Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK REVIEW

KEPEMIMPINAN

NAMA : PUTRI WIDIA NINGSIH

NIM : 3221111007

DOSEN PENGAMPU : REH BUNGANA BERU PA M.Hum

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

KELAS : PPKn REGULER B

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga tugas Critical Book Review ini dapat diselesaikan dengan
baik. Critical Book Riview ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kepemimpinan

Tugas CBR ini adalah tugas individu yang mengkaji dua buah buku yang
bertujuan untuk meringkas isi dan mengetahui kelebihan dan kekurangan. Penulis
menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya.

Penulis berharap CBR ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi penulis namun
juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca CBR ini untuk menambah
wawasannya.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih

Medan, 29 September 2022

Putri Widia Ningsih

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ............................................................................... 1
B. Tujuan Penulsian CBR ........................................................................................... 1
C. Manfaat CBR........................................................................................................... 2
D. Identitas Buku ......................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 4
RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................. 4
A. Pembahasan Buku Utama ....................................................................................... 4
B. Pembahasan Buku Pembanding ........................................................................... 17
BAB III............................................................................................................................. 29
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 29
A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU .................................................... 29
BAB IV ............................................................................................................................. 31
PENUTUP........................................................................................................................ 31
A. KESIMPULAN....................................................................................................... 31
B. SARAN .................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 32

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya
minat baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik buku merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik
Buku (Critical Book Review) merupakan kegiatan mengulas suatu buku agar dapat
mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu buku. Pada dasarnya
CBR menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana buku
tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah
dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik buku tersebut juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan
lainnya. Dengan melakukan pengkritikan tersebut pembaca dapat mengetahui
kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis buku berupa kritik
dan saran terhadap sistematika penulisan.

B. Tujuan Penulsian CBR


CBR dibuat bertujuan untuk mencari dan mengetahui informasi yang ada di
dalam buku, untuk melatih mahasiswa berfikir kritis dalam mencari informasi yang
disajikan dalam buku setiap babnya, dan untuk melatih kemampuan mahasiswa
dalam menganalisa sebuah buku.

1
C. Manfaat CBR
CBR bermanfaat dalam menambah pengetahuan mahasiswa terhadap materi
yang di bahas karena kedua buku tersebut telah dibaca dan di analisis dan Pembaca
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.

D. Identitas Buku
Buku Utama

1. Judul Buku : KEPEMIMPINAN GENERASI MILENIAL DI ERA 5.0

2. Penulis : Fitri Zulhandayani S.Pd,Melky Gunawan Harefa


S.Pd,Dr.M.Joharis Lubis,M.M.,M.Pd

3. ISBN : 978-623-5554-67-9

4. Penerbit : CV. Kencana Emas Sejahtera

5. Tahun Terbit : 2019

6. Kota Terbit : Medan

7. Tebal Halaman : 110

2
Buku Pembanding

1. Judul Buku : MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

2. Penulis : Hartari Marwina Siagian,S.Pd , Herni Meilani, S.Pd ,


Dr.M.Johari Lubis, M.M.,M.Pd. , Dr.Darwin, S.T.,M.Pd.

3. ISBN : 978-623-93909-7-6

4. Penerbit : Al Maksum Langkat Press

5. Tahun Terbit : 2022

6. Kota Terbit : Langkat

7. Tebal Halaman : 110

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Pembahasan Buku Utama

Bab I Hakikat Kepemimpinan

Pengertian Pemimpin

Pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya


dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang
dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran-sasaran
tertentu.

Fungsi Pemimpin

Fungsi pemimpin dalam management organisasi di bagi dalam empat kategori


yaitu :

1. Planing (Perencanaan)

Fungsi perencanaan bagi pemimpin dalam manajemen merupakan aktivitas


yang berusaha memikirkan apa saja yang akan di kerjakannya,berapa ukuran dan
jumlahnya ,siapa saja yang melaksanakan dan mengendalikannnya, agar tujuann
organisasi dapat dicapai.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi pengorganisasian bagi pemimpin sebagai suatu proses pembagian


kerja melihat bahwa ada unsur-unsur yang saling berhubungan,yakni
sekelompok orang atau individu,ada kerja sama, dan ada tujuan tertentu yang
telah di tetapkan

3. Actuating / Leading (kepemimpinan)

4
Fungsi kepemimpinan bagi pemimpin adalah implementasi aransemen yang
sudah di susun pemimpin melalui dukungan orang lain

4. Controling (Pengawasan / Pengendalian)

Fungsi pengendalian / pengawasan bagi pemimpin adalah kemapuan


pemimpin dalam melakukan fungsi-fungsi pengendalian

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi


orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama

Faktor-Faktor Yang berhubungan Dengan Kepemimpinan

1. Faktor Orang (The Person Factor)

2. Faktor Posisi

3. Faktor Tempat dan Situasi

Bab II Kepemimpinan Efektif dalam Organisasi

Dalam Menciptakan kepemimpinan efektif dalam organisasi, di perlukan


beberapa jenis kemampuan pemimpin, diantaranya adalah:

1. Kemampuan memotivasi dan menjadi contoh bagi yang lain.

2. Kemampuan memimpin,memengaruhi, mendistribusikan kekuasaan


(wewenang),dan memberdayakan anggotanya.

3. Membangun tim dan kerjasama kelompoknya.

4. Kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi untuk mengatasi konflik


(Hendro,2011:179).

Menurut Maxwel (2001:24), Seorang pemimpin yang efektif harus selalu


memikirkan dan mendahulukan orang lain, ketimbang memikirkan kepentingan
diri sendiri.Dengan demikian,pemimpin pantas di jadikan panutan oleh anggota
organisasi.

5
Bab III Aneka Jenis Kepemimpinan Dalam Organisasi

Beragam jenis kepemimpinan di sebutkan para ahli


(Bush,Yulk,Luthan,Gibson,Daft,dan Maulana) yang lazim dipraktekkan oleh
pemimpin organisasi,diantaranya:

1. Kepemimpinan Kharismatik

Menurut Gibson,dkk. (1996:78), kepemimpinan karismatik adalah suatu


kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi pengikut berdasarkan pada
bakat supranatural dan kekuatan yang menarik.

2. Kepemimpinan Manjerial

Menurut Leithwood (dalam Bush, 2007:395),kepemimpinan manajerial


mengasumsikan bahwa fokus pemimpin seharusnya pada fungsi,tugas dan
perilaku dan bahwa jika hal tersebut di lakukan secara kompeten maka
pemimpin dapat memfasilitasi pekerjaan orang lain dalam organisasi.

3. Kepemimpinan Tranformasional

Menurut Yulk (2001:290-305),kepemimpinan transformasional


menyerukan nilai-nilai moral dari para pengikut dalam upaya meningkatkan
kesadaran tentang masalah etis,dan memobilisasi energi sumber daya anggota
untuk reformasi sekolah.

4. Kepemimpinan Transaksional

Menurut Bush (2007-399),kepemimpinan transaksional adalah


kepemimpinan di mana hubungan dengan pemangku kepentingan didasarkan
pada pertukaran bebrapa sumber daya berharga.

5. Kepemimpinan Konitngensi

Menurut Bush (2007:402),kepemimpinan kontingen adalah kepemimpinan


yang berfokus pada proses dimana pengaruh yang di berikan pemimpin dan
ukuran dimensi kepemimpinan

6
6. Kepemimpinan Moral

Menurut Leithwood (dalam Bush,2007:400), kepemimpinan moral adalah


kepemimpinan yang berfokus pada nilai nilai ,keyakinan,dan etika dari
pemimpin itu sendiri.

7. Kepemimpinan pelayan

Menurut Daft (2006:347),kepemimpinan pelayan merupakan gaya


kepemimpinan seorang pemimpin dalam menggerakkan pekerjaan untuk
memenuhi kebutuhan -kebutuhan dan tujuan-tujuan para bawahan dan
mencapai misi organisasi yang lebih besar.

8. Kepemimpinan Interaktif

Menurut Daft (2006:345), kepemimpinan interaktif memberi arti bahwa


pemimpin lebih menyukaiproses yang melibatkan consensus ,kolaboratif,dan
pengaruh yang berasal dari hubungan manusiawi daripada posisi kekuasaan
dan otoritas.

9. Kepemimpinan Otentik

Menurut Luthan (2006:657), kepemimpinan otentik adalah sebagai proses


yang berasal dari kapasitas psikologis positif dan konteksi perkembangan
organisasi yang menghasilkan kesadaran diri dan perilaku positif regulasi diri
yang tinggi pada kepemimpinannya dan terhadapa rekan-rekannya,
membantu perkembangan diri positif.

10. Kepemimpinan Resonansi dan Disonansi

Menurut Ali (2013:40), kepemimpinan resonansi adalah gaya seorang


pemimpin yang memancarkan gelombang emosional kepada
bawahannya,masyarakatnya,atau audiensnya dengan cara melakukan
komunikasi dua arah (two traffic communication),melakukan
dialog,diskusi,dan sebagainya secara efektif.

7
Bab IV Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi

Pemimpin yang baik di tuntut memiliki kepekaan dan kemampuan dalam


mengenali karakter bawahan dalam organisasi,agar berhasil mendorong bawahan
bekerja dengan rasa sadar dan ikhlas atas tugas yang diemban dan harus di
pertanggungjawabkannya.

Menurut Tjiptono & Anastasia (2003:161),gaya kepemimpinan adalah suatu


cara yang digunakan pemimpin dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan
bawahan.Secara umum terdapat macam gaya kepemimpinan yang relevan dalam
organisasi yaitu:

1. Gaya kepemimpina otokratis

Gaya otokratis disebut juga gaya diktator dan direktif.Pemimpin yang


menggunakan pendekatan otokratis mengambil keputusan tanpa berkonsultasi
dengan para karyawan dan sifat keputusan harus dijalankan karyawan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya demokratis di kenal juga dengan istilah kepemimpin konsultatif atau


membangun kesepakatan atau consensus

3. Gaya kepemimpinan partisipatif

Gaya partisipatif juga di kenal dengan istilah kepemimpinan terbuka,bebas


atau nondirective.pemimpin yang menggunakan pendekatan partisipatif hanya
sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan keputusan.

4. Gaya kepemimpinan berorientasi pada tujuan

Gaya berorientasi pada tujuan di sebut juga dengan kepemimpinan


berdasarkan hasil atau berdasarkan sasaran.Pemimpin yang menganut
pendekatan tujuan meminta anggota team untuk memusatkan perhatian hanya
pada tujuan yang ada.

5. Gaya kepemimpinan Situasional

8
Gaya situasional juga di kenal dengan kepemimpinan tak tetap (fluid) atau
kontingensi.Asumsi yang digunakan dalam gaya kepemimpinan situasional
adalah bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap
dalam segala kondisi.

BabV Kepemimpinan Abad 21

Perkembangan Generasi

Generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun


lahir,umur,lokasi,dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam
individu tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan
mereka.

Pada masa sekarang (2018),rata-rata di dunia pendidikan,generasi yang paling


banyak sedang menempuh jenjang perkuliahan adalah generasi milenial.Dimana
generasi milenial biasanya menyukai sesuatu yang out of the box,sangat suka
tantangan dan penghargaan.Generasi ini (milenial) tumbuh seiring dengan
munculnya berbagai terobosan baru dalam teknologi komunikasi,dari mulai
SMS,E-mail,aplikasi instan Messaging seperti BBM,Whtasapp,Line,dan berbagai
bentuk komunikasi tertulis lainnya.

Beberapa hasil penelitian secara konsisten membandingkan perbedaab


generasi,dengan sampel mulai dari tahun 1950 an sampai dengan awal tahun
2000,menunjukkan perbedaan karakteristik dari 3 kelompok generasi,yaitu
generasi baby boomers,generasi X,generasi Y (Millenial),salah satunya adalah
penelitian dari Lancaster & Stillman (2002),yang memberikan hasil sebagai
berikut:

1. Generasi baby boomers

Generasi baby boomers adalah generasi yang memiliki sifat optimis.Generasi


ini percaya pada adanya peluang,dan sering kali terlalu idealis untuk membuat
perubahan posistif didunia.Mereka juga kompetitif dan mencari cara untuk
melakukan perubahan dari sistem yang sudah ada.

9
2. Generasi Xers

Generasi Xers adalah generasi yang tertutup,sangat independen dan punya


potensi,tidak bergantung pada orang lain untuk menolong mereka.

3. Generasi Y (Millenial)

Generasi millenial adalah generasi yang realistis,sangata menghargai


perbedaan,lebih memilih bekerja sama dari pada menerima perintah,dan sangat
pragmatis ketika memcahkan persoalan.

Kemajuan zaman juga menyebabkan komposisi penduduk tiap generasi akan


berubah,komosisi kelompok baby boomers mulai menurut,jika terkait dengan usia
produktif dan komposisi angkatan kerja maka jumlah kelompok generasi X dan Y
yang terbanyak.Selain itu mulai bangkit generasi yang mulai memasuki angkatan
kerja yang di sebut dengan generasi Z.Generasi yang paling muda yang Baru
memasuki angkatan kerja adalah generasi Z,disebut juga iGeneration atau generasi
internet.generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y,tapi generasi Z mampu
mengaplikasiakan semua kegiatan dalam satu waktu (multi tasking).

Perbedaan karakteristik yang paling signifikan antar generasi X,Y dan Z adalah
penguasaan informasi dan teknologi.Bagi generasi Z,informasi dan teknologi sama
hal yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka,karena mereka lahir dimana
akses terhadap internet sudah menjadi budaya global,sehingga berpengaruh
terhadap nilai dan pandangan tujuan hidup mereka.

Abad 21 memiliki ciri yaitu informasi yang tersedia dimana saja dan dapat di
akses kapan saja,komputasi yang semakin cepat,serta komunikasi yang dapat
dilakukan dari mana saja dan kemana saja.Kompetensi yang harus dimiliki kepala
sekolah untuk menghadapi abad ke-21 yaitu dimensi kompetensi yang harus di
miliki kepala sekolah untuk menghadapi abad ke-21 yaitu dimensi kompetensi
kepribadian,manajerial,kewirausahaan,supervisi,dan sosial.

Untuk menjawab tantangan abad 21 pemerintah telah menyiapkan sejumlah


program yaitu dengan program 4C (Critical

10
Thinking,Communication,Collaboration,Creativity) dan literasi yang di
kembangkan dengan multiliterasi dan empat pilar pendidikan yaitu (Learning to
know,learning to do,Learning to be,learning to live together).Pemerintah melalui
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menggalakkan suatu program GLS
(Gerakan Literasi Sekolah) yang bersifat partisipatif dan bertahap dengan
mempertimbangkan kesiapan sekolah,kesiapan warga sekolah dan kesiapan sistem
pendukung lainnya.

Bab VI Sekolah Sebagai Managemen Pendidikan

Kepala sekolah Sebagai Manager

Peran managerial kepala sekolah dapat di jelaskan bahwa secara teknis


melibatkan perencanaan yang baik,pengorganisasian,koordinasi,pengawas
sekolahan,dan teknik pengawasan sekolahan.

Indikator Kepala Sekolah sebagai Manager

1. Mampu mengelola sekolah dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku

2. Memaksimalkan potensi sumber daya (manusia dan non manusia) yang di


miliki sekolah

3. Mampu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan warga sekolah.

4. Kepala sekolah harus tepat dan cepat dalam menyelesaikan masalah.

Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah

Pembinaan

Pembinaan merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi.

Pengembangan Rencana dan Komponen Pembinaan

Komponen-komponen pembinaan secara umum di jelaskan oleh Mangkunegara


(2005:76),yaitu:

11
a. Tujuan dan sasaran pembinaan dan pengembangan harus jelas dan dapat di
ukur.

b. Para pembina yang profesional

c. Materi pembinaan dan pengembangan harus di sesuaikan dengan tujuan yang


hendak di capai.

d. Peserta pembinaan dan pengembangan harus memenuhi persyaratan yang di


tentukan.

Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah atau MBS adalah desentralisasi wewenang dari


pemerintah pusat ke tingkat sekolah.Manajemen berbasis sekolah dapat dilihat
secara konseptual sebagai perubahan formal dari struktur tata kelola dan bentuk
desentralisasi yang mengidentifikasi sekolah individual sebagai unit utama
perbaikan.

Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah

Berikut beberapa manfaat dari manajemen berbasis sekolah


(Osorio,Fasih,Patrinos,et al.,2009:17).

1. sekolah dikelola lebih transparan,sehingga dapat mengurangi peluang


korupsi.

2. Memberi orangtua dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan


keterampilan

Teknologi Informasi Dalam Manjemen Sekolah

Teknologi informasi atau TI adalah topik modis saat ini sebagai alat yang
ampuh,sebab secara signifikan dapat memperluas pemahaman pengetahuan dan
jangkauan interaksi seseorang.

Tujuan penggunaan teknologi informasi menurut Lucas untuk memperoleh


keuntungan dibandingkan dengan cara-cara yang manual.

12
Bab VII Kepemimpinan Generasi Millenial

Generasi millenial adalah sekelompok individu yang dilahirkan dalam definisi


yang sama jangka waktu (Long,2017).Milenium didefinisikan sebagai kelompok
orang yang lahir antara 1981 dan 2000 (Long,2017).

Karakteristik Pemimpin Generasi Milenial

1. Menjadi teladan yang baik

2. Mempunyai rasa tanggung jawab

3. Berani mengambil resiko

Mewujudkan Kepemimpinan Ideal pada Era Generasi Millenial

1. Digital Mindset

Pemimpin pada era millenial harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi


ini untuk menghadirkan proses kerja yang efisien dan efektif di lingkungan
kerjanya.Misalnya dengan mengadakan rapat via Wa ataupun Anywhere
Pad,mengganti surat undangan tertulis dengan undangan via email ataupun
Telegram,dan membagi product knowledge via Wa.

2. Observer and Active Listener

Pemimpin pada era millenial harus bisa menjadi observer dan pendengar
aktif yang baik bagi anggota timnya.

3. Agile

Pemimpin yang agile dapat di gambarkan sebagai pemimpin yang cerdas


melihat peluang,cepat dalam beradaptasi,dan lincah dalam memfasilitasi
perubahan.

4. Inclusive

Inclusive diartikan sebagai memasuki cara berpikir orang lain dalam melihat
suatu masalah.

13
5. Brave to be Different

Para pemimpin millenial menanamkan nilai bahwa berbeda itu boleh


asalkan dengan perencanaan dan tujuan yang jelas.

6. Unbeatable(Pantang Menyerah)

Pemimpin millenial wajib memiliki sikap positive thinking dan semangat


yang tinggi dalam mengejar goals-nya.Apalagi memimpin anak-anak pada era
milenial yang lekat dengan sikap malas,manja,dan merasa paling benar sendiri.

Gaya Kepemimpinan Millenial

Gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku konsisten yang mereka terapkan


dalam bekerja dengan dan melalui orang lain.Ada lima gaya kepemimpinan modern
menurut kaum millenial (Jennifer Post,2021):

1. Inovatif

2. Melayani

3. Empati

4. Transformatif

5. Berkomitem pada keragaman

6. Tenaga kerja yang fleksibel

Bab VIII Kepemimpinan Generasi 5.0

Konsep Era Society 5.0

Zaman sekarang ini di sebut dengan revolusi industry 5.0.Frasa revolusi


industri 5.0 menunujukkan sebuah perkembangan dan dinamika hidup yang
baru.society 5.0 menekankan komponen yang dimiliki oleh manusia.Penekan atau
prioritas dari society 5.0 ini ialah HOTS: Higher Order Thinking Skills,dengan cara
berpikir kompleks,berjenjang dan sistematis dapat digunakan oleh masyarakat
maka inilah yang di sebut society 5.0.maka dengan kehadiran society 5.0 mengajak

14
partisipasi manusia dalam mengolah perkembangan yang telah terjadi pada revolusi
industry 4.0.

Kepemimpinan di Era Society 5.0.

Pada era 5.0 ini terdapat berbagai hal yang sangat dibutuhkan sebagai seorang
pemimpin.Secara singkat seorang pemimpin harus mampu membaca situasi atau
konteks perkembangan dunia saat ini.

Sikap Dasar Seorang Pemimpin di Era Society 5.0

1. Mempersiapkan diri

Yang dimaksud mempersiapkan diri yaitu sikap yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin untuk menghadapi realita yang ada

2. Bersikap Proaktif

Seorang pemimpin harus bersikap pro-aktif dalam menyikapi realita


perubahan.

3. Fokus

Seorang pemimpin harus mampu mengarahkan anggotanya untuk


melakukan yang terbaik dan mencapai tujuan,

4. Komunikasi yang baik dan pikiran yang terbuka

Sebagai pemimpin memerlukan skill khusus dalam


berkomunikasi.Dengan komunikasi dapat mempengaruhi anggota atau
kelompok yang di pimpin sehingga tujuan bersama dapat tercapai.

5. Sabar

Sikap sabar yang dimaksud di sini merupakan sabar secara umum,secara


menyeluruh.

Karakteristik Pemimpin Negara di Era Society 5.0

1. Kepemimpinan yang visioner

15
Berdasarkan pada kata visioner berarti merujuk pada impian,cita-cita atau
tujuan.Atau menjadi tujuan masa depan dari suatu organisasi atau lembaga
tertentu yang di pimpin

2. Kepemimpinan yang mampu membawa perubahan sosial

Kehadiran pemimpin di era society 5.0 harus mampu mengubah situasi


sosial atau situasi kesenjangan yang ada

3. Kepemimpinan berbasis Kompetensi

Pada era society 5.0 membutuhkan seorang pemimpin yang


berkompetensi.Dalam hal ini seorang pemimpin yang berkualitas dalam hal
mental yang tangguh dan intelektual serta nilai-nilai akademik yang memadai.

Tugas-Tugas kepemimpinan

1. Sebagai konselor

Konselor merupakan tugas seorang pemimpin dalam suatu unit


kerja,dengan membantu dan menolong SDM untuk mengatasi maslah yang
dihadapinya dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.

2. Sebagai Instrukstur

Seorang pemimpin sebernarnya pada jabatannya itu melekat tugas sebagai


instruktur,atau sebagai pengajar yang baik terhadap SDM yang ada di
bawahnya.

3. Memimpin Rapat

Seorang pemimpin pada tingkatvmanapun,pada suatu waktu perlu


mengadakan rapat dan memimpinnya.

4. Mengambil Keputusan

Pengambilan keputusan ini merupakan satu-satunya hal yang


membedakan seorang pemimpin.Oleh sebab itu,keberhasilan seorang

16
pemimpin sangat ditentukan oleh keterampilan mengambil keputusan di saat-
saat amat kritis.

5. Mendelagasikan wewenang

Seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengerjakan sendiri seluruh


pekerjaannya.Oleh sebab itu,seorang pemimpin yang bijaksana haruslah
mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada bawahannya.

B. Pembahasan Buku Pembanding


Bab I Kepemimpinan Kepala Sekolah

Pendidikan memegang peran penting dalam proses peningkatan kualitas


sumber daya manusia.Maka usaha untuk bangunan pendidikan yang bermutu
menjadi tujuan utama pendidikan nasional saat ini dan investasi besar untuk masa
yang akan datang.

Dalam upaya mencerdaskan peserta didik,sikap profesionalisme guru sangat


penting untuk menjadi prinsip dasar yang melandasi kegiatan inti lembaga
pendidikan yaitu proses pembelajaran.Oleh karena itu pembinaan profesionalisme
guru menjadi suatu keharusan yang tidak boleh diabaikan.

Hakikat Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kegiatan memimpin dengan proses mempengaruhi


bawahan atau orang lain.Kepemimpina sebagai proses membujuk ("incuding”)
orang-orang di sekitar untuk mengambil langkah dalam pencapaian sasaran
bersama (Locke et al; 1997).

Fungsi kepemimpinan sebagai penentu arah berarti pemimpin harus mampu


menentukan program,menggali gagasan,dan mengambil keputusan yang dapat
dijadikan pedoman oleh bawahan.Kepemimpinan seseorang tidak semata hanya di
tentukan oleh kelebihannya secara fisik seperti badan yang besar tetapi lebih
ditentukan pada pengetahuan orang itu memimpin atau mempengaruhi
bawahannya.

17
Kompetensi Dasar Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah harus memiliki prasyarat kemampuan kepemimpinan


yang meliputi;karakter dan moral yang tinggi,semangat dan kemampuan
intelektual,kematangan dan kesinambungan emosi,kematangan dan penyesuaian
sosial,kemampuan kepemimpinan,kemampuan mendidik dan mengajar,serta
kesehatan dan penampakkan jasmani.

Kompetensi kepala sekolah/madrasah terdiri dari

1. Kompetensi kepribadian

2. Kompetensi manajerial

3. Kompetensi kewirausahaan

4. Kompetensi supervisi

5. Kompetensi sosial

Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif

Adapun pendekatan yang sering di gunakan untuk menilai kemampuan


seseorang dalam mengambil keputusan yang efektif ialah pendekatan yang
memnuhi lima persyaratan yaitu:

a. Kualitatif,dalam arti mutu keputusan yang diambil

b. Ketepatan model pengambilan keputusan yang digunakan sesuai dengan


situasi dan kondisi yang dihadapi

c. Ketepatan teknik pengambilan keputusan yang digunakan sesuai dengan


sifat permasalahan yang ingin dipecahkan atau sasaran yang ingin dicapai

d. Penerimaan para pelaksana keputusan tersebut sedemikian rupa sehingga


keputusan yang diambil terlaksana menurut jiwa dan semangat keputusan
tersebut tanpa diwarnai oleh persepsi dan interpretasi yang subyektif dari
para pelaksana.

18
e. Terbukti mendekatkan organisasi kepada tujuan yang telah ditetapkan untuk
dicapai

Bab II Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah dapat diartikan sebagai penggunaan sumber daya


yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran dan
pembelajaran.

Pengetahuan manajemen adalah segala apa yang diketahui oleh seseorang dan
diingat baik secara universal ataupun khusus terhadap fungsi-fungsi
manjemen,yang telah ditetapkan dan diukur berdasarkan indikator: (1) fungsi
perencanaan pengambilan keputusan,dalam pengorganisasian,(2) fungsi
kepemimpinan,(3) fungsi koordinasi,(4)fungsi pengontrolan,dan (5) fungsi
pengawasan.Pengetahuan manjemen merupakan perwujudan atas
pengalaman,nilai,informasi kontekstual dan kesepakatan yang memberikan
kerangka berpikir untuk menilai dan memadukan pengalam dan informasi baru.

Pengobatan manajemen kepemimpinan kepala sekolah adalah pengetahuan


berupa proses yang tersistematik sederhana tentang hal spesifik,motode,struktur
dan lain-lain,berisi tentang fungsi-fungsi manajemen untuk mengukur hasil kerja
dan unjuk kerja kepala sekolah dalam mencapai tujuan bersama-sama.

Pendidikan merupakan salah satu komponen utama dalam pembangunan


nasional.Pendidikanlah yang melahirkan dan membentuk sumber daya manusia
sebagai aktor pembangunan di negara ini.Oleh karena itu mutu pendidikan menjadi
sangat penting untuk diperhatikan dan diprioritaskan terutama dalam menghadapi
era globalisasi dan pasar bebas dewasa ini yang semakin kompleks penuh
tantangan.

Manjemen berbasis sekolah yang ditandai dengan otonomi sekolah pelibatan


masyarakat merupakan respon pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di
masyarakat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi,mutu dan pemerataan
pendidikan.

19
Dengan diterapkannya MBS diharapkam efisiensi pendidikan akan terwujud
karena sekolah lebih leluasa dalam mengelola dan mendayagunakan sumber-
sumber pendidikan yang dimilikinya secara tepat guna,artinya tidak ada
pemborosan waktu tenaga maupun dana sebab selalu mempertimbangkan kondisi
dan kebutuhan dari sekolah itu sendiri.

Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas empat yaitu :

a. Prinsip Ekuifinalitas (Principal of Equifinality)

Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berpendapat bahwa
untuk mencapai suatu tujuan tertentu dapat menggunakan bebrapa cara yang
berbeda-beda.

b. Prinsip desentralisasi

Prinsip desentralisasi diperlukan untuk memberikan kewenangan yang lebih luas


kepada sekolah agar dapat bekerja mengelola sekolah menurut strategi dan gagasan
mereka sendiri sehingga pengelolaan sekolah atau berjalan efektif

c. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principal of Self-managing System)

Prinsip ini masih ada hubungannya dengan prinsio ekuifinalitas dan


desentralisasi.Hubungan ketiga prinsip tersebut jika di gambarkan sebagai
berikut,ketika suatu masalah dihadapi oleh sekolah ,maka sekolah harus dapat
memecahkannya dengan caranya sendiri,dan agar sekolah dapat memecahkan
masalahnya maka terlebih dahulu harus ada pelimpahan wewenang dari atasan
kepada pihak sekolah.

d. Prinsip Inisiatif Manusia (Principal of Human Initiative)

Prinsip ini memiliki asumsi dasar bahwa manusia adalah sumber daya yang
dinamis dan tidak statis.Oleh karena itu ,potensi sumber daya manusia harus terus
selalu digali,ditemukan,dan dikembangkan.

Bab III Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menerapkan Manjemen


Berbasis Sekolah

20
Profesionaliseme Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menerapkan
Manajemen Berbasis Sekolah

Profesionalisme merupakan syarat utama keberhasilan seseorang dalam


menjalankan tugas dan mengemban tanggung jawab.Sesorang dapat melaksanakan
tugas secara profesional jika memiliki kompetensi tertentu sesuai bidang tugas yang
dijalani.

Berkenaan dengan profesionalisme dan manjerial,maka kepemimpinan kepala


sekolah yang efektif dalam manjemen berbasis sekolah dapat dilihat berdasarkan
kriteria sebagai berikut :

1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses


pembelajaran dengan baik,lancar dan produktif.

2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.

3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehinggga


dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan
sekolah dan pendidikan.

4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan masyarakat


sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan
tujuan sekolah dan pendidikan.

5. Bekerja dengan tim manajemen.

6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan


ketentuan yang telah ditetapkan.

Bab IV Pentingnya Kemandirian Bagi Kepala sekolah

Havighust berpendapat bahwa kemandirian adalah kebebasan individu untuk


dapat menjadi orang yang berdiri sendiri,dapat membuat rencana untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang serta bebas dari pengaruh orang tua.Mandiri
sendiri memiliki artian untuk mengandalkan diri sendiri atau percaya diri,yang akan

21
mampu merancang masa sekarang dengan masa yang akan datang guna untuk
kepentingan sendiri serta mampu mempertanggung jawabkan atas apa yang telah
dilakukan.

Desmita (185:2011) menyebutkan ciri-ciri kemandirian di tandai dengan


kemauan dalam menentukan nasib sendiri,kreatif dan inisiatif,mampu mengatur
tingkah laku ,bertanggung jawab,mampu menahan diri,membuat keputusan-
keputusan sendiri mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang
lain.Berikut beberapa aspek kemandirian menurut lindgren (1976);

1. Mampu mengambil inisiatif dan keputusan

2. Berusaha mentasi rintangan dari lingkungan

3. Memperoleh kepuasan dari kerja

4. berusaha mengerjakan sendiri tugas-tugas rutinnya

Menurut Masrun (dalam Yessica,2008) dalam penelitiannya menyimpulkan


ada bebrapa aspek kemandirian yaitu :

1. Bebas

Ditunjukkan dengan tindakan yang disesuaikan dengan keinginan sendiri


tanpa pengaruh dan paksaan dari orang lain

2. Inisiatif

Ditunjukkan dengan munculnya ide untuk menghadapi dan memecahkan


masalah yang menjadi problemnya

3. Gigih

Artinya tanpa putus asa berusaha dengan tekun mengejar prestasi dan
merealisasikam harapan-harapannya.

4. Percaya Diri

Artinya dengan mantap dan dengan penuh kepercayaan terhadap


kemampuan sendiri dengan berusaha mencapai kepuasan diri

22
5. Pengendalian Diri

Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi


dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.

Sebagai kepala sekolah ada baiknya untuk tidak terlalu bergantung kepada
lingkungannya,sebab sebagai seorang pemimpin haruslah memiliki sikap
kemandirian.Sikap tersebut diharapkan mampu menstabilkan emosi kepala sekolah
agar tidak mudah bergantung sepenuhnya pada lingkungan.

Bab V Motivasi Serta Keunggulan Bersaing Kepala Sekolah

Menurut Richard M. Stears dalam Sedarmayanti (2009:233),motivasi adalah


kekuatan kecenderungan seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yang
berarahkan sasaran dalam pekerjaan.Sedangkan menurut
Armstrong,(2003),”Motivasi merupakan ukuran berapa lama seseorang dapat
menjaga usaha mereka.Adapun bebrapa alternatif metode guna memotivasi
seseorang adalah sebagai berikut:

1. Ancaman

Ancaman bersikap baik merupakan metode pemberian motivasi sebagai


usaha untuk meningkatkan semangat para pegawai dengan memberikan
kondisi kerja yang baik,berbagai tunjangan,upah yang tinggi,dan pengawasan
yang baik.

2. Tawar Menawar

Tawar menawar secara implisif dalam manajemen mendorong para pegawai


menghasilkan sejumlah keluaran yang pantas,dengan membuat suatu
persetujuan untuk memberikan sesuatu sebagai imbalannya dan memberikan
pengawasan yang pantas.

3. Persaingan

23
Persaingan untuk mendapatkan kenaikan upah,promosi yang diberikan
kepada orang yang bekerja sangat baik,persaingan untuk memenuhi kepuasan
beberapa bentuk kebutuhan.

4. Internalisasi Motivasi

Internalisasi motivasi adalah pemberian rangsangan motivasi dengan cara


memberikan peluang pemuasan kebutuhan melalui pekerjaan itu
sendiri,sehingga pegawai akan senang melakukan pekerjaan yang baik.

Menurut Sunyoto (17:2013) langkah-langkah dalam memotivasi bawahan


adalah sebagai berikut :

1. Pemimpin harus tau apa yang dilakukan bawahan.

2. Pemimpin harus berorientasi kepada kerangka acuan orang.

3. Tiap orang berbeda-beda didalam memuaskan kebutuhan.

4. Setiap pemimpin harus memberikan contoh yang baik bagi karyawan

5. Pemimpin harus mempergunakan keahlian dalam berbagai bentuk

6. Pemimpin harus berbuat dan berlaku realistis.

Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kepemimpinan dengan motivasi


adalah pemimpin mampu memberikan suatu harapan ataupun motivasi yang dapat
membangun kinerja para bawahan untuk lebih giat,sama halnya dengan seorang
kepala sekolah mampu memberikan arahan serta motivasi kepada para guru dan
juga para staf di sekolah.

Bab VI Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Ideal

Mulyasa (2012) dalam Maharani mengatakan bahwa kepemimpinan kepala


sekolah yang ideal memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :

1. Fokus kepada kelompok

2. Melimpahkan wewenang

24
3. Merangsang Kreativitas

4. Memberi semangat dan motivasi

5. Memikirkan program penyertaan bersama

6. Kreatif dan Proaktif

7. Memperhatikan sumber daya

8. Membicarakan persaingan

9. Membangun karakter,budaya dan iklim sekolah

10. Kepemimpinan yang tersebar

11. Bekerja sama dengan masyarakat

12. Visi yang utuh

13. Mempercayai staf pengajar

14. Tanggung jawab

15. Keteladanan

16. Mendelegasikan tugas dan wewenang

17. Cekatan dan tegas,sekaligus sabar

18. Memberikan layanan prima

Pentingnya menjadi kepala sekolah yang ideal karena kepala sekolah memiliki
tugas yang tidak mudah karena harus memimpin para siswa juga para bawahan
yang ada di sekolah,untuk itu ada baiknya untuk menjadi pemimpin sekolah yang
ideal terhadap semua lapisan masyarakat di sekolah.

Bab VII Pengaruh Pengetahuan Manajemen Dengan Kemandirian Bagi


Kepala Sekolah

Kepemimpinan dalam diri seseorang harus mampu mengatur dan


mengembangkan pengetahuan yang dimiliki serta berproses dalam setiap kegiatan

25
dengan tujuan yang positif.Ada empat fungsi managemen menurut pidarta (2011:2)
yaitu :

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-


kegiatan atau program-program yang akan dilakukan pada masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan tertentu,Sagala (2011:56).

2. Organizing (perorganisasian)

Perorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai


dengan struktur organisasi,sumberdaya yang dimilikinya,dan lingkungan yang
melingkupinya,Usman (2008:141)

3. Actuating (pergerakan)

Pergerakan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen


karena usaha-usaha perencanaan dan perorganisasian bersifat vital tapi tak
akan ada output konkrit yang dihasilkan tanpa adanya implementasi aktivitas
yang diusahakan dan diorganisasikan adanya suatu tindakan actuating atau
usaha yang menimbulkan action,Marno (2008:20)

4. Controling (pengawasan)

Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap


pelaksana terutama yang memegang jabatan pimpinan.Tanpa
pengawasan,pimpinan tidak dapat melihat adanya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana yang telah digariskan dan juga tidak akan dapat
menyusun rencana kerja yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman yang
lalu,Marno (2008:24)

Bab VIII Implementasi Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Implementasi manjemen kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh


terhadap keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.menurut
Syafaruddim (2010),bahwa kepemimpinan pendidikan yang diajarkan oleh kepala

26
sekolah atau pemimpin lembaga pendidikan lainnya mengandung unsur-unsur
yaitu:

1. Proses mempengaruhi para guru,pegawai,dan murid-murid serta pihak


terkait (komite sekolah dan orang tua siswa)

2. pengaruh yang dimaksudkan agar orang lain melakukan tindakan yang


diinginkan.

3. Berlangsung dalam organisasi sekolah untuk mengelola aktivitas


pembelajaran

4. Kepala sekolah diangkat secara formal oleh pejabat kependidikan atau


yayasan bidang pendidikan

5. Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinannya,yaitu


tercapainya tujuan pendidikan lulusan berkepribadian baik dan
berkualitas.

6. Aktivitas kepemimpinan lebih banyak orientasi hubungan manusia daripada


mengatur sumber daya material

Bab IX Analisis Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Wahyosumidjo (2013:97),kepala sekolah memiliki tugas-tugas


sebagai berikut :

1. Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komusikasi di lingkungan


sekolah yang dipimpinnya

2. Kepala sekolah bertindak dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang
dilakukan oleh guru,staf,dan pegawai lainnya yang ada di sekolah

3. Dengan waktu dan sumber yang terbatas,kepala sekolah harus mampu


menghadapi berbagai persoalan.

4. Kepala sekolah harus berpikir secara analitik dan konseptional

5. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah

27
6. Kepala sekolah adalah sorang politisi

7. Kepala sekolah adalah seorang diplomat.

8. Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan-keputusan sulit.

Penelitian dari Syaroni dalam jaliah (2020) dari hasil analisis data dan
pembahasan,manajemen kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja dimana semakin baik manajemen kepala sekolah maka kinerja
guru akan semakin meningkat.Sebaliknya semakin rendah menajemen kepala
sekolah maka kinerja guru akan menurun.

28
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

KELEBIHAN BUKU

1. Dari aspek tampilan buku,cover pada buku utama lebih menarik dan berwarna
sehingga menarik pembaca untuk membaca isi dari buku utama tersebut.

2. Dari aspek tata letak,serta tata tulis,termasuk penggunaan font,buku


pembanding lebih atau cukup bagus daripada buku utama

3. Dari aspek isi buku,pada buku utama dan buku pembanding cocok untuk di
baca bagi yang ingin mengetahui dan mempelajari lebih mendalam lagi
mengenai kepemimpinan pada peserta didik ataupun individu,dikarenakan
pada jedua buku tersebut berisi tentang beberapa topik dan pembahasan
secara jelas mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan kepemimpinan pada
generasi milenial

KEKURANGAN BUKU

1. Dari segi bahasa ,buku utama dan buku pembanding meiliki kosa kata yang
kurang dimengerti oleh pembaca .Kedua buku tersebut memiliki istilah-istilah
yang sukar atau sulit dimengerti oleh pembaca,tak jarang juga dalam kedua buku
tersebut memakai memakai bahasa inggris .Namun,jika pembaca memahami
isinya ,maka pembaca akan mengerti istilah-istilah tersebut.

2. Dari segi isi buku,buku pembanding tampak lebih lengkap dalam menjelaskan
materi-materi tentang perkembangan sosial.Sedangkan dibuku utama,terdapat
bagian yang hilang atau terdapat bagian yang kurang dijelaskan.Walaupun
menggunakan bahasa yang cukup mudah dipahami,dalam pembacaannya

29
dibutuhkan penalaran dan pemahaman agar pembaca lebih cepat mengerti isi
dari buku yang sedang dibaca tersebut.

30
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan mempelajari kepemimpinan mempermudah kita,pendidik,maupun
orang tua dalam melakukan pengajaran,pembimbingan,dan mengerti dalam
bersikap terhadap peserta didik maupun individu sesuai dengan pemahaman
mengenai kepemimpinan.Kedua buku ini bebas digunakan oleh kalangan
apapun,baik pendidik,orang tua,peserta didik,maupun individu lainnya.Karena
kedua buku ini berisi tentang perkembangan peserta didik terkhusus yang
dibahas dalam review ini adalah tentang dan kepemimpinan

B. SARAN
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang telah ditelaah,maka terdapat saran
yang di sampaikan untuk penulis.Sehingga kedua buku ini dapat diterbitkan lagi
dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti dengan menggunakan kata-kata
dan istilah-istilah yang mudah di mengerti oleh pembaca.

31
DAFTAR PUSTAKA

Erawati,Ariska.,dkk (2022). Kepemimpinan Generasi Milenial di Era 5.0 ,Medan:


CV.Kencana Emas Sejahtera.

Siagian,Hatari Marwina.,dkk (2022).Manajemen Kepemimpinan Kepala


Sekolah,Langkat: Al Maksum Langkat Press

32

Anda mungkin juga menyukai