Anda di halaman 1dari 9

NAMA :AWI SATYA

NIM :5203121005

KELAS :PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

TUGAS:

BAHAN AJAR MATEMATIKA TERAPAN

(INTEGRAL)

KATA PENGANTAR

Buku sebagai salah satu sumber pembelajaran mempunyai peranan yang penting
dalam meningkatkan sumber daya manusia khususnya peserta didik. Dengan buku, peserta
didik dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan siswa mampu memahami
materi dengan lebih mudah. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir kritis,
kreatif, dan sistematis dalam memecahkan masalah pengoprasian integral serta aplikasi dalam
kesehariannya, kami lengkapi buku ini dengan contoh soal dan Uji kompetensi. Kami
berharap buku ini dapat membimbing para siswa menerapkan berbagai konsep untuk
mengembangkan materi integral. Sesuai kata orang bijak, tidak ada yang sempurna dalam
hidup begitupun dengan buku ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca untuk memperbaiki mutu buku berikutnya sangat kami harapkan.

Medan 5 Mei 2021

Awi satya
INTEGRAL

Proses mengintegralkan suatu fungsi merupakan kebalikan turunan/derivatif. Suatu


fungsi f(x) dapat kita turunkan menjadi :d(fx)/dx. Apabila kita ingin mencari suatu fungsi f(x)
dari turunan/derivatif-nya, maka dinamakan : integral

Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam


matematika. Integral dan inversnya, diferensiasi, adalah operasi utama dalam kalkulus.
Integral dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam diferensiasi, yaitu
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan
solusi diferensiasi. Lambang integral adalah f.Bila diberikan suatu fungsi f dari variabel real
x dengan interval [a, b] dari sebuah garis lurus, integral tertentu.

Tabel I.2. Beberapa fungsi yangs sering digunakan beserta integral fungsi tersebut

Fungsi, f(x) Fungsi, f(x)


 f (x)dx  f (x)dx
K, kx  c tan ax ln | sec ax |
Konstanta a c
 tan(ax  b)
xn xn1  ln | sec(ax  b) |
c, n 1 a c
n 1
cos ec(ax  b) 1
ex ex  c ln | co sec(ax  b)  cot(ax  b) |

a
x
e  c s ec(ax  b) 1
e x ln | sec(ax  b)  tan(ax  b) |
 c a
cot(ax  b) 1
eax eax  c ln | sin(ax  b) |
a ca
ln | x | c 1 x
x1 sin1 c
a2  x2 a

sin x cos x  c 1 1 x
tan1  c
2
a  a a
x2
sin ax cos ax
A c
sin(ax  b) cos(ax  b)
A c
cos x sin x  c
cos ax sin ax
a c
cos(ax  b) sin(ax  b)
a c
tan x ln | sec x | c

Contoh I.3
Temukan fungsi y jika :
(a) y '  6x
(b) y '  4x3
(c) y '  cos x  x

jawab:

1. y  6xdx

y  3x2  c , dengan c adalah suatu konstanta sembarang. Perlu diingat, bahwa


turunan dari suatu konstanta adalah nol.

2. y  x3dx
4
y = (3 1) x(31),  y  x4  c

3. y  (cos x + x)dx

1
y= sin x + x2+c

2
Beberapa sifat pada operasi integral (sifat linearitas):
1.  ( f  g)dx   fdx   gdx
2.  Afdx  A fdx

3.  ( Af  Bg)dx  A f dx  B gdx
(sifat 1-3 dinamakan sifat linearitas)
4.  uv ' dx  uv  vu 'dx
Beberapa sifat trigonometri yang perlu diingat :
1. sin2 t  cos2 t 1
2. 2 1 cos 2t
cos t 
2
3. 2 1 cos 2t
sin t 
2
sin t
4. tan t 
cos t
5. sin 2t  2sin t cost
6. cos 2t 1 2sin2 t  2cos2 t 1  cos2 t sin2 t
7. tan2 t 1  sec2 t
8. 1 cot 2t  cosec2 t
9. sin(A  B)  sin Acos B sin B cos A
10.sin Asin Bcos(A  B) cos Acos B
11.tan( A  B)  tan( A  B)
1tanAtanB

12. 2sin Acos B  sin(A  B) sin(A  B)


13. 2sin Asin B  cos(A  B) cos(A  B)
14. 2cos Acos B  cos(A  B)  cos(A  B)

Latihan Soal I.3


Temukan fungsi y jika :
1. y  sin(3x  2)
2. y  5.9
3t
3. y  e

4.  sin2 tdt
5.  xe2xdx

6.  et sin tdt
7. y  4cos(9x  2)

Di Kelas XI, kalian telah mempelajari konsep turunan. Pemahaman tentang konsep
turunan ini dapat kalian gunakan untuk memahami konsep integral. Untuk itu, coba tentukan
turunan fungsi berikut. Perhatikan bahwa fungsi ini memiliki bentuk umum 𝑓 𝑥 = 2𝑥 3 .
Setiap fungsi ini memiliki turunan 𝑓 ′ (𝑥) = 6𝑥 2 . Jadi, turunan fungsi 𝑓 𝑥 = 2𝑥 3 adalah 𝑓 ′
(𝑥) = 6𝑥 2 .

Menentukan fungsi 𝑓(𝑥) dari 𝑓 ′ 𝑥 , berarti menentukan antiturunan dari 𝑓 ′ (𝑥) .


Sehingga, integral merupakan antiturunan (antidiferensial) atau operasi invers terhadap
diferensial.

Jika 𝑓(𝑥) adalah fungsi umum yang bersifat𝑓 ′ 𝑥 = 𝑓 𝑥 , maka 𝑓(𝑥) merupakan
antiturunan atau integral dari 𝐹 ′ 𝑥 = 𝑓(𝑥).

Integral Tak Tentu

Pengintegralan fungsi 𝑓(𝑥) yang ditulis sebagai ∫ 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 disebut integral tak tentu dari
𝑓(𝑥). Jika 𝐹(𝑥) anti turunan dari 𝑓(𝑥), maka 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑓 𝑥 + 𝑐

Keterangan:

 ∫ = notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan


Jerman)
 𝑓 𝑥 = fungsi integran
 𝑓 𝑥 = fungsi integral umum yang bersifat 𝑓 ′ 𝑥 = 𝐹(𝑥)
 𝑐 =konstanta

pengintegralan Ada dua jenis integral tak tentu yang akan kamu pelajari pada bagian
ini yaitu integral tak tentu dari fungsi aljabar dan integral tak tentu dari fungsi trigonometri.
Agar kamu memahaminya dengan baik, perhatikan uraian berikut.

A. Rumus Dasar Integral Tak Tentu dan Fungsi Aljabar

Sekarang, perhatikan turunan fungsi-fungsi berikut.

 𝑔1 𝑥 = 𝑥, didapat 𝑔1 ′ 𝑥 = 1
Jadi, jika 𝑔1 ′ (𝑥) = 1 maka 𝑔1 𝑥 = ∫ 𝑔1 ′ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑐1
 𝑔2 𝑥 = 1/2 𝑥 , didapat 𝑔2 ′ 𝑥 = 𝑥
Jadi, jika 𝑔2 ′ 𝑥 = 𝑥 maka 𝑔2 𝑥 = ∫ 𝑔2 ′ 𝑥 𝑑𝑥 = 1/2 𝑥 + 𝑐2

Dari uraian ini, tampak bahwa jika 𝑔 ′ 𝑥 = 𝑥 𝑛 , maka 𝑔 𝑥 = 1/𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝑐 atau dapat
dituliskan ∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 1/𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝑐 , 𝑛 ≠ 1

Contoh: 1. Selesaikan integral berikut!

a) ∫ 𝑥 3𝑑𝑥

b) ∫ 𝑥 3 2𝑑𝑥

c) ∫ 2 𝑥 3 4 𝑑𝑥

d) ∫ 6𝑥 2 + 2𝑥 − 3 𝑑𝑥

Jawab:

a) ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥 = 1/3+1 𝑥 3+1 + 𝑐 = 1/4 𝑥 4 + 𝑐

b) ∫ 𝑥 3/2 𝑑𝑥 = 1/3/2 +1 𝑥 3/2 +1 + 𝑐 = 2/5 𝑥 5/2 + 𝑐

3
x +1 2
4 7
c) ∫ 24√𝑥 3 𝑑𝑥 = 2 ∫ 𝑥 3/4 𝑑𝑥 =2.= +1 ¿ x 4 + c
3 8
+1
4

d) ∫ 6𝑥 2 + 2𝑥 − 3 𝑑𝑥 = ∫ 6𝑥 2 𝑑𝑥 + ∫ 2𝑥 𝑑𝑥 − ∫ 3 𝑑𝑥 = 2𝑥 3 + 𝑥 3 − 3𝑥 + c

B. Rumus Integral Tak Tentu dari Fungsi Trigonometri

Untuk memahami integral dari fungsi trigonometri, dibutuhkan pemahaman yang baik
mengenai turunan trigonometri. Agar kamu lebih memahaminya, perhatikan label turunan
fungsi trigonometri berikut :
𝓕(𝒙) 𝓕′ (𝒙)
sin x Cos x
Cos x -sin x
Tan x Sec2 x
Sec x Tan x . sec x
Cot x -csc2 x
Csc x -coc x . csc x

Berdasarkan tabel Tersebut, rumus dasar pengintegralan trigonometri adalah sebagai


berikut.

 ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝐶∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝐶


 ∫ 𝑠𝑒𝑐 2 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝐶
 ∫𝑐𝑠𝑐 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝐶
 ∫tan 𝑥. sec 𝑥 𝑑 = sec 𝑥 + 𝐶
 ∫cot 𝑥. csc 𝑥 𝑑𝑥 = − csc 𝑥 + 𝐶

Berdasarkan rumus integral dari fungsi trigonometri diatas, maka rumus-rumus tersebut
dapat diperluas menjadi :

1
a. ∫ cos 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = sin( 𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
a

1
b. ∫ sin 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = − cos( 𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
a

1
c. ∫ 𝑠𝑒𝑐 2 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = tan (𝑎𝑥 + 𝑏 )+ 𝐶
a

1
d. ∫ tan 𝑎𝑥 + 𝑏 . sec 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = sec( 𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
a

1
e. ∫ 𝑐𝑠𝑐 2 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = − cot( 𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
a

1
f. ∫ cot 𝑎𝑥 + 𝑏 . csc( 𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑑𝑥 = − csc( 𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
a

Ingat kembali

1 1
Sin2 x = - cos 2 x
2 2

1 1
Cos2x = + cos 2 x
2 2

C. Integral Tertentu

Jika fungsi 𝑦 = 𝑓 𝑥 kontinu pada interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, maka:


b

∫ f ( x ) dx=f (x )¿ ba =f (b)−f (a)


a

dengan 𝐹 𝑥 adalah anti turunan dari 𝑓 𝑥 dalam 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏. Bentuk integral di atas


disebut integral tertentu dengan 𝑎 sebagai batas bawah dan 𝑏 sebagai batas atas. Definisi
integral di atas dikenal sebagai Teorema Dasar Kalkulus.

Misalnya 𝑓 𝑥 dan 𝑔 𝑥 merupakan fungsi-fungsi kontinu dalam interval tertutup 𝑎, 𝑏 ,


maka integral tertentu memenuhi sifat-sifat umum sebagai berikut.
a
 ∫ f ( x ) dx=0
a
b b
 ∫ k . f ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx , k=konstanta
a a
b b b
 ∫ [f ¿ ( x ) ± g( x )] dx=∫ f ( x ) dx ±∫ g ( x)dx ¿
a a a
b b
 ∫ f ( x ) dx=−∫ f ( x ) dx
a a
b c c
 ∫ f ( x ) dx +∫ f ( x ) dx=∫ f ( x ) dx
a b a

D. Teknik-Teknik Pengintegralan

Sering kita jumpai fungsi-fungsi yang akan diintegralkan tidak sesuai dengan rumus
dasar integral dan tidak sedikit fungsi tersebut diberikan dalam bentuk yang sangat rumit.
Pada subbab ini kita akan membahas dua teknik pengintegralan untuk menyelesaikan integral
dengan fungsi seperti itu, yaitu integral subtitusi dan integral parsial.

1. Integral Substitusi
1) Bentuk Subtitusi-1
Tidak semua bentuk pengintegralan bisa dikerjakan dengan menggunakan
n n n+ 1
rumus ∫ a x dx= x + c.Banyak bentuk-bentuk yang kelihatannya rumit,
n+1
sehingga tidak bisa diselesaikan dengan rumus di atas. Karena itu dibutuhkan
suatu cara lain untuk menyelesaikannya.Pada bagian ini akan dibahas teknik
integrasi yang disebut metode substitusi. Konsep dasar dari metode ini adalah
dengan mengubah integral yang kompleks menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Bentuk umum integral substitusi adalah sebagai berikut.
du
∫ [f (u) dx ¿ ]dx=∫ f ( u ) du ¿

2) Integral yang Memuat Bentuk √ a2−x 2 , √ a2+ x2 , √ x 2−a2


Untuk menyelesaikan pengintegralan yang memuat bentuk-bentuk
√ a2−x 2 , √ a2+ x2 , dan √ x 2−a2 , kita menggunakan teknik integral substitusi
trigonometri. Agar kamu lebih memahaminya, perhatikan dengan baik tabel
berikut.

Bentuk subsitusi hasil


2
√ a −x 2 x=a sin θ 2 2
√ a −x =a cos θ
√ a2 + x 2 x=a tan θ √ a2−x 2=a sec θ
√ x 2−a2 x=a sec θ √ a2−x 2=a tan θ

2. Integral Parsial

Apabila kamu menemukan bentuk integral yang tidak bisa diselesaikan dengan
integral subtitusi, mungkin permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan subtitusi ganda
yang lebih dikenal sebagai integral parsial.

Perhatikan uraian berikut. Misalnya, 𝑦 = 𝑢 ∙ 𝑣 dengan 𝑦, 𝑢, dan 𝑣 fungsi dari 𝑥, maka

dy
 =U ' . V +U . V '
dx
dy du dv
 = . v +u .
dx dx dx
dy 1
 = ( v du+u dv )
dx dx
 dy =v du+u dv

 ∫ dy=∫ v du+∫ u dv
 y=∫ v du+∫ u dv
 vu=∫ v du+∫ u dv
 ∫ v du=uv−∫ v du
Jadi, dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa rumus integral parsial
adalah sebagai berikut.

∫ v du=uv−∫ v du
E. Beberapa Penggunaan Integral Tertentu
1) Luas Daerah antara Kurva dan Sumbu X
Misalkan S adalah daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑓 𝑥 , sumbu X, garis 𝑥
= 𝑎, dan garis 𝑥 = 𝑏 Dengan 𝑓(𝑥) ≥ 0 pada 𝑎, 𝑏 maka luas daerah S dapat
b
ditentukan dengan rumus :s∫ f ( x ) dx
a
Apabila 𝑓(𝑥) ≤ 0 atau daerahnya di bawah sumbu X, maka
2) Luas Daerah antara Dua Kurva
Misalkan daerah S adalah daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦1 = 𝑓(𝑥), 𝑦2 =
𝑔(𝑥), garis 𝑥 = 𝑎, dan garis 𝑥 = 𝑏 seperto pada gambar di samping maka luas
daerah 𝑆 = 𝐿𝑇𝑈𝑅𝑆 − 𝐿𝑇𝑈𝑄𝑃 .

Luas daerah S dapat ditentukan dengancara sebagai berikut.


𝑆 = 𝐿𝑇𝑈𝑅𝑆 − 𝐿𝑇𝑈𝑄𝑃
b

∫ f ( x ) dx−g ( x )
a
b

∫ {f ( x ) dx−g ( x ) dx }
a

Jadi, luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦1 = 𝑓(𝑥),𝑦2 = 𝑔(𝑥),dari 𝑥 = 𝑎


b

sampai 𝑥 = 𝑏 ditentukan dengan rumus L=∫ { f ( x ) dx−g ( x ) dx }


a

Dengan 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) dalam interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏.


3) Volume Benda Putar Mengelilingi Sumbu X
Volume benda putar dari daerah yang diputar sejauh 360∘ mengelilingi sumbu
b b
2
X V =π ∫ ¿ ¿atau v=π ∫ y dx
a a

Volume benda putar dari daerah yang diputar sejauh 360∘ mengelilingi sumbu
d d
2
Y V =π ∫ ¿ ¿atau v=π ∫ y dy
c c

Anda mungkin juga menyukai