Anda di halaman 1dari 6

LK 0.

1: LEMBAR KERJA BELAJAR MANDIRI

NAMA : SITI NOUR CHAIRIYAH

INSTANSI : SMP NEGERI 8 KOTA BESI

LPTK : UNIVERSITAS PALANGKARAYA

Judul Modul MODUL 3 KALKULUS DAN


TRIGONOMETRI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. KB 1. Fungsi Trigonomteri
2. KB 2. Fungsi, jenis Fungsi, dan Limit Fungsi
3. KB 3. Turunan dan Aplikasi Turunan
4. KB 4. Antiturunan, Integral, dan Aplikasi
Integral
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1. FUNGSI TRIGONOMTERI
dipelajari 1. Identitas Fungsi Trigonomteri
a. Dasar nilai fungsi trigonomteri
A
depan b
Miring (c) sin θ=¿ ↔ sin θ= ¿
Depan (b) miring c
samping a
B
Samping (a)
C cos θ=¿ ↔cos θ= ¿
miring c
b. Aturan Sinus dan Cosinus
i. Aturan sinus
Pada suatu segitiga ABC berlaku
Luas segitiga ABC
sin A sin B sinC
[ ABC ]cosinus
ii. ¿Aturan = = = atau
a
Pada suatu segitiga b berlaku
ABC c
2 2 2
a =b +c −2 bc cos A
b 2=a2 +c 2−2 ac cos B
2 2 2
iii. Periode
c =a +dan b −2 Amplitudo
ab cos Cfungsi trigonometri

Fungsi dengan sin (at) mempunyai periode karena
a

sin [a (x+ ¿ )]=sin ( ax +2 π )=sin(ax) ¿
2. Invers Fungsi Trigonomteri a
Suatu fungsi mempunyai invers adalah fungsi tersebut
injektif (satu-satu).
 Fungsi dengan 𝑓(𝑥) = sin−1 𝑥 mempunyai 𝐷𝑓 = [−1,1] dan 𝑅𝑓
−π π
=[ , ].
2 2
 Fungsi dengan 𝑓(𝑥) = cos−1 𝑥 mempunyai 𝐷𝑓 = [−1,1] dan 𝑅𝑓
= [0, 𝜋].
 Fungsi dengan 𝑓(𝑥) = tan−1 𝑥 mempunyai 𝐷𝑓 = ℝ dan 𝑅𝑓 = (
−π π
, ).
2 2
 Identitas invers fungsi trigonometri diberikan berikut.
 sin(cos−1 𝑥) = √ 1−x 2
 cos(sin−1 𝑥) = √ 1−x 2
 sec( tan−1 𝑥) = √ 1+ x2
−√ x 2−1 , x ≤1
x
 tan( sec−1 𝑥) =
|x|
√ x 2 v−1 = √ x 2−1 , x ≥1

3. Runus Jumlah dan Selisih Fungsi Trigonometri
sin ( α + β )=sin α cos β + cosα sin β

sin ( α −β )=sin α cos β−cosα sin β

cos ( α+ β )=cos α cos β−sin α sin β
KB 2. FUNGSI, JENIS FUNGSI, DAN LIMIT FUNGSI
1. Fungsi, Jenis fungsidan operasi pada Fungsi
a. Fungsi
Suatu fungsi 𝑓 dari himpunan 𝐴 ke 𝐵 merupakan pasangan
terurut 𝑓 ⊂ 𝐴 × 𝐵 sedemikian sehingga memenuhi:
(1) ∀𝑥 ∈ 𝐴 ∃ 𝑦 ∈ 𝐵 ∋ (𝑥, 𝑦) ∈ 𝑓 dan
(2) (𝑥, 𝑦) ∈ 𝑓 dan (𝑥, 𝑧) ∈ 𝑓 ⇒ 𝑦 = 𝑧.
b. Jenis Fungsi
1) Jenis fungsi yang diklasifikasikan menurut sifatnya
ada tiga yaitu (a) fungsi satu-satu (injektif), (b) fungsi
pada (surjektif), dan (c) fungsi bijektif.
2) Jenis fungsi yang diklasifikasikan menurut
kemonotonannya ada dua, yaitu (a) fungsi naik dan (b)
fungsi turun.
3) Fungsi-fungsi yang tergolong jenis fungsi aljabar di
antaranya (a) fungsi linier, fungsi kuadrat, fungsi
kubik, dan seterusnya yang dikenal sebagai fungsi
polinomial, (b) fungsi rasional, (c) fungsi irrasional.
4) Fungsi-fungsi yang tergolong jenis fungsi transenden
di antaranya: (a) fungsi trigonometri, (b) fungsi
inverstrigonometri (siklometri), (c) fungsi logaritma
asli, (d) fungsi eksponensial, (e) fungsi hiperboliks
5) Jenis fungsi khusus seperti (a) fungsi dengan nilai
mutlak (modulus), (b) fungsi ganjil/genap. (c) fungsi
periodik, (d) fungsi tangga, dan lainnya.
c. Operasi pada Fungsi
Suatu cara untuk membangun suatu fungsi baru adalah
dengan menjumlah, mengurangi, mengalikan, atau
membagi fungsi-fungsi yang diketahui.

2. Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers


a. Fungsi komposisi 𝑓 ∘ 𝑔 didefinisikan sebagai
(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) = 𝑓[𝑔(𝑥)] ∀ 𝑥 ∈ 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓.
b. Fungsi 𝑖: 𝐴 → 𝐵 dengan 𝐴 ⊂ 𝐵 disebut fungsi identitas
apabila 𝑖(𝑥) = 𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝐴.
c. fungsi 𝑓: 𝐴 → 𝐵. Jika terdapat fungsi 𝑔: 𝑅𝑓 → 𝐴 sehingga
nilai-nilai 𝑔[𝑓(𝑥)] = 𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝐴 maka fungsi 𝑔 disebut
invers 𝑓 dan ditulis 𝑔 = 𝑓 −1

3. Limit Fungsi
a. Barisan dan Limit Barisan
Barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah
himpunan bilangan bulat positif atau bilangan asli (𝑁)
atau himpunan bagiannya.
b. Limit Fungsi
Nilai lim𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝐿 maksudnya adalah jika 𝑥
mendekati tetapi tidak sama dengan 𝑐, maka 𝑓(𝑥)
mendekati L
c. Limit FungsiTrigonomteri
(a) lim
x→ a
sin x=sin a

(b) lim
x→ a
cos x=cos a

(c) lim
x→ a
¿ tan𝑥 = tan 𝑎

(d)lim
x→ a
¿ csc𝑥 = csc 𝑎

(e) lim
x→ a
¿ sec𝑥=sec 𝑎

(f) lim
x→ a
¿cot𝑥=cot𝑎

4. Limit Sepihak
fungsi 𝑓: ℝ − {0} → ℝ yang didefinisikan dengan 𝑓(𝑥) = |𝑥|
𝑥 . Fungsi 𝑓 dapat dinyatakan tanpa tanda nilai mutlak, yaitu
¿
𝑓(𝑥) = ¿ x∨ ¿ = −1, 𝑥 < 0
x
1, 𝑥 > 0.

5. Limit Tak Hingga dan Limit di Tak Hingga


a. Limit Tak Hingga
b. Limit di Tak Hingga
6. Kekontinuan Fungsi
𝑓:𝐼 → ℝ, dan 𝑐 ∈ 𝐼. Fungsi 𝑓 dikatakn kontinu di titik 𝑐 jika
dan hanya jika lim𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐). Berdasarkan definisi
tersebut, ada tiga syarat untuk suatu fungsi dikatakan
kontinu, yaitu
a. lim
x →c
¿ 𝑓(𝑥) ada,
b. f (𝑐) ada (yaitu 𝑐 ada dalam domain 𝑓), dan
c. lim
x →c
¿ 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐).
Jika salah satu kondisi di atas tidak dipenuhi, maka
dikatakan fungsi 𝑓 tidak kontinu di 𝑐.

KB 3. TURUNAN DAN APLIKASI TURUNAN


1. Turunan dan Aplikasi Turunan
a. Definisi dan Rumus-rumus Turunan Fungsi
Turunan dari fungsi 𝑓 adalah fungsi 𝑓′ dengan
f ( x+ h)−f (x)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
h→ 0 h
b. Teorema-teoremaTurunan
Setiap fungsi yang mempunyai turunan pada domainnya pasti
kontinu pada domainnya tetapi fungsi kontinu tidak menjamin
eksistensi turunan dari fungsi tersebut.
c. Aturan Rantai
Aturan rantai didasari dari turunan fungsi komposisi.
2. Turunan Fugsi Implisit dan Fungsi Invers
a. Turunan Fungsi Implisit
Untuk mencari turunan fungsi implisit dilakukan
melakukan proses penurunan pada kedua ruas dengan
menggunakan teorema turunan yang sesuai.
b. Turunan Fungsi Invers
Syarat suatu fungsi mempunyai invers adalah fungsi
tersebut adalah fungsi injektif dan domain dari fungsi
inversnya adalah Range dari fungsi semula.

3. Aplikasi Turunan
a. Nilai Ekstrim
Suatu nilai disebut nilai ekstrim mutlak dari suatu fungsi
jika nilai tersebut merupakan nilai ekstrim fungsi pada
domain fungsi tersebut; Sedangkan suatu nilai disebut
nilai ekstrim relatif dari suatu fungsi jika nilai tersebut
merupakan nilai ekstrim fungsi pada suatu selang yang
merupakan himpunan bagian dari domain fungsi
tersebut. Nilai ekstrim mutlak suatu fungsi juga
merupakan nilai ekstrim relatif.
b. Kemonotoanan Grafik Fungsi
Kemonotonan grafik fungsi dapat dilihat dari nilai
turunan pertama fungsi tersebut yaitu jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0
untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan di titik ujung maka grafik
𝑓 naik pada 𝐼 dan jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang
bukan di titik ujung maka grafik 𝑓 turun pada 𝐼.
c. Kecekungan Grafik Fungsi
Kecekungan grafik fungsi dapat diperiksa menggunakan
turunan kedua dari fungsi tersebut. Kriterianya adalah
grafik 𝑓 cekung ke atas pada 𝐼 apabila 𝑓 “(𝑥) > 0 ∀𝑥 ∈ 𝐼
yang bukan titik ujung 𝐼 dan grafik 𝑓 cekung ke bawah
pada 𝐼 apabila 𝑓 “(𝑥) < 0 ∀𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan titik ujung 𝐼.
d. Masalah Maksimum Minimum
Penentuan nilai ekstrim juga dapat dilakukan dengan uji
turunan kedua dengan syarat 𝑓 ′ (𝑥) dan 𝑓”(𝑥) ada pada
𝐼. Kriteria yang digunakan yaitu: 𝑓”(𝑥) < 0 ⇒ 𝑓(𝑎) suatu
maksimum relatif 𝑓, 𝑓 ′′(𝑥) > 0 ⇒ 𝑓(𝑎) suatu minimum
relatif 𝑓, dan 𝑓 “(𝑥) = 0 ⇒ tidak ada kesimpulan.

KB 4. ANTITTURUAN, INTEGRAL, DAN APLIKAS


INTEGRAL
1. Antiturunan
a. Konsep Antiturunan
Antiturunan atau integral tak tentu merupakan balikan
dari turunan. Jika 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 maka
F disebut suatu antiturunan f pada selang I. Keberadaan
antiturunan tidak tunggal, untuk menunjukkan semua
antiturunan 𝑓, dapat dituliskan dengan 𝐹(𝑥) = 𝑥 2 + 𝐶,
dengan 𝐶 sebarang konstanta.
b. Teorema Penggantian dan Integral Parsial
1) Penggantian: dipunyai 𝑔 mempunyai turunan pada
𝐷𝑔 dan 𝑅𝑔 ⊂ 𝐼 dengan I adalah suatu selang. Jika 𝑓
terdefinisi pada selang 𝐼 sehingga 𝐹 ‘ (𝑥) = 𝑓(𝑥),
maka ∫ 𝑓[𝑔(𝑥)]𝑔 ′ (𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹[𝑔(𝑥)] + 𝐶. f.
2) Integral Parsial: Jika U dan V adalah fungsi-fungsi
yang mempunyai turunan pada selang buka I, maka
∫𝑈. 𝑑𝑉 = 𝑈. 𝑉 − ∫ 𝑉. 𝑑𝑈.
c. Teknik Pengintegralan
1) Teknik pengintegralan yang diperoleh dari turunan
maupun integral.
2) Integral Fungsi Trigonometri
3) Integral Fungsi Rasional

2. Notasi Sigma dan Jumlah Riemann


a. Deret dan Notasi Sigma
Deret dan notasi sigma diperlukan dalam pembahasan
tentang jumlah Riemann hingga integral tertentu.
Teorema yang sering digunakan, khususnya dalam
perhitungan integral tertentu melalui limit jumlah
Riemann.
b. Jumlah Riemann
Definisi Jumlah Riemann: dipunyai 𝑓:[𝑎, 𝑏] →R. suatu
fungsi, 𝑃𝑛 suatu partisi untuk selang [a,b], dan 𝑡𝑖 ∈
[𝑥𝑖−1, 𝑥𝑖 ]. Bangun 𝑅𝑛 = Σ 𝑓(𝑡𝑖 ). Δ𝑖𝑥. Bangun 𝑅𝑛
disebut Jumlah Riemann untuk 𝑓 pada selang [𝑎, 𝑏].

3. Integral Tertentu
4. Aplikasi Integral
a. Luas daerah pada bidamg datar
Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik
fungsi 𝑓 dengan 𝑓(𝑥) ≥ 0 untuk semua 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏], 𝑥 = 𝑎,
𝑥 = 𝑏, dan sumbu X. Jika L adalah luas daerah D, maka
𝐿 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 .
b. Volume benda putar
Volume benda putar tersebut dapat dihitung
menggunakan integral tertentu dengan beberapa metode.
1) Metode cakram
2) Metode cincin
3) Metode selsilinder (kulit tabung)
c. Panjang busur suatu grafik fungsi
d. Luas permukaan benda putar
Luas permukaan benda putar dengan 𝐷 adalah daerah
yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu 𝑓 pada selang
[𝑎, 𝑏] diputar mengelilingi sumbu 𝑋.

2 Daftar materi yang sulit KB 1. FUNGSI TRIGONOMETRI


dipahami di modul ini
Siswa sulit untuk memahami:
1. Grafik Fungsi Trigonometri
2. Penerapan Konsep Trigonometri pada Masalah
Kontekstual.
KB 2. FUNGSI, JENIS FUNGSI, DAN LIMIT
FUNGSI
Siswa sulit untuk memahami:
1. Soal limit yang kompleks

KB 3. TURUNAN DAN APLIKASI TURUNAN

Siswa sulit untuk memahami:


1. Turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Invers
2. Aplikasi Turunan

KB 4. ANTITURUNAN, INTEGRAL, DAN APLIKASI


INTEGRAL

Siswa sulit untuk memahami:


1. Integral Parsial
2. Aplikasi integral pada luas daerah
3. Aplikasi integral pada volume benda putar
(metode-metodenya)

3 Daftar materi yang sering KB 1. FUNGSI TRIGONOMETRI


mengalami miskonsepsi
Siswa sering salah untuk memahami:
1. Grafik Fungsi Trigonometri
2. Penerapan Konsep Trigonometri pada Masalah
Kontekstual.

KB 2. FUNGSI, JENIS FUNGSI, DAN LIMIT


FUNGSI

Siswa sering salah untuk memahami:


1. Soal limit trigonometri

KB 3. TURUNAN DAN APLIKASI TURUNAN

Siswa sering salah untuk memahami:


1. Turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Invers
2. Aplikasi Turunan

KB 4. ANTITURUNAN, INTEGRAL, DAN APLIKASI


INTEGRAL

Siswa sering salah untuk memahami:


1. Aplikasi integral pada luas daerah
2. Aplikasi integral pada volume benda putar
(metode-metodenya)

Anda mungkin juga menyukai