Anda di halaman 1dari 12

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Kalkulus dan Trigonometri


Judul Kegiatan 1. Fungsi Trigonometri
Belajar (KB) 2. Fungsi, Jenis Fungsi dan Limit Fungsi
3. Turunan dan Aplikasi Turunan
4. Antiturunan, Integral dan Aplikasi Integral
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta KB.1 Fungsi Trigonometri
konsep (istilah 1. Definisi Identitas fungsi Trigonometri pada sudut dalam Seitiga
dan definisi) di depan
- sin θ=
modul ini miring
Samping
- cos θ=
miring
depan
- tanθ=
samping
2. Definisi Fungsi Trigonometri lainnya ;
sin θ
- tan θ=
cos θ
1 cos θ
- cot θ= =
tan θ sin θ
1
- Sec θ=
cos θ
1
- Csc θ=
sinθ

3. Sifat – sifat dari Fungsi Trigonometri


a. sin 2 θ+sin2 θ=1
b. Jikacos θ ≠ 0 , maka1+ tan 2 θ=sec 2 θ
c. Jikasin θ ≠ 0 , maka1+cot 2 θ=csc 2 θ
d. sin (−θ ) =−sin θ dan cos (−θ ) =−cos θ

e. sin ( π2 −θ )=cos θ dan cos( π2 −θ)=sin θ


sin ( + θ )=cos θ dan cos ( +θ )=−sinθ
π π
f.
2 2
g. sin ( π−θ )=sin θ dan cos( π −θ)=−cos θ
h. sin ( π +θ )=−sin θ dan cos(π +θ)=−cos θ
i. sin ( 32π −θ)=−cos θ dan cos( 32π −θ )=−sin θ
sin ( +θ ) =−cos θ dan cos ( +θ )=sin θ
3π 3π
j.
2 2
k. sin ( 2 π −θ )=−sin θ dan cos ( 2 π −θ )=cos θ
l. sin ( 2 π +θ )=sin θ dan cos (2 π +θ)=cos θ

4. Aturan Sinus dan Cosinus


 Aturan Sinus
Pada suatu segitiga 𝐴𝐵𝐶 berlaku;
sin A sin B sin C a b c
= = atau = =
a b c sin A sin B sin C
dengan 𝑎 panjang sisi di depan sudut 𝐴, 𝑏 panjang sisi di depan sudut 𝐵, dan
𝑐 panjang sisi di depan sudut 𝐶
 Perluasan Aturan Sinus
a b c
= = = 2R
sin A sin B sin C
dengan R jari jari lingkaran luar segitiga
 Aturan Cosinus
Pada suatu segitiga 𝐴𝐵𝐶 berlaku
2 2 2
 a =b +c −2 bc cos A
2 2 2
 b =a +c −2 ac cos B
2 2 2
 c =a + b −2 ab cos C
5. Sebuah fungsi 𝑓 dikatakan periodik jika terdapat sebuah bilangan positif 𝑝
sehingga 𝑓(𝑥 + 𝑝) = 𝑓(𝑥) ∀𝑥 ∈ 𝐷𝑓. Nilai 𝑝 terkecil disebut periode.

6. Fungsi dengan nilai sin (at) mempunyai periode , karena
2

[(
sin a x +

a )]
=sin ( ax+ 2 π )=sin ( 2 x )


Jelas bahwa periode fungsi cos (ax) juga sama yaitu
2
7. Jika suatu fungsi periodik 𝑓 mencapai sebuah minimum dan maksimum maka
kita dapat mendefinisikan Amplitudo (𝑨) sebagai setengah jarak vertikal dari
titik maksimum dan minimum pada grafik 𝑓.
8. Jika f merupakan fungsi yang benar – benar monoton naik atau turun pada
domainnya maka 𝑓 mempunyai invers.
9. Invers Fungsi Trigonometri
 Invers Fungsi Sinus
f ( x )=sin x dan f −1 ( x )=sin −1 x
 Invers Fungsi Cosinus
−1 −1
f ( x )=cos x dan f ( x )=cos x
 Invers Fungsi Tan
f ( x )=tan x dan f −1 ( x )=tan −1 x
10. Identitas Invers Fungsi Trigonometri
−1
1. jika θ=sin x , maka diperoleh
sin ( sin x )=x
−1
-

