Jika berbicara tentang dasar trigonometri, mutlak kita akan berhadapan dengan
segitiga siku-siku, karena trigonometri itu sendiri didefinisikan berdasarkan konsep
kesebangunan pada segitiga siku-siku.
Diberikan segitiga ABC siku-siku di B dengan ∠ A = θ.
Jika sisi di depan sudut (opposite) dinamakan "depan", sisi di samping sudut
(adjacent) dinamakan "samping" dan sisi miring (hypotenuse) dinamakan "miring",
maka perbandingan sisi-sisi tersebut didefinisikan sebagai berikut :
depan miring
sin(θ)= csc(θ)=
miring depan
samping miring
cos(θ)= sec(θ)=
miring samping
depan samping
tan(θ)= cot(θ)=
samping depan
Keterangan :
sin untuk sinus csc untuk cosecan
cos untuk cosinus sec untuk secan
tan untuk tangen cot untuk cotangen
Catatan :
Sisi depan dan sisi samping dapat berubah tergantung sudut yang digunakan,
sedangkan sisi miring selalu sama, yaitu sisi terpanjang dan letaknya selalu di depan
sudut siku-siku.
Dari definisi diatas dapat kita amati dan simpulkan sebagai berikut :
sehingga
cos(θ)
cot(θ)=
sin(θ)
Jika tan(α) = √3 dan 𝛼 sudut lancip, tentukan nilai tentukan nilai dari 𝑠𝑖𝑛2 (𝛼) +
𝑐𝑜𝑠 2 (𝛼) !
Penyelesaian
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 √3
tan(α) = = 1
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
√3 2 1
sin2 (𝛼) + cos2 (𝛼) =( ) + ( )2
2 2
3 1
= +
4 4
=1
Contoh 2
1
Jika sin(β) = dan sudut β lancip, tentukan nilai dari 𝑠𝑒𝑐 2 (𝛽)−𝑡𝑎𝑛2 (𝛽) !
2
Penyelesaian
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 1
sin(𝛽) = =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 2
√2
Jika cos(𝛾) = dan sudut 𝛾 lancip, tentukan nilai dari 𝑐𝑠𝑐 2 (𝛾) − 𝑐𝑜𝑡 2 (𝛾) !
2
Penyelesaian
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 √2
cos(𝛾) = =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 2
Samping = √2
Miring = 2
Sesuai definisi
2
csc(𝛾) =
√2
√2
cot(𝛾) = =1
√2
2
2
𝑐𝑠𝑐 2 (𝛾) − 𝑐𝑜𝑡 2 (𝛾) = ( ) − (1)2 = 2 − 1 = 1
√2
Jadi 𝑐𝑠𝑐 2 (𝛾) − 𝑐𝑜𝑡 2 (𝛾) = 1