MAKALAH
KURIKULUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH
“Silabus/Alur Tujuan Pembelajaran”
OLEH:
Desi Kurnia (22033132)
Hefilia Putri (22033077)
Tartil Kher (22033115)
Yelni Ifana Angelia Zebua (22033121)
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fuja Novitra, M.Pd.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Kurikulum Fisika Sekolah Menengah ”Silabus/Alur Tujuan
Pembelajaran”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Kurikulum Fisika
Sekolah Menengah, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S., dan Bpk. Dr. Fuja Novitra, M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak akan lepas dari
kehidupanmanusia, untuk mengoptimalkan pendidikan ini banyak cara yang
telah dilakukan,sedang dilakukan dan akan dilakukan oleh Pemerintah
sebagai pusat pergerakan pendidikan di negara ini. Kurikulum yang sudah
di susun pemerintah masih belumsempurna apabila tidak ada dukungan dari
masyarakat dan juga para Pendidik atauguru sebagai ujung tombak dari
pendidikan. Untuk itulah permasalahan pendidikansedikit demi sedikit
walau pun berjalan secara lamban tapi pemerintah terus berusaha untuk
memujudkan masyarakat yang sejahtera sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam undang-undang negara ini. Salah satu bentuk dari upaya
pemerintah ialah para guru diharapkan mampu merencanakan pembelajaran
secaraefektif. Sehingga mampu menjalankan arahan yang positif bagi siswa.
Dalam makalah ini akan membahas tentang silabus dan juga alur tujuan
pembelajaran.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang luas bagi guru serta
satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Dalam kurikulum ini, satuan pendidikan juga bisa mengembangkan
kurikulum operasional yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan lokalitas
sekolah yang ada. Maka, tak heran jika nanti satuan pendidikan sejenis di
satu daerah dengan daerah lainnya berbeda.
Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan alokasi waktu
pembelajaran per tahun. Hal ini bertujuan agar satuan pendidikan bisa
mengatur waktu dan pengajaran mata pelajaran di sekolah untuk
memudahkan siswa dalam mencapai pembelajaran sesuai fase.
1
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan
pembelajaran yang sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase
capaian pembelajaran secara utuh dari fase awal hingga akhir. Alur tujuan
pembelajaran ini memang disusun secara linear sesuai urutan kegiatan
pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian pembelajaran.
Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama
seperti silabus, yaitu untuk acuan perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan
Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan acuan atau panduan guru, tetapi
juga siswa dalam mencapai pencapaian pembelajaran di akhir fase.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian Silabus dan Alur Tujuan Pembelajaran
2. Bagaimana konsep Silabus ?
3. Bagaimana Alur Tujuan Pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dan mengetahui Silabus dan Alur Tujuan Pembelajaran
2. Menjelaskan konsep silabus
3. Menjelaskan konsep Alur Tujuan Pembelajaran
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah pengembangan
evaluasi dan proses pembelajaran fisika.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Agama
1. Landasan agama
Al-Qur’an Al-Hashr (59):18
Artinya:
“Wahai orang -orang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap orang memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok
(akhirat),dan bertakwa kepada Allah .Sungguh ,Allah Maha teliti terhadap
apa yang kamu kerjakan”.
Ayat al-Qur’an diatas menekankan tentang proses pencapaian tujuan dari
perencanaan yang tidak boleh melihat hanya di satu waktu saja. Di ayat
tersebut Allah menegaskan kepada orang-orang beriman bahwa sebagai
bentuk takwa kepada-Nya, kita haruslah memperhatikan segala perbutan
yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar perencanaan dimana
tujuan dalam pelaksanaan perencanaan adalah tujuan jangka panjang dan
berkelanjutan serta orientasi pelaksanaannya pun harus memiliki pengaruh
positif, termasuk dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran sebelum
pembelajaran dilakukan.
3
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam segala urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
maka bertawakkallah kepada Allah. SesungguhnyaAllah menyukai orang yang
bertawakkal kepada-Nya”.
Dari ayat diatas menjelaskan tentang Seorang pendidik yang memiliki
tanggung jawab besar dalam mendidik, membimbing, membina,
mengarahkan peserta didik sesuai dengan fitrah yang telah diberikan
Allah kepada mereka maka tujuan dari kegiatan pengajaran dan
pendidikan adalah memanusiakan manusia.
3. Q.S Al-Maidah 5:67
Artinya :
“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.
Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti
engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari
(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
kaum yang kafir.”
Dari ayat di atas dapat menjelaskan tentang Menyampaikan ilmu
pengetahuan bukan hanya sekedar transfer pengetahuan semata, tetapi
wajib diimbangi dengan pengembangan akhlak terpuji sesuai tuntunan al-
Qur’an dan Hadits, serta sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
lingkungannya,begitu juga dengan para pendidik ketika menyampaikan
ilmu harus berlaku baik kepada peserta didiknya
4
4. 2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Penjelasan dari ayat di atas karena semua tulisan yang diberikan Allah
merupakan hal berguna untuk belajar, untuk menyatakan sebuah kesalah
dan hukuman, untuk memperbaiki perilaku serta untuk mendidik anak dan
seseorang dalam hal kebenaran. Maka jika kamu taat dalam menjalankan
apa yang sudah dituliskan Tuhan, kehidupanmu akan lebih baik dan kamu
akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
B. Landasan Yuridis
Pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET,DAN TEKNOLOGI TENTANG STANDAR
PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
a merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari
suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.
5
(2) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Pendidik.
(3) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam
bentuk dokumen perencanaan pembelajaran yang:
a. fleksibel;
b. jelas; dan
c. sederhana.
(4) Dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a merupakan dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu
dan dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran.
(5) Dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b merupakan dokumen yang mudah dipahami.
Pasal 4
a. tujuan pembelajaran;
6
uraian materi pembelajaran yang di perlu di pelajari dalam rangka mencapai
standar kompetensi dasar.
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok
mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar,materi pokok/pembelajaran,kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian,alokasi waktu,dan sumber/bahan belajar.
2. Pengertian Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan
saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks
dan penyelesaian.
3. Pengertian Tujuan
Secara bahasa, tujuan berarti arah atau haluan yang akan dituju/dicapai.
Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
seseorang bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana sesorang sebagai
kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.
4. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata
dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi
“pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Silabus
1. Pengertian
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka panjang pada
suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus sebagai suatu rencana pembelajaran diperlukan sebab proses
pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan. Selain itu, proses pembelajaran sendiri pada hakikatnya merupakan
suatu proses yang ditata dan diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah
tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan dan
kompetensi dasar dapat tercapai secara efektif.
Salah satu peran yang harus dilakukan pengawas sekolah adalah bagaimana
mengarahkan pihak pengelola sekolah, khususnya guru, agar dalam
penyusunan silabus didasarkan atas pertimbangan yang matang supaya siswa
memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Silabus yang dikembangkan
dengan tepat dan efektif akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran. Komponen Komponen dalam silabus tersebut
harus disusun dan dikembangkan secara sistematis dan sistemik, dan dalam
pengembangannya harus berorientasi pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
2. Komponen dalam pengembangan Silabus
1. Identifikasi.
Identitas mencakup; nama satuan/lembaga, nama mata pelajaran,
tingkat/derajat/kelas.
2. Standar Kompetensi
23
Standar Kompetensi: Patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu tugas yang
sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar: kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik.
4. Materi Pokok
Materi inti yang gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik untuk mencapai hard skill dan
soft skill
5. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi
6. Indikator
Indikator adalah Sebuah petunjuk atau keterangan yang dijadikan sebagai tolak
ukur untuk perkembangan dan penguasaan peserta didik.
7. Penilaian (Teknik, Jenis, bentuk, Instrumen)
Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar
24
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
3. Prinsip Penyusunan Silabus
1) Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
2) Relevan: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3) Sistematis: komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4) Konsisten: ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
5) Memadai: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapain kompetensi dasar.
6) Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
7) Fleksibel: keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi
peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan
dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan
agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.
8) Menyeluruh: komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
4. Langkah-Langkah Penyusunan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
25
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran ini merupakan pokok-pokok materi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi
dasar dan indikator. Jenis materi pokok bisa berupa fakta, konsep, prinsip,
prosedur, atau keterampilan. Materi pokok dalam silabus biasanya
dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan.
Untuk mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
1). Potensi peserta didik;
2). Relevansi dengan karakteristik daerah,
3). Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik;
a). Kebermanfaatan bagi peserta didik;
b). Struktur keilmuan;
c). Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
d).Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan
e). Alokasi waktu.
26
juga sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman
belajar ini memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk membantu para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
d.Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator menjadi penanda dalam pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
27
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan juga menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a.Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c.Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Yaitu bahwa semua indikator ditagih, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah
dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan yang
dialami oleh peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi atau pengulangan bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan
proses) misalnya teknik wawancara, maupun pada produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang
dibutuhkan.
28
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan
pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan
di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi
waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata
pelajaran lain yang sekelompok.
5. Contoh Silabus
29
B. Alur Tujuan Pembelajaran
1. Pengertian
30
a. Kompetensi
b. Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep
utama yang bisa didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama
mengikuti proses pembelajaran di akhir 1 unit pembelajaran. Guru dapat
menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa yang harus dipahami
siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat
merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam
yang terjadi di permukaan bumi akibat faktor manusia.
c. Variasi
31
bumi lalu membuat kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti
siswa dituntut mempunyai variasi berpikir untuk mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan materi
tersebut.
Tujuan Pembelajaran yang lebih umum bukan harian dapat digali pada
CP. Seperti pada fase f(kelas 12) terdapat kata kunci menyimak,
membaca dan memeriksa, berbicara dan mempresentasikan, dan
menulis.
Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan. Dalam penyusunan CP didedikasikan dalam satu fase di dalam CP.
Contohnya pada fase E, ATP harus tuntas di fase E tersebut.
32
e. Tidak perlu lintas fase
Penyusunan ATP tidak perlu lintas fase. Misalkan jika di fase F kata kunci
dari ATP adalah menyimak dan fase F kata kunci ATP adalah memahami.
Maka penyusunan pada 2 fase tersebut tidak perlu lintas fase(tidak tuntas
dalam satu fase).
f. Harus logis
h. Dapat bernomor
i. Tidak bercabang
33
4. Hal yang penting saat menyusun ATP
Selain itu, guru yang menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri juga harus
memperhatikan, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara
sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. ATP juga perlu disusun secara linier,
satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari.
34
● Langkah selanjutnya adalah membagi kompetensi-kompetensi pada Capaian
Pembelajaran ke dalam jenjang kelas satu fase dan alokasi waktunya untuk
membentuk sebuah ATP.
● Perhatikan total alokasi waktu dalam satu tahun dan elemen-elemen pada mata
pelajaran saat menentukan alokasi waktu.
● Selanjutnya, merumuskan TP untuk mencapai kompetensi akhir.
● Menentukan ruang lingkup materi dan rencana asesmen.
● Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan. Misalnya, pada
pelajaran PPKn, metode pengajaran yang digunakan adalah pengamatan,
diskusi, dan penampilan drama.
35
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke
mudah ke yang konten yang paling sulit. Contoh : mengajarkan
sulit cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih
panjang.
7. Contoh ATP
36
- Memahami 1. Memahami
PEMAHAMAN
konsep konsep
FISIKA
pengukuran pengukuran
Peserta didik mampu dan dan
mendeskripsikan gejala penerapann penerapann
alam dalam cakupan ya dalam ya dalam
keterampilan proses kehidupan kehidupan
dalam pengukuran, sehari-hari. sehari-
perubahan iklim dan - hari.*
pemanasan global, Mendeskrip 2. Menganalisis
pencemaran lingkungan, sikan gejala gejala
energi alternatif, dan pemanasan pemanasan
pemanfaatannya. global dan global dan
menunjukk menunjukka
an n
KETERAMPILAN kepedulian kepedulian
PROSES terhadap isu terhadap isu
1. Mengamati, global. global.
2. - 3. Menganalisis
Memperta Mengidenti perubahan
nyakan
fikasi iklim dan
dan
mempredi perubahan dampaknya
ksi iklim dan bagi
3. dampaknya kehidupan.
Merencan 4. Menganalisis
bagi
akan dan
melaukan kehidupan. gejala
penyelidik - pencemaran
an lingkungan.
Mendeskrip
4. Memproses, sikan gejala 5. Menganalisis
menganali
pencemaran penggunaan
si data dan
informasi lingkungan. berbagai
6. penggunaan energi
Mengeval berbagai alternatif
uasi dan
sumber 6. Menganalisis
refleksi
energi beragai jenis
7.
Mengkomunik alternatif. limbah dan
asikan hasil bahan-bahan
37
- Menganalisis alam yang
berbagai jenis bermanfaat
limbah dan beserta cara
bahan -bahan pengelolannya
alam yang
bermanfaat
beserta cara
pengideannya.
Landasan Agama
38
2 Timotius 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.”
Penjelasan dari ayat di atas karena semua tulisan yang diberikan Allah merupakan hal
berguna untuk belajar, untuk menyatakan sebuah kesalah dan hukuman, untuk
memperbaiki perilaku serta untuk mendidik anak dan seseorang dalam hal kebenaran.
Maka jika kamu taat dalam menjalankan apa yang sudah dituliskan Tuhan,
kehidupanmu akan lebih baik dan kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik
lagi.
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka
panjang pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara
utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur
ini disusun secara linear sebagaimana urutan Tujuan Pembelajaran yang
dilakukan sepanjang fase untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang harus
dicapai di akhir fase.
24
DAFTAR PUSTAKA
Creating Learning Materials for Open and Distance Learning (2005) Retrieved
December 6, 2016, from http://www.oerafrica.org/system/files/7824/creating-
learning-mater ls-handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-
1baf-4 dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824
25
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2021. Panduan Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran dan Perangkat Ajar (Modul Ajar). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.
26