Anda di halaman 1dari 22

Makalah penangkal petir pada perumahan

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Petir adalah suatu fenomena alam, terjadinya seringkali mengikuti peristiwahujan
baik hujan air atau hujan es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya lidah api l i s t r i k
yang

bercahaya

terang

yang

terus

memanjang

kearah

bumi

dan

k e m u d i a n di ikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk
hidup.
1.1 SEJARAH PERLINDUNGAN TERHADAP ANCAMAN BAHAYA SAMBARAN PETIR
Jauh sebelum daya listrik alam dari sambaran petir di kenal, telah tercatat adanya
laporan mengenai karakteristik perlindungan petir sangat luar biasa yang bahannya terbuat
dari Metalhuellen terhadap gelombang radio dansambaran petir. Begitu pula yang dikisahkan
dalam sejarah perjalanan Nabi Musa (Yahudi) pada tahun 1300 SM, pada saat itu telah ada
penelitian yang mampu dilakukan dengan menggunakan kondensator raksasa yang diberi
muatan listrik dari atmosfir, terkadang perangkat tersebut pada saat itu digunakan penguasa
untuk mengeksekusi orang yang dianggap bersalah, dengan cara dialirkannya suatu muatan
dari kondensator tersebut. Kemudian pada suatu hari, Nabi Musa mendemonstrasikan
mukjizatnya dimana dia menggunakan bungkus atau pakaian yang bersepuh emas dan duduk
di kursi yang terbuat dari struktur logam kemudian kursi tersebut dialiri arus listrik dari
kondensator raksasa tersebut, akan tetapi sambaran listrik tersebut tidak menewaskannya.
Josephus Flavius (37-100 M) menulis dalam sebuah buku yang menceritakan
tentang sejarah orang Yahudi, bahwa kuil atau istana Nabi Sulaiman mempunyai konstruksi
unik dimana atap dan tembok bagian luar dilapisi dengan emas kemudian dialirkan air hujan
melalui pipa metal kedalam Zisternen. Meskipun kuil tersebut didirikan di tempat yang
mudah tersambar petir namun kuil tersebut tetap bertahan dari tahun 925 SM sampai dengan
tahun 587 SM tanpa mengalami kerusakan apapun yang disebabkan sambaran petir.
Ketika abad ke 17 mulai berkembang anggapan bahwasannya sambaran
petirmengandung muatan listrik dan setengah abad kemudian seorang ilmuwan Fisika
bernama Sepheh Graf (1670-1735) mulai berhasil memilah benda apa saja yang berfungsi
sebagai penghantar arus listrik dan benda yang bukan sebagai penghantar arus listrik, maka

tidak lama kemudian seorang ilmuwan Fisika lainnya yang bernama Heinrich Winkler (17031770) pada tahun 1753 melanjutkan penelitian dan mengembangkan konsep atau
rancangan instalasi

penangkal

petir.

Pada

awal

pengembangan instalasi

penangkal

petir tercatat para ilmuwan yang sangat berperan dalam bidang tersebut diantaranya Prokop
Divisch (1696-1765) dan Benyamin Franklin (1706-1790).
Benyamin Franklin adalah seorang negarawan dan politikus serta penulis, pada
tahun 1749 mengadakan penelitian mengenai lompatan muatan listrik terhadap benda
runcing. Dalam penelitiannya Benyamin franklin menggunakan sebatang besi yang berujung
runcing dengan panjang 6 meter dan didekatkan pada suatu pipa bermuatan listrik yang
panjangnya 3 m kemudian digantungkan pada bentangan kawat yang telah di isolasi dengan
sutra. Pada saat yang bersamaan Praemonstratenser Ae Moench dari Hohemia yang juga
seorang peneliti Ilmu Pengetahuan Alam.Prokop Divisch juga mengadakan penelitian
terhadap muatan listrik pada benda yang berujung runcing. Dari hasil penelitian ini di dapat
temuan yang mengilhami untuk menciptakan suatu mesin cuaca. saat itu Benyamin Franklin
telah memahami secara jelas adanya keterbatasan daya perlindungan dari tiang penangkal
petir.
Pada

tahun

1760

untuk

pertama

kalinya Benyamin

Franklin berhasil

merealisasikan keinginannya dengan pemasangan tiang penangkal petir pada rumah seorang
pedagang Philadelpia Barat. Pada suatu hari terjadisambaran petir pada bagian ujung
dari tiang penangkal petir dan menyebabkan tiang tersebut meleleh, hal ini merupakan suatu
bukti yang meyakinkan Ae rekan kerja Benyamin Franklin membuat kesimpulan bahwa
disamping kegunaan yang sangat besar dari Metode ini ternyata menimbulkan dampak
negatif dari sambaran petiryang harus dihindari. Masih pada tahun yang sama suatu
Mercusuar Edystone di Plyimouth yang dibangun oleh Smeaton dilengkapi dengan penangkal
petir Franklin dan ini merupakan yang pertama kalinya di Eropa. Alat ini terdiri dari 216
ujung runcing yang dikemas pada papam kayu dan dipasang pada tiang setinggi 14 meter
(kemudian menjadi 40 meter) yang terpancang dilapangan terbuka, ujung - ujung runcing
tersebut melalui suatu rantai dihubungkan kedalam tanah, ujung-ujung runcing runcing
tersebut dimasukan kedalam tanah untuk dapat secara diam-diam dapat menyerap muatan
listrik yang ada di awan. Ini percobaan pertama kali penangkal petir di Eropa. Tidak lama
kemudian Benyamin Franklin juga melakukan penyelidikan mengenai penyerapan muatan
listrik, dalam percobaannya kali ini dia membuat model atau rancangan yang lain yaitu
dengan menggunakan rumah, gereja bahkan kapal yang semuanya diberi sebatang besi

berujung runcing pada puncaknya. Selain itu dia mencoba dengan memberikan suatu
hubungan yang menuju ke dalam tanah (grounding) pada bangunan dengan kawat, sedangkan
pada kapal yaitu dengan merenrangkan kawat yang dihubungkan ke dalam air.
Hubungan tiang penangkapan (Terminal Petir) dengan bumi (grounding) pada
awal tahun 1755 Benyamin Franklintelah membicarakannya secara gamblang bahwa tujuan
tiang berujung runcing tidak hanya berfungsi sebagai penyerap muatan listrik awan saja, akan
tetapi dimaksudkan juga sebagai penangkap petir (Terminal Petir) dan melalui penghantar
(kabel) di teruskan menuju bumi (grounding) yang mempunyai sifat lembab untuk
menghilangkan dan mengurangi adanya bahaya arus petir. penerapan hal ini menyusul 2
tahun kemudian suatu bangunan rumah yang memanjang diberi dua buah tiang yang berujung
runcing setinggi 1,8 m - 2,5 m dan dihubungkan dengan jaringan kawat menuju bumi. hal ini
dimaksudkan sebagai pengaman dari sambaran petir.
Pada jaman modern ini banyak sekali sistem proteksi petir yang tentunya tidak
terlepas dari serangkaian penelitian para ilmuwan tersebut. Yang umumnya kita ketahui ada
2 instalasi

penangkal

petir yaitu kovensional dan

elektrostatis. Penangkal

Petir

Flash

Vectron merupakan salah satu merk anti petir elektrostatis yang berbasis kerja ESE yang di
desain khusus untuk digunakan di daerah tropis. Penangkal Petir Flash Vectron mampu
memerikansolusi petir terbaik di Indonesia.
1.2 FAKTA UNIK TENTANG SAMBARAN PETIR
1.Sambaran petir terjadi karena pemampatan dan pemuaian udara sekitar awan petir.
Sambaran petir sendiri lebih panas 5 kali dari panas permukaan matahari atau sekitar 15.000 20.000 Derajat Celcius. Saking panasnya, udara tersebut kemudian memuai menjadi sangat
banyak dalam waktu yang sangat singkat. Akhirnya terjadilah suara petir yang sangat keras,
hal ini terjadi karena tumbukan udara yang memuai secara cepat tadi dengan udara sekitar.
2. Suara petir tidak akan terjadi tanpa sambaran kilat terlebih dulu. Begitu pula sebaliknya
bila terlihat sambaran kilat pasti akan timbul petir. Terkadang sambaran kilat tidak di ikuti
suara, hal itu terjadi karena jarak kita dengan sambaran petir tersebut cukup jauh.
3. Sambaran kilat berlangsung sangat cepat, kira-kira 0,2 detik. Sambaran petir ini di ikuti
oleh banyak sambaran lain dalam jalur yang sama. Sambaran yang terjadi dapat menyalakan
100 juta bola lampu dalam sesaat. Namun hanya sambaran utama yang mengenai target.

