Oleh :
Enjels Fatkhur Rohman Suyadi
1303181046
D3 Teknik Elektro Industri B
Dosen Pengampu :
Bpk. Yahya Chusna Arif
PENDAHULUAN
Terdapat ketentuan mengenai gejala corona dengan melihat indikasi dari rugi rugi daya. Jika
rugi-gugi daya yang terjadi pada transmisi sudah melebihi dari sandar yang diperbolehkan yakni
10%, maka hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja perlu dilakukan kajian seberapa besar losess
yang terjadi pada suatu saluran transmisi tegangan tinggi. Cara untuk menentukan atau menghitung
rugi-rugi daya yang diakibatkan oleh korona pada transmisi telah di lakukan oleh beberapa peneliti
diantaranya “ PEEK”.
1.2 Tujuan
Dengan tujuan untuk membuat paper ini adalah mengetahui dan memahami
karakteristik gangguan pada sistem tenaga listrik yang disebut korona pada sisi tegangan
tinggi , dan bagaimana dampak yang terjadi akibat perstiwa corona tersebut, dan
mengetahui cara pencegahan untuk meminimalisir terjadinya gangguan tersebut.
Korona terjadi karena adanya ionisasi dalam udara, yaitu adanya kehilangan elektron
dari molekul udara. Karena terjadinya ionisasi molekul dalam udara, maka molekul netral
di udara bebas mendapatkan energi foton yang cukup dan besarnya melebihi energi yang
diperlukan untuk membebaskan elektron dari molekul gas atau udara. Kelebihan energi
foton dilimpahkan pada elektron yang kemudian di bebaskan dalam bentuk energi kinetik.
Karena adanya medan listrik yang berada disekitar penghantar yang mempercepat gerak
elektron hasil ionisasi tersebut, maka elektron tersebut akan menumbuk molekul- molekul
gas atau udara di sekitarnya. Karena hal ini terjadi terus-menerus maka jumah ion dan
elektron bebas menjadi berlipat ganda. Apabila terjadi eksitasi elektron atom gas, yaitu
berubahnya kedudukan elektron gradien tegangan menjadi cukup besar maka akan timbul
fenomena korona.
1. Sebuah molekul atau atom netral medium, di dalam sebuah wilayah medan listrik yang
kuat (seperti gradien potensial yang tinggi di dekat elektrode melengkung) diionisasikan
oleh peristiwa tumbukan dan menciptakan sebuah ion positif dan elektron bebas.
2. Medan listrik beroperasi pada partikel-partikel bermuatan
lalu memisahkan, mencegah penggabungan kembali, serta
mempercepat partikel-partikel itu, memberikan energi
kinetik ke setiap partikel.
3. Sebagai akibat dari peningkatan energi pada elektron lebih jauh lagi sejumlah pasangan
ion elektron/positif bisa diciptakan dengan menabrakkan atom-atom netral. Lalu
mengalami proses pemisahan yang sama. Proses pemisahan ini menciptakan sebuah
longsoran elektron.
4. Dalam berbagai proses yang membedakan korona positif dengan negatif, proses energi
plasma ini diubah menjadi disosiasi elektron tahap awal untuk menyebabkan longsoran
lebih jauh lagi.
5. Banyak ion terbentuk di dalam rangkaian longsoran ini (yang berlainan antara korona
positif dengan negatif) ditarik ke elektrode tak melengkung, melengkapi sirkuit dan
mempertahankan aliran arus.
Korona bisa merusak isolasi / kegagalan isolasi yang bisa menyebabkan short
circuit dan menghasilkan bising terdengarkan dan frekwensi radio, khususnya di dekat
jaringan transmisi tegangan tinggi. Dengan sifatnya yang membuat bertambahnya rugi
rugi daya yang besar , dan munculnya partikel ozone dan nitrogen oksida yang dapat
berpotensi menyebabakan terjadinya Corona.
Di dalam komponen-komponen listrik seperti trafo, kapasitor, motor listrik serta generator
listrik. Korona secara progresif merusak isolasi di piranti tersebut, yang mengarah ke cacat
perlengkapan dini. Sehingga perlu dikondisikan dimana sistem tegangan tinggi digunakan,
tetapi produksi ozon diminimalisir.
BAB 3
PENUTUP
Kesimplan
Corona Merupakan Suatau peristiwa gangguan pada sistem tenaga listrik yang
mempunyai dampak negatif dan merugikan, dan terjadi pada sistem tegangan tinggi
pada saluran udara , diamana hal tersebut terjadi pada konduktor yang mempunyai fisik
yang kurang terawat yang dapat menyebabakan power losses yang berlebih.