
1. Suhuf, yakni wahyu yang terpisah-pisah dalam bentuk lembaran-lembaran.
2. Kitab, yakni wahyu yang dijadikan satu dalam bentuk buku.

HR. Ibnu Hibban : 362

Seratus empat buah kitab, Allah menurunkan kepada Nabi Syits 50 suhuf, kepada
Nabi Akhnukh (Idris) 30 suhuf, kepada Nabi Ibrahim 10 suhuf, dan kepada Nabi Musa
sebelum diberikan kitab Taurat 10 suhuf. Dan Allah menurunkan kitab Taurat, kitab
Injil, kitab Zabur, dan kitab Al-Qur’an.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di atas, dapat


disimpulkan bahwa wahyu atau firman Allah baik dalam bentuk suhuf maupun kitab
yang diturunkan Allah Swt. kepada para rasul-Nya berjumlah seratus empat (104)
kitab. Meskipun ada pendapat lain yang mengatakan 114 kitab. Akan tetapi yang wajib
kita ketahui hanyalah empat kitab saja, yakni kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.

1. Taurat
Taurat adalah kitab Allah yang diberikan kepada Nabi Musa a.s. untuk
disampaikan kembali kepada umatnya (Bani Israil). Bahasa yang digunakan dalam
kitab Taurat adalah bahasa Ibrani. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah bagi
Bani Israil. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. As-Sajdah Ayat 23 sebagai berikut.

Artinya :

Dan sungguh, telah Kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah
engkau (Muhammad) ragu-ragu menerimanya (Al-Qur’an) dan Kami jadikan Kitab
(Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil. (Q.S. As-Sajdah/32:23)

Isi kandungan dari Kitab Taurat di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Ajaran tauhid (mengesakan Allah Swt.)


b. Nasihat-nasihat kebaikan
c. Hukum-hukum syariat
d. Kisah dan sejarah nabi-nabi terdahulu

2. Zabur
Zabur adalah kitab Allah yang diberikan kepada Nabi Dawud a.s. untuk
disampaikan kembali kepada umatnya (Bani Israil). Bahasa yang digunakan dalam
kitab Zabur adalah bahasa Qibti. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. An-Nisa’
Ayat 163 sebagai berikut.

Artinya :

Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah


mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan
(pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus,
Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Dawud. (Q.S.
An-Nisa’/4:163)

Kitab Zabur berisi 150 surah seperti yang dikutip Ali as-Sabuni dalam kitab
Safwah at-Tafasir juz 1 halaman 320. Nama lain dari kitab Zabur adalah Mazmur.
Dalam kitab Zabur tidak ditemukan pembahasan tentang hukum, karena masih
mengikuti dan meneruskan syariat serta hukum terdahulu pada masa Nabi Musa a.s.
Isi kandungan dari kitab Zabur di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Ajaran tauhid (mengesakan Allah Swt.)


b. Kata-kata hikmah
c. Nasihat-nasihat kebaikan

3. Injil
Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa a.s. untuk disampaikan
kembali kepada umatnya (Bani Israil) sebagai penyempurna ajaran Nabi Musa a.s.
Kitab Injil pada awalnya menggunakan bahasa Suryani. Allah Swt. berfirman
dalam Q.S. Maryam Ayat 30 sebagai berikut.

Artinya :
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. (Q.S. Maryam/19:30)
Isi yang terkandung dalam kitab Injil di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Ajaran tauhid (mengesakan Allah Swt.)
b. Hukum-hukum syariat
c. Nasihat-nasihat kebaikan
d. Sejarah nabi-nabi terdahulu

4. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad
saw. Sebagai nabi terakhir dan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Allah
Swt. berfirman dalam Q.S. Al-Maidah Ayat 48 sebagai berikut.

Artinya :

Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan


membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yag
diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.
(Q.S. Al-Maidah/5:48)

Isi kandungan dalam Al-Qur’an secara umum terdiri atas beberapa persoalan
sebagai berikut.
a. Akidah (keyakinan)
b. Syariat (hukum), baik yang berkaitan dengan ibadah, maupun muamalah
c. Akhlak (etika) dalam semua ruang lingkupnya
d. Kisah-kisah umat terdahulu
e. Berita-berita tentang masa yang akan datang (akhirat)
f. Prinsip dan dasar hukum-hukum yang berlaku bagi alam semesta termasuk
manusia
(Platinum hal.23-26)

E. Kedudukan dan Fungsi Kitab-Kitab Allah Swt.


1. Kedudukan Kitab-Kitab Allah Swt.
a. Kitab-kitab Allah adalah pedoman manusia dalam hubungannya dengan Allah
Swt.

Artinya :
“Dan Aku tidak akan menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat/51:56)
Kitab-kitab Allah Swt. berupaya meluruskan kembali keimanan
manusia dari kemusyrikan.
b. Kitab-kitab Allah adalah pedoman hidup manusia dalam hubungan dengan diri
sendiri

Artinya :
“Dia (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
(Q.S. Az-Zariyat/51:21)
c. Kitab-kitab Allah adalah pedoman hidup manusia dalam hubungan dengan
sesama manusia
d. Kitab-kitab Allah adalah pedoman manusia dalam hubungan dengan alam dan
lingkungannya

2. Fungsi Kitab-Kitab Allah


A. Pedoman dalam kehidupan pribadi
Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. akan mendapatkan beberapa manfaat,
antara lain :
1) Mendapat sumber asasi untuk mengatur kehidupan manusia dalam
meningkatkan kebudayaannya, cara berpikirnya, dan perilakunya (Q.S. Al-
Baqarah/2:1-5 dan Q.S. Ar-Rahman/55/19-20)
2) Mendapatkan bimbingan atau petunjuk dalam kehidupannya (Q.S.
Luqman/31:22 dan Q.S. Al-Baqarah/2:256)
B. Pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
Kitab-kitab Allah menanamkan kepada manusia agar saling
menghormati dan memandang bahwa manusia itu sama, yaitu mencakup
seluruh manusia, bukan satu kelompok, bangsa, atau ras saja. Al-Qur’an
menyebutkan kata ‘manusia’ sebanyak 332 kali. Hal ini menunjukkan bahwa
Allah Swt. tidak membeda-bedakan antara manusia.
C. Pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berarti adalah bekerja, belajar, dan memberikan kontribusi positif
agar dapat memajukan bangsa dan negaranya melalui bidang dan tugasnya
sesuai dengan profesi dan posisi masing-masing.

(Erlangga hal.102-104)

F. Beriman kepada Al-Qur’an


1. Pengertian Al-Quran
Kata Al-Qur’an adalah sebutan atau nama bagi wahyu Allah Swt. yang
diberikan kepada Nabi Muhammad saw. (Q.S. Asy-Syura/42:7) melalui perantara
Malaikat Jibril/ Ruhul Amin (Q.S. Asy-Syu’ara/26:192-194). Al-Qur’an adalah
Kalamullah.
Al-Qur’an diturunkan secara bertahap, yaitu selama kurang lebih 23 tahun
(tepatnya 22 tahun, 2 bulan, 22 hari). Ayat pertama yang diturunkan adalah surah
Al-Alaq/96:1-5, yaitu pada saat Nabi Muhammad saw. Di Gua Hira, Makkah pada
tanggal 17 Ramadhan.
Ada dua pendapat tentang ayat terakhir yang diturunkan Allah Swt. kepada
Nabi Muhammad saw., yaitu:
Pertama, menurut pendapat yang kuat adalah ayat ke-281 surah Al-Baqarah,
yaitu :
Artinya :

Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian
setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah
dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan). (Q.S. Al-Baqarah/2:281)

Menurut Imam Suyuti, ayat ini turun 9 hari sebelum Nabi Muhammad saw.
Wafat. Beliau wafat pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriah. Pendapat ini
diperkuat dengan keterangan imam Jarqani dalam kitabnya Manahilul ‘Irfan fi
‘Ulumil Qur’an yang menyebutkan Hadis riwayat Imam Nasa’i dan Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari Ikrimah dan dari Ibnu Abbas ra.

Kedua, ayat 3 surah Al-Maidah, yaitu :

Artinya :

... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu... (Q.S.
Al-Maidah/5:3)

Pendapat ini didasari oleh keterangan Ibnu Abbas dan Abu Muhammad As-
Suddi bahwa ayat 3 surah Al-Maidah ini turun ketika Nabi Muhammad saw. Sedang
melaksanakan haji Wada’ tanggal 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriah.

Berdasarkan dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ayat terakhir


yang turun adalah surah Al-Baqarah ayat 281. Hal ini sesuai riwayat yang
menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw. Masih hidup selama 9 hari setelah ayat ini
turun.

Nama lain Al-Qur’an antara lain Al-Kitab, Al-Karim, Al-Furqon, Al-Bayan,


dan Az-Zikr.

2. Kedudukan Al-Qur’an
a. Al-Qur’an sebagai mukjizat Rasulullah saw. yang tak dapat ditiru manusia (Q.S.
Yunus/10:38)
b. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup setiap muslim dalam menegakkan keadilan
(Q.S. Al-Maidah/5:49)
c. Al-Qur’an sebagai wahyu Allah Swt. yang terjamin keasliannya (Q.S. Al-
Hijr/15:9)
d. Al-Qur’an sebagai mukjizat Rasulullah saw. (Q.S. Al-Isra’/17:88)
e. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. (Q.S. Ibrahim/14:1)
f. Al-Qur’an sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah
sebelumnya sehingga bernilai abadi. (Q.S. Al-Maidah/5:48)

G. Keutamaan Al-Qur’an
1. Isinya lengkap dan sempurna
2. Keasliannya Al-Qur’an dijamin oleh Allah Swt.
3. Al-Qur’an membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
4. Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammda saw. yang terbesar.
5. Bahasa Al-Qur’an sangat indah sehingga tidak ada yang mampu menandinginya.
6. Al-Qur’an adalah kitab suci yang mudah dibaca, dihafalkan, dan diamalkan.
7. Al-Qur’an diturunkan Allah Swt. untuk semua manusia dan menjadi rahmat untuk
sekalian alam.
(Grafindo hal.25-26)

H. Sikap yang Mencerminkan Keimanan kepada Kitab-Kitab Allah Swt


1. Meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. menurunkan kitab-kitab kepada para
rasul-Nya. Tidak hanya Al-Qur’an, tetapi juga kitab-kitab yang diturunkan Allah
Swt. kepada para rasul sebelumnya, yaitu kitab Zabur kepada Nabi Dawud a.s.,
kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s., dan kitab Injil kepada Nabi Isa a.s.
2. Meyakini bahwa semua rasul-rasul yang diutus ke bumi adalah mengajarkan
ajaran pokok yang sama yaitu tauhid atau mengesakan Allah Swt.
3. Meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang paling terakhir dan paling
sempurna dari kitab-kitab sebelumnya, sehingga ajaran dan tuntunannya tidak
akan pernah usang ditelan zaman dan akan tetap berlaku sampai datangnya hari
kiamat.
4. Membaca kitab suci Al-Qur’an dalam setiap waktu dan kesempatan sebagai
pedoman dan tuntunan hidup.
5. Memahami makna yang terkandung di balik ayat Al-Qur’an yang kita baca agar
mampu mengambil pelajaran darinya.
6. Mengamalkan apa yang disampaikan Al-Qur’an baik itu melaksanakan perintah
Allah Swt. ataupun menjauhi segala larangan-Nya.
(Platinum hal.26-27)

I. Tanda-Tanda Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.

a. Menunjukkan Kuantitas dan Kualitas Tinggi dalam Beribadah


Seseorang yang beriman akan menunjukan sikap tersebut baik Ibadah mahdah
maupun ibadah gairu mahdah. Ibadah mahdah adalah ibadah ritual langsung
kepada Allah. Adapun ibadah secara praktik berhubungan dengan manusia atau
makhluk lainnya disebut ibadah gairu mahdah. Contoh Ibadah mahdah adalah
shalat, sedangkan ibadah gairu mahdah contohnya zakat, atau ibadah sosial
lainnya. Membantu teman dan belajar sungguh-sungguh termasuk jenis ibadah
gairu mahdah.
b. Menunjukkan Akhlak dan Perilaku Mulia

ٍ Gُ‫ ل‬G‫ ُخ‬G‫ى‬Gٰ Gَ‫ ل‬G‫ َع‬Gَ‫ ل‬G‫ك‬


G‫ ٍم‬G‫ ي‬G‫ ِظ‬G‫ َع‬G‫ق‬ Gَ Gَّ‫ن‬Gِ‫ إ‬G‫َو‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung
(Q.S. Al-Qalam [68] : 4 )

c. Menunjukkan Semangat Belajar atau Bekerja yang Tinggi


(Grafindo hal.23-24)

J. Hikmah Beriman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.


1. Mendapatkan kesempurnaan iman dan terbebas dari kesesatan.
2. Menambah keyakinan bahwa Allah Swt. telah mengutus para rasul untuk
menyampaikan risalah-Nya.
3. Menjadikan kehidupan manusia di dunia tertata, karena adanya hukum yang
bersumber pada kitab suci.
4. Menambah keyakinan akan adanya kesamaan visi dan misi para rasul untuk
menyampaikan ajaran tauhid atau mengesakan Allah Swt.
5. Menambah keyakinan bahwa Islam adalah agama penyempurna dari risalah para
rasul sebelumnya.
6. Menambah motivasi dalam beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban
agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci.
7. Menambah sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah Swt.
untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
(Platinum hal.27)

8. Dapat berbuat sesuai dengan tuntutan Allah Swt.


9. Membuka cakrawala IPTEK.
10. Tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat.
11. Menjadikan kitab Allah Swt. sebagai rujukan dalam perundang-undangan.
12. Hidup selamat dunia dan akhirat.
(Erlangga hal.107)

13. Meningkatkan keimanan dan dan ketakwaan kepada Allah


14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah
15. Meningkatkan pemahaman ilmu
16. Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah
17. Meningkatkan etos kerja
(Grafindo hal.26)

K. Penerapan Hikmah Beriman kepada Kitab-Kiab Allah Swt.


a. Melakukan amal shaleh baik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
b. Menjaga hubungan baik dengan sesame diantaranya melalui silaturahim.
c. Rajin belajar dan meningkatkan wawasan ilmu.
d. Meningkatkan semua aktivitas belajar dan bekerja untuk mencapai rida Allah Swt.
(Grafindo hal.27)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=surat+an+nisa+ayat+136&client=ms-opera-
mobile&channel=new&espv=1&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjglIz0r7rWA
hUKvo8KHbAGDcoQ_AUIEigB&biw=360&bih=532#imgrc=OziyztFpztiXRM:

https://tafsirq.com/15-al-hijr/ayat-9
https://www.google.com/search?q=surat+as+sajdah+ayat+23&client=ms-opera-
mobile&channel=new&espv=1&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj-
rNqKwLrWAhUFLY8KHR2zDLoQ_AUIEigB&biw=360&bih=532#imgrc=ef2u2xkGWNGX8M:

https://www.google.com/search?q=surat+an+nisa+ayat+163&client=ms-opera-
mobile&channel=new&espv=1&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi7o4amwLr
WAhVEPI8KHYs-AtoQ_AUIEigB&biw=360&bih=532#imgrc=xP8lCXc2wYpWSM:

https://tafsirq.com/19-maryam/ayat-30

https://www.google.com/search?q=surat+az+zariyat+ayat+56&client=ms-opera-
mobile&channel=new&espv=1&prmd=inmv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwivnZWXz7
rWAhUFLY8KHR2zDLoQ_AUIEigB&biw=360&bih=532#imgrc=vLB7KEzjX1PVKM:

https://www.google.com/search?q=surat+al+baqarah+ayat+281&client=ms-opera-
mobile&channel=new&espv=1&prmd=inmv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi40Y7E1rr
WAhVGL48KHefpAOIQ_AUIEigB&biw=360&bih=532#imgrc=Zu638oRiEhJGbM:

https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-136

https://tafsirq.com/68-al-qalam/ayat-4

Anda mungkin juga menyukai