Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2

MENYAKINI
QADHA & QADAR
AISYAH ALVITA AYU
(02) (03) (07)

JULIA NOVIA SITI ESTIK


KHOFIFAH
(21) (26) (25)
(22)
Pengertian Qadha dan Qadar
QADHA yaitu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum
diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-NYA tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya.
Sedangkan QADAR sendiri adalah perwujudan dari QADHA atau ketetapan
Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-NYA
Sesuai dengan firman Allah SWT :

‫َو َلْم َيَّتِخ ْذ َو َلًدا َّو َلْم َيُكْن َّلٗه َش ِرْيٌك ِفى اْلُم ْلِك َو َخَلَق ُكَّل‬ ‫اَّلِذ ْي َلٗه ُم ْلُك الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض‬
‫َش ْي ٍء َف َق َّد َرٗه َتْق ِد ْيًرا‬

Artinya: "Yang kepunyaan-NYA lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan-NYA, dan
Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya"
(Q.S.al-Furqan/25;2)
HUBUNGAN ANTARA

QADHA DAN QADAR

Antara QADHA dan QADAR selalu berhubungan erat. QADHA adalah ketentuan, hukum

atau rencana Allah Swt. sejak zaman azali. Sedangkan QADAR adalah kenyataan dari

ketentuan atau hukum Allah Swt.


Jadi hubungan antara QADHA dan QADAR ibarat rencana dan perbuatan
Empat Prinsip Iman Kepada

Qadha dan Qadar


Iman kepada QADHA dan QADAR artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa

Allah Swt. telah menetukan segala sesuatu bagi mahkluk-Nya

Adapun prinsip iman kepada QADHA dan QADAR, yaitu:


a. Iman kepada ilmu Allah SWT. yang qadim (tidak berpermulaan), dan Dia mengetahui

perbuatan manusia sebelum mereka melalukannya.


b. Iman bahwa semua Qadar Allah Swt. telah tertulis di Lauh Mahfuzh
c. Iman kepada adanya kehendak Allah Swt. yang berlaku dan kekuasaan-Nya yang

bersifat menyeluruh
d. Iman kepada Allah Swt. adalah zat yang mewujudkan mahkluk. Allah Swt. adalah sang

pencipta dan yang lain adalah makhluk


Dalil Al-Quran
1. "Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut

ukuran (takdir)." (Q.S. Al-Qamar/54/49


2. "Dan tiap-tiap manusia telah kami tetapkan amal

perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya."

Dalil-Dalil
(Q.S.Al-isra/17:13)

Tentang

Dalil as-Sunnah (Hadis Rasulullah)


QADHA dan
Dalam salah satu hadis Rasulullah saw bersabda yang artinya sebagai

berikut:
QADAR ":Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama

40 hari dalam nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari

menjadi segumpal daging, kemudian Allah Swt. mengutus malaikat

untuk meniupkan ruh kedalamnya dan menuliskan empat ketentuan,

yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan

hidupnya) sengsara atau bahagia." (H.R. al-Bukhari dan Muslim)


erima n Kepa da ADAR
Kewajiaban B A D HA DAN Q
Q
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rusulullah saw.

didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian

serba putih, dan rambutnya sangat hitam. Lelaki

itu bertanya tentang islam, iman dan ihsan.

Tentang keimanan Rasulullah saw. menjawab yang

artinya: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah

Swt. malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, hari

akhir,dan beriman pula kepada Qadar(takdit) yang

baik ataupun yang buruk" (H.R.Muslim)


Takdir Allah Swt. merupakah iradah Allah Swt. Oleh

sebab itu, takdir tidak selalu sesuai dengan

keinginan kita
MACAM-MACAM TAKDIR

Takdir MUALLAQ
Yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia.
misalkan seorang anak bercita-cita ingin menjadi seorang
dokter, lalu ia belajar dengan tekun, dan pada akhirnya ia pun
menjadi dokter

Takdir MUBRAM
Yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat

diusahkan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia,

misal seseorang yang dilahirkan dengan keadaan cacat dll


QADHA dan QADAR atau takdir berjalan

Kaitan Antara
menurut hukum "sunnatullah". Artinya

Beriman kepada
keberhasilan hidup seseorang sangat

Qadha dan
tergantung sejalan atau tidak dengan

"sunnatullah"
Qadar Allah Swt.

dengan Sikap

Beriman kepada takdir selalu berkaitan dengan

Optimis,

empat hal yang selalu berhubungan dan tidak

Berikhtir, dan
terpisahkan. Keempat hal itu adalah sikap

Tawakal optimis terhadap takdir terbaik Allah Swt.,

berikhtiar, berdoa, dan tawakal


Sikap OPTIMIS
Manusia adalah mahkluk yang paling sempurna. Oleh karena itu, ia diberi

kemampuan memilih bahkan pilihannya cukup banyak. manusia dapat

memilih ketentuan takdir Allah Swt. yang diteteapkan keberhasilan atau

kemalangan, kebahagiaan atau kesengsaraan, menjadi orang yang baik

atau tidak. (Q.S. al-Kahfi/18/29)


Namun, harus diingat bahwa setiap pilihan yang diambil manusia, pada

saatnya akan diminta pertanggungjawaban terhadappilihannya, karena

dilakukan atas kesadarannya sendiri

IKHTIAR
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan

sepenuh hati dalam menggapai cita-cita dan tujuan.

Allah Swt. menentukan takdir, kita sebagai manusia

berkewajiban melakukan ikhtiar


Tawakal
Setelah meyakini dan mengimani takdir,

kemudian dibarengi dengan ikhtiar dan doa,

maka tibalah manusia mengambil sikap

Doa tawakal, yaitu sikap menyerahkan segala

Doa adalah ikhtiar batin yang besar


urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada

pengaruhnya. bagi manusia yang


Allah Swt.
meyakininya doa akan memberikan energi
Tawakal itu sangat berkait erat dengan

dalam menjalani ikhtiarnya, karena Allah Swt,


ikhtiar, atau dapat disimpulkan bahwa tidak

telah berjanji untuk mengabulkan


ada tawakal tanpa ikhtiar
permohonan orang yang bersungguh-

sungguh memohon.
Firman Allah Awt.: "Aku mengabulkan

permohonan orang yang berdoa, apabila ia

berdoa kepadaku, ..." (Q.S. al-Baqarah/2:186)


Hikmah Berimankepada QADHA dan QADAR

Semakin
Semakin
Meningkatkan
Meningkatkan

menyakini bahwa
termotivikasi
keyakinan
optimisme

segala sesuatu
untuk senantiasa
akan
dalam menatap

yang terjadi di
berikhtiar lebih
pentingnya masa depan

alam ini tidak


giat lagi dalam
doa bagi
dengan ikhtiar

terlepas dari
mengejar cita-
keberhasilan
yang sungguh-

sunnatullah citanya sebuah usaha sungguh

Catatan :
"Sesungguhnya Allah Swt. tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Q.S.ar-Rad/13:11)


Kesuksesan kalian tidak akan terwujud tanpa melakukan perubahan dari dalam diri kalian sendiri
Menerapkan Prilaku Mulia

Menjauhkan diri dari

sifat sombong dan

putus asa

Selalu
Banyak Bersikap

tenang
bersyukur
optimis dan

jiwanya dan bersabar giat bekerja


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai