Anda di halaman 1dari 30

Tugas Kelompok 10

Minggu/09 April 2023

MAKALAH
KURIKULUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH
“Silabus/Alur Tujuan Pembelajaran”

OLEH:
Desi Kurnia (22033132)
Hefilia Putri (22033077)
Tartil Kher (22033115)
Yelni Ifana Angelia Zebua (22033121)

DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fuja Novitra, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Kurikulum Fisika Sekolah Menengah ”Silabus/Alur Tujuan
Pembelajaran”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Kurikulum Fisika
Sekolah Menengah, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S., dan Bpk. Dr. Fuja Novitra, M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, 8 April 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 3


DAFTAR ISI.........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................. 3
LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3
A. Landasan Agama ..................................................................................................... 3
B. Landasan Yuridis ..................................................................................................... 5
C. Silabus/Alur Tujuan Pembelajaran .......................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................. 23
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 23
A. Silabus ................................................................................................................... 23
B. Alur Tujuan Pembelajaran..................................................................................... 30
BAB IV ............................................................................................................................. 24
PENUTUP ........................................................................................................................ 24
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak akan lepas dari
kehidupanmanusia, untuk mengoptimalkan pendidikan ini banyak cara yang
telah dilakukan,sedang dilakukan dan akan dilakukan oleh Pemerintah
sebagai pusat pergerakan pendidikan di negara ini. Kurikulum yang sudah
di susun pemerintah masih belumsempurna apabila tidak ada dukungan dari
masyarakat dan juga para Pendidik atauguru sebagai ujung tombak dari
pendidikan. Untuk itulah permasalahan pendidikansedikit demi sedikit
walau pun berjalan secara lamban tapi pemerintah terus berusaha untuk
memujudkan masyarakat yang sejahtera sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam undang-undang negara ini. Salah satu bentuk dari upaya
pemerintah ialah para guru diharapkan mampu merencanakan pembelajaran
secaraefektif. Sehingga mampu menjalankan arahan yang positif bagi siswa.
Dalam makalah ini akan membahas tentang silabus dan juga alur tujuan
pembelajaran.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang luas bagi guru serta
satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Dalam kurikulum ini, satuan pendidikan juga bisa mengembangkan
kurikulum operasional yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan lokalitas
sekolah yang ada. Maka, tak heran jika nanti satuan pendidikan sejenis di
satu daerah dengan daerah lainnya berbeda.
Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan alokasi waktu
pembelajaran per tahun. Hal ini bertujuan agar satuan pendidikan bisa
mengatur waktu dan pengajaran mata pelajaran di sekolah untuk
memudahkan siswa dalam mencapai pembelajaran sesuai fase.

1
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan
pembelajaran yang sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase
capaian pembelajaran secara utuh dari fase awal hingga akhir. Alur tujuan
pembelajaran ini memang disusun secara linear sesuai urutan kegiatan
pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian pembelajaran.
Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama
seperti silabus, yaitu untuk acuan perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan
Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan acuan atau panduan guru, tetapi
juga siswa dalam mencapai pencapaian pembelajaran di akhir fase.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian Silabus dan Alur Tujuan Pembelajaran
2. Bagaimana konsep Silabus ?
3. Bagaimana Alur Tujuan Pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dan mengetahui Silabus dan Alur Tujuan Pembelajaran
2. Menjelaskan konsep silabus
3. Menjelaskan konsep Alur Tujuan Pembelajaran

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah pengembangan
evaluasi dan proses pembelajaran fisika.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Agama
1. Landasan agama
Al-Qur’an Al-Hashr (59):18

Artinya:
“Wahai orang -orang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap orang memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok
(akhirat),dan bertakwa kepada Allah .Sungguh ,Allah Maha teliti terhadap
apa yang kamu kerjakan”.
Ayat al-Qur’an diatas menekankan tentang proses pencapaian tujuan dari
perencanaan yang tidak boleh melihat hanya di satu waktu saja. Di ayat
tersebut Allah menegaskan kepada orang-orang beriman bahwa sebagai
bentuk takwa kepada-Nya, kita haruslah memperhatikan segala perbutan
yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar perencanaan dimana
tujuan dalam pelaksanaan perencanaan adalah tujuan jangka panjang dan
berkelanjutan serta orientasi pelaksanaannya pun harus memiliki pengaruh
positif, termasuk dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran sebelum
pembelajaran dilakukan.

2. QS. Ali ‘Imran/3: 159

3
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam segala urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
maka bertawakkallah kepada Allah. SesungguhnyaAllah menyukai orang yang
bertawakkal kepada-Nya”.
Dari ayat diatas menjelaskan tentang Seorang pendidik yang memiliki
tanggung jawab besar dalam mendidik, membimbing, membina,
mengarahkan peserta didik sesuai dengan fitrah yang telah diberikan
Allah kepada mereka maka tujuan dari kegiatan pengajaran dan
pendidikan adalah memanusiakan manusia.
3. Q.S Al-Maidah 5:67

Artinya :
“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.
Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti
engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari
(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
kaum yang kafir.”
Dari ayat di atas dapat menjelaskan tentang Menyampaikan ilmu
pengetahuan bukan hanya sekedar transfer pengetahuan semata, tetapi
wajib diimbangi dengan pengembangan akhlak terpuji sesuai tuntunan al-
Qur’an dan Hadits, serta sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
lingkungannya,begitu juga dengan para pendidik ketika menyampaikan
ilmu harus berlaku baik kepada peserta didiknya

4
4. 2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Penjelasan dari ayat di atas karena semua tulisan yang diberikan Allah
merupakan hal berguna untuk belajar, untuk menyatakan sebuah kesalah
dan hukuman, untuk memperbaiki perilaku serta untuk mendidik anak dan
seseorang dalam hal kebenaran. Maka jika kamu taat dalam menjalankan
apa yang sudah dituliskan Tuhan, kehidupanmu akan lebih baik dan kamu
akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

B. Landasan Yuridis
Pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET,DAN TEKNOLOGI TENTANG STANDAR
PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
a merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari
suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.

5
(2) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Pendidik.
(3) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam
bentuk dokumen perencanaan pembelajaran yang:
a. fleksibel;
b. jelas; dan
c. sederhana.
(4) Dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a merupakan dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu
dan dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran.
(5) Dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b merupakan dokumen yang mudah dipahami.

(6) Dokumen perencanaan pembelajaran yang sederhana sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) huruf c merupakan dokumen yang berisi hal pokok dan penting
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran.

Pasal 4

Dokumen perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat


(3) paling sedikit memuat:

a. tujuan pembelajaran;

b. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan

c. penilaian atau asesmen pembelajaran.

C. Silabus/Alur Tujuan Pembelajaran


1. Pengertian Silabus
Silabus adalah garis besar ,ringkasan , ikhtisar atau pokok,isi atau materi
pembelajaran.silabus merupakan hasil perjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi, kompetensi dasar yang ingin di capai dan pokok-pokok serta

6
uraian materi pembelajaran yang di perlu di pelajari dalam rangka mencapai
standar kompetensi dasar.
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok
mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar,materi pokok/pembelajaran,kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian,alokasi waktu,dan sumber/bahan belajar.
2. Pengertian Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan
saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks
dan penyelesaian.
3. Pengertian Tujuan
Secara bahasa, tujuan berarti arah atau haluan yang akan dituju/dicapai.
Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
seseorang bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana sesorang sebagai
kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.
4. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata
dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi
“pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Silabus
1. Pengertian
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka panjang pada
suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus sebagai suatu rencana pembelajaran diperlukan sebab proses
pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan. Selain itu, proses pembelajaran sendiri pada hakikatnya merupakan
suatu proses yang ditata dan diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah
tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan dan
kompetensi dasar dapat tercapai secara efektif.

Salah satu peran yang harus dilakukan pengawas sekolah adalah bagaimana
mengarahkan pihak pengelola sekolah, khususnya guru, agar dalam
penyusunan silabus didasarkan atas pertimbangan yang matang supaya siswa
memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Silabus yang dikembangkan
dengan tepat dan efektif akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran. Komponen Komponen dalam silabus tersebut
harus disusun dan dikembangkan secara sistematis dan sistemik, dan dalam
pengembangannya harus berorientasi pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
2. Komponen dalam pengembangan Silabus
1. Identifikasi.
Identitas mencakup; nama satuan/lembaga, nama mata pelajaran,
tingkat/derajat/kelas.
2. Standar Kompetensi

