Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Fungsi Trigonometri 2. Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit Fungsi 3. Turunan dan Aplikasi Turunan 4. Antiturunan, Integralm dan Aplikasi Integral No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang KB 1. Fungsi Trigonometri dipelajari 1. Pada sebuah segitia ABC, b a b sin B= , cos B= , dan tan B= dengan a, b c c a dan c merupakan panjang sisi-sisi yang berada di depan sudut A, B dan C. 2. Fungsi trigonometri lainnya didefinisikan: sin θ 1 1 tan θ= , cot θ= , sec θ= , dan cos θ tan θ cos θ 1 csc θ= sin θ 3. Sifat-sifat trigonometri:
4. Aturan sinus mengatakan bahwa pada suatu
segitiga ABC berlaku
Dengan a panjang sisi depan sudut A, b
panjang sisi depan sudut B, dan c panjang sisi di depan sudut C. aturan tersebut diperluas menjadi: a b c = = =2 R sin A sin B sin C 5. Aturan cosinus mengatakan bahwa pada suatu segitiga ABC berlaku:
6. Identitas invers fungsi trigonometri diberikan:
7. Identitas jumlah dan selisih sudut:
8. Identitas sudut ganda:
9. Identitas setengah sudut:
10.Identitas jumlah fungsu trigonometri
11.Identitas perkalian fungsi trigonometri
KB 2. Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit Fungsi
1. Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan A hanya sekali ke himpunan B. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut f : A →B . Himpunan A disebut daerah asal fungsi f (domain) dan B disebut daerah kawan f (kodomain). 2. Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu atau injektif (injective) jika untuk setiap dua unsur beda di A mempunyai peta yang beda. Definisi ini dapat disajikan secara formal sebagai berikut : Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu: ∀ 𝑥1, 𝑥2 di 𝐴, 𝑥1 ≠ 𝑥2 ⟹ 𝑓(𝑥1) ≠ 𝑓(𝑥2) 3. Fungsi 𝑓 dikatakan pada atau surjektif (surjective) jika 𝑅𝑓 = 𝐵. Definisi ini dapat disajikan secara formal sebagai berikut: Fungsi 𝑓 dikatakan surjektif jika ∀ 𝑥 ∈ 𝐵, ∃𝑦 ∈ 𝐴 ∋ 𝑓(𝑦) = 𝑥. 4. Fungsi 𝑓: ℝ → ℝ dikatakan bijektif apabila fungsi 𝑓 merupakan fungsi injektif dan sekaligus surjektif. 5. Fungsi 𝑓 dikatakan naik jika fungsi 𝑓 melestarikan urutan. Definisi ini dapat disajikan secara formal sebagai berikut: Fungsi 𝑓 dikatakan naik: ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴, 𝑥 < 𝑦 ⟹ 𝑓(𝑥) < 𝑓(𝑦). 6. Fungsi 𝑓 dikatakan turun jika fungsi 𝒇 tak melestarikan urutan. Definisi ini dapat disajikan secara formal sebagai berikut: Fungsi 𝑓 dikatakan turun: ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴, 𝑥 < 𝑦 ⟹ 𝑓(𝑥) > 𝑓(𝑦). 7. Operasi fungsi meliputi penjumlahan, penguanganm perkalian dengan skalar, perkalian dua fungsi, dan pembagian dua fungsi
8. Barisan adalah suatu fungsi yang domainnya
adalah himpunan bilangan bulat positif atau bilangan asli (𝑁) atau himpunan bagiannya. 9. Nilai lim𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝐿 maksudnya adalah jika 𝑥 mendekati tetapi tidak sama dengan 𝑐, maka 𝑓(𝑥) mendekati 𝐿. 10.Limit fungsi 𝑓 bernilai 𝐿 untuk 𝑥 → 𝑐 ditulis lim𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝐿, jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sedemikian hingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀, jika 0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿, yaitu 0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿 ⇒ |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀. 11.Teorema limit fungsi trigonometri:
12.Definisi limit sepihak :
Dipunyai fungsi 𝑓: (𝑎, 𝑏) → ℝ, dan 𝑐 di selang (𝑎, 𝑏). Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥 mendekati 𝑐 dari kanan adalah 𝐿, ditulis dengan lim𝑥→𝑐+ 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 apabila 𝑐 < 𝑥 < 𝑐 + 𝛿. Dipunyai fungsi 𝑓: (𝑎, 𝑏) → ℝ, dan 𝑐 di selang (𝑎, 𝑏). Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥 mendekati 𝑐 dari kiri adalah 𝐿, ditulis dengan lim𝑥→𝑐− 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 apabila 𝑐 − 𝛿 < 𝑥 < 𝑐.
KB 3. Turunan dan Aplikasi Turunan
1. Turunan dari fungi f adalah fungsi f’ dengan
2. Jika f, g merupakan fungsi-fungsi yang
mempunyai turunan maka berlaku: 3. Aturan rantai didasari dari turunan fungsi komposisi yaitu:
Dengan syarat f dan g mempunyai turunan
pada domainnya. 4. Turunan dari invers fungsi trigonometri
KB 4. Antiturunan, Integral, dan Aplikasi
Integral 1. Antiturunan atau integral tak tentu merupakan balikan dari turunan. Jika 𝐹′(𝑥) = ƒ(𝑥) untuk setiap 𝑥∈ 𝐼 maka F disebut suatu anti turunan f pada selang I. Keberadaan anti turunan tidak tunggal, untuk menunjukkan semua antiturunan ƒ, dapat dituliskan dengan 𝐹(𝑥)=𝑥2+𝐶, dengan 𝐶 sebarang konstanta. 2. Teorema-teorema dalam integral tak tentu:
3. Deret dan notasi sigma diperlukan dalam
pembahasan tentang jumlah Riemann hingga integral tertentu. 4. DefinisiJumlah Riemann: dipunyai ƒ: [𝑎,𝑏]→ℝ.suatu fungsi, 𝑃𝑛 suatu partisi untuk selang [a,b], dan 𝑡i ∈ [xi−1 , 𝑥i]. Bangun 𝑅𝑛 = ∑ ƒ(𝑡i).∆i𝑥. Bangun 𝑅𝑛 disebut Jumlah Riemann untuk ƒ pada selang [𝑎,𝑏] 5. Integral tertentu adalah bentuk integral yang variable integrasinya memiliki batasan. Batasan tersebut biasanya disebut sebagai batas atas dan batas bawah.
2 Daftar materi yang sulit 1. Limit sepihak
dipahami di modul ini 2. Jumlah riemann
3 Daftar materi yang sering 1. Fungsi trigonometri
mengalami miskonsepsi 2. Turunan trigonometri 3. Integral trigonometri 4. Jumlah reimann