- cos ( sin−1 x ) =√1−x 2 ,−1≤ x ≤ 1


x
tan ( sin x ) =
−1
- ,−1≤ x ≤ 1
√1−x 2
1
csc ( sin x )= , x ≠ 0
−1
-
x
1
- sec ( sin−1 x ) = ,−1≤ x ≤ 1
√1−x 2
- cot ( sin x )=
−1 √ 1−x 2 ,−1≤ x ≤ 1 dan x ≠ 0
x
2. jika θ=cos−1 x , maka diperoleh
- sin ( cos−1 x ) =√1−x 2 ,−1≤ x ≤ 1
cos ( cos x )=x
−1
-

tan ( cos−1 x )= √
1−x 2
- ,−1 ≤ x ≤1 dan x ≠ 0
x
1
csc ( cos x ) =
−1
- ,−1≤ x ≤ 1
√1−x 2
1
- sec ( cos−1 x )= , x ≠ 0
x
x
cot ( cos x ) =
−1
- ,−1 ≤ x ≤1
√1−x 2
−1
3. jika θ=tan x , maka diperoleh
x
- sin ( tan−1 x ) = ,
√1+ x 2
1
cos ( tan x )=
−1
- ,
√1+ x 2
tan ( tan x )=x
−1
-

- csc ( tan x ) =
−1 √1+ x 2 , x ≠ 0
x
- sec ( tan −1 x )=√ 1−x 2
1
cot ( tan x ) = , x ≠0
−1
-
x
11. Identitas Jumlah dan Selisih sudut
 cos ( α ± β )=cos α . cos β ±sin α .sin β
 sin ( α ± β )=sin α .cos β ± cos α . sin β
tan α ± tan β
 tan ( α ± β )=
1 ± tan α . tan β
12. Identitas Sudut Ganda
 sin ( 2 α ) =2sin α . cos α
2 2 2 2
 cos ( 2 α )=cos α −sin α=2 cos α −1=1−2 sin α
2 tan α
 tan ( 2 α )=
1−tan 2 α

13. Identitas Setengah Sudut


a
sin ⁡( )=−
2 2 √
1−cos α a
V sin ⁡( )=
2
1−cos α
2 √
 cos ( a2 )=− √ 1+cos α
2
a
Vcos ⁡( )=
2
1+cos α
2 √
14. Identitas Jumlah Fungsi Trigonometri

 sin x +sin y=2 sin( x+2 y ) .cos ¿¿ ¿ ¿


cos x +cos y =2 cos (
2 )
x+ y
 .cos ¿¿ ¿ ¿

15. Identitas Perkalian Fungsi Trigonometri


−1
 sin x . siny=
2
[ cos ( x+ y )−cos( x− y) ]
1
 cos x . cos y=
2
[ cos ( x + y ) +cos (x− y) ]
1
 sin x . cosy =
2
[ sin ( x+ y ) +sin (x− y )]
KB.2 Fungsi, Jensi Fungsi dan Operasi pada Fungsi
1. Dipunyai himpunan 𝐴 dan 𝐵. Suatu fungsi 𝑓 dari himpunan 𝐴 ke 𝐵 merupakan
pasangan terurut 𝑓 ⊂ 𝐴 × 𝐵 sedemikian sehingga memenuhi:
(1) ∀𝑥 ∈ 𝐴 ∃ 𝑦 ∈ 𝐵 ∋ (𝑥, 𝑦) ∈ 𝑓 dan
(2) (𝑥, 𝑦) ∈ 𝑓 dan (𝑥, 𝑧) ∈ 𝑓 ⇒ 𝑦 = 𝑧.
2. Jenis – Jenis Fungsi
a. Berdasarkan Sifatnya
- Fungsi Injektif(Fungsi satu – satu)
Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu atau injektif (injective) jika untuk setiap dua
unsur beda di A mempunyai peta yang beda. Definisi ini dapat disajikan
secara formal sebagai berikut: Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu: ∀ 𝑥1, 𝑥2 di
𝐴, 𝑥1 ≠ 𝑥2 ⟹ 𝑓(𝑥1) ≠ 𝑓(𝑥2).
- Fungsi Surjektif (fungsi Pada)
Fungsi 𝑓 dikatakan surjektif jika ∀ 𝑥 ∈ 𝐵, ∃𝑦 ∈ 𝐴 ∋ 𝑓(𝑦) = 𝑥.
- Fungsi Bijektif
Fungsi 𝑓: ℝ → ℝ dikatakan bijektif apabila fungsi 𝑓 merupakan fungsi
injektif dan sekaligus surjektif.
b. Berdasarkan Kemonotonnya
- Fungsi Naik
Dipunyai fungsi 𝑓: 𝐴 ⟶ 𝐵. Fungsi 𝑓 dikatakan naik jika fungsi 𝑓
melestarikan
urutan. Definisi ini dapat disajikan secara formal sebagai berikut: Fungsi
𝑓 dikatakan naik: ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴, 𝑥 < 𝑦 ⟹ 𝑓(𝑥) < 𝑓(𝑦).
- Fungsi Turun
Dipunyai fungsi 𝑓: 𝐴 ⟶ 𝐵. Fungsi 𝑓 dikatakan turun jika fungsi 𝒇 tak
melestarikan urutan. Definisi ini dapat disajikan secara formal sebagai
berikut: Fungsi 𝑓 dikatakan turun: ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴, 𝑥 < 𝑦 ⟹ 𝑓(𝑥) > 𝑓(𝑦).
c. Jenis Fungsi Aljabar
- Fungsi Polinomial
- Fungsi Rasional
P ( x)
Fungsi rasional adalah suatu fungsi berbentuk f ( x)= dengan 𝑃(𝑥)
Q( x )
dan 𝑄(𝑥) adalah polinomial atau suku banyak dalam 𝑥 dan 𝑄(𝑥) ≠ 0
- Fungsi Irrasional
Fungsi irrasional adalah fungsi aljabar yang mengandung faktor
penarikan akar. Bentuk umumnya f ( x )= √
n
g( x ) ,dengan g ( x )> 0
d. Fungsi Transenden
- Fungsi Eksponen
- Fungsi Logaritma
3. Operasi Pada Fungsi
a. ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )
b. ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x )
c. ( f . g ) ( x )=f ( x ) . g ( x )
d. kg ( x )=k . g ( x )

e. ( fg ) ( x )= gf ((x)x) , g( x )≠ 0
4. Komposisi Fungsi
Dipunyai fungsi-fungsi 𝑓 dan 𝑔 dengan 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 ≠ ∅. Fungsi komposisi 𝑓 ∘ 𝑔
didefinisikan sebagai (𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) = 𝑓[𝑔(𝑥)] ∀ 𝑥 ∈ 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓.
5. fungsi yang memetakan titik ke dirinya sendiri yang disebut dengan fungsi
identitas.
6. Fungsi Invers
Jika terdapat fungsi 𝑔: 𝑅𝑓 → 𝐴 sehingga nilai-nilai 𝑔[𝑓(𝑥)] = 𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝐴 maka
fungsi 𝑔 disebut invers 𝑓 dan ditulis 𝑔 = 𝑓−1.
7. Limit Fungsi merupakan konsep fundamenal dalam kalkulus dan analisis yang
berkaitan dengan perlakuan fungsi disekitar titik tertentu
8. Barisan adalah fungsi yang domainnya adalah himpunan bilangan bulat positif
atau bilangan asli (N) atau himpunan bagiannya
9. Daerah Hasil (range) adalah himpunan bagian dari himpunan bilangan real.
10. Limit Fungsi Trigonometri

