Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Indah Cahyani, S.Pd.

No Peserta PPG : 201698280228


LPTK PPG : Universitas Muhammadiyah Gresik

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 3 Kalkulus dan Trigonometri


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Fungsi Trigonometri
2. Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit
Fungsi
3. Turunan dan Aplikasi Turunan
4. Antiturunan, Integralm dan Aplikasi
Integral
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1. Fungsi Trigonometri
dipelajari 1. Pada sebuah segitia ABC,
b a b
sin B= , cos B= , dan tan B= dengan a, b
c c a
dan c merupakan panjang sisi-sisi yang
berada di depan sudut A, B dan C.
2. Fungsi trigonometri lainnya didefinisikan:
sin θ 1 1
tan θ= , cot θ= , sec θ= , dan
cos θ tan θ cos θ
1
csc θ=
sin θ
3. Sifat-sifat trigonometri:

4. Aturan sinus mengatakan bahwa pada suatu


segitiga ABC berlaku

Dengan a panjang sisi depan sudut A, b


panjang sisi depan sudut B, dan c panjang sisi
di depan sudut C. aturan tersebut diperluas
menjadi:
a b c
= = =2 R
sin A sin B sin C
5. Aturan cosinus mengatakan bahwa pada
suatu segitiga ABC berlaku:

6. Identitas invers fungsi trigonometri diberikan:

7. Identitas jumlah dan selisih sudut:

8. Identitas sudut ganda:

9. Identitas setengah sudut:

10.Identitas jumlah fungsu trigonometri

11.Identitas perkalian fungsi trigonometri

KB 2. Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit Fungsi


1. Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan
untuk setiap himpunan A hanya sekali ke
himpunan B. Pemetaan itu disajikan dengan
lambang sebagai berikut f : A →B .
Himpunan A disebut daerah asal fungsi f
(domain) dan B disebut daerah kawan f
(kodomain).
2. Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu atau injektif
(injective) jika untuk setiap dua unsur beda di
A mempunyai peta yang beda. Definisi ini
dapat disajikan secara formal sebagai berikut :
Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu:
∀ 𝑥1, 𝑥2 di 𝐴, 𝑥1 ≠ 𝑥2 ⟹ 𝑓(𝑥1) ≠ 𝑓(𝑥2)
3. Fungsi 𝑓 dikatakan pada atau surjektif
(surjective) jika 𝑅𝑓 = 𝐵. Definisi ini dapat
disajikan secara formal sebagai berikut:
Fungsi 𝑓 dikatakan surjektif jika ∀ 𝑥 ∈ 𝐵, ∃𝑦 ∈
𝐴 ∋ 𝑓(𝑦) = 𝑥.
4. Fungsi 𝑓: ℝ → ℝ dikatakan bijektif apabila
fungsi 𝑓 merupakan fungsi injektif dan
sekaligus surjektif.
5. Fungsi 𝑓 dikatakan naik jika fungsi 𝑓
melestarikan urutan. Definisi ini dapat
disajikan secara formal sebagai berikut:
Fungsi 𝑓 dikatakan naik:
∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴, 𝑥 < 𝑦 ⟹ 𝑓(𝑥) < 𝑓(𝑦).
6. Fungsi 𝑓 dikatakan turun jika fungsi 𝒇 tak
melestarikan urutan. Definisi ini dapat
disajikan secara formal sebagai berikut:
Fungsi 𝑓 dikatakan turun: ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴, 𝑥 < 𝑦 ⟹
𝑓(𝑥) > 𝑓(𝑦).
7. Operasi fungsi meliputi penjumlahan,
penguanganm perkalian dengan skalar,
perkalian dua fungsi, dan pembagian dua
fungsi

8. Barisan adalah suatu fungsi yang domainnya


adalah himpunan bilangan bulat positif atau
bilangan asli (𝑁) atau himpunan bagiannya.
9. Nilai lim𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝐿 maksudnya adalah jika 𝑥
mendekati tetapi tidak sama dengan 𝑐, maka
𝑓(𝑥) mendekati 𝐿.
10.Limit fungsi 𝑓 bernilai 𝐿 untuk 𝑥 → 𝑐 ditulis
lim𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝐿, jika dan hanya jika untuk
setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sedemikian hingga
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀,
jika 0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿, yaitu 0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿 ⇒
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀.
11.Teorema limit fungsi trigonometri:

12.Definisi limit sepihak :


 Dipunyai fungsi 𝑓: (𝑎, 𝑏) → ℝ, dan 𝑐 di
selang (𝑎, 𝑏). Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥
mendekati 𝑐 dari kanan adalah 𝐿, ditulis
dengan lim𝑥→𝑐+ 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya
jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0
sehingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 apabila 𝑐 < 𝑥 < 𝑐 + 𝛿.
 Dipunyai fungsi 𝑓: (𝑎, 𝑏) → ℝ, dan 𝑐 di
selang (𝑎, 𝑏). Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥
mendekati 𝑐 dari kiri adalah 𝐿, ditulis
dengan
lim𝑥→𝑐− 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika untuk
setiap 𝜀 > 0 terdapat
𝛿 > 0 sehingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 apabila 𝑐 − 𝛿 <
𝑥 < 𝑐.

KB 3. Turunan dan Aplikasi Turunan


1. Turunan dari fungi f adalah fungsi f’ dengan

2. Jika f, g merupakan fungsi-fungsi yang


mempunyai turunan maka berlaku:
3. Aturan rantai didasari dari turunan fungsi
komposisi yaitu:

Dengan syarat f dan g mempunyai turunan


pada domainnya.
4. Turunan dari invers fungsi trigonometri

KB 4. Antiturunan, Integral, dan Aplikasi


Integral
1. Antiturunan atau integral tak tentu
merupakan balikan dari turunan. Jika 𝐹′(𝑥) =
ƒ(𝑥) untuk setiap 𝑥∈ 𝐼 maka F disebut suatu
anti turunan f pada selang I. Keberadaan anti
turunan tidak tunggal, untuk menunjukkan
semua antiturunan ƒ, dapat dituliskan dengan
𝐹(𝑥)=𝑥2+𝐶, dengan 𝐶 sebarang konstanta.
2. Teorema-teorema dalam integral tak tentu:

3. Deret dan notasi sigma diperlukan dalam


pembahasan tentang jumlah Riemann hingga
integral tertentu.
4. DefinisiJumlah Riemann:
dipunyai ƒ: [𝑎,𝑏]→ℝ.suatu fungsi, 𝑃𝑛 suatu
partisi untuk selang [a,b], dan 𝑡i ∈ [xi−1 , 𝑥i].
Bangun 𝑅𝑛 = ∑ ƒ(𝑡i).∆i𝑥. Bangun 𝑅𝑛 disebut
Jumlah Riemann untuk ƒ pada selang [𝑎,𝑏]
5. Integral tertentu adalah bentuk integral yang
variable integrasinya memiliki batasan.
Batasan tersebut biasanya disebut sebagai
batas atas dan batas bawah.

2 Daftar materi yang sulit 1. Limit sepihak


dipahami di modul ini 2. Jumlah riemann

3 Daftar materi yang sering 1. Fungsi trigonometri


mengalami miskonsepsi 2. Turunan trigonometri
3. Integral trigonometri
4. Jumlah reimann

Anda mungkin juga menyukai