23
Standar Kompetensi: Patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu tugas yang
sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar: kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik.
4. Materi Pokok
Materi inti yang gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik untuk mencapai hard skill dan
soft skill
5. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi
6. Indikator
Indikator adalah Sebuah petunjuk atau keterangan yang dijadikan sebagai tolak
ukur untuk perkembangan dan penguasaan peserta didik.
7. Penilaian (Teknik, Jenis, bentuk, Instrumen)
Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar

24
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
3. Prinsip Penyusunan Silabus
1) Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
2) Relevan: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3) Sistematis: komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4) Konsisten: ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
5) Memadai: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapain kompetensi dasar.
6) Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
7) Fleksibel: keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi
peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan
dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan
agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.
8) Menyeluruh: komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
4. Langkah-Langkah Penyusunan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

25
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran ini merupakan pokok-pokok materi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi
dasar dan indikator. Jenis materi pokok bisa berupa fakta, konsep, prinsip,
prosedur, atau keterampilan. Materi pokok dalam silabus biasanya
dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan.
Untuk mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
1). Potensi peserta didik;
2). Relevansi dengan karakteristik daerah,
3). Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik;
a). Kebermanfaatan bagi peserta didik;
b). Struktur keilmuan;
c). Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
d).Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan
e). Alokasi waktu.

c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan

26
juga sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman
belajar ini memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk membantu para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
d.Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator menjadi penanda dalam pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

e. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

27
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan juga menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a.Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c.Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Yaitu bahwa semua indikator ditagih, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah
dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan yang
dialami oleh peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi atau pengulangan bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan
proses) misalnya teknik wawancara, maupun pada produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang
dibutuhkan.

f. Menentukan Alokasi Waktu

28
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan
pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan
di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi
waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata
pelajaran lain yang sekelompok.

g. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

5. Contoh Silabus

29
B. Alur Tujuan Pembelajaran
1. Pengertian

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang


tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut
urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara
linear sebagaimana urutan Tujuan Pembelajaran yang dilakukan sepanjang
fase untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang harus dicapai di akhir fase.
Komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek, yaitu: Kompetensi,
konten, dan variasi. Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase
menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan
tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang pendidikan.u dan
siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Fase dalam
ATP :

· Fase A untuk kelas 1 dan 2 SD

· Fase B untuk kelas 3 dan 4 SD

· Fase C untuk kelas 5 dan 6 SD

· Fase D untuk kelas 7-9 SMP

· Fase E untuk kelas 10 SMA, SMK, MA

· Fase F untuk kelas 11-12 SMA

2. Komponen dalam pengembangan ATP

30
a. Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa


didemonstrasikan atau diaktualisasikan oleh siswa dalam bentuk produk
maupun kinerja, baik yang abstrak ataupun konkret. Kompetensi ini
menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Keberhasilan dalam memiliki kompetensi ini bisa dilihat setelah siswa
mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas. Saat menentukan
kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat menggunakan
kata kerja operasional yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom
yang direvisi. Sebagai contoh, peserta didik mampu memberikan solusi
untuk mengatasi perubahan lingkungan akibat faktor manusia.

b. Konten

Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep
utama yang bisa didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama
mengikuti proses pembelajaran di akhir 1 unit pembelajaran. Guru dapat
menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa yang harus dipahami
siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat
merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam
yang terjadi di permukaan bumi akibat faktor manusia.

c. Variasi

Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu


beberapa keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Variasi keterampilan berpikir ini seperti berpikir
kritis, kreatif, dan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis evaluasi, prediksi,
menciptakan, dan lain-lain. Guru dapat menentukan variasi keterampilan
berpikir siswa yang harus dikuasai. Salah satu perantinya adalah
menggunakan soal-soal HOTS. Sebagai contoh, peserta didik mampu
menganalisis hubungan manusia dengan perubahan alam di permukaan

31
bumi lalu membuat kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti
siswa dituntut mempunyai variasi berpikir untuk mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan materi
tersebut.

3. Prinsip Penyusunan ATP

a. Menggali kata kunci

Tujuan Pembelajaran yang lebih umum bukan harian dapat digali pada
CP. Seperti pada fase f(kelas 12) terdapat kata kunci menyimak,
membaca dan memeriksa, berbicara dan mempresentasikan, dan
menulis.

b. Harus tuntas satu fase

Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan. Dalam penyusunan CP didedikasikan dalam satu fase di dalam CP.
Contohnya pada fase E, ATP harus tuntas di fase E tersebut.

c. Dikembangkan secara kolaboratif

ATP dikembangkan secara kolaboratif dengan guru satu fase. Misalnya


kolaborasi antara guru kelas 1 dan kelas 2 untuk fase A. Guru Fisika di
kelas 11 dan 12 untuk fase F.

d. Sesuai karakteristik dan kompetensi

ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang


dikembangkan setiap mata pelajaran. Misalnya, pendidik Fisika
mengambangkan ATP sesuai dengan karakteristik dan kompetensi dalam
Fisika.

32
e. Tidak perlu lintas fase

Penyusunan ATP tidak perlu lintas fase. Misalkan jika di fase F kata kunci
dari ATP adalah menyimak dan fase F kata kunci ATP adalah memahami.
Maka penyusunan pada 2 fase tersebut tidak perlu lintas fase(tidak tuntas
dalam satu fase).

f. Harus logis

Metode penyusunan ATP disusun dari kemampuan yang sederhana ke yang


lebih rumit. Hal ini dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran,
pendekatan pembelajaran yang digunakan. Misalnya dalam pembelajaran
fisika dasar, kita akan lebih dahulu belajar tentang muatan listrik baru
medan listrik.

g. Sederhana dan langsung ke intinya

Dokumen ATP disajikan dengan sederhana dan langsung ke intinya agar


mudah dipahami oleh pendidik lain yang membaca. Misalnya

h. Dapat bernomor

ATP dapat dibuat bernomor atau huruf untuk menunjukkan tuntas


penyelesaiannya dalam satu fase. Misalnya angka 1, B.2

i. Tidak bercabang

Menjelaskan satu ATP, tidak bercabang. Urutan/alur perlu jelas sesuai


kebutuhan peserta didik, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode.

j. Fokus pada pencapaian CP

33
4. Hal yang penting saat menyusun ATP

· Kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari siswa untuk menguasai


kompetensi pada Capaian Pembelajaran.

· Cakupan dan keluasan Tujuan Pembelajaran (TP). Tujuan


Pembelajaran ini sebaiknya dibuat sespesifik mungkin. Jika terlalu
umum, guru dapat memecahnya menjadi ke dalam beberapa TP.

· Keterkaitan antar TP. Guru harus memperhatikan apakah materi


pada sebuah TP sudah cukup didukung oleh materi pada TP yang
lain.

Selain itu, guru yang menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri juga harus
memperhatikan, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara
sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. ATP juga perlu disusun secara linier,
satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari.

5. Skema Penurunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan


Pembelajaran (TP)

● Pahami rasional, karakteristik mata pelajaran, dan tujuan mata pelajaran


terlebih dahulu yang terdapat pada Capaian Pembelajaran.
● Setelah itu, guru dapat menguraikan Capaian Pembelajaran berdasarkan konten
atau materi esensial dan kompetensi setiap elemen mata pelajaran.
● Lakukan analisis kompetensi setiap elemen yang terdapat pada setiap mata
pelajaran dalam satu fase tersebut. Misalnya, salah satu elemen dalam pelajaran
PPKn fase D adalah Pancasila, kompetensi yang diharapkan dari elemen
tersebut berkaitan dengan pemahaman filosofi terkait Pancasila.

34
● Langkah selanjutnya adalah membagi kompetensi-kompetensi pada Capaian
Pembelajaran ke dalam jenjang kelas satu fase dan alokasi waktunya untuk
membentuk sebuah ATP.
● Perhatikan total alokasi waktu dalam satu tahun dan elemen-elemen pada mata
pelajaran saat menentukan alokasi waktu.
● Selanjutnya, merumuskan TP untuk mencapai kompetensi akhir.
● Menentukan ruang lingkup materi dan rencana asesmen.
● Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan. Misalnya, pada
pelajaran PPKn, metode pengajaran yang digunakan adalah pengamatan,
diskusi, dan penampilan drama.

Perlu diketahui, dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran PAUD, disesuaikan


dengan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar
dapat mencapai Capaian Pembelajaran.

6. Cara-cara menyusun TP menjadi ATP

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan


konkret ke yang berwujud ke konten yang lebih abstrak dan
abstrak simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan
menjelaskan tentang benda geometris(konkret)
terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
objek geometris tersebut(abstrak).

Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke


Deduktif konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan
konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti
hierarki atau relasional.

35
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke
mudah ke yang konten yang paling sulit. Contoh : mengajarkan
sulit cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih
panjang.

Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan


Hierarki keterampilan komponen konten yang lebih mudah
terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh :
siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum
mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan


Prosedural tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian
membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara
menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang
harus dilalui, seperti menulis hipotesis,
menentukan tipe tes yang akan digunakan,
memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.

7. Contoh ATP

a. Contoh ATP di Pelajaran Fisika pada fase E(Kelas 10 SMA)

TUJUAN ALUR TUJUAN


ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN

36
- Memahami 1. Memahami
PEMAHAMAN
konsep konsep
FISIKA
pengukuran pengukuran
Peserta didik mampu dan dan
mendeskripsikan gejala penerapann penerapann
alam dalam cakupan ya dalam ya dalam
keterampilan proses kehidupan kehidupan
dalam pengukuran, sehari-hari. sehari-
perubahan iklim dan - hari.*
pemanasan global, Mendeskrip 2. Menganalisis
pencemaran lingkungan, sikan gejala gejala
energi alternatif, dan pemanasan pemanasan
pemanfaatannya. global dan global dan
menunjukk menunjukka
an n
KETERAMPILAN kepedulian kepedulian
PROSES terhadap isu terhadap isu
1. Mengamati, global. global.
2. - 3. Menganalisis
Memperta Mengidenti perubahan
nyakan
fikasi iklim dan
dan
mempredi perubahan dampaknya
ksi iklim dan bagi
3. dampaknya kehidupan.
Merencan 4. Menganalisis
bagi
akan dan
melaukan kehidupan. gejala
penyelidik - pencemaran
an lingkungan.
Mendeskrip
4. Memproses, sikan gejala 5. Menganalisis
menganali
pencemaran penggunaan
si data dan
informasi lingkungan. berbagai

5. Mencipta - Menganalisis sumber

6. penggunaan energi
Mengeval berbagai alternatif
uasi dan
sumber 6. Menganalisis
refleksi
energi beragai jenis
7.
Mengkomunik alternatif. limbah dan
asikan hasil bahan-bahan

37
- Menganalisis alam yang
berbagai jenis bermanfaat
limbah dan beserta cara
bahan -bahan pengelolannya
alam yang
bermanfaat
beserta cara
pengideannya.

b. Contoh ATP dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Fase F

Landasan Agama

38
2 Timotius 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.”

Penjelasan dari ayat di atas karena semua tulisan yang diberikan Allah merupakan hal
berguna untuk belajar, untuk menyatakan sebuah kesalah dan hukuman, untuk
memperbaiki perilaku serta untuk mendidik anak dan seseorang dalam hal kebenaran.
Maka jika kamu taat dalam menjalankan apa yang sudah dituliskan Tuhan,
kehidupanmu akan lebih baik dan kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik
lagi.

39
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka
panjang pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara
utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur
ini disusun secara linear sebagaimana urutan Tujuan Pembelajaran yang
dilakukan sepanjang fase untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang harus
dicapai di akhir fase.

24
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan


Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Bambang, Winarji. 2016. Pengembangan Silabus dan Penyusun Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta : Pusdiklat Pegawai Kemendikbud.

Creating Learning Materials for Open and Distance Learning (2005) Retrieved
December 6, 2016, from http://www.oerafrica.org/system/files/7824/creating-
learning-mater ls-handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-
1baf-4 dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824

Maria, Dominika. 2009. Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran Dalam KTSP. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Mustafa, N. F. N. (2012). ALUR DAN TEMA DALAM KARYA CHOPIN" THE


AWAKENING". SAWERIGADING, 18(1), 59-68.

Prasetyo, Y. A. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran: Pengembangan


Multimedia Interaktif Berbasis Problem Based Learning (Vol. 1). Yogi Agung
Prasetyo.

25
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Panduan Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran dan Perangkat Ajar (Modul Ajar). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.

Sudarman. 2020. Buku Pengembangan Kurikulum. Samarinda : Mulawarman


University Press.

26

Anda mungkin juga menyukai