ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat
dan nikmatnya kepada kita, sehingga segala aktivitas yang kita laksanakan berjalan dengan baik.
Terlebih lagi dalam pembuatan makalah tentang Critical Book Review (CBR) ini dapat
disesuaikan serta dapat di baca atau di nilai oleh dosen pengampu Jufri Darma.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen pengampu bapak Jufri Darma yang telah
memberikan dukungan serta motivasi, sehingga pembuatan CBR ini dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan CBR tentang Kepemimpinan ini ditulis sebagai tugas, dengan
harapan dapat memperkaya literator dan mengasah pikiran mahasiswa secara kritis.Dalam
penugasan CJR ini mahasiswa dilatih untuk mampu mengkritisi dengan membandingkan buku
yang satu ke buku yang lain dan menilai konstruksi buku (Layout,dan Tata bahasa).
Oleh karena itu, Makalah ini disusun agar berpedoman pada sikap mahasiswa yang kritis
dalam menganalisis informasi, menghargai pendapat orang lain, adaptif terhadap perubahan,
komunikatif dalam menyampaikan informasi dan seorang mahasiswa yang bertanggung jawab.
Saya sangat menyadari bahwa adanya kekurangan dan ketidaksempurnaan bahasa dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran-saran serta perbaikan dari
pembaca sekalian.
Disamping itu, saya juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan senantiasa
mendapatkan hidayah dari Tuhan yang Maha Esa,Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR.............................................................................................1
B.TUJUAN PENULISAN CBR..............................................................................................................1
C.MANFAAT CBR..................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................................................3
A.KONSEP KEPEMIMPINAN (bab 1)..................................................................................................3
B.TEORI KEPEMIMPINAN (bab 2)......................................................................................................4
1.Teori Kepemimpinan Genetis...............................................................................................................4
C.TIPE KEPEMIMPINAN (bab 3).........................................................................................................6
D.MODEL KEPEMIMPINAN (bab 4)....................................................................................................7
E.LINGKUP KEPEMIMPINAN (bab 5).................................................................................................9
F.KLASIFIKASI PEMIMPIN (bab 6)...................................................................................................11
G.MANAJEMEN KEPEMIMPINAN (bab 7).......................................................................................12
H.FAKTOR KEPEMIMPINAN (bab 8)................................................................................................13
I.GAYA KEPEMIMPINAN (bab 9).......................................................................................................13
J.TUGAS KEPEMIMPINAN (bab 10)..................................................................................................14
K.KEPEMIMPINAN NEGARA (bab 11)..............................................................................................15
L.KEPEMIMPINAN BISNIS (bab 12)..................................................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................................17
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................................................17
A.PEMBAHASAN ISI BUKU..............................................................................................................17
B.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU..................................................................................19
BAB IV.....................................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................................20
A.KESIMPULAN.................................................................................................................................20
B.REKOMENDASI..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................21
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
Sehubungan dengan diterapkannya kurikulum KKNI pada Universitas Negeri Medan, para
mahasiswa/i dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide dan kreativitasnya. Dalam
Critical Book Review ini mahasiswa dituntut untuk mengkaji, mengkritisi dan menilai sebuah
buku, dimulai dengan mencari dua atau tiga buku, dimana satu buku yang akan di review dan
yang lainnya sebagai buku pembanding. Setelah selesai menentukan bukunya, kita dianjurkan
untuk membaca dan memahami buku yang akan di ulas. Lalu, Meringkas menjadi satu kesatuan
yang utuh (singkat, padat, dan jelas) selanjutnya dibandingkan dengan buku yang lain untuk
dikritisi termasuk didalamnya mengkritisi kelemahan dan keunggulan dari buku.
Dalam Critical Book Review ini saya melakukan kajian tentang sebuah buku dengan judul
Pengantar kepemimpinan dengan penulis Dr.Wendy Sepmady Hutahaean,S.E.,M.Th. Saya
dituntut untuk dapat meringkas, memahami isi buku, dan menelaah akan kelemahan dan
keunggulan buku ini berdasarkan buku pembanding.
Selain menonjolkan sisi kelebihan ataupun kekurangannya, makalah ini juga sebagai
pemenuhan atas tugas Filsafat Pendidikan. Hal yang menjadi utama dalam sebuah penulisan
perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja , tetapi sistematika, penyajian, gaya bahasa,
kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi,
tata letak atau hal- hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa menjadi bahan
kritikan, selain menilai kelebihan.
C.MANFAAT CBR
Adapun manfaat dari penulisan Critical Book Review ini adalah:
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku secara
ringkas
Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik
1
Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut dibuat
Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan,
isi dan substansi buku
D.IDENTITAS BUKU
Judul : PENGANTAR KEPEMIMPINAN
Edisi :1
Pengarang : Dr.Wendy Sepmady Hutahaean,S.E.,M.Th
Penerbit : Ahlimedia Press
Kota terbit : Malang
Tahun terbit : 2021
ISBN : 978-623-6089-90-3
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A.KONSEP KEPEMIMPINAN (bab 1)
1.Teori kepemimpinan
Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang
lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan
tujuan organisasi”. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996:156) mengemukakan
tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni :
Aligthing, Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya,
Aligning, Menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap
orang menuju kearah yang sama,
Allowing, Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara
mereka bekerja
Dapat disimpulkan bahwa “Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan-
kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok
yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran-sasaran
tertentu”.
2.Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk
memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk
mencapai target (goal) yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang.Secara umum seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di
dalam dirinya , memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan
tentunya pandai dalam berkomunikasi. Namun, Pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya
memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.
3.Tujuan pemimpin
Sarana untuk mencapai tujuan
Memotivasi orang lain
3
4.Fungsi kepemimpinan
Fungsi instruktif, dimana pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa,
bagaimana, bilamana, dan dimana agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
Dengan kata lain, fungsi orang yag dipimpin hanyalah untuk melaksanakan peritan
pemimpin.
Fungsi konsultatif, yaitu sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan
sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang
dipimpinnya.
Fungsi partisipasi, Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan
keputusan maupun dalam melaksanakannya.
Fungsi delegasi, yaitu bentuk kepercayaan seorang peimpin kepada seseorang yang
diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
Fungsi pengendalian, Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan
pengawasan terhadap kegiatan para anggotanya.
5.Kemampuan pemimpin
Jack Zenger dan Joseph Folkman Menanyakan ke lebih dari 330.000 bos, rekan dan juga
bawahan. Mereka akhirnya mengklarisifikasikan 19 skills utama yang wajib dimiliki oleh
seorang pemimpin, antara lain :
Menginspirasi dan Memotivasi
Memiliki Integritas dan kejujuran tinggi
Mempelajari dan menyelesaikan masalah
Bekerja agar hasilnya tercapai
Komunikasi yang bagus
Memiliki hubungan erat
Besikap professional
Memberikan strategi
Bersifat membangun
Melakukan motivasi
4
2.Teori Kepemimpinan Orang Hebat
Menurut Thomas Carlyle, Kepemimpina orang hebat adalah menurutnya sebagian besar sejarah
dapat dijelaskan oleh dampak orang besar, atau pahlawan. Individu yang sangat berpengaruh dan
unik yang karena sifat alamiah mereka, seperti kecerdasan yang unggul, keberanian, heroic, atau
ilham ilahi, memiliki efek historis yang menentukan.
5
9.Teori Kepemimpinan Pelayan
Teori kepemimpinan pelayan adalah suatu kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus
yang timbul dari dalam hati untuk melayani, menempatkan kebutuhan pengikut sebagai
prioritas , penyelesaian sesuatu bersama orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai
suatu tujuan bersama.
6
5.Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan ini memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang
formal. Menerapkan system komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan
perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
6.Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan intruksi dan perintah, mereka membiarkan
bawahannya untuk berbuat kehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi.
7.Tipe Instruktif
Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai instruksi
karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah, pemimpin memberikan batasan peranan
pengikutnya dan memberitahu mereka tentang apa bagaimana, bilamana, dan dimana
melaksanakan berbagai tugas.
8.Tipe Partisipatif
Perilaku yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipasi, karena
posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian.
Dengan penggunaan gaya tiga ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
9.Tipe Delegatif
Pemimpin yang rendah pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai delegasi,
karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai
kesepakatan mengenai visi misi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan
didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.
10.Tipe Strategis
Kepemimpinan strategis adalah salah satu yang menjadikan seorang pemimpin layaknya
sebuah kepala organisasi. Biasanya pemimpin strategis tidak hanya berasal dari orag-orang level
atas suatu perusahaan. Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan yang lebih luas agar bisa
menciptakan kinerja yang baik untuk perusahaan.
7
2.Model Kepemimpinan Ohio
Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang gaya
kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi (Hersey dan Blanchard,1992). Struktur
inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan hubungan antara dirinya
dengan anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi,
dan metode atau prosedur yang di tetapkan dengan baik. Adapun konsiderasi mengacu kepada
perilaku yang menunjukkkan persahabatan, kepercayaan timbal-balik, rasa hormat dan
kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya (bawahan).
Adapun contoh dari faktor konsiderasi misalnya pemimpin menyediakan waktu untuk
menyimak anggota kelompok, pemimpin mau mengadakan perubahan, dan pemimpin bersikap
bersahabat dan dapat didekati. Sedangkan contoh untuk factor struktur inisiasi misalnya
pemimpin menugaskan tugas tertentu kepada anggota kelompok, pemimpin meminta anggota
kelompok mematuhi tata tertib dan peraturan standar dan pemimpin memberitahu anggota
kelompok tentang hal-hal yang diharapkan dari mereka.
8
dalam Robbins (1996) memperkenalkan model kepemimpinan yang ditinjau dari perhatiannya
terhadap tugas dan perhatian pada orang.
2.Pemimpin Informal
9
Pemimpin informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita yang walaupun tidak
mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil yuridis sebagai pemimpin, memiliki
sejumlah kualitas objektif maupun subjektif yang memungkinkannya tampil mencapai
kedudukan di luar struktur organisasi resmi namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi
kelakuan dan tindakan sesuatu kelompok masnyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti
negative.
10
kepemimpinannya
11
1.Fungsi pemimpin dalam manajemen
a) Planning (perencanaan)
Perencanaan diartikan sebagai suatu penetapan tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas serta
serangkaian kegiatan mencapainya (Bryant & White, 1987:307). Perencanaan
memberikan kerangka kerja suatu sistem terpadu yang komplek yang saling berhubungan
dengan keputusan-keputusan yang aka dating.
b) Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan sebagai proses menetapkan dan mengelompokkan
pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan pengorganisasian sebagai proses
menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan dan
melimpahkan tanggung jawab dan wewenang, serta menjalin hubungan-hubungan agar
orang-orang dapat bekerja saama secara paling efektif dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi (Alien,1958:57).
c) Actuating/Leading (kepemimpinan)
Pemikiran terkini menyatakan bahwa kepemimpinan murupakan suatu proses dan bukan
kedudukan, dan bahwa kepemimpinan terutama menyangkut pengelolaan hubungan.
d) Contolling (Pengawasan/pengendalian)
Tani Handoko (1997:359-160) mendefenisikan pengendalian sebagai suatu proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai.
12
Bekerja dari sebuah posisi pemimpin
Timbul di dalam sebuah situasi yang spesifik
Kepemimpinan timbul jika ketiga factor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
13
kepemimpinan di atas, yakni model kepemimpinan kontigensi. Model ini menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja.
Selanjutnya, gaya kepemimpinan supporting akan berhasil apabila karyawan telah mengenal
teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda.
14
partai yang berbasis islam, Justice and Development Party (AKP) atau partai keadilan dan
pembangunan yang berbasis islam muncul sebagai pemenangnya. Partaai AKP itu juga yang
memunculkan pemimpin karismatik Recep Tayyip Erdogan yang kemudian menjadi
perdanamenteri Turki pada tanggal 14 Maret 2003 sampai sekarang. PM Erdogan sebelumnya
adalah walikota Istambul periode 1995-1999. Kedua, kemenangan Mahmoud Ahmadinejad
sebagai presiden Iran, mengalahkan calon presiden terkuat yang juga mantan presiden Iran
periode sebelumnya, yaitu Akbar Hasyemi Rafsanjani yang didukung oleh koalesi pelangi dan
aliansi trans-faksi reformis konsevatif. Ahmadinejad mampu memperoleh 61% suara dari rakyat
Iran. Muncul sebagai pemenang padahal padda awal pencalonannya ia bukanlah kandidiat yang
diperhitungkan.
15
16
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU
A.PEMBAHASAN ISI BUKU
1) Pembahasan bab 1 tentang konsep kepemimpinan
Menurut pembahasan bab satu buku utama,Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan
atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain
dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal). Pada buku
yang berjudul Teori kepemimpinan kepemimpinan adalah suatu kesanggupan ataupun
kemampuan untuk mengatas orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang
sebesar-besarnya dengan kemungkinan konflik yang sekecil-kecilnya da sebesar mungkin
terjalinnya kerja sama (Edward Lyman Munson). Sedangkan menurut Fiedler
Kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan
wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama demi
tercapainya tujuan organisasi.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Kepemimpinan adalah
sebuah kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi
orang lain untuk menyelesaikan tugas yang telah direncanakan demi mencapai tujuan
perusahaan.
2) Pembahasan bab 2 tentang Teori kepemimpinan
Menurut pembahasan bab dua buku utama, Teori kepemimpinan Genetis adalah
teori yang mengasumsikan bahwa tidak semua orang dapat menjadi pemimpin,
hanya beberapa orang yang memiliki pembawaan dan bakat saja yang dapat
menjadi pemimpin. Hal tersebut memunculkan “Pemimpin tidak hanya sekedar
dibentuk tapi dilahirkan”. Pada buku yang berjudul Teori kepemimpinan,
Kepemimpinan genetis adalah identifikasi genetika yang disebut rs450 yang
dikaitkan dengan berlalunya kemampuan kepemimpinan secara turun temurun.
Pada jurnal yang berjudul Teori kepemimpinan, Kepemimpinan genetis
menyatakan bahwa kepemimpinan itu adalah bersifat genetika.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Teori kepemimpinan
genetis adalah sifat kepemimpinan yang memang sudah dari sejak lahir di bawa
sampai dewasa.
Menurut pembahasan bab dua buku utama, Teori kepemimpinan kharismatik
adalah Kepemimpinan di mana para pengikut terpicu pada kemampuan heroik
sang pemimpin atau kemampuan yang luar biasa ketika mereka mengamati
perilaku-perilaku tertentu dari sang pemimpin. Pada buku yang berjudul Teori
kepemimpinan, pemimpin kharismatik pemimpin yang memiliki kriteria sebagai
seorang yang tinggi tingkat kepercayaan dirinya, kuat keyakinan dan
idealismenya serta mampu mempengaruhi orang lain. Pada jurnal yang berjudul
kepemimpinan kharismatik, Kepemimpinan khrismatik adalah bagaimana cara
seorang pemimpin berkomunikasi dengan membangkitkan empati dan emosi yang
kuat pada orang-orang sekitarnya.
17
Berdasarkan ketiga defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
kharismatik adalah kepemimpinan yang memiliki kewibawaan yang membuat
orang-orang pada tertarik.
3) Pembahasan bab 3 tentang Tipe kepemimpinan
Menurut pembahasan bab tiga buku utama, Tipe kepemimpinan otoriter ini
bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan paksaan dalam
menggerakkan kelompoknya. Menurut pendapat lain,tipe kepemimpinan otoriter
memiliki gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.Menurut KKBI, gaya
kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan oleh seorang individu yang
memiliki kekuatan penuh dalam pengambilan keputusan dan kontrol mutlak atas
bawahannya.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas, Tipe kepemimpinan otoriter merupakan tipe
yang memang sangat keras didikannya. Karena memang setiap aturan yang ada di
ambil alih semua oleh si pemimpin.
Menurut pembahasan bab tiga buku utama, Tipe kepemimpinan Konsultatif ini
memiliki perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan dirujuk
sebagai konsultasi karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak
memberikan pengarahan dan masih membuat hamper sama dengan keputusan.
Menurut pendapat yang lain pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang
suka berdiskusi dengan bawahan sebelum membuat keputusan. Tetapi, mereka
tetap mempertahankan otoritas pengambilan keputusan akhir. Menurut pendapat
lain juga Gaya kepemimpinan konsultatif adalah dibangun di atas gaya direktif,
otoriter dan lebih banyak melakukan interaksi dengan para staf dan anggota
organisasi. Fungsi pemimpin lebih banyak berkonsultasi, memberikan bimbingan,
motivasi, memberi nasehat dalam rangka mencapai tujuan.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Tipe kepemimpinan
konsultatif adalah Tipe yang kepemimpinannya setiap keputusan yang mau di
lakukan harus di bicarakan terlebih dahulu ke bawahannya, baru
melaksanakannya.
4) Pembahasan bab 4 tentang Model kepemimpinan
Menurut pembahasan bab empat buku utama, Model kepemimpinan Kontinum
(otokratis-Demokratis) , Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard
(1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui
beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang di sebut dengan
perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya
yang disebut dengan perilaku demokratis. Menurut buku lain, kontinum
kepemimpinan menyajikan serangkaian tipe perilaku pengambilan keputusan
dalam organisasi bisnis yang berkisar di antara dua gaya manajemen yang
bertolak belakang, yaitu otokratis dan demokratis.
Menurut pembahasan bab empat buku utama, Model kepemimpinan Ohio
struktur inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan
18
hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja dalam upaya
membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang
ditetapkan dengan baik. Menurut pendapat lain, Model kepemimpinan ohio Teori
ini terdiri dan dua dimensi yaitu truktur awal (initiating structure) dan
pertimbangan (consideration). Struktur awal mengacu pada sejauh mana seorang
pemimpin berkemungkinan rnenetapkan dan menstruktur perannya dan peran
bawahannya dalam mengusahakan tercapainya tujuan. Struktur ini mencakup
perilaku yang berupaya mengorganisasi kerja, hubungan kerja dan tujuan
pertimbangan adalah sejauhmana seorang pemimpin berkemungkinan rnemilih
hubungan pekerjaan yang dicirikan saling percaya menghargai gagasan bawahan,
dan memperhatikan perasaan mereka.
2) Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis termasuk penggunaan front adalah
Pada tampilan depan kurang rapi dalam pengetikan daftar isi. Dan untuk tata letak isi
buku sudah rapi dan enak untuk di baca karena tidak membosankan.
3) Dari aspek isi buku ada sedikit kesalahan dalam pengetikan kata-kata yaitu :
Huruf besar tidak dipakai saat mengawali kalimat
Adanya kata yang tidak baku, sehingga menimnulkan kejanggalan pada saat di
baca
Adanya penulisan kalimat yang kurang dengan hurufnya
Pada pengulangan kata, tidak di terakan tanda hubung
4) Dari aspek tata bahasa, sudah bagus tapi karena adanya kata tidak baku sedikit
pada tata bahasanya kurang bagus.
19
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat–
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
B.REKOMENDASI
Dari pembahasan kelemahan dan kelebihan yang telah dijelaskan atau dipaparkan diatas,
setiap Buku memiliki kelemahan dan kelebihan masing- masing, baik itu dari segi penulisan, tata
bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa buku tersebut sudah baik dan
dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca, tetapi masih perlu perbaikan. Maka dapat
disimpulkan bahwa buku tersebut layak atau sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi
untuk penelitian-penelitian lainnya. Saran Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-
kelemahan atau pun kekurangan buku ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan
ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk
kegunaan lainnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abby Hansen,Cases: The Offended Colonel (A),HBS Case No.9-383-061, Case for the
Developing Discussion Leadership Skill and Teaching by The Case Method Seminars.
21
22
23
24
25
26
27