Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GEJALA PADA SISTEM TEGANGAN TINGGI

Kelompok 2 :

IRWANSAH KURNIAWAN 2017-64-002

DESRIANDO GERUNGAN 2017-64-054

PITERSON WOMBAIBABO 2016-64-055

DOVINUS IRIANTI SURLILI 2016-64-069

SEFNAT B RONAL ERARI 2015-64-082

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAPUA

2019
ABSTRAK

Pada sistem saluran udara tegangan tinggi (SUTT) akan muncul beberapa gejala
gejala akibat peluahan listrik yang terjadi sebagian kecil sehingga menghubungkan
dua elekrode yang seharusnya tidak terhubung (Partial Discharge). Hal ini apabila
dibiarkan akan mengakibatkan kegagalan pada bahan isolasi.Hal ini dapat terjadi
pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair maupun bahan isolasi gas.Ini terjadi
sebagai akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut.
PENDAHULUAN
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah sarana diatas tanah untuk menyalurkan

tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke Gardu Induk (GI) atau dari GI ke GI lainnya yang terdiri

dari kawat/konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang melalui isolator-isolator dengan

sistim tegangan tinggi (30 kV, 70 kV dan 150kV). SUTT merupakan sistem penyalur tenaga

listrik dari pembangkit tenaga listrik dalam skala besar kegardu induk (GI) langsung ke gardu

konsumen. Hampir semua orang membutuhkan listrik. Di rumah, kita butuh listrik

untuk menghidupkan lampu, TV, radio, pompa air, sampai alat pendingin ruangan. Di kantor,

listrik dibutuhkan untuk komputer, perkakas listrik, mesin faks, sampai alat pendingin ruangan.

Lampu-lampu penerangan jalan dan lampu pengatur lalu-lintas tidak akan berfungsi tanpa

adanya listrik.

Dalam sistemnya, transmisi SUTT kerap mengalami gejala medan tinggi yang

berdampak pada kerugian energy, Pada makalah ini akan dijelaskan beberapa gejala gejala yang

timbul oleh gejala medan tinggi tersebut.


PERMASALAHAN

1. Apa itu Gejala Umum pada sistem tegangan tinggi?


2. Apa yang dimaksud dengan Gejala Korona pada system tegangan tinggi?
PEMBAHASAN
1. Gejala Umum

Dengan semakin besarnya energi listrik yang disalurkan melalui kawat transmisi, maka makin tinggi pula
kerugiannya, Namun hal ini dapat diminimalkan dengan menaikkan tegangan dari kawat tersebut, seperti
telah dijelaskan pada artikel tegangan transmisi dan rugi-rugi daya di sini. Akan tetapi dengan menaikkan
tegangan kerja transmisi, akan timbul pula faktor-faktor lain yang dahulunya belum kelihatan dan masih
diabaikan.

Adapun faktor-faktor itu diantaranya:

• Adanya gejala korona yang semakin menonjol, yang berakibat adanya kerugian energi dan gangguan RI
(radio interference) yang sifatnya merugikan.

• Dengan semakin tingginya tegangan maka timbul persoalan mengenai isolasi kawat, bentuk tower dan
mungkin prosedur pengoperasiannya yang berbeda.

• Timbulnya masalah isolasi pada alat-alat yang menyebabkan perubahan konstruksi sehingga perlu
menyelidiki lebih lanjut mengenai bahan-bahan isolasi.

Semua hal tersebut diatas, mengakibatkan kenaikan investasi yang lebih tinggi sehingga diperlukan
penyelidikan, penyesuaian konstruksi, operasi dan lain-lain. Sedangkan persoalan yang akan dibahas
disini hanyalah masalah yang pertama, yaitu timbulnya gejala korona.
2. Gejala Korona

(Gambar Korona pada jaringan transmisi)

Elektron yang bebas bergerak diudara umumnya berasal dari radiasi radio-aktif yang terdapat di alam
bebas dan juga dengan adanya sinar kosmik. Elektron-elektron yang posisinya dekat dengan kawat
trasnmisi dipengaruhi oleh adanya medan listrik yang menuju ke atau menjauhi kawat tersebut.

Selama gerakannya ini, elektron yang melewati gradient medan listrik akan bertubrukkan dengan molekul
dari udara, yang kemudian terjadi ionisasi pada molekul tersebut. Karena adanya ionisasi tersebut, maka
akan terdapat ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan mendorong terjadinya ionisasi lanjutan.
Proses ini berkelanjutan yang kemudian membentuk banjiran elektron (avalance).

Bilamana banjiran elektron ini melintasi dua kawat yang sejajar, maka ia akan menyebabkan terjadinya
perubahan pembagian gradient tegangan-tegangan dari udara diantara kedua kawat tersebut dan penataan
kembali dari gradient ini dapat menyebabkan harga tegangannya melampaui kekuatan (tegangan
breakdown) dari udara. Ini akan menyebabkan terjadinya kegagalan dari sifat isolasi yang dimiliki oleh
udara yang terletak disekitarnya.

Bilamana penataan kembali ini hanya menyebabkan sebagian perubahan potensial gradient dari udara,
misalnya hanya daerah sekitar kawat saja yang mengalami perubahan, maka perubahannya terbatas hanya
pada satu kawat saja.
Oleh karena itu korona disifatkan sebagai:

“Terjadinya suatu pelepasan muatan yang bermula pada permukaan dari suatu kawat bila nilai medan
listrik pada permukaan kawat itu melampaui nilai tertentu”

Sedangkan nilai tertentu tersebut adalah harga medan listrik dimana pada saat itu mulai terjadinya
pelepasan muatan ke udara sekitarnya. Gejala ini dapat terjadi pada segala macam kawat, tidak peduli
seberapa besar diameter kawat tersebut, asalkan diberi tegangan yang cukup tinggi. Didalam prakteknya,
hal ini akan terjadi bila tegangan antara kawat fasa melebihi 100 kV. Namun bisa saja pada tegangan
dibawah itu dapat terjadi,korona asalkan syarat-syarat untuk terjadinya korona sudah terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
htpp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/gejala-korona-pada-sistem-tegangan.html?m=1

htpp://dokumen.tips/docouments/makalah-gejala-medan-tinggi.html

Anda mungkin juga menyukai