REWIEW
MK. FILSAFAT
PENDIDIKAN
PRODI S1 PGSD - FIP
Skor Nilai :
NIM : 1171111024
MEDAN
2018
EXCECUTIVE SUMMARY
Didalam buku yang saya analisis berjudul Kepemimpinan dalam Manajemen karya
Miftah Thoha kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini
memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang, literatur-literatur tentang
kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin
yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan dan sayarat-
syarat menjadi pemimpin yang baik. Buku ini juga bertujuan untuk memberikan
uraian mengenai hal-hal yang baik tentang kepemimpinan.
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
seorang pemimpinnya. Ada yang mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan uang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi
yang terpenting.
Puji syukur kepada Tuhan yang MahaEsa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Critical Book Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi
mata kuliah Kepemimpinan. Saya telah menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi
mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku
penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih
baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Tujuan penulisan CBR (CRITICAL BOOK REVIEW) kita dapat mengetahui apa isi buku
yang akan kita review dan dengan menyelesaikan tugas CBR ini kita juga bisa menambah
wawasan kita mengenai kepemimpinan dan meningkatkan pengetahuan kita supaya dapat
menguatkan kemampuan kita untuk menjadi seorang pemimpin
C. Manfaat
D. Identitas Buku
BAB 1
Pada bab ini menjelaskan tentang Leadership dan management. Manajemen adalah
suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Dengan demikian,
manajer ialah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
organisasi. Kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan dan mempengaruhi orang
lain/kelompok untuk mencapai sasaran/tujuan yang telah ditentukan (Gr.Terry and Stoner).
Perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen adalah pada hakikatnya kepemimpinan
mempunyai pengertian agak luas dibandingkan dengan manajemen. Manajemen
merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan didalam usahanya mencapai
tujuan organisasi. Kunci perbedaan diantara kedua konsep pemikiran ini terjadi setiap saat
dan dimanapun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang
lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian,
kepemimpinan bisa saja karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau kelompok dan
bisa saja sama atau tidak selaras dengan tujuan organisasi. Jadi seorang mananajer
berperilaku sebagai seorang pemimpin asalkan dia mampu memengaruhi perilaku orang-
orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus
menyandang jabatan manajer untuk memengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain,
seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa
berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.
Peranan manajer ialah peranan yang dikemukakan oleh Henry Mintzberg. Menurut
Mintzberg ada 3 peranan utama yang dimainkan oleh setiap manajer dimana pun letaknya.
Peranannya yaitu;
3
BAB 2
Penemuan Ohio, pada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas Negeri
Ohio melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kepemimpinan studio Ohio memulai
dengan premis bahwa tidak ada kepuasan atas rumusan/definisi kepemimpinan yang ada.
Tim peneliti Ohio telah mempelajari kepemimpinan dengan tidak memedulikan rumusan-
rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak efektif. Dalam langkah awal,
LBDQ(suatu instumen yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana seorang pemimpin
menjalankan aktivitas-aktivitasnya. Staf peneliti dari Ohio ini merumuskan kepemimpinan
sebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu grup
kearah pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku
atas 2 dimensi, yaitu struktur pembuatan inisiatif (initiating structure) dan perhatian
(consideration). Di dalam menelah perilaku pemimpin, tim dari universitas Ohio ini
menemukan bahwa ke-2 perilaku struktur inisiatif dan perhatian tersebut sangat berbeda
dan terpisah satu sama lain. Nilai yang tinggi pada satu dimensi tidaklah mesti diikuti
rendahnya nilai dari dimensi yang lain.
BAB 3
Pada bab ini membahas tentang Teori-Teori Kepemimpinan, yaitu Teori Sifat, teori
Kelompok, Teori Situasional dan Model Kontijensi, Model Kepemimpinan Kontijensi dari
Fiedler, Teori Jalan Kecil Tujuan .
Teori Sifat (TRAIT THEORY), teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri kembali
pada zaman yunani Kuno dan zaman Roma pada waktu itu orang percaya bahwa pemimpin
itu dilahirkan, bukannya dibuat.
4
Theory the great man menyatakan bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin
akan menjadi pemimpin tanpa memperhatikan apakah ia mempunyai sifat atau tidak
mempunyai sifat sebagai pemimpin. Contohnya dalam sejarah Napoleon, Keith Davis
merumuskan 4 sifat umum yang tampaknya mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi yaitu : kecerdasan, kedewasaan dan keluasan hubungan sosial,
motivasi diri dan dorongan berprestasi, sikap-sikap hubungan kemanusiaan.
Teori Kelompok
Dasar dari teori ini adalah perkembangan yang berakal pada psikologi sosial. Teori
kelompok ini beranggapan bahwa supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, harus
terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikut-pengikutnya.
Teori Situasional dan Model Kontijensi
Dimulai pada sekitar tahun 1940-an ahli psikologi sosial memulai meneliti beberapa
variabel-Variabel situasional yang mempunyai pengaruh terhadap peranan kepemimpinan,
kecakapan, dan perilakunya. Berbagai variabel situasional di identifikasikan, tetapi tidak
semua ditarik oleh teori situasional ini. Pada sekitar tahun 1967, Fred Fiedler mengusulkan
suatu model berdasarkan sittuasi untuk efektivitas kepemimpinan. Konsep ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul A Theory of Leadership Effectiveness. Fielder
mengembangkan suatu teknik yang unik untuk mengukur gaya kepemimpinan. Fieldelr
menyimpulkan bahwa harus diberikan perhatian yang besar terhadap variabel situsional.
Maka sadarlah bahwa gaya kepemimpinan yang dikombinasikan dengan situasi akan
mampu menentukan keberhasilan pelaksanaan kerja.
5
BAB 4
Pada bab ini membahas tentang Gaya Kepemimpinan, yang menjelaskan tentang
gaya kepemimpinan kontinum, gaya managerial grid, tiga dimensi dari reddin, 4 sistem
Manajemen dari Likert.
Gaya Kepemimpinan kontinum ini termasuk klasik. Orang yang pertama kali
mengenalkan adalah Robert Tannenbaidum dan Warren Schmidt. Ada 2 bidang pengaruh
yang ekstrim, pertama, bidang pengaruh pimpinanan kedua, bidang pengaruh kebebasan
bawahan.
Gaya Managerial Grid, usaha ini dilakukan oleh Robbert R. Blake dan Jane S.
Mouton. Dalam pendekatan ini manajer berhubungan dengan 2 hal, yakni produksi di satu
pihak dan orang-orang dipihak lain. Menurut Blake dan Mouton, ada 4 gaya
kepemimpinan yang dikelompokkan sebagai gaya yang ekstrem, gaya kepemimpinan
dalam managerial grid itu antara lain yaitu: pada manajer sedikit sekali usahanya untuk
memikirkan orang-orang yang bekerja dengannya, manajer mempunyai rasa tanggung
jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang-orang yang bekerja
dengannya, gaya kepemimpinann dari manajer ini ialah mempunyai rasa tanggung jawab
yang tinggi untuk selalu memikirkan orang –orang yang bekerja dalam organisasinya,
kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara otokratis
(autocratic task managers).
Tiga Dimensi Dari Reddin, didalam managerial grid, Blake dan Mouton berhasil
mengidentifikasikan gaya-gaya kepemimpinan yang tidak secara langsung berhubungan
dengan efektivitas, maka William J. Reddin seorang profesor dan konsultan dari Kanada
menambahkan 3 dimensi tersebut dengan efektivitas dalam modelnya. Ada 4 gaya dalam
kotak yang efektif ini : Eksekutif, Pencinta pengembangan (developer), Otokratis yang
baik (Benevolent autocrat), Birokrat. Ada 4 gaya yg tidak efektif, yaitu : Pencinta
Kompromi(Compromiser), Missionari, Otokrat, Lari dari tugas (Deseter).
Empat Sistem Manajemen Dari Likert,
Sistem 1, dalam sistem ini pemimpin bergaya sebagai exploitive-authoritative.
Sistem 2, dalam sistem ini pemimpin dinamakan otokratis yang baik hati
(benevolent authoritative).
Sistem 3, dalam sistem ini gaya kepemimpinan lebih dikenal dengan sebutan
manajer konsultatif.
Sistem 4, oleh Likert sistem ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok
berpartisipatif(partisipative group).
BAB 5
6
Ada 4 gaya dasar kepemimpinan, yaitu :
Seorang pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan
namun sedikit dukungan.
Pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak mengarahkan dan banyak
memberikan dukungan.
Perilaku pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan namun
sedikit dalam pengarahan.
Pemimpin memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan.
7
BAB 6
Pada bAB ini membahas tentang kekuasaan dan kepemimpinan yang mnejelaskan
tentang pengertian kekuasaan, sumber dan bentuk kekuasaan, aplikasi sumber-sumber
kekuasaan pada Kepemimpinan situasional .
Menurut Max Weber kekuasaan sebagai suatu kemungkinan yang membuat
seorang aktor didalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Amita Etziomi membahas bahwa terdapat dua sumber dan bentuk kekuasaan itu
yaitu : kekuasaan jabatan (position power), dan kekuasaan jabatan (personal power).
Peabody juga membagi kekuasaan atas 4, yaitu kekuasaan legismati(undang-undang,
peraturan, dan kebijakan), kekuasaan jabatan, kekuasaan kompetensi (keahlian teknis dan
profosional) dan kekuasaan pribadi.
Adapun sumber kekuasaan pada tingkat kematangan dibawah rata ialah kekuasaan
yang berasal dari organisasi/jabatan pemimpin dalam organisasi tersebut. Adapun sumber
kekuasaan yang digunakan untuk memengaruhi orang-orang/pengikut yang berada pada
tingkat kematangan diatas rata rata ialah diterima berasal dari orang-orang yang
dipengaruhi oleh pemimpin tersebut.
BAB 7
Pada bAB ini membahas tentang Konflik dan Kepemimpinan, yang menjelaskan
tentang konflik antarpribadi, strategi pemecahan konflik antarpribadi, konflik organisasi,
strategi pemecahan konflik dalam organisasi.
Konflik antarpribadi merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku
organisasi, karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa
anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan memengaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
Strategi memecahkan konflik antarpribadi yaitu membuka diri, menerima umpan balik,
menaruh percaya pada orang lain atau tidak menutup diri mengenai informasi dirinya. Ada
juga strategi dasarnya tetapi menurut hasilnya yaitu sama-sama rugi, kalah menang, dan
sama-sama beruntung.
Konflik organisasi adalah konflik antarpribadi dan konflik dalam pribadi yang
mengambil tempat dalam suatu organisasi tertentu. Ada 4 struktur tempat terjadinya
konflik yaitu: konflik Hierarki, konflik Fungsional, konflikbLini-Staf dan konflik Formal-
Informal.
Strategi pemecahan konflik dalam organisasi yang secara tradisional yaitu konflik
pasti dapat dihindari, konflik timbul karena adanya pemain yang menyebabkan terjadinya
konflik tersebut, bentuk otoritas yang legalistik seperti ”penyelesaian lewat saluran formal”
sangat ditekankan dan kambing hitam diterima sebagai suatu yang tidak bisa dihindari.
Ada juga pendekatan yang disarankan oleh louis pondy yaitu pendekatan tawar-menawar,
pendekatan Birokratis, pendekatan sistem.
8
BAB III
PEMBAHASAN
TABLE OF CONTENTS:
Conclusion:
Organizational behaviour (PO) is a topic that lately it warms back up. Because the
incidence of awareness that the relationship of the individual and the work will be greatly
affect organizational performance or even cause conflict detrimental to the entire
organization. With the increasingly global scope of operations of the Organization, a
complete understanding of the top organizational behavior is one of the main key success,
profit-oriented organizations or non-profit organizations.
The Organization as a social Union, that is composed of a person or group of
people who interact with each other. Any organization being sued are always sensitive to
the aspirations, desires, demands and needs of the various groups with whom the
Organization interact.
9
Leadership is something that is mandatory in life in order to be a regular life and
justice can be upheld, so as not to apply the law of the jungle. Leadership can also be said
to be important in a harness and manage the potential of each Member with the right of
way. Thus a leader in controlling its leadership should encourage positive behavior and
minimize all negative ones, looking for problem solving, studying changes in the
surroundings, as well as declaring the right strategies to achieve goals.
Leadership as a process of directing and influencing the activity related to the duties of the
members of the group are also a means of achievement of goals. The leader in
organizational life has a strategic position and is a social symptom that always needed in
the life of the group.
CRITICISM
1. This book is not served by a regular basis so that all of the explanations and
examples are difficult to distinguish
2. The book does not explain in detail of each subtopic but reproduce an example of
application
3. This book only explains a summary for menejer as for the employee no
SUGGESTIONS
If only Indonesia has a very tough leader will certainly be unusual. Because of the
fall in wake of us depends on the leaders. A leader leads, the followers follow. If the
leader is not able to lead well, its followers will not follow. There fore our quality
depending on the quality of our leaders. The more powerful that led the then burgeoning
also led.
DAFTAR ISI :
10
a. Bab I (Pendahuluan)
-
b. Bab II ( Leadership dan Management)
Menurut buku yang saya review pada buku Kepemimpinan dalam management
menurut Miftah Thoha, kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku
orang lain atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun
kelompok . Menurut Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Ii Sumantri,M.Ag dalam bukunya
yang berjudul Kepemimpinan ia mengatakan bahwa manajemen adalah Sedangkan
menurut Dr. Kartino Kartono dalam bukunya yang berjudul Pemimpin dan
Kepemimpinan, ia menyebutan bahwa kepemimpinan adalah cabang dari kelompom
ilmu adminitrasi khususnya adminitrasi negara. Dan menurut Prof. Dr. Sudarwan
Danim dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan, ia menjelaskan
bahwa kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok.
Pada buku yang saya analisis Kepemimpinan Dalam Manajemen ini pada bab
ini akan menjelaskan perkembangan studi klasik dari kepemimpinan dibawah
pengarahan Kurt Lewin (Studi Iowa) usahanya mempunyai dampak yang panjang
terhadap studi-studi berikutnya. Kepemimpinan seperti ini cenderung memberikan
perhatian individual ketika memberikan pujian dan kritik , tetapi berusaha untuk
lebih bersikap impersonal dan berkawan dibandingkan dengan bermusuhan secara
terbuka. Sedangkan didalam buku prof.Dr.Sudarwan Danim yang berjudul
Kepemimpinan Pendidikan membahas Teori Kurt Lewin. Ia memimpin sekelompok
penelitian ini sesungguhnya merupakan sebuah studi awal, penelitian lanjutan yang
lebih spesifik telah berhasil mengidentifikasi jenis kepemimpinan utama yang sangat
berpengaruh bagi pengembangan teori kepemimpinan era berikutnya. Pada buku
yang saya analisi juga menjelaskan Teori Ohio studi ini memulai dengan premis
bahwa tidak ada kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada, tim
Ohio telah mempelajari kepemimpinan dengan tidak memperdulikan rumusan-
rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak efektif. Pembahasan
yang sama dengan buku Prof. Dr. Sudarwan Danim pada bukunya yang berjudul
Kepemimpinan Pendidikan didalamnya dijelaskan Studi Ohio dilakukan untuk
mengidentifikasi perilaku kepemimpinan yang sukses, penelitian itu dilakukan pakar
Ohio State University dan Michigan University, Pembahasan keduanya sama pada
masing-masing buku.
d. Bab IV (Teori-Teori Kepemimpinan)
Pada buku yang saya analisis teori kepemimpinan terbagi menjadi beberapa
macam yaitu teori sifat, teori kelompok, teori situasional, teori jalan kecil. Teori sifat
meganalisis tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada
pemimpin itu sendiri. teori kelompok beranggapan agar kelompok bisa mencapai
tujuan-tujuannya dan harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara
pemimpin dan pengikut-pengikutnya. Teori Situasional maksudnya kepemimpinan di
kombinasikan dengan situasi demi keberhasilan pelaksanaan kerja. Teori jalan kecil
bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dalam pelaksanaan kerja.
Ada beberapa buku yang menjelaskan beberapa teori kepemimpinan diantaranya
pada buku Dr.Kartini Kartono yang berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan
disebutkan beberapa macam teori yaitu: Teori Otokratis, Teori Psikologis, Teori
Sosiologis, Teori Suportif, Teori Laissez Faire dan Teori Kelakuan Pribadi. Pada buku
Prof.Dr.Sondang P. Siagian,MPA dalam bukunya yang berjudul Fungsi-Fungsi
Manajerial disebutkan ada beberapa teori kepemimpinan yaitu: Teori Berdasarkan
Ciri-Ciri, Teori Ketergantungan Pada Keadaan, Teori Jalan-Tujuan, Teori Keprilakuan,
Teori Situasional, Teori Pemimpin-Partisipasi, Teori Penerimaan. Pada buku Prof.Dr.
Sudarwan Danim yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan didalam buku tersebut
menjelaskan beberapa macam teori yaitu: Teori Genetis, Teori Sifat, Teori
Kontingensi, Teori Situasional, Teori Perilaku, Teori Partisipatif, Teori Transaksional,
Teori Transformasional.
Dari beberapa macam teori-teori yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan
bahwa masing-masing para ahli mengemukakan teori-teori kepemimpinan yang
berbeda-beda hanya pada buku Prof.Dr.Sondang P. Siagian yang salah satunya sama
dengan teori dari buku yang saya analisis yaitu teori Situasional yang menjelaskan
situasi-situasi yang dihadapi saat melakukan tugasnya sebagai pemimpin atau
menager misalnya pada situasi yang mendesak ataupun situasi yang biasa-biasa saja
Pada buku yang saya analisi terdapat dua jenis gaya kepemimpinan yaitu gaya
otokratis dan gaya demokratis. Kepemimpinan otokratis dipandang sebagai gaya
didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan oritas sedangkan kepemimpinan
demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut
dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Ada beberapa buku
yang membahas tentang Gaya-Gaya Kepemimpinan diantaranya buku yang
diterbitkan Universitas Negeri Medan yang berjudul Kepemipinan didalam buku
tersebut juga dijelaskan beberapa gaya-gaya kepemimpinan diantaranya yaitu:
Kepemimpinan Otokratis, Kepemimpinan Demokratis, Kepemimpinan Delegatif,
Kepemimpinan Birokratis, Kepemimpinan Laissez Faire, Kepemimpinan Otoriter,
Kepemimpinan Karismatis, Kepemimpinan Diplomatis, Kepemimpinan
Moralis,Kepemimpinan Administratif, Kepemimpinan Analitis, Kepemimpinan
Asertif, Kepemimpinan Enterpreneur, Kepemimpinan Visioner,Kepemimpinan
Situasional, Kepemimipinan Perilaku, Kepemimpinan Militeristik. Pada buku Prof. Dr.
Sudarwan Danim yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan disebutkan beberapa
gaya kepemimpinan yaitu: gaya otokratis, gaya paternalis, gaya partisipatif, gaya
delegatif, dan gaya demokratisasi.
Pada buku yang saya analisis bab ini menjelaskan tentang kepemimpinan
situasional didasarkan pada beberapa hal yaitu: jumlah petunjuk dan pengarahan
yang diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh
pimpinan, tingkat kersiapan atau kematangan yang ditunjukkan dalam melaksanakan
tugas khusus. Gaya dasar kepemimpinan ada dua yaitu perilaku mengarahkan dan
perilaku mendukung. Perilaku gaya dasar kepemimpinan dalam pengambilan
keputusan ada empat gaya yaitu: Partisipasi, Konsultasi, Delegasi dan Instruksi. Pada
buku yang lain juga ada dibahas tentang kepemimpinan situasional yaitu pada buku
Prof. Dr. Sudarwan Danim yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan didalam
bukunya ada dibahas tentang Gaya Kepemimpinan Situasional dalam buku ini
kepemimpinan situasional dibedakan menjadi tujuh gaya kepemimpinan yaitu:
Pemimpin Pemaksa, Pemimpin Berwibawa, Pemimpin Afiliatif, Pemimpinan
Demokratis, Pemimpinan Penentu Kecepatan, Pemimpinan Pelatih.
Pada buku yang saya analisi dijelaskan bahwa kekuasaan adalah kemampuan
untuk menggunakan kekuatan. Sumber dan bentuk kekuasaan itu terbagi menjadi
lima yaitu: kekuasaan keahlian, kekuasaan paksaan, kekuasaan legitimasi, kekuasaan
referensi, kekuasaan penghargaan, kekuasaan informasi, kekuasaan hubungan .
Kekuasaan paksaan ini didasarkan atas rasa takut dengan demikian sumber
kekuasaan diperoleh dari rasa takut. Kekuasaan keahlian kekuasaan ini bersumber
dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang pemimpin
yang diwujudkan lewat rasa hormat dan pengaruhnya terhadap orang lain.
Kekuasaan legitimasi kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh
pemimpin, kekuasaan referensi kekuasaan ini bersumber pada sifat –sifat pribadi
dari pribadi seorang pemimpin. Kekuasaan penghargaan kekuasaan ini bersumber
atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan atau hadiah bagi orang lain.
Kekuasaan informasi kekuasaan ini bersumber karena adanya akses informasi yang
dimiliki oleh pemimpin. Kekuasaan hubungan kekuasaan ini bersumber pada
hubungan yang di jalin oleh pemimpin dengan orang-orang penting.
Dalam buku yang saya analisis menjelaskan konflik akan membawa suatu kesan
dalam pikiran seseorang bahwa dalam hal tertentu terdapat suatu pertikaian,
pertentangan antara beberapa orang atau kelompok orang-orang. Pada dalam diri
seseorang terdapat beberapa hal yaitu: sejumlah kebutuhan dan peranan yang
bersaing, beraneka cara yang berbeda yang mendorong peran dan kebutuhan itu
terlahirkan, banyaknya bentuk halangan-halangan, terdapatnya aspek-aspek yang
positif dan negatif. Konflik antar pribadi konflik ini dapat terjadi jika ada dua orang
atau lebih berinteraksi satu sama lain dalam melaksanakan tugasnya/ pekerjaannya.
Cara untuk memecahkan konflik antarpribadi misalnya membuka diri, menerima
umpan balik, menaruh kepercayaan pada orang lain, dan tidak menutupi diri
mengenai informasi tentang dirinya. Konflik organisasi muncul apabila: suatu situasi
yang tidak menunjukkan keseimbangan tujuan-tujuan, terdapatnya sarana-sarana
yang tidak seimbang, terdapat nya suatu persoalan status. Pada buku Prof. DR.
Veithzal Rivai, M.B.A yang berjudul Kiat Memimpin dalam abad ke-21 menjelaskan
konflik dalam sebuah organisasi. Konflik adalah proses batin yang diliputi
kegelisahan karena adanya pertentangan atau dapat dikatakan sebagai interaksi
pertentangan antara dua pihak atau lebih. Bentuk-bentuk konflik dalam organisasi
yaitu: konflik diri perorangan, konflik antara perorangan-perorangan, konflik antara
perorangan dan kelompok-kelompok, konflik antara kelompok organisasi dan konflik
antara organisasi-organisasi. Cara mengatasi konflik yaitu: mendorong konflik,
mengurangi konflik, mengatasi konflik.
Dari pemaparan tentang pengertian konflik dapat saya simpulkan bahwa konflik
dalam sebuah organisasi adalah adanya permasalahan yang berasal dari luar maupun
dari dalam organisasi yang mengarah pada perubahan dan memiliki sifat positif dan
negatif.
KESIMPULAN :
KRITIK
1. Buku ini tidak disajikan degan teratur sehingga semua penjelasan serta contoh-
contoh sulit untuk dibedakan.
2. Buku tidak menjelaskan secara rinci dari tiap-tiap subtopic tetapi memperbanyak
contoh dari pengaplikasiannya.
3. Buku ini hanya menjelaskan ringkasan untuk menejer sedangkan untuk karyawan
tidak ada.
SARAN
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi
luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin,
pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu, kualitas kita tergantung kualitas
pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
12
2) Teori dan Praktek Kepemimpinan
DAFTAR ISI :
BAB I : Pendahuluan
BAB II: Tipologi kepemimpinan
BAB III : Fungsi-fungsi kepemimpinan yang hakiki
BAB IV : Analisis kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri
BAB V : Analisis Kepemimpinan berdasarkan perilaku
BAB VI : Model kepemimpinan berdasarkan teori situasional
BAB VII : Analisis kepemimpinan berdasarkan penerimaan
KESIMPULAN :
Dengan melihat garis besar dari rangkuman buku tersebut maka seorang pemimpin
harus menentukan sikap, memilih sistem nilai dan gaya kepemimpinan. Dan juga tingkat
kepemimpinan seseorang akan semakin tinggi apabila pemimpin tersebut :
1. Memiliki daya pikat karena pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tindak
tanduknya.
2. Tergolong sebagai pemimpin yang pada dasarnya demokratik tetapi
sekaligus mampu melakukan penyesuaian tertentu tergantung situasi yang
di hadapinya.
3. Menyadari benar makna dan hakikat keberadaannya dalam organisasi yang
tercermin pada kemampuanya menyelenggarakan berbagai fungsi
kepemimpinan yang harus diselenggarakannya.
4. Dalam hubungan atasan dan bawahan menseimbangkan stuktur tugas yang
harus di lakukan oleh para bawahannya dengan perhatian yang wajar pada
kepentingan dan kebutuhan bawahannya.
5. Menerima kenyataan bahwa setiap bawahan seperti juga diri sendiri.
6. Mampu menggabungkan bakat, pengetahuan teoritikal dan kesempatan
memimpin dengan terus berusaha memiliki sebanyak mungkin ciri-ciri
kepemimpinan yang ideal.
13
7. Dengan tetap menggunakan paradigma yang holistic dan integralistik,
mampu menentukan skala prioritas organisasi sesuai dengan sifat, bentuk
dan jenis tujuan dan berbagai sasaran yang ingin dicapai.
8. Memperhitungkan situasi lingkungan yang berpengaruh, baik secara positif
maupun secara negatif, terhadap organisasi.
Memanfaatkan perkembangan yang terjadi dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi tanpa beranjak dari orientasi manusia sebagai unsur terpenting
dalam organisasi.
9. Menempatkan kepentingan organisasi diatas kepentingan diri sendiri
seperti tercermin dalam santunnya ucapan dan perbuatan. Kesemuanya itu
berarti bahwa tidak ada kunci ajaib yang dapat digunakan dalam menjamin
keberhasilan kepemimpinanya, maka titik tolak yang paling tepat adalah
dengan menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
para bawahannya.
1. KRITIK
2. SARAN :
Harapan saya kepada buku ini semoga kedepannya menjadi buku yang bahasa dan
kata-katanya lebih kritis dan lugas lagi dalam memyampaikan pelajaran-pelajaran yang
menyangkut tentang perkembangan peserta didik ini.
14
PERBANDINGAN
Penulisan atau tutur bahasa dari buku kepemimpinan dalam manajemen miftah
thoha sangatlah susah untuk dimengerti dan berbelit-belit kata-katanya, tidak to the point,
menurut saya buku ini, sangat kurang cocok untuk dibaca oleh orang yang lemah dalam
menganalisa buku seperti buku tersebut. Sedangkan buku organizational behavior karena
buku ini pertamanya adalah bahasa inggris tapi sudah diterjemahkan, maka lebih gampang
menganalisa buku tersebut walaupun buku tersebut lebih tebal dibandingkan buku
kepemimpinan dalam manajemen oleh miftah thoha dan buku teori dan praktek
kepemimpinan oleh sondang p siagian. Sementara buku teori dan praktek kepemimpinan
sama dengan buku organizational behavior sama-sama mudah dianalisa dan dimengerti,
yang membedakannya hanya pada Bab dalam buku tersebut karena buku organizational
behavior lumayan tebal dan sangat berbeda dengan buku teori dan praktek kepemimpinan
yang begitu tipis, sama dengan buku kepemimpinan manajemen .
2) DARI SEGI TAMPILAN (COVER)
Menurut saya semuanya sama saja karena diantara ilustrasi dari cover tersebut
mempunyai makna tersendiri sesuai dengan pokok pembahasan buku-buku tersebut.
Walaupun tujuannya itu sama yaitu tentang kepemimpinan dan manajemen .
Kritik saya mengenai cover buku MIFTAH THOHA sudah bagus dibandingkan dengan
buku PERILAKU ORGANISASI(ORGANIZATIONAL BEHAVIOR) karena buku
MIFTAH THOHA ini cover nya lebih menarik sehingga semua kalangan yang melihatnya
akan tau buku tersebut membahas tentang apa, karena telah dibubuhi gambar yaitu gambar
animasi (abstrak) menjelaskan seorang yang berdiri lebih atas(pemimpin) dan dipenuhi
sekelompok orang yang berdiri dibawah (anggota).
15
teori-teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan, kepemimpinan situasional,
kekuasaan dan kepemimpinan serta konflik dan kepemimpinan, sementara buku Teori dan
Parktek kepemimpinan membahas tentang Tipologi kepemimpinan, Fungsi-fungsi
kepemimpinan yang hakiki, Analisis kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri, Analisis
Kepemimpinan berdasarkan perilaku, Model kepemimpinan berdasarkan teori situasional,
dan Analisis kepemimpinan berdasarkan penerimaan. Jadi setiap buku-buku ini memang
membahas tentang kepemimpinan tetapi klasifikasinya yang berbeda, bisa saja
kepemimpinan dikaitkan dengan manajemen dan lain sebagainya .
KEUNGGULAN
Keunggulan dari buku ini yaitu buku ini termasuk buku yang lumayan tipis , dan
materinya pun tidak lari dari kepemimpin dalam manajemen. Dan tentunya banyak pula
ilmu-ilmu yang diambil dari sini dan sangat-sangat lah bermanfaat untuk masa depan nanti.
KELEMAHAN
Kelemahan dari buku ini yaitu didalam buku ini kata-katanya sulit dimengerti dan
berbelit-belit tidak to the point . Setelah itu bosan membacanya karena didalam buku ini
90% tanpa ilustrasi, Cuma menjelaskan kerangka struktur didalam sebuah tabel karena
itulah saya kurang suka terhadap buku ini. Menurut saya buku ini kurang efektif karena
kata katanya tidak to the point .
16
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Saran dari saya untuk buku ini yaitu, kata-kata dari buku tersebut jangan terlalu
bertele-tele dan lebih dimengerti lagi jika to the point terhadap point-point yang ada dibuku
tersebut, dan menurut saya didalam buku ini harus banyak setidaknya per bab itu ada
ilustrasi/gambar-gambar karena manusia lebih mengingat gambar dari pada sebuah tulisan.
Jadi itulah saran saya terhadap buku ini.
REKOMENDASI
Mungkin akan jauh lebih baik apabila menggunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Thondang. 2009. Teori dan prakter kepemimpinan. Jakarta : Pancasila Cipta