Anda di halaman 1dari 10

FENOMENA

KORONA

Oleh:
Nanang Purwantoro
Dedy Indra S
M. Muslih Mafrudin

Proses Terjadinya Korona


Korona terjadi karena adanya ionisasi dalam
udara, yaitu adanya kehilangan elektron dari molekul
udara. Oleh karena lepasnya electron dan ion, maka
jika disekitarnya terdapat medan listrik, maka electronelektron bebas ini mengalami gaya yang mempercepat
geraknya, sehingga terjadilah tabrakan dengan molekul
lainnya. Akibatnya timbul electron dan ion yang baru.
Proses ini berjalan terus-menerus bila gradien tegangan
cukup besar, peristiwa ini dinamakan dengan korona.

Gejala Penampakan Korona

Pada tegangan bolak-balik, bila tegangan dinaikkan maka akan


tejadi korona secara bertahap Pertama kali, kawat kelihatan
bercahaya yang berwarna ungu muda, mengeluarkan suara
berdesis (hissing) dan berbau ozon
Jika tegangan dinaikkan terus, maka karakteristik diatas akan
terlihat semakin jelas, terutama pada bagian yang kasar,
runcing atau kotor serta cahaya bertambah besar dan terang
dan bila tegangan masih terus dinaikkan akan terjadi busur api
Sedangkan
dalam keadaan udara lembab, korona
menghasilkan asam nitrogen yang menyebabkan kawat menjadi
berkarat
Apabila tegangan searah yang diberikan, maka pada kawat
positif korona menampakkan diri dalam bentuk cahaya yang
seragam pada permukaan kawat

Faktor- Faktor yang


mempengaruhi korona

Faktor internal
Faktor eksternal

Faktor internal
Jarak

antar konduktor
Jenis dan macam kawat
Tegangan transmisi dan frekuensi
Pengaruh kehalusan permukaan
konduktor
Konfigurasi kawat

Faktor eksternal
Keadaan

cuaca
Kelembaban udara dan suhu
Tekanan udara
Medan listrik
Air hujan pada permukaan konduktor

Gangguan Berisik pada


Tegangan Sangat Tinggi
Pada tegangan sangat tinggi (EHV dan UHV)
gangguan berisik yang terdengar (audible noise,
disingkat AN) merupakan efek korona yang perlu
diperhatikan. Beberapa indikasi menunjukkan bahwa
berisik ini akan meningkat pada tegangan UHV.
Dari satu penelitian dilaporkan bahwa berkas yang
terdiri dari 8 kawat dengan garis tengah 33 mm
dianggap memuaskan untuk tegangan 1025 kV
dan berkas 12 - kawat 23 mm untuk 1125 kV, atas
dasar berisk 60 db dalam hujan lebat.

Pengaruh Korona terhadap


Tegangan-Lebih
Korona dapat mengurangi besarnya tegangan-lebih
pada kawat pankang yang terbuka.

Memungkinkan atenuasi surya petir dan surya


hubung

Dengan menaikkan ikatan (coupling) elektrostatik


antara kawat tanah dan kawat fasa, korona mengurangi
tegangan
antara
gandengan
isolator,
sehingga
kemungkinan lompatan api berkurang dan prestasi sistem
bertambah baik

Akibat Gejala Korona

Timbulnya gangguan interferensi berupa


gelombang nise pada pesawat radio dan televisi
Timbulnya suara berisik ( Audible Noise)
Timbulnya gas Ozon ( O3 )
Timbulnya rugi daya korona pada saluran
transmisi.

KESIMPULAN
Korona terjadi karena adanya ionisasi dalam udara

yaitu adanya kehilangan elektron dari molekul dalam


udara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korona meliputi:
penampang kawat, konfigurasinya, macam kawat,
keadaan permukaan dan keadaan cuaca.
Dalam kondisa di mana tegangan-lebih mungkin
terjadi, korona sangat mempengaruhi karakteristik
sistem. Korona dapat mengurangi besarnya
tegangan-lebih pada kawat yang terbuka.

Anda mungkin juga menyukai