- lim sin x =sin a


x→ a

- lim cos x=cos a


x→ a

- lim tan x=tan a


x→ a

- lim sec x=sec a


x→ a

- lim csc x =csc a


x→ a

- lim cot x =cot a


x→ a

11. Definisi limit kanan. Dipunyai fungsi 𝑓: (𝑎, 𝑏) → 𝑅, dan 𝑐 di selang (𝑎, 𝑏). Limit
fungsi 𝑓 untuk 𝑥 mendekati 𝑐 dari kanan adalah 𝐿, ditulis dengan lim
𝑥→𝑐+ 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 apabila 𝑐 < 𝑥 < 𝑐 + 𝛿.
12. Definisi limit kiri. Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥 mendekati 𝑐 dari kiri adalah 𝐿, ditulis
dengan lim
𝑥→𝑐− 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 apabila 𝑐 − 𝛿 < 𝑥 < 𝑐. 9.
13. Definisi kekontinuan fungsi diberikan sebagai berikut. Dipunyai fungsi 𝑓: 𝐼 → ℝ,
dan 𝑐 ∈ 𝐼. Fungsi 𝑓 dikatakn kontinu di titik 𝑐 jika dan hanya jika lim
𝑥→𝑐 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐).

KB.3 Turuna dan Aplikasi Turunan


1. Berdasarkan definisi turunan, suatu fungsi mempunyai turunan pada suatu titik
apabila turunan dari pihak kiri sama dengan turunan dari pihak kanan pada titik
tersebut atau 𝑓′(𝑐) ada apabila 𝑓 − ′(𝑐) = 𝑓+ ′(𝑐).
2. Rumus Turunan beberapa Fungsi
d [k ]
- = 0 dengan 𝑘 konstanta Real.
dx
- ( f + g )' ( x )=f ' ( x ) + g' ( x )
- ( k . f )' ( x )=k . f ' ( x ) , k sembarangreal
- ( f . g )' ( x )=f ( x ) . g' ( x ) + f ' ( x ) . g ( x )

- ()f '
g
( x )=
f ' ( x ) . g ( x )−f ( x ) g ' ( x)
[ g( x )]
2

d[x ]
n
- =nx n−1
dx

3. Turunan Fungsi Trigonometri


- d ¿¿
- d ¿¿
- d ¿¿
- d ¿¿
- d ¿¿
- d ¿¿
4. Aturan Rantai didasari dari turunan fungsi komposisi
Jika 𝑔 mempunyai turunan di 𝑥 dan 𝑓 mempunyai turunan di 𝑔(𝑥) maka
d [ ( f ∘ g) ( x) ] d [ ( f ∘ g) ( x ) ] d [ g ( x )] '
= . =f [ g ( x ) ] . g ' ( x ) .
dx d [ g ( x) ] dx
Apabila y= ( f ∘ g ) ( x ) dan u=g ( x ) maka dapat dituliskan
dy dy du
= . .
dx du dx
5. Fungsi yang nilai fungsinya disajikan dalam ruas yang berbeda yaitu 𝑦 = 𝑓(𝑥)
disebut fungsi eksplisit; Sedangkan fungsi yang penyajian nilai fungsinya tidak
seperti itu disebut fungsi implisit.
6. Fungsi Invers adalah sebuah fungsi apabila dikomposisikan dengan fungsi
semula akan menghasilkan fungsi Identitas.
7. Syarat suatu fingsi mempunyai invers adalah fungsi tersebut adalah fungsi
injektif dan domain dari fungsi inversnya adalah range dari fungsi semula
8. Turunan fungsi invers dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mencari fungsi
invers kemudian diturunkan atau menggunakan hubungan
−1 1 dx 1
f ( x )= atau =
'
f [f −1
(x )] dy dy
dx
9. Turunan dari Invers Fungsi Trignometri
d (sin−1 x) 1
- = ,| x|< 1
dx √1−x 2
d (cos−1 x ) −1
- = ,|x|<1
dx √ 1−x 2
−1
d (tan x ) 1
- =
dx 1+ x
2

−1
d (cot x) −1
- =
dx 1+ x
2

d (sec −1 x ) 1
- = ,|x|>1
dx ¿ x∨√ x −1
2

d (csc −1 x) −1
- = ,| x|> 1
dx ¿ x∨√ x −1
2

10. Suatu nilai disebut nilai ekstrim mutlak dari suatu fungsi jika nilai tersebut
merupakan nilai ekstrim fungsi pada domain fungsi tersebut;
11. Suatu nilai disebut nilai ekstrim relatif dari suatu fungsi jika nilai tersebut
merupakan nilai ekstrim fungsi pada suatu selang yang merupakan himpunan
bagian dari domain fungsi tersebut. Nilai ekstrim mutlak suatu fungsi juga
merupakan nilai ekstrim relatif.
12. Kemonotonan grafik fungsi dapat dilihat dari nilai turunan pertama fungsi
tersebut yaitu jika 𝑓′(𝑥) > 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan di titik ujung maka
grafik 𝑓 naik pada 𝐼 dan jika 𝑓′(𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan di titik ujung
maka grafik 𝑓 turun pada 𝐼.
13. Kecekungan grafik fungsi dapat diperiksa menggunakan turunan kedua dari
fungsi tersebut. Kriterianya adalah grafik 𝑓 cekung ke atas pada 𝐼 apabila 𝑓′′(𝑥) >
0 ∀𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan titik ujung 𝐼 dan grafik 𝑓 cekung ke bawah pada 𝐼 apabila 𝑓′′
(𝑥) < 0 ∀𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan titik ujung 𝐼.

KB. 4 Antiturunan,Integral dan Aplikasi Integral


1. Antiturunan atau integral tak tentu merupakan balikan dari turunan. Jika 𝐹′(𝑥) =
𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 maka F disebut suatu antiturunan f pada selang I.
Keberadaan antiturunan tidak tunggal, untuk menunjukkan semua antiturunan 𝑓,
dapat dituliskan dengan 𝐹(𝑥) = 𝑥2 + 𝐶, dengan 𝐶 sebarang konstanta.
2. Integral tak tentu
r +1
x
jika r sebarang rasional kecuali−1, maka∫ x dx =
r
- +c
r +1
- ∫ sin x dx=−cos x +c dan∫ cos dx=sinx+ c
r +1
[ f ( x )]
- ∫ [f ( x ) ]r f ' ( x ) dx= r +1
+ c , c konstanta

- Kelinieran
Dipunyai 𝑓 dan 𝑔 fungsi-fungsi yang mempunyai turunan dan 𝐾 suatu
konstanta. Untuk 𝑓 dan 𝑔 berlaku aturan berikut.
- ∫ kf ( x ) dx=¿ k ∫ f ( x ) dx ¿
- ∫ [ f ( x ) + g ( x ) ] dx =∫ f ( x ) dx +¿ ∫ g ( x ) dx ¿
- ∫ [ f ( x ) −g ( x ) ] dx=∫ f ( x ) dx−¿ ∫ g ( x ) dx ¿
3. Teorem Pengganti
dipunyai 𝑔 mempunyai turunan pada 𝐷𝑔 dan 𝑅𝑔 ⊂ 𝐼 dengan I adalah suatu
selang. Jika 𝑓 terdefinisi pada selang 𝐼 sehingga 𝐹′(𝑥) = 𝑓(𝑥), maka ∫ 𝑓[𝑔(𝑥)]𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥 = 𝐹[𝑔(𝑥)] + 𝐶.
4. Integral Parsial
Jika U dan V adalah fungsi-fungsi yang mempunyai turunan pada selang buka I,
maka ∫ 𝑈. 𝑑𝑉 = 𝑈. 𝑉 − ∫ 𝑉. 𝑑𝑈.
5. Teknik Pengintegralan
- Teknik pengintegralan yang diperoleh dari turunan maupun integral.
- Teknik Integral Fungsi Trigonometri
- Teknik Integral Fungsi Rasioanl
6. Deret dan Notasi Sigma
n
- ∑ c=n . c
i=1

n n
- ∑ c . ai =c ∑ ai
i=1 i=1

n
- ∑ ¿¿
i=1

7. Jumlah Riemann
Jika f :¿ suatu fungsi, Pn suatu partisi untuk selang [a,b], dan f i ϵ [x i−1 , x i ].

Bangun Rn =∑ f ¿ ¿.

Bangun Rn disebut Jumlah Riemann untuk f pada selang [a,b]


8. Integral Tertentu adalah suatu bilangan riil yang dapat bernilai positif, nol,
negatif
9. Teorema – Teorema Integral Tertentu
a
- jika f ( a ) terdefinisi , maka ∫ f ( x ) dx=0
a

a a b
- jika a>b , dan∫ f ( x ) dx terdefinisi , maka ∫ f ( x ) dx=−∫ f ( x ) dx
b b a

10. Suatu fungsi akan terintegral secara Riemann jika fungsi tersebut kontinu dan
terbatas pada suatu selang.
11. Sifat Keliniearan pada Integral tertentu
b b b
- ∫ [ f ( x ) + g ( x ) ] dx =∫ f ( x ) dx +¿ ∫ g ( x ) dx ¿
a a a

b b
- ∫ K . f ( x ) dx=K .∫ f ( x ) dx
a a

12. Sifat Penjumlahan Selang


- Jika fungsi f kontinu pada suatu selang yang memuat a, b, c maka,
b c b

∫ f ( x ) dx=∫ f ( x ) dx +¿∫ f ( x ) dx ¿
a a c

13. Integral Riemann tidak mungkin negatif


- Jika f terintegral pada selang [a,b] dan f (x)≥ 0, pada selang [a,b] maka,
b

∫ f ( x ) dx ≥0
a

14. Sifat Perbandingan


- Jika f dan g terintegral pada selang [a,b] dan f ( x)≤ g (x), pada selang [a,b]
maka,
b b

∫ f ( x ) dx ≤∫ g ( x ) dx
a a

15. Teorema Dasar Kalkulus 1


- Jika f kontinu pada selang [a,b] dan x suatu titik dalam [a,b], maka;
x
d [∫ f ( t ) dt ]
a
=f ( x)
dx
16. Teorema Dasar Kalkulus 2
Jika f (x) kontinu pada [a,b] dan F(x) sebarang anti turuna f ( x), mak;
b

∫ f ( x ) dx=F ( b )−F (a), selanjutnya ditulis F ( b )−F ( a )=[ F( x)]ba


a

17. Aplikasi Integral


a. Luas Daerah Pada Bidang Datar
Luas daerah pada bidang datar, daerah D yang dibatasi oleh grafik fungsi f, x= a, x =
b, dan sumbu X. L adalah luas daerah D
b
- Jika f ( x ) ≥0 untuk semua x ∈ [ a , b ] , maka L=∫ f ( x ) dx
a

b
- Jika f ( x ) ≤0 untuk semua x ∈ [ a , b ] , maka L=−∫ f ( x ) dx
a

b. Luas daerah pada bidang datar , daerah D yang dibatasi oleh dua grafik fungsi
f dan fungsi g, dengan f ( x ) ≥ g ( x ) untuk semua x ∈ [ a , b ] , x=a , x=b Jika L
adalah luas daerah D, maka
b
L=∫ [f ( x )¿−g ( x)]dx ¿
a

c. Jika D adalah daerah tertutup yang dibatasi grafik fungsi f, x=a , x=b dan
b
sumbu X, maka L=∫|f ( x )| dx
a

18. Volume Benda Putar


a. Metode Cakram
b
V =π ∫ [f ( x ) ] dx
2
-
a

b. Metode Cincin
b
- V =π ∫ ¿ ¿
a

c. Metode Sel Silinder (Kulit Tabung)


b
- V =2 π ∫ xf ( x ) dx
a

19. Panjang Busur suatu grafik


Panjang busur grafik f dari titik P0 (a , f ( a ) ) sampai titik Pn (b , f ( b )) , adalah ;
b

√ 2

a

J i= 1+[f ( t i ) ] ∆i x=∫ 1+[f ( t i ) ] dx
' ' 2

20. Luas Permukaan Benda Putar


Luas permukaan benda putar dengan D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik
fungsi kontinu f pada selang [a,b] diputa mengelilingi sumbu X
n
S= lim ∑ π .¿¿¿
‖ P‖ →0 i=1

2 Daftar materi 1. Aplikasi Turunan


yang sulit 2. Fungsi Limit dan Invers
dipahami di Jumlah Riemann
modul ini 3. Aplikasi Integral
4. Volume Benda Putar(metode cakram, cincin, Kulit Tabung)
5. Panjang Busur dan Luas Permukaan benda putar

3 Daftar materi 1. Limit Fungsi


yang sering 2. Limit Sepihak
mengalami 3. Metode cakram dan Metode cincin
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai