Anda di halaman 1dari 25

 kasus plagiarisme yang terjadi di dunia akademik

Indonesia. Kasus yang pernah marak di tahun


2010 adalah plagiarisme yang dilakukan seorang
profesor muda bidang Hubungan Internasional
(HI) di salah satu PTS terkemuka Bandung.
 Tidak ada yang menyangka bahwa profesor
tersebut akan melakukan plagiarisme terkait
dengan strata sekolahnya yang cukup tinggi.
Profesor tersebut melakukan plagiat dari jurnal
ilmiah Australia.
 Tulisan plagiat tersebut sebelumnya dimuat
dalam koran The Jakarta Post yang kemudian
ditarik kembali oleh The Jakarta Post setelah
menerima laporan adanya plagiarisme.
 Diketahui bahwa selain tulisan yang dimuat di The
Jakarta Post, profesor tersebut disinyalir telah
melakukan plagiat pada empat tulisan yang juga
telah dimuat di majalah populer lainnya. Atas
perbuatannya tersebut sanksi yang diterima cukup
berat yaitu pemberhentian tidak hormat dari PTS
tempatnya bekerja dan dicabutnya gelar profesor.
 Hal ini sejalan dengan peraturan menteri pendidikan
nasional nomor 17 tahun 2010, mengenai
pencegahan dan penanggulangan plagiat di
perguruan tinggi, bab iv pasal 12 ayat 2 dan 3.

http://www.nahimunkar.com/kasus-plagiarism-gelar-profesor-akan-dicopot-bobroknya-dunia-pendidikan-di-
indonesia-mulai-terkuak ; 2013
 1. Permendiknas no. 17 tahun 2010 tentang
pencegahan dan penanggulangan plagiat di PT

 2. Surat Dirjen Dikti No. 1311/D/C/2010 tentang


Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat

 3. Surat Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tentang


Validasi
Karya Ilmiah

 4. Surat Dirjen Dikti no. 3298/D/T/99 tentang


Upaya
pencegahan tindakan plagiat

 - Sanksi : pasal 12 Permendiknas no. 17 tahun


2010
 Produk Hukum terkait:
 UU no. 19 tahun 2002 tentang hak cipta
 http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?czoyNDoiZD0yMD
AwKzImZj11dTE5LTIwMDIuaHRtIjs

 Sanksi: Pasal 72 UU no. 19 tahun 2002

 Sumber: http://www.kopertis12.or.id/2011/09/23/seputar-plagiat-dan-autoplagiat.html
 Diunduh: 23 Mei 2015
 Tidaklah mudah untuk
mengatakan apakah suatu karya
"ya" atau "tidak mengandung
unsur plagiat. Sehingga menjadi
penting bagi kita untuk
memahami definisi plagiarisme
dari berbagai sumber.
□ Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak
dalam memperoleh
sengajaatau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai;
□ Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku
plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok
dan atas nama suatu badan;
□ Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif
dilakukan oleh pimpinan perguruanyangtinggi yang bertujuan agar tidak
terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya;
□ Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif
dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi
yangdengan menjatuhkan sanksi
kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan
mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang
bersangkutan;
 Menurut Oxford American Dictionary dalam
Clabaugh (2001) plagiarisme adalah:
"to take and use another person's ideas or
writing or inventions as one's own"
 Menurut Reitz dalam Online Dictionary for Library
and Information Science (http://www.abc-
clio.com/ODLIS/odlis_p.aspx) plagiarisme adalah
: "Copying or closely imitating take work of
another writer, composer etc. without
permission and with the intention of passing the
result of as original work"
 Sementara itu, Council of Writing Program
Administrators (2003) mengemukakan definisi
plagiarisme sebagai berikut: “In an instructional
setting, plagiarism occurs when a writer
deliberately uses someone else‟s language,
ideas, or other original (not common-
knowledge) material without acknowledging its
source”.
Jadi, secara sederhana, dapat dikatakan bahwa
plagiat/plagiarisme adalah tindakan
mempublikasikan karya/gagasan orang lain yang
diakui sebagai karya sendiri.
Materi yang dijiplak dapat
berupa::
Karya ilmiah, yaitu hasil karya akademik oleh
mahasiswa, dosen, peneliti, atau tenaga
kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang
dibuat dalam bentuk tertulis, baik cetak maupun
elektronik, yang diterbitkan dan/atau
dipresentasikan
Karya, yaitu hasil karya akademik atau nonakademik
oleh individu perseorangan, kelompok, atau badan di
luar perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk
tertulis, baik cetak maupun elektronik, yang
diterbitkan dan/atau dipresentasikan
Mengacu dan/atau mengutip seluruh atau sebagian secara acak istilah,
kata-kata, kalimat, data, dan/atau informasi lain dari suatu
sumber tanpa menyebutkan sumber (sitasi) dalam catatan kutipan
dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.

Menggunakan ide, sumber gagasan, pendapat/opini, pandangan,


pernyataan, dan/atau teori tanpa menyatakan sumber secara
memadai

Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari


sumber kata-kata dan/atau kalimat, ide, gagasan, pendapat/opini,
pernyataan dan/atau teori tanpa menyatakan sumber secara
memadai

Menyerahkan, menerbitkan, mempresentasikan, dan/atau


mempublikasikan suatu karya (ilmiah) yang dihasilkan dan/atau telah
 Plagiarisme tidak hanya terbatas pada pencurian
gagasan atau hasil karya orang lain di bidang
ilmiah saja,
 namun juga berlaku di bidang lainnya seperti dunia
seni, budaya, dsb. Bentuknya pun dapat beraneka
macam tidak terbatas hanya pada tulisan.
Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat
tergantung dari berbagai aspek pandang:
- dari segi substansi yang dicuri,
- dari segi kesengajaan,
- dari segi volume/proporsi
- dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan
kata demi kata, maupun dapat diseling dari
berbagai sumber dan dengan kata-kata sendiri
(mozaik).
- Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula
yang dikenal sebagai Auto-plagiarisme/self-
plagiarism:
Apabila karya sendiri sudah pernah
diterbitkan sebelumnya, maka tatkala kita
mengambil gagasan
tersebut, semestinya dicantumkan rujukan
atau
sitasinya.
atau self- Jenis plagiarisme
Bila tidak, ini dapat dianggap
plagiarism. ini sbg auto-plagiarisme

sebenarnya dapat dianggap “ringan”,


namun bila
dimaksudkan atau di kemudian hari
dimanfaatkan
untuk menambah kredit akademik, maka dapat
dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika
akademik.
Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau
merujuk hasil karya intelektual orang lain boleh
dilakukan selama kaidah pemakaiannya tetap
„beradab‟.

Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan


parafrase pada bagian khusus dalam teks dengan
cara penguraian menggunakan kata-kata sendiri,
dan nyatakanlah sumber gagasan dan masukkan
sumber-sumber yang dipakai dalam daftar rujukan.
Menggunakan kata-kata asli penulis juga
diperkenankan dengan cara memberi tanda kutip pd
kalimat-kalimat yang dipakai, selain menyebutkan
sumber gagasannya.
Beberapa alasan pemicu atau faktor pendorong
terjadinya
tindakan plagiat yaitu:
 Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya
ilmiah yang menjadi beban tanggungjawabnya.
Sehingga terdorong untuk copy-paste atas karya orang
lain.
 Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis
terhadap sumber referensi yang dimiliki.
 Kurangnya pemahaman tentang kapan dan
bagaimana
harus melakukan kutipan.
 Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen
terhadap
persoalan plagiarisme.
 Apapun alasan seseorang melakukan tindakan
plagiat,
 Untuk latihan bisa membuka sumber:
http://www2.gsu.edu/~geotel/plagiarism.html
 Contoh pemeriksaan melalui software atau situs
on-line :
www.plagscan.com
www.turnitin.com
www.duplichecker.com
www.crossrefme.com
http:/ /searchenginereports.net/articlecheck.as
px
www.copytracker.org
Lain-lain bisa di cari melalui search engine di
internet (google.com, yahoo.com, msn.com, dll.
 http://google.co.id
 Atau :
http://duplichecker.com
Untuk duplichecker, sensitivitas telusur tidak
sebaik google (database terbatas dan lebih
sensitif untuk yang berbahasa Inggris)
MELAKUKAN PLAGIAT
SANKSI
Ketentuan yang Urutan Sanksi Sanksi Lain Menurut
No Pelaku
Dilanggar Sanksi Tambahan Peraturan Per-UU-an

1. Teguran UU Sisdiknas :
1 Pasal 10 ayat (4) 2. Peringatan tertulis
Mahasiswa 3. Penundaan Mempergunakan
pemberian karya ilmiah jiplakan
sebahagian hak untuk memperoleh
mahasiswa gelar akademik,
4. Pembatalan nilai profesi, vokasi
satu atau dipidana penjara
beberapa mata paling lama 2 tahun
kuliah yang dan/atau denda
diperoleh paling banyak Rp 200
mahasiswa juta
5. Pemberhentian
dgn hormat dari
status sbg
mahasiswa
6. Pemberhentian tdk
dengan hormat
7. Pembatalan ijazah
apabila
mahasiwa telah
lulus
Ketentuan yg Urutan Sanksi Sanksi Lain Menurut
No Pelaku
Dilanggar Tambaha Peraturan Per-UU-
1. Sanksi
Teguran n an
Dosen/ UU Sisdiknas :
2. Peringatan tertulis
2 Pasal 11 ayat (6) Apabila dosen/pe-
3. Penundaan
Peneliti neliti/tendik Mempergunakan
pemberian hak
/ menyandang karya ilmiah jiplakan
4. Penurunan
Tendik sebutam untuk memperoleh
pangkat dan
jabatan profesor/jenjang gelar akademik,
akademik/fungsio- utama : profesi, vokasi
nal dipidana penjara
5. Pencabutan hak Diberhentikan dari paling lama 2 tahun
unt diusulkan sbg jabatan profesor/ dan/atau denda
profesor/jenjang jenjang utama paling banyak Rp 200
utama bagi yg juta
memenuhi syarat
6. Pemberhentian
dengan
hormat dari
status
dosen/peneliti
/tendik
7. Pemberhentian tdk
dgn hormat dari
status sebagai
dosen/peneliti/
tendik
8. Pembatalan ijazah
yg diperoleh dari
PT ybs
 Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi)
dilampiri dengan surat pernyataan dari yang
bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya
ilmiah tersebut tidak mengandung unsur
plagiat.
 Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban
mengunggah semua karya ilmiah yang
dihasilkan dilingkungan perguruan tingginya,
seperti portal Garuda atau portal lain yang
ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
 Anonim. Kasus Plagiarism Gelar Profesor akan dicopot Bobroknya Dunia Pendidikan
di Indonesia Mulai Terkuak. [Online]. Tersedia: http://www.nahimunkar.com/kasus-
plagiarism-gelar-profesor-akan-dicopot-bobroknya-dunia-pendidikan-di-indonesia-
mulai-terkuak [27 Oktober 2013]
 http://www.kopertis12.or.id/2011/09/23/seputar-plagiat-dan-autoplagiat.html
Diunduh: 23 Mei 2015
 Iskandar, Michael; Bina Ekonomi Majalah Ilmiah FE Unpar; volume 13; no 1; (2009) ;
Penentuan Ciri-ciri Plagiarisme dalam Makalah Ilmiah Yang Mereferensi Sumber
Dalam Bahasa Asing Yang Diterjemahkan.
 Kartaman Roni: 2015; Plagiarisme dalam Jabatan Fungsional; Kopertis wilayah IV.

 Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 17


tahun 2010. [Online]. Tersedia: http://unnes.ac.id/wp-content/uploads/Permen-
Nomor-17-Thn-2010-tentang-pencegahan-dan-penanggulangan-plagiat.pdf [27
Oktober 2013]
 Sriyana, Jaka; 2012; Kode Etik Penulis Dan Etika Kepenulisan Karya Ilmiah; UII
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai