Anda di halaman 1dari 17

FISIKA MATEMATIKA 1

INTEGRAL GANDA

DOSEN PENGAMPU :
Dr. HAMDI, M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7


1. PUTRI INDAH SARI(22033102)
2. TEKI PUTRA(22033160)
3. YUNIA LOREZA(22033051)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah fisika matematika yang
berjudul " Integral Ganda".
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun berkat bantuan
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya dosen
pembimbing Dr. HAMDI, M.Si. mata kuliah FISIKA MATEMATIKA 1.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini untuk
kedepannya. Semoga makalah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, 24 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................iii

A. Latar Belakang ..........................................................................................................iii

B. Rumusan Masalah .....................................................................................................iii

C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................................iii

BAB II. PEMBAHASAN .....................................................................................................1

A. Pendahuluan ..............................................................................................................1

B. Integral Ganda dan Triple .........................................................................................2

C. Aplikasi Integrasi; Integral Tunggal dan Ganda .......................................................7

BAB III. PENUTUP .............................................................................................................12

A. Kesimpulan ...............................................................................................................12

B. Saran .........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep integral tentu untuk fungsi dengan satu peubah dapat diperluas menjadi
untuk fungsi dengan banyak peubah. Integral fungsi satu peubah selanjutnya akan
dinamakan integral lipat satu, untuk membedakannya dengan integral lipat yaitu integral
untuk fungsi dengan banyak peubah. Integral lipat satu merupakan materi pendukung untuk
pembahasan dalam materi integral lipat dua dan lipat tiga.
Pada materi integral lipat satu, fungsi yang dipakai dibatasi, yaitu fungsi tersebut
dibatasi pada selang tutup di R1. Untuk integral lipat dua dari fungsi dengan dua peubah
pembatasannya adalah bahwa fungsi dua peubah tersebut terdefinisi pada suatu daerah
tertutup di R2. Dan untuk integral lipat tiga dari fungsi dengan tiga peubah pembatasnya
adalah bahwa fungi tiga peubah tersebut terdefinisi pada suatu daerah tertutup di R3. Yang
dimaksud daerah tertutup disini adalah daerah beserta dengan batas-batasnya. Apabila
dikatakan daerah, maka yang dimaksud adalah daerah tertutup. Dalam tulisan ini akan
disajikan materi integral lipat dua dan integral lipat tiga beserta contoh soalnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Integral?
2. Apa yang dimaksud dengan Integral Ganda dan Integral Triple?
3. Bagaiaman Penerapan Integrasi dari Integral Tunggal dan Integral Ganda?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Definisi dari integral
2. Untuk mengetahui apa itu Integral Ganda dan Integral Triple
3. Untuk mengetahui Penerapan Integrasi dari Integral Tunggal dan Integral Ganda

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Sebagai salah satu cabang ilmu matematika, integral dipakai untuk menyelesaikan
masalah yang berkebalikan dengan masalah turunan. Secara sederhana konsep integral pada
dasarnya merupakan konsep anti-turunan, dimana ia merupakan proses kebalikan dari
proses penurunan suatu fungsi. Proses untuk memperoleh kembali fungsi tersebut
dinamakan proses integrasi, dan fungsi A dinamakan integral dari fungsi A'
Integral dapat disebut lawan (kebalikan) dari diferensial. Matematikawan zaman
dulu mengembangkan integral agar memudahkan pekerjaan mereka. Seperti yang
disebutkan di atas, konsep integral yaitu kebalikan dari diferensial.
Dalam ilmu matematika, istilah integral ini digunakan untuk menentukan volume
benda putar, luas suatu bidang, dan panjang busur. Sedangkan contoh lainnya, yaitu
menyelesaikan masalah terkait perkiraan populasi, gaya pada bendungan, volume, panjang
kurva dan sebagainya. Secara umum integral disimbolkan dengan,


𝑎
∫ 𝑎 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1
𝑥 𝑛+1 + 𝐶 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 ≠ 1

Integral ini adalah kebalikan dari Turunan (‘ )


Misalnya ada,
𝑓(𝑥) = 3𝑥 4
sehingga,
𝑓 ′ (𝑥) = 3.4. 𝑥 4−1
= 3.4. 𝑥 3
= 12𝑥 3
Bagaimana cara mengubah 12x3 ke 3x4?

1
12 3+1 12 4
∫ 12𝑥 3 𝑑𝑥 = 𝑥 = 𝑥 = 3𝑥 4
3+1 4
Jenis-jenis integral:
1) Integral tak tentu ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑏
2) Integral tentu ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥

B. Integral Ganda dan Triple


1. Integral Ganda (Lipat Dua)
Integral Lipat Dua ditentukan oleh Fungsi Dua Variabel f(x,y) dalam Daerah
integrasi R.

∫ ∫𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥 atau ∫ ∫𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

Untuk integral lipat dua batasannya tidak lagi interval tapi berubah berupa Daerah
atau Ragion dalam R. Jadi disini daerahnya berupa daerah tertutup.Untuk penulisan
integral lipat dua dapat dituliskan dalam dua bentuk yaitu;

𝑑
ℎ(𝑥)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑦=𝑔(𝑥)
𝑅 𝑦=𝑐

atau

𝑑
ℎ(𝑦)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦=𝑔(𝑦)
𝑅 𝑦=𝑐

Untuk menyelesaikan bentuk integral lipat dua yang pertama yaitu;


𝑑
ℎ(𝑥)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑦=𝑔(𝑥)
𝑅 𝑦=𝑐

2
Untuk bentuk peratama yang dikerjakan terlebih dahulu adalah yang ada di dalam
yaitu pasangan dy. Fungsi integral tersebut terlebih dahulu di integralkan terhadap y
kemudian untuk selain y dianggap konstan ( x dianggap konstan). Jadi batas integrasinya
dimulai dari y sama dengan karna variabelnya y dimulai dari 𝑦1 = 𝑔(𝑥) sampai dengan
𝑦2 = ℎ(𝑥) setelah disubsitusikan batas integralnya kemudian hasilnya di integralkan
lagi terhadap x.

Untuk bentuk kedua dari integral lipat dua yaitu;


𝑑
ℎ(𝑦)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦=𝑔(𝑦)
𝑅 𝑦=𝑐

Untuk bentuk kedua caranya sama seperti integral lipat dua bentuk pertama dimana
yang dikerjakan terlebih dahulu adalah yang ada di dalam yaitu pasangan dx. Fungsi
integral tersebut terlebih dahulu di integralkan terhadap x kemudian untuk selain x
dianggap konstan ( y dianggap konstan). Jadi batas integrasinya dimulai dari x sama
dengan karna variabelnya x dimulai dari 𝑥1 = 𝑔(𝑦) sampai dengan 𝑥2 = ℎ(𝑦). Jadi
ketika diintegralkan terhadap x maka integral batasnya dari x sama dengan sampai x
sama dengan, selanjutnya di integralkan terhadap y, setelah diintegralkan berarti
dimasukkan hasil integrasinya dari batasnta yaitu 𝑦1 = 𝑐 sampai 𝑦2 = 𝑑.

- Sifat-Sifat Integral Lipat


Bila f(x,y) dan g(x,y) terdefinisi dan kontinu dalam region R maka;
∫ ∫𝑅 𝑐 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 = 𝑐∫ ∫𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

∫ ∫𝑅 ⦃𝑓(𝑥, 𝑦) ± 𝑔(𝑥, 𝑦)⦄𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ ∫𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 ± ∫ ∫𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

∫ ∫𝑅=𝑅1+𝑅2 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ ∫𝑅1 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫ ∫𝑅2 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

Contoh Soal 1.
𝑥
∬𝑅 𝑒 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑥 dimana R daerah yang dibatasi oleh parabola 𝑦 2 = 𝑥, sumbu y dan
garis y = 1.

3
Penyelesaian;
𝑦 2 = 𝑥, → y = √𝑥
Misalkan;
x Y
0 0
1 1
4 2

𝑥
𝑦=1 𝑥=𝑦 2
∫𝑦=0 ∫𝑥=0 𝑒 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑥
1 𝑦2
∫0 ∫0 𝑒 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦

𝑥
Misalkan; u=𝑦
1
du = 𝑦 𝑑𝑥

∬ 𝑒 𝑢 𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑥
2
= ∫ 𝑦. 𝑒 𝑢 ⌉𝑦 𝑑𝑦
0
𝑥 2
= ∫ 𝑦. 𝑒 𝑦 ⌉ 𝑦 𝑑𝑦
0
𝑦2
= ∫𝑦 (𝑒 𝑦 − 𝑒 0 ) 𝑑𝑦

4
= ∫ 𝑦 (𝑒 𝑦 − 1 ) 𝑑𝑦
1

= ∫(𝑦𝑒 𝑦 − 𝑦) 𝑑𝑦
0
1 21
= 𝑦𝑒 𝑦 − 𝑒 𝑦 − 𝑦 ⌉
2 0
1 1
= (1. 𝑒 1 − 𝑒 1 − . 12 ) − (0. 𝑒 0 − 𝑒 0 − . 0)
2 2
1
=− +1
2
1
=
2

Contoh soal 2.
2 1
Hitunglah ∫0 ∫0 (2𝑥 + 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥
Penyelesaian:
Selesaikan integral dalam terlebih dahulu
2 1 1
= ∫0 (2𝑥𝑦 + 2 𝑦 2 ) 𝑑𝑥
0
Substitusikan batas atas dan batas bawah ke nilai y
2 1 1
= ∫0 (2𝑥(1) + 2 (1)2 ) − (2𝑥(0) + 2 (0)2 )𝑑𝑥
2 1
= ∫0 (2𝑥 + 2) 𝑑𝑥
2 1 2
= (2 𝑥 2 + 2 𝑥)
0
1 1
=((2)2 + 2 (2)) − ((0)2 + 2 (0))

=4+1
=5
2 1
Jadi, ∫0 ∫0 (2𝑥 + 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 5

2. Integral Triple (Lipat Tiga)


Integral Lipat Tiga memiliki prinsip yang sama dengan Integral Lipat Dua. Pada
Integral Lipat Dua kita mengintegralnya sebanyak dua kali, sedangkan pada Integral

5
Lipat Tiga kita mengintegralkannya sebanyak tiga kali. Dimana dengan cara
pengerjaannya pada Integral Lipat Tiga dimulai terlebih dahulu dari dalam keluar.

𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓

∫ ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧 = ∫ [∫ [∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑥] 𝑑𝑦 ]𝑑𝑧


𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒

Contoh Soal 1.
3 1 2

∫ ∫ ∫(𝑥 + 2𝑦 − 𝑧) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
1 −1 0

3 1
1 2
= ∫ ∫ ⌊ 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 − 𝑧𝑥⌋ 𝑑𝑦𝑑𝑧
2 0
1 −1

3 1
1
= ∫ ∫ ⌊ (2)2 + 2(2)𝑦 − 𝑧(2)⌋ − 0 𝑑𝑦𝑑𝑧
2
1 −1

3 1

= ∫ ∫⌊2 + 4𝑦 − 2𝑧⌋ 𝑑𝑦𝑑𝑧


1 −1

Kita integralkan terhadap dy


3
1
= ∫[2𝑦 + 2𝑦 2 − 2𝑧𝑦] 𝑑𝑧
−1
1
3

= ∫[2(1) + 2(1)2 − 2𝑧(1)] [2(−1) + 2(−1)2 − 2𝑧(−1)] 𝑑𝑧


1
3

= ∫[4 − 2𝑧] − [−2 + 2 + 2𝑧] 𝑑𝑧


1
3

= ∫[4 − 2𝑧 − 2𝑧] 𝑑𝑧
1

6
3

= ∫[4 − 4𝑧] 𝑑𝑧
1

Kita integralkan terhadap dz


3
4𝑧 − 2𝑧 2 ]
1
= [ 4(3) − 2(3) ] − [4(1) − 2(1)2 ]
2

= [ 12 − 18] − [4 − 2]
= −6 − 4 + 2
= −8

C. Aplikasi Integrasi;Integral Tunggal dan Ganda


Secara sederhana konsep integral pada dasarnya merupakan konsep anti-turunan,
dimana ia merupakan proses kebalikan dari proses penurunan suatu fungsi. Proses untuk
memperoleh kembali fungsi tersebut dinamakan proses integrasi, dan fungsi A dinamakan
integral dari fungsi A' dan secara simbolik matematik dituliskan sebagai :
A (x) =  A’ (x) dx (2.17)
Secara geometri, kita dapat memahami konsep ini sebagaimana yang diilustrasikan
dalam Gambar 2.5. Misalkan kita memiliki suatu kurva, sebut saja A', maka berdasarkan
definisi diferensiasi:
dA = A’ dx (2.18)
yang dapat kita tuliskan kembali dalam bentuk sebagai berikut:
A(xi+1) – A(xi) = A’(xi)xi (2.19)
atau,
A(xi+1) = A’(xi) xi + A(xi) (2.20)

7
Dengan lim = lim = 𝑑𝑥𝑖 . Terlihat dari persamaan (2.20) kita dapat menentukan
∆𝑥𝑖→0 (𝑥𝑖+1−𝑥 )→0
𝑖

nilai dari fungsi A pada titik berdasarkan pengetahuan kita tentang nilai fungsi tersebut di
titik xi; beserta nilai turunannya.

Sedangkan berdasarkan Gambar 2.5(b), kita dapat menyimpulkan bahwa ruas


kanan persamaan (2.19) tidak lain adalah luas bidang persegi yang diarsir, dan dari Gambar
2.5(b) kita dapat menentukan nilai fungsi A dititik XN atau dengan menjumlahkan bidang-
bidang persegi serupa daari A hingga XN sebagai berikut:
A(XN) = ∑𝑁
𝑚=1 l 𝑖𝑚∆𝑥𝑚 →0 𝐴′(𝑥𝑚 )∆𝑥𝑚 + A(𝑥𝑖 ) (2.21)

Misalkan kita mengganti simbol xi →xa dan 𝑥𝑁 → 𝑥𝑏 dan A'(x) → a(x) persamaan
(2.21) dapat dituliskan dalam bentuk integral sebagaimana yang diperkenalkan pada
persamaan (2.17) menjadi (teorema fundamental kalkulus):
𝑥 𝑥𝑏
A(𝑥𝑏 ) - 𝐴(𝑥𝑎 ) = ∫𝑥 𝑏 𝑎(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐴(𝑥) )|𝑥 (2.22)
𝑎 𝑎

Simbol  pada persamaan (2.22) merupakan simbol integral yang menyatakan penjumlahan
secara kontinu dan fungsi a(x) dinamakan sebagai fungsi integran.
Bentuk integral pada ruas kanan persamaan (2.22) disebut sebagai bentuk integral
tertentu, karena menyertakan batas-batas integralnya yakni dari xa hingga xb. Jika dalam
pengintegralan tersebut kita tidak menyertakan batas-batasnya, maka disebut sebagai
integral tak-tentu seperti yang dicontohkan pada persamaan (2.17). Jelas, bahwa untuk
mencari integral tertentu dari suatu fungsi dapat dilakukan melalui dua tahapan yaitu

8
pertama dengan mencari bentuk integral tak-tentu fungsi tersebut dan yang kedua memberi
batas-batas integrasi dari fungsi hasil integral tak-tentu tersebut. Hal penting yang patut
dicatat disini adalah, bahwa hasil pengintegralan fungsi a(x) dari xa hingga xb tidak lain
merupakan luas di bawah kurva fungi tersebut dengan batas xa dan xb.
Dalam teknik pengintegralan terdapat teknik penggantian variabel, yang mana
variabel-variabel pada fungsi integran diganti menjadi varibel-variabel lain yang
merupakan variabel dari fungsi lama, sehingga dalam bentuk variabel baru tersebut fungsi
integrannya berada dalam bentuk yang sudah kita kenali sebelumnya. Misalkan fungsi yang
akan diintegralkan adalah:

 f(x)dx (2.24)
Selanjutnya kita perkenalkan suatu variabel baru u yang merupakan fungsi dari x atau u =
u(x), maka:
f(x) → 𝑓𝑢(𝑥) (2.25)

Diferensiasi total fungsi u tersebut diberikan oleh du=u’(x) dx, dimana u’(x)= du/dx,
sehingga:
𝑑𝑢
dx =
𝑢′(𝑥)

Dari sini kita peroleh integral (2.24) menjadi:


𝑓𝑢(𝑥)
 𝑑𝑢
𝑢′(𝒙)

𝑓𝑢(𝑥)
Dimana bentuk fungsi integran memiliki hasil integral yang sudah di kenali.
𝑢′(𝒙)

1. Aplikasi integral tunggal


Contoh soal:
diketahui sebuah mobil bergerak dengan persamaan v(t)=3t2 +4t-5 dengan v dalam
satuan meter persekon dan t dalam satuan sekon tentukanlah perpindahan mobil setelah
menempuh waktu t=3 sekon
jawab:Diketahui: v(t)= 3t2 +4t-5
t = 3 sekon
Ditanya : perpindahan?
S(t) = ꭍ v dt

9
= ꭍ (3t2 +4t-5)
= t3+2t2-5t
S(t) = t3+2t2-5t
= 33+2(3)2-5(3)
=27+18-15
= 30 meter
Jadi perpindahan mobil dalam waktu 3 sekon adalah 30 meter

2. Aplikasi integral ganda

10
Contoh soal 2

Hitunglah ∬𝑅 (𝑥 2 + 2𝑦 2 )𝑑𝐴
Dimana R = {(x,y) ǀ 0 ≤ x ≤ 6, 0 ≤ y ≤ 4}
Penyelesaian:
6 4
∬𝑅 (𝑥 2 + 2𝑦 2 )𝑑𝐴 = ∫0 ∫0 (𝑥 2 + 2𝑦 2 )𝑑𝑦 𝑑𝑥
6 2 4
= ∫0 (𝑥 2 𝑦 + 3 𝑦 2 ǀ ) 𝑑𝑥
0

6 4
= ∬𝑅 (𝑥 2 + 2𝑦 2 )𝑑𝐴 = ∫0 ∫0 (𝑥 2 + 2𝑦 2 )𝑑𝑦 𝑑𝑥
4 1 6
= ∫0 (3 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 2 ǀ ) 𝑑𝑥
0
4
= ∫0 (72 + 12𝑦 2 )𝑑𝑦
4
= 72𝑥 + 4𝑥 3 ǀ = 288 + 256 = 544
0

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana konsep integral pada dasarnya merupakan konsep anti-turunan,
dimana ia merupakan proses kebalikan dari proses penurunan suatu fungsi. Integral
dapat disebut lawan (kebalikan) dari diferensial. Matematikawan zaman dulu
mengembangkan integral agar memudahkan pekerjaan mereka. Seperti yang disebutkan
di atas, konsep integral yaitu kebalikan dari diferensial.
Dalam ilmu matematika, istilah integral ini digunakan untuk menentukan volume
benda putar, luas suatu bidang, dan panjang busur. Sedangkan contoh lainnya, yaitu
menyelesaikan masalah terkait perkiraan populasi, gaya pada bendungan, volume,
panjang kurva dan sebagainya. Integral ganda sendiri memiliki arti ialah integral untuk
fungsi lebih dari dua peubah.
B. Saran
Kami menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami masih mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya nanti akan membangun, demi kesempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Halim,A. DKK. 2020. Pengantar Fisika Kuantum. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.
https://katadata.co.id/intan/berita/61840dfda2b0f/mengenal-dasar-dasar-integral-beserta-
rumusnya (Diakses Pada Tanggal 21 Maret 2023)
https://www.youtube.com/watch?v=9KwLlRrjteA (Diakses Pada Tanggal 21 Maret 2023)
https://www.youtube.com/watch?v=Y7oa9PdAnDQ (Diakses Pada Tanggal 21 Maret
2023)
https://youtu.be/Xa4VTrhPnjY (Diakses pada Selasa 21 maret 2023)

13

Anda mungkin juga menyukai