Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKHIDAH DALAM ISLAM

KELOMPOK 3
MATERI : AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN
DOSEN PEMBIMBING : BAPAK H.MUHAMMAD FAUZAN, M.Sc

DI SUSUN OLEH:
1.AHMAD REMUJA ( 2114201110048 )
2.AUDINA NUR SYIFA ( 2114201110098 )
3.FITRIANI ( 2114201110056 )
4.NOVIA LIDAYANTI ( 2114201110067 )
5.REZA AULIA RAHMAN ( 2114201110073 )
6.ROSVITA MAULIDA APSARI ( 2114201110075 )

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… i
A.ISI ……………………………………………………………………………………….. 1
1.Pengertian Akidah …………………………………………………………… 1
2.Latar Belakang Akidah …………………………………………………….. 2
3.Tujuan Akidah …………………………………………………………………. 3
4.Dasar-Dasar Akidah …………………………………………………………. 3
5.Unsur-Unsur Akidah ………………………………………………………… 4
6.Macam-Macam Akidah ……………………………………………………. 4
B.PENUTUP …………………………………………………………………………….. 8
Kesimpulan …………………………………………………………………………. 8

AKIDAH DALAM ISLAM


A.ISI
1.Pengertian Akidah
Makna Akidah Secara Bahasa
Salah satu daya tarik bahasa Arab adalah bahwa suatu kata tidak
muncul begitu saja. Setiap istilah memiliki asal kata yang jika
dipahami dengan baik akan memberikan makna filosofis yang dalam
terhadap kata tersebut. Begitu juga dengan istilah akidah atau
i’tiqod.Kata akidah sendiri berasal dari kata al-‘aqdu yang artinya
kokoh, kuat, dan erat. Dari sini, maka bisa diketahui bahwa kata
akidah secara bahasa berarti keyakinan yang kokoh atas sesuatu
sehingga tidak ada keraguan yang mengiringinya. Keyakinan ini tentu
saja harus sesuai dengan realita agar akidah yang dimiliki menjadi
benar.
Akidah (bahasa Arab: ‫العقيدة‬, translit. al-'aqīdah) dalam istilah Islam
yang berarti iman. Akidah sendiri berasal dari kata al-‘aqdu yang
artinya kokoh, kuat, dan erat. Dari sini, maka bisa diketahui bahwa
kata akidah secara bahasa berarti keyakinan yang kokoh atas sesuatu
sehingga tidak ada keraguan yang mengiringinya. Setiap istilah
memiliki asal kata yang jika dipahami dengan baik akan memberikan
makna filosofis yang dalam terhadap kata tersebut. Semua sistem
kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu akidah.
Fondasi akidah Islam didasarkan pada hadits Jibril, yang memuat
definisi Islam, rukun Islam, rukun Iman, ihsan dan peristiwa hari
akhir.

1
2.LATAR BELAKANG
Aqidah merupakan jalan untuk membangun pondasi pengetahuan
awal mengenai agama islam. Aqidah juga untuk mengetahui akan
eksistensi Allah dan tujuan kehidupan yang diberikan serta aturan-
aturan yang mesti dipatuhi dan larangan-larangan yang harus dijauhi.
Aqidah seharusnya diberikan sejak awal perkembangan manusia
dimulai. Sebab dari sinilah manusia mulai mempunyai pegangan dan
pedoman yang dapat mengarahkannya dalam mengarungi amanat
yakni kehidupan di dunia.Selain itu, dalam membahas aqidah tidak
bisa terlepas dari term akhlak.Karena aqidah dan akhlak mempunyai
kesinambungan makna dan implementasi. Dengan demikian, aqidah
dan akhlak seyogyanya menjadi salah satu fokus pendidikan islam,
hal ini melihat keurgensian aqidah dan akhlak dalam pendidikan yang
sudah diterapkan sejak awal zaman Rasulullah hingga zaman modern
seperti sekarang. Apabila fokus pendidikan aqidah dan akhlak
mantab, maka sudah tentu dapat melahirkan insan kamil yang
mencerminkan pribadi islam yang unggul.
Fenomena yang nyata dalam kehidupan kaum muslimin di negeri ini,
dimana mereka sebagian besar mengidap “penyakit hati”, yaitu;
mengaku muslim tapi tidak beriman, dan mengaku beriman namun
tidak yakin. Artinya, pengakuan keislamannya tidak ditindaklanjuti
dengan keimanannya dan keyakinannya terhadap ke-mahakuasaan
dan kemahabesaran Allah Azza wa Jalla.1 Pendidikan aqidah dan
akhlak yang dirasa hanya sebatas teori saja, melahirkan manusia yang
ber- IQ, EQ, dan SQ rendah. Ilmu hanya sebagai bahan untuk
berdebat, berhujjah dan pembenaran bagi kepuasan hati masing-
masing. Pengetahuan akan aqidah yang hanya sebagai ritualitas
dianggap cukup untuk menyelamatkan hidupnya di akhirat. Akhirnya
kehidupan dengan aqidah pas-pasan berbuah dengan nilai keyakinan
dan ibadah yang pas-pasan juga tanpa mengetahui substansinya.