4. Diperkirakan 1800 kali sambaran petir terjadi dalam selang waktu yang sama di Bumi.
Florida , Amerika Serikat merupakan salah satu daerah yang paling banyak terjadi
sambaran petir. Disana petir terjadi sebanyak 25 juta hingga 30 juta kali pertahun.
5. Seseorang yang terkena sambaran petir sebenarnya masih memungkinkan untuk bertahan
hidup. 5 dari 30 orang dilaporkan masih hidup setelah tersambar petir. Salah satunya adalah
seorang Pria bernama Roy Sullivan, dia masih hidup walaupun sudah tersambar petir 7 kali
dalam hidupnya hingga umur 71 tahun.
1.3 TEORI PENUNJANG TENTANG PETIR
Sumber tegangan lebih yang sering menimbulkan gannguan dalam sistem tenaga
listrik berasal dari dua sumber utama yaitu tegangan lebih internal dan tegangan lebih
eksternal. Sumber tegangan lebih internal meliputi operasi on atau off switching dan
gangguan tidak simetris terutama pada sistem instalasi listrik yang nentralnya tidak di
hubungkan dengan grounding. Sedangkan tegangan lebih eksternal berasal dari gangguan
yang terjadi di atmosfer. Penyebab utama tegangan lebih ekesternal adalah sambaran petir.
sambaran petir ini dapat menimbulkan gangguan pada jaringan listrik seperti yang telah di
jelaskan dalam pembahasan induksi arus petir.
Petir terjadi apabila muatan dibeberapa bagian atmosfer kuat medan listriknya
mencapai nilai yang cukup tinggi menyebabkan kegagalan listrik di udara sehingga timbul
peralihan muatan listrik yang besar. Peralihan muatan ini dapat terjadi didalam awan, antara
awan

dan

dari

awan

ke

permukaan

bumi.

Sumber

terjadinya petir adalah

awanCommulonimbus atau awan guruh yang berbentuk gumpalan dengan ukuran vertikal
lebih besar dari ukuran horizontal. Ukuran vertikal dapat mencapai 14 Km dan ukuran
horizontal dapat mencapai 1,5 Km sampai 7,5 Km. Karena ukuran vertikalnya yang cukup
besar maka terjadi perbedaan temperatur antara bagian bawah dengan bagian atas.
Temperatur bagian bawah mencapai 5 derajat Celcius sedangkan bagian atas mencapai
-60 derajat Celcius. Loncatan diawali dengan berkumpulnya uap air didalam awan. Karena
perbedaan temperatur yang sangat besar antara awan bagian bawah dengan bagian atas,
butiran air bagian bawah yang temperaturnya lebih hangat berusaha berpindah ke bagian atas
sehingga mengalami pendinginan dam membentuk kristal es. Kristal es yang lebih berat dari
butiran air yang naik saling mendesak sehingga timbul gesekan yang menimbilkan pemisahan
muatan. Butir air yang bergerak naik membawa mutan positip sedangkan kristal es membawa
muatan negatip sehingga terbentuknya awan yang mirip dipole listrik. Pada saat tegangan
antara ujung awan sudah cukup besar terjadilah pelepasan muatan listrik.

1.4 ARUS PETIR


Oscilogram dari arus petir menunjukan bahwa bagian muka gelombang dari
arus petir dicapai dalam waktu kurang lebih 10 lvs. Arus puncak petir mungkin dicapai dalam
waktu kurang lebih 10 JJS kemudian bagian gelombang arus berikutnya mengalami
penurunan

dalam

durasi

beberapa mikrodetik.

Arus petir dapat

di

ukur

dengan

menggunakan Magnetic Link yaitu batang berbentuk silinder terbuat dari baja berlapis plastik
yang mempunyai tingkat kekerasan (coercive) yang cukup besar. Hal ini dimaksudkan agar
ketika Magnetic Link berada dalam medan magnet meskipun beberapa saat kemudian medan
magnetnya hilang, magnetic link tetap dapat menyimpan sisa magnet yang proporsional
dengan intensitas medan magnet di tempat tersebut. Magnetic link biasanya dipasang pada
menara telekomunikasi, bangunan tinggi atau menara transmisi.Sambaran petir pada suatu
objek di bumi yang di ikuti oleh aliran arus petir yang tinggi dalam waktu yang sangat
singkat di sebut arus impuls petir. Kerusakan yang dapat ditimbulkan ditentukan oleh
parameter tertentu yaitu :
1. Arus Puncak Impuls Petir, yaitu nilai maksimum dari arus impuls petir yang dapat
menyebabkan tegangan lebih pada tempat sambaran.
2. Kecuraman Arus Petir, yaitu laju kenaikan terhadap waktu yang dapat menyebabkan
timbulnya tegangan induksi elektromagnetik pada benda logam di dekat instalasi penangkal
petir.
3. Muatan Listrik Arus Petir, yaitu jumlah muatan arus petir yang dapat menyebabkan
peleburan pada ujung objek sambaran.
4. Integral Kuadrat Arus Impuls, yaitu efek thermis yang timbul sebesar W - R jr dt yang
menyebabkan panas yang berlebihan pada penghantar.

1.5 ENERGI LISTRIK


Energi listrik yang kita gunakan sehari-hari pada dasarnya dihasilkan oleh proses
yang bersumber dari dua hal, yaitu dari sumber daya listrik tak terbaharukan dan dari sumber
listrik terbaharukan. Sehingga untuk mengantisipasi gangguan dari sumber energi listrik
sebaiknya diperlukan suatu alat atau perangkat UPS, alat ini berguna untuk memperbaiki dan
meminimalisir gangguan listrik yang terjadi, sehingga listrik yang akan di supplyke beban
misalnya ke komputer kualitasnya menjadi lebih stabil dan handal dibandingkan jika

langsung dari sumber listrik PLN, selain itu UPS juga memberikan listrik cadangan jika
sumber listrik utama mati.
Cara lain untuk mengantisipasi gangguan listrik yaitu dengan pemasangan surge
arrester sebagai internal protection system proteksi petir. Adapun gangguan listrik yang sering
terjadi diantaranya :
1. Power Failure / Outages
Power Failure atau Outages sumber listrik utama mati, kalau di Indonesia boleh
dikatakan mati lampu atau PLN mati. Penyebabnya mungkin karena konsleting atau
hubungan listrik singkat, sumber listrik kelebihan beban, peralatan listrik ada yang rusak
sehingga breaker atau MCB PLN turun. Atau bisa juga disebabkan oleh adanya bencana
alam. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware komputer atau peralatan
elektroniknya, kehilangan data, system komputer menjadi crash.
2. Power SAG
Yaitu tegangan listrik turun dalam waktu sesaat sampai dengan dibawah 80-85%
dari tegangan normal, jika di Indonesia tegangan normalnya 220 Volt. Penyebabnya adanya
startup beban yang cukup besar, biasanya disebabkan peralatan elektronik. Kita pasti pernah
mengalami pada saat kita menyalakan televisi atau monitor komputer terkadang bohlam
lampu di rumah kita redup sesaat kemudian normal kembali, itulah yang dinamakan SAG
alias tegangan turun sesaat. Atau bisa juga disebabkan oleh adanya peralatan elektronik kita
yang rusak, kapasitas listrik di rumah kita yang lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan.
Gangguan listrik seperti ini dapat menyebabkan kerusakan pada system komputer yang
berkemungkinan terjadi crash.
3. Power Surge / Spike
Yaitu tegangan listrik naik dalam waktu sesaat sampai dengan diatas 110 % dari
tegangan

normal.

Jika

di

Indonesia

tegangan

normalnya

220

Volt.

Sedangkan Spike merupakan kejadian dimana tegangan listrik naik begitu cepat dalam sesaat
sehingga dapat mencapai 5 KV-60KV. Penyebabnya biasanya pada saat kita mematikan
beban yang berat atau bisa juga jaringan listrik terkena induksi petir. Gangguan ini dapat
menyebabkan kerusakan pada hardware.
4. Under Voltage
Dikenal juga dengan istilah Brown Out, terjadi saat tegangan listrik turun atau
berkurang dalam waktu beberapa lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari.

Penyebabnya beban listrik yang berlebihan sehingga pasokan listrik berkurang atau adanya
beban pada saat beban puncak misalnya malam hari. Hal ini dapat menyebabkan perlalatan
listrik atau elektronik menjadi rusak.
5. Over Voltage
Hal ini kebalikan dari under voltage, kejadian ini dapat menyebabkan peralatan
listrik atau elektronik menjadi panas dan cepat rusak.
6. Electrical Line Noise / Common Mode Disturbances
Gelombang listrik terganggu sehingga bentuk gelombangnya tidak bersih tetapi
seperti berambut. Hal ini terjadi karena gangguan frekuensi radio, sambaran petir, netral
grounding pada instalasi listrik jelek, atau bisa disebabkan oleh peralatan listrik atau
elektronik yang menghasilkan frekuensi tinggi. Hal ini dapat menyebabkan error pada hard
disk dan kerusakan pada hard ware komputer.
7. Frequency Variation
Listrik mempunyai dua istilah yaitu tegangan atau voltase dan frekuensi. Jadi
frekuensi variation ini adalah frekuensi listrik yang selalu berubah-ubah. Umumnya di
Indonesia frekuensi listriknya 50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan hilang data, sistem menjadi
crash dan rusaknya peralatan.
8. Switching Transient
turunnya tegangan secara tiba-tiba dalam waktu kisaran beberapa nano second
atau nano detik. Waktu yang terjadi lebih pendek daripada sebuah spike dan hanya terjadi
beberapa nano second. Gangguan ini menyebabkan kerusakan yang terlalu cepat atau
premature failure.
9. Harmonic Distortion
Gelombang listrik yang terdistorsi sehingga gelombang listriknya kacau tidak
sinusoidal lagi. Hal ini dapat disebabkan karena switching power supply, motor listrik seperti
pompa air, mesin fax, mesin foto copy dan lain-lain. Gangguan ini menyebabkan komunikasi
data misalnya pada jaringan LAN menjadi error, peralatan listrik atau elektronik cepat panas
dan kerusakan pada hard ware komputer.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya petir
2. Untuk mengetahui jenis-jenis petir yang terjadi di bumi
3. Untuk mengetahui pergerakan petir dan aliran petir
4. Untuk mengetahui pemasangan penangkal petir dan bagian utama penangkal petir
5.Untuk mengetahui jenis instalasi penangkal petir (penyalur petir konvensional).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Terjadinya Petir

Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke


muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi,
ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada
awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik
muatan negatif, di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif, sementara di bagian dasar
adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif, pada bagian inilah petir biasa
berlontaran. Petirdapat terjadi antara awan dengan awan, dalam awan itu sendiri, antara awan
dan

udara,

antara

awan

dengan

tanah

(bumi)

Terdapat

teori

yang

mendasariprosesterjadinya petir :
1.ProsesIonisasi
petir merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik (Electrical
Discharge) yang terjadi di atmosfer, hal ini disebabkan berkumpulnya ion bebas bermuatan
negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian
ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya,
bahkan padat (es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak
mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan
bermuatan ion tersebut akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar
permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
2. Proses Gesekan Antar Awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan
ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya, dari proses ini terlahir electron-electron
bebas yang memenuhi permukaan awan. Proses ini bisa di simulasikan secara sederhana pada
sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu
menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat
inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu
dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
2.2 Jenis-Jenis Petir Yang Terjadi Di Bumi
1. Petir St. Elmo's Fire
Petir ini telah ada selama berabad-abad, di mulai dari sejarah Yunani kuno, Julius Caesar,
Columbus dan Magellan. Setelah ada teori penangkal petir Franklin fenomena ini terlihat
lebih jelas di tanah/darat, menyebabkan rasa takut sebagai api biru terinspirasi cerita roh dan
hantu.
2. Petir Boom

Ball Thunder adalah fenomena alam yang aneh, dengan laporan peninjauan kembali ke
Yunani kuno. Jenis yang paling umum adalah kilatan petir coret tapipetir ini menyebabkan
ancaman terbesar terhadap kehidupan dan properti. Petirdapat di picu oleh berbagai peristiwa
mulai dari ledakan termonuklir untuk meluncurkan roket seperti Challenger atau Apollo 12.
3

Petir Deadly
Di Amerika Serikat rata-rata 58 orang meninggal dunia setiap tahunnya oleh petir dan sekitar
250 orang bertahan hidup setiap tahunnya setelah di sambar petirnamun sebagian besar
mereka hidup dengan bekas luka permanen.

Petir Cloud Flashes


Ketika terjadi di awan terkadang kita dapat melihat garis di udara di sekitar badai. Itu di
sebut petir awan ke udara atau di sebut Anvil Crawler. Petir juga dapat melakukan perjalanan
dari awan ke awan. Ketika petir terlihat tertanam di awan dan sepertinya pada luminositas
selama bagian petir, di sebut lembar pencahayaan atau intra awan petir. Banyak orang telah
melihat petir yang panas tapi tidak mengatakan mendengar guntur. Namun guntur di kejauhan
itu terlalu jauh untuk di dengar. Setiap kali terjadi petir maka selalu ada guntur.

Petir Cloud-To-Sea Lightning


Air adalah konduktor yang sangat baik, sehingga orang memilih untuk tinggal jauh dari laut,
danau dan kolam khususnya selama ada badai petir. Dalam badai para pelaut beresiko terkena
sambaran petir awan ke laut, selain angin kencang, tinggi, gelombang berombak dan hujan
deras. Pelaut di anjurkan untuk mancari pelabuhan yang aman sampai badai berlalu dan
memastikan kru mengenakan jaket.
6. Petir Re-strike
ini terdiri dari 3-4 stroke individu tetapi mungkin memiliki lebih. Di pisahkan oleh 40-50
milidetik, menyebabkan efek "Strobe Light". Yang pertama adalah yang terkuat. Setiap stroke
berturut-turut biasanya kembali menggunakan saluran debit diambil oleh stroke sebelumnya.
Berkepanjangan oleh gemuruh guntur yang menyerang kembali.
7. Petir Mind-Blowing Beauty
Petir melalui udara memancarkan cahaya putih, tetapi dapat muncul sebagai warna yang
berbeda tergantung pada

kondisi cuaca.

Karena kelembaban,

kabut,

debu dan

semacamnya, petir jauh dapat muncul merah atau oranye dalam cara yang tidak sama saat
matahari terbenam.
8. Petir Upper Atmospheric Ligthning

Walaupun jarang terlihat dengan mata telanjang, petir sangat istimewa, jarang terlihat seperti
flash sprite merah, biru dan elf jet. Sprite lebar, berkedip lemah dalam badai.
Sprite petir muncul seperti ubur-ubur raksasa dengan cahaya merah darah-biru panjang
tergantung pada tentakel. Jet Blue sempit dan di tembak dari atas badai. Jet Blue lebih terang
dari sprite dan pertama kali di rekam dari pesawat.
9. Petir Scary Powerfull Strike To Tower, Buildings
Biasanya selama badai, 80 % petir terlihat di awan dan 20 % di darat. Bangunan, menara dan
titik tertinggi lainnya sering di sambar petir, karena listrik menemukan jalan dan perlawanan
terendah. Petir turun dari langit ke bawah, tetapi bagian yang Anda lihat berasal dari bawah
ke atas. Bisa menyerang tempat yang sama lebih dari sekali.
10. Petir Double Ligthning
merupakan kekuatan alam yang mengesankan. Indah, sekaligus berbahaya. Lampu kilat biruputih cemerlang petir disebabkan oleh panas yang ekstrim. Petirlebih panas dari permukaan
matahari. Petir ganda memiliki ancaman yang berganda pula.
11. Petir Mulitple Strike & Long Exposure Photos
Ini adalah tipe dasar awan petir yang muncul untuk membubarkan menjadi string pendek,
lampu, yang berlangsung lebih lama dari biasa. Petir terlihat agak seperti pita. Hal ini terjadi
dalam angin badai dengan trafik tinggi dan stroke yang lalu. Angin bertiup kembali dalam
satu baris ke setiap stroke, juga ke salah atu sisi belakang stroke sebelumnya, menunjukan
efek dari pita. Pita staccato memiliki durasi stroke pendek, muncul sebagai petir tunggal
sangat cerah dan sering memiliki dampak yang cukup besar.
12. Petir Rocket Lightning
Rocket kilat biasanya horizontal dan di dasar awan. saluran Luminous muncul melalui udara
dengan kecepatan visual tinggi, sering terputus-putus. Gerakan ini menyerupai gerakan roket.
Ini adalah salah satu tipe yang paling langka.
13. Petir Volcanic Triggered Lightning
dipicu vulkanik bukanlah sesuatu yang sering kita lihat. Setidaknya sebelum neraka meledak
di Islandia. Ada tiga jenis pencahayaan vulkanik. Petir dapat di picu oleh letusan gunung
berapi yang sangat besar, yang mengeluarkan gas dan material ke atmosfer. Jenis perantara
dari ventilasi gunung berapi, kadang-kadang memiliki panjang 1,8 km. Lalu ada
percikan petir jenis jauh lebih pendek dan hanya berlangsung beberapa milidetik.
14. Petir Sensational Volcanic-Lightning
api, es dan abu bersatu disini, vulkanik memicu petir terdengar sesuatu seperti tembakan
senapan, sementara listrik yang diproduksi menghasilkan gemuruh panjang.

2.3 Pergerakan Petir dan aliran Petir


Sambaran petir terjadi ketika arus air naik dengan membawa tetesan air super
dingin dan kristal es bersama-sama, dan kumpulan awan menjadi bermuatan listrik dan
menghasilkan petir. Menurut National Oceanic dan Atmospheric meskipun ada beberapa teori
yang terjadi seperti seperti diatas akan tetapi tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti
bagaimana interaksi antara kristal es menciptakan serangan petir. Tapi kita mengetahui bahwa
peristiwa ini membentuk saluran listrik partikel yang disebut pembuka jalur petir, yang
berjalan zigzag melalui udara disepanjang jalur tersebut. Jalur petir biasanya berjarak kurang
lebih 50 meter.
Pembuka jalur petir sendiri sebenarnya tidak terlihat karena tunasnya sangat
panjang dan lebih cepat menghilang. Sebagian petir yang terjadi dapat mendekati sebuah
saluran yang berlawanan muatan listriknya, yang dapat mengenai pohon, tiang, bangunan
atau kapal laut. Banyak intalasi penangkal petir disebuah rumah atau bangunan yang bekerja
untuk mengantarkan sambaran petir ke dalam tanah. Petir hanya mengikuti jalur yang paling
mudah didapat bukannya meninggalkan jalur sambaran sepenuhnya.
2.4 Pemasangan Penangkal Petir Dan Bagian Utama Penangkal Petir
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya
adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi bangunan dan
lingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi sangat efektif adalah
metode Sangkar Faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan
melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.
Pemasangan penangkal petir untuk rumah adalah memberikan saluran elektris
dari atas bangunan ke tanah dengan tujuan bila ada sambaran petir yang mengenai atas
bangunan maka arus petir bisa mengalir ke ground dengan baik. Standart kabel yg di
gunakan adalah minimal 50 mm (SNI), untuk memilih kabel di bawah 50 mm tidak di
sarankan walau kenyataan di lapangan banyak di gunakan.

Langkah pertama yang harus di lakukan adalah memilih jalur penurunan kabel,
ada 2 hal penting dalam pemilihan jalur kabel ini.

Pertama jalur terpendek dengan pertimbangan lebih hemat dan Tahanan kabel kecil, Kedua
Sesedikit mungkin belokan/tekukan agar tidak terjadi loncatan keluar jalur kabel (Site
Flasing) Pekerjaan pemasangan dimulai dari bawah / ground.
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir
menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian
utama pada penangkal petir:

1.Batang penangkal petir


berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatan
listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan
demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan.
Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
2.Kabel konduktor
terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1
cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang
muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar
bangunan.
3.Tempat pembumian (grounding)
berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian
(ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis
baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 3 m .
2.5 Jenis Instalasi penangkal petir (penyalur petir konvensional)
Jenis instalasi penangkal petir yang lebih cocok untuk rumah tinggal adalah jenis
instalasi penangkal petir konvensional, yakni rangkaian jalur instalasi penyalur petir yang
bersifat pasif menerima sambaran petir.
Ada 2 System yang di gunakan :

1. Faraday Cage/Sangkar Faraday

Penangkal Petir Sangkar Faraday adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas
bangunan menuju tanah/grounding dengan beberapa jalur penurunan kabel, sehingga
menghasilkan jalur konduktor berbentuk sangkar yang melindungi bangunan dari sambaran
petir.
Pemanfaatan struktur logam sebuah bangunan bisa dimanfaatkan, misalnya :
- Rangka baja (H-Beam/I-WF)
- Pertulangan Beton
- Frame Alumunium
Pemanfaatan struktur logam tersebut bisa dilakukan dengan catatan harus
mengarah ke bawah/tanah di hubungkan dengan unit grounding system.
2. Franklin Rod/Jalur Instalasi Tunggal

Penangkal Petir Franklin Rod adalah rangkaian jalur elektris dari atas bangunan
menuju sisi bawah/tanah dengan jalur kabel tunggal, dengan cara memasang alat berupa
batang tembaga dengan daerah perlindungan berupa kerucut imajiner dengan sudut puncak
112 derajat. Agar daerah perlindungan luar maka Franklin Rod di pasang pada bangunan
teratas (tinggi 1 - 3 Meter). Makin jauh dari Franklin Rod maka perlindungan akan semakin
lemah pada areal tersebut.
Dari kedua system instalasi penangkal petir konvensional tersebut tentunya
sangat di pertimbangkan mengenai standart keamanan, kualitas instalasi, biaya dan estetika
menjadi titik tolak utama bagi kita untuk memilih, memakai system pengamanan sambaran
petir manakah yang sesuai untuk bangunan kita.
Berikut material yang di perlukan untuk instalasi penangkal petir konvensional :

- Ujung Penerima Sambaran / Splitzer


- Dudukan / Pipa penyangga
- Kabel Penghantar
- Grounding System
- Assesories dan material bantu

Pada perencanaan sistem terminasi udara (Splitzer) pada instalasi penangkal petir
konvensional ada 3 metode yang digunakan untuk menentukan penempatan terminasi udara
sekaligus untuk mengetahui daerah proteksi. Metoda tersebut adalah :
1. Metoda Jala (Mesh Size Metode)

Metoda ini digunakan untuk keperluan perlindungan permukaan yang datar


karena bisa melindungi sebuah permukaan bangunan. Daerah yang akan diproteksi adalah
keseluruhan daerah yang ada didalam jala tersebut. Permukaan disamping pada struktur yang
tingginya lebih dari radius bola bergulir, yang sesuai dengan tingkat proteksi yang dipilih
harus dilengkapi sistem terminasi udara. Pada umumnya digunakan ketentuan bahwa ukuran
jala (Mesh) adalah 5 sampai 20 meter. Penghantar terminasi udara harus dipasang khususnya
pada tepi atap, garis bubungan atap atau pada menara di atap. Penghantar terminasi udara
instalasi penangkal petir konvensional harus menggunakan lintasan sependek mungkin dan
langsung menuju ke grounding sistem supaya induktansinya dapat sekecil mungkin. Tinggi
setiap splitzer yang digunakan antara 2-3 meter.
Atap bangunan dengan lembaran logam yang dilapisi pelindung atau atap
bangunan berupa lembaran logam dengan lapisan tipis isolasi untuk isolasi thermal harus
diberi terminasi udara seperti jika atap tidak terbuat dari logam. Atap bangunan yang terbuat
dari bahan yang mudah terbakar harus dilindungi dari pengaruh bahaya pemanasan yang
disebabkan arus petir yang mengalir melalui penghantar terminasi udara.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan tersebut diantaranya :
- Mengurangi temperatur konduktor dengan cara memperbesar luas penampang
konduktor
- Menambah jarak antara konduktor dengan konduktor lainnya yang dilindungi
- Menyelipkan lapisan pelindung panas antara konduktor dengan material atap yang
mudah terbakar
2. Metoda Sudut Proteksi (Protective Angle Metode)

Metode sudut proteksi tidak dugunakan untuk perlindungan struktur yang lebih
tinggi dari radius bola bergulir, karena secara geometris akan ada bagian dari struktur yang
tidak terlindungi terhadap ancaman bahaya sambaran petir.

3. Metoda Bola Bergulir (Rolling Sphere Metode)


Metoda bola bergulir sangat baik digunakan pada bangunan yang bentuknya
rumit. Dengan metoda ini seolah-olah ada suatu bola dengan radius (R) yang bergulir diatas
tanah, sekeliling struktur dan diatas struktur kesegala arah hingga bertemu dengan tanah atau
struktur bangunan yang berhubungan dengan permukaan bumi yang mampu bekerja sebagai
penghantar. Titik sentuh bola bergulir pada struktur adalah titik yang dapat di sambar petir
dan pada titik tersebut harus diproteksi oleh konduktor terminasi udara.

Radius Proteksi Instalasi Penangkal Petir Konvensional

Radius proteksi instalasi penangkal petir konvensional berbeda dengan radius


proteksi penangkal petir elektrostatis, hal ini di sebabkan karena instalasi penangkal petir
konvensional bersifat pasif. Secara teori radius penangkal petir konvensional antara 2 Meter
sampai 4 Meter atau 45 derajat dengan ketinggian splitzer 1 Meter. Maka dari itu jika luas
struktur bangunan atau areal yang akan di lindungi sangat luas lebih praktis dan ekonomis
dipasang penangkal petir elektrostatis. Terminal petir elektrostatis dengan merk Flash Vectron
memiliki radius proteksi 157 Meter.

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif
(proton).Terdapat 2 teori yang mendasari proses terjadinya petir yaitu : proses ionisasi dan
proses gesekan antar awan.

2. Jenis-jenis petir yang terjadi dibumi yaitu :Petir St. Elmo's Fire, Petir Boom,Petir Deadly,Petir
Cloud

Flashes,Petir

Cloud-To-Sea

Lightning,Petir

Re-strike,Petir

Mind-Blowing

Beauty, Petir Upper Atmospheric Ligthning, Petir Scary Powerfull Strike To Tower,
Buildings , Petir Double Ligthning, Petir Mulitple Strike & Long Exposure Photos, Petir
Rocket Lightning, Petir Volcanic Triggered Lightning,. Petir Sensational Volcanic-Lightning.
3. Sambaran petir terjadi ketika arus air naik dengan membawa tetesan air super dingin dan
kristal es bersama-sama, dan kumpulan awan menjadi bermuatan listrik dan menghasilkan
petir. Menurut National Oceanic dan Atmospheric meskipun ada beberapa teori yang terjadi
seperti seperti diatas akan tetapi tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti bagaimana
interaksi antara kristal es menciptakan serangan petir.
4. Pemasangan penangkal petir untuk rumah adalah memberikan saluran elektris dari atas
bangunan ke tanah dengan tujuan bila ada sambaran petir yang mengenai atas bangunan
maka arus petir bisa mengalir ke ground dengan baik.Bagian utama dari penangkal petir
adalah batang penangkal petir,kabel konduktor,dan tempat pembumian (grounding).
5. Jenis instalasi penangkal petir (penyalur petir konvensional) yaitu terdiri dari :
Faraday Cage/Sangkar Faraday dan Franklin Rod/Jalur Instalasi Tunggal .

B. SARAN
Setidaknya dengan adanya penangkal petir ini, resiko akan sambaran petir bisa
diminimalisir, Untuk instalasi pemasangannya, bisa dilakukan sendiri asal sesuai prosedur
atau biar tidak repot serahkan kepada ahlinya.

DAFTAR PUSTAKA
PROF.DR.IR.H. Djuheri. Definisi Penangkal Petir.from
http://deltanarendra.com/definisi penangkal-petir.
FajriantoHandaru. IndonesiaTempatSegudangPetir???.Fromhttp://www.bloggaul.com/kargo2
3/readblog/108514/indonesia-tempat-segudang-petir
P.T.AmanBarkahSejahtera,SistemProteksiPetirTerpadu.from
http://www.petir.com/http://networking.jaringan-komputer.com/instalasi-penangkal-petir.html

DAFTAR ISI
KataPengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang
1.1 SEJARAH PERLINDUNGAN TERHADAP ANCAMAN BAHAYA SAMBARAN PETIR
1.2 FAKTA UNIK TENTANG SAMBARAN PETIR
1.3 TEORI PENUNJANG TENTANG PETIR
1.4 ARUS PETIR
1.5 ENERGI LISTRIK
B. Tujuan
Bab II Pembahasan

2.1 Proses Terjadinya Petir


2.2 Jenis-Jenis Petir Yang Terjadi Di Bumi
2.3 Pergerakan Petir dan aliran Petir
2.4 Pemasangan Penangkal Petir Dan Bagian Utama Penangkal Petir
2.5 Jenis Instalasi penangkal petir (penyalur petir konvensional)
Bab III Penutup...
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai