Anda di halaman 1dari 155

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta SMA/MA
Dosen Pengampu : Drs.H. Zaenal Saeful, M.Pd
Tika Karlina Rachmawati, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Rifqi Syaeful Akbar 1192050085


2. Rindiani Nur Sifa Padila 1192050088
3. Sayufi Atqia Putri 1192050097
4. Sintya Rahma Fadillha 1192050102

5. Siti Fauziah Jamaludin 1192050103

6. Siti Miftahurrohmah Khoerunnisa1192050104

7. Siti Taubatul Mudawamah 1192050105


8. Terra Meira Adya S 1192050113
9. Wening Anggorowati 1172050112

KELAS 4C

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Kapita Selekta SMA/MA. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang ‘bagi
penulis tetapi juga bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung


penyusunan makalah ini. Dalam penulisan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, oleh karena itu saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi kemajuan pembuatan makalah selanjutnya.

Bandung, Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................3
1. Pertidaksamaan Pecahan ...............................................................................4
A. Pengertian Pertidaksamaan Pecahan .............................................................4
B. Bentuk Baku Pertidaksamaan Pecahan .........................................................4
C. Langkah-langkah Penyelesaian Pertidaksamaan Pecahan ............................4
D. Contoh Soal Pertidaksamaan Pecahan ..........................................................4
2. Pertidaksamaan Irasional ..............................................................................6
1. Pertidaksamaan irrasional .............................................................................6
3. Pertidaksamaan Nilai Mutlak .......................................................................8
A. Pengertian Nilai Mutlak: ...............................................................................8
4. Pertidaksamaan Dengan Harga Mutlak.....................................................11
A. Pengertian Pertidaksamaan .........................................................................11
B. Sifat-sifat Pertidaksamaan .......................................................................... 12
Soal ........................................................................................................................ 15
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 26

3
1. Pertidaksamaan Pecahan

A. Pengertian Pertidaksamaan Pecahan


Pertidaksamaan adalah persamaan matematika yang menggunakan tanda
pertidaksamaan seperti ≤, ≥, <, >. Untuk menentukan himpunan penyelesaian yang
memenuhi suatu pertidaksamaan harus menggunakan garis bilangan.
Pertidaksamaan pecahan adalah pertidaksamaan yang mengandung unsur pecahan
dengan variable 𝑥 berada di dalam pecahan tersebut (Nugraha & Sulaiman, 2012).

B. Bentuk Baku Pertidaksamaan Pecahan


Terdapat 4 bentuk baku dari pertidaksamaan pecahan, yaitu:
( )
1. ( )
>0
( )
2. ( )
<0
( )
3. ≥0
( )
( )
4. ( )
≤0

Dimana 𝑓 dan 𝑔 masing-masing adalah fungsi dalam 𝑥 dan 𝑔(𝑥) ≠ 0

C. Langkah-langkah Penyelesaian Pertidaksamaan Pecahan


a) Nolkan ruas kanan dengan memindahkan suku kanan ke ruas kiri
b) Faktorkan pembilang dan penyebut menjadi faktor-faktor linier
c) Buatlah garis bilangan untuk menentukan penyelesaian (Slamet, 2012)

D. Contoh Soal Pertidaksamaan Pecahan


1) Tentukanlah interval penyelesaian dari pertidaksamaan ≤ 0!

Penyelesaian
𝑥+3
≤0
2𝑥 − 8
Maka 𝑥 + 3 = 0, 𝑥 = −3
2𝑥 − 8 = 0, 𝑥 = 4
Sehingga :

4
Uji: 𝑥 = −5 𝑚𝑎𝑘𝑎 ( )
= > 0 (+)

𝑥 = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 ( )
= − < 0 (−)

𝑥 = 5 𝑚𝑎𝑘𝑎 ( )
= 4 > 0 (+)

Jadi intervalnya : −3 ≤ 𝑥 < 4

2) Tentukanlah interval penyelesaian dari pertidaksamaan ≤0

Penyelesaian
𝑥 −9
≤0
𝑥 − 5𝑥 + 6
(𝑥 − 3)(𝑥 + 3)
≤0
(𝑥 − 3)(𝑥 − 2)
Maka 𝑥 − 3 = 0 , 𝑥 = 3
𝑥 + 3 = 0 , 𝑥 = −3
𝑥 −2 = 0,𝑥 = 2
Sehingga :

( )( )
Uji : 𝑥 = −4 maka ( )( )
= > 0 (+)
( )( )
𝑥 = 0 maka = − > 0 (−)
( )( )
( , )( , )
𝑥 = 2,5 maka = 11 > 0 (+)
( , )( , )
( )( )
𝑥 = 4 maka ( )( )
= > 0 (+)

Jadi intervalnya adalah −3 ≤ 𝑥 < 2

5
2. Pertidaksamaan Irasional
1. Pertidaksamaan irrasional
Pengertian pertidaksamaan irasional pertidaksamaan dalam akar adalah pertidaksamaan variabel
atau peubahnya berada dibawah atau didalam bentuk akarnya. Pertidaksamaan Irasional umunya
dilambangkan yakni sebagai berikut: menggunakan tanda > < ≥ ≤ yang mana memiliki variabel x
di dalam bentuk akarnya.
Contoh :
1. √𝑥 − 2 < 5
2. √2𝑥 − 1 < √𝑥 + 3
Dalam bilangan real, pertidaksamaan irasional akan terdefinisi jika syarat akar terpenuhi yaitu
apabila fungsi yang berada dibawah tanda akar tersebut bernilai lebih dari atau sama dengan nol.
Cara untuk menyelesaikan pertidaksamaan irasional adalah dengan cara menguadratkan kedua
ruas yang kemudian disederhanakan dengan bentuk operasi-operasi aljabar hingga diperoleh
suatu interval tertentu. Solusi akhirnya yaitu irisan dari syarat akar dengan interval yang telah
diperoleh tadi.
A. Bentuk-bentuk umum
1. Bentuk : 𝑓(𝑥) > 𝑘𝑓(𝑥) > 𝑘

2. Bentuk : 𝑓 (𝑥) < 𝑘𝑓(𝑥) < 𝑘

3. Bentuk : 𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥)

4. Bentuk : 𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥)

5. Bentuk : 𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥)

6. Bentuk : 𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥)


B. Metode Penyelesaian Pertidaksamaan Irasional
Ada beberapa metode yang harus diperhatikan dalam membahas soal pertidaksamaan irasional.
Metode- metode tersebut antara lain:
1. Lakukan syarat, yaitu: setiap operasi yang mengandung x di dalam akar adalah ≥ 0.
2. Agar tanda akar hilang maka kuadratkan kedua ruas.
3. Ruas kanan kita jadikan 0 dan operasi dilakukan di ruas kiri.
4. Bila mengandung operasi kuadrat, maka kita faktorkan.
5. Tentukan juga harga nol variabel x.

6
6. Masukkan harga nol x serta syarat ke dalam garis bilangan.
7. Tentukan Himpunan Penyelesaiannya, yakni irisan antara garis – garis bilangan tersebut.

7
3. Pertidaksamaan Nilai Mutlak
A. Pengertian Nilai Mutlak:

variabelnya berada di dalam tanda mutlak | ….. |

(tanda mutlak selalu menghasilkan hasil yang positif, contoh: |3| = 3; |–3| = 3)

Penyelesaian:

Jika |x| < a berarti: –a < x < a, dimana a ≥ 0

Jika |x| > a berarti: x < –a atau x > a, dimana a ≥ 0

Contoh 1:

|2x – 3| ≤ 5

berarti:

–5 ≤ 2x – 3 ≤ 5

–5 + 3 ≤ 2x ≤ 5 + 3

–2 ≤ 2x ≤ 8

Semua dibagi 2:

–1 ≤ x ≤ 4

Contoh 2:

|3x + 7| > 2

berarti:

3x + 7 < –2 atau 3x + 7 > 2

3x < –2 – 7 atau 3x > 2 – 7

x < –3 atau x > –5/3

8
Contoh 3:

|2x – 5| < |x + 4|

Kedua ruas dikuadratkan:

(2x – 5)2 < (x + 4)2

(2x – 5)2 – (x + 4)2 < 0

(2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0 (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))

(3x – 1).(x – 9) < 0

Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0

x = 1/3 atau x = 9

Garis bilangan:

Jadi penyelesaiannya: {x | 1/3 < x < 4}

Contoh 4:

|4x – 3| ≥ x + 1

Kedua ruas dikuadratkan:

(4x – 3)2 ≥ (x + 1)2

(4x – 3)2 – (x + 1)2 ≥ 0

(4x – 3 + x + 1).(4x – 3 – x – 1) ≥ 0

(5x – 2).(3x – 4) ≥ 0

Harga nol: 5x – 2 = 0 atau 3x – 4 = 0

x = 2/5 atau x = 4/3

9
Syarat:

x+1≥0

x ≥ –1

Jadi penyelesaiannya: {x | –1 ≤ x ≤ 2/5 atau x ≥ 4/3}

Contoh 5:

|x – 2|2 – |x – 2| < 2

Misalkan |x – 2| = y

y2 – y < 2

y2 – y – 2 < 0

(y – 2).(y + 1) < 0

Harga nol: y – 2 = 0 atau y + 1 = 0

y = 2 atau y = –1

Artinya:

–1 < y < 2

–1 < |x – 2| < 2

Karena nilai mutlak pasti bernilai positif, maka batas kiri tidak berlaku |x – 2| < 2 Sehingga:

–2 < x – 2 < 2

–2 + 2 < x < 2 + 2

0 <x<4

10
4. Pertidaksamaan Dengan Harga Mutlak
A. Pengertian Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat matematika terbuka yang memuat ungkapan >, ≥, <, atau
≤. Sedangkan ketidaksamaan atau pertidaksamaan mutlak (absolut) adalah pertidaksamaan yang
selalu benar untuk setiap nilai pengganti variabelnya. Suatu pertidaksamaan yang selalu salah
untuk setiap pengganti variabelnya disebut pertidaksamaan palsu.

Contoh. 1

(a) x ≠ y

(b) x < y

(c) 2x ≥ 5

(d) x2 – 5 + 6 ≤. 6

(e) │1 – x│> 2,dan sebagainya , untuk setiap x, y € R (himpunan bilangan real).

Seperti pada persamaan dalam pertidaksamaan tidak berlaku untuk setiap pengganti
variabelnya. Nilai-nilai variabel yang memenuhi pertidaksamaan disebut penyelesaian, dan
himpunan semua pengganti variabel yang menyebabkan pertidaksamaan itu menjadi kalimat
tertutup yang benar disebut himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan.

Sebaliknya, suatu pertidaksamaan mutlak atau pertidaksamaan absolut adalah suatu


pertidaksamaan yang selalu benar untuk setiap nilai pengganti variabelnya. Pertidaksamaan
mutlak ini sering pula disebut ketidaksamaan dan tentunya ketidaksamaan ini merupakan kalimat
matematika tertutup.

Contoh :

(1). (x – 1)2 ≥ 0

(2). X + 2 > x + 1

(3). -3x2 – 7x – 6 < 0

(4). -(x – 1)2 ≤ 0

11
(5).│3x–4│ > – │ -1│

Selain itu ada pula suatu pertidaksamaan yang selalu salah untuk setiap pengganti
variabelnya yang disebut pertidaksamaan palsu.

Contoh :

(1). X2 + 2 ≤ 0

(2). X + 2 ≥ x + 3

(3). (x – 2)2 < 0

(4).│2x – 3│ > -│-x│

B. Sifat-sifat Pertidaksamaan
Teorema 4

Jika P(x), Q(x), dan R(x) adalah ungkapan-ungkapan dalam x, maka untuk semua harga-
harga x, P(x), Q(x), dan R(x) yang real, kalimat terbuka P(x) < Q(x) adalah ekivalen dengan tiap-
tiap dari yang berikut :

P(x) + R(x) < Q(x) + R(x)

P(x) . R(x) < Q(x) . R(x)

untuk x € { x/R(x) > 0 }

P(x). R(x) > Q(x) . R(x)

untuk x € { x/R(x) > 0 }

demikian pula untuk kalimat terbuka P(x) ≤ Q(x) adalah ekuivalen dengan kalimat-
kalimat terbuka dari bentuk A sampai bentuk E dengan mengganti < (atau >) dengan ≤ (atau ≥)
dengan syarat yang sama pula, yaitu R(x) > 0 dan R(x) < 0 seperti di atas.

12
Teorema 5

Jika x € R, a € R, dan a > 0, maka x < a, jika dan hanya jika -a < x < a.

Untuk membuktikan teorema ini harus dibuktikan dua bagian, yaitu :

(1). Jika│x│< a, maka -a < x < a.

(2). Jika -a < x < a, maka │x│ < a

Bukti :

Untuk tiap x € R,│x│ ≥ 0. Karena a > 0, maka -a < 0Jadi untuk tiap x, -a <│x│ .Sekarang kita
pandang dulu untuk x 0. Dalam hal ini,│x│ = x. Karena -a < │ x │,│x│ = x, dan │x│< a,
maka -a < x < a (terbukti). Sekarang kita pandang untuk x < 0 Dalam hal ini │ x│= -x. Karena -a
< │x│ , │ x│ = -x, dan │x│< a, maka -a < -x < a. Kalikan dengan (-1), diperolehma> x > -a
atau -a < x < a (terbukti).

Teorema 6

Jika x € R, a € R, dan a > 0, maka│x│> a, jika dan hanya jika x < -a atau x > a.

Buktinya dipersilakan kepada para pembaca yang mempelajarinya untuk mencobanya.

Contoh :

Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan│ x + 1│< 3.

Penyelesaian :

Menurut teorema 5,│ x + 1│< 3. Jika dan hanya jika -3 < x + 1 < 3 Tiap ruas ditambah dengan -
1, didapat -4 < x < 2 Jadi himpunan penyelesaiannya { x / -4 < x < 2 }

Himpunan penyelesaian dapat pula ditulis dengan menggunakan simbul irisan :

{ x / x > -4 } ∩ { x / x < 2 }.

13
Teorema 7

Untuk setiap R, x ≤ │x│. Bukti : Jika x ≥ 0, maka x = │x│(definisi) Jika x < 0, maka x < │x │,
sebab │x│≥ 0 Jadi dalam hal ini x ≤ │x│ dan –x ≤ |-x| karena |–x| = |x| = x

Teorema 8

Jika x R, y R, maka

(1). │x – y│≥│x│-│y│

(2). │x +y│≤ │x│+│y│

14
Soal

(Soal Mandiri)

1. Persamaan 2𝑥 − 5 > + mempunyai penyelesaian 𝑥 > 5. Tentukan nilai dari a!

(Modifikasi soal UN)


Pembahasan:
2𝑥 − 5 > +

12𝑥 − 6𝑎 > 3𝑥 − 3 + 2𝑎𝑥


9𝑥 − 2𝑎𝑥 > 6𝑎 − 3
𝑥 (9 − 2𝑎) > 6𝑎 − 3
𝑥>

Karena penyelesaiannya 𝑥 > 5, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶

=5

6𝑎 − 3 = 45 − 10𝑎
6𝑎 + 10𝑎 = 45 + 3
16𝑎 = 48
𝑎=

𝑎=3
Jadi nilai dari 𝑎 adalah 3.

2. Pertidaksamaan ≤ 0, Tentukan 𝑥 yang berlaku pada pertidaksamaan tersebut! (Tim

Grasindo, 2014)
Pembahasan:
𝑥 + 𝑥 − 12
≤0
2𝑥 + 9𝑥 + 4
(𝑥 + 4)(𝑥 − 3)
≤0
(2𝑥 + 1)(𝑥 + 4)
Syarat 𝑥 ≠ dan 𝑥 ≠ −4

+ - +

1
-
2
15 3
Himpunan Penyelesaiannya adalah − < 𝑥 ≤ 3

3. Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi < 0 !(Tim Grasindo, 2014)

Pembahasan:
2𝑥 + 5𝑥 − 3
<0
4𝑥 + 2𝑥 − 6
(2𝑥 − 1)(𝑥 + 3)
<0
(4𝑥 + 6)(𝑥 − 1)
Maka pembuat nol fungsi adalah
3 1
𝑥 = −3, 𝑥 = − , 𝑥 = , 𝑥 = 1
2 2

+ - + - +
- −
3 1 1
2
3 2
Maka himpunan penyelesaiannya adalah −3 < 𝑥 < − 𝑎𝑡𝑎𝑢 < 𝑥 < 1

4. Kuadratkan kedua ruas berikut ini :


𝑥 − 5𝑥 − 6 < 𝑥 − 3𝑥 + 2
𝑥 − 5𝑥 − 6 − 𝑥 + 3𝑥 − 2 < 0
−2 − 8 < 0
Seluruhnya dikali dengan -1 :
2𝑥 + 8 > 0
2𝑥 > −8
𝑥 > −4
Syarat pertama :
𝑥 − 5𝑥 − 6 ≥ 0
(𝑥 − 2). (𝑥 − 1) ≥ 0
Harga nol : 𝑥 − 2 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 − 1 = 0
𝑥 = 2𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 1
Maka penyelesaian akhirnya adalah :{𝑥|−4 < 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ −6}
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari √𝑥 + 4 > −2𝑥 + 4 > −2

16
Penyelesaian :
𝑥+4≥0
⟹ 𝑥 ≥ −4
𝐻𝑃 = {𝑥 ≥ −4}
6. Carilah himpunan penyelesaian pertidaksamaan irasional dari √𝑥 + 5 < 4
Penyelesaian :
Untuk meyelesaikan soal diatas, maka ada tiga tahap yang harus di lewati, yaitu:
Pertama, kedua ruas dikuadratkan, sehingga diperoleh pertidaksamaan sebagai berikut:

⟹ √𝑥 + 5 <4
⟹ 𝑥 + 5 < 16
⟹ 𝑥 < 16 − 5
⟹ 𝑥 < 11
Kedua, syarat u(x) ≥ 0, maka:
⟹𝑥+5≥0
⟹ 𝑥 ≥ −5
Ketiga, penyelesaian kedua diatas merupakan irisan kedua interval itu. Maka,
penyelesaiannya ialah alah − 5 ≤ x < 11
Dengan demikian, himpunan penyelesaiannya ialah {x | − 5 ≤ x < 11, x ∈ R}.
Himpunan penyelesaian ini dapat kita lihat seperti pada gambar dibawah berikut ini:

7. Tentukan nilai x yang memenuhi dari pertidaksamaan |x+2|> 2 |x-1|


Penyelesaian :
|x+2|> 2 |x-1|

17
(x+2)2 > 4 (x-1)2

X2+ 4x+ 4 > 4 (x2-2x + 1)

X2+ 4x+ 4 > 4x

x2 – 8x +4

3x2 – 12x < 0

3x (x-4) < 0

x1 = 0 dan x2 = 4

Jadi, 0 < x < 4

( )
8. | | ≤ 2 memenuhi bentuk | ( )
| ≤ 𝑎 dengan a > 0, sehingga kita peroleh | |≤2

Penyelesaian :

|x+3| ≤ 2 |2x-1|

|x+3| ≤ |2(2x-1)|

|(x+3)+(4x-2)| |(x+3)-(4x-2)| ≤ 0

(5x-1)(3x+5) ≤ 0

(5x+1)(3x-5) ≥ 0

x ≤ − atau x ≥

9. Tentukan niali x yang memenuhi pertidaksamaan berikut : | 𝑥 + 6| ≥ 9

Penyelesaian :

1
( 𝑥 + 6) ≥ 9
2

1
𝑥≥3
2

18
X≥6

1
𝑥 + 6 ≤ −9
2

X ≤ -30

10. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |11x + 12 | > |9x – 32|
Penyelesaian :
|11x + 12 | > |9x – 32|

(11x + 12)2 – (9x – 32)2 > 0

[(11x + 12) + (9x – 32)] [(11x + 12) - (9x – 32)] > 0

(20x – 20 ) (2x +44)

X=1 , x=-22

HP { x < -22 atau x > 1}

Soal UN

1. Nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan ≥ 0 adalah …… (Soal UN 2016)

A. {𝑥|𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2}
B. {𝑥| − 3 ≤ 𝑥 < −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3}
C. {𝑥| − 3 ≤ 𝑥 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 ≤ 3}
D. {𝑥|𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 3}
E. {𝑥|𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 < 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3}
Penyelesaian :
𝑥 +𝑥−6
≥0
𝑥 − 2𝑥 − 3
( )( )
⇔ ≥0
( )( )

19
HP = {𝑥|𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 < 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3}
Jawaban : E

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari < 0 … (Soal UN 2015)

A. 𝑥 < −2
B. 𝑥 < −6
C. 𝑥 < −3
D. 𝑥 < −1
E. 𝑥 < −7
Penyelesaian :
( )( )
<0⇒ <0

Pembuat nol:
(𝑥 − 1)(𝑥 − 1) = 0 ⇒ 𝑥 = 1
𝑥 + 2 = 0 ⇒ 𝑥 = −2
Syarat :
𝑥 + 2 ≠ 0 ⇒ 𝑥 ≠ −2
HP= {𝑥 < −2}
Jawaban : A

3. Nilai x yang memenuhi Pertidaksamaan ≥ 0 adalah...


A. 𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2
B. −3 ≤ 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3
C. −3 ≤ 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 ≤ 3
D. 𝑥 ≤ 3𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 3
E. 𝑥 ≤ −3𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3
Penyelesaian :

𝑥 +𝑥−6
≥0
𝑥 − 2𝑥 − 3
(𝑥 + 3)(𝑥 − 2)
≥0
(𝑥 + 1)(𝑥 − 3)

20
𝑥 ≤ −3𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3

Jawaban: E

4. Penyelesaian pertidaksamaan < 0 adalah..


A. 𝑥 < −4
B. 𝑥 < −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2
C. −4 < 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2
D. −4 < 𝑥 < 7
E. −4 < 𝑥 < 7, 𝑥 ≠ 2
Penyelesaian :

𝑥 − 9𝑥 + 14
<0
𝑥 + 2𝑥 − 8
(𝑥 − 2)(𝑥 − 7)
<0
(𝑥 − 2)(𝑥 + 4)

Nilai x pembuat nol :

𝑥 ≠ 2, 𝑥 = 7, 𝑥 ≠ −4

𝐻𝑃 = −4 < 𝑥 < 7, 𝑥 ≠ 2

Jawaban: E

5. tentukan nilai x yang memenuhi dari | | ≤ 1(soal UN 2019)

a. -2 ≤ x ≤

b. -2 ≤ x ≤ 2

c. -2 ≤ x ≤ −

d. − ≤ x ≤

e. ≤ x ≤ -2

Penyelesaian :

3𝑥 + 2
−1 ≤ | |≤1
4

3𝑥 + 2
4(−1) ≤ | | ≤ 4(1)
4

21
-4 ≤ 3x +2 ≤ 4

-4 -2 ≤ 3x ≤ 4-2

-6 ≤ 3x ≤ 2

6 3𝑥 2
− ≤ ≤
3 3 3

Jadi, -2 ≤ x ≤

Jawaban A

Soal SBMPTN
1. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan √𝑥 − 2𝑥 < √3𝑥 + 6 adalah... ?
A. {𝑥|−1 < 𝑥 < 6}
B. {𝑥|−2 < 𝑥 ≤ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2}
C. {𝑥|𝑥 ≥ −2}
D. {𝑥|−2 ≤ 𝑥 ≤ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 < 6}
E. {𝑥|−1 < 𝑥 ≤ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 < 6}

Penyelesaian :

Metode substitusi angka


Pilih 𝑥 = 1 → √𝑥 − 2𝑥 < √3𝑥 + 6
1 − 2.1 < √3.1 + 6
√−1 < √9 (opasi salah a dan c)
Pilih 𝑥 = −1

= (−1) − 2. (−1) < 3. (−1) + 6

= √5 > √3 (Opsi yang salah b dan d )

22
Jadi, HP nya adalah {𝑥|−1 < 𝑥 ≤ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 < 6}
| |
2. Banyak bilangan bulat positif x yang memenuhi pertidaksamaan ≤ 0 adalah ….

(SBMPTN 2015)
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Penyelesaian :
Pembuat nol pertidaksamaan :
2−𝑥 = 0↔𝑥 =2
Maka interval yang kita peroleh adalah 𝑥 ≤ 2 dan 𝑥 ≥ 2
Untuk 𝒙 ≤ 𝟐
Untuk 𝑥 ≤ 2 maka |2 − 𝑥| = 2 − 𝑥, sehingga pertidaksamaan diperoleh:
𝑥 − (2 − 𝑥)
≤0
𝑥 − 3𝑥 − 10
2𝑥 − 2
≤0
(𝑥 − 5)(𝑥 + 2)
Titik kritis: 𝑥 = −2, 𝑥 = 1, 𝑥 = 5

Nilai 𝑥 yang memenuhi pada interval 𝑥 ≤ 2 adalah 𝑥 < −2 atau 1 ≤ 𝑥 ≤ 2, maka bilangan
bulat yang memenuhi penyelesaian tersebut adalah 1 dan 2
Untuk 𝑥 ≥ 2
Untuk 𝑥 ≥ 2 maka |2 − 𝑥| = −(2 − 𝑥) = 𝑥 − 2 sehingga pertidaksamaan diperoleh:
𝑥 − (𝑥 − 2)
≤0
𝑥 − 3𝑥 − 10
2
≤0
(𝑥 − 5)(𝑥 + 2)
Titik kritis: 𝑥 = −2 dan 𝑥 = 5

23
Nilai 𝑥 yang memenuhi interval 𝑥 ≥ 2 adalah 2 ≤ 𝑥 < 5, maka bilangan bulat yang
memenuhi penyelesaian tersebut adalah 2, 3, 4
Dengan demikian, nilai bulat yang memenuhi interval 𝑥 ≤ 2 atau 𝑥 ≥ 2 adalah 1, 2, 3, 4
ada sebanyak 4 buah bilangan bulat.
Jawaban : C

3. Himpunan penyelesaian |x2 -2| ≤ 1 adalah himpunan x yang memenuhi … (soal SBMPTN
2019 )
a. −√3 ≤ x ≤ √3
b. 1 ≤ x ≤ -1
c. -1 ≤ x ≤ √3
d. X ≤ -1 atau x ≥ 1
e. −√3 ≤ x ≤ -1 tau 1 ≤ x ≤ √3
Soal Olimpiade
1. Semua nilai 𝑥 yang memenuhi +1≤ adalah … (OSP 2017)
( )( )

a. − < 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 < 𝑥 < 3

b. − < 𝑥 < 3

c. − < 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑥 > 3

d. 𝑥 < − 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑥 > 3

e. 𝑥 < −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > −

Pembahasan
1. Penyelesaian :
Jawaban : B
𝑥 −𝑥+3 𝑥−2 𝑥 −𝑥+3
+1≤ ⇔ ≤ 0 ;𝑥 ≠ 2
(2𝑥 − 5𝑥 − 3)(𝑥 + 1) 𝑥 − 2 (2𝑥 − 5𝑥 − 3)(𝑥 + 1)
Karena𝑥 − 𝑥 + 3 dan 𝑥 + 1 merupakan definit positif maka kita peroleh :
2𝑥 − 5𝑥 − 3 < 0
(2𝑥 + 1)(𝑥 − 3) < 0
1
− <𝑥<3
2
Jadi HP = {− < 𝑥 < 3}

24
2. Himpunan Penyelesaian dari pertidaksamaan | x – 5 | > 2
a. -3 < x < 7
b. 3 < x < 7
c. x < 3 atau x > 7
d. x ≤ 3 atau x > 7
e. x ≤ 3 atau x ≥ 7
penyelesaian :
|x–5|>2

-2 < x – 5 > 2

X = 3 atau x = 7

Jawaban B

25
Daftar Pustaka

Nugraha, S. N., & Sulaiman. (2012). Buku Jagoan Matematika SMA/MA. Depok: Pustaka
Makmur.

Slamet. (2012). Mini Book Master Matematika SMA. Jakarta: PT. Wahyu Media.

Tim Grasindo. (2014). Master Bank Soal Matematika SMA Kelas X, XI, XII. Jakarta: PT.
Grasindo.

26
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 27


Irisan Kerucut (Lingkaran, Elips, Parabola, Hiperbola) ............................................................... 28
A. Lingkaran 28
B. Elips 30
Elips Horizontal ..................................................................................................................... 30
Elips Vertikal ......................................................................................................................... 31
C. Parabola 32
Parabola dengan titik puncak O(0, 0) .................................................................................... 32
Parabola dengan titik puncak P(a, b) ..................................................................................... 32
D. Hiperbola 33
Hiperbola dengan pusat O(0, 0) ............................................................................................. 34
Hiperbola dengan pusat P(p, q) ............................................................................................. 34
Soal ............................................................................................................................................... 36

27
Irisan Kerucut (Lingkaran, Elips, Parabola, Hiperbola)

Kerucut merupakan bangun ruang dengan alas berbentuk lingkaran. Jumlah sisi pada kerucut ada
dua, yaitu sebuah sisi alas berbentuk lingkaran dan sebuah sisi lengkung yang menjadi selimut. Jika
kerucut diiris dari berbagai arah, hasil irisannya akan membentuk beberapa bangun. Hasil bangun dari
irisan kerucut dapat berbentuk lingkaran, elips, parabola, atau hiperbola. Sebuah kerucut yang dipotong
secara mendatar akan menghasilkan potongan kerucut berupa lingkaran. Kerucut yang dipotong dengan
arah sudut tertentu akan membentuk elips atau parabola. Potongan secara tegak menghasilkan bangun
hiperbola. Berikut ini adalah gambar kerucut yang dipotong dari beberapa arah sehingga menghasilkan

lingkaran, elips, parabola, dan hiperbola.

A. Lingkaran

Bentuk potongan irisan kerucut jika dipotong sebuah bidang dengan arah mendatar adalah lingkaran.
Pembahasan materi irisan kerucut berupa bentuk lingkaran meliputi bentuk umum persamaan lingkaran
dengan jari-jari dan pusat yang berbeda.

Bentuk umum persamaan lingkaran dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan pusat. Apakah pusat
lingkaran berada di pusat koordinat kartesius O (0, 0) atau berada di suatu titik pada koordinat kartesius
P(a, b). Selain itu, ada satu bentuk persamaan lingkaran yang diberikan dalam bentuk lain, yaitu x2 + y2 +
Ax + By + C = 0. Simak ulasan persamaan rumus lingkaran lebih lengkapnya pada materi di bawah.

Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0) dengan jari – jari r


Berikut ini adalah gambar lingkaran dan persamaan umum lingkaran dengan pusat O(0, 0) dan jari-jari r.

Persamaan : x2 + y2 = r2

28
Persamaan lingkaran dengan pusat P(a, b) dengan jari – jari r

Berikut ini adalah gambar lingkaran dan persamaan umum lingkaran dengan pusat P(a, b) dan jari – jari r.

Persamaan : ( x – a )2 + ( y – b )2 = r2

Bentuk umum persamaan lingkaran

Selain dua bentuk umum persamaan lingkaran yang telah diberikan di atas, ada juga bentuk umum
persamaan lingkaran yang dapat digunakan untuk keduanya. Bentuk umum persamaan lingkaran tersebut
adalah sebagai berikut.

x2 + y2 + Ax + By + C = 0

Pusat = ( -1/2A, -1/2B )

𝟏𝑨𝟐 𝟏𝑩𝟐
Jari jari ( r ) = + −𝑪
𝟒 𝟒

29
B. Elips

Hasil potongan dari irisan kerucut berikutnya yang akan dibahas adalah elips. Bentuk elips seperti
lingkaran yang dipipihkan. Bagian-bagian elips yang penting untuk diketahui adalah sumbu mayor,
sumbu minor, fokus elips, puncak elips, pusat elips, latus rectum, dan lain sebagainya. Elips dibedakan
menjadi dua, yaitu elips horizontal dan elips vertikal.

Elips Horizontal

Perhatikan dua buah elips dengan dua pusat yang berbeda seperti pada gambar di bawah.

Berdasarkan dua elips di atas, akan diperoleh persamaan – persamaan di bawah.

KETERANGAN GAMBAR ELIPS GAMBAR ELIPS


HORIZONTAL 1 HORIZONTAL 2
PUSAT O ( 0,0 ) P ( p,q )
FOKUS ( ±c,0 ) ( p±c, q )
PANJANG SUMBU MAYOR 2a 2a
PANJANG SUMBU MINOR 2b 2b
PUNCAK ( ±a, 0 ) dan ( 0, ±b ) ( p±a, q ) dan ( p, q±b )
BENTUK UMUM 𝒙𝟐
+
𝒚𝟐
=𝟏
(𝒙 𝒑)𝟐
+
(𝒚 𝒒)𝟐
=𝟏
PERSAMAAN 𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐 𝒃𝟐

GARIS ARAH y=±


𝒂𝟐
y=1±
𝒂𝟐
( DIREKTRIS ) 𝒄 𝒄

PANJANG LOCTUS LR =
𝟐𝒃𝟐
LR =
𝟐𝒃𝟐
RECTUM 𝒂 𝒂
𝒄 𝒄
EKSENTRISITAS e= e=
𝒂 𝒂

30
Elips Vertikal
Berikut ini adalah dua gambar elips vertikal dengan pusat O dan P.

Berdasarkan dua elips di atas, akan diperoleh persamaan umum elips di bawah.

KETERANGAN GAMBAR ELIPS GAMBAR ELIPS


VERTIKAL 1 VERTIKAL 2
PUSAT O ( 0,0 ) P ( p,q )
FOKUS ( ±c,0 ) ( p±c, q )
PANJANG SUMBU MAYOR 2a 2a
PANJANG SUMBU MINOR 2b 2b
PUNCAK ( ±a, 0 ) dan ( 0, ±b ) ( p±a, q ) dan ( p, q±b )
BENTUK UMUM 𝒙𝟐 𝒚𝟐
+ 𝒂𝟐 = 𝟏
(𝒙 𝒑)𝟐
+
(𝒚 𝒒)𝟐
=𝟏
𝒃𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐
PERSAMAAN
GARIS ARAH y=±
𝒂𝟐
y=1±
𝒂𝟐
𝒄 𝒄
( DIREKTRIS )
PANJANG LOCTUS LR =
𝟐𝒃𝟐
LR =
𝟐𝒃𝟐
RECTUM 𝒂 𝒂
𝒄 𝒄
EKSENTRISITAS e=𝒂 e=𝒂

Pada elips, hubungan antara puncak dan fokus (hubungan a, b, dan c) memenuhi persamaan di bawah.

 Jika a > b (elips horizontal): a2 = b2 + c2


 Jika a < b (elips vertikal): b2 = a2 + c2

31
C. Parabola

Bentuk parabola menyerupai kurva mulus pada persamaan kuadrat. Materi parabola yang akan dibahas di
sini meliputi parabola dengan bentuk terbuka ke atas atau ke bawah dan parabola dengan bentuk terbuka
ke samping kanan atau kiri. Bentuk parabola ini sesuai dengan persamaan yang membentuknya. Parabola
dapat dibedakan menjadi parabola horizontal dan vertikal.

Parabola dengan titik puncak O(0, 0)

Perhatikan dua bentuk parabola horizontal dan vertikal dengan titik puncak O(0,0) pada gambar di bawah.

Bentuk umum persamaan parabola, baik untuk parabola horizontal atau parabola vertikal adalah sebagai
berikut.

KETERANGAN PARABOLA HORIZONTAL PARABOLA VERTIKAL


PUNCAK O ( 0,0 ) O ( 0,0 )
FOKUS ( p,0 ) ( 0,p )
DIREKTRIS x = -p y = -p
BENTUK UMUM y2 = 4px 2
x = 4py
PERSAMAAN

Parabola dengan titik puncak P(a, b)

32
Perhatikan dua bentuk parabola horizontal dan vertikal dengan titik puncak P(a, b) pada gambar di bawah.

Bentuk umum persamaan parabola horizontal dan vertikal adalah sebagai berikut.

KETERANGAN PARABOLA HORIZONTAL PARABOLA VERTIKAL


PUNCAK P ( a,b ) P ( a,b )
FOKUS ( a+,b ) ( a,b+p )
DIREKTRIS x = a-p y = b-p
BENTUK UMUM ( y – b )2 = 4p( x – a ) ( x - a )2 = 4p( y – b )
PERSAMAAN

D. Hiperbola

Hiperbola adalah bentuk irisan kerucut terakhir yang akan diulas. Komponen penyusun parabola adalah
kurva, asimtot, garis arah (dirtektris), titik fokus, titik puncak, dan lain sebagainya. Semua komponen
penyusun hiperbola saling berkaitan sehingga dapat dirumuskan sebuah persamaan umum.

Selanjutnya, akan diulas persamaan yang terdapat pada hiperbola dalam dua pembahasan. Pertama adalah
hiperbola dengan pusat O(0, 0). Kedua adalah hiperbola dengan pusat P(a,b)

33
Hiperbola dengan pusat O(0, 0)

Rumus umum yang dapat digunakan sesuai dua gambar di atas dapat dilihat pada gambar di bawah.
KETERANGAN HIPERBOLA HORIZONTAL HIPERBOLA VERTIKAL
PUSAT O ( 0,0 ) O ( 0,0 )
FOKUS ( ±c,0 ) ( 0, ±c )
ASIMTOT y=±
𝒃
y=±
𝒃
𝒂 𝒂
PUNCAK ( ±a, 0 ) ( 0, ±a )
BENTUK UMUM 𝒙𝟐
-
𝒚𝟐
=𝟏
𝒙𝟐
-
𝒚𝟐
= −𝟏
PERSAMAAN 𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐

GARIS ARAH x=±


𝒂𝟐
x= ±
𝒂𝟐
( DIREKTRIS ) 𝒄 𝒄

PANJANG LOCTUS LR =
𝟐𝒃𝟐
LR =
𝟐𝒃𝟐
𝒂 𝒂
RECTUM
𝒄 𝒄
EKSENTRISITAS e= e=
𝒂 𝒂

Hiperbola dengan pusat P(p, q)

Perhatikan dua bentuk hiperbola yang diberikan di bawah.

34
Rumus umum yang dapat digunakan sesuai dua gambar di atas dapat dilihat pada gambar di bawah.

KETERANGAN HIPERBOLA HORIZONTAL HIPERBOLA VERTIKAL


PUSAT P ( p,q ) P ( p,q )
FOKUS ( p±c,q ) ( p, q±c )
ASIMTOT 𝒃
y - q = ± (𝒙 − 𝒑)
𝒃
y - q = ± (𝒙 − 𝒑)
𝒂 𝒂
PUNCAK (p ±a, q ) ( p, q±a )
BENTUK UMUM (𝒙 𝒑)𝟐
-
( 𝒚 𝒒)𝟐
=𝟏
(𝒙 𝒑)𝟐
-
( 𝒚 𝒒)𝟐
= −𝟏
𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐
PERSAMAAN
GARIS ARAH x=p±
𝒂𝟐
x= q±
𝒂𝟐
( DIREKTRIS ) 𝒄 𝒄

PANJANG LOCTUS LR =
𝟐𝒃𝟐
LR =
𝟐𝒃𝟐
RECTUM 𝒂 𝒂

35
Soal
1. Raihan sedang bersepeda di halaman rumahnya. Jika roda sepeda tersebu berjari-jari 14
cm, maka berapakah panjang lintasan yang Raihan tempuh pada kayuhan ke-500?
Pembahasan :
Diketahui :
𝑟 = 14𝑐𝑚
Banyak kayuhan = 500 𝑘𝑎𝑙𝑖
Ditanyakan : panjang lintasan
Penyelesaian :
𝐾 = 2𝜋𝑟

=2 (14)

= 2(22)(2)
= 88
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 = 𝐾 ∙ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑦𝑢ℎ𝑎𝑛
= 88(500)
= 44000𝑐𝑚
= 440𝑚
⸫ Jadi, panjang lintasannya adalah 440m

2. Seekor kuda diikat pada salah satu tiang kandang dengan tali sepanjang 2𝑚. Jika alas
kandang tesebut berukuran 3𝑚 × 3𝑚, berapakah luas daerah yang dapat dijelajahi kuda
tersebut? (𝜋 = 3,14)

36
Pembahasan :
Perhatikan gambar berikut

270
2m
S

2m
kandang

Daerah yang dijelajahi kambing berbentuk juring lingkaran dengan sudut pusat 270° dan
panjang jari-jari 2𝑚
Luas daerah yang dapat dijelajahi kuda:
°
𝐿 = ∙𝐿
°
°
= °
𝜋𝑟

= (3,14)(2 )

= (3,14)(4)

= 3(3,14)
= 3(3,14)
= 9,48
⸫ Jadi, luas daerah yang dapat dijelajahi kuda adalah 9,48𝑚

3. Penampang dari reflector lampu mobil tertentu dapat dimodelkan oleh suatu persamaan
16𝑦 = 25𝑥, dengan 𝑥 dan 𝑥 dalam cm dan 𝑥 bilangan real dari 0 sampai 4. Gunakan
informasi yang diberikan untuk menggambarkan grafiknya dengan domain yang
diberikan
Pembahasan :
Persamaan 16𝑦 = 25𝑥 merupakan persamaan dari parabola horizontal yang memiliki
titik pusat di (0,0). Selanjutnya kita tentukan nilai 𝑝 dari parabola tersebut.
16𝑦 = 25𝑥

37
𝑦 = 𝑥

𝑦 =4 𝑥
25
Sehingga kita peroleh 𝑝 = 64 (𝑝 > 0), yang artinya grafik dari parabola tersebut terbuka

ke kanan. Selanjutnya kita tentukan dua titik selain titik (0,0) yang dilalui oleh grafik
parabola tersebut. Karena domainnya memiliki batas kanan di 4, kita tentukan dua titik
pada parabola yang memiliki absis 4.
64𝑦 = 25𝑥
64𝑦 = 25(4)
( )
𝑦 =
( )
𝑦=± = ±1,25

Diperoleh dua titik tersebut adalah (4,1,25) dan (4, −1.25). Dengan menggunakan tiga
titik (0,0), (4,1,25), dan (4, −1.25), kita dapat menggambarkan grafik dari parabola
tersebut.

4. Penampang dari reflektor suatu lampu senter dapat dimodelkan dengan persamaan
𝑦 = 8𝑥, dengan x dan y dalam cm dan x bilangan real dari 0 sampai 2. Gambarlah
grafik dari penampang reflektor tersebut dengan domain yang diberikan.
Pembahasan :
Persamaan 𝑦 = 8𝑥 merupakan persamaan suatu parabola horizontal yang berpusat di
(0,0). Dari persamaan tersebut kita ketahui 𝑝 = 2 (𝑝 > 0), sehingga parabola tersebut

38
terbuka ke kanan. Karena domainnya adalah bilangan real mulai 0 sampai 2, selanjutnya
kita tentukan dua titik lain yang dilalui oleh parabola dan memiliki absis 2.
𝑦 = 8𝑥
𝑦 = 8(2)
𝑦 = 16
𝑦=4
Sehingga dua titik lainnya yang dilalui oleh parabola tersebut adalah(2,4) dan (2, −4).
Sehingga, grafik dari penampang reflektor yang dimaksud dapat digambarkan sebagai
berikut.
The link ed image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. Verify that the link points to the correct file and location.

5. Reflektor dari suatu lampu sorot yang berupa piringan parabolis memiliki diameter 900
cm. Berapakah kedalaman dari reflektor tersebut jika penempatan bola lampu yang
tepat adalah 25 cm di atas titik pusatnya (titik terendah dari piringan)? Tentukan
persamaan yang digunakan oleh teknisi dalam membuat piringan reflektor tersebut.
Pembahasan :
Lokasi yang tepat dari bola lampu merupakan lokasi dari fokus parabola. Sehingga lokasi
fokusnya 25 di atas titik pusat. Jika kita anggap penampang dari reflektor tersebut
berupa parabola vertikal dengan titik pusat (0,0) yang terbuka ke atas, maka koordinat
titik fokusnya adalah (0,25). Artinya, kita peroleh 𝑝 = 25. Sehingga, persamaan dari
parabola yang dimaksud adalah 𝑥 = 4 ∙ 25𝑦 atau ekuivalen dengan 𝑥 = 100𝑦. Karena
diameter reflektornyanya 900 cm, kedalaman dari reflektor tersebut dapat ditentukan

dengan menyelesaikan nilai 𝑦 untuk 𝑥 sama dengan jari-jari, yaitu 𝑥 = = 450

39
𝑥 = 100𝑦
450 = 100𝑦
202500 = 100𝑦
2025 = 𝑦
Jadi, kedalaman dari reflektor lampu sorot tersebut adalah 2025 cm. Grafik dari
pemodelan reflektor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
The link ed image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. Verify that the link points to the correct file and location.

6. Lintasan Komet Eclipse yaitu sekitar 54 satuan astronomi dan memiliki panjang lintasan
kira-kira 8400 satuan astronomi. Satu satuan astronomi (AU) adalah jarak rata-rata bumi
ke matahari. Berapakah nilai eksentrisitas lintasan komet Eclipse tersebut ?
Pembahasan :
 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛(𝑠𝑏. 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠)
= 2𝑎 = 8400 b
a
𝑎 = 4200
 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛(𝑠𝑏. 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠)
= 2𝑏 = 54
𝑏 = 27

Nilai eksentrisitas elips yaitu 𝑒 = = 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 < 𝑒 < 1

𝑐 = √𝑎 − 𝑏 , sehingga :

40
√ √
𝑒= = = ≈ 0,9999

⸫ Jadi nilai eksentrisitas dari elips tersebut adalah 0,9999

7. Pengobatan batu ginjal dapat dilakukan tanpa melalui tindakan pembedahan, yaitu bisa
dengan menggunakan lithotripter berbentuk setengah elips yang memutar dengan sumbu
minor mengelilingi sumbu mayor. Lebar lithotripter itu sebesar 25 cm dengan kedalaman
14 cm. jika sumber ultrasonic difokuskan salah satu focus elips dan batu ginjal berada
pada focus lainnya, maka gelombang itu akan melewati batu ginjal. Hitunglah jarak batu
ginjal dari titik V sehingga alat tersebut terletak pada posisi yang tepat!
Pembahasan :

Diketahui :
Lebar lithotripter = 25
25 cm Kedalaman lithotripter = 16

Ditanyakan :
jarak batu ginjal ke ttik V

Penyelesaian:
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑙𝑖𝑡ℎ𝑜𝑡𝑟𝑖𝑝𝑡𝑒𝑟 = 25 = 2𝑏
a∴ 𝑏 = 12,5
kedalaman lithotripter = 14 = a

posisi batu ginjal = titik focus (c)

dan 𝑐 = √𝑎 − 𝑏

𝑐= 14 − 12,5

41
𝑐= 196 − 156,25

𝑐= 39,75

𝑐 = 6,3

Jarak antara titik focus dengan titik 𝑉 = 14 + 6,3 = 20,3

⸫ jadi, jarak antara batu ginjal dengan dasar dari lithotripter adalah 20,3 cm.

8. Terdapat sebuah negara pendingin tenaga nuklir yang berbentuk hyperboloid. Apabila
bentuk hiperbola pada menara pendingin tersebut dimodelkan dalam persamaan
1600𝑥 − 400(𝑦 − 50) = 640000 (dalam satuan kaki), maka tentukan jarak minimum
antara kedua sisi menara.
(sumber : Malini, R. (2017). IRISAN KERUCUT PENGAYAAN MATEMATIKA SMA.)

Pembahasan :

Diketahui : persamaan hiperbola 1600𝑥 − 400(𝑦 − 50) = 640000


Ditanyakan : Jarak minimum antara kedua sisi Menara.
Penyelesaian :
Ubah persamaan hoperbola dalam bentuk baku.
1600𝑥 − 400(𝑦 − 50) = 640000
( )
↔ − =
( )
↔ − =1
( )
↔ − =1

Berdasarkan persamaan dapat diketahui bahwa 𝑎 = 20 dan 𝑏 = 40


Jarak mnimum antara kedua sisi Menara sama dengan jarak antar titik puncak hiperbola,
sehingga 2𝑎 = 2.20 = 40
⸫ Jadi jarak minimum antara kedua sisi Menara adalah 40 kaki atau 12,2 meter

42
9. Dua orang ahli meteorology melihat badai dari tempat mereka tinggal. Tempat tinggal
dua ahli meteorology tersebut berjarak 4 km. Ahli meteorology yang pertama jaraknya
lebih jauh dari posisi petir mendengar suara petir 9 detik setelah ahli meteorology yang
kedua. Jika kecepatan suara 340 m/s, tentukan persamaan yang dapat dimodelkan lokasi
dari badai tersebut.

(sumber : Malini, R. (2017). IRISAN KERUCUT PENGAYAAN MATEMATIKA SMA.)

Pembahasan :
Diketahui: Jarak antara kedua ahli = 4 km ( 4000 m)
Ahli pertama berjarak lebih jauh mendengar petir 9 detik lebih awal

Kecepatan suara 340 m/s.

Ditanyakan : persamaan yang dapat memodelkan lokasi badai

Penyelesaian :

Misal 𝑀 = ahli meteorology pertama

𝑀 = ahli meteorology kedua

𝑆 = lokasi badai

 Lokasi 𝑀 yaitu 9340 = 3060 𝑚 lebih jauh dari 𝑀 terhadap lokasi badai maka
|𝑀 𝑆| − |𝑀 𝑆| = 3060
 Himpunan semua titik S akan membentuk suatu grafik hiperbola. Posisi kedua ahli
dan badai apabila digambarkan dalam koordinat kartesius yaitu :
 Selisih konstan = 3060 maka 2𝑎 = 3060 dan 𝑎 = 1530
 𝑀 dan 𝑀 pada hiperbola berada pada titik focus (c).
𝑀 dan 𝑀 berjarak 4000 sehingga 𝑐 = 2000
Menggunakan persamaan hiperbola:
↔ 𝑐 =𝑎 +𝑏
↔ 2000 = 1530 + 𝑏
↔ 𝑏 = 2000 + 1530
↔ 𝑏 = 1659100

43
↔ 𝑏 ≈ 1288

Maka : − =1

⸫ Jadi persamaan lokasi dari badai tersebut yaitu − =1

10. Untuk menguji kemampuannya sebagai pilot, semua anggota dari klub penerbangan
diminta untuk menjatuhkan karung pasir pada suatu target di lahan yang terbuka dengan
menerbangkan pesawat yang lintasannya berbentuk hiperbola dengan fokusnya tepat
berada di atas target. Jika lintasan yang digunakan oleh ketua klub untuk menerbangkan
pesawatnya dapat dimodelkan oleh persamaan
3𝑦 − 𝑥 = 81 (dalam satuan meter), tentukan ketinggian minimum dari pesawat
tersebut ketika lewat di atas target.
Pembahasan :
Ubah persamaan hiperbolanya ke bentuk kanonik.
9𝑦 − 𝑥 = 6561
Bagi kedua ruas dengan 81
9𝑦 𝑥
↔ − =1
6561 6561
𝑦 𝑥
↔ − =1
729 6561
𝑦 𝑥
↔ − =1
27 81

Dari persamaan diatas, diketahui bahwa 𝑎 = 81, yang merupakan jarak titik puncak
hiperbola ke titik pusatnya. Jadi ketinggian minimum [esawat adalah 81 meter ketika
lewat dia atas target.

11. Persamaan garis singgung hiperbola − = 1 yang sejajar dengan garis 𝑦 − 2𝑥 + 4 =

0 adalah…
A. 𝑦 = 2𝑥 ± 3√15
B. 𝑦 = 2𝑥 ± 5√3

44
C. 𝑦 = 2𝑥 ± √41
D. 𝑦 = 2𝑥 ± √61
E. 𝑦 = 2𝑥 ± √91

Pembahasan :

Dari persamaan hiperbola − = 1, diketahui 𝑎 = 25, 𝑏 = 9,dan pusat di (0,0)

Gardien garis 𝑦 − 2𝑥 + 4 = 0 adalah 𝑚 = − = 2 karena garis singgung sejajar

dengan garis ini, maka gradien garis singgung juga m=2

Persamaan garis singgu dirumuskan oleh :

𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑎 𝑚 − 𝑏

𝑦 = 2𝑥 ± 25(2) − 9

𝑦 = 2𝑥 ± √91

⸫ Jadi persamaan garis singgung hiperbola tersebut yang sejajar dengan garis
𝑦 − 2𝑥 + 4 = 0 adalah 𝑦 = 2𝑥 ± √91 (jawaban E)

12. Hiperbola dengan pusat (0,0) mempunyai asimtot 𝑦 = 𝑥 dan koorditan focus (√13, 0).

Persamaan hiperbola tersebut adalah…

A. − =1

B. − =1

C. − =1

D. − =1

E. − =1

Pembahasan :

45
Karena nilai c mempengaruhi koordinat titik focus dari titik pusat dengan 𝑐 = √13, maka
hiperbola ini termasuk horizontal.
Karena hiperbola ini horizontal, maka persamaan asimtotnya mengguanakan rumus

𝑦 = ± 𝑥.

Diketahui persamaan asimtot hiperbola 𝑦 = 𝑥, sehingga d dapat bahwa 𝑎 = 2, 𝑏 = 3

jadi persamaan hiperbolanya adalah − =1→ − = 1 (jawaban B)

13. Persamaan parabola yang mempunyai titik puncak (5,3) dan titik focus (7,3) adalah…
A. (𝑦 − 3) = 4(𝑥 − 5)
B. (𝑦 − 3) = 8(𝑥 − 5)
C. (𝑦 − 3) = 16(𝑥 − 5)
D. (𝑦 − 3) = −4(𝑥 − 5)
E. (𝑦 − 3) − 8(𝑥 − 5)
Pembahasan :

Titik puncak (5,3) = (a,b) (𝑦 − 𝑏) = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)


Titik focus = (7,3) = (a+p,b) (𝑦 − 3) = 4. 2(𝑥 − 5)
𝑎+𝑝 = 7 (𝑦 − 3) = 8(𝑥 − 5)
𝑝 =7−𝑎 ⸫jawaban : B
𝑝 =7−5
𝑝=2
14. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor dari persamaan elips : 25𝑥 + 16𝑦 = 4225
adalah…
A. 13 dan 16
B. 10 dan 26
C. 16 dan 10
D. 26 dan 10
E. 10 dan 13
Pembahasan :

25𝑥 + 169𝑦 = 4225

46
+ =1

↔ + =1

↔ + =1

Diketahui a= 13 dan b = 5
Sumbu mayor = 2a =2 .13 = 26
Sumbu minor = 2b = 2. 5 = 10
⸫ jawaban D
15. Persamaan garis singgung elips 2𝑥 + 3𝑦 = 14 yang melalui titik singgung (-1,2)
adalah…
A. −𝑥 + 3𝑦 = 7
B. 𝑥 − 2𝑦 = 7
C. −𝑥 + 2𝑦 = 7
D. −𝑥 − 3𝑦 = 7
E. 𝑥 − 3𝑦 = 7
Pembahasan :
2𝑥 + 3𝑦 = 14

+ =1

+ =1

Diketahui 𝑎 = 7 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 14 3
Maka persamaan garis singgung nya:
. .
+ =1
. .
+ =1

+ =1

+ =1

−𝑥 + 3𝑦 = 7
⸫ Jadi persamaan garis singgungnya adalah −𝑥 + 3𝑦 = 7 (jawaban : A)

47
16. Diketahui suatu parabola simetris terhadap garis 𝑥 = −2, dan garis singgung parabola
tersebut di titik (0,1) sejajar garis 4𝑥 + 𝑦 = 4. Titik puncak parabola tersebut
adalah…(SBMPTN, 2014).

A. (-2, -3)
B. (-2, -2)
C. (-2, 0)
D. (-2, 1)
E. (-2, 5)
Penyelesaian:
Karena parabola simetris terhadap garis 𝑥 = −2, maka puncak 𝑥 = −2

𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐

4𝑥 + 𝑦 = 4

𝑦 = −4𝑥 + 4

𝑚 = −4

Tentukan garis dengan gradient -4 yang melalui (0, 1)

𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 + 𝑎)

𝑦 − 1 = −4(𝑥 − 0)

𝑦 − 1 = −4𝑥

𝑦 = −4𝑥 + 1

𝑥 =−

− = −2

−𝑏 = −4𝑎

48
𝑏 = 4𝑎

Karena garis menyinggung parabola di (0, 1), maka masukkan nilai 𝑥 = 0 sehingga
𝑦=1

1 = 𝑎(0) + 4𝑎(0) + 𝑐

𝑐=1

Sehingga nilai y menjadi:

𝑦 = 𝑎𝑥 + 4𝑎𝑥 + 1

Karena sudah didapatkan 2 fungsi, yang bernilai sama, maka:

𝑦=𝑦

−4𝑥 + 1 = 𝑎𝑥 + 4𝑎𝑥 + 1

−𝑎𝑥 − 4𝑎𝑥 − 4𝑥 = 0

−𝑎𝑥 + 4(−𝑎 − 1)𝑥 = 0

𝑎 = −𝑎, 𝑏 = 4(−𝑎 − 1), 𝑐 = 0

Garis singgung di (0, 1) arinya menyinggung sumbu x dan hanya memiliki satu titik
potong di sumbu x, maka:

𝐷=0

𝑏 − 4𝑎𝑐 = 0

(4(−𝑎 − 1)) − 4(−𝑎)(0) = 0

(−4𝑎 − 4) − 0 = 0

16𝑎 + 32𝑎 + 16 = 0

𝑎 + 2𝑎 + 1 = 0

(𝑎 + 1)(𝑎 + 1) = 0

49
𝑎 = −1

Masukkan ke dalam persamaan y

𝑦 = 𝑎𝑥 + 4𝑎𝑥 + 1

𝑦 = −𝑥 − 4𝑥 + 1

Karena titik x puncak=-2, masukkan nilai -2

𝑦 = −(−2) − 4(−2) + 1

𝑦 = −4 + 8 + 1

𝑦=5

Jadi, puncak = (-2,5) Jawaban E

17. Suatu hiperbola mempunyai dua asimtot yang saling tegak lurus. Titik potong kedua
asimtot tersebut dengan sumbu y adalah (0, 1) dan (0, 3). Persamaan hiperbola tersebut
adalah…(SBMPTN, 2017)
A. −(𝑥 − 1) + (𝑦 − 2) = 1
B. −(𝑥 + 1) + (𝑦 + 2) = 1
C. (𝑥 + 1) − (𝑦 + 2) = 1
( ) ( )
D. − =1
( ) ( )
E. − =1

Penyelesaian:

Untuk persamaan asimtot pertama:

𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝) atau 𝑦 − 𝑞 = − (𝑥 − 𝑝)

50
dengan 𝑚 = dan 𝑚 = −

𝑚 . 𝑚 = −1 → . − = −1 → 𝑎 = 𝑏

Untuk persamaan asimtot kedua:

𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝) atau 𝑦 − 𝑞 = − (𝑥 − 𝑝)

dengan 𝑚 = dan 𝑚 = −

𝑚 . 𝑚 = −1 → . − = −1 → 𝑎 = 𝑏

Karena 𝑎 = 𝑏, makapersamaan asimtot yang kita peroleh sama dari kedua bentuk di atas
yaitu 𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝) atau 𝑦 − 𝑞 = −(𝑥 − 𝑝), ini artinya bentuk persamaan
( ) ( ) ( )
hiperbolanya juga bisa kedua-duanya berlaku yaitu − = 1 atau − +
( )
=1

Misalkan 𝑎 = 𝑏 = 𝑘, sehingga persamaan hiperbolanya yaitu:

( ) ( ) ( ) ( )
− = 1 atau − + =1

dengan 𝑘 bilangan real

Menentukan nilai 𝑝 dan 𝑞 berdasarkan titik potong asimtot terhadap sumbu y

Persamaan asimtotnya: 𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝) atau 𝑦 − 𝑞 = −(𝑥 − 𝑝)


 Kemungkinan pertama:
Substitusi titik (0, 1) ke 𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝)
𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝) → 1 − 𝑞 = (0 − 𝑝) → 𝑞 − 𝑝 = 1 …(i)
Subtitusi titik (0, 3) ke 𝑦 − 𝑞 = −(𝑥 − 𝑝)
𝑦 − 𝑞 = −(𝑥 − 𝑝) → 3 − 𝑞 = −(0 − 𝑝) → 𝑞 + 𝑝 = 3 …(ii)
Dari persamaan (i) dan (ii) kita peroleh nilai 𝑝 = 1 dan 𝑞 = 2, sehingga persamaan
hiperbolanya:
( ) ( ) ( ) ( )
− = 1 atau − + =1

51
 Kemungkinan kedua:
Substitusi titik (0, 1) ke 𝑦 − 𝑞 = −(𝑥 − 𝑝)
𝑦 − 𝑞 = −(𝑥 − 𝑝) → 1 − 𝑞 = −(0 − 𝑝) → 𝑞 + 𝑝 = 1 …(iii)
Subtitusi titik (0, 3) ke 𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝)
𝑦 − 𝑞 = (𝑥 − 𝑝) → 3 − 𝑞 = (0 − 𝑝) → 𝑞 − 𝑝 = 3 …(iv)
Dari persamaan (iii) dan (iv) kita peroleh nilai 𝑝 = −1 dan 𝑞 = 2, sehingga persamaan
hiperbolanya:
( ) ( ) ( ) ( )
− = 1 atau − + =1

Kita peroleh persamaan hiperbola yang memenuhi syarat pada soal yaitu:

( ) ( ) ( ) ( )
− = 1 atau − + =1

( ) ( ) ( ) ( )
− = 1 atau − + =1

Dengan 𝑘 adalah sembarang bilangan real, misalkan kita pilih 𝑘 = 1 dan 𝑘 = 3

Maka, jawaban yang memenuhi opsi adalah A, D, E

18. Jika lingkaran 𝑥 + 𝑦 + 𝐴𝑥 + 𝐴𝑦 + 𝐴 = 0 dengan 𝐴 > 0, mempunyai jari-jari 2√3,


maka nilai 𝐴 adalah…(SBMPTN, 2018)
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

Penyelesaian:

𝑟= 𝐴 + 𝐴 −𝐴

52
2√3 = 𝐴 −𝐴

(2√3) = 𝐴 − 𝐴

12 = 𝐴 − 𝐴

24 = 𝐴 − 2𝐴

0 = 𝐴 − 2𝐴 − 24

0 = (𝐴 + 6)(𝐴 − 8)

𝐴 = −6 dan 𝐴 = 8

Karena syarat 𝐴 > 0 maka, nilai 𝐴 = 8 Jawaban E

19. Pada sebuah lingkaran dengan pusat 𝑂, talibusur 𝐴𝐵 berjarak 5 dan titik 𝑂 dan talibusur
𝐴𝐶 berjarak 5√2 dari titik 𝑂. Jika panjang jari-jari lingkaran 10, maka 𝐵𝐶 adalah?
(OSK, 2017)

Penyelesaian:

Ilustrasi soal terlihat pada gambar berikut

Ternyata tali busur 𝐴𝐶 ada dua buah yang sesuai kriteria pada soal, yaitu berjarak 5√2
dari titik 𝑂. Sehingga, titik 𝐶 kita beri indeks masing-masing untuk membedakannya,
yaitu 𝐶 dan 𝐶 .

 Kasus 1

Pada gambar (𝑖), titik 𝐶 kita pilih berada “di atas” 𝐵

Perhatikan ∆𝐴𝑂𝑃, missal ∠𝐴𝑂𝑃 = 𝛼, maka:


sin 𝛼 = ⇒ sin 𝛼 =

53
⇔ sin 𝛼 = √2

⇔ 𝛼 = 45°

Perhatikan ∆𝐴𝑂𝑄, missal ∠𝐴𝑂𝑄 = 𝛽, maka:

sin 𝛽 = ⇒ sin 𝛽 =

⇔ sin 𝛽 =

⇔ 𝛽 = 30°

Padahal, sudut keliling ∠𝐴𝐵𝐶 = 𝛼 − 𝛽 = 45° − 30° = 15°

Sehingga pusat ∠𝐵𝑂𝐶 = 2∠𝐵𝐴𝐶 = 2(15°) = 30°

Jadi,dengan menggunakan aturan cosinus, diperoleh:

𝐵𝐶 = 𝑂𝐵 + 𝑂𝐶 − 2 ∙ 𝑂𝐵 ∙ 𝑂𝐶 ∙ cos 30°

= 10 + 10 − 2 ∙ 10 ∙ 10 ∙ √3

= 100 + 100 − 100√3

= 200 − 100√3

 Kasus 2

Pada gambar (𝑖𝑖), titik 𝐶 kita pilih berada “di bawah” 𝐵

Perhatikan ∆𝐴𝑂𝑆, missal ∠𝐴𝑂𝑆 = 𝛼, maka:


sin 𝛼 = ⇒ sin 𝛼 =

⇔ sin 𝛼 = √2

⇔ 𝛼 = 45°

Perhatikan ∆𝐴𝑂𝑄, missal ∠𝐴𝑂𝑄 = 𝛽, maka:


54
sin 𝛽 = ⇒ sin 𝛽 =

⇔ sin 𝛽 =

⇔ 𝛽 = 30°

Padahal, sudut keliling ∠𝐴𝐵𝐶 = 𝛼 + 𝛽 = 45° + 30° = 75°

Sehingga pusat ∠𝐵𝑂𝐶 = 2∠𝐵𝐴𝐶 = 2(75°) = 150°

Jadi,dengan menggunakan aturan cosinus, diperoleh:

𝐵𝐶 = 𝑂𝐵 + 𝑂𝐶 − 2 ∙ 𝑂𝐵 ∙ 𝑂𝐶 ∙ cos 150°

= 10 + 10 − 2 ∙ 10 ∙ 10 ∙ − √3

= 100 + 100 + 100√3

= 200 + 100√3

20. Parabola 𝑦 = 𝑎𝑥 − 4 dan 𝑦 = 8 − 𝑏𝑥 memotong sumbu koordinat pada tepat empat


titik. Keempat titik tersebut menupakan titik-titik sudut laying-layang dengan luas 24.
Nilai 𝑎 + 𝑏 adalah? (OSK, 2018)

Penyelesaian:

Perhatikan titik potong parabola 𝑦 = 𝑎𝑥 − 4 pada sumbu 𝑌 adalah titik (0,4).


Sedangkan, titik potong parabola 𝑦 = 8 − 𝑏𝑥 pada sumbu Y adalah titik (0,8)
Perhatikan juga, agar dapat diperoleh dua titik lagi sebagai titik-titik sudut laying-layang
yang lain, maka titik potong parabola 𝑦 = 𝑎𝑥 − 4 dan 𝑦 = 8 − 𝑏𝑥 pada sumbu X
seharusnya adalah pasa titik yang sama, sehingga dapat disimpulkan kedua kurva
berpotongan di sumbu X
Sehingga, titik potong di sumbu X dapat ditentukan dengan
𝑦 =𝑦

55
⇔ 𝑎𝑥 − 4 = 8 − 𝑏𝑥
⇔ (𝑎 + 𝑏)𝑥 − 12 = 0

⇔ 𝑥=±

Jadi, titik potong krdua parabola pada sumbu X adalah di titik , 0 dan

− ,0

Padahal, luas layang-layang adalah 24, sehingga


𝐿 = ×𝑑 ×𝑑

⇔ 24 = × |8 − (−4)| × − −

⇔ 24 = × 12 × 2

⇔ 2 =

⇔ 4 =

⇔𝑎+𝑏=3

56
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................57


JARAK DAN SUDUT DALAM RUANG .................................................................................58
A. Jarak Pada Dimensi Tiga .................................................................................................58
1. Konsep jarak pada dimensi tiga secara umum .............................................................58
2. Konsep jarak antara dua titik atau jarak titik ke titik ...................................................59
3. Konsep antara jarak titik ke garis .................................................................................61
4. Konsep antara jarak titik ke bidang ..............................................................................64
B. Sudut Pada Dimensi Tiga.................................................................................................71
1. Konsep Sudut Antara Dua Garis pada Dimensi Tiga ...................................................71
2. Sudut Antara Garis dan Bidang pada Dimensi Tiga ....................................................73
3. Sudut Antara Dua Bidang pada Dimensi Tiga .............................................................76
Soal .............................................................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................85

57
JARAK DAN SUDUT DALAM RUANG

A. Jarak Pada Dimensi Tiga


1. Konsep jarak pada dimensi tiga secara umum
secara umum, yang dimaksud jarak pada dimensi tiga adalah jarak terdekat
yang bisa diperoleh dari konsep jarak yang akan dihitung. jarak terdekat akan
diperoleh ketika terbentuk saling tegak lurus sehingga perhitungannya bisa
menggunakan teorema phytagoras.

Perhatikanlah ketiga gambar kubus diatas, maka kita akan memperoleh :


 Gambar (a) : jarak titik E ke AF adalah jarak terdekatnya yaitu jaraknya =
panjang EM, dimana EM tegak lurus dengan garis AF.
 Gambar (b) : jarak titik E ke NF adalah jarak terdekatnya yaitu jaraknya =
panjang EN.
 Gambar (c) : jarak titik E ke garis NF adalah jarak terdekatnya dengan
memperpanjang garis FN aehingga menjadi FM, artinya jarak terdekat
membentuk sudut siku-siku. jarak titik E ke garis NF = panjang EM.

58
2. Konsep jarak antara dua titik atau jarak titik ke titik
Jarak antara dua titik dihitung dengan menggunakan teorema phytagoras
biasa, hanya saja dalam pengerjaannya harus jeli dalam memilih segitiga siku-
siku yang melibatkan kedua titik tersebut.
Contoh :
Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm. Hitunglah :
a. jarak titik A ke F
b. jarak titik A ke P, dengan titik P adalah titik tengah HF
c. jarak titik A ke N, dengan titik N adalah titik tengah EC
d. jarak titik B ke Q, titik Q berada di garis EH dengan EQ=2QH

Penyelesaian :
a. Jarak titik A ke F
Untuk menghitung jarak A ke F kita gunakan segitiga siku-siku AEF :
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = √𝐴𝐸 + 𝐸𝐹
= √6 + 6
= √36 + 36
= √72
= 6√2
∴ Jadi, jarak A ke F adalah 6√2 cm.

b. Jarak titik A ke P, dengan titik P adalah titik tengah HF


Untuk menghitung jarak A ke P kita gunakan siku-siku AEP :
EG adalah diagonal bidang sehingga 𝐸𝐺 = 6√2

59
Panjang 𝐸𝑃 = 𝐸𝐺 = × 6√2 = 3√2

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑃 = √𝐴𝐸 + 𝐸𝑃

= 6 + 3√2

= √36 + 18
= √54 = √9 × 6
= 3√6
∴ Jadi, jarak A ke P adalah 3√6 cm.

c. Jarak titik A ke N, dengan titik N adalah titik tengah EC

Untuk menghitung jarak A ke N kita gunakan segiriga siku-siku AXN


XY adalah doagonal bidang sehingga 𝑋𝑌 = 6√2
1 1
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑋𝑁 = 𝑋𝑌 = × 6√2 = 3√2
2 2
1 1
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑋 = 𝐴𝐸 = × 6 = 3
2 2
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑁 = 𝐴𝑋 + 𝑋𝑁

= 3 + 3√2

= √9 + 18
= √27 = √9 × 3
= 3√3
∴ Jadi, jarak A ke N adalah 3√3 cm.

d. Jarak titik B ke Q, titik Q berada di garis EH dengan EQ=2QH

60
Untuk menghitung jarak B ke Q kita gunakan segitiga siku-siku BEQ.
BE adalah diagonal bidang sehingga panjang 𝐵𝐸 = 6√2
 menentukan panjang EQ
𝐸𝑄 = 2𝑄𝐻
𝐸𝑄 2
=
𝑄𝐻 1
2
𝐸𝑄 = 𝐸𝐻
3
= ×6

=4
 Menentukan panjang BQ
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑄 = 𝐵𝐸 + 𝐸𝑄

= 6√2 +4

= √72 + 16
= √88 = √4 × 22
= 2√22
∴ Jadi, jarak B ke Q adalah 2√22 cm.

3. Konsep antara jarak titik ke garis


ada beberapa cara dalam menyelesaikan konsep jarak titik ke garis,
diantaranya menggunakan :
i. perbandingan luas segitiga : cara ini digunakan jika segitiga berbentuk
siku-siku.

61
ii. teorema phytagoras : cara ini digunakan untuk semua tipe soal jarak titik
ke garis.
iii. aturan cosinus : cara ini digunakan sebagai alternatif lain dari dua cara
sebelumnya.
Contoh :
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak
titik E ke garis AG?
Penyelesaian :

Jarak E kegaris AG diwakili oleh garis EP karena EP tegak lurus dengan


AG. Segitiga bantuan adalah segitiga EAG siku-siku di E.

Cara 1 : Menggunakan luas segitiga


Luas segitiga AEG dapat dihitung dari dua cara yaitu dengan alasnya AG
dan tingginya EP, serta alasnya EA dan tingginya EG yang keduanya
memiliki luas yang sama.
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐸𝐺 (𝑎𝑙𝑎𝑠 𝐴𝐺 ) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐸𝐺 (𝑎𝑙𝑎𝑠 𝐸𝐴)
1 1
× 𝐴𝐺 × 𝐸𝑃 = × 𝐸𝐴 × 𝐸𝐺
2 2
𝐴𝐺 × 𝐸𝑃 = 𝐸𝐴 × 𝐸𝐺
8√3 × 𝐸𝑃 = 8 × 8√2
8 × 8√2
𝐸𝑃 =
8√3
8√2
=
√3
8
= √6
3

62
∴ Jadi, jarak E ke garis AG adalah √6 cm.

Cara II : Menggunakan teorema phytagoras


Misalkan 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑃 = 𝑥, 𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑃𝐺 = 𝐴𝐺 − 𝐴𝑃 = 8√3 − 𝑥
Perhatikan segitiga EAP, 𝐸𝑃 = 𝐸𝐴 − 𝐴𝑃
Perhatikan segitiga EGP, 𝐸𝑃 = 𝐸𝐺 − 𝐺𝑃
Kedua panjang EP adalah sama, sehingga diperoleh :
(𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐸𝐴𝑃 ) 𝐸𝑃 = (𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐸𝐺𝑃)𝐸𝑃
𝐸𝐴 − 𝐴𝑃 = 𝐸𝐺 − 𝐺𝑃

8 − 𝑥 = 8√2 − 8√3 − 𝑥
64 − 𝑥 = 128 − 192 − 16√3𝑥 + 𝑥

64 − 𝑥 = 128 − 192 + 16√3𝑥 − 𝑥


64 = −64 + 16√3𝑥
16√3𝑥 = 128
128
𝑥=
16√3
8
𝑥 = √3
3
 Menentukan panjang EP :
𝐸𝑃 = 𝐸𝐴 − 𝐴𝑃
8
=8 − √3
3
= 64 −
128
𝐸𝑃 =
3

128 √128 8√2 8


𝐸𝑃 = = = = √6
3 √3 √3 3
8
∴ Jadi, jarak E ke garis AG adalah √6 cm.
3

Cara III : Menggunakan aturan cosinus

63
Perhatikan segitiga EAG, ketika diterapkan aturan cosinus pada sudut A.
𝐴𝐸 + 𝐴𝐺 − 𝐸𝐺
𝐸𝐺 = 𝐴𝐸 + 𝐴𝐺 − 2 ∙ 𝐴𝐸 ∙ 𝐴𝐺 cos 𝐴 → cos 𝐴 =
2 ∙ 𝐴𝐸 ∙ 𝐴𝐺
Menentukan nilai cos A :
𝐴𝐸 + 𝐴𝐺 − 𝐸𝐺
cos 𝐴 =
2 ∙ 𝐴𝐸 ∙ 𝐴𝐺
√ √
= ∙ ∙ √

=
∙ ∙ √

=
∙ ∙ √

=

Menentukan nilai sin A, menggunakan identitas trigonometri :

𝑠𝑖𝑛 𝐴 + 𝑐𝑜𝑠 𝐴 = 1 → 𝑠𝑖𝑛 𝐴 + = 1 → 𝑠𝑖𝑛 𝐴 + = 1


→ 𝑠𝑖𝑛 𝐴 = → sin 𝐴 = = √6

Menentukan panjang EP, perhatikan segitiga EAP :


sin 𝐴 =

√6 =

√6 =

√6 = 𝐸𝑃

∴ Jadi, jarak E ke garis AG adalah

4. Konsep antara jarak titik ke bidang


Misalkan x adalah suatu
bidang datar dan titik P
merupakan sebuah titik yang berada di luar bidang x. Jarak titik P terhadap bidang
x merupakan panjang garis tegak lurus dari titik P ke bidang x. Panjang garis
tegak lurus ini merupakan jarak terpendek dari titik P ke bidang x.
Perhatikan gambar ilustrasi berikut.

64
Jarak dari titik P ke bidang X diwakili oleh panjang
garis PA, dimana garis PA tegak lurus dengan bidang
X dan titik A terletak pada garis k.

Langkah-langkah mengubah jarak. P ke bidang X menjadi jarak titik P ke garis k :


a. Lukis bidang W yang melalui titik
P dan tegak lurus bidang X
b. Lukis garis k yang merupakan
perpotongan antara bidang W dan X
c. Jarak titik P ke bidang X adalah
jarak titik P ke garis k

Contoh soal jarak titik ke bidang :


1). Sebuah kubus KLMN.OPQR memiliki panjang rusuk 6 cm. Perhatikan
segitiga KMR, tentukanlah jarak titik N ke bidang KMR?

Penyelesaian :
a) Buat bidang yang melalui titik N dan tegak lurus dengan bidang KMR
yaitu bidang NTR seperti gambar berikut.

65
b) Dari gambar diatas, jarak titik N ke bidang KMR sama dengan panjang
NS dimana NS ada pada garis TR yang merupakan perpotongan kedua
bidang KMR dan NTR. Cara menentukan panjang NS dari titik N ke
garis TR yaitu perbandingan luas segitiga.
c) Menentukan panjang sisi-sisi segitiga NTR
NR = 6 cm
NT = NL = × 6√2 = 3√2

RT = NT + NR = (3√2) + 6 = √18 + 36 = √54 = 3√6

d) Menentukan panjang NS dengan luas segitiga ;


Luas NTR = Luas NTR
. RT . NS = . NT . NR

RT . NS = NT . NR
3√6 . NS = 3√2 . 6
√ .
NS =

√ .
=

= 2√3

∴ Jadi, jarak titik N ke bidang KMR adalah 2√3 cm.

2). Tentukan jarak titik A ke bidang CDHG pada kubus ABCD.EFGH dengan
panjang rusuk 6 cm?

66
Penyelesaian :

a) Buat bidang yang melalui titik A dan tegak lurus dengan bidang CDHG,
bidang tersebut adalah ADHE. Kedua bidang berpotongan pada garis DH,
sehingga jarak A ke bidang CDHG sama
dengan jarak titik A ke garis DH.
b) Jarak A ke garis DH = panjang garis
aaaaAD karena AD tegak lurus dengan
DH, sehingga jarak titik A ke garis DH
adalah 6 cm.


Jadi, jarak titik A ke bidang CDHG adalah 6 cm.

3). Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah √5 cm. Titik P terletak pada garis
AD dengan AP = 2 cm, dan titik Q terletak pada garis EH dengan EQ = 2 cm,
seperti gambar berikut ini.

67
Tentukan jark titik A ke bidang PQFB?
Penyelesaian :
a) Buat bidang yang melalui titik A dan tegak lurus dengan bidang PQFB.
Bidang tersebut adalah bidang PAB yang berpotongan di garis BP dengan
bidang PQFB. Sehingga jarak titik A ke bidang PQFB sama dengan jarak
titik A ke garis BP yaitu panjang garis AN. Perhatikan gambar berikut ini.

b) Menentukan panjang sisi-sisi segitiga


PAB

PB = √AP + AB = 2 + (√5) =

√4 + 5 = √9 = 3
c) Menentukan panjang AN dengan luas segitiga PAB :

Luas PAB = Luas PAB

. PB . AN = . PA . PB

PB . AN = PA . PB

3 . AN = 2 . √5

AN = √5

∴ Jadi, jarak titik A ke bidang PQFB adalah √5 cm.

68
4). Diketahui kubus ABCD . EFGH dengan panjang rusuk 8 cm, P dan Q
masing-masing merupakan titik tengah AB dan CD, sedangkan R merupakan
titik perpotongan EG dan FH. Tentukan jarak titik R ke bidang EPQH?
Penyelesaian :
a) Untuk memudahkan, gambar dahulu kubus dan titik yang diketahui :

b) Buat bidang melalui titik R dan tegak lurus


dengan bidang EPQH yaitu bidang PQTS seperti gambar berikut ini.

Kedua bidang berpotongan di garis


TN, sehingga jarak titik R ke bidang EPQH sama dengan jarak titik R ke
garis TN yaitu panjang garis RM
c) Menentukan panjang sisi-sisi segitiga TNR
NR = 8 cm, TR = 4
𝑇𝑁 = √TR + NR = √4 + 8 = √16 + 64 = √80 = 4√5
d) Menentukan panjang RM dengan luas segitiga TNR

Luas TNR = Luas TNR


. TN . RM = . NR . TR

69
TN . RM = NR . TR
4√5. RM = 8 . 4
√5. RM = 8
RM = √5

∴ Jadi, jarak titik ke bidang EPQH adalah √5 cm

5). Pada kubus ABCD . EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. titik P adalah titik
tengah rusuk CG. Tentukan jaraj titik E ke bidang BPD?
Penyelesaian :
a) Untuk memudahkan, gambar dahulu kubus dan titik yang diketahui :
b) Buat bidang melalui titik E dan tegak
lurus dengan bidang BPD yaitu bidang
ACGE seperti gambar berikut ini.

Kedua bidang berpotongan di garis PM, sehingga jarak titik E ke bidang


BPD sama dengan jarak titik E ke garis PM yaitu panjang garis EN.
c) Menentukan panjang sisi-sisi segitiga EPM

𝐸𝑀 = √EA + AM = 8 + (4√2) = √64 + 32 = √96 = 4√6

𝐸𝑃 = √EG + GP = (8√2) + 4 = √128 + 16 = √144 = 12

𝑀𝑃 = √MC + CP = (4√2) + 4 = √32 + 16 = √48 = 4√3

Menggunakan Aturan Cosinus


d) Perhatikan segitiga EMP, terapkan aturan cosinus pada sudut M

70
𝐸𝑃 = 𝑀𝐸 + 𝑀𝑃 − 2 . 𝑀𝐸 . 𝑀𝑃 cos 𝑀 → cos 𝑀 =
. .

Menentukan nilai cos M :

cos 𝑀 =
. .
( √ ) ( √ )
= . √ . √

=
. √ . √

=
. √ . √

=
. √ . √

cos 𝑀 = 0 → 𝑀 = 90°
Karena sudut = 90° , maka segitiga EMP siku-siku di M sehingga
panjang EN sama dengan panjang EM yaitu 4√6
∴ Jadi, jarak titik E ke bidang MPD adalah4√6 cm.

B. Sudut Pada Dimensi Tiga


1. Konsep Sudut Antara Dua Garis pada Dimensi Tiga

Misalkan terdapat garis g dan h . Jika kedua garis belum berpotongan, maka geser salah
satu (atau keduanya) sehingga kedua garis berpotongan. Dalam menggeser garis harus
tetap sejajar dengan posisi garis awalnya. Sudut yang terbentuk adalah pada perpotongan
kedua garis yang dibatasi kedua garis (baik garis awal maupun garis hasil pergeserannya).

Langkah-langkah Menentukan Sudut Antara Dua Garis pada Dimensi Tiga :


1). Jika kedua garis belum berpotongan, maka geser sehingga berpotongan.
2). Hubungakan kedua ujung garis sehingga terbentuk segitiga.
3). Ada dua kemungkinan besar sudutnya, yaitu :

71
(i). Besar sudut langsung bisa ditebak
a). Segitiga sama sisi, besar sudutnya 60°
b). Sudut siku-siku, besar sudutnya 90°
c). Segitiga siku-siku sama kaki, besar sudutnya 45°
(ii). Sudut tidak bisa langsung ditebak, ada dua cara yaitu :
a). Terbentuk segitiga siku-siku. Perhitungan sudutnya menggunakan "perbandingan
trigonometri dasar" yaitu sin = , cos = , tan =
b). Bukan segitiga siku-siku. Perhitungannya menggunakan "aturan cosinus" yaitu
𝑎 = 𝑏 + 𝑐 – 2bc cos A → cos A =

𝑏 = 𝑎 + 𝑐 − 2𝑏𝑎 cos 𝐵 → cos B =

𝑐 = 𝑏 + 𝑎 − 2𝑏𝑎 cos 𝐶 → COS C =

Contoh Soal :

1). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan besarnya sudut antara BG dan CH?
Penyelesaian :

 Karena BG dan CH belum berpotongan, geser salah satu, misal kita geser CH ke BE (CH
dan BE sejajar), sehingga sudutnya sama dengan BG dan BE.
 Hubungkan kedua ujung garis yaitu E ke G sehingga terbentuk segitiga EBG. sehingga
∠(BG, CH) =∠(BG, BE) = ∠ EBG
 Karena segitiga EBG sama sisi, maka besar sudutnya 60°
Jadi, besar sudut BG dan CH adalah 60°

2). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan besarnya sudut antara AE dan FG?
Penyelesaian :

72
 Karena AE dan FG belum berpotongan, geser salah satu, misal kita geser FG ke AD (FG
dan AD sejajar), sehingga sudutnya sama dengan AE dan AD. ∠(AE, FG)) =∠(AE, AD)) =
∠EAD
 Karena AE dan AD tegak lurus, maka besar sudutnya 90°
Jadi, besar sudut AE dan FG adalah 90°

2. Sudut Antara Garis dan Bidang pada Dimensi Tiga

Perhatikan gambar ilustrasi di atas. Misalkan terdapat garis g dan bidang V. Jika garis dan
bidang belum berpotongan (belum bertemu), maka geser salah satu (atau keduanya)
sehingga berpotongan dan terbentuk sudutnya.

Langkah-langkah Menentukan Sudut Antara Garis dan Bidang pada Dimensi Tiga :
1). Jika garis g dan bidang V belum berpotongan, maka geser sehingga berpotongan.
2). Lukis garis h yang merupakan hasil proyeksi garis g pada bidang V.
3). Sudutnya : ∠(g, V) = ∠ (g, h)

Cara lain untuk menentukan garis h :

73
a). Buat bidang W melalui garis g dan tegak lurus bidang V.
b). Garis h adalah perpotongan bidang V dan bidang W.

Contoh soal :

1. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan besar sudut garis BG an bidang alas (bidang
ABCD)?
Penyelesaian :


Hasil proyeksi BG pada bidang alas (bidang ABCD) adalah BC. Sehingga
sudutnya : ∠ (BG, ABCD) = ∠ (BG, BC)
 Hubungkan ujung kedua garis yaitu C ke G sehingga terbentuk segitiga BCG
siku-siku sama kaki sehingga besar sudutnya ∠CBG = 45°
Jadi, sudut BG dan ABCD adalah 45°
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH, tentukan besar sudut antara garis AH dan bidang BDHF!
Penyelesaian :

 Pilih panjang rusuknya 2 cm.

74
 Buat bidang melalui AH dan tegak lurus bidang BDHF yaitu bidang ACH dimana
kedua bidang berpotongan pada garis HP. Sehingga :
∠(AH, BDHF) = ∠ (AH, HP) = ∠ AHP
 Karena segitiga ACH sama kaki dan titik P terletak ditengah AC, maka segitiga
AHP siku-siku di P.
 Segitiga AHP siku-siku di P :
AP = AC = √2 dan AH = 2√2
 Menentukan besar sudut AHP :
Sin ∠AHP = =

Sin ∠AHP =

Sin ∠AHP = 30°
Jadi, besar sudut antara AH dan BDHF adalah 30°
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Jika 𝜃adalah sudut antara garis CF dan bidang ACH,
maka tentukan cos 𝜃!

 Pilih panjang rusuknya 2 cm.


 Bangun F.ACH adalah limas segitiga beraturan dengan alas ACH
 Buat bidang melalui CF dan tegak lurus bidang ACH yaitu bidang CPF dimana
kedua bidang berpotongan pada garis CP. Sehingga :
∠(CF, ACH) = ∠ (CF, CP) = ∠PCF = 𝜃
 Menentukan panjang sisi segitiga PCF.
CF = 2√2
Pada segitiga PEF :

PF = √𝐸𝐹 + 𝐸𝑃 = 2 + √2 =√6
PC = PF = √6

75
 Menentukan nilai cos 𝜃 pada segitiga PCF :
cos = . .
√ √ √
=
.√ . √
= =
√ √
Jadi, nilai cos 𝜃 =

3. Sudut Antara Dua Bidang pada Dimensi Tiga

Misalkan terdapat bidang V dan bidang W seperti pada gambar ilustrasi di atas. Jika
kedua bidang belum berpotongan, maka geser salah satu (atau keduanya) sehingga
berpotongan dan terbentuk sudut dari kedua bidang tersebut.

Langkah-langkah menentukan Sudut Antara Dua Bidang pada Dimensi Tiga :


1). Jika bidang V dan bidang W belum berpotongan, maka geser sehingga berpotongan.
2). Lukis garis l yang merupakan perpotongan antara bidang V dan bidang W.
3). Lukis garis g pada bidang V dan garis h pada bidang W, dimana kedua garis ini
tegak lurus dengan garis l .
4). Sudutnya : ∠(V, W) ∠(g,h).

Contoh soal :

1. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan besarnya sudut antara bidang ABCD dan bidang
ADHE!
Penyelesaian :

76
 Bidang ABCD dan bidang ADHE berpotongan pada garis AD.
 Pilih garis AB pada bidang ABCD dan garis AE pada bidang ADHE dimana AB
dan AE tegak lurus AD. Sehingga sudutnya :
∠(ABCD, ADHE) = ∠(AB, AE) = ∠BAE
 AB dan AE tegak lurus sehingga besarnya 90°
Jadi, besar sudut antara bidang ABCD dan ADHE adalah 90°
2. Diketahui limas segiempat beraturan T.ABCD dengan panjang rusuk alas 2 cm dan rusuk
tegak 3 cm. Tentukan nilai tangen sudut antara bidang TAD dan bidang ABCD!
Penyelesaian :

 Titik P dan Q berturut-turut terletak ditengah AD dan AC.


 Bidang TAD dan bidang ABCD berpotongan pada garis AD.
 Pilih garis TP pada bidang TAD dan garis PQ pada bidang ABCD dimana TP
dan PQ tegak lurus AD. Sehingga sudutnya :
∠ (TAD,ABCD) = ∠(TP, PQ) = ∠TPQ = 𝜃

77
 Panjang sisi segitiga TPQ siku-siku di Q :
AQ = √2 dan PQ = AB = 1

TQ = 𝐴𝑇 − 𝐴𝑄 = 3 − ( 2) = √7

Menentukan nilai tan 𝜃 pada segitiga TPQ :



tan 𝜃 = = = =√7
Jadi, nilai tan 𝜃 = √7

Soal

1. Diketahui kubus ABCD . EFGH dengan panjang rusuk 3a cm. Panjang ruas garis HB
adalah …

Penyelesaian :

Segitiga ABD (siku-siku di A). Panjang BD dapat ditentukan dengan rumus


Pythagoras, yaitu

78
𝐵𝐷 = √𝐴𝐵 + 𝐴𝐷
= (3𝑎) + (3𝑎)

= √9𝑎 + 9𝑎
= √18𝑎
= 3𝑎√2 cm
Segitiga BDH (siku-siku di D). Panjang HB dapat ditentukan dengan rumus
Pythagoras, yaitu
𝐻𝐵 = √𝐵𝐷 + 𝐷𝐻

= (3𝑎√2) + (3𝑎)

= √18𝑎 + 9𝑎
= √27𝑎
= 3𝑎√3 cm
∴ Jadi, panjang ruas garis HB adalah 3𝑎√3 cm

2. Kubus PQRS . TUVW mempunyai panjang rusuk 4√2 cm. Jarak antara bidang PUW
dan bidang QVS adalah …

Penyelesaian :

Bidang PUW dan QVS keduanya sejajar sehingga jarak kedua bidang tersebut sama
dengan seperbagian jaraknya dari diagonal ruang kubus. Misalkan A adalah titik
tengah UW dan B titik pada ruas garis AP, sedemikian sehingga TB⊥PA.

79
Diketahui panjang TA setengah dari panjang diagonal bidang kubus sehingga
TA = × 4√2 . √2 = × 8 = 4 cm dan PT = 4√2 cm. Dengan menggunakan

Teorema Pythagoras, diperoleh


𝑃𝐴 = √𝑃𝑇 + 𝑇𝐴

= (4√2) + 4

= √32 + 16
= √48
= 4√3 cm
Karena TB adalah garis tinggi segitiga yang ditarik dari titik T, maka dengan
menggunakan rumus kesebangunan, diperoleh
PT × TA
TB =
PA
4√2 × 4
=
4√3
4√6 4
= = √6 cm
3 3
Jarak titik R ke bidang QVS sama dengan TB, yaitu √6 cm, sedangkan panjang

diagonal ruang TR= 4√6. Dengan demikian, jarak bidang PUW dan QVS adalah
4 4 4
|PUW. QVS| = 4 − − √6 = √6 cm
3 3 3
4
∴ Jadi, jarak antara bidang PUW dan bidang QVS adalah √6 cm
3
3. Diketahui suatu lingkaran kecil dengan radius 3√2 melalui pusat suatu lingkaran besar
yang mempunyai radius 6 Ruas garis yang menghubungkan dua titik potong lingkaran
merupakan diameter dari lingkaran kecil, seperti pada gambar. Luas daerah irisan kedua
lingkaran adalah ... (Soal SBMPTN 2017)

80
A. 18𝜋 + 18
B. 18𝜋 − 18
C. 14𝜋 + 14
D. 14𝜋 − 15
E. 10𝜋 + 10

Penyelesaian :

Luas daerah irisan kedua lingkaran jika kita arsir kurang lebih gambarnya menjadi
sebagai berikut :

Pada soal diberitahu ruas garis yang menghubungkan dua titik potong lingkaran
merupakan diameter dari lingkaran kecil, sehingga gambar dapat kita sajikan seperti
berikut :

81
Dari gambar diatas luas irisan lingkaran adalah luas daerah biru ditambah luas daerah
kuning. Kita dapat menghitung luas daerah biru yang merupakan luas setengah
lingkaran kecil karena AC merupakan diameter lingkaran kecil.

1
𝐿 = 𝜋𝑟
2

= 𝜋 3√2 = 𝜋(18)

= 9𝜋

Untuk menghitung luas daerah kuning yang merupakan luas tembereng lingkaran
yang besar, dapat digunakan dengan menghitung selisih luas juring ABC dengan luas
segitiga ABC.

Karena AC merupakan diameter sehingga 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴𝐵𝐶 = 90˚, Sehingga :

90˚
𝐿 𝐴𝐵𝐶 = 𝜋𝑟
360˚

= 𝜋(6)

= 𝜋26 = 9𝜋

1
𝐿 = 6∙6
2
= 18

𝐿 = 9𝜋 − 18

Luas irisan lingkaran adalah 𝐿 +𝐿 yaitu 9𝜋 + 9𝜋 − 18 = 18𝜋 − 18

Jawaban : B

82
 Soal Olimpiade
4. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm. Jika besar sudut antara BF dan
bidang ACF adalah 𝜃, 𝑚𝑎𝑘𝑎 cos 𝜃 ...
A. √6
B. √3
C. √3
D. √6
E. √3

Penyelesaian :

Misalkan P titik tengah AC. Sudut 𝜃 adalah sudut antara garis PF dan BF. Perhatikan
bahwa segitiga BFP Merupakan segitiga siku-siku di titik B. Panjang BP merupakan
setegah dari panjang diagonal bidang BD. Karena panjang rusuk kubus 6 cm, maka
dengan teorema phytagoras, diperoleh 𝐵𝐷 = 6√2𝑐𝑚 sehingga 𝐵𝑃 = 3√2𝑐𝑚.
Panjang PF dapat ditentukan dengan teorema phytagoras.

𝑃𝐹 = 𝐵𝑃 + 𝐵𝐹

= 3√2 + (6)
= √18 + 36
= √54 = 3√6 𝑐𝑚
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛,
𝑠𝑎 𝐵𝐹 6 2 1
cos 𝜃 = = = = = √6
𝑚𝑖 𝑃𝐹 3√6 √6 3
Jawaban : D
5. Diketahui kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk kubus adalah 12 cm. Titik P terletak pada
perpanjangan rusuk DC sehingga CP : DP = 1 : 3. Jarak titik P dengan bidang BDHF
adalah ... (Soal UN 2009)
A. 6√2 cm
B. 9√2 cm
C. 12√2 cm
83
D. 16√2 cm
E. 18√2 cm

Penyelesaian :

Jarak titik P ke bidang BDHF = jarak titik P ke garis BD ⇒ PQ.


rusuk = a = 12
CP : DP = 1 : 3 ⇒ DC : CP = 2 : 1
DC = 12 ⇒ CP = 6
DP = DC + CP = 12 + 6 =18
𝐵𝐷 = 𝑎√2 = 12√2

Perhatikan segitiga BDP

Dengan menggunakan rumus luas segitiga diperoleh :


1 1
× 𝐵𝐷 × 𝑃𝑄 = × 𝐷𝑃 × 𝐵𝐶
2 2
𝐵𝐷 × 𝑃𝑄 = 𝐷𝑃 × 𝐵𝐶
12√2 × 𝑃𝑄 = 18 × 12
→ 𝑃𝑄 = 9√2
Jawaban : B

84
DAFTAR PUSTAKA

https://www.konsep-matematika.com/2016/04/konsep-jarak-pada-dimensi-tiga-atau-
bangun-ruang.html
https://www.konsep-matematika.com/2016/04/jarak-titik-dan-bidang-pada-dimensi-
tiga.html
https://www.konsep-matematika.com/2018/01/sudut-antara-dua-bidang-pada-dimensi-
tiga.html

https://www.konsep-matematika.com/2018/01/sudut-antara-dua-garis-pada-dimensi-
tiga.html

85
SOAL INDIVIDU

Nama : Rifqi S A

Nim : 1192050085

1. Tarif tiket masuk ke tempat wisata pantai Kutai di Bali untuk 2 orang dewasa dan 3 orang
anak-anak adalah Rp 28.000,00 dan untuk 3 orang dewasa dan 4 orang anak-anak adalah
Rp 40.000,00. Jika sepasang suami istri dan dua orang anaknya akan berpergian ke
tempat wisata pantai Pandawa, berapakah total harga tiket yang harus mereka bayar?
2. Tentukan penyelesaian dari persamaan ekponensial berikut ini 22x-7 = 81-x
3. Penyelesaian dari pertidaksamaan ini adalah |2x – 5| < |x + 4|
4. Garis y = 2ax - b digeser 2 satuan ke kanan dan 1 satuan ke bawah, lalu dicerminkan
terhadap sumbu -y, sehingga menghasilkan garis y = -4x . Nilai a-b
5. Tiga buah bilangan membentuk barisan geometri. Jumlah ketiga bilangan tersebut sama
dengan 35, sedangkan hasil kali ketiga bilangan itu sama dengan 1.000. Maka tentukan
barisan geometri tersebut!
6. Tentukan persamaan elips yang memiliki puncak di (0,13) , fokus terdekat dengan titik
puncak itu adalah (0,5) , dan pusatnya di titik asal.
7. Ali menabung di bank sebesar Rp.4.000.000,00 dengan suku bunga tunggal 15%
pertahun. Pada saat diambil uang Ali menjadi Rp.4.600.000,00. Lama Ali menabung
adalah
8. Himpunan penyelesaian dari persamaan cos 2x - sin x = 0 untuk 0 < x < 180 adalah
9. Penyelesaian dari ∫ 4 sin 4x cos 2x dx =
10. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 6 cm. Jika S adalah titik potong EG dan FH,
tentukan jarak DH ke AS!

86
Penyelesaian :

1. Misalkan tarif tiket masuk untuk dewasa = x dan untuk anak-anak = y, maka memenuhi
persamaan SPLDV yakni:

2x + 3y = 28000 . . . pers (1)

3x + 4y = 40000 . . . pers (2)

2x + 2y = . . . ?

Langkah I

Eliminasi x dengan menyamakan koefesien x pada persamaan 1 dan 2 terlebih dahulu, maka:

2x + 3y = 28000 x3

3x + 4y = 40000 x2

6x + 9y = 84000

6x + 8y = 80000

--------------------- -

y = 4000

Langkah II

Subtitusi nilai y ke persamaan 1, yakni:

2x + 3y = 28000

2x + 3(4000) = 28000

2x + 12000 = 28000

87
2x = 16000

x = 8000

Jadi harga tiket masuk untuk dewasa adalah Rp 8.000,00 dan untuk anak-anak adalah Rp
4.000,00

Langkah III

Bayar = 2x + 2y

Bayar = 2(8000) + 2(4000)

Bayar = 16000 + 8000

Bayar = 24000

Jadi, total harga tiket yang harus mereka bayar adalah Rp 24.000,00

2. 22x-7 = 81-x
22x-7 = (23)1-x
22x-7 = 23-3x
karena basis sama, maka
2x-7 = 3 - 3x
5x = 10
x=2
Sehingga kita peroleh x = 2

3. Kedua ruas dikuadratkan:


(2x – 5)2 < (x + 4)2
(2x – 5)22 – (x + 4)22 < 0
(2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0 (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))
(3x – 1).(x – 9) < 0
Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0
x = 1/3 atau x = 9
Buat garis bilangannya sehingga penyelesaiannya: {x | 1/3 < x < 4}

4. Garis y = 2ax - b digeser 2 satuan ke kanan dan 1 satuan ke bawah, artinya ditranslasikan
menjadi
y – ( -1) = 2a( x – 2 )- b
y + 1 = 2ax – 4a – b
Garis ini dicerminkan terhadap sumbu -y, berarti kita hanya perlu mengganti x menjadi -.
y + 1 = 2a( -x )– 4a – b
y = -2ax – 4a – b – 1
Karena diketahui bayangan garisnya adalah y = -4x , maka berdasarkan bentuk y = -2ax –
4a – b – 1 , kita peroleh

88
-2a = -4 menjadi a = 2
dan konstantanya 0, ditulis
-4a – b – 1 = 0
-4(2) - b - 1 = 0
b = -9
Dengan demikian, nilai a – b = 2 – (-9) = 11

5. Misal ketiga bilangan tersebut a/r, a, ar


a/r + a + ar = 35 , a/r, a, ar = 1000 menjadi a3= 1000 menjadi a = 10
Dengan a = 10
a/r + a + ar = 35
10/r + 10 + 10r = 35
10 + 10r + 10r2 = 35r ( dikali r dua ruas )
2r2 – 5r + 2 = 0
Didapat r = ½ atau r = 2
Untuk a = 10 dan r = ½ maka barisan menjadi = 20, 10, 5
Untuk a = 10 dan r = 2 maka barisan menjadi = 5, 10 ,20

6. Diketahui xp= yp = 0 (pusat di titik asal) dan satu puncak elips di ( 0,13 ). Ini berarti b =
13.
Diketahui juga fokus di ( 0,5 ) , berarti jarak titik pusat ke fokus adalah c = 5 .
Kuadrat panjang semi sumbu minornya adalah
a2 = b2 – c2 = 13.13 – 5.5 = 144
Jadi, persamaan elipsnya adalah
( x – xp )2 : a2 + ( y – yp )2 : b2 = 1
x2 / 144 + y2 / 169 = 1

7. Hal pertama yang dicari adalah bunga tabungan yang didapatkan oleh ali selama

menabung.

Bunga = tabungan akhir – tabungan awal

Bunga = 4.600.000 – 4.000.000

Bunga = 600.000

Bunga = a . p . M

600.000 = a . 15% . 4.000.000

600.000 = a . (15/100) . 4.000.000

60 = 15a

a = 4 tahun

89
8. Kita tahu :

cos2x = 1 – 2sin2x

Untuk itu, dapat ditulis

( 1 – 2sin2x ) – sin x = 0

– 2sin2x – sin x + 1 = 0

2sin2x + sin x - 1 = 0

( 2sinx – 1 ) ( sin x + 1 ) = 0

Pembuat nol:

2 sin x – 1 = 0 maka sin x = 1/2

atau

sin x + 1 = 0 maka sin x = -1

Kemungkinan 1:

Sin x = ½ = sin 30

X = 30 + k . 360 atau x = ( 180 – 30 ) + k . 360

Untuk k = 0 , selanjutnya diperoleh x = 30 atau x = 150

Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan trigonometri tersebut adalah { 30, 150 }

9. ∫ 4 sin 4x cos 2x dx = ...

⇒ ∫ 4/2[sin (4x+2x) + sin (4x−2x)] dx

⇒ ∫ (2sin 6x + 2sin 2x) dx

= −2/6cos 6x + (−2/2cos 2x) + C

= −1/3cos 6x − cos 2x + C

10.

90
Untuk mencari HS, terlebih dahulu kita mencari panjang HF.
HF=√(62 + 62 ) = √(36+36) = √72 = 6√2 cm
Sehingga panjang HS adalah setengah dari panjang HF.
HS=1/2 HF =1/2 6√2 =3√2 cm
Maka jarak DH ke AS adalah 3√2 cm.

91
Nama : Rindiani Nur Sifa Padila

NIM : 1192050088

Kelas : 4C Pendidikan Matematika

Soal Dan Pembahasan

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SMA/MA

1. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp. 17.000 dari 3 buah mobil dan 5 buah
motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2 buah motor ia mendapatkan uang sebesar
18.000 . jika terdapat 20 mobil dan 30 motor, banyak uang parkir yang diperoleh
adalah…
Penyelesaian :
Misalkan : mobil = x, dan motor = y.
Ditanyakan : 20x + 30y =…?
Model matematika :
3x + 5y = 17.000………(1)
4x + 2y = 18.000………(2)
Eliminasi persamaan (1) dan (2)
3x + 5y = 17.000 | x4 | 12x +20y = 68.000
4x + 2y = 18.000 | x3 | 12x +6y = 54.000
14y = 14.000
.
Y=

Y = 1.000
Substitusi nilai y = 1.000 ke persamaan (1)
3x + 5y = 17.000
3x + 5 (1.000) = 17.000
3x + 5.000 = 17.000
3x = 17.000 – 5.000
3x = 12.000
.
X=

92
X = 4.000
Jadi, biaya parkir 1 mobil Rp. 4.000 dan 1 motor Rp. 1.000 mka :
20x + 30y = 20(4.000) + 30(1.000)
= 80.000 + 30.000
= 110.000
Jadi, banyak uang yanga akan diperoleh oleh tukang parkir adalah Rp. 110.000
2. Seorang peneliti sedang mengamati sebuah pertumbuhan suatu bakteri di sebuah
labolatorium mikrobiologi. Pada kultur bakteri tertentu, suatu bakteri membelah menjadi
r bakteri setiap jam. Hasil pengamatan menunjukan bahwa jumlah bakteri pada akhir 3
jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi
40.000 bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak bakteri sebagai hasil
pembelahan dan mencari tahu banyak bakteri pada ahir 8 jam adalah..
Penyelesaian :
Xt = rtx0 …………..(1)
Dengan t banyaknya jam x0 adalah jumlah bateri saat t0, dan r adalah banyaknya bakteri
setelah pembelahan 1 jam.
Diketahui :
t=3 X3 = r3x0 = 10.000
t=5 X5 = r5x0 = 40.000
maka :
𝑥5 40.000
=
𝑥3 10.000
r5x0
=4
r3x0
r2 = 4
r=2
jadi peneliti tersebut menemukan bahwa bakteri membelah menjadi 2 setiap 1 jam
t=0 r=2
r3x0 = 10.000
(2)3 x0 = 10.000
8 x0 = 10.000
x0 = 1.250

93
maka :
r8x0 = (2)8 (1.250)
=(256) (1.250)
= 320.000
Jadi, pada akhir 8 jam peneliti mendapatkan bakteri mencapai 320.000 bakteri.
3. Perjalanan dari kot A ke kota B dengan kecepatan 30 meter/menit dan kembali ke kota A
dengan kecepatan 45 meter/menit, memerlukan waktu paling lama 30 menit.berapakah
jarak paling jauh dari kota A ke kota B…….
Penelesaian :
Misalkan, jarak kota A ke kota B = x
Waktu yang di tempuh dari kota A ke kota B =

Waktu yang diperlukan dari kota B ke kota A =

Maka :
𝑥 𝑥
+ ≤ 30
30 45
𝑥 𝑥
90 𝑥 + ≤ 90𝑥30
30 45
3𝑥 + 2𝑥 ≤ 2700
5𝑥 ≤ 2700
𝑥 ≤ 540
Jadi, jarak paling jauh anatara kota A ke kota B adalah kurang dari sama dengan 540
meter.
4. Arman membeli 5 pensil dan 3 penghapus sedangkan susi membeli 4 pensil dan 2
penghapus di toko yang sama. Di kasir, arman membayar Rp. 11.500 sedangkan susi
membayar Rp. 9.000. jika dodi membeli 6 pensil dan 5 penghapus. Berapakah yang harus
di bayar dodi…..
Penyelesaian :
Harga satuan pensil = x harga satuan penhapus = y
Disusun kedalam sistem persamaan dua variabel
5x + 3y = 11.500
4x + 2y = 9.000

94
Sistem persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yaitu :
5 3 𝑥 11.500
𝑦 =
4 2 9.000
Menggunakan cara invers matriks :
𝑥 2 −3 11.500
𝑦 = ( )( )
( )( ) −4 5 9.000
𝑥 2(11.500) −3(9.000)
𝑦 =−
−4(11.500) 5(9.000)
𝑥 −4.000
𝑦 =−
−1.000
𝑥 2.000
𝑦 =
5.00
x = 2.000
y = 500
maka, harga satuan pensil Rp. 2.000 dan harga satuan penghapus Rp. 5.00
6x + 5y = 6(2.000) + 5(5.00)
= 12.000 + 2.500
= 15.500
Jadi, uang yang harus di bayar dodi adalah Rp. 15.500
5. Jumlah produksi suatu pabrik pada setiap bulannya membentuk deret aritmatika. Jika
banyak produksi bulan ke empat sebanyak 17 ton dan jumlah produksi selama 4 bulan
pertama 44 ton, maka banyak produksi pada bulan ke lima adalah…..
Penyelesaian :
Diketahui :
U4 = 17 S4 = 44
Dengan menggunakan rumus jumlah deret aritmatika, yaitu :
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛)
2
Diperoleh :
4
𝑆4 = (𝑎 + 𝑈4)
2
44 = 2(𝑎 + 17)
44
= 𝑎 + 17
2
22 = a + 17

95
a = 22 - 17
a = 15
selanjutnya, dicari setiap selisih tiap suku yang berdekatan yaitu :
U4 = a + 3b = 17
= 5 + 3b = 17
3b = 17 – 5
3b = 12
b=

b=4
jadi, banyaknya produsi pada bulan ke lima yaitu :
U5 = a + 4b
= 5 + 4(4)
= 5 + 16
= 21 ton
6. Di Ciamis terdapat taman yang dinamai Rindiani garden, taman ini terletak diantara
gedung islamic center dan mesjid agung. Taman tersebut dikekelingi jalan berbentuk
elips dengan panjang sumbu mayor dan minornya secara berturut-turut adalah 458 meter
dan 390 meter, apabila pengelola taman tersebut ingin membangun air mancur pada
masing masing titik fokus taman tersebut, tentukan jarak antara air mancurnya….
Penyelesaian :
Diketahui :
Panjang sumbu mayor = 2a = 458 meter
Maka, a = = 229 𝑚

Panjang sumbu minor = 2b = 390 meter


Maka, b = = 195 𝑚

Nilai fokus dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan fokus :


C2 = a2 – b2
= (229)2 – (195)2
= (229 + 195) (229-195)
= 14.416

96
C ≈ 120
Karena titik fokus elips hanya ada 2, maka air mancur yang dibangun ditempatkan hanya
pada 2 posisi tersebut. Jadi jarak antara kedua air mancur tersebut kira-kira 2(120) = 240
meter.
7. Hilmy membeli sebuah baju di toko rindiani jaya dengan harga Rp. 80.000, namun toko
tersebut tengah berbagi diskon sebesar 30 % untuk setiap pembelian. Jadi, berapa uang
yang harus di bayar Hilmy…..
Penyelesaian :
Harga barang = Rp. 80.000

Diskon 30 % = 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔

= 𝑥 80.000

= Rp. 24.000
Uang yang harus dibayar Hilmy :
= Harga barang – harga diskon
= 80.000 – 24.000
= Rp. 56.000
8. Dari suatu titik pada bukit, tampak ujung ujung suatu landasan pacu bandara Kuala Namu
yang sedang di bangu horizontal dengan sudut depresi 53° dan 14°. Jarak ujung landasan
yang lebih dekat sepanjang lereng bukit adalah 870 meter. Jika sin 53° = 0,8 dan tan 14°
= 0,25 maka panjang landasan pacu tersebut adalah…….
Penyelesaian :
Permasalahan diatas di representasikan oleh sketsa gambar beriku :
Puncak bukit D

53° 14°
Dasar bukit A 870 m B landasan pacu C
Karena sin 53° = 0,8 = maka tan 53° = =

Pada ABD panjang AD dapat ditentukan dengan menggunakan tangen yaitu :

97
tan 53° =

AD = AB x tan 53°
AD = 870 x

AD = 1.160 meter
Pada ACD panjang AC dapat ditentukan dengan ,menggunakan tangen yaitu :
tan 14° =

AC =
°
.
AC = ,

AC = 4.640 meter
Dengan demikian :
BC = AC – AB
= 4.460 – 870
= 3.770 meter.
Jadi panjang landasan pacu tersebut adalah 3.770 meter
9. 10. Sebuah segutiga siku-siku dibentuk dengan menggunakan ruas garis 3x + 2y = 6 dan
sumbu koordinat seperti gambar berikut :
Y

3x + 2y = 6

0 2 x

Tentukan volume benda putar yang terbentuk jika daerah yang diarsir di putar
mengelilingi sumbu y….

Penyelesaian :

98
Bila segitiga siku siku itu diputar mengelilingi sumbu y, maka akan membentuk sebuah
kerucut dengan jari jari alas 2 dan tinngginya 3.

Dengan menggunakan rumus volume kerucut diperoleh :

V = 1/3 ℼr2t

V = 1 / 3 ℼ . (2)2 . 3

V = 4ℼ

Dengan menggunakan rumus integral untuk menentukan volume kerucut tersebut.

Dari 3x + 2y = 6 dapat dinyatakan dalam 𝑥 = .

Daerah yang diarsir ditinjau dari sumbu y berada selang [0,3] (batas integral). Dengan
demikian, diperoleh :

V = ℼ∫ 𝑥 𝑑𝑦

= ℼ∫ ( ) 𝑑𝑦

=ℼ∫ . (3 − 𝑦) 𝑑𝑦

= ℼ ∫ (9 − 6𝑦 + 𝑦 )𝑑𝑦

= ℼ [9𝑦 − 3𝑦 + 𝑦 ]

= ℼ . (9(3) − 3(3) + (3) )

= ℼ .9

=4ℼ

Jadi volume benda putar yang berbentuk (kerucut) adalah 4 ℼ

99
10. 10. Perhatikan sketsa gambar berikut :
H G H

E F 2a cm

D C D 2a√2 cm B

A 2a cm B

Perhatikan, segitiga ABD (siku siku di A). panjang BD dapat ditentukan dengan rumus
phytagoras, yaitu :
BD = √𝐴𝐵 + 𝐴𝐷
= (2𝑎) + (2𝑎)
= √8𝑎
= 2a √2 cm
Perhatikan, segitiga BDH (siku siku di D). panjang HB juga dapat ditentukan dengan
rumus phytagoras, yaitu :
HB = √𝐵𝐷 + 𝐷𝐷𝐻

= (2𝑎√2) + (2𝑎)

= √8𝑎
= 2a √3 cm
Jadi, panjang ruas garis HB adalah 2a √3 cm

100
Nama : Sayufi Atqia Putri

NIM : 1192050097

Kelas : 4C Pendidikan Matematika

Soal dan Pembahasan Materi Kapita selekta SMA/MA

1. Gea, Rara dan Dino adalah siswa yang akan mewakili sekolahnya dalam olimpiade
tingkat provinsi, mereka bertiga harus sering berlatih mengerjakan soal olimpiade. Gea
dan Rara mengerjakan latihan soal olimpiade bersama- sama dalam waktu 20 menit. Jika
mereka mengerjakannya secara sendiri-sendiri, Gea mampu mengerjakanya 5 menit lebih
cepat dari Rara. Berapa waktu yang dibutuhkan Dino jika ia mampu mengerjakan soal
tersebut dua kali lebih cepat dari Rara ?
Pembahasan :
Pemisalan : Gea = X Rara= Y dan Dino = Z
Diketahui :
 𝑥 + 𝑦 = 20
 𝑦 =𝑥+5
 𝑦 = 2𝑧

Ditanyakan : nilai z = ?

Jawab :

𝑥 + 𝑦 = 20 𝑦=𝑥+5 𝑦 = 2𝑧
𝑦 = 7,5 + 5 𝑦
𝑥 + (𝑥 + 5) =𝑧
2
𝑦 = 12,5
= 20 12,5
=𝑧
2𝑥 + 5 = 20 2
2𝑥 = 15 𝑧 = 6,25

𝑥 = 7,5
Jadi waktu yang dibutuhkan dino untuk menyelesaikan latihan soal olimpiade tersebut
adalah 6, 25 menit.

101
2. Ardita memiliki kelereng yang disimpan dalam sebuah kotak, ada yang berwarna biru (b)
dan ada yang berwarna putih(p). jika b dan p adalah akar- akar dari persamaan 𝑥 −
10|𝑥| − 96 = 0, berapakah jumlah kelereng yang dimiliki Ardita ?
Pembahasan:
𝑥
|𝑥| sehingga diperoleh persamaan :
−𝑥

𝑥 − 10(−𝑥) − 96 = 0 𝑥 − 10(𝑥 ) − 96 = 0
𝑥 + 10𝑥 − 96 = 0 𝑥 − 10𝑥 − 96 = 0
(𝑥 + 16)(𝑥 − 6) = 0 (𝑥 − 16)(𝑥 + 6) = 0
𝑥 = −16 𝑥=6 𝑥 = 16 𝑥 = −6

𝑥 = |16| 𝑑𝑎𝑛 |6|


maka jumlah kelereng yang dimiliki Ardita = |16| + |6| = 22 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔

3. Di kota Batur telah terjadi gempa bumi, jika dilihat dari peta episentrum (titik pusat)
terletak koordinat (6,4) dan gempa tersebut memliki radius 49 km. Apakah masyarakat
yang berada pada lokasi koordinat peta (42, 31) akan merasakan gempa tersebut?
Pembahasan :
Pusat (6,4),
Radius (d) = 49
posisi masyarakat (42,31)
Kita cari jarak dari titik (6,4) ke titik (42,31)

102
𝑑= (𝑥 + 𝑥 ) + (𝑦 − 𝑦 )

= (42 − 6) + (31 − 4)

= √36 + 27 (42,31)

= √1296 + 729
= √2025
(6,4)
= 45

Karena 𝑑 = 45 < 49 maka masyarakat pada lokasi tersebut akan merasakan dampak
dari gempa bumi tersebut.
4. Suatu lapangan berbentuk elips dengan persamaan tepi 16𝑥 + 25𝑦 = 3600, akan
dipasang jaring di sekelililngnya. Hal pertama yang dilakukan adalah membuat 4 tiang
sebagai penyangganya seperti terlihat pada gambar berikut:

B● ●D


C

Berapa luas jaring yang dibutuhkan jika tinggi jaring itu 3 m ?


Pembahasan :

Diketahui : persamaannya adalah  Jika dilihat dari gambar,


16𝑥 + 25𝑦 = 3600, ubah bentuk 𝐵𝐷 = 𝑆𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = 2𝑎
persamaan tersebut = 2 ∙ √225
16𝑥 + 25𝑦 = 3600 = 30
16𝑥 25𝑦 𝐴𝐶 = 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = 2𝑏
+ =1
3600 3600
= 2 ∙ √144
𝑥 𝑦
+ =1 = 24
225 144
Maka : 𝑎 = 225 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 144

103
Luas jaring:
 Sehingga luas jaring
Tinggi Jaring

= 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔


Keliling elips = 89,5 × 3
1 = 268,5
𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠 = ∙ 𝜋 ∙ (𝐴𝐶 + 𝐵𝐷)
2
⸫ jadi luas jaring yang dibutuhkan
1
= ∙ 3,14 ∙ (24 + 30) adalah 268,5 m²
2
= 89,5

5. Ditahun 2021, Heru memiliki tabungan sebesar Rp. 150.000.000 ia ingin membeli mobil
Xyezet, ternyata harga mobil baru tersebut sebesar Rp. 260.000.000. Jadi Heru memilih
alternative lain yaitu membeli mobil bekas dengan type yang sama nantinya, karena
harga penurunan pertahun dari mobil tersebut sangat besar yatu 17%. Pada tahun berapa
Heru bisa membeli mobil tersebut seharga dengan tabungan yang ia miliki?
Pembahasan :
Diketahui:
harga yang diinginkan (Mn)= Rp. 150.000.000

104
harga awal mobil (Mo)= Rp. 260.000.000
besar penurunan pertahun (b) = 17%
ditanyakan : waktu (n) =?

𝑀𝑛 = 𝑀𝑜(1 − 𝑏)
150.000.000 = 260.000.000 (1 − (0.17))
150.000.000 = 260.000.000 (0,83)
150.000.000
= (0,83)
260.000.000
0,57692 = (0,83)
( , )
𝑛 = log 0,57692
𝑛 =3
⸫ Jadi Heru bisa membeli mobil tersebut pada 3 tahun lagi yaitu pada tahun 2024
6. Nano adalah seorang mahasiswa yang sering membuat video pembelajaran Matematika
dan menguploadnya ke channel youtube-nya. Kualitas konten dapat diukur dari
banyaknya subscribe di channelnya, menurut prediksi pada channelnya, banyaknya
subsribe terus meningkat mengikuti fungsi 𝑓 (𝑥) = 2 + 𝑥, dengan x adalah rentang
waktu (bulan). Tentukan banyaknya subsribe channel milik Namo setelah satu tahun !
Pembahasan : 1 tahun= 12 bulan

𝑓 (𝑥) = 2 + 𝑥 ⸫ Jadi banyaknya subsribe pada channel


𝑓(12) = 2 + 12 youtube nano setelah satu tahun adalah
𝑓 (12) = 4096 + 12 = 4108 4108 subscibed

7. Kota Abece menjadi langganan banjir setiap musim hujan datang, air akan meninggi
ketika hujan lebat dan kembali surut saat hujan mulai berhenti. Berdasarkan berkiraan
keadaan ini akan terus berlangsung selama 15 hari kedepan. Ketinggian air banjir
mengikuti fungsi 𝑓(𝑥) = 30 − 30 sin(90𝑥° + 180°) dengan x adalah rentang hari.
Sebagai langkah darurat, masyarakat akan membuat tanggul saat banjir reda. Pada hari
keberapa masyarakat akan membuat tanggul tersebut ?
Pembahasan :

105
Banjir dikatakan reda apabila ketinggian air = 0 cm
 𝑓(𝑥) = 30 − 30 sin(90𝑥° + 180°)  sin(90° + 𝑘. 360) = sin(90𝑥° + 180°)
0 = 30 − 30 sin(90𝑥° + 180°) (90° + 𝑘. 360) = (90𝑥° + 180°)
−30 = −30 sin(90𝑥° + 180°) ((90° − 180°) + 𝑘. 360) = 90𝑥°
= sin(90𝑥° + 180°) −90° + 𝑘. 360 = 90𝑥°
−90 + 𝑘. 360
1 = sin(90𝑥° + 180°) = 𝑥°
90
sin(90° + 𝑘. 360) = sin(90𝑥° + 180°)
−1 + 𝑘. 4 = 𝑥

𝑥 = −1 + 𝑘. 4
 𝑘 = 1 → 𝑥 = −1 + 1 ∙ 4 = 3
 𝑘 = 2 → 𝑥 = −1 + 2 ∙ 4 = 7
 𝑘 = 3 → 𝑥 = −1 + 3 ∙ 4 = 11
⸫ jadi masyarakat bisa membuat tanggul tersebut saat banjir reda yaitu pada hari ke
3, 7 dan 11.

8. Tubuh yang sehat bukan hanya harus berolahraga namun asupan makanan juga yang
harus dijaga. Kita harus memakan banyak makanan yang mengandung protein seperti
memakan telur ayam rebus dan susu sapi. Dalam setiap satu butir telur ayam dan satu
gelas susu sapi mengandung 18 gram protein, sedangkan dua butir telur ayam dan satu
gelas susu sapi mengandung 24 gram protein. Berapa banyak protein yang terkandung
dalam masing masing makanan itu?
Pembahasan:
Misal:
X : protein dalam sebutir telur (gram)
Y : protein dalam segelas susu (gram)
Dari pernyataan diatas didapat persamaan matriksnya:
2 1 𝑥 24
=
1 1 𝑦 18
Untuk menentukan nilai x dan y dengan menggunakan invers matriks
𝑥 2 1 24
𝑦 = 1 1 18

106
𝑥 1 1 −1 24
𝑦 =
2.1 − 1.1 −1 2 18
𝑥 1 1.24 + (−1). 18
𝑦 = 1 −1. 24 + 2.18
𝑥 24 − 18
𝑦 = −24 + 36
𝑥 6
𝑦 = (12)
⸫ jadi kandungan protein yang terdapat dalam satu telur ayam adalah 6 gram
sedangkan pada segelas susu adalah 12 gram.

9. Koya mencoba berjualan kerudung secara online, ia membeli kerudung ke seorang seller
dengan harga Rp. 25.000. Koya menjual kerudung tersebut dengan harga Rp. 35.000,
sebelum menjual kerudung itu ia menambahkan aksesoris seharga Rp. 2000 pada setiap
kerudung. Jika Koya mendapat keuntungan Rp. 536.000 setiap bulannya. Berapa banyak
kerudung yang terjual dalam satu bulan?
Pembahasan :
Untung = harga jual – (harga beli + aksesoris )
= 35.000 − (25.000 + 2.000)
= 35.000 − 27.000
= 8.000

. .
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 = = 67 𝑏𝑢𝑎ℎ
.

⸫ jadi banyaknya kerudung yang terujual adalah 67 buah

10. Gofar akan membuka sebuah cafe, ia membeli sebuah kios dengan ukuran 6m x 8m
dengan tinggi 3m, gofar akan memasang cctv pada salah satu sudut ruangan tersebut,
jarak jangkauan jelas cctv adalah 9 meter. Jika ada objek yang bergerak di sudut ruangan
itu, apakah cctv itu dapat merekam objek tersebut dengan jelas ?
Pembahasan :
Misal ruangan tersebut digambarkan dengan balok ABCD.EFGH seperti pada gambar
berikut: H

107
G
Jika cctv berada pada titik H dan
E F
4m objek berada pada titik B maka
untuk mengetahui objek itu
D C terekan atau tidaknya, kita harus
6m
A 8m B mengetahui jarak cctv ke objek

H
G
D
E F
4m
6m

D C
6m
A A B
8m B 8m

108
Nama : Sintya Rahma Fadillha

NIM : 1192050102

Kelas :4C

Soal Individu

Kapita Selekta Matematika SMA/MA

Sistem Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Dan Kuadrat Dua Variabel


1. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di bawah ini adalah:

y= x2-2x-3, y=-x2-2x+5

Jawab :

Substitusikan persamaan dari y = x2 -2x – 3 ke dalam persamaan y = -x2 -2x + 5,


sehingga:

x2 -2x – 3 = -x2 -2x + 5


<=> 2x2 -8 = 0
<=> x2 – 4 = 0
<=> (x – 2)(x + 2) = 0
<=> x = 2 atau x = -2

Untuk x = 2
y = x2 – 2x – 3
y = (2)2 -2 (2) – 3
y=4–4–3
y = -3

Untuk x = -2
y = x2 – 2x – 3
y = (-2)2 -2 (-2) – 3
y=4+4–3
y=5

109
Maka dari itu, himpunan penyelesaiannya dari soal di atas adalah {(-2,5),(2,-3)}

Pertidaksamaan Logaritma

2. Nilai x yang memenuhi log 𝑥 + √8 > − log(𝑥 − √8) adalah…

Jawab :

log 𝑥 + √8 > − log(𝑥 − √8)

⇔ log 𝑥 + √8 + log(𝑥 − √8) > 0

⇔ log( 𝑥 + √8 𝑥 − √8 ) > 0

⇔ log(𝑥 − 8) > 0

⇔ log(𝑥 − 8) > 𝑙𝑜𝑔( )

⇔ log(𝑥 − 8) > log 1

Diperoleh a = , f(x) = x2-8, dan g(x) = 1

Nilai a = (0<a<1) sehingga berlaku:

f(x) = g(x)

⇔ x2-8 < 1

⇔ x2-9 <0

Pembuat nol :
x2-9 <0

⇔ (x-3)(x+3) =0

110
⇔ x1 =3 atau x2 =-3
+++ +++
-3 0 3

Syarat nilai x untuk log 𝑥 + √8 sebagai berikut.

𝑥 + √8 = 0 ⇔ x > - √8

√8 0

Syarat nilai x untuk log 𝑥 − √8 sebagai berikut.

𝑥 − √8 = 0 ⇔ x > √8

0 √8

Dari (1),(2) dan (3) diperoleh nilai x yang memenuhi adalah √8 < 𝑥 < 3

Pertidaksamaan Pecahan, Irrasional Dan Mutlak

3. Alvina seorang ahli gizi, Alvina wajib mempertimbangkan beberapa faktor saat
merancang pola makanan bernutrisi, seperti berat badan dan usia. Oleh karenanya, Alvina
mempergunakan rumus untuk mengontrol kandungan kalori dalam makanan. Jika unit
batas kesehatan tertentu per hari dirumuskan dengan
p(k) =
dimana k adalah jumlah kalori makanan. Tentukan batasan kalori per hari agar unit batas
kesehatan tidak lebih dari 4 unit!
Jawab :
Oleh karena unit batas kesehatan tidak lebih dari 4 unit, maka
p(k) ≥ 4
⇔ ≤4
⇔ −4 ≤0
( )
⇔ ≤0
⇔ ≤0

111
Pembuat nol pembilang :
k + 8 = 0 <=> k = -8
Pembuat nol penyebut :
k - 2 = 0 <=> k = 2
Jadi, batasan jumlah kalori yang harus dikonsumsi per hari adalah {k ∈ ℝ | -8 ≤ k ≤ 2}.
Matriks dan Transformasi Geometri

4. Diketahui segitiga PQR dengan titik A(3,2), B(4,1), dan C(-2,1). segitiga tersebut
dirotasikan 180° terhadap titik pusat O(0,0). Tentukan bayangan segitiga ABC adalah. . .

Jawab :

Diketahui :

A(3,2), B(4,1) dan C(-2,1)

Titik pusat O(0,0) dirotasi 180°

Ditanya :

Bayangan segitiga ABC?

Pembahasan :

A(x,y) R(0°,180°) A’(-x,-y)

A(3,2) R(0°,180°) A’(-3,-2)

B(x,y) R(0°,180°) B’(-x,-y)

B(4,1) R(0°,180°) B’(-4,-1)

C(x,y) R(0°,180°) C’(-x,-y)

C(-2,1) R(0°,180°) C’(2,-1)

Jadi bayangan segitiga ABC adalah A’(-3,-2), B’(-4,-1) dan C’(2,-1)

5. Diketahui B’(8, 4) merupakan bayangan titik B(x, y) yang dirotasikan pada pusat (0, 0)
sebersar 90o. Berapakah nilai 2x + y?

112
Jawab :

8 cos 𝜃 −𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑥−0 0


= +
4 𝑠𝑖𝑛𝜃 cos 𝜃 𝑦−0 0

cos 90° − sin 90° 𝑥


= 𝑦
sin 90° cos 90°
0 −1 𝑥
= 𝑦
1 0
−𝑦
=
𝑥

Diperoleh x = 4 dan y = -8. Maka:

2x + y = 2 (4) + (-8)

2x + y = 8 – 8

2x + y = 0

Jadi, nilai 2x + y adalah 0.


Barisan dan Deret

6. Aisyah membuat sebuat roti berbentuk lingkaran dengan diameter 20 cm dipotong


menjadi 10 bagian berbentuk juring. Sudut pusat dari 10 potongan pizza tersebut
membentuk barisan aritmetika. Jika besar sudut pusat potongan roti terkecil sama
dengan 15 dari besar sudut pusat potongan roti terbesar, maka berapakah luas potongan
roti terbesar?

Jawab

Diketahui

U1 = U10 ⇔ 5U1 = U10

Dapat juga ditulis ;

5a = a + 9b ⇔ 20a = 45a …………………….(1)

Jumlah kesepuluh sudut pusat itu akan menjadi jumlah derajat dalam satu putaran yaitu
360°, sehingga:

U1 + U2 + U3 + . . . + U10 = 360°

113
a + ( a + b) + (a + 2b)+. . .+ (a + 9b) = 360°

10a +(1 + 2 + 3 + . . . 9)b = 360°

10a + 45b = 360° ………………………………….(2)

Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2)

10a + 45b = 360°

10a + 20a = 360°

30a = 360°

U1 = a = 12°

Besar sudut pusat potongan roti terbesar adalah

U10 = 5U1 = 5 (12°) = 60°

Luas juring lingkaran dengan sudut pusat 60° dan berjari-jari = 10 cm adalah

°
L= 𝜋𝑟
°

= . 3,14 . 100

= . 3,14

= 52

Jadi luas potongan roti terbesar adalah 52

Irisan Kerucut
( ) ( )
7. Hiperbola − = 1 memiliki garis singgung yang tegak lurus garis 6𝑥 + 3𝑦 −
12.Tentukan garis singgungnya.

Jawab :

Mencari gradien :

6𝑥 + 3𝑦 − 12

3y = -6x + 12

114
y=

y= -2x + 4

m1 = 2

karena tegak lurus maka m1 . m2 = -1

-2 . m2 = -1

m2 =

kemudian,
( ) ( )
− =1

( ) ( )
Sesuai dengan − = 1 sehingga ;

y-k = m (x – h) ± √𝑎 + 𝑏 𝑚

y-k = (x + 1) ± 49 + 6(4)

y–3= x+ ±5

y= x+ +3±5

y= x+ ±5

y1 = x + +5 y2 = x + –5

= x+ = x-

Sehingga garis singgungnya y1= x+ dan y2 = x -

Matematika Keuangan

8. Karina menabungkan uangnya sebesar Rp. 6.000.000,00 di sebuah bank yang


memberikan bunga majemuk 8 % per tahun, maka berapa besar tabungan Karina setelah
4 tahun menabung…..

Jawab :

Diketahui :

115
M (uang yang ditabung) = Rp. 6.000.000,00

b (Beda) = 8 %

ditanya :

besar tabungan Karina setelah 4 tahun (M3).?

Pembahasan :

M4 = M (1 + b )4

M4 = Rp. 6.000.000,00 (1 + 8 % )4

M4 = Rp. 6.000.000,00 (1 + )4

M4 = Rp. 6.000.000,00 (1 + 0,08 )4

M4 = Rp. 6.000.000,00 (1,08 )4

M4 = Rp. 6.000.000,00 (1,36048896)

M4 = Rp. 8.162.933,76

Jadi besar tabungan Karina setelah 4 tahun adalah Rp. 8.162.933,76

Trigonometri

9. Amir dengan tinggi 180 cm berdiri di halaman mengamati puncak gedung dengan sudut
elevasi 45∘. Amir kemudian berjalan sejauh 12 meter mendekati gedung. Di posisi
tersebut, Amir rmengamati puncak gedung kembali dengan sudut elevasi 60∘. Tentukan
tinggi gedung tersebut.

Jawab :

116
Misalkan x adalah jarak dari posisi baru Amir setelah bergerak sejauh 12 meter ke gedung itu.
Dengan menggunakan konsep tangen pad segitiga AOB, diperoleh

tan 45∘=

OB=AO× tan 45∘

OB=(12+x)×1=12+x

x=OB−12
Selanjutnya, gunakan konsep tangen pada segitiga COB.
tan 60∘=

OB=CO×tan 60∘

OB=x×√3 =√3𝑥
Dengan demikian, kita tuliskan
OB=√3 (OB−12)

OB=3OB−12√3

117
(√3 −1)OB=12√3

√ √
OB= ×
√ √

OB=6√3 (√3 + 1 = 18 + 6√3

Tinggi gedung adalah jumlah dari tinggi Sukardi (180 cm = 1,8 m) ditambah panjang BO, yaitu
t=1,8+(18+6√3 )=19,8+ 6√3
Jadi, tinggi gedung itu adalah 19,8+ 6√3 meter

Integral
10. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh 2 grafik yaitu grafik f(x) = 2x3 + x2 – x -1 dan
grafik g(x) = x3 + 2x2 – x -1

Jawab :

Kedua grafik dibuat persamaan f(x) – g(x) untuk mendapat titik potong:

2x3 + x2 – x -1 - x3 + 2x2 – x -1 = 0

x3 - x2 – 6x = 0

(x + 2)(x)(x – 3) = 0

Akar-akarnya merupakan titik potong kedua grafik yaitu x = -2, x = 0, x = 3.

Maka luas grafik tersebut adalah:

A =∫ 𝑓(𝑥 ) − 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑓 (𝑥) − 𝑔(𝑥 )𝑑𝑥 + ∫ 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥 )𝑑𝑥

Dengan a = -2, b = 3, dan c = 0, maka

A =∫ 𝑓(𝑥 ) − 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ x3 − x2 – 6x𝑑𝑥 = [ x4 - x3 - x2 ]0-2

= 0 – ( (-2)4 - (-2)3 - (-2)2

=0–( − − 12 ) =

= [ x4 - x3 - x2 ]30

= ( (3)4 - (3)3 - (3)2 – 0= − 9 − 27 = −

118
Nilai − memiliki tanda (-) mengartikan pada interval 0 ≤ x ≤ 3 kurva g(x) > f(x), sehingga
penulisan integran terbalik. Seharusnya: g(x) – f(x). Luas tidak mungkin (-) sehingga yang
dijumlahkan adalah . Sebagai berikut:

+ = 21

Nama : Siti Fauziah Jamaludin


Nim : 1192050103
Kelas : 4C Pendidikan Matematika

1. Tarif tiket masuk ke tempat wisata pantai Pandawa di Bali untuk 2 orang dewasa dan tiga
orang anak-anak adalah Rp 28.000,00 dan untuk 3 orang dewasa dan empat orang anak-anak
adalah Rp 40.000,00. Jika sepasang suami istri dan dua orang anaknya akan berpergian ke
tempat wisata pantai Pandawa, berapakah total harga tiket yang harus mereka bayar?
Penyelesaian:
Misalkan tarif tiket masuk untuk dewasa = x dan untuk anak-anak = y, maka memenuhi
persamaan SPLDV yakni:
2x + 3y = 28000 . . . pers (1)
3x + 4y = 40000 . . . pers (2)
2x + 2y = . . . ?
Adapun metode yang akan dipilih dalam menyelesaikan SPLTV ini bisa menggunakan
metode campuran (gabungan metode eliminasi dengan metode subtitusi).
Langkah I
Eliminasi x dengan menyamakan koefesien x pada persamaan 1 dan 2 terlebih dahulu, maka:
2x + 3y = 28000 x3
3x + 4y = 40000 x2
6x + 9y = 84000
6x + 8y = 80000
--------------------- -
y = 4000
Langkah II
Subtitusi nilai y ke persamaan 1, yakni:
2x + 3y = 28000
2x + 3(4000) = 28000
2x + 12000 = 28000
2x = 16000
x = 8000

119
Jadi harga tiket masuk untuk dewasa adalah Rp 8.000,00 dan untuk anak-anak adalah Rp
4.000,00
Langkah III
Bayar = 2x + 2y
Bayar = 2(8000) + 2(4000)
Bayar = 16000 + 8000
Bayar = 24000
Jadi, total harga tiket yang harus mereka bayar adalah Rp 24.000,00
2. Dalam basis 10, bilangan bulat positif p memiliki 3 digit, bilangan bulat positif q memiliki p
digit, bilangan bulat positif r memiliki q digit. Nilai untuk terkecil untuk r adalah⋯
Penyelesaian
Bilangan p terdiri dari 3 digit, supaya mendapatkan p bilangan terkecil maka angka pertama
[ratusan] dipilih angka 1 dan sisanya [puluhan dan satuan] dipilih angka nol sehingga
p=100=103−1=102

Bilangan q terdiri dari 100 digit, supaya mendapatkan q bilangan terkecil maka angka
pertama dipilih angka 1 dan sisanya dipilih angka nol sehingga q=10100−1=1099

Bilangan r terdiri dari q digit, supaya mendapatkan r bilangan terkecil maka angka pertama
dipilih angka 1 dan sisanya dipilih angka nol sehingga r=101099−1
3. Diketahui a=4log x dan b=2log x. Jika 4log b+2log a=2, maka a+b adalah...
Penyelesaian
a=4log x dan b=2log x ⇔ 2a=b
4
log b+2log a=2
2
log b+2log a=2
2
log 𝑏 +2log a=2
2
log 𝑏 . 𝑎 =2
𝑏 .a =22
(2a)2.a=4
2a.a2=16
a3=8
a=2 dan b=4
Nilai a+b=2+4=6
4. Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan | x + 1 | < 3 adalah . . .
Penyelesaian
|𝑥 + 1| < 3
Jika dan hanya jika
-3 <x+1 <3
Tiap ruas ditambah dengan -1, didapat -4 <x <2
Jadi himpunan penyelesaian nya <x <2
5. Arman membeli 5 pensil dan 3 penghapus, sedangkan Susi membeli 4 pensil dan 2
penghapus di toko yang sama. Di kasir, Arman membayar Rp 11.500,00 sedangkan Susi
membayar Rp 9.000,00. Jika Dodi membeli 6 pensil dan 5 penghapus, berapa ia harus
membayar?

120
Penyelesaian:
Dimisalkan harga satuan pensil = x dan harga satuan penghapus = y
Disusun ke dalam sistim persamaan linear dua variabel (SPLDV)
5x + 3y = 11.500
4x + 2y = 9.000
Sistim persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni

=
menggunakan cara invers matriks

x = 1.000
y = 500
6. sekolah. Tabel banyaknya makanan yang disetorkan setiap harinya sebagai berikut.
Kacang Keripik Permen
Kantin A 10 10 5
Kantin B 20 15 8
Kantin C 15 20 10 (Dalam satuan bungkus)

Harga sebungkus kacang, sebungkus keripik, dan sebungkus permen berturut-turut adalah
Rp 2.000,00; Rp 3.000,00; dan Rp 1.000,00.
Hitunglah pemasukan harian yang diterima Bu Ani dari setiap kantin serta total
pemasukan harian dengan penyajian bentuk matriks.

Penyelesaian:

Banyaknya makanan yang disetorkan setiap harinya adalah,

Matriks A =

Matriks harga makanan adalah,

Matriks B =

121
⇔ AB = pemasukan harian Bu Ani

⇔ AB =

⇔ =

⇔ =

⇔ =

Jadi, pemasukan harian yang diterima Bu Ani dari setiap kantin A, kantin B, dan kantin C
berturut-turut adalah Rp 55.000,00; Rp 93.000,00; dan Rp 100.000,00.

Total pemasukan harian Bu Ani dari seluruh kantin adalah Rp 55.000,00 + Rp 93.000,00
+ Rp 100.000,00 = Rp 248.000,00
7. Sebuah perusahaan pada bulan pertama memproduksi 8000 unit barang dan menaikkan
produksinya tiap bulan sebanyak 300 unit. Jumlah barang yang diproduksi selama satu
semester adalah
Penyelesaian
Ini merupakan kasus barisan aritmetika (karena terdapat penambahan produksi yang
tetap/konstan setiap bulan).
Diketahui a=8000 dan b=300.
Jumlah barang yang diproduksi selama satu semester (6 bulan) adalah
Sn= (2+(n-1)b)
S6= (2.8.000+(6-1).300)
=3(16.000+1.500)
=3(17,500)
=52.500
Jadi jumlah barang yang diproduksi selama satu semester dalah 52.500 unit
2 2
8. Tentukanlah kedudukan titik (5, –1) terhadap elips dengan persamaan 3x + y + 6x + y = 5?
Penyelesaian :
3x2 + y2 + 6x + y – 5 = 0
Ruas kiri: 3.52 + (–1)2 + 6.5 + (–1) – 5 = 75 + 1 + 30 – 1 – 5 =100
→ 100 > 0, jadi titik (5, –1) berada di luar elips tersebut
2
9. Tentukanlah kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan persamaan 3x + 3y + 6x
=5
Penyelesaian :
Garis: x = 4 – 2y
3(4 – 2y)2 + 3y + 6(4 – 2y) – 5 = 0
3(16 – 16y + 4y2) + 3y + 24 – 12y – 5 = 0

122
48 – 48y + 12y2 + 3y + 24 – 12y – 5 = 0
12y2 – 57y + 67 = 0
D = b2 – 4.a.c = (–57)2 – 4.12.67 = 33
Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut

10. Tentukanlah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (2, 1)?
Penyelesaian :
(2, 1) terletak pada lingkaran (22 + 12 + 4.2 = 13)
Persamaan bagi adil:
x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9
Masukkan (2, 1) sebagai x1 dan y1:
2.x + 1.y + 2.2 + 2.x = 9
4x + y – 5 = 0 → persamaan garis singgung

Nama : Siti Miftahurrohmah Khoirunisa

NIM : 1192050104

Kelas : 4C

Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear dan Kuadrat Dua Variabel

Soal:
Kemarin Azmi membeli 2 porsi hamburger dan 5 porsi pasta. Ia membayar sebesar Rp
600.000,- Sedangkan, hari ini,ia membeli 3 porsi hamburger dan 2 porsi pasta lalu ia
membayar sebesar Rp 570.000,- Jika besok Azmi membeli 1 porsi hamburger dan 2 porsi
pasta, berapakah nominal uang yang harus ia keluarkan?
Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
Misalkan hamburger = x dan pasta = y, maka:
2𝑥 + 5𝑦 = 600.000 ×3 6𝑥 + 15𝑦 = 1.800.000
3𝑥 + 2𝑦 = 570.000 ×2 6𝑥 + 4𝑦 = 1.140.000 --

123
11𝑦 = 660.000
𝑦 = 60.000
Masukkan 𝑦 = 60.000 ke persamaan 3𝑥 + 2𝑦 = 570.000
3𝑥 + 2(60.000) = 570.000
3𝑥 + 120.000 = 570.000
3𝑥 = 450.000
𝑥 = 150.000
Berarti, 𝑥 + 2𝑦 = 150.000 + 2(60.000)
= 150.000 + 120.000
= 270.000
Jadi, nominal uang yang harus Azmi keluarkan adalah sebanyak Rp 270.000,-

Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen dan Logaritma

Soal:
Pak Rahmat imgin membuat sebuah kotak tahu tanpa tutup dengan menggunakan bahan
seng. Panjang kotak yang diinginkan adalah sebesar log 𝑎, lebarnya log 2 dan tingginya
adalah log 4. Berapakah panjang dan lebar kotak seng yang diperlukan pak amin untuk
membuat kotak tersebutt jika luas seng adalah 12 𝑐𝑚 ?
Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
Luas seng = 2(𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡)
12 = 2(((log 𝑎)(log 2)) + ((log 𝑎)(log 4)) + ((log 2)(log 4)))
12 = 2(1 + 2 log 𝑎 + 2 log 2)
6 = 1 + 2 log 𝑎 + 2 log 2
5 = 2 log 𝑎 + 2 log 2
5 = 2(log 𝑎 + log 2)

= log 𝑎 + log 2

= log 𝑎 +

= log 𝑎 +

124
Misalkan 𝑡 = log 𝑎, maka:

=𝑡+

𝑡 = dan 𝑡 = 2

log 𝑎 = dan log 𝑎 = 2

𝑎 = √2 atau 𝑎 = 4
Jadi, panjang dan lebar kotak seng yang diperlukan pak amin adalah √2 cm dan 4 cm.

Pertidaksamaan Pecahan, Irrasional dan Mutlak

Soal:
Bella mengukur seutas tali dengan panjang 17 cm. Hasil pengukuran selalu memiliki
kesalahan sehingga terjadi penyimpangan sebesar 2 cm. Sederhanakan soal tersebut dalam
bentuk nilai mutlak dan tentukan batas-batas pengukuran dari panjang tali tersebut.
Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
|𝑥 − 17| < 2
−2 < 𝑥 − 17 < 2
−2 + 17 < 𝑥 < 2 + 17
15 < 𝑥 < 19
Jadi, batas-batas pengukuran dari panjang tali tersebut adalah 15 cm dan 19 cm.

Matriks dan Transformasi Geometri

Soal:
Ani membeli 2 kerudung, 2 baju, dan 1 rok dengan harga Rp 70.000,- Sena membeli 1
kerudung, 2 baju, dan 2 rok dengan harga Rp 90.000,- Rara membeli 2 kerudung, 2 baju, dan
3 rok dengan harga Rp 130.000,- Berapakah harga 1 baju?
Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:

125
Misalkan x = kerudung
y = baju
z = rok
Maka, 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 70.000
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 90.000
2𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 130.000
Bentuk matriks:
2 2 1 70000
1 2 2 90000
2 2 3 130000

Eliminasi Gauss-Jordan:
2 2 1 70000
tukar 𝑏 dengan 𝑏
1 2 2 90000
2 2 3 130000

1 2 2 90000 0
2 2 1 70000 −2𝑏 +𝑏
2 2 3 130000 −2𝑏 + 𝑏

1 2 2 90000 0
0 −2 −3 −110000 − 𝑏
0 −2 −1 −50000 0

1 2 2 90000 −2𝑏 + 𝑏
0 1 55000 0
0 −2 −1 −50000 2𝑏 +𝑏

1 0 −1 −20000 0
0 1 55000 0
0 0 2 60000 𝑏


1 0 2 −20000 2𝑏 + 𝑏
0 1 55000 − 𝑏 + 𝑏
0 0 1 30000 0

126

1 0 0 40000
0 1 0 10000
0 0 1 80000

Jadi, harga 1 baju adalah Rp 10000,-

Barisan dan Deret

Soal:
Setrika dipotong menjadi 2 bagian, sehingga membentuk baris aritmatika. Jika besi paling
pendek 5 m dan yang terpanjang 0,3 m, maka panjang besi sebelum dipotong adalah ....

Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
𝑆 = (𝑎 + 𝑈 )

𝑆 = (5 + 0,3)

𝑆 = 5,3
Jadi, panjang besi sebelum pemotongan adalah 5,3 meter.

Irisan Kerucut

Soal:
Diketahui sebuah taman yang berbentuk lingkaran. Setengah dari luas taman
tersebut akan ditanami rumput. Jika jari-jari taman tersebut meter, tentukan 28 luas
taman yang ditanami rumput
Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
Luas keseluruhan taman (L):

127
L = πr
= (28 )

= (784)

= 22(112)
= 2464
Jadi, luas taman keseluruhan adalah 2464m .

Karena luas taman yang ditanami rumput adalah setengah dari luas taman
keseluruhan, maka luas taman yang ditanami rumput:
L= L

= (2464)

= 1232
Jadi, luas taman yang ditanami rumput adalah 1232m .

Matematika Keuangan

Soal:
Pak Sukardi menyimpan uang Rp 2.000.000,00 sebuah bank yang memberi bunga majemuk
5% per tahun. Setelah beberapa tahun ternyata uangnya telah menjadi Rp2.431.012,50, tetapi
ia lupa berapa lama ia menyimpan uang itu. Berapa tahun Pak Sukardi menyimpan uangnya
di bank?
Sumber:
https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-matematika-ekonomi-tingkat-sma-
sederajat/
Penyelesaian:
𝑀 = 𝑀 (1 + 𝑖)
2431012,50 = 2000000(1 + 0,05)
1,2155 = (1,05)
,
𝑛= log 1,2155
𝑛≈4
Jadi, Pak Sukardi kira-kira telah menyimpan uangnya selama 4 tahun.

128
Trigonometri

Soal:
Seorang siswa akan mengukur tinggi pohon yang berjarak 2√3 m dari dirinya. Antara mata
dengan puncak pohon tersebut terbentuk sudut elevasi 30°. Jika tinggi siswa tersebut
terukur sampai mata adalah 0,5 m, berapakah tinggi pohon?
Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
Misalkan x adalah tinggi pohon terhitung dari titik yang setara dengan mata siswa itu.
Dengan menggunakan konsep tangen, diperoleh
tan 30° =

𝑥 = 2√3 × tan 30°


= 2√3 × √3

= ×3

=2
Tinggi pohon (t) didapat dari jumlah x dengan tinggi siswa (yang terhitung sampai mata),
yaitu
𝑡 = 2 + 0,5 = 2,5
Jadi, tinggi pohon tersebut adalah 2,5 meter.

Intergral

Soal:
Agum mengantarkan ibunya ke pasar menggunakan mobil. Mobil tersebut bergerak dengan
kecepatan v(t) = 10 + t. Jika s’(t) = v(t), dengan s(t) adalah jarak mobil pada saat t detik.
Tentukan rumus umum jarak mobil tersebut!
Sumber:
Membuat sendiri

129
Penyelesaian:
∫ 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡 = ∫ 10 + 𝑡 𝑑𝑡
= 10𝑡 + 𝑡 + 𝑐

Jadi, rumus umum jarak mobil tersebut adalah ∫ 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡 = 10𝑡 + 𝑡 + 𝑐.

Jarak dan Sudut dalam Ruang

Soal:
Seorang klien meminta kepada seorang arsitek untuk membuatkan rumah yang berbentuk
limas. Lalu, arsitek tersebut medesainnya seperti gambar berikut
The link ed image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. Verify that the link points to the correct file
and location.

√3 𝑐𝑚

2 𝑐𝑚

Jika Sudut Antara TC dan bidang ABC adalah 𝑎, maka tan 𝑎 =…


Sumber:
Membuat sendiri
Penyelesaian:
Karena limas segitiga beraturan maka:
Panjang TA = TB = TC dan bidangnya adalah segitiga sama sisi dengan panjang AB = BC =
AC.
Sudut TC dan bidang ABC (∠TC, ABC) = ∠TCQ

tan 𝛼 = =

𝑇𝑄 = 𝑇𝐶 − 𝑄𝐶
𝑇𝐶 = √3
𝑄𝐶:
Titik berat segitiga adalah 1/3 tinggi, 𝑃𝑄 = 𝑃𝐶, maka 𝐶𝑄 = (1 − )𝑃𝐶 = 𝑃𝐶

130
PC= √𝐵𝐶 − 𝐵𝑃
𝐵𝐶 = 2
𝐵𝑃 = 𝐴𝐵 = . 2 = 1

PC= √2 − 1 = √4 − 1 = √3

𝑄𝐶 = 𝑃𝐶 = . √3 =

𝑇𝑄 = 𝑇𝐶 − 𝑄𝐶


= (√3) − ( )

= 3−

√ √
= .
√ √


=

tan 𝑎 =

= √

√ √
= .
√ √


=

Jadi, tan 𝑎 = cm.

131
Nama : Siti Taubatul Mudawamah
NIM : 1192050105
Kelas : 4C – Pendidikan Matematika

Soal dan Pembahasan


Sistem Persamaan Dan Pertidaksamaan Linier Dan Kuadrat Dua Variabel
(SPLKDV)

1. Selisih usia Fatimah dan Salma adalah 5 tahun. Salma lebih muda dari Fatimah.
Hasil kuadrat usia Salma sama dengan satu tahun lebih dari empat kali usia
Fatimah. Tentukan usia Fatimah!
Penyelesaian ;

Diketahui : Selisih usia Fatimah dan Salma 5 tahun dan Salma lebih muda dari
Fatimah
Hasil kuadrat usia Salma sama dengan satu tahun lebih dari empat
kali usia Fatimah
Ditanya : Berapakah usia Fatimah = …?
Jawab :
Misalkan : Usia Fatimah = x dan usia Salma = y
Selisih usia Fatimah dan Salma 5 tahun lebih muda dari Fatimah, sehingga
diperoleh persamaan
𝑥−𝑦=5
⇒ −𝑦 = −𝑥 + 5
⇒ 𝑦 = 𝑥 − 5……………(1)
Hasil kuadrat usia Salma sama dengan satu tahun lebih dari empat kali usia
Fatimah, sehingga diperoleh persamaan
𝑦 = 1 + 4𝑥……………(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh SPLKDV
𝑦=𝑥−5 … (1)
𝑦 = 1 + 4𝑥 … (2)

Substitusi persamaan (1) ke (2), sehingga diperoleh


132
y = 1 + 4x
⇒ (x − 5) = 1 + 4x
⇒ x − 10x + 25 = 1 + 4x
⇒ x − 10x + 25 − 4x − 1 = 0
⇒ x − 14x + 24 = 0
⇒ (x − 12)(x − 2) = 0
⇒ x − 12 = 0 atau x − 2 = 0
⇒ x = 12 atau x = 2

Substitusi x = 12 dan x = 2 ke persamaan (1)


x = 12 → y = 12 − 5 = 7
x=2 → y = 2 − 5 = −3
Oleh karena usia merupakan bilangan positif maka penyelesaiannya adalah
𝑥 = 12 dan 𝑦 = 7

∴ Jadi, usia Fatimah adalah 12 tahun.

Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen dan Logaritma (Persamaan Eksponen)

2. Massa isotop mula-mula A = 200 mg dan waktu paro h = 92 jam, berapa lama
waktu yang diperlukan agar massa isotop tinggal 6,25 mg?
Penyelesaian :

Diketahui : Jumlah isotop setelah t satuan waktu → A(t) = 6,25 mg


Jumlah awal isotop → A = 200 mg
Waktu paro dari isotop → h = 92 jam
Ditanya : Berapa lama waktu yang diperlukan agar massa isotop tinggal
6,25 mg = …?
Jawab :

1
𝐴(𝑡) = A
2

1
6,25 = 200
2

133
1 6,26 1
= =
2 200 32
1 1
=
2 2
Karena bilangan pokok pada ruas kiri dan ruas kanan telah sama yaitu maka,

1 1
=
2 2
t
⇒ =5
92
⇒ t = 5(92)
⇒ t = 460 jam

∴ Jadi, lama waktu yang diperlukan agar massa isotop tinggal 6,25 mg
adalah 460 jam.

Pertidaksamaan Pecahan, Irrasional dan Mutlak (Pertidaksamaan Nilai Mutlak)

3. Pak Ilyas mendirikan sebuah ruko A di kilometer ke-15 pada suatu jalan dan ruko
B di kilometer ke-45 pada jalan yang sama. Pak Ilyas ingin mendirikan sebuah
ruko lagi di jalan tersebut. Jika pak Ilyas menginginkan ruko yang baru memiliki
jarak lebih dari 15 km terhitung dari ruko B, pada kilometer berapakah ruko yang
baru mungkin didirikan?

Penyelesaian :

Diketahui : Ruko B terletak pada km-45.


Ditanya : Berapa kilometer ruko yang baru mungkin dibangun = …?
Jawab :

134
Misalkan x menyatakan letak ruko baru pada jalan tersebut. Karena ruko tersebut
dibangun dalam jarak lebih dari 15 km terhitung dari ruko B, maka diperoleh
pertidaksamaan nilai mutlak :
|𝑥 − 45| > 15
Berdasarkan sifat pertidaksamaan nilai mutlak, diperoleh
𝑥 − 45 > 15 ⇔ 𝑥 > 60 atau 𝑥 − 45 > −15 ⇔ 𝑥 > 30

∴ Jadi, ruko tersebut dapat dibangun di jalan dengan letak kurang dari km-30 atau
lebih dari km-60

Matriks dan Transformasi Geometri (Determinan Matriks)

4. Disebuah mall di Jakarta Selatan, Kelvin membeli 10 botol minuman dan 20


snack (makanan ringan) untuk keperluan berkemah seharga Rp 160.000,00. Beni
membeli 5 botol minuman dan 15 snack (makanan ringan) seharga Rp
100.000,00. Tentukan harga 1 botol minuman dan 1 buah snack menggunakan
determinan matriks.
Penyelesaian :

Diketahui : Kelvin, 10 botol minuman dan 20 snack = Rp 160.000,00


Beni, 5 botol minuman dan 15 snack = Rp 100.000,00
Ditanya : Harga 1 botol minuman dan 1 buah snack = …?
Jawab :
Misalkan : Botol minuman = x dan snack = y
Sehingga, model matematikanya
Kelvin : 10x + 20y = 160.000
Beni : 5x + 15y = 100.000
Dalam bentuk matriks :

10 20 𝑥 160.000
5 15 𝑦 = 100.000

10 20
A=
5 15

135
a b
det(A) = = ad − bc
c d
10 20
det(A) = = (10 . 15) − (20 . 5) = 150 − 100 = 50
5 15
160.000 20
det (Ax) = = (160 000 . 15) − (20 . 200 000)
100.000 15
= 2.400.000 − 2.000.000
= 400.000

10 160.000
det (Ay) = = (10 . 100 000) − (160 000 . 5)
5 100.000
= 1.000.000 − 800.000
= 200.000
Mencari nilai x dan y
det (Ax) 400.000
x= = = 8.000
det (A) 50
det (Ay) 200.000
𝑦= = = 4.000
det (A) 50
Sehingga didapat :
Harga 1 botol minuman (x) = Rp 8.000
Harga 1 buah snack (y) = Rp 4.000

∴ Jadi, harga 1 botol minuman dan 1 buah snack menggunakan determinan


matriks yaitu harga 1 botol minuman adalah Rp 8.000 dan harga 1 buah snack
adalah Rp 4.000

Barisan dan Deret (Deret Aritmatika)

5. Tumpukkan karung gandum di gudang disusun sesuai dengan deret aritmatika.


Jika tumpukkan pertama (paling bawah) ada 15 karung gandum dan tumpukkan
ke-12 ada 25 karung gandum, maka banyaknya karung gandum dalam 12
tumpukkan adalah …
Penyelesaian :

Diketahui : Tumpukkan ke-1 = 15 karung beras


Tumpukkan ke-12 = 25 karung beras

136
Ditanya : Banyak karung gandum dalam 12 tumpukkan = …?
Jawab :
Misalkan tumpukkan pertama (paling bawah) adalah a
Maka. U = 𝑎 = 15
U = 25
n
S = (𝑎 + U )
2
12
S = (15 + U )
2
S = 6(15 + 25)
S = 6(40)
S = 240

∴ Jadi, banyaknya karung gandum dalam 12 tumpukkan adalah 240 buah

Irisan Kerucut (Parabola)

6. Penampang dari reflektor suatu lampu senter dapat dimodelkan dengan persamaan
27x = y , dengan x dan y dalam cm dan x bilangan real dari 0 sampai 3.
Gambarlah grafik dari penampang reflektor tersebut dengan domain yang
diberikan.
Penyelesaian :

Persamaan 27x = y merupakan persamaan dari parabola horizontal yang


berpusat di (0,0). Dari persamaan tersebut diketahui p = 1 (𝑝 > 0), sehingga
parabola tersebut terbuka ke kanan. Karena domainnya adalah bilangan real mulai
0 sampai 3, akan ditentukan dua titik lain yang dilalui oleh parabola dan memiliki
absis 3.
27x = y
27(3) = y
81 = y
y = ±9

137
Sehingga dua titik lainnya yang dilalui oleh parabola tersebut adalah (3, 9) dan (3,
-9). Sehingga, grafik dari penampang reflektor yang dimaksud dapat digambarkan
sebagai berikut.

Matematika Keuangan (Pertumbuhan)

7. Pada tahun 2009, diketahui jumlah penduduk disuatu kota adalah sebanyak
3.000.000 jiwa. Menurut historis perhitungan, tingkat petumbuhan penduduk di
kota tersebut adalah 3% per tahun. Jumlah penduduk di kota tersebut pada tahun
2020 adalah …
Penyelesaian :

Diketahui : Jumlah awal (tahun 2009) = 3.000.000 jiwa


Pertumbuhan (i) = 3% = 0,03
Periode (n) = 2020 – 2009 = 11 tahun
Ditanya : Jumlah penduduk pada tahun 2020 = …?
Jawab :
M = M (1 + i)

M = 3.000.000 (1 + 0,03)
= 3.000.000 (1,03)
= 3.000.000 (1,3842338707)
= 4.152.701,6121733
∴ Jadi, jumlah penduduk pada tahun 2020 adalah 4.15 juta jiwa.

Trigonometri (Persamaan Trigonometri)

138
8. Sebuah pohon berjarak 50 meter dari seorang pengamat yang tinggi badannya 165
cm. apabila puncak pohon tersebut dilihat pengamat dengan sudut angkat sebesar
400, tentukan tinggi pohon tersebut.
Penyelesaian :

Diketahui : Jarak mendatar pengamat ke pohon 50 meter


Ditanya : Tinggi pohon = …?
Tinggi pengamat 165 cm = 1,65 m
Sudut lihat = 400
Model matematikanya adalah tan 40 = (t dalam meter)
𝑡
tan 40 =
50
𝑡 = 50 . tan 40
= 50 (0,8391)
= 41,96
Tinggi pohon = tinggi pengamat + nilai t
= 1,65 m + 41,96 m
= 43,61 m

∴ Jadi, kira − kira tinggi pohon adalah 43,61 m

Integral (Luas)

9. Luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 3𝑥 − 3𝑥 dengan sumbu x adalah …


Penyelesaian :
Titik potong dengan sumbu-x :
𝑦=0
3𝑥 − 3𝑥 = 0

139
3𝑥(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 1
Karena 𝑥 > 0 maka parabola terbuka ke atas

3 1 3 1
𝐿=− (3𝑥 − 3𝑥) 𝑑𝑥 = − 𝑥 − 𝑥 =− 1− =
2 0 2 2

∴ Jadi, luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 3𝑥 − 3𝑥 dengan sumbu x adalah

10. Denis akan mengadakan acara ulang tahun si sebuah cafe. Sebuah lampu hias
diletakkan di tengah-tengah langit ruangan, dan dari setiap sudut atas ruangan ke
tengah lampu hias akan dipasang pita. Berapakah panjang pita yang Denis
perlukan, jika ruangan yang dipakai berukuran 6 × 6 × 2 m?
Penyelesaian :

𝐹𝐻 = 𝐻𝐺 + 𝐹𝐺
𝐹𝐻 = 6 + 6
𝐹𝐻 = 36 + 36
𝐹𝐻 = 72
𝐹𝐻 = √72
140
𝐹𝐻 = 6√2
𝐹𝐻 = 𝐺𝐻
Panjang pita = FH + GH
= 6√2 + 6√2
= 16,97

∴ Jadi, total panjang pita yang dipakai adalah 16,97 m

141
Nama : Terra Meira Sukma Adya Sasongko

NIM : 1192050113

Materi :

1. Sistem Persamaan Dan Pertidaksamaan Linier Dan Kuadrat Dua Variabel


1) Tentukan penyelesaian sistem persamaan berikut :
𝑦 = 𝑥 − 6𝑥 + 3
𝑦 = 𝑥 + 12𝑥 − 6
Penyelesaian :
Metode substitusi
𝑥 − 6𝑥 + 3 = 𝑥 + 12𝑥 − 6
−6𝑥 + 3 = 12𝑥 − 6
−6𝑥 − 12𝑥 = −6 − 3
−18𝑥 = −9
𝑥=
1 1
𝑦= + 12 −6
2 2
1
𝑦 = +6−6
4
1
𝑦=
4
1 1
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝑥, 𝑦) = ,
2 4
Sumber : sendiri

2) Tentukan penyelesaian sistem persamaan berikut :


𝑦 = 𝑥 + 2𝑥
𝑦 = 𝑥 + 3𝑥 − 1
Penyelesaian :
𝑥 + 2𝑥 = 𝑥 + 3𝑥 − 1
2𝑥 − 3𝑥 = −1
−𝑥 = −1
𝑥=1
𝑦 = 1) + 3(1) − 1
(
𝑦 = 1+3−1
𝑦=3
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝑥, 𝑦) = (1,3)
Sumber : sendiri

2. Persamaan Dan Pertidaksamaan Logaritma


3) Persamaan logaritma : log(𝑥 − 4) − log(𝑥 − 4) = log(2) + log(𝑥 + 3)

142
Penyelesaian :
log(𝑥 − 4) − 𝑙𝑜𝑔(𝑥 − 4) = log(2) + log(𝑥 + 3)
𝑥 −4
log = log 2(𝑥 − 3)
𝑥−4
𝑥 −4
log = log(2𝑥 − 6)
𝑥−4
𝑥 −4
= 2𝑥 − 6
𝑥−4
𝑥 − 4 = (2𝑥 − 6)(𝑥 − 4)
𝑥 − 4 − (2𝑥 − 8𝑥 − 6𝑥 + 24) = 0
𝑥 − 4 − (2𝑥 − 14𝑥 + 24) = 0
𝑥 − 4 − 2𝑥 + 4𝑥 − 24 = 0
−𝑥 − 28 + 4𝑥 = 0
𝑥 − 4𝑥 + 28 = 0
±√
Selesaiakan dengan rumus 𝑥 =
−(−14) ± (−14) − 4 × 28
𝑥=
2×1
14 ± √196 − 112
𝑥=
2
14 ± √84
𝑥=
2
2 7 ± √21
𝑥=
2
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖 , 𝑥 = 7 + √21 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 7 − √21
Sumber : sendiri

4) Pertidaksamaan logaritma : 2log(𝑥 + 2) ≤ log(𝑥 + 6) + log(2)


Penyelesaian :
2 log(𝑥 + 2) ≤ log(𝑥 + 6) + log(2)
log((𝑥 + 2) ) ≤ log (𝑥 + 6) × 2
log((𝑥 + 2) ) ≤ log(2𝑥 + 12)
(𝑥 + 2) ≤ 2𝑥 + 12
𝑥 + 4𝑥 + 4 − 2𝑥 − 12 ≤ 0
𝑥 + 2𝑥 − 8 ≤ 0
𝑥 + 4𝑥 − 2𝑥 − 8 ≤ 0
𝑥 (𝑥 + 4) − 2(𝑥 + 4) ≤ 0
(𝑥 + 4)(𝑥 − 2) ≤ 0
𝑥 = −4 ∪ 𝑥 = 2
𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, −4 ≤ 𝑥 ≤ 2
Namun, syaratnya (𝑥 + 2) > 0 → 𝑥 < −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < −2
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 2 < 𝑥 ≤ 2
143
Sumber : sendiri

3. Pertidaksamaan nilai Mutlak


5) Tentukan pertidaksamaan nilai mutlak |9𝑥 − 3| ≥ |5𝑥 + 9|
Penyelesaian :
|9𝑥 − 3| ≥ |5𝑥 + 9|
|9𝑥 − 3| − |5𝑥 + 9| ≥ 0
Kemungkinan-kemungkinan :
9𝑥 − 3 − (5𝑥 + 9) ≥ 0, 9𝑥 − 3 ≥ 0, 5𝑥 + 9 ≥ 0
−(9𝑥 − 3) − (5𝑥 + 9) ≥ 0,9𝑥 − 3 < 0, 5𝑥 + 9 ≥ 0
9𝑥 − 3 − −(5𝑥 + 9) ≥ 0, 9𝑥 − 3 ≥ 0, 5𝑥 + 9 < 0
−(9𝑥 − 3) − −(5𝑥 + 9) ≥ 0, 9𝑥 − 3 < 0, 5𝑥 + 9 < 0
Sehingga,
𝑥 ≥ 3; 𝑥 ≥ ; 𝑥 ≥ − → 𝑥≥3 𝑥 ∈ [3, +∞⟩
𝑥 ≤ − ;𝑥 < ;𝑥 ≥ − → 𝑥≤− 𝑥 ∈ − ,−
𝑥 ≥ − ;𝑥 ≥ ;𝑥 < − → 𝑥≥− 𝑥∈∅
𝑥 ≤ 3; 𝑥 < ; 𝑥 < − → 𝑥≤3 𝑥 ∈ 〈−∞, − 〉
3
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑥 ∈ ⟨−∞, − ∪ [3, +∞⟩
7
Sumber : sendiri

6) Interval nilai x yang memenuhi |3𝑥 − 6| ≤ 18 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ …


|3𝑥 − 6| ≤ 18
−18 ≤ 3𝑥 − 6 ≤ 18
−18 + 6 ≤ 3𝑥 − 6 + 6 ≤ 18 + 6
−12 ≤ 3𝑥 ≤ 24
1 1 1
−12. ≤ 3𝑥. ≤ 24.
3 3 3
4≤𝑥≤8
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 4 ≤ 𝑥 ≤ 8
Sumber : https://www.defantri.com/2020/08/pertidaksamaan-nilai-mutlak.html

4. Transformasi Geometri
7) Bayangan titik P(a,b) oleh rotasi terhadap titik pusat (0,0) sebesar -90˚ adalah p’(-
10,-2). Nilai a+2b = ...
Penyelesaian :
Koordianat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0) sebesar
sudut 𝜃 berlawanan jarum jam adalah :
𝑥 cos 𝜃 −𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑥
= 𝑦
𝑦 sin 𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃
Untuk (𝑥 , 𝑦 ) = (−10, −2) 𝑑𝑎𝑛 𝜃 = −90˚, diperoleh
144
−10 cos(−90˚) −sin(−90˚) 𝑥
=
−2 sin(−90˚) cos(−90˚) 𝑦
−10 0 1 𝑥
=
−2 −1 0 𝑦
−10 𝑦
=
−2 −𝑥
𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑦 = −10 𝑑𝑎𝑛 𝑥
= 2. 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑃 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (2, −10)
𝑎 + 2𝑏 = 2 + 2(−10) = −18
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎 + 2𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 18

8) Bayangan titik A dengan A(-9,6) jika direfleksikan terhadap garis y=-x adalah ...
Penyelesaian :
A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=-x, maka bayangan titik A adalah A’=(-y,-
x).
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴(−9,6) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝐴′(−6,9)
Sumber : sendiri

5. Barisan Dan Deret


9) Aritmatika
Panjang sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk barisan aritmatika. Jika keliling
segitiga tersebut adalah 72, maka luasnya adalah ...
Penyelesaian :

- 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 ∆= 72 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏)
72 = 3𝑎 + 3𝑏 (dibagi 3)
24 = 𝑎 + 𝑏 … (1)

↔ (𝑎 + 2𝑏) = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏)

𝑎 + 4𝑎𝑏 + 4𝑏 = 𝑎 + 𝑎 + 2𝑎𝑏 + 𝑏
0 = 𝑎 − 2𝑎𝑏 − 3𝑏
0 = (𝑎 − 𝑏) − 4𝑏
(2𝑏) = (𝑎 − 𝑏)
2𝑏 = 𝑎 − 𝑏
𝑎 = 3𝑏 … (2)

145
↔ 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠(1)𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑠(2), 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶

24 = (3𝑏 + 𝑏) = 4𝑏 → 𝑏 = 6; 𝑎 = 18

↔ 𝑙𝑢𝑎𝑠 ∆= ∙ 𝑎(𝑎 + 𝑏) = (18)(24) = 216

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑙𝑢𝑎𝑠 ∆ 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 216

Sumber : Big Book

10) geometri
berdasarkan penelitian diketahui bahwa populasi hewan Z berkurang menjadi
setengahnya tiap 10 tahun. Pada tahun 2000 populasinya tinggal 1 juta. Banyak
populasi hewan Z pada tahun 1960 sekitar ...
penyelesaian :
1960 1970 1980 1990 2000
1 juta
↔ 𝒂 ∙ 𝒓𝟒 = 1 𝑗𝑢𝑡𝑎

𝑎∙ = 1𝑗𝑢𝑡𝑎

𝑎 = 16 𝑗𝑢𝑡𝑎

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑍 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1960 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 16

Sumber : Big Book

146
Nama : Wening Anggorowati
NIM : 1172050112
Kelas : 4C (Pendidikan Matematika)
Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika SMA/MA
Dosen : Drs. H. Zaenal Saeful, M.Pd.
Tika Karlina Rachmawati, M.Pd.
1. Seorang petani memiliki tanah tidak kurang dari 10 hektar. Ia merencanakan akan menanami
padi seluas 2 hektar sampai dengan 6 hektar dan menanam jagung seluas 4 hektar sampai
dengan 6 hektar. Untuk menanam padi perhektarnya diperlukan biaya Rp 400.000,00
sedangkan untuk menanam jagung per hektarnya diperlukan biaya Rp 200.000,00. Agar
biaya tanam minimum, tentukan berapa banyak masing-masing padi dan jagung yang harus
ditanam.
Penyelesaian
Misal: Padi = 𝑥 Jagung = 𝑦
 Model matematikanya adalah
2≤𝑥≤6
4≤𝑦≤6
𝑥 + 𝑦 ≥ 10
𝑓(𝑥, 𝑦) = 400.000𝑥 + 200.000𝑦
 Menentukan himpunan penyelesaian

 Menentukan titik-titik pojok dari himpunan penyelesaian


Titik pojoknya adalah (4, 6), (6, 4), (6, 6)
 Menentukan nilai fungsi tujuan pada setiap titik pojok
𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝒙
Titik Pojok + 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝒚

147
(4, 6) 2.800.000

(6, 4) 3.200.000

(6, 6) 3.600.000
Jadi banyak padi dan jagung yang harus ditanam agar biaya minimum adalah 4 hektar dan 6
hektar
2. Pak Hamid ingin membuat kotak sayur tanpa tutup dengan menggunakan bahan seng.
Panjang kotak yang diinginkan adalah sebesar log 𝑎, lebarnya log 2 dan tingginya adalah
log 16. Tentukan Panjang dan lebar kotak seng yang diperlukan Pak Hamid untuk
membuat kotak tersebut jika luas seng adalah 22 dm!
Penyelesaian:
Diketahui:
Misal: P = Panjang, L = Lebar, T = Tinggi
𝑃 = log 𝑎
𝐿 = log 2
𝑇 = log 16
Luas kotak adalah
2(𝑃𝐿 + 𝑃𝑇 + 𝐿𝑇 ) = 2(log 𝑎 . log 2 + log 𝑎 . log 16 + log 2 . log 16)
22 = 2(1 + log 𝑎 + log 2 )
11 = (1 + log 𝑎 + log 2 )
10 = log 𝑎 + log 2
10 = 4(log 𝑎 + log 2)
1
10 = 4 log 𝑎 +
log 𝑎
5
log 𝑎 = (log 𝑎 . log 𝑎) + log 2
2
𝑎=4
Jadi Panjang dan lebar seng yang dibutuhkan Pak Hamid adalah 2 dm dan 1 dm.
3. Pada suatu hari, rata-rata kepadatan lalu lintas di perempatan buah batu adalah 726 mobil
per jam (mpj). Selama jam sibuk kepadatan lalu lintasnya lebih tinggi, sedangkan selama
jam longgar kepadatannya lebih rendah. Tentukanlah jangkauan dari kepadatan lalu lintas di

148
perempatan tersebut jika kepadatannya tidak pernah lebih atau kurang 235 mpj dari rata-
rata!
Diketahui kepadatan lalu lintas di perempatan Buah Batu tidak pernah lebih atau kurang 235
mpj dari rata-rata.

Misalkan 𝑣 adalah kepadatan lalu lintas di perempatan tersebut, maka selisih 𝑣 dan 726
harus kurang dari atau sama dengan 235, atau dapat dimodelkan menjadi
|𝑣 – 726| ≤ 235
𝑣 – 726| ≤ 235
⇔ −235 ≤ 𝑣 − 726 ≤ 235
⇔ 491 ≤ 𝑣 ≤ 961
Sehingga, jangkauan kepadatan lalu lintas di perempatan Buah Batu lebih dari atau sama
dengan 491 mpj dan kurang dari atau sama dengan 961 mpj.
4. Pak Arif adalah seorang pedagang makanan ringan yang menyetorkan dagangannya ke tiga
warung. Berikut ini merupakan tabe banyaknya makanan yang disetorkan setiap harinya.

Makaroni Keripik Pangsit

Warung 1 15 20 10

Warung 2 10 10 5

Warung 3 20 15 8

(dalam satuan bungkus)


Harga sebungkus Makaroni, Keripik, dan Pangsit berturut-turut adalah Rp. 2.000,00; Rp.
1.000,00; dan Rp. 3.000,00.
Hitunglah pemasukan harian yang didapatkan oleh Pak Arif daei warung serta total
pemasukan harian dengan penyajian bentuk matriks.
Penyelesaian:

149
Banyaknya makanan ringan yang disetorkan setiap harinya adalah
15 20 10
𝑀𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝐴 = 10 10 5
20 15 8
Matriks harga makanan ringan adalah
2000
𝑀𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝐵 = 1000
3000
AB=Pemasukan harian Pak Arif
15 20 10 2000
𝐴𝐵 = 10 10 5 1000
20 15 8 3000
30.000 + 20.000 + 30.000
= 20.000 + 10.000 + 5.000
40.000 + 15.000 + 24.000
80.000
= 35.000
79.000
Jadi, pemasukan harian yang didapatkan Pak Arif dari setiap warung 1, warung 2, dan
warung 3 berturut-turut adalah Rp. 80.000,00; Rp. 35.000,00; Rp. 79.000,00
Total pemasukan harian Pak Arif dari seluruh warung adalah Rp. 80.000,00 + Rp. 35.000,00
+ Rp. 79.000,00 = Rp. 194.000,00
5. Seutas pita dipotong menjadi 4 bagian dan panjang masing-masing potongan membentuk
barisan geometri. Jika panjang potongan pita terpendek sama dengan 10 cm dan panjang
potongan pita terpanjang sama dengan 640 cm, tentukan panjang pita sebelum dipotong!
Diketahui: barisan geometri
𝑛=4
𝑎 = 10
𝑈 = 640
Ditanya: 𝑆 ?
Jawab:
𝑈 640
=
𝑈 10
𝑎𝑟 640
=
𝑎 10
𝑟 = 64

150
𝑟=4
𝑎(𝑟 − 1)
𝑆 =
𝑟−1
𝑎 (𝑟 − 1)
𝑆 =
𝑟−1
10(4 − 1)
𝑆 =
4−1
𝑆 = 10(850)
𝑆 = 8500
Jadi Panjang pita sebelum dipotong adalah 8500 cm.
6. Di sebuah komplek apartemen, terdapat taman yang berbentuk elips. Taman ini terletak
diantara dua gedung apartemen. Taman tersebut dikelilingi oleh suatu jalan yang berbentuk
elips dengan Panjang sumbu mayor dan minornya secara berturut-turut 458 meter dan 390
meter. Apabila pengelola taman tersebut ingin membangun air mancur pada masing-masing
titik focus taman tersebut, tentukan jarak antara air mancurnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
Panjang sumbu mayor = 2𝑎 = 458. Sehingga, 𝑎 = = 229

Panjang sumbu minor = 2𝑏 = 390. Sehingga, 𝑏 = = 195

Nilai focus dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan focus


𝑐 =𝑎 −𝑏
= 229 − 195
= (229 + 195)(229 − 195)
= 14.416
𝑐 ≈ 120
Karena titik focus elips hanya ada 2, maka air mancur yang dimangun ditempatkan hanya
pada 2 posisi tersebut.
Jadi jarak antara kedua air mancur tersebut adalah kira-kira 2(120) = 240 meter.
7. Suatu Pinjaman besarnya Rp. 2.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas tahunan yang
masing-masing besarnya Rp. 400.000,00. Buatlah rencana pelunasan pinjaman tersebut atas
dasar bunga 5% setahun!

151
Penyelesaian:
Diketahui:
Anuitas = Rp. 400.000
Utang Awal = Rp. 2.000.000
Bunga = 5%
Ditanyakan: Rencana Pelunasan Pinjaman
Jawab
Anuitas Rp. 400.00
No Utang Awal Sisa Utang
Bunga Angsuran

1 Rp. 2.000.000 Rp. 100.000 Rp. 300.000 Rp. 1.700.000

2 Rp. 1.700.000 Rp. 85.000 Rp. 315.000 Rp. 1.385.000

3 Rp. 1.385.000 Rp. 69.250 Rp. 330.750 Rp. 1.054.250

4 Rp. 1.054.250 Rp. 52.712 Rp. 347.288 Rp. 706.962

5 Rp. 706.962 Rp. 35. 348 Rp. 364.652 Rp. 342.310

6 Rp. 342.310 Rp. 17.115 Rp. 382.885 Rp. -40.575

8. Anisa mengamati sebuah pohon dengan sudut elevasi 53°. Di lain pihak, Bilal juga
mengamatinya dengan sudut elevasi 30°. Jika jarak Anisa dan Bilal adalah 15 m, tentukan
tinggi pohon tersebut!
Penyelesaian
Perhatikan gambar disamping
Pada gambar tersebut, Panjang BD dapat dicari
dengan aturan sinus. ∠𝐶𝐴𝐷 = 53° sehingga
∠𝐵𝐴𝐷 = 180° − 53° = 127°.
Karena besar ∠𝐷𝐵𝐴 = 30° maka
∠𝐵𝐷𝐴 = 180° − (∠𝐷𝐵𝐴 + ∠𝐵𝐴𝐷 )
= 180° − (127° + 30°)
= 23°
Perhatikan segitiga ABD. Dengan aturan sinus, didapatkan.

152
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝐷 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝐵
=
sin ∠𝐵𝐴𝐷 sin ∠𝐵𝐷𝐴
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝐵 × sin ∠𝐵𝐴𝐷
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝐷 =
sin ∠𝐵𝐷𝐴
15 sin 127°
=
sin 23°
0,7986
= 15 ×
0,3907
= 30,66 𝑚
Tinggi pohon merupakan Panjang CD pada gambar. Perhatikan segitiga siku-siku BCD.
Dengan sefinisi sinus sebuah sudut diperoleh
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐶𝐷
sin ∠𝐷𝐵𝐶 =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝐷
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐶𝐷 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝐷 × sin ∠𝐷𝐵𝐶
= 30,66 × sin 30°
= 30,66 × 0,5
= 15,33
Jadi tinggi pohon tersebut adalah 15,33 m.

9. Jika ∫ cos 𝜋 + + 𝑑𝑥 = (𝑘 − 9)(𝑘 − 11) untuk nilai 𝑘 bilangan bulat,

maka hitunglah nilai dari 𝑘 − 14!


Penyelesaian
𝜋𝑘𝑥 9𝑥 − 10𝑥 + 14
cos 𝜋 + + 𝑑𝑥 = (𝑘 − 9)(𝑘 − 11)
2 𝑘 + 12

𝜋𝑘𝑥 9𝑥 − 10𝑥 + 14 2 𝜋𝑘𝑥 3𝑥 − 5𝑥 + 14𝑥


cos 𝜋 + + 𝑑𝑥 = sin 𝜋 + +
2 𝑘 + 12 𝜋𝑘 2 𝑘 + 12

2 𝜋𝑘(0) 3(0) − 5(0) + 14(0)


= sin 𝜋 + +
𝜋𝑘 2 𝑘 + 12
2 𝜋𝑘(−2) 3(−2) − 5(−2) + 14(−2)
− sin 𝜋 + +
𝜋𝑘 2 𝑘 + 12
2 2 −24 − 20 − 28
= sin(𝜋 ) − sin(𝜋 − 𝜋𝑘) +
𝜋𝑘 𝜋𝑘 𝑘 + 12
2 −72
= [0] − sin(1 − 𝑘 ) +
𝜋𝑘 𝑘 + 12

153
−72
= − 0+
𝑘 + 12
72
=
𝑘 + 12
72
(𝑘 − 9)(𝑘 − 11) =
𝑘 + 12
(𝑘 − 9)(𝑘 − 11)(𝑘 + 12) = 72
𝑘 − 8𝑘 − 141𝑘 + 1116 = 0
(𝑘 − 12)(𝑘 + 4𝑘 + 93) = 0
𝑘 = 12
𝑘 − 14 = 144 − 14
= 130
Jadi, nilai dari 𝑘 − 14 adalah 130.
10. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di samping!
Kubus tersebut memiliki panjang rusuk 8 cm, M
adalah titik tengah EH, Tentukan jarak dari titik
M ke garis AG!

Penyelesaian :

𝐴𝑀 = 𝐺𝑀 = √8 + 4

= √64 + 16

= √80

= 4√5

𝐴𝐷 = 𝐴𝐷

𝐴𝐷 = 8 √3

= 4√3

𝑀𝑃 = (4√5 ) − (4√3)

154
= √80 − 48

= √32

= 4√2
Jadi, jarak dari titik M ke garis AG adalah 4√2 cm

155

Anda mungkin juga menyukai