Anda di halaman 1dari 36

1

CRITICAL BOOK REPORT

MK. KEPEMIMPINAN

PROGRAM S1 PBI-FBS

SKOR NILAI :

KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI

(VEITHZAL RIVAI ZAINAL.2014)

NAMA MAHASISWA : ALDA MARSYA AYUDIA

NIM : 2182111019

DOSEN PENGAMPU : Drs. SYAMSUL ARIF M.Pd.

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INDONSESIA

FAKULTAS BAHASA & SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2018
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR.......................................


1.2 Tujuan penulisan CBR.......................................................
1.3 Manfaat CBR..........................................................................
1.4 Identitas buku yang direview........................................

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB 1.......................................................................................
B. BAB 2.......................................................................................
C. BAB 3.......................................................................................
D. BAB 4.......................................................................................
E. BAB 5.......................................................................................
F. BAB 6.......................................................................................
G. BAB 7.......................................................................................
H. BAB 8.......................................................................................
I. BAB 9........................................................................................
J. BAB 10.....................................................................................
K. BAB 11.....................................................................................
L. BAB 12.....................................................................................
M. BAB 13.....................................................................................
N. BAB 14.....................................................................................
O. BAB 15.....................................................................................
P. BAB 16......................................................................................
Q. BAB 17.....................................................................................
3

BAB III PEMBAHASAN...............................................................

A. PEMBAHASAN ISI BUKU...............................................


B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU................

BAB.IV PENUTUP.........................................................................

A. KESIMPULAN....................................................................
B. REKOMENDASI................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................

LAMPIRAN.....................................................................................
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR dapat menguji kemampuan dalam
meringkas buku dan menganalisis buku dan membandingkan yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik buku yang akan dianalisis.
Sering kali kita bingung memilih buku referensi yang akan kita
baca dan pahami. Biasasnya kita memilih satu buku, namun kurang
memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan tentang kepemimpinan. Oleh karena itu penulis
membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan
tentang kepemimpinan.
B. Tujuan penulisan CBR
Mengkritisi dan membandingkan satu topik materi kuliah
kepemimpian dalam dua buku yang berbeda
C. Manfaat CBR
 Menambah wawasan tentang pengertian tentang
kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpian, teori-teori
kepemimpian, dan lainnya
 Mempermudah pembaca mendapat inti sari dari buku
yang telah diringkas, pembahasan isi buku, serta
kelebihan dan kekurangan buku tersebut.
 Melatih merumuskandan mengambil kesimpulan dari
setiap bab dari buku yang dianalisis tersebut.
5

D. Identitas buku yang diriview


Identitas buku yang akan saya review adalah:
1. Judul buku : KEPEMIMPINAN DAN
PELAKU ORGANISASI
2. Edisi : KE- 11
3. Pengarang : Veithzal Zainal Rivai,dkk
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2014
6. Penerbit : Rajawali Pers
7. Tebal buku halaman : 436 halaman
8. Isbn : 978-979-769-739-6
6

EXCECUTIVE SUMMARY

Didalam buku yang saya analisis berjudul Kepemimpinan dan Pelaku Organisasi
karya Veithzal Rivai Zainal dapat memberikan kesan yang menarik. Topik yang ialah
literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana
menjadi pemimpin, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan. Buku
ini juga bertujuan memberikan uraian mengenai hal hal yang baik tentang
kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan. Pemimpin dalam suatu kepemimpinan yang efektif secara
teoritis memiliki karakteristik seperti fisik, mental, kepribadian, perilaku, gaya
kepemimpinan yang job centere, kepemimpinan yang situasional, path goal,
karismati, transaksional dan transformasional.

Dari kata pemimpin munculah istilah kepemimpinan. Diketahui bahwa masalah


kepemimipinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Untuk itu, selain memahami
pemimpin kita perlu mengetahui, apakah kepemimpinan itu? Dan untuk apa
kepemimpinan itu? Pertanyaan- pertanyaan tersebut bermuara dari ontologi,
epistemologi, dan aksiologi kepemimpinan sebagaimana yang diurai dalam buku ini.
7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Critical Book Review (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk
memenuhi mata kuliah kepemimpinan. Saya telah mrnyusun CBR ini dengan baik
tetapi mungkin masih banyak kekurangan untuk mencapi sebuah kata sempurna.
Saya selaku penulis menerima berbagai kritikan yang akan membangun agar CBR ini
menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya saya berharap CBR ini dapat memberi manfaat serta menambah
wawasan bagi pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan
kata kata yang kurang berkenan. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada
pembaca atas perhatiannya

Medan, 20 September 2018

ALDA MARSYA AYUDIA


8

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I ( Teori Kepemimpinan )


Kepemimpinan adalah proses untuk memengaruhi orang lain baik didalam
organisasi maupun diluar organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Proses memengruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti
ancaman, penghargaan, otoritas, maupun bujuka.
Transisi dalam teori keopemimpinan berkembang dari waktu ke waktu
berdasarkan keingintahuan para ilmuan dan peneliti. Mula-mula
kepemimpinan itu dihat dari sudut pandang sifat, ciri atau bakat yang dibawa
sejak lahir. Teori kepemimpinan sifat yang berusaha untuk
mengidentifikasikan karkteristik khas baik fisik, mental dan kepribadian yang
diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinan
Teori kepemimpinan kemungkinan adalah suatu metode pendekatan
terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami
perilakunya, sifat-sifat bawaannya dan situasi sebelum menggunakan suatu
gaya kepemimpinan. Pendekatan terbaru dalam kepemimpinan, yaitu teori
atribusi kepemimpinan, kepemimpinan, karismatik,kepemimpinan
transaksional dan transformasional.
9

B.BAB II (Dinamika Dan Fungsi Kepemimpinan)

1. Dinamika Kepemimpinan

Kepemimpinan sebagai seni, yaitu berasal dari bakat seseorang.


Kepemimpina sebagai ilmu, yaitu memerlukan proses belajar dan latihan

2. Fungsi Dan Tipe Kepemimpinan

 Fungsi yang berkenaan dengan tugas ( tipe otokratis, militeristik,


atau paternalistis )
 Fungsi sebagai pemelihara kelompok ( tipe demokratis dan
karismatik)

3. Empat Gaya Dasar Kepemimpinan

 Gaya manajenen tugas ( fokus pada produksi )


 Gaya manajemen country club (fokus pada manusia )
 Gaya manajemen miskin ( tidak memerhatikan keduanya )
 Gaya manajemen tim ( adanya perhatian yang tinggi pada
manusia dan produksi serta demokratis )

4. Keterbatasan Kepemimpinan

 Keterbatasan manusiawi ( normatif/ spiritual, fisik/jasmaniah,


psikis/rohani)
 Keterbatasan administratif ( misi organiasi dan posisi )

5. Kepemimpinan Situasional.

 Kepemimpinan kontingensi ( bagaimana manajer dalam situasi


tertentu )
 Kepemimpinan situasional ( bagaiman seorang manajer mampu
mengidentifikasi isyarat isyarat yang terjadi dalam
lingkungannya dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya)
10

C .BAB III (Profil Pemimpin )


Abad ke-21 membawa sejumlah tantangan sekaligus merupakan peluang.
Self-leadership adalah kunci dalam meningkatkan kemampuan kita untuk
menghadapi tantangan di era yang kaya informasi dan penetahuan ini.
Superleadership sebagai perngkat para pemimpin akan mampu menciptakan
selfleadership kepada orang lain.
Tantangan superleadership tidak terbatas kepada kepemimpinan
langsung, superleadership harus juga membantu perkembangan dunia terpadu
dimana selfleadership dapat bertahan dan tumbuh, bagaiman cara hidup yang
menarik, memotivasi, memberi bimbingan, dan menguatkan macam macam
tingkah laku yang membantu menciptakan budaya positif
Melalui superleadership, bgaimana seseorang dapat memengaruhi
oramg lain. Bagaiman revolusi teknologi akan mengubah difat kepemimpinan.
Penekanan selfleader yang disertai selfcontrol dan selfobservation yang
melekatpada diri setiap karyawan dapat dipastikan akan menghasilkan
keluaran yang berkualitas

D.BAB IV. (Kaderisasi Dan Kualitas Kepemimpinan)


Untuk mendapatkan kepemimpinan yang baik dan berkualitas dimasa
sekarang dan masa mendatang perlu adanya kaderisasi kepemimpinan,
sehingga dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu bertanggung
jawab terhadap apa yang dipimpinnya dan mampu membawa negara kita
menjadi negara yang terhindar dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kaderisasi kepemimpinan adalah proses mempersiapkan seseorang
untuk menjadi pemimpin dimasa depan, yang akan memikul tanggung jawab
penting dilingkunga suatu negara, lingkungan bangsa, lingkungan masyarakat,
lingkunan bisnis, yang terdiri dari kaderisasi formal dan informal.
Pemimpin yang berkualitas adalah pemimpin yang dilandasi dengan
ketakwaan, jujur, menegakkan kebenaran, keberanian, tanggung jawab, dan
keluhuran, kekuatan psikologis, serta keikhlasan, keasbaran, dan ketabahan.
Ada tiga prinsip dasar yang mengatur pelaksanaan kepemimpinan yaitu,
musyawarah, keadilan, dan kebebasan berfikir.
11

E .BAB V ( Pendekatan Dalam Kepemimpinan )

Melalui pendekatan tingkah laku dapat ditentukan apa penyebab


kepemimpinan itu efektif, seperti : bagaimana pemimpin mendelegasikan tugas,
bagaimana pemimpin berkomunikasi dengan mencoba memotivasi pengikut dan anak
buahnya, bagaimana pemimpin melaksanakan tugas dan sebagaimnya. Dalam
pendekatan ini, dimensi kepemimpinan yang efektif ada dua sapek utama yaitu:
fumgsi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan yang disukai karyawan ditentukan oleh


karakteristisk pribadi mereka. Individu yang merasa yakin tingkah laku mereka
memengaruhi lingkungan lebih menyukai gaya kepemipinan partisipasif, sedangkan
mereka yang merasa yakin bahwa peristiwa yang terjadi karena nasib baik atau
keberuntungan cenderung menyukai gaya otoriter.

F . BAB VI ( Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Dan


Membangun Tim )

Peran pemimpin sebagai model dengan memberikan “rumus sederhana”


yaitu model merupakan perpaduan antar karakter dan kompetensi. Karakter adalah
siapa diri kita sebagai pribadi dan kompetensi adalah apa yang bisa kita lakukan.

Peran pemimpin menjadi mudah untuk dilakukan, mengingat bahwa


keberhasilannya bukan hanya karena kualitas pribadi melainkan bagaimana
pemimpin tersebut memiliki karakter dan kompetensi dalam mengarahkan
organisasi menuju visi, misi yang telah ditetapkan; didalamnya terdapat pengambilan
keputusan dan membangun tim. Pemimpin bukanlah seorang pahlawan melainkan
pendengar; pemimpin bukanlah yang paling tinggi bayarannya; tetapi pengambil
risiko; bukan orang dengan mobil mewah dan rumah mewah; malainkan sipelayan;
bukan administrator tetapi pengambil prakarsa; bukan penerima tapi memberi.
12

G .BAB VII (Perilaku Organisasi)

Organisasi adalah dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dimana
perilaku masing-masing saling memengaruhi untuk mecapai suatu tujuan.
Penenpatan kembali manusia sebagai salah satu unsur amat penting dalam organisasi
adalah orientasi dasar dari ilmu perilaku organisasi . perkembangan ilmu perilaku
manusia dalam organisasi menurut sejarahnya telah dimulai sejak awal
perkembangan gerakan manajemen ilmiah bahkan jauh sebelum itu pun dapat
dikenali sebagai langkah awal pengembangan ilmu ini.

H . BAB VIII ( Perilaku Kelompok)

Dalam realita kehidupan berkelompok saat ini, dapat diliha bentuk-bentuk


kelompok yang ada dimasyarakat, yaitu kelompok primer, kelompok informal dan
formal, kelompok refrensi, kelompok terbuka dan tertutup, kelompok. Tentunya
kehidupan suatu kelompokakan sangat dipengaruhi oleh perilaku dari individu-
individu yang ada pada kelompok tersebut.

Dalam konteks kelompok maka perilaku individu-individu tersebut akan


menjadi perilaku kelompok, dimana atribut setiap individu melebur kedalam atribut
kelompok. Untuk dapat memahami suatu kelompok juga harus memahami sifat dan
karakteristik kelompok yaitu berkaitan dengan status hierarki, peran, norma,
kepemimpinan, kohesivitas, dan konflik.
13

I . BAB IX ( Perilaku Individu Dalam Organisasi )

Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara


individu dengan lingkinganya. Semua perilaku indivudu agaknya dibentuk oleh
kepribadian dan pengalamannya. Ada lima variabel tingkat individu yang mendasari
perilaku individual, yaitu karakter biografis, kemampuan, kepribadian, determinan
kepribadian, dan pembelajaran.

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk


mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indra mereka agar menmberikan
makna bagi lingkungan mereka. Nilai adalah keyakinan-keyakinan dasar bahwa “
suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi yang khas lebih dikuasai
secara pribadi atau sosial dari pada suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang
berlawanan.

Sikap adalah pernyataan evaluatif, baik yang menguntungkan atau tidak


menguntungkan mengenai objek, orang, atau peristiwa.

Salah satu cara untuk memahami sifat manusia ialah dengan analisis
kembali prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian dari manusia.
Sehingga kelompok variabel yang membantu menjelaskan perbedaan individu dalam
perilaku dan kinerja diklasifikasikan sebagai kemampuan dan keterampilan, latar
belakang, dan demografis.

J . BAB X ( Pengaruh Budaya Atas Perilaku Organisasi )

Budaya organisasi sebagai sebuah perspektif dari yang untuk memahami


perilaku individu dan kelompok didalam orgsnisasi mempunyai pembatasan. Budaya
organisasi adalah apa yang karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini
menciptakan suatu pola teladan kepercayaan, nilai-nilai, dan harapan.

Nilai-nilai adalah suatu gagasan masyarakat tentang apa yang benar atau
yang salah seperti kepercayaan yang melukai seseorang secara fisik yang tidak
bermoral. Sosialisasi adalah proses dimana organiasasi membawa karyawan baru
kedalam budaya.
14

K . BAB XI ( Mengelola Konflik Dan Stres )

Konflik antar kelompok tidak dapat dielakkan dalam organisasi. Konflik ini bisa
jadi baik atau buruk tergantung pada dampaknya pencapaian tujuan organisasi.
Konflik yang berguna mewakili konfrontasi antar kelomopok yang meningkatkan dan
menguntungkan kinerja organisasi. Konflik yang tidak berguna akibat dari
konfrontasi atau interaksi antar kelompok yang menghambat pencapaian tujuan
organisasi.

Satu tugas yang sulit bagi pemimpin yang harus dihadapi adalah memeriksa dan
mengelola konflik antar kelompok meliputi pemecahan masalah, tujuan atasan,
perluasan sumber daya, penghindaran, melunakkan, kompromi, otoritas, perubahan
pada orang dan mengenal musuh bersama.

Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang memengaruhi eosi, proses


berfikir, dan kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi
kemampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal ( lingkungan ).

L . BAB XII ( Persepsi Dan Komunikasi )

Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam
memahami sesuatu baik melalui penglihatan, pendengaran maupun perasaan.
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keadaan psikologi,
famili, dan faktor kebudayaan.

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada


orang lain. Kaitannya dengan perilaku organisasi. Ada tujuh faktor komunikasi yang
berperan dalam organisasi yaitu :(1) Saluran komunikasi harus jelas dan diketahui
secara pasti, (2) Harus ada saluran komunikasi formal pada setiap organisasi , (3).
Jalur komunikasi itu harus langsung dan pendek, (4). Garis komunikasi formal harus
dipergunakan secara formal,(5). Orang yang bekerja sebagai pusat pengatur
komunikasi harus orang yang cakap,( 6). Garis komunikasi tidak boleh terganggu saat
organisasi sedang berfungsi, (7). Setiap komunikasi harus disahkan.
15

M .BAB XIII ( Kekuasaan Dan Politik )

Kekuasaan dan wewwnang memiliki pengertian yang berbeda. Kekuasaan


diartikan sebagai kemampuan untuk menggerakkan orang melakukan sesuatu sesuai
dengan cara yang diinginkan, sedangkan wewenang memiliki pengertian yang lebih
sempit, wewenang adalah bentuk kekuasaan yang dilegimitasikan karena hal itu
diterima bawahan.

Terdapat kekuasaan struktural dan situasional. Tatanan suatu struktur


organisasi membentuk pola arus komunikasi dan informasi yang memainkan peranan
penting dalam pembentukan dan penggunaan kekuasaan. Individu kadang-kadang
dapat melaksanakan kekuasaan karena ilusi(khayalan). Ekperimen Milgram tentang
“kepatuah terhadap wewenang” yang mempergunakan tegangan listrik khayalan
menggambarkan bagaimana ilusi kekuasaan dapat menimbulkan kepatuhan.

Politik terdapat dalam semua organisasi. Politik terdiri dari semua kegiatan yang
digunakan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan
sumber daya lain untuk mendapatkan hasil yang diinginkan seseorang jika terjadi
ketidakpastian atau ketidaksepakatan tentang pilihan.

N .BAB XIV ( SISTEM ORGANISASI )

Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur yang didalammya


berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu. Organisasi adalah bentuk suatu sistem yang didalamnya mempunyai
struktur yang berbeda antara satu organisasi dengan yang lainnya.

Tujuan pengorganisasian antara lain membagi pekerjaan yang harus dilakukan


menjadi departemen-departemen dan jabatan yang terperinci, membagi-bagi tugas
dan tanggung jawab berkaitan dengan masing-masing jabatan.

Ada enam rumus yang dibutuhkan untuk mendesain struktur organisasi yaitu:
spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rantai kendali, sentralisasi
dan desentralisasi serta formalisasi. Desain kerja ini berkaitan dengan penentuan
struktur hubungan tugas dan hubungan pribadi dari suatu pekerjaan.
16

O . BAB XV ( Perubahan Organisasi )

Perubahan ialah menjadikan sesuatu yang ada saat ini menjadi sesuatu yang
baru yang diinginkan. Dalam upaya melakukan perubahan, kemungkinan terjadi
perlawanan, yang diwujudkan dengan tingkah laku karyawan yang didesain untuk
tidak memercayai, menunda, dan mencegah implementasi, dari perubahan kerja.

Perubahan selalu dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan organisasi, sesuai


dengan tuntutan dan kebutuhan pengembangan usaha suatu organisasi. Meskipun
akan berdampak terhadap biaya. Namun demikian, perlu dikaji cost dan benefitnya
mana yang lebih menguntungkan bagi organisasi.

P . BAB XVI (Pengembangan Organisasi )

Organisasi belajar adalah yang didalamnya terdapat sistem, mekanisme, dan


proses, yang digunakan secara kontinyu oleh anggota-anggotanya guna
meningkatkan kapabilitas sehingga mampu mencapai sasaran pribadinya dan
komunitas dimana dia berpartisipasi.

Pengembangan organisasi (PO) lebih dikenal dengan organization


development (DO) sehingga pengembangan organisasi adalah perubahan yang
terencana. Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini
yang unfreezing, perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan
perilaku yang baru yang refreezing.

Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi


berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai akibat pengaruh
lingkungan organisasi yang berubah.
17

Q . BAB XVII (Instrumen Pengukuran Penelitian)

Instrumen pengukuran dapat dilakukan setiao tahun sesuai dengan kebutuhan


perusahan, dan hasil pengukuran dapat digunkan untuk meningkatkan kualitas
kepemimpinan seseorang. Instrumen pengukuran meliputi gaya kepemimpinan,
kemampuan pemimpin dalam mengelola waktu, kemampuan pemimpin dalam
mendelegasikan tugas dan wewwnang, keefektivitas kepemimpinan, kepemimpian
yang partisipatif, dan mengukur budaya organisasi.
18

BAB III

PEMBAHASAN

A. BAB I ( Teori Kepemimpinan )


Menurut buku yang saya review Kepemimpinan Dan Pelaku Organisasi
karya Veithzal Rivai kepemimpinan ialah proses untuk memengaruhi orang
lain baik didalam organisasi maupun diluar organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Proses memengruhi tersebut sering melibatkan berbagai
kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas, maupun bujukan. Menurut
Winardi SE dalam bukunya kepemiminan dalam manajemen, kepemimpinan
adalah  suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang memimpin
yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor
ekstern. kepemimpinan adalah seorang yang karena kecakapan pribadinya
dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat memengaruhi kelompok yang
dipimpinnya unyuk memgerahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaran-
sasaran tertentu. Menurut Sondang P Siagian dalam bukunya organisasi,
kepemimpinn dan perilaku administrasi. Kepemimpinan adalah kemampuan
dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan
satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku oramg lain, terutama bawahannya
untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang
positif iya memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Jadi dari berbagai definisi yang mengemukakan tentang Kepemimpinan
dapat saya simpulkan bahwa Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
dan memotivasi seseorang, pemimpin harus mempunyai sifat dan perbuatan
yang menjadikan dirinya panutan dan yang diikut bagi orang-orang yang
dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi.
19

B. BAB II ( Dinamika Dan Fungsi Kepemimpinan )


Pada buku yang saya review pada bab ini menjelaskan tentang funsi
manajemen, dimana fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi yaitu ; fungsi
yang berkenaan dengan tugas ( tipe otokratis, militeristik, atau paternalistis )
dan fungsi sebagai pemelihara kelompok ( tipe demokratis dan karismatik).
Menurut Sondang P.Siagian dalam buku organisasi, kepemimpinan dan
perilaku administrasi fungsi kepemimpinan adalah mengusahakan agar
kelompok yang dipimpinnya dapat mewujudkan tujuan dengan baik melalui
kerjasama yang produktif dalam segala situasi. Menurut winardi fungsi
kepemimpinan adalah mengadakan planning, organizing, staffing, directing,
commanding, controling, dsb.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan ialah kegiatan yang
dilakukan dalam kehidupan organisasi yang bertujuan untuk kepentingan
organisasi itu sendiri, dimana fungsi tersebut harus benar-benar melekat
dengan tujuan organisasi itu sendiri.
Pada buku yang saya reviewpada bab ini juga menjelaskan beberapa gaya
kepemimpinan. Menurut Veithzal ada beberapa gaya kepemimpinan yaitu
Gaya manajenen tugas ( fokus pada produksi ).Gaya manajemen country club
(fokus pada manusia ).Gaya manajemen miskin ( tidak memerhatikan
keduanya ). Gaya manajemen tim ( adanya perhatian yang tinggi pada
manusia dan produksi serta demokratis ). Menurut Winardi iya tidak
mempermasalahkan gaya pemimpin, yang terpenting bahwa seorang
pemimpin harus bersifat fleksibel mungkin, dan menyesuaikan gayanya
dengan situasi spesifik dan individu-indivudu yang bersangkutan. Dalam buku
organisasi, kepemimpinan dan perilaku administrasi karya Sondang Siagian
tidak menyinggung gaya kepemimpinan dalam organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan itu berpengaruh besar
terhadap anggota ataupun organisasi itu sendiri, maka hendaknya seorang
pemimpin hendaknya dapat menyesuaikan dirinya terhadap organisasi
ataupun para anggotanya.
20

C. BAB III ( Profil Pemimpin )

Menurut buku yang saya review kepemimpinan memiliki arti luas yaitu meliputi
ilmu tentang kepemimpinan, tekhnik kepemipinan, serta sejarah kepemimpinan.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak
memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai
pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat
amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain. Menurut Winardi dalam kepemimpina dalam manajemen profil
kepemimpinan Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan. Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para
bawahannya.
Jadi dapat disimpulkan secara sederhana pemimpin yang baik adalah seorang yang
membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi
memerlukan pemimpinnya itu. 

D .BAB IV (Kaderisasi Dan Kualitas Kepemimpinan )


Menurut buku yag saya review pada bab ini menjelaskan Kaderisasi dan kalitas
kepemimpian. Kaderisasi adalah proses mempersiapkan seseorang untuk menjadi
pemimpin dimasa depan, yang akan memikul tanggung jawab penting dilingkunga
suatu negara, lingkungan bangsa, lingkungan masyarakat, lingkunan bisnis, yang
terdiri dari kaderisasi formal dan informal.

Pemimpin yang berkualitas adalah pemimpin yang dilandasi dengan ketakwaan,


jujur, menegakkan kebenaran, keberanian, tanggung jawab, dan keluhuran, kekuatan
psikologis, serta keikhlasan, keasbaran, dan ketabahan. Ada tiga prinsip dasar yang
mengatur pelaksanaan kepemimpinan yaitu, musyawarah, keadilan, dan kebebasan
berfikir.
21

Menurut Sondang P. Siagiaan pemimpin yang berkualitas ialah pemimpin yang


memiliki pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,
obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat
inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan,
ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang
baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik,
menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting,
keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif. Sedangkan buku
kepemimpinan dalam manajemen karya winardi tidak menyinggung kriteria
pemimpin yang berkualitas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang berkualitas ialah pemimpin yang
memiliki kecerdasan, berinisiatif, bertanggung jawab, dapat dipercaya, jujur, serta
dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Jika syarat tersebut dipenuhi oleh seorang
pemimpin maka pemimpin tersebut dapat dicintai dan dipercaya oleh anggota dalam
organisasi itu sendiri.

E . BAB V ( Pendekatan Dalam Kepemimpinan )

Dalam buku yang saya review karya veithzal pada bab ini menjelaskan tentang
pendekatan peseorang pemimpin mimpin melalui sifat-sifat yang dimilikinya.
Veithzal merumuskan empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, yaitu  :

 Kecerdasan; pada umumnya pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan lebih


tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin,
 Kedewasaan ; pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang
stabil serta perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial,
 Motivasi diri dan dorongan berprestasi; pemimpin cenderung mempunyai motivasi
yang kuat untuk berprestasi,
 Sikap hubungan kemanusiaan ; pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri
dan kehormatan bawahan.
Menurut buku kepemimpinan dalam manajemen karya Winardi yaitu:
22

 Pemimpin tidak dapatv memotivasi pengikutnya, apabila mereka tidak


mengerti apa yang diinginkan pemimpin tersebut.
 Para pemimpin biasanya bersifat dewasa secar mental dan emosional.
 Para pemimpi mempunyai rangsangan kuat yang datang dalam diri mereka
sendiri.

Menurut buku organisasi, kepemimpinan dan perilaku adminstrasi karya Sondang


Siagian seorang pemimpin memiliki ciri-ciri seperti berikut:

 Pemimpin itu dapat diterima oleh anggota nya karena memiliki kelebihan-
kelebihan yang ada pada dirinnya.
 Pemimpin dapat tercermin karen ia memilki keterampilan dan dapat
mengembangkannya.
 Pemimpin ialah yang dapat membaca situasi yang berkaitan dengan iklim
kerja nya.

F . BAB 6 ( Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Dan


Membangun Tim )

Menurut buku yang saya review Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk
dengan tujuan untuk menyukseskan tujuan bersama sebuah kelompok organisasi
atau masyarakat. Tujuan dari pembentukan tim di sini adalah membangun unit kerja
yang solider yang mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerja sama yang
kuat. Adapun peranan pemimpin dalam tim adalah sebagai berikut: Memperlihatkan
gaya pribadi; Proaktif dalam sebagian hubungan; Mengilhami kerja tim; Memberikan
dukungan timbal balik;Membuat orang terlibat dan terikat; Memudahkan orang lain
melihat peluang dan prestasi; Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja
secara kontruktif;Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja;Mengakui
prestasi anggota tim;Berusaha mempertahankan komitmen; Menempatkan nilai
tinggi pada kerja tim.

Menurut Sondang. P. Siagian , Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang


sistematis terhadap hakekat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat. Keputusan lahir dari
suatu proses, dimana didalammnya terjadi diskusi yang intensif, saling tukar pikiran
23

dan brainstorming yang mendalam dengan analisis yang tajam. Oleh sebab itu
pengambilan keputusan sangat penting dalm pengelolaan dan merupan tugas utama
dari seorang pemimpin. Adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah aturan –
aturan yang akan dijadikan pegangan untuk mengarahkan tingkah laku selanjutnya.
Sedangkan buku Kepemimpinan Dalam Manajemen karya Winardi tidak
menyinggung masalah pada bab ini.

G . BAB VII ( Perilaku Organisasi )

Menurut buku yang saya review karya veithzal Organisasi adalah dua atau lebih
individu yang saling berinteraksi dimana perilaku masing-masing saling
memengaruhi untuk mencapaui suatu tujuan. Menurut Sondang P. Siagian dalam
bukunya Organisasi merupakan setiap wujud persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal tekait dalam rangka pencapaian suatu
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa
orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan
bawahan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah wadah tempat berkumpulnya


individu yang saling mempengaruhi satu sama lain yang juga memiliki suatu tujuan
bersama.

H . BAB VIII ( Perilaku Kelompok )

Menurut buku yang saya review karya Veithzal dalam konteks kelompok maka
perilaku individu-individu tersebut akan menjadi perilaku kelompok, dimana atribut
setiap individu melebur kedalam atribut kelompok. Untuk dapat memahami suatu
kelompok juga harus memahami sifat dan karakteristik kelompok yaitu berkaitan
dengan status hierarki, peran, norma, kepemimpinan, kohesivitas, dan konflik. Buku
kepemimpinan dalam manajemen karya winardi serta buku organisasi,
kepemimpinan dan perilaku organisasi karya sondang p siagian tidak menyinggung
maslah pada bab ini.
24

I . BAB IX ( Perilaku Individu Dalam Organisasi )

Menurut buku yang saya review karya Veithzal Perilaku manusia adalah sebagai
suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkinganya. Semua perilaku
indivudu agaknya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya. Ada lima variabel
tingkat individu yang mendasari perilaku individual, yaitu karakter biografis,
kemampuan, kepribadian, determinan kepribadian, dan pembelajaran. Menurut
winardi dalam buku kepemimpinan dalam manajemen perilaku manusia ialah sifat
yang mengatur diri sendiri atau termotivasi dan berorientasi pada tujua yang bersifat
purposif. Sedangkan buku karya Sondang P Siagian Organisasi, Kepemimpinan Dan
Perilaku Organisasi tidak menyinggung pembahasan bab ini.

J . BAB X ( Pengaruh Budaya Atas Organisasi )

menurut buku yang saya review karya veithzal, Budaya organisasi merupakan
faktor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat
ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat dan dapat mendukung
tercapainya tujuan organisasi. Pengaruh pemanfaatan budaya perusahaan adalah
salah satu solusi dalam menghadapi tantangan yang kian kompleks. Bila budaya
organisasi telah disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya
organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja. Dengan adanya
pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas, juga akan menjadi penentu sukses perusahaan. Sehingga budaya
organisasi memiliki dampak yang berarti terhadap kinerja karyawan yang
menentukan keberhasilan dan kegagalan perusahaan. Sedangkan dikedua buku
pembanding tidak ada menyinggung masalah pada bab ini.
25

K . BAB XI ( Mengelola Konflik Dan Stress )

Menurut buku yang saya review karya veithzal Konflik antar kelompok tidak dapat
dielakkan dalam organisasi. Konflik ini bisa jadi baik atau buruk tergantung pada
dampaknya pencapaian tujuan organisasi. Konflik yang berguna mewakili konfrontasi
antar kelomopok yang meningkatkan dan menguntungkan kinerja organisasi. Konflik
yang tidak berguna akibat dari konfrontasi atau interaksi antar kelompok yang
menghambat pencapaian tujuan organisasi. Stres merupakan suatu kondisi
ketegangan yang memengaruhi eosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang dimana ia
terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan penyesuaian dirinya terhadap
suatu tuntutan eksternal ( lingkungan ).Menurut Sondang P.Siagian Strategi
menghadapi stres dapat diklasifikasikan dalam pendekatan individual dan
organisasional. Pendekatan individual dengan manajemen waktu, olah raga teratur,
pelatihan rileks dan memperluas jaringan dukungan sosial. Sedangkan pendekatan
organisasional dengan menggunakan kendali manajemen dalam bentuk perbaikan
proses seleksi dan penempatan, penggunaan prinsip- prinsip penentuan tujuan
secara reliastik, rancang bangun ulang pekerjaan, pengambilan keputusan yang
partisipatif, proses komunikasi, dan olah kebugaran.

L . BAB XII ( Persepse Dan Komunikasi )

Menurut buku yang saya review karya veithzal Persepsi adalah proses kognitif
yang dialami oleh setiap orang dalam memahami sesuatu baik melalui penglihatan,
pendengaran maupun perasaan. Persepsi seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain keadaan psikologi, famili, dan faktor kebudayaan. Sedangkan dari
kedua buku pembanding tidak ditemukan permasalahan mengenai persepsi.

Menurut buku karya Veithzal Komunikasi merupakan proses penyampaian


informasi dari seseorang kepada orang lain. Kaitannya dengan perilaku organisasi.
Ada tujuh faktor komunikasi yang berperan dalam organisasi yaitu :(1) Saluran
komunikasi harus jelas dan diketahui secara pasti, (2) Harus ada saluran komunikasi
formal pada setiap organisasi , (3). Jalur komunikasi itu harus langsung dan pendek,
26

(4). Garis komunikasi formal harus dipergunakan secara formal,(5). Orang yang
bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi harus orang yang cakap,( 6). Garis
komunikasi tidak boleh terganggu saat organisasi sedang berfungsi, (7). Setiap
komunikasi harus disahkan. Menurut buku kepemimpinan dalam manajemen karya
winardi komunikasi adalah proses dimana pihak tertentu menyampaikan pada pihak
lain pandangannya, keinginannya, pendiriannya, dengan harapan bahwa pihak lain
dapat mengerti ap yang disampaikan. Menurut buku organisasi, kepemimpinan dan
perilaku administrasi karya Sondang P. Siagian komunikasi ialah bagian integral dari
seluruh proses administrasi dan manajemen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi ialah suatu proses di mana seseorang


atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

M . BAB XIII ( Kekuasaan Dan Politik )

Menurut buku yang saya review karya Veithzal, bab ini membahas kekuasan dan
politik yang ada diorganisasi.Kekuasaan dan wewwnang memiliki pengertian yang
berbeda. Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk menggerakkan orang
melakukan sesuatu sesuai dengan cara yang diinginkan, sedangkan wewenang
memiliki pengertian yang lebih sempit, wewenang adalah bentuk kekuasaan yang
dilegimitasikan karena hal itu diterima bawahan. Politik terdapat dalam semua
organisasi. Politik terdiri dari semua kegiatan yang digunakan untuk memperoleh,
mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan sumber daya lain untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan seseorang jika terjadi ketidakpastian atau
ketidaksepakatan tentang pilihan. Sedangkan dari buku pembanding karya Winardi
kepemimpinan dalam manajemen dan buku karya Sondang P. Siagian tidak
menyinggung masalah pada bab ini.
27

N . BAB XIV ( Sistem Organisasi )

Menurut buku yang saya review karya veithzal ada 6 unsur untuk membuat
struktur organisasiyaitu : spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando,
rantai kendali, sentralisasi dan desentralisasi serta formalisasi. Desain kerja ini
berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas dan hubungan pribadi dari
suatu pekerjaan. Berikut penjelasannya :

 Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi


ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
 Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan
secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi,
dan pelanggan.
 Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
 Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
 Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana
tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
 Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Sedangkan dari buku pembanding karya Winardi kepemimpinan dalam manajemen
dan buku karya Sondang P. Siagian tidak menyinggung masalah pada bab ini.
28

O . BAB XV (Perubahan Organisasi )

Pada buku yang saya review karya veithzal Perubahan organisasi adalah suatu
proses dimana organisasi tersebut berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju
ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan efektifitas organisasinya.
Tujuannya adalah untuk mencari cara baru atau memperbaiki dalam menggunakan
resources dan capabilities dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
organisasi dalam menciptakan nilai dan meningkatkan hasil yang diinginkan kepada
stakeholders.

Untuk dapat mengelola perubahan dalam organisasi dapat dilakukan dengan


beberapa hal berikut:

 Memotivasi Perubahan. Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu


yang baru, oleh karena itu diperlukan komitmen yang tinggi dari angota
organisasi.
 Komunikasi, penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan
melakukan komunikasi yang lebih baik kepada karyawan, dengan
komunikasi yang lebih baik, karyawan akan melihat rencana perubahan
sebagai suatu realita yang harus dilakukan.
 Partisipasi, jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai
dari persiapan hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya
karyawan akan merasa berkepentingan untuk melakukan perubahan, hal
ini juga dapat mengurangi penolakan terhadap perubahan.
 Mengelola Transmisi.Proses perubahan melewati masa transisi dari
situasi saat ini menuju situasi yang diharapkan di masa yang akan datang.
Masa transisi tersebut membutuhkan struktur manajemen dan aktivitas
khusus untuk menjamin keberhasilan. Masa transisi membutuhkan
arahan yang jelas sehingga perubahan yang dihasilkan dapat sesuai
dengan apa yang diinginkan perusahaan.
 Melanjutkan Momentum Perubahan.Setelah perubahan dilakukan oleh
organisasi, perusahaan harus senantiasa meningkatkan semangat untuk
29

berubah sehingga tidak kehilangan momentum untuk terus melakukan


perubahan. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk dapat terus berubah
adalah dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan perubahan dan membangun sistem pendukung untuk agen
perubahan.
Buku pembanding karya Winardi kepemimpinan dalam manajemen dan buku karya
Sondang P. Siagian tidak menyinggung masalah pada bab ini.

P . BAB XVI ( Pengembangan Organisasi )

Menurut buku yang sya review karya Veithzal Pengembangan organisasi (PO)
lebih dikenal dengan organization development (DO) sehingga pengembangan
organisasi adalah perubahan yang terencana. Proses perubahan pada umumnya
mencakup sikap dan perilaku saat ini yang unfreezing, perubahan-perubahannya dan
akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku yang baru yang refreezing.

Pengembangan Organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang


akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi
para anggota organisasi harus mendapat perhatian. Program Pengembangan
Organisasi menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja
seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi mengandung nilai-nilai
humanistic dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektifitas organisasi, potensi
manusia harus menjadi bagian yang penting. Pengembangan Organisasi
menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan
pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi. Pengembangan Organisasi
menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi.

Tujuan Pengembangan Organisasi ;       

 Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan


staf anggota organisasi
30

 Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara


lebih terbuka
 Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
 Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri
 Dapat beradaptasi dengan perubahan

Buku pembanding karya Winardi kepemimpinan dalam manajemen dan buku karya
Sondang P. Siagian tidak menyinggung masalah pada bab ini.

Q . BAB XVII ( Instrumen Pengukuran Penelitian )

Instrumen pengukuran dapat dilakukan setiao tahun sesuai dengan kebutuhan


perusahan, dan hasil pengukuran dapat digunkan untuk meningkatkan kualitas
kepemimpinan seseorang. Instrumen pengukuran meliputi gaya kepemimpinan,
kemampuan pemimpin dalam mengelola waktu, kemampuan pemimpin dalam
mendelegasikan tugas dan wewwnang, keefektivitas kepemimpinan, kepemimpian
yang partisipatif, dan mengukur budaya organisasi.

Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran


dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument
harus mempunyai skala. Jenis-jenis skala pengukuran ada empat : skala nominal,
skala ordinal, skala interval, dan skala ratio.

 Skala nominal. Skala nominal adalah sekala yang paling sederhana, disusun
menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk
membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik yang lainnya.Skala
nominal adalah skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokkan atau
pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka
hal itu sama sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif tetapi hanya
menunjukkan perbedaan 
31

 Skala ordinal.Skala ini adalah pengukuran yang mana skala yang digunakan
disusun secara runtut dari yang rendah sampai yang tinggi. Skala ordinal
sekala yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai skala yang
terendah atau sebaliknya.
 Skala rasio.Skala ini adalah sekala interval yang benar-benar memiliki nilai nol
mutlak. Dengan demikian sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang
sangat jelas dan akurat.
 Skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak satu data
dengan data yang lain dengan bobot nilai yang sama, sementara menurut
(Uhar) dalam bukunya, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
tindakan, menjelaskan bahwa skala interval adalah skala pengukuran yang
mana jarak satu tingkat dengan yang lain sama. 
Sedangkan menurut buku pembanding “Organisasi, Kepemimpinan Dan Perilaku
Administrasi” karya Sondang P Siagian dan buku “Kepemimpinan Dalam Manajemen”
karya Winardi tidak menjelaskan materi instrumen pengukuran kepemimpinan.
32

BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku “Kepemimpina Dan Pelaku
Organisasi” Karya Veithzal Rivai dkk , tampilan buku tersebut sudah bagus,
dan baik dari segi penulisan judul. Namun yang menjadi kekurangan pada
buku ini warna tampilan buku kurang menarik karena warna yang digunakan
kurang cerah dan bervariasi. Kertas yang digunakanpun tipis dan mudah
robek.
2. Dilihat dari aspek layout dan tata letak. Ukuran tulisan yang digunakan sudah
tepat dan bisa dibaca jelas oleh pembacanya. Tanda-tanda bacanya juga
dibubuhkan degan tepat. Dari aspek tata letak buku ini dapat menyelaraskan
unsur-unsur komunikasi grafis (teks, tabel, dan lainnya) dengan baik. Namun
antara judul bab dengan sub bab terlalu jauh.
3. Dilihat dari aspek isi buku. Isi dan penyampaian pada materi ini disampaikan
dengan jelas dan rinci . isi dari buku ini banyak memaparkan suatu definisi-
definisi para ahli sehingga menambah pengetahuan kita berdasarkan definisi
tersebut, buku ini juga dilemgkapi dalil-dalil Alquran. Sehingga buku ini tidak
hanya memgemukakan pendapat para ahli, melainkan juga dapat memaparkan
ayat- ayat Alquran yang berkaitan dengan materi yang dipaparkan. Ini juga
berguna untuk mendukung teori-teori yang dijelaskan dalam buku tersebut.
4. Dari aspek tata bahasa. Dari tata bahasa, bahasa yang digunakan dalam buku
ini menggunakan bahasa yang ringan dan tidak berbelit-belit sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami penyampaian-penyampaian
materinya, namun yang menjadi sedikit kekurangan ialah ada beberapa
kalimat ataupun materi yang dibahas berulang, yang menurut saya itu suatu
pemborosan kalimat.
33

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain
agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari
penjelasan diatas dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang
telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka
kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai, pengaruh dan kekuasaan dari
seseorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula peranan pemimpin
didalan mengatasi konflik, oleh karena itu seringkali kepemimpinan
dikaitkan dengan manajemen.upaya mengatasi konflik itu akan tercermin
dari masing-masing gaya kepemimpinan yang dimiliki sesorang. Buku ini
secara lintas memperlengkapi pemimpin dalam mengatasi konflik yang
terjadi dalam organisasi yang dipimpinnya.
B. REKOMENDASI
Setelah buku ini direview, rekomendasi saya terhadap pembaca buku ini
dapat dijadikan sebagai buku pedoman maupun pendamping untuk mata
kuliah kepemimpinan. Karena didalamnya banyak terdapat ilmu yang
dapat membantu kita dalam proses belajar mengajar. Dan diharapkan
kepada pembaca juga dapat mengimplementasikan konsep-konsep
kepemimipinan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk saran terhadap buku
ini juga perlu mendapat perhatuian, terutama menyangkut cover buku.
Sebaiknya cover buku yang digunakan dibuat lebih menarik lagi.
34

DAFTAR PUSTAKA

Siagian P, Sondang.2010.Tori Dan Praktek Kepemimpinan.Jakarta:Rineka Cipta

Siagian P. Sondang.2015.Organisasi,Kepemimpinan & Perilaku Organisasi.Jakarta:Cv


Haji Masagung

Winardi.2000.Kepemimpinan Dalam Manajemen.Jakarta:Rineka Cipta

Zainal, Veithzal Rivai.2014.Kepemimpina Dan Perilaku Organisasi.Jakarta:Rajawali


Pers
35

LAMPIRAN
36

Anda mungkin juga menyukai