O
L
E
H
Magnet merupakan sebuah benda yang tidak asing lagi bagi mereka yang telah
berkutat dalam bidang fisika. Kemapuannya yang dapat menarik benda yang berada
disekitarnya seperti paku, peniti dan potongan benda yang terbuat dari besi merupakan
suatu keistimewaan tersendiri yang dimiliki benda yang di sebut magnet. Berdasarkan
sejarahnya magnet pertama kali di temukan di daerah Asia kecil tepatnya di Magnesia yang
dahulunya dianggap sebagai batuan berwarna gelap yang dapat menarik benda yang terbuat
dari besi dan bahan lainnya. Kemudian benda tersebut dinamakan dengan magnet sesuai
dengan nama tempat ditemukannya.
Berbicara tentang magnet tentu kita akan berfikir mengapa benda yang ada
disekitarnya dapat tertarik oleh magnet, sesuai teori benda tersebut dapat ditarik oleh
magnet karena berada di daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet yang di sebut
dengan medan magnet. Jadi dapat di simpulkan magnet adalah sebuah benda yang
memiliki medan magnet dan dapat menarik benda-benda yang ada disekitarnya. Selain itu,
magnet juga memiliki garis gaya magnet yang pergerakannya dari kutub utara menuju
kutub selatan magnet, garis gaya magnet dapat digambarkan dengan penyebaran serbuk
besi diatas kertas yang mana semakin kuat pemusatan serbuk besi tersebut maka
menujukkan semakin kuat daya magnetnya yang dimilikinya.
Salah satu bentuk metode geofisika yang banyak digunakan dalam kegiatan
eksplorasi adalah metode magnetik yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi. Tujuan
dari kegiatan eksplorasi menggunakan metode geofisika adalah untuk mendeteksi
perbedaan tentang sifat fisis di dalam bumi maupun diatas permukaan bumi. Dalam metode
ini, bumi dapat di anggap sebagai sebuah magnet batang raksasa yang menghasilkan medan
utama dibumi, sedangkan kerak bumi hanya menghasilkan medan magnet yang jauh lebih
kecil dari medan magnet secara keseluruhan.
Prinsip dasar dari metode magnetik ini adalah besar derajat dari kemagnetan batuan
yang terinduksi dengan medan magnet bumi yang disebabkan oleh perbedaan sifat
kemagnetan suatu mineral. Kemampuan suatu mineral menjadi magnet tergantung dari
susceptibilitas magnetik tiap mineral, karena setiap mineral memiliki keunikan atau
perbedaan nilai susceptibilitas tertentu sehingga memudahkan dalam pembentukan anomali
magnetik. Selain itu, nilai ini akan bertambah seiring dengan bertambahnya kandungan
mineral magnetik (unsur Fe) didalamnya.