INTEGRAL KOMPLEKS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fungsi Kompleks I yang diampuh oleh:
Oleh:
JURUSAN MATEMATIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat, karunia,
keesahannya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Fungsi Kompleks I.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dari dosen mata kuliah Fungsi
Kompleks I di Universitas Negeri Gorontalo.
Akhir kata saya berharap semoga Allah SWT. meridhoi atas pembuatan makalah
ini, Amin Yaa Robbal ‘Alamiin.
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 1
3. TUJUAN ......................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
1. LINTASAN .................................................................................................................... 3
2. INTEGRAL LINTASAN................................................................................................ 5
3. INTEGRAL LINTASAN KOMPLEKS ......................................................................... 6
4. PENGINTEGRALAN CAUCHY .................................................................................. 8
5. INTEGRAL TENTU DAN INTEGRAL TAK TENTU ................................................ 9
6. RUMUS INTEGRAL CAUCHY ................................................................................... 9
7. AKIBAT INTEGRAL CAUCHY................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Integral kompleks dikenal sebagai teori fungsi variabel yang kompleks. Integral
kompleks merupakan cabang dari analisis matematis yang menyelidiki fungsi dari
bilangan kompleks. Hal ini berguna dalam banyak cabang matematika, termasuk
geometri aljabar, teori bilangan, matematika terapan, serta dalam fisika, termasuk
hidrodinamika, termodinamika, teknik mesin dan teknik elektro.
Misalkan 𝐹(𝐹) adalah fungsi kompleks dari variabel rill t, ditulis sebagai 𝐹(𝐹) =
𝐹(𝐹) + 𝐹. 𝐹(𝐹) dengan 𝐹(𝐹) dan 𝐹(𝐹) adalah fungsi riil. Jika 𝐹(𝐹) dan 𝐹(𝐹) kontinu
pada interval tertutup 𝐹 ≤ 𝐹 ≤ 𝐹, maka
𝐹 𝐹 𝐹
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana bentuk-bentuk dari Lintasan?
b. Bagaimana cara untuk menghitung Integral Lintasan?
c. Bagaimana cara untuk menghitung Integral Lintasan Kompleks?
1
d. Bagaimana bentuk Pengintegralan Cauchy?
e. Bagaimana bentuk Integral Tentu dan Integral Tak Tentu?
f. Bagaimana cara untuk menghitung menggunakan rumus Integral Cauchy?
g. Apa saja akibat dari Integral Cauchy?
3. Tujuan
a. Agar mengetahui Bentuk-Bentuk dari Lintasan.
b. Agar mengetahui cara untuk menghitung Integral Lintasan.
c. Agar mengetahui cara untuk menghitung Integral Lintasan Kompleks.
d. Agar mengetahui bentuk Pengintegralan Cauchy.
e. Agar mengetahui bentuk Integral Tentu dan Integral Tak Tentu.
f. Agar mengetahui cara untuk menghitung menggunakan rumus Integral Cauchy.
g. Agar mengetahui akibat dari Integral Cauchy.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lintasan
Jika g dan h fungsi bernilai riil dan kontinu dari variabel t dalam interval
tertutup 𝐹 𝐹 𝐹, maka himpunan titik-titik di bidang xy dapat dinyatakan
dalam bentuk parametrik 𝐹 𝐹(𝐹), 𝐹 ℎ (𝐹), 𝐹 𝐹 𝐹. Oleh karena itu,
himpunan titik- titik dalam bidang kompleks juga dapat dinyatakan dalam bentuk
parametrik.
Definisi 1.1
Kurva di bidang datar merupakan kurva mulus (smooth curve) jika dan hanya jika
kurva tersebut dapat dinyatakan dengan dua fungsi bernilai riil
𝐹 𝐹(𝐹), 𝐹 ℎ (𝐹), 𝐹 𝐹 𝐹
Sedemikian sehingga 𝐹𝐹 = 𝐹′(𝐹) dan 𝐹𝐹 = ℎ ′(𝐹) ada dan kontinu dalam interval
𝐹𝐹 𝐹𝐹
𝐹𝐹
𝐹.
CONTOH 1
Kurva dengan bentuk parametrik
𝐹 2 cos 𝐹 , 𝐹 2 sin 𝐹 , 0 𝐹 3𝐹 merupakan kurva mulus.
2
Selanjutnya, C disebut lintasan (path) bila C terdiri dari berhingga banyak kurva
mulus,
𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2 + ⋯ + 𝐹𝐹
3
Dengan 𝐹1, 𝐹2, … , 𝐹𝐹 merupakan kurva mulus. Pengertian lintasan ini sangat
penting dalam integral fungsi kompleks karena berperan sebagai selang
pengintegralan dalam integral fungsi riil dari satu variabel.
CATATAN:
C disebut lintasan tertutup jika titik akhir C berimpit dengan titik awal C
C disebut lintasan terbuka jika titik akhir C tidak berimpit dengan titik awal C
C disebut lintasan sederhana jika lintasan tidak memotong dirinya sendiri
C disebut lintasan berganda jika lintasan memotong dirinya sendiri
4
2. Integral Lintasan
Misalkan kurva mulus C disajikan dengan 𝐹 𝐹(𝐹), 𝐹 ℎ (𝐹), 𝐹 𝐹 𝐹,
𝐹(𝐹) dan ℎ (𝐹) kontinu di 𝐹 𝐹 𝐹. 𝐹′(𝐹) dan ℎ ′(𝐹) kontinu di 𝐹 𝐹 𝐹.
Kurva C mempunyai arah dari titik awal 𝐹(𝐹(𝐹), ℎ (𝐹)) ke titik akhir 𝐹(𝐹(𝐹),
ℎ (𝐹)) dan
𝐹(𝐹, 𝐹) suatu fungsi yang terdefinisi di C.
Teorema 2.1
1) Jika 𝐹(𝐹, 𝐹) kontinu di C, maka 𝐹(𝐹, 𝐹)𝐹𝐹 dan 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 ada dan
∫𝐹 ∫𝐹
𝐹
𝐹 𝐹
2) ∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = − ∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹
𝐹 𝐹
Teorema 2.2
Jika 𝐹(𝐹, 𝐹) dan 𝐹(𝐹, 𝐹) serta turunan parsial tingkat pertama kontinu pada
seluruh daerah tertutup R yang dibatasi lintasan tertutup C, maka
𝐹𝐹 𝐹𝐹
∮ {𝐹 𝐹𝐹 + 𝐹 𝐹𝐹} = ∬ [ − ] 𝐹𝐹𝐹𝐹
𝐹 𝐹𝐹
𝐹
𝐹
𝐹
CONTOH
Tentukan integral garis fungsi 𝐹(𝐹, 𝐹) = 𝐹 + 𝐹 sepanjang lintasan 𝐹 + 𝐹 dengan
C : garis dari (0,0) ke (2,0) dan K : garis dari (2,0) ke (2,2).
5
Penyelesaian:
𝐹 ∶ 𝐹 = 0, 0 ≤ 𝐹 ≤ 2
𝐹 ∶ 𝐹 = 2, 0 ≤ 𝐹 ≤ 2
Pada kurva C : 𝐹𝐹 = 0 dan pada kurva K : 𝐹𝐹 = 0
∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = ∫ (𝐹 + 𝐹) 𝐹𝐹
𝐹+𝐹 𝐹
2
∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = ∫ 𝐹 𝐹𝐹
𝐹+𝐹 0
∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = 2
𝐹+𝐹
∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = ∫ (𝐹 + 𝐹) 𝐹𝐹
𝐹+𝐹 𝐹
2
∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = ∫ (2 + 𝐹) 𝐹𝐹
𝐹+𝐹 0
∫ 𝐹(𝐹, 𝐹) 𝐹𝐹 = 6
𝐹+𝐹
6
ke (𝐹(𝐹), ℎ (𝐹)) atau dari 𝐹 = 𝐹 sampai 𝐹 = 𝐹 dengan 𝐹 = (𝐹(𝐹), ℎ (𝐹)) dan 𝐹 =
(𝐹(𝐹), ℎ (𝐹)).
Definisi 3.1
Diberikan fungsi 𝐹(𝐹) = 𝐹(𝐹, 𝐹) + 𝐹𝐹(𝐹, 𝐹) dengan u dan v fungsi dari t yang
kontinu sepotong-potong pada 𝐹 ≤ 𝐹 ≤ 𝐹. Integral fungsi 𝐹(𝐹) sepanjang lintasan
C dengan arah dari 𝐹 = 𝐹 sampai 𝐹 = 𝐹 adalah
𝐹 𝐹
CONTOH
2
Hitunglah ∫ 𝐹𝐹𝐹 𝐹𝐹 jika 𝐹 : garis lurus dari 𝐹 = 𝐹 ke 𝐹 = 2 + 𝐹
𝐹 0 1
Penyelesaian:
𝐹0 = 𝐹 𝐹1 = 2 + 𝐹
(0,1) (2,1)
Persamaan garis 𝐹 ∶ 𝐹 = 1 dan mempunyai bentuk parametrik
𝐹 = 𝐹(𝐹) = 𝐹
, 𝐹 ∈ [0,2] (4.1)
𝐹 = ℎ (𝐹) = 1
Dari (4.1) diperoleh:
𝐹 = 𝐹(𝐹) + 𝐹ℎ (𝐹) = 𝐹 + 𝐹
𝐹𝐹 = {𝐹 ′ (𝐹) + 𝐹ℎ ′ (𝐹)} 𝐹𝐹 = 1 𝐹𝐹
2 2
Karena 𝐹(𝐹) = 𝐹𝐹 𝐹 maka 𝐹[𝐹(𝐹) + 𝐹ℎ (𝐹)] = 𝐹(𝐹 + 𝐹) = (𝐹 + 𝐹)𝐹 (𝐹+𝐹)
Sehingga,
2
𝐹2 2
∫ 𝐹𝐹 𝐹𝐹 = ∫(𝐹 + 𝐹) 𝐹 (𝐹+𝐹) 1 𝐹𝐹
𝐹 0
2
2
= ∫(𝐹 + 𝐹) 𝐹 (𝐹+𝐹) 𝐹𝐹 (gunakan subtitusi : 𝐹 = (𝐹 + 𝐹)2 )
0
7
1
= [𝐹
3+4𝐹
− 𝐹 −1]
2
4. Pengintegralan Cauchy
Teorema 4.1 (Teorema Cauchy)
Jika 𝐹(𝐹) analitik dan 𝐹′(𝐹) kontinu di dalam dan pada lintasan tertutup sederhana
C, maka 𝐹(𝐹) 𝐹𝐹 = 0.
∮𝐹
∮ 𝐹 𝐹(𝐹) 𝐹𝐹 = 0.
8
∮ 𝐹(𝐹) 𝐹𝐹 = ∮ 𝐹(𝐹) 𝐹𝐹 + ∮ 𝐹(𝐹) 𝐹𝐹 + ⋯ + ∮ 𝐹(𝐹) 𝐹𝐹
𝐹 𝐹2 𝐹
𝐹 𝐹
1
Teorema 5.1
Jika 𝐹 dan 𝐹 di dalam D, maka
𝐹
9
1 𝐹(𝐹 𝐹𝐹
𝐹(𝐹 ) = )∮
0
2𝐹𝐹 𝐹 − 𝐹0
𝐹
atau
𝐹(𝐹 ). 2𝐹𝐹 = ∮ 𝐹(𝐹 𝐹𝐹
)
0
𝐹𝐹 − 𝐹0
CONTOH
Hitung ∮ 𝐹
dengan C : |𝐹 − 2| = 2
𝐹
𝐹 𝐹−3
Penyelesaian:
Diambil : 𝐹(𝐹) = 1 (𝐹(𝐹) analitik di dalam dan pada C)
𝐹0 = 3 di dalam C
𝐹(𝐹0) = 𝐹(3) = 1
Menggunakan rumus Integral Cauchy, diperoleh
𝐹𝐹 = 2𝐹𝐹. ) = 2𝐹𝐹. 1 = 2𝐹𝐹
∮ 𝐹(𝐹
𝐹 𝐹−3 0
10
7. Akibat Integral Cauchy
Berikut ini adalah beberapa teorema-teorema yang merupakan akibat dari Integral
Cauchy, antara lain:
a. Teorema 7.1 (Teorema Morera)
Jika 𝐹(𝐹) kontinu dalam domain terhubung D dan untuk setiap lintasan
tertutup
11
g. Teorema 7.7 (Nilai Rata-Rata Gauss)
Jika 𝐹(𝐹) analitik di lingkaran C dengan pusat a dan berjari-jari r, maka 𝐹(𝐹)
adalah nilai rata-rata dari 𝐹(𝐹) pada C, yaitu
1
( ) 2 𝐹𝐹
𝐹
𝐹𝐹 = ∫ 0 𝐹(𝐹 + ) 𝐹𝐹
2𝐹
𝐹𝐹
Jika 𝐹(𝐹, 𝐹) dan 𝐹(𝐹, 𝐹) adalah bagian real dan peta dari 𝐹(𝐹𝐹𝐹𝐹)
sedangkan
𝐹(𝐹, 𝐹) dan 𝐹(𝐹, 𝐹) adalah bagian real dan peta dari 𝐹(𝐹𝐹𝐹𝐹), maka
2𝐹
1 (𝐹2 − 𝐹2)𝐹(𝐹, 𝐹)
𝐹(𝐹, 𝐹) = ∫ 𝐹𝐹
2𝐹 𝐹2 − 2𝐹𝐹 cos(𝐹 − 𝐹) + 𝐹2
0
dan
2𝐹
1 (𝐹2 − 𝐹2)𝐹(𝐹, 𝐹)
𝐹(𝐹, 𝐹) = ∫ 𝐹𝐹
2𝐹 𝐹2 − 2𝐹𝐹 cos(𝐹 − 𝐹) + 𝐹2
0
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Integral kompleks dikenal sebagai teori fungsi variabel yang kompleks. Integral
kompleks merupakan cabang dari analisis matematis yang menyelidiki fungsi dari bilangan
kompleks. Hal ini berguna dalam banyak cabang matematika, termasuk geometri aljabar,
teori bilangan, matematika terapan, serta dalam fisika, termasuk hidrodinamika,
termodinamika, teknik mesin dan teknik elektro.
2. Saran
Agar pembaca lebih mengetahui dan lebih memahami konsep dari Integral
Kompleks.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hasugian, M. Jimmy & Agus Prijono. 2006. Menguasai Analisis Kompleks dalam
Matematika Teknik. Bandung: Rekayasa Sains
14