2
3.TUJUAN AKIDAH
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah swt
satu- satunya.
b. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari
kosongnya hati dari akidah
c.Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak
goncang dalam pikjiran.
d.Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam
beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain

4.Dasar-dasar Akhidah
Dasar dan sumber akidah Islam memiliki dasar-dasar akidah sendiri
yang berbeda dengan dasar-dasar akidah dalam agama lain. Dengan
dasar-dasar akidah tersebut, seseorang dikatakan berakidah Islam
atau mukmin. Dasar-dasar akidah Islam termaktub dalam rukun iman
yang enam, yaitu:
1. iman kepada Allah swt;
2. iman kepada malaikat;
3. iman kepada para nabi dan rasul;
4. iman kepada kitab-kitab;
5. iman kepada hari akhir/hari kiamat, dan
6. iman kepada qada dan qadar.
Sumber akidah Islam adalah al-Qur’an dan Hadits.

3
5.UNSUR-UNSUR AKIDAH
Ada tiga unsur pokok dalam akidah Islam yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Artinya, jika sesorang mengaku
berakidah Islam atau lebih mudahnya dia mengaku sebagai muslim,
maka harus ada tiga unsur pokok ini didalam dirinya, yaitu Islam,
Iman, dan Ihsan.

6.MACAM-MACAM AKIDAH
Berbeda dengan aqidah atau kepercayaan pemeluk Nasrani atau
Yahudi yang mempercayai zat lain sebagai Tuhan mereka yang
dianggap sebagai bentuk aqidah yang salah. Allah berfirman,

َ‫َو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُدوا ِإلَهًا َوا ِحدًا اَل ِإلَهَ ِإاَّل هُ َو ُس ْب َحانَهُ َع َّما يُ ْش ِر ُكون‬

“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak


ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah: 31)
Ayat ini menunjukkan bahwa aqidah yang benar adalah aqidah
tauhid. Aqidah tauhid adalah keyakinan bahwa satu-satunya Tuhan
hanyalah Allah SWT. Aqidah tauhid sendiri terbagi lagi dalam
beberapa macam. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai
macam-macam aqidah tauhid yang perlu diketahui:
1. Aqidah tauhid rububiyah
Aqidah tauhid rububiyah adalah keyakinan bahwa satu-satunya
pencipta adalah Allah SWT. Allah berfirman,

ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ً ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما فَا ْعبُ ْدهُ َواصْ طَبِرْ لِ ِعبَا َدتِ ِه هَلْ تَ ْعلَ ُم لَهُ َس ِميّا‬ َ ‫َربُّ ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
4
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada
di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam
beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang
sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam: 65).
Rasulullah bersabda,

ِ ‫ َوتُْؤ ِمنَ بِ ْالقَد‬،‫ َو ْاليَوْ ِم ْاآل ِخ ِر‬،‫ َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو ُكتُبِ ِه‬،‫ َو َمالَِئ َكتِ ِه‬،ِ‫َأ ْن تُْؤ ِمنَ بِاهلل‬.
‫َر َخي ِْر ِه َو َش ِّر ِه‬

“Iman itu adalah engkau (1) beriman kepada Allah, (2) Malaikat-
malaikat-Nya, (3) Kitab-kitab-Nya, (4) Rasul-rasul-Nya, dan (5) hari
Akhir, serta (6) beriman kepada qadar yang baik maupun yang
buruk.”(Lihat QS. Yunus:18 dan az-Zumar: 3, 43-44 )
Tauhid rububiyah merupakan bentuk pengakuan bahwa Allah
adalah pencipta langit dan bumi serta seisinya. Allah berfirman,

ِ ْ‫ض فِي ِستَّ ِة َأي ٍَّام ثُ َّم ا ْستَ َوى َعلَى ْال َعر‬
‫ش‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬ َ َ‫ِإ َّن َربَّ ُك ُم هَّللا ُ الَّ ِذي خَ ل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

“Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan


langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy”.
(QS. al-A’raf: 54).

ٍ ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما فِي ِستَّ ِة َأي ٍَّام َو َما َم َّسنَا ِم ْن لُ ُغو‬
‫ب‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬
ِ ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ال َّس َما َوا‬

“Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang
ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan Aku tidak merasa capek”.
(QS. Qaf: 38).
5
Selain itu, tauhid rububiyah juga mengakui bahwa Allah lah yang
mengatur segalanya termasuk dalam pemberian rezeki. Allah
berfirman,
{‫ض ُك َّل يَوْ ٍم هُ َو فِي َشْأ ٍن‬ ِ ‫}يَ ْسَألُهُ َم ْن فِي ال َّس َما َوا‬
ِ ْ‫ت َواألر‬

“Semua yang ada di langit di bumi selalu meminta kepada-Nya, setiap


hari Dia (memenuhi) semua kebutuhan (makhluk-Nya)”
(QS ar-Rahmaan:29).
2. Aqidah tauhid uluhiyah
Aqidah tauhid uluhiyah adalah keyakinan bahwa segala macam
ibadah hanya dilakukan untuk Allah SWT. Allah berfirman,

ِ ‫}ِإ َّن هَ ِذ ِه ُأ َّمتُ ُك ْم ُأ َّمةً َوا ِح َدةً َوَأنَا َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُد‬
{‫ون‬

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama


yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku
(semata-mata)” (QS al-Anbiyaa’:92).

‫َش ِه َد هَّللا ُ َأنَّهُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو َو ْال َماَل ِئ َكةُ َوُأولُو ْال ِع ْل ِم قَاِئ ًما بِ ْالقِ ْس ِط ۚ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‬

“Allah menyatakan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak


diibadahi dengan benar selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para
Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian).
Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain-
Nya, Yang Maha Perkasa lagi Mahabijak-sana.” [Ali ‘Imran: 18]
6
Segala macam perbuatan atau ibadah diniatkan hanya untuk Allah
SWT. Bahkan ketika kita makan sekali pun, hendaknya diniatkan
karena Allah agar menjadi amal ibadah dan bukan hanya sekedar
sebuah kegiatan biasa saja.
3. Aqidah tauhid asma wa sifat
Jenis aqidah yang terakhir adalah aqidah tauhid asma wa sifat.
Aqidah tauhid asma wa sifat adalah keyakinan terhadap sifat dan
nama milik Allah. Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan
mengimani sifat dan nama Allah yang biasa disebut Asmaul Husna.
Allah berfirman dalam surat Al A’raf ayat 180,

َ‫َوهَّلِل ِ اَأْل ْس َما ُء ْال ُح ْسن َٰى فَا ْد ُعوهُ بِهَا ۖ َو َذرُوا الَّ ِذينَ ي ُْل ِح ُدونَ فِي َأ ْس َماِئ ِه ۚ َسيُجْ َزوْ نَ َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya


dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-
Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah berkata,
“Adapun tauhid asma’ wa sifat maknanya adalah mengimani semua
yang tertera dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari
nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Kita menetapkan nama-nama
dan sifat-sifat tersebut untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai
dengan keagunganNya”
Itulah penjelasan singkat tentang macam-macam aqidah dalam
Islam. Sekali lagi sesungguhnya aqidah yang benar adalah aqidah
tauhid dalam Islam yang mengesakan Allah SWT.

7
B.PENUTUP
KESIMPULAN
Aqidah adalah Salah satu landasan penting dalam ajaran Islam
adalah akidah. Yaitu suatu akad atau ikatan yang dipegang teguh dan
terhunjam kuat di dalam lubuk hati sebagai ketetapan yang tidak ada
keraguan dengan penuh keyakinan kepada Allah dan tidak dapat
beralih dari pada-Nya.
Ajaran ini merupakan persoalan mendasar yang harus diyakini
seorang muslim sebelum ajaran-ajaran lainnya. Ibarat tali kekang,
akidah mengendalikan seorang muslim agar tidak berjalan tanpa arah
yang jelas.
Kenapa akidah ini menjadi hal yang perlu dimiliki dan dipegang
teguh, karena alam ini ada pemiliknya di dunia dan akhirat.
Dengannya akan mengarahkan seorang muslim menuju satu tujuan
yang dicita-citakan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat

Anda mungkin juga menyukai