Anda di halaman 1dari 10

Learning Issue

1. Apa sanksi tindakan seorang plagiat dari tingakatan ringan hingga berat
Jenis, mekanisme, dan tatacara pemberian sanksi mengacu kepada Bab VI pasal 12
Permendikbud Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi

1)  Sanksi ringan ( <30% )

Sanksi ringan merupakan sanksi yang diberikan jika mahasiswa atau dosen melakukan
tindakan plagitan ketegori ringan. Sanksi yang diberikan berupa:

a)  Teguran lisan dari Ketua Program Studi;

b)  Teguran secara tertulis dari pimpinan fakultas yang ditembuskan kepada Ketua Program
Studi;

c)  Jika masih melanggar hingga 3 kali, maka akan mendapat sanksi sedang.

2)  Sanksi Sedang ( 30-70% )

Sanksi sedang merupakan kelanjutan dari sanksi ringan atau jika melakukan pelanggaran
kategori sedang. Sanksi yang diberikan berupa:

a)  Peringatan tertulis dari Dekan dengan tembusan kepada ketua Program Studi;

b)  Diumumkan melalui laman Fakultas;

c)  Pengurangan tugas Tri Darma Pendidikan Tinggi;

d)  Penundaan kenaikan pangkat/jabatan;

e)  Jika masih melanggar hingga 3 kali akan mendapat sanksi berat.

3) Sanksi Berat ( >70% )


Sanksi berat merupakan kelanjutan dari sanksi sedang atau jika melakukan pelanggaran
kategori berat. Sanksi yang diberikan berupa:

a)  Mendapat surat peringatan dari Rektor;

b)  Diumumkan melalui laman Universitas;

c)  Dilaporkan kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi;

d)  Diberhentikan dari dosen

sumber : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).2020.Buku


Pedoman Pencegahan, Penanggulangan Dan Pemberian Sanksi Terhadap Tindak Plagiat.
Pamulang, Tangsel-Banten.ETC
2. Apa saja ruang lingkup dari plagiarism dan contoh-contoh pertipe yang dapat dikatan
seorang itu melakukan tindakan plagiarism secara plagiarism ilmiah dan umum
 Ruang Lingkup

1. Mengutip kata‐kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
2. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas
sumbernya.
3. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas
sumbernya.
4. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa
mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
6. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak
lain seolah‐olah sebagai karya sendiri.

Berdasarkan aspek yang dicuri, plagiat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas). Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau
gagasan bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain.
Atau, ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang
berbeda.
Contoh :
 Menggunakan ide milik orang lain (berupa gambar,foto, video, audio, grafik, table, dan
sebagainya tanpa mencantumkan sumber aslinya)

2. Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism). Tipe ini serupa dengan slavish
copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan
sumbernya. Plagiasi dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial
sehingga seluruh ide atau gagasan penulisannya benar-benar terambil. Plagiasi seperti ini
banyak dilakukan pada karya tulis.
Contoh :
Copy paste (copas) (tulisan/artikel/posting milik orang lain yang diperoleh dari internet
tanpa mencantumkan nama pemilik karya cipta tersebut)
Menyalin sama persis ( tulisan orang lain dalam tulisan yang kita buat, tanpa ada sedikitpun
perbedaan kata )

3. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source). Plagiat tipe ini memiliki kesalahan yang fatal
karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk
dalam kutipan. Jika sumber kutipan itu merujuk seseorang sebagai penulis yang terkait
dengan kutipan, maka nama penulis tersebut harus turut serta disebut. Ini tentu sikap yang
fair dan tidak merugikan kepentingan penulis tersebut serta kontributor-kontributor
lainnya.
Contoh :
Membeli hasil karya orang lain (kemudian menyebarluaskan hasil karya tersebut atas nama
pribadi)
Menuliskan hasil penelitian orang lain dengan menggunakan kalimat sendiri (tanpa
mencantumkan sumber atau nama pemilik karya/hasil penelitian tersebut)

3. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship).


Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk
membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis orang lain
dengan kover atas namanya tanpa izin.
Mengubah hasil karya orang lain (berupa penamaan pada cover tanpa seizin pemiliknya)
Mengganti nama pemilik (karya tulis dengan nama sendiri atau nama lain dalam tulisan yang
disalin / disitasi)

Sumber: Plagiarisme Akademik.Oleh: Andreas Lako.Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unika Soegijapranata, Semarang.2016

4. Apa saja faktor-faktor terjadinya plagiarism


1. Faktor budaya legal formal, dalam arti budaya sistem pendidikan nasional Indonesia
yang cenderung mengukur keberhasilan dari hasil akhir dibandingkan proses
Indikatornya:
a. individu merasa tertekan untuk mendapatkan nilai atau prestasi yang tinggi
b. individu mengalami kecemasan yang tinggi terhadap situasi sekolah
c. individu menganggap bahwa prestasi yang tinggi merupakan tiket untuk meraih
penghargaan dalam kelas
d. individu enggan dianggap sebagai siswa dengan peringkat bawah
e. individu merasa takut gagal
2. Faktor sosialisasi dan kontrol, dalam arti kurangnya sosialisasi dan pengawasan dari
berbagai pihak terkait
Indikatornya:
a. sikap permisif lingkungan terhadap perilaku plagiat
b. kurang peka terhadap gejala-gejala yang menjadi penyebab terjadinya perilaku
plagiat
c. sikap tidak tegas institusi terhadap sanksi-sanksi yang diberikan bagi pelaku plagiat
d. kecenderungan menutup-nutupi plagiat karena rasa takut akan pencitraan negatif
pada institusi
e. rendahnya apresiasi atau rasa hormat kepada sesama penulis
3. Faktor mentalitas instan, dalam arti mental yang dikedepankan serba ingin cepat dan
kurang memperdulikan sumber dan kualitas.
Indikatornya:
a. adanya kemalasan pada diri sendiri
b. mudah merasa stres dengan tugas yang diberikan
c. time manajement yang buruk
d. mengandalkan teknologi
e. kurang kreatifitas
4. Faktor kemampuan menulis, dalam arti masih rendahnya kemampuan menulis baik pada
dosen maupun mahasiswa
Indikatornya:
a. kurangnya pengetahuan tentang cara mengutip pendapat orang lain dengan benar
b. kurangnya pengetahuan tentang tata cara penulisan yang benar
c. terlalu bergantung atas sumber rujukan
d. mengikuti kebiasaan salah yang telah dilakukan sebelumnya
e. kemampuan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lemah
5. Faktor self efficacy, dalam arti rendahnya self efficacy baik pada dosen maupun pada
mahasiswa
Indikatornya:
a. penghargaan diri yang rendah
b. sikap pesimis terhadap kemampuan diri
c. tidak percaya diri, sehingga takut mengeluarkan ide/gagasan sendiri
d. ketakutan akan kegagalan
e. prokrastinasi
sumber : Ermis Suryana .2016.SELF EFFICACY DAN PLAGIARISME DI PERGURUAN TINGGI.
Vol. II No. 2 Edisi Desember

5. Bagaimana Cara menggunakan aplikasi plagiarism


TURNITIN
 Ketentuaan file skripsi yang diupload untuk Turnitin (pengecekan plagiasi):
- File yang diupload dalam bentuk file *.doc *.docx
- File yang diupload adalah laporan skripsi hanya BAB 1 (pendahuluan) sampai dengan BAB
terakhir (Kesimpulan)
Cara registrasi:

1. Buka web www.turnitin.com
2. Klik Login
3. Klik Create Account
4. Klik Student
5. Masukkan Class ID: Lihat Pengumuman di akademik sesuai dengan prodi
6. Masukkan Enrollment password: lihat Pengumuman di akademik sesuai dengan prodi
7. Masukkan Nama Depan dan Nama Belakang (apabila hanya memiliki nama depan maka
nama belakang disamakan)
8. Masukkan Email anda
9. Masukkan password yang diinginkan
10. Klik Agree

Cara Upload file Skripsi ke Turnitin.com:

1. Buka web www.turnitin.com
2. Klik Login
3. Masukkan account dan password
4. Klik Classname
5. Klik Submit
6. Masukkan Submission title  dengan Judul Skripsi -  Nama Mahasiswa
7. Klik Choose from this Computer, cari file dan klik Open. Tunggu sampai selesai
8. Tunggu Proses pengecekan +- 1 jam.

Lihat Hasil Pengecekan Plagiasi

1. Buka web www.turnitin.com
2. Klik Login
3. Masukkan account dan password anda
4. Klik Classname
5. Hasil pengecekan plagiasi dilihat kolom Similarity (%)
6. Untuk detail kalimat yang dianggap plagiasi, klik Hasil prosentase.
7. Apabila plagiasi lebih dari 25% maka perbaiki kalimat yang dianggap plagiasi.
8. Lakukan upload ulang dokumen skripsi yang sudah diperbaiki apabila plagiasi lebih dari 25%
melalui menu Submit Revision
AiMOS

a. Login ke AiMOS

Login ke AiMOS dilakukan melalui URL http://aimos.ugm.ac.id, menggunakan email UGM


dan password‐nya. E‐mail ditulis tanpa menyertakan domain.

b. Unggah dokumen yang akan dibandingkan

Setelah login, mahasiswa akan dihadapkan pada pilihan Submit dan List yang ada di


bawah tabLiterature. Klik Submit, untuk memulai mengunggah dokumen yang akan
dibandingkan.

Setelah klik Submit, metadata dari dokumen harus diisikan, sekaligus mengunggah file PDF.

c. Memilih kategori test

Pada bagian kiri bawah, terdapat tombol Create. Klik tombol ini, maka AiMOS akan
menampilkan ringkasan data dokumen, serta pilihan model pengetesan. Ada tiga model
pengetesan seperti dijelaskan di pendahuluan ini.
Setelah dipilih metode tes yang diinginkan, klik Search for Compared Literatures. Maka akan
muncul daftar judul yang memiliki kemiripan.
Gambar di atas menunjukkan dokumen lain yang memiliki kemiripan. Untuk melihat hasil
lebih detail, bisa dilakukan dengan klik Start Plagiarism Test yang ada pada bagian bawah
tampilan.

d. Melihat hasil

Berikutnya, AiMOS akan memunculkan persentase Similarity dari beberapa dokumen yang


mirip. Klik View pada dokumen yang diinginkan untuk dilihat kemiripannya, maka AiMOS
akan menunjukkan teks yang sama antar dokumen.

Warna merah, seperti di bawah ini, menunjukkan teks yang sama. Teks sama dan berwarna
merah ini, muncul jika memiliki kesamaan dengan minimal 3 kata yang berurutan.
e. Mencetak sertifikat, mengulang test dan update

Jika pada tombol List, (di panel kiri) di klik, maka akan muncul daftar dokumen yang pernah
ditest. Pada sebelah kanan dokumen terdapat beberapa tombol, yang salah satunya dapat
digunakan untuk mencetak sertifikat hasil pengetesan.

Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Wibirama, Sunu. (2016). How to Avoid Plagiarism: learn to paraphrase your work. Dalam
http://lib.ft.ugm.ac.id/web/download/paraphrase‐dr‐sunu‐wibirama/.
6. Tips menulis agar terhindar dari plagiarism

1. Tentukan buku yang hendak anda baca


2. Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
3. Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada
kertas kecil paling depan
4. Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-kertas kecil
tersebut.
5. Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda
6. Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah
pada kertas catatan.
7. Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat

1. Tentukan buku yang hendak anda baca


2. Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
3. Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada
kertas kecil paling depan
4. Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas‐kertas kecil
tersebut.
5. Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda
6. Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah
pada kertas catatan.
7. Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.
8. Tuliskan sumber kutipan.
9. Untuk lebih meyakinkan bahwa tulisan kita jauh dari unsur plagiarisme, anda dapat
menggunakan aplikasi/software untuk mengecek tingkat plagiarisme tulisan yang sudah
kita hasilkan. Beberapa aplikasi pendukung antiplagiarisme berbayar maupun gratis,
misalnya Turnitin, Wcopyfind, vyper, plagiarism‐detect, AiMOS, dan sebagainya. Selain
itu untuk pengelolaan sitasi dan daftar pustaka anda bisa menggunakan aplikasi Zotero,
Mendeley, Endnote dan lain‐lain

Sumber : Jeihan Nabila, S.IIP., M.I.Kom.2020.Panduan Anti Plagiarisme. Program Studi Perpustakaan
dan Ilmu Informasi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fak ultas Bahasa dan Seni

7. Apa saja aturan pemberian sanksi kepada plagiator(lihat permendiknas)


(1) Sanksi bagi mahasiwa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 10 ayat (4) secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling
berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
f. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
(2) Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang terbukti melakukan plagiat
sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 11 ayat (6), secara berurutan dari yang paling
ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
d. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
e. pencabtuan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti utama bagi
yang memenuhi syarat;
f. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan;
g. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan; atau
h. pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
(3) Apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
f, huruf g, dan huruf h menyandang sebutan guru besar/profesor/ahli peneliti utama, maka
dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa
pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama oleh Menteri atau
pejabat yang berwenang atas usul perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Masyarakat
melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta;
(4) Menteri atau Pejabat yang berwenang dapat menolak usul untuk mengangkat kembali
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dalam jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama
perguruan tinggi lain, apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut pernah dijatuhi
sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f atau huruf g serta dijatuhi sanksi
tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/professor/ahli peneliti utama.
(5) Dalam hal pemimpin perguruan tinggi tidak menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada Plagiator.
(6) Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi sebagaimana dimaskud pada ayat (5) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pernyataan Pemerintah bahwa yang bersangkutan tidak berwenang melakukan
tindakan hukum dalam bidang akademik.
Sumber: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 17 TAHUN 2010
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Salinan sesuai dengan
aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan Nasional,

Sumber : Sapto Budoyo, Toebagus Galang, Wahyu Timur, Haryono2018.Analisis Terhadap


Pengaturan Plagiasi di Indonesia. Jurnal Meta Yuridis Volume 1 No.2

Anda mungkin juga menyukai