Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN BELAJAR 1

Dengan berdiskusi bersama teman sejawat saudara, silahkan buktikan Teorema 1.7 – 1.10
BUKTI TEOREMA 1.7

Jika dilihat dari Teorema 1.6

sin(2 α )=sin (α+α )


=sin α . cosα+cosα . sin α
=2sin α . cos α

cos(2 α )=cos(α +α )
=cos α . cosα−sin α . sin α
=cos 2 α −sin 2 α
Kita ketahui bersama:
sin2 α +cos 2 α =1
sin 2 α=1−cos2 α
cos 2 α=1−sin2 α

Sehingga: 2 2
2
cos(2 α )=cos α −sin α
2 cos(2 α )=cos α −sin α
=cos 2 α −(1−cos 2 α ) =1−sin2 α −sin 2 α
2 =1−2sin 2 α
=2cos α −1
tan (2 α )=tan(α +α )
tan α+tan α
=
1−tan α . tan α
2 . tan α
=
1−tan2 α

BUKTI TEOREMA 1.8


Bukti :
cos 2 α=1−2 sin 2 α
Teorema 1.7
2
cos 2 α =2 cos α −1

α
cos α=cos 2.( )
2
α α
cos 2 .( )=1−2sin 2 ( )
2 2
α
cos α=1−2sin 2 ( )
2
α
2 sin2 ( )=1−cos α
2
α 1−cosα
sin2 ( )=
2 2
α 1−cos α
sin( )=
2
α
√ 2
1−cos α α 1−cos α
sin( )=−
2 √2 2 √
∨sin( )=
2

α
cos α =cos 2.( )
2
α α
cos 2 .( )=2 cos 2 ( )−1
2 2
α
cos α =2 cos 2 ( )−1
2
α
1+cos α =2 cos 2 ( )
2
α 1+ cos α
cos 2 ( )=
2 2
α 1+cos α
cos( )=
2
α
√ 2
1+cos α α 1+ cos α
cos( )=−
2 √ 2
∨cos( )=
2 √
2

BUKTI TEOREMA 1.9


1.
sin x + sin y=2sin ( x +2 y ) . cos ( x−2 y )
Pembuktian:
Berdasarkan teorema 1.6
sin ( α+ β ) =sin α . cos β+cos α . sin β
sin ( α−β )=sin α . cos β−cos α . sin β
selanjutnya eliminasi kedua persamaan tersebut:
sin ( α+ β ) =sin α . cos β+cos α . sin β
sin ( α−β )=sin α . cos β−cos α . sin β +
sin ( α+ β ) +sin ( α−β ) =2 . sin α . cos β

lalu kita misalkan:


( α+ β ) =x .. .(1)
( α−β )= y + . . . (2) →kemudian eliminasi β
2α=x+ y
x+ y
α= .. .(3)
2
Berikutnya:
Substitusi (1), (2 ), (3) dan ( 4 ) ke dalam persamaan:
sin ( α+ β ) +sin ( α−β ) =2 . sin α . cos β
sehingga diperoleh :
x+ y x− y
sin x + sin y = 2 . sin ( ) ( )
2
. cos
2
( terbukti)

x+ y x− y
2.
cos x + cos y =2cos ( ) ( )
2
. cos
2
Pembuktian:
Berdasarkan teorema 1.6
cos ( α+β )=cos α . cos β−sin α . sin β
cos ( α−β )=cos α . cos β+sin α . sin β
selanjutnya eliminasi kedua persamaan tersebut:
cos ( α+β )=cos α . cos β−sin α . sin β
cos ( α−β ) =cos α . cos β+sin α . sin β +
cos ( α+β ) +cos ( α−β )=2 . cos α . cos β

lalu kita misalkan:


( α+ β ) =x . . .(1 )
( α−β )= y + .. .(2) →kemudian eliminasi β
2α=x+ y
x+ y
α= . . .(3)
2

Berikutnya:
Substitusi (1), (2 ), (3) dan ( 4 ) ke dalam persamaan:
cos ( α+β ) +cos ( α−β )=2 . cos α . cos β
sehingga diperoleh :
x+ y x− y
cos x + cos y = 2. cos
2 ( ) ( )
. cos
2
(terbukti )

BUKTI TEOREMA 1.10

Teorema 1.10 (Identitas perkalian fungsi trigonometri)


1
sin x⋅sin y=− [ cos ( x + y )−cos ( x − y ) ]
2
1
cos x⋅cos y = [ cos ( x+ y )+cos ( x− y ) ]
2
1
sin x⋅cos y= [ sin ( x + y ) +sin ( x− y ) ]
2
Bukti:
1
sin x⋅sin y=− [ cos ( x + y )−cos ( x − y ) ]
1. 2
Ruas kanan
1
− [ cos ( x+ y )−cos ( x− y ) ]
2
1
=− [ ( cos x⋅cos y−sin x⋅sin y )−( cos x⋅cos y+sin x⋅sin y ) ]
2
1
=− [ cos x⋅cos y−sin x⋅sin y−cos x⋅cos y−sin x⋅sin y ]
2
1
=− [ −2 sin x⋅sin y ]
2
=sin x⋅sin y
= ruas kiri
1
cos x⋅cos y = [ cos ( x+ y )+ cos ( x− y ) ]
2. 2
Ruas kanan
1 1
[ cos ( x+ y )+cos ( x− y ) ] = [ ( cos x⋅cos y −sin x⋅sin y )+ ( cos x⋅cos y +sin x⋅sin y ) ]
2 2
1
= [ cos x⋅cos y −sin x⋅sin y+ cos x⋅cos y +sin x⋅sin y ]
2
1
= [ 2 cos x⋅cos y ]
2
=cos x⋅cos y
= ruas kiri

1
sin x⋅cos y= [ sin ( x + y ) +sin ( x− y ) ]
3. 2
Ruas kanan
1 1
[ sin ( x + y ) +sin ( x− y ) ] = [ ( sin x⋅cos y +cos x⋅sin y ) + ( sin x⋅cos y −cos x⋅sin y ) ]
2 2
1
= [ sin x⋅cos y +cos x⋅sin y +sin x⋅cos y −cos x⋅sin y ]
2
1
= [ 2 sin x⋅cos y ]
2
=sin x⋅cos y
= ruas kiri
KEGIATAN BELAJAR 2

JAWABAN
x , x <0
Fungsi f ( x )
{
= 2
x ,0 ≤ x ≤ 1
2−x , x >1
a. Menentukan nilai fungsi f :

x −0,001 −0,00001 0 0,001 0,002 0, 01 0,02 … 0,99 0,999 0,9999 1 1,0001 1,001 1,01
f (x) -0,001 -0,00001 0 10−6 .4.10−6 0,0001 0,0004 … 0,9801 0,998001 0,99980001 1 0,9999 0,999 0,99
b. Berdasarkan tabel di atas, untuk x yang mendekati 0 dari kiri maka nilai y mendekati 0, sedangkan untuk x mendekati 0 dari kanan nilai y mendekati 0. Dan
berdasarkan gambar sketsa fungsi tersebut, untuk nilai x mendekati 0 dari kiri maka nilai y mendekati 0, sedangkan untuk x mendekati 0 dari kanan nilai y
mendekati 0. Sehingga :
lim ¿
−¿
x→ 0 f (x)= lim
+¿
¿¿
x →0 f (x )=0 ¿

Berdasarkan tabel di atas, untuk x yang mendekati 1 dari kiri maka nilai y mendekati 1, sedangkan untuk x mendekati 1 dari kanan nilai y mendekati 1. Dan
berdasarkan gambar sketsa fungsi tersebut, untuk nilai x mendekati 1 dari kiri maka nilai y mendekati 1, sedangkan untuk x mendekati 1 dari kanan nilai y
mendekati 1. Sehingga :
lim ¿
−¿
x→ 1 f (x)=1 ¿

c. Berdasarkan tabel dan sketsa gambar, untuk nilai yang mendekati x dari kiri dan dari kanan menghasilkan nilai y yang sama, maka fungsi tersebut memiliki
nilai limit untuk x mendekati 0 yaitu :
lim f (x )=0

x→ 0

Berdasarkan tabel dan sketsa gambar, untuk nilai yang mendekati x dari kiri dan dari kanan menghasilkan nilai y yang sama, maka fungsi tersebut memiliki
nilai limit untuk x mendekati 1 yaitu :
lim f ( x )=1

x→ 1

d. Nilai fungsi pada x=0 → f ( 0 ) =0


Nilai fungsi pada x=1 → f ( 1 )=1
e. Berdasarkan nilai limit fungsi f ( x ) di x mendekati 0 = nilai fungsi f ( x ) di x=0 dapat ditulis
lim f ( x )=f ( 0 )=0

x→ 0

Maka fungsi f dikatakan kontinu di titik 0


Berdasarkan nilai limit fungsi f ( x ) di x mendekati 1 = nilai fungsi f ( x ) di x=1 dapat ditulis
lim f ( x )=f ( 1 )=1

x→ 1

Maka fungsi f dikatakan kontinu di titik 1

Kesimpulan : Fungsi f kontinu di titik 0 dan kontinu di titik 1 maka fungsi f(x) kontinu di selang {0,1}
KEGIATAN BELAJAR 3

Silahkan selesaikan soal berikut dengan berdiskusi bersama teman sejawat saudara.
Tunjukkan bahwa persegi panjang dengan keliling  yang mempunyai luas maksimum adalah
persegi.
Petunjuk pengerjaan:
1. Misalkan ukuran panjang dan lebar persegi panjang berturut-turut adalah  p dan l.
2. Dengan menggunakan permisalan tersebut, rumuskan keliling dan luas.
3. Dengan menggunakan rumus keliling, nyatakan  p dalam l kemudian substitusikan ke rumus
luas.
4. Cari turunan pertama dari rumus luas kemudian tentukan bilangan kritis dari rumus luas
denan menggunakan turunan pertamanya.
5. Lakukan uji turunan pertama pada bilangan kritis yang diperoleh.

∂L
Jawab: CARA 1: L maksimum adalah L(l)' =0 (luas diturunkan terhadap lebar atau
∂l
Langkah 1: Misalkan panjang persegi panjang adalah p dan lebar persegi panjang adalah l,
keliling persegi panjang adalah K, dan L adalah luas persegi panjang.
Langkah 2: Dengan menggunakan permisalan tersebut, rumuskan keliling dan luas.
K=2×( p+l)
K=2 p+2 l
L= p ×l
Langkah 3: Dengan menggunakan rumus keliling, nyatakan  p dalam l kemudian substitusikan ke
rumus luas.
K=2×( p+l)
K=2 p+2 l
2 p=K −2l
1
p= K −l ……….. (persamaan 1)
2
L= p ×l …………. (persamaan 2)
Substitusikan persamaan 1 ke persamaan 2
L= p ×l
1
(
L= K−l × l
2 )
1
L= Kl−l 2
2
1
L(l)= Kl−l 2 ……. (persamaan 3)
2
Langkah 4: Cari turunan pertama dari rumus luas kemudian tentukan bilangan kritis dari rumus
luas dengan menggunakan turunan pertamanya.
∂L
Syarat L maksimum adalah L ' (l)=0 (luas diturunkan terhadap lebar atau )
∂l
1
Bilangan kritis: K−2 l=0
2
1
2 l= K
2
1
l= K
4

Langkah 5: Lakukan uji turunan pertama pada bilangan kritis yang diperoleh
Uji turunan pertama pada nilai l, yaitu
1 – 1 1 +¿¿
K K K
l 4 4 4
1 1
(misal ambil l= K ) (misal ambil l= K )
8 2
1 1 1
L ' (l)=¿ K−2 l L ' (l)=¿K−2 l L ' (l)=¿ K−2 l
2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
( )
L ' K = K −2 K
8 2 ( )
8 ( )
L ' K = K−2 K
4 2 4 ( ) 2 ( )
L ' K = K−2 K
2 2 ( )
1 1 1 1 1 1 1 1
( )
L' K = K− K
8 2 4 ( )
L ' K = K− K
4 2 2 2 ( )
L ' K = K−K
2
1 1 1 ' ( 12 K )
( )
L' K = K
8 4 ( )
L ' K =0 (nilai stasioner)
4 L =
−1
2
K (NEGATIF)
(POSITIF)

( )1
L ' K >0 (Fungsi naik)
L' ( 12 K )<0(Fungsi turun)
8
L '(l) + 0 -

L(l) Maksimum L(l)

1 1
l= K disubstitusikan ke persamaan 1 yaitu p= K −l, diperoleh:
4 2
1 1
p= K − K
2 4
1
p= K
4
1 1 1
Dengan panjang p= K danlebarl= K , p=l= K (panjang persegi panjang = lebar persegi
4 4 4
panjang),

1 1 1 2 1 2 2
4 16 4 ( )
Luas persegi panjang¿ p ×l= K × K= K = K =s =¿Luas persegi
4

Dapat disimpulkan persegi panjang dengan keliling yang mempunyai luas maksimum merupakan
suatu persegi.
∂L
Jawab: CARA 2: L maksimum adalah L( p)' =0 (luas diturunkan terhadap lebar atau
∂p
Langkah 1: Misalkan panjang persegi panjang adalah p dan lebar persegi panjang adalah l,
keliling persegi panjang adalah K, dan L adalah luas persegi panjang.

Langkah 2: Dengan menggunakan permisalan tersebut, rumuskan keliling dan luas.


K=2×( p+l)
K=2 p+2 l
L= p ×l
Langkah 3: Dengan menggunakan rumus keliling, nyatakan  p dalam l kemudian substitusikan ke
rumus luas.
K=2×( p+l)
K=2 p+2 l
2 l=K−2 p
1
l= K −p ……….. (persamaan 1)
2
L= p ×l ………… (persamaan 2)
Substitusikan persamaan 1 ke persamaan 2
L= p ×l
1
(
L= p × K− p
2 )
1
L= Kp− p 2
2
1
L( p)= Kp− p2 ………………… (persamaan 3)
2

Langkah 4: Cari turunan pertama dari rumus luas kemudian tentukan bilangan kritis dari rumus
luas dengan menggunakan turunan pertamanya.
∂L
Syarat L maksimum adalah L ' ( p)=0 (luas diturunkan terhadap lebar atau )
∂p
1
Bilangan kritis: K−2 p=0
2
1
2 p= K
2
1
p= K
4
Langkah 5: Lakukan uji turunan pertama pada bilangan kritis yang diperoleh
Uji turunan pertama pada nilai p, yaitu
p 1 – 1 1 +¿¿
K K K
4 4 4
1 1
(misal ambil p= K ) (misal ambil p= K )
8 2
Uji titik 1 1 1
L ' ( p)=¿ K−2 p L ' (l)=¿ K−2 p L ' (l)=¿ K−2 p
2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
( 8 )
L ' K = K −2 K
2 ( )8 ( )
L ' K = K−2 K
4 2 ( )
4 ( )
L ' K = K−2 K
2 2 ( ) 2
1 1 1 1 1 1 1 1
( 8 )
L' K = K− K
2 4 ( )
L ' K = K− K
4 2 2 ( )
L ' K = K−K
2 2
1
1 1 1 '( K )
( 8 ) 4 ( )
L ' K = K (POSITIF) L ' K =0 (nilai
4 L 2
=
−1
2
K (NEGATIF)
1 stasioner) 1
( )
L ' K >0 (Fungsi naik)
8 ( )
L ' K <0(Fungsi turun)
2
L ' ( p) + 0 -

L( p) Maksimum L ¿)
1 1
p= K disubstitusikan ke persamaan 1 yaitu l= K −p , diperoleh:
4 2
1 1
l= K − K
2 4
1
l= K
4
1 1 1
Dengan panjang p= K danlebarl= K , p=l= K (panjang persegi panjang = lebar persegi
4 4 4
panjang),

1 1 1 2 1 2 2
4 16 4 ( )
Luas persegi panjang¿ p ×l= K × K= K = K =s =¿Luas persegi
4

Dapat disimpulkan persegi panjang dengan keliling yang mempunyai luas maksimum merupakan
suatu persegi.
KELOMPOK BELAJAR 4

a. Sketsa dan arsirlah grafik daerah D yang dibatasi oleh grafik f ( x )=x−3, sumbu x dan x=1
dan x=6
6

b. Selanjutnya hitunglah ∫ ( x−3 ) dx=¿ ¿


1

6 6

∫ ( x−3 ) dx=¿ 12 x 2−3 x ¿ |


1 1

¿( 12 . 6 −3.6 )−( 12 .1 −3.1)


2 2

1
¿ ( 18−18 )−( −3 )
2
−5
¿−(
2 )
1
¿2
2

c. Kemudian hitunglah luas daerah D dengan menggunakan aplikasi integral


Daerah tersebut dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah dibawah sumbu x dan daerah diatas
sumbu x sehingga untuk memperoleh luas daearah tersebut adalah sebagi berikut :

Hasil integral dibawah sumbu X Hasil integral diatas sumbu X


L1 L2
L1 3 L2 6
= −∫ ( x−3 ) dx ¿ ∫ ( x−3 ) dx
1 3
3 6
1 2
1 2
(
=− x −3 x
2 )| 1
(
= x −3 x
2 )| 3

[21 1
=− ( 3 −3.3 )−( 1 −3.1 )
2
2 ] 2
[ 12 1
= ( 6 −3.6 )−( 3 −3.3 )
2
2
2
]
9
9
[2 2 ] 1
=− ( −9 )−( −3) [
= ( 18−18 ) −( −9)
2 ]
9
=
2
¿− ( −92 + 52 )
=2
Luas Daerah D adalah gabungan dari L1 dan L2, sehingga luasnya adalah
9
L 1+ L 2=2+ =6,5 Satuan luas
2
d. Buatlah analisis dan evaluasi terhadap hasil jawaban 2 dan 3.
6
Hasil perhitungan integral∫ ( x−3 ) dx ( b )tidak sama dengan hasil perhitungan dengan
1
6
menggunakan aplikasi integralpada poin (c), Ketika mengerjakan ∫ ( x−3 ) dxtidak melalui proses
1
menggambar grafik sehingga posisi luasan yang dibentuk tidak menunjukkan ada daerah yang
berada dibawah sumbu X, padahal untuk daerah dibawah sumbu x perlu dikalikan dengan negative
agar luasan daerah tersebut menghasilkan bilangan positif. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa luas daerah tidak mungkin bernilai negative
.
e. Hitunglah luas daerah D yang diarsir menggunakan cara lain, misalnya luas daerah segitiga!
Luas 1 disebut luas daerah segitiga yang berada dibawah sumbu x dan
Luas 2 adalah luas daerah yang berada diatas sumbu x.

1
Luas segitiga ¿ ∙ alas∙ tinggi
2
L D=L ∆1 + L ∆2

¿ ( 12 ∙ 2 ∙2)+( 12 ∙ 3 ∙3)
4 9
¿ +
2 2
13
¿ satuan luas
2

Anda mungkin juga menyukai