KEPADA
TAKDIR BAIK
DAN BURUK
BAB IV
KELAS 12
KOMPETENSI DASAR
• Memahami keimanan kepada Qadha dan
Qadar
• Menjelaskan makna iman kepada Qadha dan
Qadar.
• Memahami hikmah iman kepada Qadha dan
Qadar.
• Menerapkan perilaku iman kepada Qadha dan
Qadar
INDIKATOR
• Menjelaskan pengertian keimanan kepada
Qadha dan Qadar
• Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada
Qadha dan Qadar.
• Menjelaskan hikmah beriman kepada Qadha
dan Qadar
• Menjelaskan korelasi ihtiar dan takdir
ALUR MATERI
Hikmah beriman
kepada takdir
B. QADAR
- Bahasa: Qadar menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan,
kepastian dan penjelasan
- Istilah: Keputusan Allah yang berlaku untuk makhluk-Nya
Jadi, makna Iman kepada Qadha dan Qadar adalah:
Meyakini dengan sepenuh keimanan, bahwa Allah memiliki
kehendak, ketetapan dan keputusan terhadap makhluk-Nya,
baik atau buruk.
QADHA KETENTUAN/
HUKUM
QADAR KENYATAAN
HUBUNGAN ANTARA QADHA DAN QADAR
• Qadha dan Qadar sering disebutkan dengan satu makna
TAKDIR.
• Qadha adalah ketentuan, sedangkan Qadar adalah kenyataan.
• Hubungan antara Qadha dan Qadar adalah ibarat hubungan
RENCANA dan PERBUATAN.
Firman Allah:
ٍ ُوإِ ْن ِمن شي ٍء إِاَّل ِعندنا خزائِنه وما نن ِّزلُه إِاَّل بَِقد ٍر معل
وم َْ َ ُ َُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َْ ْ َ
Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya;
dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang
tertentu.” (QS. Al Hijr: 21)
Adakah Takdir Buruk?
• Takdir baik dan buruk disisi • Takdir buruk maksudnya
Allah sama saja, seperti adalah karena anggapan
keimanan seseorang atau manusia, misal sakit
kekafiran seseorang tidaklah
menahun, bencana, tidak
berpengaruh terhadap
kemuliaan Allah, jika manusia
lulus ujian dan sebagainya,
beriman, maka keimanan kembali kepada sikap
tersebut akan bermanfaat manusia terhadap takdir,
untuk dirinya sendiri, dan jika jika ia bersabar maka itu
manusia ingkar, maka balasan baik baginya, dan jika ia
keburukan diakherat untuk tidak sabar lalu ingkar
dirinya sendiri. maka itu buruk baginya.
MAKNA QADHA DALAM AL QUR’AN
• Hukum atau keputusan (QS. Surat An-
Nisa’:65)
• Mewujudkan atau menjadikan (QS. Surat
Fussilat:12)
• Kehendak (Q.S. Surat Ali Imran:47)
• Perintah (QS. Surat Al-Isra’:23)
Hadits Iman Kepada Takdir
ِ واْلي ِوم اْأل, ورسلِ ِه, وُكتُبِ ِه,اهلل وماَل ئِكتِ ِه
َوُت ْؤِم َن بِاْل َق َد ِر َخ ِريِه, َخ ِر ِ ِأَ ْن ُت ْؤِمن ب
َ َ ُ َُ َ ََ َ
َو َشِّرِه
• Engkau beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, hari akherat dan engkau beriman kepada
takdir baik dan buruk.”( Hr. Muslim)
MAKNA QADAR DALAM AL QUR’AN
• Mengatur atau menentukan sesuatu menurut
batas-batasnya (QS. Surat Fussilat:10)
• Ukuran (QS. Surat Ar- Ra’du:17)
• Kekuasaan atau kemampuan (QS. Surat Al-
Baqarah:236)
• Ketentuan atau kepastian (QS. Al- Mursalat:23)
• Perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua
makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan
tertentu (QS. Al-Qomar:49)
DALIL IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
.ومسلم
Terjemah Hadits
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ia
berkata,”Rasulullah bersabda kepada kami, sedang beliau adalah orang yang
jujur dan dapat dipercaya:”Sesungguhnya seseorang diantara kalian dikumpulkan
ciptaannya dalam perut ibu, selama 40 hari berupa nuthfah ( sperma), lalu
menjadi ‘alaqah (gumpalan darah ) selama 40 hari, lalu menjadi mudghah
( gumpalan daging ), pada waktu yang sama pula ( 40 hari ), lalu Allah
mengirimkan malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, ia juga diperintahkan
untuk menulis 4 perkara,”rezeki, ajal, amal, sengsara dan bahagianya. Demi Allah
, Dzat yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang beramal dengan
amalan penghuni surga hingga jarak antara surga dengannya hanya dzira’
(begitu dekat), lalu kitab suratan takdir mendahuluinya, sehingga orang tersebut
beramal dengan perbuatan penghuni neraka, maka iapun masuk neraka. Dan
sesungguhnya ada seseorang diantara kalian yang beramal dengan amalan
penghuni neraka hingga jarak antara dia dan neraka hanya dzira’ ( begitu dekat ),
lalu suratan takdir mendahuluinya, lalu orang tersebut beramal dengan
perbuatan penghuni surga, maka iapun masuk surga.” ( Bukhari-Muslim)
Proses Penciptaan Manusia
Syurga
Malaikat dan
menulis 4 Neraka
Daging hal:
dan Rezeki
Darah Peniupan Ajal,
ruh Pekerjaan
40 hari
40 hari Sengsara
Sperma Bahagia
40 hari
PEMBAGIAN TAKDIR
MU’ALLAQ MUBRAM
• Takdir
– Tak bisa dirubah (takdir Mubram)
– Sudah ada pada seorang manusia sejak lahir
HUBUNGAN (KORELASI) ANTARA TAKDIR DAN
USAHA
• Manusia diperintahkan untuk berusaha dan tidak
berpangku tangan mengharapkan kesuksesan tanpa
usaha.
• Jika manusia ingin kaya, maka ia harus bekerja dengan giat
dan cerdas untuk memperoleh kekayaan tersebut, dengan
tidak melupakan Allah.
• Pada intinya manusia harus berusaha dengan maksimal,
dan hasilnya diserahkan kepada Allah dengan bertawakkal,
sehingga jika ia sukses ia akan ingat Allah, dan jika ia gagal,
ia tidak akan melupakan Allah dan menjadi kafir.
GOLONGAN MANUSIA DALAM IMAN KEPADA
TAKDIR
Qadariyah
Iman
kepada Jabariyah
Takdir
Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah
A. QADARIYAH
Dari ayat diatas, dapat dipahami bahwa takdir itu mutlak urusan Allah, jika
Dia berkehendak maka jadilah. Dan tugas manusia adalah berdoa dan
berusaha agar Allah menetapkan takdir terbaik untuk kita.
Apakah Doa Dapat Merubah Takdir?
Rasulullah shallallahu alaihi wa Yang dimaksud doa bisa
:sallam bersabda
menolak takdir terdapat
dua makna:
وال يرد، إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه
وال يزيد يف العمر إال الرب، القدر إال الدعاء 1. Jika seseorang tidak
berdoa, maka takdirnya
"Sesungguhnya seorang hamba seperti itu saja.
dapat terhalang dari rizki karena
2. Kalau seseorang
dosa yang dia lakukan. Tidak ada
berdoa, maka hidupnya
yang dapat menolak takdir
kecuali doa dan tidak ada yang akan dijalani dengan
dapat menambah usia kecuali bakti kemudahan dari Allah.
kebaikan. (HR. Tirmizi & Ibnu
Majah)
KISAH-KISAH
• Seorang Arab Badui datang menghadap
Rasulullah dengan mengendarai kuda. Setelah
ia turun dari kudanya, ia langsung menghadap
tanpa mengikat kudanya. Rasulullah menegur
orang tesebut, “Kenapa kuda itu tidak engkau
ikat?.” Orang Arab Badui itu menjawab,
”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah”.
Rasulullah pun bersabda, ”Ikatlah kudamu,
setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.
Kisah Pencuri
• Pada masa Khalifah ‘Umar bin Khaththab juga ada kisah
menarik. Saat itu, ada seorang pencuri yang dalam
persidangan ditanya oleh sang Khalifah, “Mengapa engkau
mencuri?”. Pencuri itu menjawab, “Memang Allah sudah
mentakdirkan saya menjadi pencuri.” Mendengar jawaban
tersebut, Khalifah Umar marah, lalu berkata, “Pukul orang
ini dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!.”
Orang-orang bertanya, “Mengapa hukumannya diperberat
seperti itu?” Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah hukuman
yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri
dan wajib dipukul karena berdusta atas nama Allah”.
Kisah Penyakit Kolera (Tha’un)
• Pada masa ‘Umar pula, beserta rombongan beliau
berencana pergi ke suatu desa. Beliau mendengar
kabar bahwa di desa yang akan dihampirinya telah
mewabah suatu penyakit menular atau Tha’un.
Akhirnya Sayidina Umar tidak melanjutkan
perjalanannya. Keputusan Sayidina Umar ini sempat
diprotes oleh sebagian sahabat. Dikatakan, “Hai
Amirul Mukminin, apakah Anda lari dari Takdir
Allah?” Umar menjawab, “Saya lari dari takdir Allah
menuju takdir Allah yang lain.”
Evaluasi
• Jelaskan makna qadha dan qadar secara
bahasa dan istilah
• Sebutkan dalil beriman kepada takdir baik dan
buruk dari Al Qur’an dan hadits!
• Apakah hikmah beriman kepada takdir?
• Jelaskan pembagian takdir beserta contoh-
contohnya.