Anda di halaman 1dari 32

PENGANTAR KEPEMIMPINAN

Dr.Wendy Sepmady Hutahaean,S.E.,M.Th

NAMA MAHASISWA : LAOREN VALERINA SINAGA


NIM : 7223142017
DOSEN PENGAMPU : Dr.JUFRI DARMA,SE.,M.Si.,Ak.,CA
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2022

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat
dan nikmatnya kepada kita, sehingga segala aktivitas yang kita laksanakan berjalan dengan baik.
Terlebih lagi dalam pembuatan makalah tentang Critical Book Review (CBR) ini dapat
disesuaikan serta dapat di baca atau di nilai oleh dosen pengampu Jufri Darma.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen pengampu bapak Jufri Darma yang telah
memberikan dukungan serta motivasi, sehingga pembuatan CBR ini dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan CBR tentang Kepemimpinan ini ditulis sebagai tugas, dengan
harapan dapat memperkaya literator dan mengasah pikiran mahasiswa secara kritis.Dalam
penugasan CJR ini mahasiswa dilatih untuk mampu mengkritisi dengan membandingkan buku
yang satu ke buku yang lain dan menilai konstruksi buku (Layout,dan Tata bahasa).

Oleh karena itu, Makalah ini disusun agar berpedoman pada sikap mahasiswa yang kritis
dalam menganalisis informasi, menghargai pendapat orang lain, adaptif terhadap perubahan,
komunikatif dalam menyampaikan informasi dan seorang mahasiswa yang bertanggung jawab.

Saya sangat menyadari bahwa adanya kekurangan dan ketidaksempurnaan bahasa dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran-saran serta perbaikan dari
pembaca sekalian.

Disamping itu, saya juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan senantiasa
mendapatkan hidayah dari Tuhan yang Maha Esa,Amin.

Medan,9 September 2022

Laoren valerina sinaga

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR.............................................................................................1
B.TUJUAN PENULISAN CBR..............................................................................................................1
C.MANFAAT CBR..................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................................................3
A.KONSEP KEPEMIMPINAN (bab 1)..................................................................................................3
B.TEORI KEPEMIMPINAN (bab 2)......................................................................................................4
1.Teori Kepemimpinan Genetis...............................................................................................................4
C.TIPE KEPEMIMPINAN (bab 3).........................................................................................................6
D.MODEL KEPEMIMPINAN (bab 4)....................................................................................................7
E.LINGKUP KEPEMIMPINAN (bab 5).................................................................................................9
F.KLASIFIKASI PEMIMPIN (bab 6)...................................................................................................11
G.MANAJEMEN KEPEMIMPINAN (bab 7).......................................................................................12
H.FAKTOR KEPEMIMPINAN (bab 8)................................................................................................13
I.GAYA KEPEMIMPINAN (bab 9).......................................................................................................13
J.TUGAS KEPEMIMPINAN (bab 10)..................................................................................................14
K.KEPEMIMPINAN NEGARA (bab 11)..............................................................................................15
L.KEPEMIMPINAN BISNIS (bab 12)..................................................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................................17
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................................................17
A.PEMBAHASAN ISI BUKU..............................................................................................................17
B.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU..................................................................................19
BAB IV.....................................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................................20
A.KESIMPULAN.................................................................................................................................20
B.REKOMENDASI..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................21

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
Sehubungan dengan diterapkannya kurikulum KKNI pada Universitas Negeri Medan, para
mahasiswa/i dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide dan kreativitasnya. Dalam
Critical Book Review ini mahasiswa dituntut untuk mengkaji, mengkritisi dan menilai sebuah
buku, dimulai dengan mencari dua atau tiga buku, dimana satu buku yang akan di review dan
yang lainnya sebagai buku pembanding. Setelah selesai menentukan bukunya, kita dianjurkan
untuk membaca dan memahami buku yang akan di ulas. Lalu, Meringkas menjadi satu kesatuan
yang utuh (singkat, padat, dan jelas) selanjutnya dibandingkan dengan buku yang lain untuk
dikritisi termasuk didalamnya mengkritisi kelemahan dan keunggulan dari buku.

Dalam Critical Book Review ini saya melakukan kajian tentang sebuah buku dengan judul
Pengantar kepemimpinan dengan penulis Dr.Wendy Sepmady Hutahaean,S.E.,M.Th. Saya
dituntut untuk dapat meringkas, memahami isi buku, dan menelaah akan kelemahan dan
keunggulan buku ini berdasarkan buku pembanding.

Selain menonjolkan sisi kelebihan ataupun kekurangannya, makalah ini juga sebagai
pemenuhan atas tugas Filsafat Pendidikan. Hal yang menjadi utama dalam sebuah penulisan
perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja , tetapi sistematika, penyajian, gaya bahasa,
kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi,
tata letak atau hal- hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa menjadi bahan
kritikan, selain menilai kelebihan.

B.TUJUAN PENULISAN CBR


Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan untuk
 menambah wawasan ataupun pengetahuan penulis dan pembaca dalam mereview sebuah
Buku
 mengkritisi kelemahan dan kelebihan buku
 Penulisan ini juga bertujuan untuk penyelesaian tugas perkuliahan Kepemimpinan di
Universitas Negeri Medan

C.MANFAAT CBR
Adapun manfaat dari penulisan Critical Book Review ini adalah:
 Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku secara
ringkas
 Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik

1
 Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut dibuat
 Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan,
isi dan substansi buku

D.IDENTITAS BUKU
Judul : PENGANTAR KEPEMIMPINAN
Edisi :1
Pengarang : Dr.Wendy Sepmady Hutahaean,S.E.,M.Th
Penerbit : Ahlimedia Press
Kota terbit : Malang
Tahun terbit : 2021
ISBN : 978-623-6089-90-3

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A.KONSEP KEPEMIMPINAN (bab 1)

1.Teori kepemimpinan
Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang
lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan
tujuan organisasi”. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996:156) mengemukakan
tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni :
 Aligthing, Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya,
 Aligning, Menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap
orang menuju kearah yang sama,
 Allowing, Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara
mereka bekerja

Dapat disimpulkan bahwa “Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan-
kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok
yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran-sasaran
tertentu”.

2.Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk
memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk
mencapai target (goal) yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang.Secara umum seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di
dalam dirinya , memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan
tentunya pandai dalam berkomunikasi. Namun, Pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya
memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.

3.Tujuan pemimpin
 Sarana untuk mencapai tujuan
 Memotivasi orang lain

3
4.Fungsi kepemimpinan
 Fungsi instruktif, dimana pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa,
bagaimana, bilamana, dan dimana agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
Dengan kata lain, fungsi orang yag dipimpin hanyalah untuk melaksanakan peritan
pemimpin.
 Fungsi konsultatif, yaitu sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan
sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang
dipimpinnya.
 Fungsi partisipasi, Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan
keputusan maupun dalam melaksanakannya.
 Fungsi delegasi, yaitu bentuk kepercayaan seorang peimpin kepada seseorang yang
diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
 Fungsi pengendalian, Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan
pengawasan terhadap kegiatan para anggotanya.

5.Kemampuan pemimpin
Jack Zenger dan Joseph Folkman Menanyakan ke lebih dari 330.000 bos, rekan dan juga
bawahan. Mereka akhirnya mengklarisifikasikan 19 skills utama yang wajib dimiliki oleh
seorang pemimpin, antara lain :
 Menginspirasi dan Memotivasi
 Memiliki Integritas dan kejujuran tinggi
 Mempelajari dan menyelesaikan masalah
 Bekerja agar hasilnya tercapai
 Komunikasi yang bagus
 Memiliki hubungan erat
 Besikap professional
 Memberikan strategi
 Bersifat membangun
 Melakukan motivasi

B.TEORI KEPEMIMPINAN (bab 2)


Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, defenisi, dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan
antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah ( Jhon W. Creswell ).

1.Teori Kepemimpinan Genetis


Teori kepemimpinan genetis (General Leadership Theory ) adalah teori yang mengasumsikan
bahwa tidak setiap orang dapat menjadi pemimpin, hanya beberapa orang yang memiliki
pembawaan dan bakat saja yang dapat menjadi pemimpin. Dr. Jan-Emmanuel De Neve,
mengatakan bahwa Kepemimpina genetis adalah identifikasi genotipe, yang disebut rs4950, yang
tampaknya bisa dikaitkan dengan berlalunya kemampuan kepemimpinan secara turun temurun.

4
2.Teori Kepemimpinan Orang Hebat
Menurut Thomas Carlyle, Kepemimpina orang hebat adalah menurutnya sebagian besar sejarah
dapat dijelaskan oleh dampak orang besar, atau pahlawan. Individu yang sangat berpengaruh dan
unik yang karena sifat alamiah mereka, seperti kecerdasan yang unggul, keberanian, heroic, atau
ilham ilahi, memiliki efek historis yang menentukan.

3.Teori Kepemimpina Sifat


Teori kepemimpinan sifat adalah suatu teori kepemimpinan yang beranggapan bahwa
seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang
pemimpimpin baik secara fisik maupun psikologis. Menurut Robbins dan Judge, Teori
Kepemimpinan Sifat adalah teori yang mempertimbangkan kualitas dan karakteristik pribadi
yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin.

4.Teori Kepemimpinan Perilaku


Teori kepemimpinan perilaku adalah suatu teori kepemimpinan yang beranggapan bahwa
keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan,seperti tampak dari cara melakukan pengambilan keputusana , cara
memerintah (intruksi) dan cara memberikan sanksi.

5.Teori Kepemimpinan Situasional


Teori Kepemimpina Situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi
sebelum menggunakan gaya kepemimpinan tertentu serta menyaratkan pemimpin untuk
memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia.

6.Teori kepemimpinan Transaksional


Teori kepemimpinan transaksional adalah sebuah teori kepemimpinan dimana perilaku
pemimpin memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan
anggota yang melibatkan hubungan pertukaranyaitu kesepakatan mengenai klarifikasi
sasaran,standar sasaran dan penghargaan.

7.Teori Kepemimpinan Transformasional


Teori kepemimpinan transformasional adalah suatu teori kepemimpinan di mana pemimpin
ikut berbaur ditengah-tengah anggotanya, selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dan mengerjakan tugas.

8.Teori Kepemimpinan Karismatik


Teori kepemimpinan karismatik adalah sebuah teori kepemimppinan yang beranggapan bahwa
kemampuan memengaruhi pengikut bukan berdasarkan tradisi atau otoritas formal tetapi lebih
pada perpepsi pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan bakat supernatural dan kekuatan yang
luar biasa.

5
9.Teori Kepemimpinan Pelayan
Teori kepemimpinan pelayan adalah suatu kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus
yang timbul dari dalam hati untuk melayani, menempatkan kebutuhan pengikut sebagai
prioritas , penyelesaian sesuatu bersama orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai
suatu tujuan bersama.

10.Teori Kepemimpinan Kekuasaan


Teori Kepemimpinan Kekuasaan adalah suatu teori kepemimpinan yang menekankan pada
gaya kepemimpinan yang dictator, otoriter dan mengendalikan hubungan antar individu yang
disebabkan aspek kekuasaan serta pengaruh bersifat memaksa.

11.Teori Kepemimpinan Lingkungan


Teori kepemimpinan lingkungan adalah satu teori kepemimpinan yang berasumsi bahwa
menculnya pemimpin-pemimpin itu merupakan hasil dari waktu, tempat, dan keadaan atau
situasi dan kondisi.

C.TIPE KEPEMIMPINAN (bab 3)


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata tipe dapat diartikan sebagai model,
contoh dan corak. Biasanya, pemimpin diartikan sebagai sosok yang berwenang penuh dalam
sebuah organisasi. Setiap pemimpin pun memiliki tipe kepemimpinannya sendiri-sendiri.
1.Tipe Otoriter
Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan
pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk
mengikuti dan menjalankan perintah.Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahannya.Kendali
penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah).
2.Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin
ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya.Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku
seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri.Pemimpin selalu
memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam
mengerjakan tugas.Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.
3.Tipe Kharismatik
Tipe pemimpinan kharismatik memiliki energy dan daya Tarik yang luar biasa untuk dapat
mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang
jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari Tuhan. Pemimpin
kharismatik bisa di lihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak
4.Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak
bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu
melindungi bawahannya. Kepemimpinan ini memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga
jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan.

6
5.Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan ini memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang
formal. Menerapkan system komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan
perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
6.Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan intruksi dan perintah, mereka membiarkan
bawahannya untuk berbuat kehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi.
7.Tipe Instruktif
Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai instruksi
karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah, pemimpin memberikan batasan peranan
pengikutnya dan memberitahu mereka tentang apa bagaimana, bilamana, dan dimana
melaksanakan berbagai tugas.
8.Tipe Partisipatif
Perilaku yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipasi, karena
posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian.
Dengan penggunaan gaya tiga ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
9.Tipe Delegatif
Pemimpin yang rendah pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai delegasi,
karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai
kesepakatan mengenai visi misi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan
didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.
10.Tipe Strategis
Kepemimpinan strategis adalah salah satu yang menjadikan seorang pemimpin layaknya
sebuah kepala organisasi. Biasanya pemimpin strategis tidak hanya berasal dari orag-orang level
atas suatu perusahaan. Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan yang lebih luas agar bisa
menciptakan kinerja yang baik untuk perusahaan.

D.MODEL KEPEMIMPINAN (bab 4)


1.Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis)
Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blancard (1994) berpendapat bahwa pemimpin
mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim
yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim
lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai
bersifat negative, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan.
Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena pemusatan kekuasaan dan pengambilan
keputusan ada pada dirinya serta memegang tagging jawab penuh, sedangkan bawahannya
dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman. Selain bersifat negatif,gaya kepemimpinan ini
mempunyai manfaat antara lain, pengambian keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada
pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama
dari perilaku otokratis ini adalah pada tugas.

7
2.Model Kepemimpinan Ohio
Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang gaya
kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi (Hersey dan Blanchard,1992). Struktur
inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan hubungan antara dirinya
dengan anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi,
dan metode atau prosedur yang di tetapkan dengan baik. Adapun konsiderasi mengacu kepada
perilaku yang menunjukkkan persahabatan, kepercayaan timbal-balik, rasa hormat dan
kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya (bawahan).
Adapun contoh dari faktor konsiderasi misalnya pemimpin menyediakan waktu untuk
menyimak anggota kelompok, pemimpin mau mengadakan perubahan, dan pemimpin bersikap
bersahabat dan dapat didekati. Sedangkan contoh untuk factor struktur inisiasi misalnya
pemimpin menugaskan tugas tertentu kepada anggota kelompok, pemimpin meminta anggota
kelompok mematuhi tata tertib dan peraturan standar dan pemimpin memberitahu anggota
kelompok tentang hal-hal yang diharapkan dari mereka.

3.Model Kepemimpinan Likert (Likert’s Management System)


Likert dalam Stoner (1978) menyatakan bahwa dalam model kepemimpinan dapat
dikelompokkan dalam empat system, yaitu:
 Sistem Otoriter (sangat otokratis)
Dalam sistem ini, pemimpin menentukan semua keputusan yang berkaitan
dengan pekerjaan, dan memerintahkan semua bawahan untuk menjalankannya.
Dalam menjalankan pekerjaannya, pemimpin cenderung menerapkan ancaman
dan hukuman.
 Sistem Otoriter Bijak (otokratis paternalistik)
Perbedaan dengan system sebelumnya adalah terletak pada adanya fleksibilitas
pimpinan dalam menetapkan standar yang ditandai dengan meminta pendapat
kepada bawahan, Selain itu, pimpinan dalam system ini juga sering memberikan
pujian dan bahkan hadiah ketika bawahan berhasil berkerja dengan baik.
 Sistem Konsultatif
Kondisi lingkungan kerja pada system ini dicirikan dengan adanya pola
komunikasi dua arah antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin dalam
menerapkan kepemimpinannya cenderung lebih bersifat mendukung.
 Sistem Partisipasif
Pada system ini, Pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang lebih
menekankan pada kerja kelompok sampai di tingkat bawah. Untuk mewujudkan
hal tersebut pemimpin biasanya menunjukkan keterbukaan dan memberikan
kepercayaan yang tinggi pada bawahan. Sehingga dalam proses pengambilan
keputusan dan penentuan target pemimpin selalu melibatkan bawahan.

4.Model Kepemimpinan Managerial Grid


Jika dalam model oiho, kepemimpinan ditinjau dari sisi struktur inisiasi dan
konsideransinya, maka dalam model manajerial grid yang disampaikan oleh Blake dan Mounton

8
dalam Robbins (1996) memperkenalkan model kepemimpinan yang ditinjau dari perhatiannya
terhadap tugas dan perhatian pada orang.

5.Model Kepemimpinan Kontingensi


Model kepemimpinan kontigensi dikembangkan oleh Fielder. Fielder dalam Gibson,
Ivancevich dan Donnelly (1995) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai
bagi sebuah organisasi bergantung pada situasi di mana pemimpin bekerja. Menurut model
kepemimpinan ini, terdapat tiga variabel utama yang cenderung menentukan apakah situasi
menguntungkan bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variabel utama tersebut adalah:
 Hubungan pribadi pemimpin dengan para anggota kelompok (hubungan
pemimpin-anggota)
 Kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan
(struktur tugas)
 Kekuasaan dan kewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi)

6.Model Kepemimpinan Tiga Dimensi


Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh Redin. Intisari dari model ini terletak pada
pemikiran bahwa kepemimpinan dengan kombinasi perilaku hubungan dan perilaku tugas dapat
saja sama, namun hal tersebut tidak menjamin memiliki efektivitas yang sama pula.Hal ini
terjadi karena perbedaan kondisi lingkungan yang terjadi dan dihadapi oleh sosok pemimpin
dengan kombinasi perilaku hubungan dan tugas yang sama tersebut memiliki perbedaan.

E.LINGKUP KEPEMIMPINAN (bab 5)


1.Pemimpin Formal
Pemimpin formal dapat didefenisikan: seseorang baik pria maupun wanita yang oleh
karena organisasi atau perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk berdasarkan surat keputusan
pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan untuk memangku suatu jabatan dalam struktur
organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran-
sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula.
Seorang pemimpin formal harus sadar bahwa akan menghadapi berbagai permasalahan
yang akhirnya akan terjadi perubahan-perubahan internal maupun perubahan eksternal yang akan
dihadapinya. Bagi pemimpin formal seperti ini sangat perlu membuat antisipasi denga terus
menerus melakukan penyesuaian dan pendekatan kesesuaian atas segala perubahan-perubahan
yang ada secara internal maupun eksternal.
 Perubahan dalam Pengetahuan, Informasi, dan Teknik-teknik
 Perubahan dalan scope kepemimpinan
 Peubahan dalam lingkungan
 Perubahan dalam issue-isue dan Permasalahan yang dihadapi
 Perubahan dalam Tingkat Perubahan

2.Pemimpin Informal

9
Pemimpin informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita yang walaupun tidak
mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil yuridis sebagai pemimpin, memiliki
sejumlah kualitas objektif maupun subjektif yang memungkinkannya tampil mencapai
kedudukan di luar struktur organisasi resmi namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi
kelakuan dan tindakan sesuatu kelompok masnyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti
negative.

Perbandingan antara pemimpin formal dan informal sebagai berikut:

NO PEMIMPIN FORMAL PEMIMPIN INFORMAL


1 Memiliki legalitas formal sebagai Tidak memiliki penunjukan formal sebagai
pemimpin dengan penunjukan oleh pihak pemimpin
berwenang
2 Organisasi formal yang menunjukkan Masyarakat atau kelompok tertentu di
mereka sebagai pemimpin formal dalam masyarakat yang menunjuk mereka
sebagai pemimpin
3 Masih harus mengafirmasi kedudukan Diakui oleh mereka yang dipimpin sebab
mereka sebagai pemimpin formal terhadap tanpa pengakuan otomatis mereka bukan
bawahan melalui kepemimpinan mereka pemimpin informal
4 Diberikan dukungan oleh organisasi Tidak ada dukungan dari sesuatu organisasi
formal untuk menjalankan keputusan- formal untuk menjalankan keputusan-
keputusan keputusan
5 Berstatus sebagai pemimpin formal Berstatus sebagai pemimpin informal
selama masa pengangkatan berlaku selama kelompok yang dipimpinnya
mengakui atau menerima
kepemimpinananya
6 Memperoleh balas jasa material dan lain- Biasanya tidak memperoleh balas jasa
lain yang berkaitan dengan posisi jabatan material, kecuali mereka mempergunakan
mereka jabatan mereka
7 Dapat mencapai promosi (kenaikan Tidak pernah mencapai promosi tetapi
pangkat formal) masnyarakat yang secara sukarela mau
mengakui mereka
8 Dapat dimutasikan organisasi formal Tidak dapat dimutasikan
9 Selaku memiliki pihak atasan Tidak memiliki atasan dalam arti formal
10 Biasanya harus memenuhi persyaratan- Tidak perlu mempunyai syarat-syarat
persyaratan formal terlebih dahulu formal
sebelum dilakukan pengangkatan
11 Apabila melakukan kesalahan-kesalahan Apabila melakukan kesalahan akan
akan mendapatkan sanksi dari organisasi mendapatkan sanksi berupa kurang
formal ditaatinya lagi sebagai pemimpin dengan
kata lain tidak diakui lagi
12 Selama masa pengangkatannya berlaku
terus menerus menjalankan

10
kepemimpinannya

F.KLASIFIKASI PEMIMPIN (bab 6)


1. Klasifikasi pemimpin menurut hirarki kedudukan, terdiri atas :
 Pemimpin tingkat utama/teras/depan/tinggi
 Pemimpin tingkat menengah/madya
 Pemimpin tingkat bawah/staf
2. Klasifikasi pemimpin menurut bidang garapannya, terdiri atas :
 Pemimpin bidang ekonomi
 Pemimpin bidang agama
 Pemimpin bidang politik
 Pemimpin bidang pendidikan
 Pemimpin bidang alat
3. Klasifikasi pemimpin ditinjau dari scope-nya, terdiri atas :
 Pemimpin local
 Pemimpin regional
 Pemimpin nasional
 Pemimpin internasional
4. Klasifikasi pemimpin sesuai perubahan social, terdiri atas :
 Pemimpin tradisional
 Pemimpin modern
5. Klasifikasi pemimpin menurut kepemimpinannya/kondisi kebutuhan, terdiri
atas:
 Pemimpin primer
 Pemimpin sekunder
 Pemimpin tersier
6. Pemimpin dalam bidang pertumbuhan ekonomi, terdiri atas:
 Pemimpin tipe manager
 Pemimpin tipe entrepreneur

G.MANAJEMEN KEPEMIMPINAN (bab 7)


Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan
dan mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

11
1.Fungsi pemimpin dalam manajemen
a) Planning (perencanaan)
Perencanaan diartikan sebagai suatu penetapan tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas serta
serangkaian kegiatan mencapainya (Bryant & White, 1987:307). Perencanaan
memberikan kerangka kerja suatu sistem terpadu yang komplek yang saling berhubungan
dengan keputusan-keputusan yang aka dating.
b) Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan sebagai proses menetapkan dan mengelompokkan
pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan pengorganisasian sebagai proses
menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan dan
melimpahkan tanggung jawab dan wewenang, serta menjalin hubungan-hubungan agar
orang-orang dapat bekerja saama secara paling efektif dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi (Alien,1958:57).
c) Actuating/Leading (kepemimpinan)
Pemikiran terkini menyatakan bahwa kepemimpinan murupakan suatu proses dan bukan
kedudukan, dan bahwa kepemimpinan terutama menyangkut pengelolaan hubungan.
d) Contolling (Pengawasan/pengendalian)
Tani Handoko (1997:359-160) mendefenisikan pengendalian sebagai suatu proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai.

2.Kualitas kepemimpinan unggul


 Pemimpin yang menantang proses
 Memberikan inspirasi wawasan bersama
 Memungkinkan orang lain dapat bertindak dan berpartisipasi
 Mampu menjadi penunjuk jalan, dan
 Memotivasi bawahan

3.Kompetensi manajemen kepemimpinan


Bagi Rossbeth Moss Kanter (1994), dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin
terasa kompleks dan akan berkembang semakin dinamik, diperlukan kompetensi kepemimpinan
berupa conception yang dapat, competency yang cukup,connection yang luas, dan confidence.
Tokoh lainnya adalah Ken Shelton (ed, 1997) mengidentifikasi kompetensi dalam nuansa lain,
menurut hubungan pemimpindan pengikut dan jiwa kepemimpinan. Dalam hubungan
pemimpinan dan pengikut, ia menekankan bagaimana keduanya sebaiknya berinteraksi.
Fenomena ini menurut pace memerlukan kualitas kepemimpinan yang tidak mementingkan diri
sendiri.

H.FAKTOR KEPEMIMPINAN (bab 8)


Menurut Joseph.L.Massie/Jhon Douglas determinan kepemimpinan dapat disimpulkan meliputi
tiga kategori yaitu :
 Meliputi orang-orang

12
 Bekerja dari sebuah posisi pemimpin
 Timbul di dalam sebuah situasi yang spesifik
Kepemimpinan timbul jika ketiga factor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemimpinan


Dari ketiga determinan pada point sebelumnya perlu dilakukan pengenalan lebih jaug terhadap
factor-faktornya untuk lebih mengulas dan efektivitas masing-masing determinan dengan rincian
sebagai berikut:
a) Faktor orang (the person factor)
Pada diri setiap orang terhadap sifat-sifat pribadi yang membawa mereka menjadi sukses
atau sifat-sifat pribadi yang menghalangi mereka untuk sukses.
b) Faktor posisi
Faktor posisi menjadi sangat penting mengingat bahwa posisi pada suatu struktur akan
menentukan seberapa besar seorang mampu memberikan sumbangsih dan peran
kepemimpinan pada skala struktur tersebut.
c) Faktor tempat dan situasi
Faktor tempat dan situasi adalah ketetapan pemimpin dan pola kepemimpinannya pada
tempat dan waktu yang tepat.
d) Sifat kepemimpinan
Jika kriteria seorang pemimpin tidak ditemukan dengan orang-orang yang menjadi
pimpimnan di situasi instansi atau wilayah maka perlu dipertanyakan apakah dia layak
disebut pemimpin atau tidak.

I.GAYA KEPEMIMPINAN (bab 9)


Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah
laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan
tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Di antara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang posistif dan negative, di mana
perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila
pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis
maupun nonekonomis), berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya,
jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya
kepemimpinan negative. Pendekatan kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam
banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan di atas, terdapat gaya lainnya yaitu gaya otokratik, partisipatif, dan
bebas kendali (free rein atau laissez faire). Pemimpin otokratik memusatkan kuasa dan
pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai
sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkannya. Sementara itu, Pemimpin partisipasif
lebih banyak mendesentralisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang
diambil tidak bersifat sepihak.
Pemimpin yang positif, partisipasif, dan berorientasi konsiderasi, tidak selamanya merupakan
pemimpin yang terbail. Fiedler telah mengembangkan suatu model pengecualian dari ketiga gaya

13
kepemimpinan di atas, yakni model kepemimpinan kontigensi. Model ini menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja.
Selanjutnya, gaya kepemimpinan supporting akan berhasil apabila karyawan telah mengenal
teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda.

J.TUGAS KEPEMIMPINAN (bab 10)


Seorang pemimpin tidak dapat hanya memikirkan pencapaian tugas saja tanpa memperhitungkan
faktor hubungan dengan bawahannya, sehingga seorang pemimpin dalam mengambil suatu sikap
terhadap tugas, kebijakan-kebijakan yang harus diambil, proses dan prosedur penyelesaian tugas,
maka saat itu juga pemimpin harus memperhatikan pola hubungan dengan staf ataubawahannya
secara baik. Menurut Blake dan Mouton ini, kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat
kecenderungan yang ektrim dan satu kecenderungan yang terletak di tengah-tengah keempatnya
sebagai berikut :
1) Impoverished Leadership (kepemimpinan yang tandus), Dalam kepemimpinan ini si
pemimpin sealu menghindar dari segala bentuk tanggung jawab dan perhatian terhadap
bawahannya.
2) Team Leadeship (kepemimpinan Tim), Pimpinan menaruh perhatian besar terhadap hasil
maupun hubungan kerja sehingga mendorong bawahan untuk berfikir dan bekerja serta
terciptanya hubungan yang serasi antara pimpinan dan bawahan.
3) Country Club Leadership (kepemimpinan perkumpulan), Pimpinan ebih mementingkan
hubungan kerja atau kepentingan bawahan, sehingga hasil kurang dipehatikan.
4) Task Leadeship (Kepemimpinan tugas), Kepemimpinan ini bersifat otoriter karena sangat
mementingkan tugas/hasil dan bawahan dianggap tidak penting karena sewaktu-waktu
dapat diganti.
5) Middle of the Road (kepemimpinan jalan tengah), Di dala m si pemimpin cukup
memperhatikan dan mempertahankan serta menyeimbangkan antara moral bawahan
dengan keharusan penyelesaian pekerjaan pada tingkat yang memuaskan, di mana
hubungan antara pemimpin dan bawahan bersifat kebapakan.

K.KEPEMIMPINAN NEGARA (bab 11)


1.Belajar kepada Kepemimpinan Ahmadinejad (Iran) dan Erdogan (Turki)
Awal abad 21 telah terjadi sejarah baru yang sangat menarik dalam dunia kepemimpinan
muslim. Pertama, pemilu tahun 2002 di turki telah menjadi momentum bagi bangkitnya kembali

14
partai yang berbasis islam, Justice and Development Party (AKP) atau partai keadilan dan
pembangunan yang berbasis islam muncul sebagai pemenangnya. Partaai AKP itu juga yang
memunculkan pemimpin karismatik Recep Tayyip Erdogan yang kemudian menjadi
perdanamenteri Turki pada tanggal 14 Maret 2003 sampai sekarang. PM Erdogan sebelumnya
adalah walikota Istambul periode 1995-1999. Kedua, kemenangan Mahmoud Ahmadinejad
sebagai presiden Iran, mengalahkan calon presiden terkuat yang juga mantan presiden Iran
periode sebelumnya, yaitu Akbar Hasyemi Rafsanjani yang didukung oleh koalesi pelangi dan
aliansi trans-faksi reformis konsevatif. Ahmadinejad mampu memperoleh 61% suara dari rakyat
Iran. Muncul sebagai pemenang padahal padda awal pencalonannya ia bukanlah kandidiat yang
diperhitungkan.

2.Erdogan dan Khomeini


Erdogan adalah arsitektur perusahaan mesin diesel yang pada tahun 1970 berganti haluan
mengarsiteki kebangkitan partai Islam pertama di Turki sejak system sekuleris-kemalis pertama
yang kemudian muncul adalah National Order Party (NOP) pada tahun 1970. NOP dianggap
melanggar kosntitusi sekuler maka partai ini pernah berganti-ganti nama yaitu partai National
Salvasion Party (1972-1981), Welfare (1983-1998),Virtue Perty (1997-2001).
Pengalaman pahit Erdogan telah menjadi guru terbaik bagi Erdogan. Maka partai AKP sejak
memenangi peilu tahun 2002 telah menunjukkan komitmen dan menghormati sekulerisme.
Sedangkan sejarah republik Islam Iran tidak terlepas dari imam dan pimpinan spiritual Iran,
Ruhullah Khomeini. Khomeini yang telah berjuang bersama seluruh rakyat Iran dalam revolusi
Iran tahun 1979 menggulingkan rezim Syah Pahlevi.

L.KEPEMIMPINAN BISNIS (bab 12)


1.Toyota pemimpin Bisnis Otomotif di Indonesia
Penjualan Toyota sepanjang tahun 2008 membukukan hasil yang sangat luar biasa. Total
penjualan Toyota di tahun 2008 ini telah berhasil angka penjualan sebesar 212.150 unit, yang
merupakan rekor penjualan tahunan tertinggi Toyota selama ini. Pencapaian di tahun 2008
merupakan pencapaian terbaik Toyota di mana masing0masing kelas, mulai dari kelas sedan,
kelas MPV, SUV, hingga kelas kendaraan komersial, penjualan Toyota meningkat tajam
dibangdingkan pada tahun 2007.

2.Kepemimpinan LP31 sebagai pendidikan penempatan kerja


Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, LP31 menerapkan pendidikan link and match.
Konsep yang menyelaraskan antara pendidikan dan dunia kerja dimasukkan ke dalam satuan
kurikulum yang di proses dengan melibatkan berbagai praktisi dari berbagai jenis peusahaan.
Menurut Corporate dan Bussiness Development Director LP31, As,pizain Chaniago, konsep
terseut bukan hanya berdasarkan realitas di lapangan “Kami membuat konsep tersebut bekerja
sama dengan para praktisi dari berbagai jenis perusahaan yang di sesuaikan dengan kebutuhan
dunia kerja” kata Aspizain didampingi Branch Manager LP31 Bussines Collage Bandar
Lampung Endang Irawati, Selasa, (3 Juli 2007.

15
16
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU
A.PEMBAHASAN ISI BUKU
1) Pembahasan bab 1 tentang konsep kepemimpinan
Menurut pembahasan bab satu buku utama,Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan
atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain
dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal). Pada buku
yang berjudul Teori kepemimpinan kepemimpinan adalah suatu kesanggupan ataupun
kemampuan untuk mengatas orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang
sebesar-besarnya dengan kemungkinan konflik yang sekecil-kecilnya da sebesar mungkin
terjalinnya kerja sama (Edward Lyman Munson). Sedangkan menurut Fiedler
Kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan
wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama demi
tercapainya tujuan organisasi.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Kepemimpinan adalah
sebuah kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi
orang lain untuk menyelesaikan tugas yang telah direncanakan demi mencapai tujuan
perusahaan. 
2) Pembahasan bab 2 tentang Teori kepemimpinan
 Menurut pembahasan bab dua buku utama, Teori kepemimpinan Genetis adalah
teori yang mengasumsikan bahwa tidak semua orang dapat menjadi pemimpin,
hanya beberapa orang yang memiliki pembawaan dan bakat saja yang dapat
menjadi pemimpin. Hal tersebut memunculkan “Pemimpin tidak hanya sekedar
dibentuk tapi dilahirkan”. Pada buku yang berjudul Teori kepemimpinan,
Kepemimpinan genetis adalah identifikasi genetika yang disebut rs450 yang
dikaitkan dengan berlalunya kemampuan kepemimpinan secara turun temurun.
Pada jurnal yang berjudul Teori kepemimpinan, Kepemimpinan genetis
menyatakan bahwa kepemimpinan itu adalah bersifat genetika.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Teori kepemimpinan
genetis adalah sifat kepemimpinan yang memang sudah dari sejak lahir di bawa
sampai dewasa.
 Menurut pembahasan bab dua buku utama, Teori kepemimpinan kharismatik
adalah Kepemimpinan di mana para pengikut terpicu pada kemampuan heroik
sang pemimpin atau kemampuan yang luar biasa ketika mereka mengamati
perilaku-perilaku tertentu dari sang pemimpin. Pada buku yang berjudul Teori
kepemimpinan, pemimpin kharismatik pemimpin yang memiliki kriteria sebagai
seorang yang tinggi tingkat kepercayaan dirinya, kuat keyakinan dan
idealismenya serta mampu mempengaruhi orang lain. Pada jurnal yang berjudul
kepemimpinan kharismatik, Kepemimpinan khrismatik adalah bagaimana cara
seorang pemimpin berkomunikasi dengan membangkitkan empati dan emosi yang
kuat pada orang-orang sekitarnya.

17
Berdasarkan ketiga defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
kharismatik adalah kepemimpinan yang memiliki kewibawaan yang membuat
orang-orang pada tertarik.
3) Pembahasan bab 3 tentang Tipe kepemimpinan
 Menurut pembahasan bab tiga buku utama, Tipe kepemimpinan otoriter ini
bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan paksaan dalam
menggerakkan kelompoknya. Menurut pendapat lain,tipe kepemimpinan otoriter
memiliki gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.Menurut KKBI, gaya
kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan oleh seorang individu yang
memiliki kekuatan penuh dalam pengambilan keputusan dan kontrol mutlak atas
bawahannya.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas, Tipe kepemimpinan otoriter merupakan tipe
yang memang sangat keras didikannya. Karena memang setiap aturan yang ada di
ambil alih semua oleh si pemimpin.
 Menurut pembahasan bab tiga buku utama, Tipe kepemimpinan Konsultatif ini
memiliki perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan dirujuk
sebagai konsultasi karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak
memberikan pengarahan dan masih membuat hamper sama dengan keputusan.
Menurut pendapat yang lain pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang
suka berdiskusi dengan bawahan sebelum membuat keputusan. Tetapi, mereka
tetap mempertahankan otoritas pengambilan keputusan akhir. Menurut pendapat
lain juga Gaya kepemimpinan konsultatif adalah dibangun di atas gaya direktif,
otoriter dan lebih banyak melakukan interaksi dengan para staf dan anggota
organisasi. Fungsi pemimpin lebih banyak berkonsultasi, memberikan bimbingan,
motivasi, memberi nasehat dalam rangka mencapai tujuan.
Berdasarkan ketiga defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Tipe kepemimpinan
konsultatif adalah Tipe yang kepemimpinannya setiap keputusan yang mau di
lakukan harus di bicarakan terlebih dahulu ke bawahannya, baru
melaksanakannya.
4) Pembahasan bab 4 tentang Model kepemimpinan
 Menurut pembahasan bab empat buku utama, Model kepemimpinan Kontinum
(otokratis-Demokratis) , Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard
(1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui
beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang di sebut dengan
perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya
yang disebut dengan perilaku demokratis. Menurut buku lain, kontinum
kepemimpinan menyajikan serangkaian tipe perilaku pengambilan keputusan
dalam organisasi bisnis yang berkisar di antara dua gaya manajemen yang
bertolak belakang, yaitu otokratis dan demokratis.
 Menurut pembahasan bab empat buku utama, Model kepemimpinan Ohio
struktur inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan

18
hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja dalam upaya
membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang
ditetapkan dengan baik. Menurut pendapat lain, Model kepemimpinan ohio Teori
ini terdiri dan dua dimensi yaitu truktur awal (initiating structure) dan
pertimbangan (consideration). Struktur awal mengacu pada sejauh mana seorang
pemimpin berkemungkinan rnenetapkan dan menstruktur perannya dan peran
bawahannya dalam mengusahakan tercapainya tujuan. Struktur ini mencakup
perilaku yang berupaya mengorganisasi kerja, hubungan kerja dan tujuan
pertimbangan adalah sejauhmana seorang pemimpin berkemungkinan rnemilih
hubungan pekerjaan yang dicirikan saling percaya menghargai gagasan bawahan,
dan memperhatikan perasaan mereka.

B.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1) Di lihat dari aspek tampilan buku (cover buku) adalah kurang menarik dilihat dan
terlalu simpel. Sehingga pembaca kurang menarik untuk membaca buku tersebut.

2) Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis termasuk penggunaan front adalah
Pada tampilan depan kurang rapi dalam pengetikan daftar isi. Dan untuk tata letak isi
buku sudah rapi dan enak untuk di baca karena tidak membosankan.

3) Dari aspek isi buku ada sedikit kesalahan dalam pengetikan kata-kata yaitu :
 Huruf besar tidak dipakai saat mengawali kalimat
 Adanya kata yang tidak baku, sehingga menimnulkan kejanggalan pada saat di
baca
 Adanya penulisan kalimat yang kurang dengan hurufnya
 Pada pengulangan kata, tidak di terakan tanda hubung
4) Dari aspek tata bahasa, sudah bagus tapi karena adanya kata tidak baku sedikit
pada tata bahasanya kurang bagus.

19
BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat–
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

B.REKOMENDASI
Dari pembahasan kelemahan dan kelebihan yang telah dijelaskan atau dipaparkan diatas,
setiap Buku memiliki kelemahan dan kelebihan masing- masing, baik itu dari segi penulisan, tata
bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa buku tersebut sudah baik dan
dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca, tetapi masih perlu perbaikan. Maka dapat
disimpulkan bahwa buku tersebut layak atau sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi
untuk penelitian-penelitian lainnya. Saran Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-
kelemahan atau pun kekurangan buku ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan
ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk
kegunaan lainnya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Abby Hansen,Cases: The Offended Colonel (A),HBS Case No.9-383-061, Case for the
Developing Discussion Leadership Skill and Teaching by The Case Method Seminars.

Danim, Sudarman, Dr.Prof.Motivasi kepemimpinan & EFEKTIVITAS KELOMPOK, Bengkulu,


Penerbit Rineka Cipta,2004

21
22
23
24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai