Anda di halaman 1dari 62

ISLAM DAN

KARAKTERISTIK Sarjuni

AJARANNYA
..

Islam sebagai nama agama


(proper name) ataukah
hanya sebuah kata yang
memiliki makna tertentu?
Jika kita yakin bahwa Islam
adalah nama sebuah agama,
kapan Islam telah menjadi
nama agama?
Jika Islam sebagai
sebuah nama agama,
Siapakah yang memberi
nama tersebut?
Dimana kita bisa
menemukan bahwa
Allah lah yang memberi
nama tersebut?
Jika demikian, maka bagaimana
kita menjelaskan, ketika di dalam
al-Qur’an juga terdapat ayat yang
menyatakan bahwa para nabi
terdahulu, seperti Ibrahim AS, Isa
AS, dll. adalah seorang muslim?
Apa Istimewanya “Islam”
sebagai sebuah nama agama,
jika dibandingkan dengan
nama agama-agama yang
lain?
KEISTIMEWAAN NAMA
“ISLAM”
1. Namanya terdapat dalam kitab scunya
2. Namanya tidak Terkait dengan Nama
Pembawa ajarannya
3. Nama nya tidak terkait dengan Tempat
Kelahirannya
4. Namanya Sudah ada sejak kelahirannya
5. Namanya sesuai dengan substansi ajaranhya
ARTI ISLAM

Salima : sejahtera, selamat, tidak


cacat maupun tercela
Silm : kedamaian, penyerahan diri
Aslama : berserah diri, tunduk
dan patuh sepenuh hati kepada
kehendak Tuhan
Jika Islam secara generik
bermakna “submission”, berserah
diri kepada Tuhan, apakah ini
berarti bahwa setiap orang yang
berserah diri kepada Tuhan ,
dengan sendirinya ia seorang
muslim?
Biasanya nama agama dinisbatkan kepada
penganjurnya, atau daerah asal munculnya,
atau suku bangsa pemeluknya.
Penamaan itu muncul jauh setelah agama
itu dianut oleh masyarakat.
“Islam” merupakan nama yang diberikan
oleh Allah sendiri sejak awal mula
QS. ALI IMRAN : 19

َ ‫هَّلل‬
‫إِنَّ ال ِّدينَ عِ ندَ ٱ ِ ٱإلِ ْسل ٰـ ُم‬
“sesungguhnya agama (yang diterima) di sisi Allah adalah Islam”
QS. ALI IMRAN : 85

‫َو َمن َي ْب َت ِغ َغ ْي َر ٱإلِ ْس َل ٰـ ِم دِي ًنا َفلَن ُي ْق َبل َ ِم ْن ُه‬


َ‫َوه َُو فِى ٱألَخ َِر ِة ِمنَ ٱ ْل َخ ٰـسِ ِرين‬
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam , maka sekali-kali tidak
akan diterima, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi”
QS. AL-MA‘IDAH : 3

‫ت َع َل ْي ُك ْم‬ُ ‫ت َل ُك ْم دِي َن ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬


ُ ‫ٱ ْل َي ْو َم أَ ْك َم ْل‬
ً ‫يت َل ُك ُم ٱإلِ ْسالَ َم دِينا‬ ُ ِ‫ن ِْع َمتِى َو َرض‬
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
dan telah pula Aku lengkapkan nikmat-Ku
atasmu, dan rela Islam sebagai agama bagimu”
TRILOGI AJARAN ISLAM

1. Akidah : ajaran tentang keimanan dan keyakinan


(Ilmu Ushuluddin, Ilmu Tauhid)
2. Syari’ah : tata aturan tentang pola hubungan
manusia dengan Allah dan pola hubungan antar
manusia (Ilmu Fiqh)
3. Akhlak : keadaan batin seseorang yang tercermin
dalam tingkah laku sehari-hari (Ilmu Tasawuf,
Ilmu Akhlak)
TRILOGI AJARAN
ISLAM
(IMAN, ISLAM, IHSAN)
TRILOGI 1

Aqidah

Syariah Akhlaq
TRILOGI 2

Syari,at

Tarikat Ma’rifat
TRILOGI 3

Iman

Ilmu Amal
TRILOGI 4
Iman

Islam Ihsan
MAKNA IMAN

Secara bahasa, iman adalah membenarkan


dengan hati.
Menurut syariat, iman adalah meyakini dengan
hati dan mengikrarkan dengan lisan.
Menurut Ibnu Hazm, keyakinan hati dan
pengakuan lisan itu harus berlangsung secara
bersamaan.
Ia menambahkan, amal perbuatan tidak termasuk
ke dalam unsur definisi iman, sebagaimana yang
dikemukakan para ulama lain, karena amal
MAKNA IMAN

Al-Jurjani mengatakan, orang yang bersaksi


(berikrar) dan meyakini, tetapi tidak beramal,
maka dia adalah fasik. Sementara orang yang
bersaksi dan beramal, tetapi tidak meyakini,
maka dia adalah munafik. Orang yang tidak
bersaksi, meskipun meyakini dan beramal,
tetaplah dia orang yang kufur.
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/102498/pengertian-keimanan-menurut-sejumlah-ulama
IMAN- AMAN-AMANAH
Aman = Kesejahteraan dan kesentausaan
Amanah = Keadaan bisa dipercaya atau diandalkan (truswarthiness)
Iman yang bisa membawa rasa aman dan membuat orang merasa
memiliki amanah lebih dari sekedar “percaya”
Iman lebih bermakna mempercayai atau menaruh keercayaan
Memperayai = Sikap pandang hidup yang penuh dengan kepasrahan
menyandarkan diri kepada Allah yang berujung pada sikap
husnzhan>
MAKNA ISLAM
• Berserah diri kepada Allah. Artinya,berserah diri kepada
Aslam Allah secara utuh, total dan mutlak dengan cara
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
a
• Selamat, tidak cacat dan bahagia.
• Agama yang mengajak umatnya untuk menuju
Salima keselamatan dunia dan akherat. ( Lihat QS.Alqoshos : 77 )

• Damai dengan Allah dan Mahluk ciptaannya. Islam


Agama yang cinta damai
Silmun
MAKNA IHSAN
Dalam sebuah hadits yang cukup panjang di mana
Rasulullah Saw. ditanya perihal islam, iman, dan ihsan,
beliau menuturkan tentang ihsan sebagai berikut:

َ ‫أَ ْن تَعْبـــ ُ َد هَّللا َ َكأَنَّــ‬


ُ‫ك تَ َراهُ فَإِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن تَ َراه‬
‫ك‬َ ‫فَإِنَّهُ يَ َرا‬
Artinya: “Ihsan adalah engkau menyembah Allah
seakan engkau melihat-Nya, maka bila engkau tak
melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu.” (HR
Muslim)
Imam Nawawi dalam menjelaskan definisi ihsan
tersebut menuturkan bahwa bila seseorang di
dalam ibadahnya tidak mampu melihat secara
nyata Tuhannya maka sebisa mungkin ia tidak
akan meninggalkan sedikit pun sikap khusyuk
dan khudlu’ (merendah diri) di dalam ibadahnya

Sumber:
https://islam.nu.or.id/post/read/90612/bagaimana-
memahami-makna-ihsan-1
Beramal dengan ihsan adalah tuntunan dan tuntutan Islam. Allah
memerintahkan kita untuk berbuat ihsan dalam segala hal.
“Dan berbuat baiklah (ihsanlah) sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berbuat ihsan.( QS al-Baqarah  [2] 195).
LANDASAN IHSAN
Muraqabatullah
• keyakinan bahwa kita senantiasa dilihat dan dimonitor
oleh Allah kapan dan di manapun kita berada (QS
Qaaf [50] : 16)
Berakhlak sebagaimana Akhlak Allah.
• Keteladanan Allah ini mendorong agar manusia
berakhlak seperti akhlak Allah. Ditegaskan Alquran:
Berihsanlah kamu sebagaimana Allah telah berbuat
ihsan terhadap kamu. (QS al-Qashash [28] :  77).
REALISASI IHSAN
• Bila seorang memiliki niat

Niat Ikhlas yang ikhlas akan


mengerjakan tugasnya
tanpa pamrih
• Sesungguhnya Allah
mencintai seseorang yang
Itqan apabila bekerja dia lakukan
dengan kualitas tinggi (HR
al-Baihaqi).

Kualitas • Kadar kualitas produk


yang dihasilkan oleh
pelaksanaannya.
Produk
MANFAAT IHSAN
Meraih kasih sayang Allah.
Allah mencaintai orang yang
berihsan (al-Baqarah [2] : 195)

Mendapatkan pahala dari Allah serta


tidak akan merasa takut di dunia dan
di akhirat juga tidak merasa 
bersedih dengan masa depannya (lih
QS al-Baqarah [2] : 112).

Mendapat pertolongan
dari Allah (QS Al
Ankabut [29] :  69).
FUGSIONALISAI IMAN

Amal
Shalih

Iman
Iman dalam konteks aplikasi
Islam berupa pengamalan rukun
islam (ibadah/amal shalih)
Iman dalam konteks aplikasi ihsan
berupa perbuatan baik/akhlaq al-
kariah
Terima Kasih
alfahanin@gmail.co
m
SUMBER AJARAN ISLAM

1. Al-Qur’an : Firman Allah yang diturunkan


kepada Nabi Muhammad SAW dengan lafal Arab
yang sampai kepada kita dengan cara mutawatir,
di mana membacanya merupakan ibadah, ditulis
dalam mushaf yang dimulai dengan surat al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Nas.
2. Sunnah/Hadits : segala apa yang berasal dari
Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun taqrir (persetujuan).
3. Ijtihad : usaha sungguh-sungguh dari orang
yang kompeten untuk mencari dan menetapkan
nilai dan norma hukum yang tidak terdapat dalam
Al-Qur’an maupun sunnah/hadits.
Islam merupakan
satu-satunya agama wahyu yang
tetap otentik sampai saat ini
INDIKATOR ISLAM AGAMA
WAHYU

Hanya Islam yang namanya secara khusus


disebutkan dalam Kitab Sucinya.
Dalam hal nama dan konsep Tuhan, bersifat
otentik dan final, dirumuskan berdasarkan
wahyu.
Dalam hal ritual, secara prinsip bersifat
seragam, dan tidak tunduk kepada budaya dan
perubahan waktu.
Agama-agama yang lain (Kristen
dan Yahudi) tidak lagi merupakan
agama wahyu karena telah
mengalami perubahan oleh tangan
manusia
QS. AL-BAQARAH : 75

ٌ ‫أَ َف َت ْط َم ُعونَ أَن ُي ْؤ ِم ُنو ْا َل ُك ْم َو َقدْ َكانَ َف ِر‬


‫يق ِّم ْن ُه ْم‬
‫َي ْس َم ُعونَ َك َل ٰـ َم ٱهَّلل ِ ُث ّم ُي َح ِّرفُو َن ُه مِن َب ْع ِد َما‬
َ‫َع َقلُوهُ َو ُه ْم َي ْع َل ُمون‬
“Maka apakah kamu sangat mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, sedangkan segolongan dari mereka
mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah memahaminya, padahal mereka mengetahuinya”
‫‪QS. AL-BAQARAH : 79‬‬

‫َف َو ْيل ٌ ِّل َّل ِذينَ َي ْك ُت ُبونَ ٱ ْل ِك َت ٰـ َب ِبأ َ ْيدِي ِه ْم ُث َّم‬


‫ش َت ُرو ْا ِب ِه‬‫َيقُولُونَ َه ٰـ َذا ِمنْ ِعن ِد ٱهَّلل ِ لِ َي ْ‬
‫َث َم ًنا َقلِيالً َف َو ْيل ٌ َّل ُه ْم ِّم َّما َك َت َب ْت أَ ْيدِي ِه ْم‬
‫َو َو ْيـل ٌ َّل ُه ْم ِّم َّما َي ْكسِ ُبونَ‬
“Maka celakalah orang-orang yang
menulis kitab dengan tangan mereka
(sendiri), kemudian berkata : Ini dari
Allah (dengan maksud) untuk
menjualnya dengan harga murah.
Maka celakalah mereka karena tulisan
tangan mereka, dan celakalah mereka
karena apa yang mereka perbuat” (Al-
Baqarah : 79)
TANTANGAN TERHADAP ISLAM

Pemahaman terhadap makna


Islam sebagai nama agama,
satu-satunya agama wahyu,
dan sebagai satu-satunya
agama yang benar dan final,
saat ini tengah menghadapi
tantangan serius.
REDUKSI NAMA ISLAM

Banyak kata sifat yang


ditempelkan sebagai label Islam,
sehingga nampak Islam itu tidak
satu tapi bermacam-macam
BEBERAPA LABEL YANG SENGAJA
DITEMPEL DI BELAKANG KATA
ISLAM

Islam radikal, Islam militan, Islam


fundamentalis, Islam kultural, Islam kiri,
Islam salafi, Islam moderat, Islam
eksklusif, Islam inklusif, Islam
modernis, Islam tradisional, Islam
liberal, Islam abangan, Islam Jawa,
Islam Arab, dll.
In Christian tradition there are now three theological
approaches from which the Christian look at other
religion. The first of these is called exclusivism,
which holds that only those who hear and respond to
the Christian gospel are entitled to salvation. Second,
inclusivism, which argues that although Christianity
represents the normative revelation of God, salvation
is also possible for adherents of other religious
tradition. Third, pluralism, which holds that all
religious traditions of humanity are equally valid
paths to the same core of religious reality. In
pluralism, no one religion is superior to any other;
each and every religion is equally valid way to truth
and God.” (Alister E. Mcgrath, Christian Theology:
an Introduction, (Oxford: Blackwell Publisher, 1994).
Islam juga banyak dimaknai hanya
dengan makna generik atau makna
bahasa sebagai “tindakan pasrah kepada
Tuhan” (submission to God), tanpa
melihat bagaimana cara pasrah kepada
Tuhan itu.
KONSEKUENSI LOGIS DARI
PEMAKNAAN ISLAM SEBAGAI
SUBMISSION

Semua agama yang mengajarkan kepasrahan dan


ketundukan kepada Tuhan adalah Islam.
Tidak boleh ada klaim kebenaran pada Islam.
Islam bukan satu-satunya agama yang benar.
Ada banyak agama yang benar.
“Semua agama yang (dianggap) benar” bisa disebut
Islam
Semua agama adalah benar.
Jika makna Islam didekonstruksi, maka
akan terdekonstruksi pula makna istilah :
kafir, murtad, munafik, dakwah, jihad,
amar makruf nahi munkar. Bahkan
konsep dasar tentang wahyu, Al-Qur’an,
mukjizat, dll.
ISLAM SEBAGAI DIN
Istilah "din" biasa diterjemahkan sebagai agama.
Secara etimologi kata "din" bermakna keberhutangan,
susunan kekuasaan, struktur hukum, dan
kecenderungan manusia untuk membentuk masyarakat
yang mentaati hukum dan mencari pemerintah yang
adil. (Al-Attas, 1995: 43-44)
Istilah "din" dihubungkan dengan perkataan "dayn"
yang berarti utang. Maknanya, bahwa sebenarnya
manusia berutang kepada Tuhan. Dimana satu-satunya
jalan supaya manusia bisa membayar utangnya adalah
dengan konsep "din" yang pengertiannya yakni
pengembalian diri kepada Pemiliknya.
KAITAN KONSEP DIN DAN KONSEP
ASLAMA

Dari pengertian din sebagai jalan pengembalian diri kepada


Tuhan, ada satu lagi kaitan yang erat antara konsep
'pengembalian diri' dengan 'penyerahan diri' sepenuhnya
kepada Tuhan. 'Penyerahan diri' ini dari segi bahasa Arab
disebut 'aslama', sesuai dengan bunyi ayat 83 surah Ali 'Imran.
Kaitan kedua konsep tersebut akan tampak lebih dekat lagi
ketika Allah swt menyatakan dalam firman-Nya, QS Surah An
Nisa' ayat 125 yang artinya: "Siapakah yang lebih baik
agamanya (din) daripada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya (aslama) kepada Allah, sedang diapun mengerjakan
kebaikan, dan ia mengikuti bentuk agama (millah) Ibrahim
yang lurus.
DARI DIN KE MADINAH

Seperti yang kita tahu, Nabi Muhammad Saw adalah seorang


yang membawa Din al-Islam. Apabila beliau berhijrah dari
Makkah ke kota bernama Yatsrib pada tahun 622 M, kota ini
kemudian bertukar nama menjadi Madinah.

Dari akar kata din dan Madinah ini lalu dibentuk akar kata baru
'madana', yang berarti membangun, mendirikan kota, memajukan,
memurnikan dan memartabatkan. (Ibnu Mansur, 1988: 402)

Dari situlah kemudian madinah dari segi bahasa bermakna kota


atau city, tetapi madinah juga adalah tempat yang subur bagi
melaksanakan din itu sendiri.
ISLAM SEBAGAI TAMADDUN
Dari akar kata 'madana' lahir kata benda tamaddun yang
secara literal berarti peradaban (civilization), kota
berlandaskan kebudayaan (city base culture) atau kebudayaan
kota (culture of the city).

Di kalangan penulis Arab perkataan tamaddun digunakan


(kalau tidak salah) pertama kali oleh Jurji Zaydan dalam
sebuah judul buku 'Tarikh al-Tamaddun al-Islami (Sejarah
Peradaban Islam).

Ketika Islam menjadi peradaban dunia, segalanya yang muncul


dari peradaban ini bisa disifati dengan sifat 'Islam'. Ada ilmu
Islam, hukum Islam, etika Islam, seni Islam, kebudayaan Islam,
ekonomi Islam, peradaban Islam dan lain sebagainya.
KARAKTERISTIK UMUM ISLAM

Islam sebagai agama prophetic, revealed religion, mission


religion, agama wahyu, agama samawi, merupakan
kontinuitas, penyempurnaan, dan penutup risalah para Nabi.
Islam sebagai din dan tamaddun sekaligus, bersifat eternal,
universal, mencakup semua sendi kehidupan manusia.
Islam adalah agama yang mengakui adanya pluralitas,
keanekaragaman keyakinan, kepercayaan, agama, manusia.
Islam merupakan agama yang terbuka, bisa dikaji dari
berbagai keilmuan.
Berbeda dengan agama-agama lain, kita hampir tidak pernah
mendengar istilah Ilmu Hindu, hukum Buddha, etika Yahudi, seni
Kristen, ekonomi Majusi, dan sebagainya.

Islam adalah din dan tamaddun, agama dan peradaban, akhirat


dan dunia, surga dan kehidupan kota. Peradaban Islam
membenarkan rumah-rumah ibadat agama lain berdiri,
menghormatinya dan bahkan mempertahankannya.
"Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan
biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang
Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut
nama Allah." (QS Al Hajj [22]: 40)
KARAKTERISTIK KHUSUS ISLAM

1.Bidang Akidah
 Akidah Islam adalah aqidah tauqifiyyah, artinya akidah Islam
dijelaskan secara terperinci.
 Akidah Islam adalah aqidah ghaibiyyah, artinya ajarannya
berpangkal dari keyakinan dan kepercayaan terhadap adanya
gaib, Allah, Malaikat, dan hari akhir.
 Akidah Islam adalah aqidah syumuliyyah, artinya di dalam
ajarannya terdapat integritas antara dimensi substansi dan
aplikasi, teori dan praktik, ilmu, iman dan amal.
KARAKTERISTIK UMUM ISLAM

Islam sebagai agama prophetic, revealed religion, mission


religion, agama wahyu, agama samawi, merupakan
kontinuitas, penyempurnaan, dan penutup risalah para Nabi.
Islam sebagai din dan tamaddun sekaligus, bersifat eternal,
universal, mencakup semua sendi kehidupan manusia.
Islam adalah agama yang mengakui adanya pluralitas,
keanekaragaman keyakinan, kepercayaan, agama, manusia.
Islam merupakan agama yang terbuka, bisa dikaji dari
berbagai keilmuan.
Berbeda dengan agama-agama lain, kita hampir tidak pernah
mendengar istilah Ilmu Hindu, hukum Buddha, etika Yahudi, seni
Kristen, ekonomi Majusi, dan sebagainya.

Islam adalah din dan tamaddun, agama dan peradaban, akhirat


dan dunia, surga dan kehidupan kota. Peradaban Islam
membenarkan rumah-rumah ibadat agama lain berdiri,
menghormatinya dan bahkan mempertahankannya.
"Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan
biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang
Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut
nama Allah." (QS Al Hajj [22]: 40)
KARAKTERISTIK KHUSUS ISLAM

1.Bidang Akidah
 Akidah Islam adalah aqidah tauqifiyyah, artinya akidah Islam
dijelaskan secara terperinci.
 Akidah Islam adalah aqidah ghaibiyyah, artinya ajarannya
berpangkal dari keyakinan dan kepercayaan terhadap adanya
gaib, Allah, Malaikat, dan hari akhir.
 Akidah Islam adalah aqidah syumuliyyah, artinya di dalam
ajarannya terdapat integritas antara dimensi substansi dan
aplikasi, teori dan praktik, ilmu, iman dan amal.
2. Bidang Ibadah dan Muamalah
Islam tidak mengenal konsep dikotomis tentang
ibadah. Ibadah dalam Islam meliputi semua segi
kehidupan manusia.
Islam memandang ibadah merupakan konsekuensi
tauhid, sehingga ibadah harus merupakan realisasi
dari ketauhidan seseorang.
Konsep Ibadah dalam Islam bersifat humanisme
teosentris, artinya semua bentuk ibadah hanya
ditujukan kepada Allah, tetapi manfaat atau
hikmahnya untuk manusia sendiri.
3. Bidang Akhlak
 Akhlak rabbaniyyah, artinya ia menjadikan ajaran Tuhan (Al Qur'an dan
Hadis) sebagai sumber nilai untuk menentukan baik dan buruk.
 Akhlas insani, artinya ajaran-ajaran akhlak Islam sejalan dengan tuntutan
fitrah manusia.
 Akhlak universal, artinya mencakup semua aspek kehidupan manusia.
 Akhlak keseimbangan, yakni menghayalkan manusia sebagai malaikat yang
suci dan manusia sebagai binatang.
 Akhlak realistik. Manusia adalah makhluk yang memiliki kelemahan,
sehingga di dalam akhlak Islam terdapat rukhsah dan darurat.
 Akhlak Islam menjadikan iman sebagai sumber motivasi.
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai