Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS

PERBANDINGAN SIMPSON 3/8 DAN SIMPSON 3/8 BERGANDA


(COMPOSITE)
MATAKULIAH METODE NUMERIK

Oleh:
Friesky Christian (535170004)
Kelvin Wilianto (535170009)
Oktavianus (535170035)

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2019

i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah
kami mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan tentang “Simpson 3/8 dan
Simpson 3/8 Berganda (Composite)” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi nilai tugas
matakuliah Metode Numerik dan diharapkan melalui laporan ini, kami selaku tim penyusun
dapat lebih memahami menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang rumit diselesaikan
secara aritmatika.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Dyah Erny selaku dosen matakuliag
Metode Numerik yang bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan
laporan ini.
Semoga penyusunan laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan inpirasi kepada
pembaca.
Jakarta, 18 November 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, maka diperlukan suatu
produk dengan ketelitian dan akurasi yang tinggi dan waktu pengerjaan yang singkat. Adanya
perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini mendorong para praktisi
untuk mengembangkan cara baru agar pekerjaan analisa dapat dilakukan dengan lebih baik dan
lebih efektif. Sudah banyak persoalan di bidang teknik maupun sains yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan permodelan matematika. Sering kali permodelan matematika tersebut
muncul dalam bentuk yang tidak ideal, sehingga tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode analitik untuk mendapatkan solusi sejati (exact solution).
Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan
masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Metode numerik secara
umum dipelajari pada jurusan yang mempelajari pendidikan matematika seperti teknik
informatika, teknik sipil, dan teknik electro. Metode Numerik dianggap penting karena
mengajarkan mahasiswa memecahkan suatu kasus dengan memakai berbagai cara dan
permodelan. Terlebih, dalam mata kuliah ini juga mengharuskan mahasiswanya untuk cekatan
dan aktif dalam memaksimalkan teknologi. Yang termasuk program paket numerik, misalnya
Python, Matlab, dan lain sebagainya yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
matematika dengan metode numerik tersebut yang dibuat oleh orang yang mempunyai dasar-
dasar teori metode numerik.
Pada metode numerik, kita hanya memperoleh solusi yang menghampiri atau
mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan juga solusi hampiran
(approxomation) atau solusi pendekatan, namun solusi hampiran dapat dibuat seteliti mungkin
yang kita inginkan. Solusi hampiran jelas tidak tepat sama dengan solusi sejati, sehingga ada
selisih antara keduanya. Selisih inilah yang disebut dengan galat (error). Semakin kecil galat
yang diperoleh berarti semakin dekat solusi hampiran yang diperoleh dengan solusi sejatinya.
Dengan mempelajari metode numerik diharapkan mampu menangani sistem persamaan
besar ketaklinieran dan geometri yang rumit, yang dalam masalah rekayasa yang tidak mungkin
dipecahkan secara analitis. Selain itu, diharapkan mengetahui secara singkat dan jelas teori
matematika yang mendasari paket program, mampu merancang program sesuai permasalahan
dihadapi pada masalah rekayasa dan dapat menangani masalah rekayasa yang tidak dapat
ditangani secara analitis. Di samping itu, metode numerik cocok untuk menggambarkan
ketangguhan dan keterbatasan komputer menangani galat (error) suatu nilai hampiran
(aproksimasi) dari masalah serta menyediakan sarana memperkuat pengertian matematika.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari dibuatnya laporan ini adalah untuk memahami metode pada permasalah
integral numerik yaitu Simpson 3/8 dan Simpson 3/8 Berganda atau Komposit. Selain itu,
penulisan ini juga bertujuan untuk menganalisis dan menguji metode Simpson 3/8 dan
Simpson 3/8 Berganda dengan studi kasus yang diteliti pada laporan ini.
1.3 Batasan Penulisan

1
Perhitungan pada Simpson 3/8 dan Simpson 3/8 Komposit (Berganda) akan selesai
jika nilai kesalahan estimasi sudah di dapat dari kedua metode.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 METODE SIMPSON 3/8

Metode Simpson adalah metode integral numerik yang didasarkan pada polynomial
Lagrange orde ke dua (1/3) dan orde ke tiga (3/8). Metode Simpson menghasilkan suatu hasil
integral yang lebih teliti dari pada metode trapesium tunggal atau trapesium berganda. Hal ini
disebabkan karena metode Simpson menggunakan polynomial orde yang lebih tinggi dari
pada autran trapesium dalam menghitung harga integral suatu fungsi. Metode Simpson yang
akan di bahas dalam laporan ini adalah Simpson 3/8 dan Simpson 3/8 Komposit (Berganda).

Cara penurunan aturan Simpson 3/8 sama dengan cara Simpson 1/3 dan Trapesium. Aturan
Simpson 3/8 menggunakan suatu polinom lagrange orde 3,

𝑏 𝑏
I = ∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓3(𝑥) 𝑑𝑥
[ 𝑓(𝑥0) + 3𝑓(𝑥1) + 3𝑓(𝑥2) + 𝑓(𝑥3)] (𝑏−𝑎)
I = (b-a) dengan (b-a) = 3h atau h =
8 3

2.2 METODE SIMPSON 3/8 KOMPOSIT (BERGANDA)

Metode Simpson 3/8 komposit adalah gabungan dari metode Simpson 1/3 berganda
dan Simpson 3/8. Jika sebuah soal memiliki sebuah nilai n = 10, maka n yang bernilai genap
akan di hitung menggunakan 1/3 berganda. Lalu n yang bernilai ganjil akan di hitung
menggunakan 3/8. Hasil dari I13 dan I38 akan di jumlah dan menghasilkan
Berikut rumus nya

∫ 𝑓(𝑥0) + 4 ∑𝑛−1 𝑛−2


𝑖 =1,3,5 𝑓(𝑥𝑖) + 2 ∑𝑖=2,4,6 𝑓(𝑥𝑖) +𝑓(𝑥𝑛)
I13 = (b-a) 3𝑛

Lalu segmen bernilai ganjil dihitung dengan Simpson 3/8 dengan rumus,

[ 𝑓(𝑥0) + 3𝑓(𝑥1) + 3𝑓(𝑥2) + 𝑓(𝑥3)] (𝑏−𝑎)


I38 = (b-a) dengan (b-a) = 3h atau h =
8 3

Dan

I = I13 + I38

3
Contoh Soal :
3
1
f(x) = 2 𝑒 ( 2𝑥+1) − 3√𝑥, dengan batas integrase 0.5 ≤ x ≤ 2

Jawaban :

Mencari nilai Eksak (Sebenarnya) :


1 (3𝑥+1)
𝐹(𝑥) = 𝑒2 − 3√𝑥
2
Untuk mempermudah perhitungan maka dapat lakukan perhitungan dengan cara berikut :

𝐹(𝑥) = 𝑔(𝑥) + ℎ(𝑥)


Sehingga

∫ 𝐹(𝑥) = ∫ 𝑔(𝑥) + ∫ ℎ(𝑥) . 𝑑𝑥

3
1
Dengan g(x) = 2 𝑒 (2𝑥+1) dan h(x) = 3√𝑥

Menghitung integral g(x) :


2 2
1 (3𝑥+1)
∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑒 2 𝑑𝑥
0,5 0,5 2

Dengan menggunakan metode subtitusi :


3
Misal w = ( 𝑥 + 1) 𝑑𝑥
2

𝑑𝑤 3
=
𝑑𝑥 2
3
𝑑𝑤 = 2
𝑑𝑥
1
𝑑𝑤 = 3 2 𝑑𝑥
𝑑𝑤 1
3
= 2
𝑑𝑥

Maka,
2
𝑑𝑤 1 2
∫ 𝑒𝑤 = ∫ 𝑒 𝑤 𝑑𝑤
0,5 3 3 0,5
1 (3𝑥+1) 2
=[ 𝑒 2 ]
3 0,5
1 (3 2+1) 1 (3 0,5+1)
= 𝑒2 − 𝑒2
3 3
= 18,1994 − 1,9182 = 16,2812

1 1
2 2 2 +1 2 3
∫0.5 ℎ(𝑥)𝑑𝑥 = ∫0.5 3√𝑥 = ∫0.5 3𝑥 2 𝑑𝑥 = [0.5+1 𝑥 2 ] 0.5

4
3
3
12
= 2*(2 ) – 2 * (2 ) = 4,9497
2

2 2 2
∫0.5 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫0.5 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 + ∫0.5 ℎ(𝑥)𝑑𝑥 = 16,2812 – 4,9497 = 11,3315

Metode Simpson 3/8 berganda :


Dengan menggunakan Python 3 di dapat source code berikut,

import numpy as np
def f(x):
return 0.5 * np.exp(((3/2)*x) + 1)-(3*np.sqrt(x))
def simpson38(f,a,b,i):
h=(b-a)/i
x1=a+h
x2=a+(2*h)
x3=a+(3*h)
I=(x3-a)*(f(a)+3*f(x1)+3*f(x2)+f(x3))/8
return I
def simpson13(f,a,b,n):
h=(b-a)/n
x=[]
fx=[]
i=0
while i<= n:
x.append(a + i * h)
fx.append(f(x[i]))
i += 1
res=0
i=0
while i<= n:
if i == 0 or i == n:
res+= fx[i]
elif i % 2 != 0:
res+= 4 * fx[i]

5
else:
res+= 2 * fx[i]
i+= 1
I = (b-a)*(res)/(3*n)
return I
def simpson_campuran(f,a,b,i):
h = (b-a) / i
I38 = simpson38(f, a, b, i)
I13 = 0
if(i-3>0):
I13 = simpson13(f,a+3*h,b,i-3)
I=I38+I13
return I
def hitung_error(I_asli, I_hitung):
return(abs(I_asli - I_hitung) / I_asli * 100)
a=0.5
b=2
n=10
I_asli=11.3315
itereror=[]
error=[]
j=0
for i in range (1,n+1):
if (i % 2 == 0):
I = simpson13(f,a,b,i)
j+=1
else:
I = simpson_campuran(f,a,b,i)
j+=1
itereror.append(j)
error.append(hitung_error(I_asli,I))

6
Dari source code tersebut di dapat hasil error sebagai berikut :

Jikalau di gambarkan, akan di dapat gambar grafik sebagai berikut :

7
BAB III
PEMBAHASAN

Berikut ini adalah fungsi dari percobaan yang akan dihitung dengan metode Simpson 3/8 dan
Simpson 3/8 Komposit.
1. f(x) = (x2 - 2x + 1) dx
a=1,b=3
2. f(x) = (x + 3) dx
a=-2,b=3
3. f(x) =(x - 2)2 dx
a=0,b=3
3 3
4. f(x) = (x √𝑥 + 2 √𝑥) dx
a=0,b=1
5.
Pembahasan :
3 1 1 1
1. ∫1 (𝑥 2 − 2𝑥 + 1) dx = 𝑥 3 − 𝑥 2 + x | 31 = (3 (3)3 − (3)2 + 3) − (3 (1)3 − (1)2 +
3
1 8
1) = 3 - 3 = 3

3 1 3 1 1
2. ∫−2(𝑥 + 3) dx = 𝑥 2 + 3x | −2 = (2 (3)2 − 3(3)) − (2 (−2)2 − 3(−2))
2
9 4 35
=2+9− +6=
2 2

3 3 1
3. ∫0 (𝑥 − 2)2 dx = ∫0 (𝑥 2 − 4𝑥 + 4) dx = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 4x | 30
3
1 1
= (3 (3)3 − 2(3)2 + 4(3)) − (3 (0)3 − 2(0)2 + 4(0)) = 9 – 18 + 12 = 3

8
9

Anda mungkin juga menyukai