DISUSUN OLEH :
1720201076
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2020
BAB 1
KORONA
1.1 Pengertian
Fenomena korona mendapat perhatian yang cukup serius dan memegang peranan
pinting pada Teknik tegangan tinggi karena ketakseragaman medan, sebagai penyebab
timbulnya fenomena ini tidak dapat dihindari pada peralatan tegangan tinggi. Pada sistem
transmisi tegangan tinggi keberadaan korona menimbulkan rug-rugi daya. Kekuatan
bahan isolasi mengalami penurunan akibat tumbukan bertubi pada bahan isolasi dan
reaksi kimia yang terbentuk akibat korona.
Korona memiliki frekuensi tinggi yang tidak jarang menyebabkan interferensi fada
sistem komunikasi radio. Korona dalam hal tertentu diharapkan dan dalam hal lain tidak
diharapkan. Pada karakteristik arus-tegangan korona adalah glow pada tekanan yang
tinggi. Beberapa aplikasi industri memanfaatkan fenomena korona ini seperti elektro
filter (electrical precipitator) ataupun pengecatan elektrostatik (electrostatic painting).
visual korona dipengaruhi oleh polaritas tegangan. Pada tegangan positif, korona timbul
dalam bentuk lapisan putih kebiruan pada keseluruhan peimukaan kawat penghantar atau
electrode. Sedangkan pada tegangan negatif korona timbul dalam bentuk spot-spot glow
kemerahan yang tersebar pada kawat konduktor. Korona pada ac mempunyai
penampakan seSenis dengan pada tegangan dc Pada subbab-subbab berikut akan dibahas
kedua jenis korona ini.
GANGGUAN RADIO
2.1 PENGERTIAN
Korona yang terjadi dalam saluran transmisi menghasilkan gangguan
elektromagnetik yang menyebabkan gangguan penerimaan gelombang
radio.Gelombang AM dipancarkan gelombang pembawa (carrier) pada frekuensi 0,5-1,6
Mhz. Daerah frekuensi inimemiliki kecenderungan terganggu oleh radio interference
(RI) korona. RI tidak terjadi pada gelombang frekuensi FM. Peristiwa korona
menghasilkan pulsa arus dan pulsa tegangan disekitar permukaan konduktor
denganspektrum frekuensi dari 3 kHz sampai 30000 Mhz. Satuan RI dinyatakan dalam
nilai μV/m ataudalam satuan desiBel (dB) dengan acuan 1μV/m. Nilai 1μV setara
dengan 20 dB (μV/m). Besarnya RI sepertihalnya AN dipengaruhi oleh gradien tegangan
permukaankonduktor, jumlah berkas, diameter konduktor, kondisiatmosfer dan jarak
lateral objek yang akan dievaluasi RI-nya dari kawat konduktor serta frekuensi alat
pengukuran. Batasan besar RI dapat menggunakan standar IEEERadio Noise
Design Guide yang menetapkan batasnilai tertinggi RI adalah 40 dBμV/mpada jarak
100 feet atau 30 m dari fasa konduktor palingluar. Pada kondisi cuaca hujan nilai RI akan
meningkat 16-22 dBμV/m.
Implikasi dari gejala korona adalah timbulnya gangguan pada radio. Adanya
frekuensi harmonisa dengan amplitude yang besar di saluran tegangan tinggi akan
mempengaruhi komunikasi radio dan televise, karena saluran akan berfungsi sebagai
pemancar dengan frekuensi-frekuensi 14 harmonisa. Gangguan ini harus ditekan dengan
filter harmonisa sehingga harmonisa tersaring
Interferensi radio juga bisa dikatakan sebgagai adalah sinyal pengganggu yang tidak
diinginkan dimana frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan
serta berdaya besar.
Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelit ada hal yang tidak mungkin
dihindari yaitu gangguan/ Interferensi, namun dengan batasan toleransi tertentu masih
dapat diterima.
http://www.dtcnetconnect.com/AMP/index.php/blogs/305-gangguan-pada-sistem-
transmisi-sinyal-data
https://duniaku-ini.blogspot.com/2015/02/korona.html
https://herysangpemenang.blogspot.com/2014/11/gejala-korona-pada-sistem-
tegangan.html.