Anda di halaman 1dari 6

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Kalkulus dan Trigonometri


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Fungsi Trigonometri
2. Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit Fungsi
3. Turunan dan Aplikasi Turunan
4. Antiturunan, Integral, dan Aplikasi
Integral
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 1. Fungsi Trigonometri
(istilah dan definisi) di 1. Definisi dasar nilai fungsi trigonometri
modul ini 𝑑𝑒 𝐴𝐵
𝑆𝑖𝑛 𝛼 = =
𝑚𝑖 𝐵𝐶
𝑠𝑎 𝐴𝐶
𝐶𝑜𝑠 𝛼 = =
𝑚𝑖 𝐵𝐶
𝑑𝑒 𝐴𝐵
𝑇𝑎𝑛 𝛼 = =
𝑠𝑎 𝐴𝐶
Sifat dari fungsi trigonometri
𝑠𝑖𝑛2 𝜃 + 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 = 1
1 + 𝑐𝑜𝑡 2 𝜃 = 𝑐𝑠𝑐 2 𝜃
𝑡𝑎𝑛2 𝜃 + 1 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝜃

2. Definisi:
𝑠𝑖𝑛𝜃 1
𝑡𝑎𝑛𝜃 = 𝑠𝑒𝑐𝜃 =
𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃

1 𝑐𝑜𝑠𝜃 1
𝑐𝑜𝑡𝜃 = = 𝑐𝑠𝑐𝜃 =
𝑡𝑎𝑛𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃

3. Aturan sinus dan cosinus.


Pada suatu segitiga 𝐴𝐵𝐶 berlaku
(Aturan sinus) + (Perluasan Aturan Sinus)

𝑎 𝑏 𝑐
= = = 2𝑅
𝑆𝑖𝑛 𝐴 𝑆𝑖𝑛 𝐵 𝑆𝑖𝑛 𝐶

𝑅 merupakan jari-jari lingkaran luar segitiga


(Aturan Cosinus)

𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 − 2𝑏𝑐 cos 𝐴
𝑏 2 = 𝑎2 + 𝑐 2 − 2𝑎𝑐 cos 𝐵
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 − 2𝑏𝑐 cos 𝐶

4. Sebuah fungsi 𝑓 dikatakan periodik jika terdapat


sebuah bilangan positif 𝑝 sehingga 𝑓(𝑥 + 𝑝) = 𝑓(𝑥)
∀𝑥 ∈ 𝐷𝑓. Nilai 𝑝 terkecil disebut periode
5. Jika suatu fungsi periodik f mencapai sebuah
minimum dan maksimum maka Amplitudo (A)
adalah setengah jarak vertikal dari titik
maksimum dan minimum pada grafik f
6. Identitas invers fungsi trigonometri

𝑥
sin(𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 ) =
√1 + 𝑥 2
1
cos(𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 ) =
√1 + 𝑥 2

tan(𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 ) = 𝑥
7. Identitas jumlah dan selisih sudut

cos(𝛼 ± 𝛽) = cos𝛼.cos𝛽 ∓ sin𝛼.sin𝛽


sin(𝛼 ± 𝛽) = sin𝛼.cos𝛽 ± cos𝛼.sin𝛽
tan 𝛼±tan 𝛽
tan(𝛼 ± 𝛽) = 1∓𝑡𝑎𝑛𝛼.𝑡𝑎𝑛𝛽

8. Identitas sudut ganda

cos(2𝛼) = cos2 𝛼 − sin2 𝛽

= 2cos2 𝛼 − 1

= 1 − 2sin2 𝛼

9. Identitas setengah sudut


10. Identitas jumlah fungsi trigonometri
11. Identitas perkalian fungsi trigonometri

KB.2 Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit Fungsi


1. Suatu fungsi 𝑓 dari himpunan 𝐴 ke 𝐵 merupakan
pasangan terurut 𝑓 ⊂ 𝐴 × 𝐵 sedemikian sehingga
memenuhi:

(1) ∀𝑥 ∈ 𝐴 ∃ 𝑦 ∈ 𝐵 ∋ (𝑥,𝑦) ∈ 𝑓 dan

(2) (𝑥,𝑦) ∈ 𝑓 dan (𝑥,𝑧) ∈ 𝑓 ⇒ 𝑦 = 𝑧

2. Jenis Fungsi
Menurut sifat
a. Fungsi satu-satu (injektif)
Misalkan fungsi f:A→B. Fungsi f dikatakan
satu-satunya atau injektif jika setiap unsur
beda di A mempunyai peta yang beda
b. Fungsi pada (surjektif)
Dipunyai fungsi f:A→B. fungsi f dikatakan
pada atau surjektif jika Rf=b.
c. Fungsi bijektif
Fungsi f:R→R dikatakan bijektif apabila
fungsi f merupakan fungsi injektif dan
sekaligus surjektif.
Menurut kemonotonannya:
a. Fungsi naik
Dipunyai fungsi f:A→B. Fungsi f dikatakan
naik jika fungsi f melestarikan urutan
b. Fungsi turun
Dipunyai fungsi f:A→B. Fungsi f dikatakan
turun jika fungsi f tak melestarikan urutan
3. Fungsi polinomial adalah fungsi yang mempunyai
bentuk 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 , pangkat
tertingginya menunjukkan orde atau derajat dari
fungsi polinomal.
4. Fungsi rasional adalah fungsi berbentuk
𝑃(𝑥)
𝑓(𝑥) dengan P(x) dan Q(x) adalah polinomial
𝑄(𝑥)
atau suku banak dalam x dan Q(x)≠ 0
5. Fungsi Irrasional adalah fungsi aljabar yang
mengandung faktor penarikan akar.
6. Diketahui 𝑎 ∈ ℝ, 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1 fungsi 𝑓: ℝ → ℝ,
dengan f(x)=ax disebut fungsi eksponen.
7. Diketahui 𝑎 ∈ ℝ, 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1 fungsi 𝑓: ℝ → ℝ,
fungsi logaritma x dengan basis a dilambangkan
𝑓(𝑥) =𝑎 log 𝑥, apabila berlaku hubungan 𝑥 = 𝑎 𝑓(𝑋)
8. Misalkan f dan g adalah fungsi-fungsi dan k
suatu konstanta, penjumlahan fungsi f+g,
pengurangan fungsi f-g, hasil kali dengan skalar
kg, hasil kali dua fungsi f.g, dan hasil bagi dua
𝑓
fungsim didefinisikan pada daerah definisinya
𝑔
sebagai berikut:
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)
b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)
c. 𝑘𝑔(𝑥) = 𝑘. 𝑔(𝑥)
d. (𝑓. 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥)
𝑓 𝑓(𝑥)
e. ( ) (𝑋) = , 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑔 𝑔(𝑥)
9. Dipunyai fungsi-fungsi f dan g dengan 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 ≠ ∅.
Fungsi komposisi didefinisikan sebagai:
(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) = 𝑓[𝑔(𝑥)]∀𝑥 ∈ 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓
10. Fungsi 𝑖: 𝐴 → 𝐵 dengan 𝐴 ⊂ 𝐵 disebut fungsi
identitas apabila 𝑖(𝑥) = 𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝐴
11. Misalkan fungsi 𝑓: 𝐴 → 𝐵. Jika terdapat fungsi
𝑔: 𝑅𝑓 → 𝐴 sehingga nilai-nilai 𝑔[𝑓(𝑥)] = 𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝐴
12. Barisan adalah sutu fungsi yang domainnya
adalah himpunan bilangan bulat positif atau
bilangan asli (N) atau himpunan bagiannya.
13. Barisan (𝑎𝑛 )𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛:
a. Monoton naik jika untuk setiap 𝑛 ∈ 𝑁, 𝑎𝑛+1 > 𝑎𝑛
b. Monoton tidak turun jika untuk setiap 𝑛 ∈
𝑁, 𝑎𝑛+1 ≥ 𝑎𝑛
c. Monoton turun jika untuk setiap 𝑛 ∈ 𝑁, 𝑎𝑛+1 <
𝑎𝑛
d. Monoto tidak naik jika untuk setiap 𝑛 ∈
𝑁, 𝑎𝑛+1 ≤ 𝑎𝑛
14. Nilai lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 maksudnya adalah jika x
𝑥→𝑐
mendekati tetapi tidak sama dengan c maka f(x)
mendekati L
15. Limit fungsi f bernilai L untuk x→c ditulis
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0
𝑥→𝑐
terdapat 𝛿 > 0 sedemikian sehingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀,
jika 0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿

6. Kekontinuan Fungsi

Syarat untuk suatu fungsi dikatakan


kontinu: yaitu

1. lim 𝑓(𝑥) 𝑎𝑑𝑎


𝑥→𝑐
2. 𝑓 (𝑐 )𝑎𝑑𝑎
3. lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐)
𝑥→𝑐

KB. 3 Turunan dan Aplikasi Turunan

1. Gradien garis singgung grafik f pada titik P(c,f(c))


didefinisikan dengan
𝑓(𝑐 + ℎ) = 𝑓(𝑐)
𝑚 = lim
ℎ→0 ℎ
Apabila limit tersebut ada dan tidak bernilai ∞
atau −∞
2. Turunan dari fungsi f adalah fungsi f’ dengan
𝑓(𝑥 + ℎ) = 𝑓(𝑥)
𝑓′(𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ

3. Teorema-teorema turunan

1. Jika 𝑓′(𝑐) ada maka 𝑓 kontinu pada 𝑐


𝑑𝑥
2. 𝑓 ′(𝑥 ) = 𝑑𝑦
3. 𝑓 (𝑥 ± 𝑦)′(𝑥 ) = 𝑓 ′(𝑥 ) ± 𝑓′(𝑦)
4. (𝑓. 𝑔)(𝑥 ) = 𝑓 ′ (𝑥 ). 𝑔(𝑥 ) + 𝑓 (𝑥 ). 𝑔′(𝑥 )
𝑓 𝑓′ (𝑥).𝑔(𝑥)−𝑓(𝑥).𝑔′ (𝑥)
5. (𝑥 ) =
𝑔 𝑔(𝑥)2

4. Aturan rantai

Mis : 𝑦 = (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) 𝑑𝑎𝑛 𝑢 = 𝑔(𝑥)


𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥
5. Diberikan fungsi f:I→ ℝ, I⊆ ℝ, dan M= f(c) untuk
suatu c∈ 𝐼.
a. M merupakan nilai maksimum (mutlak) f
apabila 𝑀 ≥ 𝑓(𝑥)∀𝑥 ∈ 𝐼
b. M merupakan nilai minimum mutlak f apabila
𝑀 ≤ 𝑓(𝑥)∀𝑥 ∈ 𝐼
c. Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi
disebut nilai ekstrim (mutlak) fungsi tersebut
6. Dipunyai fungsi f:I→ ℝ, I⊆ ℝ
a. Jika terdapat suatu selang buka 𝐷 ⊂ 𝐼 yang
memuat c sehingga berlaku 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥)∀𝑥 ∈ 𝐷,
maka f(c) disebut nilai maksimum relatif f.
b. Jika terdapat suatu selang buka 𝐷 ⊂ 𝐼 yang
memuat c sehingga berlaku 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥)∀𝑥𝐷,
maka 𝑓(𝑐) disebut nilai minimum relatif f
7. Dipunyai fungsi f:I→ ℝ, I⊆ ℝ, dan c∈ 𝐼. Jika 𝑓 ′ (𝑐) =
0 atau 𝑓 ′ (𝑐) tidak ada maka c disebut bilangan
kritis f.
8. Dipunyai fungsi f:I→ ℝ, I⊆ ℝ
a. Grafik fungsi f dikatakan naik pada I apabila
∀𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐼, 𝑥1 < 𝑥2 ⇒ 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
b. Grafik fungsi f dikatakan turun pada I apabila
∀𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐼, 𝑥1 < 𝑥2 ⇒ 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )

9. Dipunyai fungsi f:I→ ℝ, I⊆ ℝ, f kontinu pada I,


dan f’(x) ada pada I kecuali mungkin di titik-titik
ujungnya.
a. Grafik f cekung ke atas pada I apabila f’’(x)>0
untuk setiap x∈ 𝐼 yang bukan titik ujung I.
b. Grafik f cekung ke bawah pada I apabila
f’’(x)<0 untuk setiap x∈ 𝐼 yang bukan titik
ujung I.

KB.4 Antiturunan, Integral, dan Aplikasi Integral


1. Definisi Antiturunan:
Dipunyai F:I→ R dan f:I→ R
Jika F’(x)=f(x) untuk setiap x∈I maka F disebut
suatu anti turunan f pada selang I
a. Integral tak tentu antara lain:
𝑥 𝑟+1
∫ 𝑥 𝑟 𝑑𝑥 = +𝑐
𝑟+1
b. Kelinieran
c. Integral Parsial
d. Integral Fungsi Trigonometri

Integral bentuk ∫ 𝑠𝑖𝑛𝑚 𝑥. 𝑐𝑜𝑠 𝑛 𝑥𝑑𝑥 dapat


diselesaikan dengan mudah untuk
beberapa kasus nilai 𝑚 dan 𝑛 yang
tertentu. Kasus 𝒎 ganjil atau 𝒏 ganjil
dan Kasus 𝒎 genap dan 𝒏 genap

e. Integral Fungsi Rasional


f. Deret dan Notasi Sigma
g. Jumlah Riemann
h. Integral Tertentu
i. Sifat Penjumlahan Selang

𝑏 𝑐 𝑏
∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 + ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥
𝑎 𝑎 𝑐

j. Luas Daerah pada Bidang Datar


k. Volume Benda Putar
l. Metode Cakram
m. Metode Cincin
n. Metode Sel Silinder (Kulit Tabung)
o. Panjang Busur Suatu Grafik Fungsi
p. Luas Permukaan Benda PutarLuas
Permukaan Benda Putar

2. Dipunyai [a,b] suatu selang tutup. Suatu partisi


Pn untuk selang [a,b] adalah sebarang himpunan
yang terdiri (n+1) bilangan {x0, x1, x2, …, xn},
dengan a=x<x1<x2<…<xn=b
3. Dipunyai f:[a,b]→R, suatu fungsi, Pn suatu partisi
untuk selang[a,b], dan t1∈[xi-1, xi]. Bangun
Rn=∑ 𝑓(𝑡𝑖). ∆𝑖 𝑥. Bangun Rn disebut Jumlah
Riemann untuk f pada selang [a,b]
4. Dipunyai fungsi f:[a,b]→R. Jika lim ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑡1 ). ∆𝑖 𝑥
||𝑃||→0
ada, maka dikatakan fungsi f terintegralkan
secara Riemann pada selang [a,b]. selanjutnya
ditulis:
𝑛 𝑏
lim ∑ 𝑓(𝑡1 ). ∆𝑖 𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
||𝑃||→0 𝑖=1 𝑎
𝑎
5. Jika f(a) terdefinisi maka ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑏
6. Jika a>b dan ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 terdefinisi, maka
𝑎 𝑏
∫𝑏 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = − ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
7. Volume Benda Putar dari suatu daerah 𝐷 pada
bidang datar yang diputar dengan suatu poros
tertentu, di mana dibatasi oleh grafik fungsi
kontinu 𝑓 dengan 𝑓(𝑥) ≥ 0 pada selang [𝑎,𝑏], garis
𝑥 = 𝑎, garis 𝑥 = 𝑏, dan sumbu 𝑋, diputar terhadap
sumbu 𝑌, dengan metode sel silinder (kulit
tabung).
2 Daftar materi yang 1. limit fungsi
sulit dipahami di 2. Aplikasi turunan
modul ini 3. Volume benda putar
3 Daftar materi yang 1. Limit fungsi
sering mengalami 2. Volume benda putar
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai