SKRIPSI
Disusun oleh:
IMAN NURJAMAN
172220035
Iman Nurjaman
NIM. 172220035
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
DEWAN PEMBIMBING
Ditetapkan di : Depok
Tangal : 28 Agustus 2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
Tangal : 28 Agustus 2021
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat- Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik Jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Sinka Wilyanti, ST,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Global Jakarta.
(2) Devan Junesco, S,ST., M.Sc.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Global Jakarta.
(3) Ir.Mauludi Manfaluthy, ST., MT., IPU selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penyusunan laporan ini.
(4) Agung Pangestu,S,Pd., M.Sc,Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penyusunan laporan ini.
(5) Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukungan material
dan moral.
(6) Terimakasih untuk Istriku Defanni Dwi Fitriandini, S.E yang sudah
memberikan dukungan dan support dalam laporan ini.
(7) Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Global Jakarta,
yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu, Semoga Laporan ini membawa
manfaat bagi pengembang ilmu pengetahuan.
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Non-
eksklusif ini Universitas Global Jakarta berhak menyimpan, mengalih-
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang menyatakan
Iman Nurjaman
NIM. 172220035
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
viii
2.15 Pengertian IFTTT (IF This Then That) ....................................................11
2.16 Pengertian Node MCU ESP8266 ............................................................11
2.17 Pengertian MYSQL (My Structured Query Language)............................12
2.18 Pengertian Sensor Api .............................................................................13
2.19 Pengertian Buzzer ....................................................................................13
2.20 Pengertian PCB Matrix Strip Board........................................................14
2.21 Pengertian Resistor ..................................................................................14
2.22 Pengertian Kapasitor ...............................................................................14
2.23 Pengertian Potensiometer ........................................................................15
2.24 Pengertian IC (Integrated Circuit) ..........................................................15
2.25 Pengertian Arduino IDE (Arduino Integrate Development Environment)
………………………………………………………………………….15
2.26 Pengertian VoIP (Voice over Internet Protocol) .....................................16
2.27 Pengertian Sensor MQ5 ...........................................................................16
2.28 Pengertian LPG ( Liquefied Petroleum Gas ) .........................................16
2.29 Pengertian Arduino Uno..........................................................................17
2.30 Pengertian LCD (liquid crystal display)..................................................17
2.31 Jenis-Jenis Gas ........................................................................................18
2.32 Tinjauan Penelitian Yang Berkaitan........................................................22
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................24
3.1 Metode Penelitian ...................................................................................24
3.2 Diagram Alir Penelitian ..........................................................................25
3.3 Diagram Blok Sistem ..............................................................................27
3.4 Metode Pengembangan Fire Detector ....................................................29
3.5 Desain Bangun dan Penempatan .............................................................31
3.6 Desain Program Monitoring ....................................................................32
3.7 Desain Alat Sebelum Pemasangan ..........................................................39
3.8 Desain Alat Sesudah Pemasangan...........................................................39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................40
4.1 Kalibrasi Sensor ......................................................................................41
4.1.1 Pengujian Kalibrasi jarak baca Flame Detector ..............................41
ix
4.1.3 Pengujian Kalibrasi Sensor MQ5 .....................................................43
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 4. 5 Hasil Pengukuran Nilai Tegangan pada Sensor MQ5.......................49
Gambar 4. 6 Pengujian Sensor MQ9 .....................................................................50
Gambar 4. 7 Hasil Pembacaan Kepekatan Asap Pada Sensor MQ9 ......................51
Gambar 4. 8 Hasil Pengukuran Nilai Tegangan Sensor MQ9 ...............................51
Gambar 4. 9 Pengujian Sensor Flame....................................................................53
Gambar 4. 10 Komunikasi VoIP Ketika Terjadi Kebakaran .................................54
Gambar 4. 11 Record Data Pembacaan Sensor Flame di Website.........................54
Gambar 4. 12 Grafik Perbandingan Sensor DHT22 dan Thermometer .................55
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
hari atau terlebih lagi ketika pemilik rumah harus meninggalkan rumah dalam
waktu yang lama.
Dalam situasi seperti ini dibutuhkan suatu sistem keamanan dan
pengawasan yang baik pada sebuah rumah yang tidak ada penghuninya agar
bencana kebakaran bisa dihindari. Perkembangan zaman ikut meningkatkan
teknologi sistem keamanan pada sebuah rumah. Oleh sebab itu, sebuah sistem
pemadam kebakaran harus dapat mendeteksi tanda-tanda kebakaran serta
menanggulanginya secara otomatis (Permana, 2017), (Putra, 2017), (Sasmoko,
2017), (Yenri, 2017), (Permana, 2016). Semakin cepat dan akurat sebuah sistem
mengetahui tanda-tanda kebakaran, maka akan semakin cepat pula sistem tersebut
untuk mengambil keputusan dalam mencegah meluasnya api.
Dari permasalahan diatas, perlu dirancang suatu sistem keamanan rumah
untuk mengamankan rumah dari bahaya kebakaran. dengan perangkat android
digunakan untuk memonitor kondisi rumah ketika rumah ditinggalkan oleh
pemiliknya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul
untuk perancangan ini yaitu “RANCANG BANGUN SISTEM INTELLIGENT
FIRE DETECTOR RUMAH SUSUN BERBASIS IoT” Dengan sistem tersebut
diharapkan dapat mengurangi terjadinya bencana kebakaran.
4
5
memiliki batasan dalam hal kualitas dan kuantitas, bahkan kadang mencoba
menterjemahkan dan mengubah data tersebut. Sebagai alternatif akan lebih
efisien jika system dapat terkoneksi dengan sensor yang dapat menterjemahkan
kejadian di dunia nyata secara langsung. Jadi, di masa depan, sistem tidak
memerlukan perantara manusia dan tersambung secara langsung ke sensor dan
internet untuk mencatat data yang diambil dari dunia nyata. (Peter Waher, 2015).
2.4 Pengertian Smartphone
Smartphone (telepon cerdas) adalah telepon genggam yang mempunyai
kemampuan tingkat tinggi membuat dan menerima telepon dari jaringan (Nathdan
Mukherjee, 2015). Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas.
Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja.
1. Website statis
Website statis adalah website yang mempunyai halaman konten yang tidak
berubah-ubah.
7
2. Website dinamis
Website dinamis merupakan website yang secara struktur ditujukan untuk update
sesering mungkin.
sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah AT dan
T Bell Laboratories). Bahasa C pertama kali digunakan di komputer Digital
Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan sistem operasi UNIX C adalah
bahasa yang standar, artinya suatu program yang ditulis dengan bahasa C tertentu
akan dapat dikonversi dengan bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi.
Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Patokan dari standar UNIX
ini diambil dari buku yang ditulis oleh Brian Kerninghan dan Dennis Ricthie
berjudul “The C Programming Language”, diterbitkan oleh Pretice-Hall tahun
1978. Deskrisi C dari kernighan dan Ritchie ini kemudian dikenalkan secara umum
sebagai “K dan R C”. (Iswanto dan Raharja, 2015: 31)
Bahasa program yang sering banyak digunakan ialah C++. Bahasa
pemrograman tersebut di ciptakan oleh Bjarne Stroustrup, Bahasa C++ sendiri
merupakan perkembangan dari pendahulunya yaitu Bahasa C yang dikembangkan
oleh Bong Labs (Dennis Ritchie) di tahun 1970-an. Bahasa program tersebut di
jalankan pada sistem bernama Unix. Dan pada perkembangannya versi ANSI
(American National Standart Institute) bahasa tersebut menjadi versi dominan.
Bahasa C++ adalah Bahasa pemrograman yang sifatnya case sensitif yang artinya
compiler akan membedakan huruf besar dan huruf kecil, jadi misalkan menuliskan
kata printf dan Printf bahasa C++ akan menganggap kedua tulisan tersebut
mempunyai arti yang berbeda. (Setiawan, 2020).
Rosa A.S dan M. Shalahudin (2018:140), pada UML terdiri dari 13 macam
diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari
pembagian kategori tersebut.
1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component
diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment
diagram.
2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram,
Aktivity diagram, State Machine System.
3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari
Sequence
2.15 Pengertian IFTTT (IF This Then That)
IFTTT merupakan aplikasi otomatisasi pekerjaan digital pada smartphone
dengan dasar logika “IF This” (jika begini) yang menjadi sebuah trigger atau
keadaan tertentu. Logika “Then That” (maka begitu) atau keadaan akan dihasilkan
dari trigger logika “IF This”. IFTTT aplikasi layanan otomatis yang dapat
menggabungkan beberapa layanan internet menjadi satu. Bukan hanya untuk
layanan web, IFTTT juga bisa digunakan untuk mempermudah peralatan yang
terhubung dengan internet. Web IFTTT yang tersedia di Google dapat diakses
secara gratis dan digunakan sesuai kebutuhan. (Saputra:2019).
2.16 Pengertian Node MCU ESP8266
ESP8266 adalah sebuah modul WiFi yang akhir-akhir ini semakin digemari
para hardware developer. Selain karena harganya yang sangat terjangkau, modul
WiFi serbaguna ini sudah bersifat SOC (System on Chip), sehingga kita bisa
melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller
tambahan. (Sasmoko:2017)
12
Dari definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah perangkat
lunak sistem manajemen basis dataSQL atau yang dikenal dengan DBMS
(Database Management System), databaseini multithread, multi user
13
Gambar 2. 5 Buzzer
(Kadir, 2017)
14
Gambar 2. 6 Resistor
(Apriani dan Barlian, 2018)
2.22 Pengertian Kapasitor
Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari
2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan
dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan
lain-lain. (Arifin dkk, 2016)
Gambar 2. 7 Kapasitor
(Apriani dan Barlian, 2018)
15
Pada gambar 2.10 terlihat gambar tampilan bagian depan dari LCD 2X16,
sedangkan pada gambar 2.10 adalah gambar tampilan bagian belakang pada LCD
2X16 yang dilengkapi dengan modul I2C.
pada asap rokok. Seseorang setelah menghisap rokok, memerlukan beberapa jam
untuk menggantikan karbon monoksida yang terikat pada hemoglobinnya. Pada
jam sibuk, udara di jalanan mengandung karbon monoksida yang menyebabkan
kepala terasa pening, atau merasa ingin muntah.
Pada bentuk padat dan cair, karbon dioksida bersifat sangat mudah menguap
sehingga dapat melepaskan gas dengan segera. Pada konsentrasi 2- 10 % dapat
menimbulkan rasa asam, dyspnea, sakit kepala, vertigo, mual, kesulitan bernafas,
lemah, mengantuk, mental confusion, peningkatan tekanan darah, peningkatan
denyut jantung, peningkatan laju pernafasan. Paparan 10% karbon dioksida selama
beberapa menit dapat menyebabkan gangguan penglihatan, tinnitus, tremor,
keringat berlebih, gelisah, parestesi, ketidaknyamanan secara umum, hilang
kesadaran, dan koma. Pada konsentrasi 25-30 % dapat menyebabkan koma dan
konvulsi dalam satu menit. Takikardia dan aritmia juga mungkin terjadi. Pada
konsentrasi 50% dapat menimbulkan gejala hipokalsemia termasuk spasme
karpopedal (Badan POM RI, 2010). Kelebihan karbon dioksida untuk waktu tidak
lebih dari 5 menit dapat menimbulkan efek pada penglihatan berupa penyempitan
area penglihatan, pembesaran blind spot, fotofobia, hilangnya konvergensi dan
akomodasi, berkurangnya adaptasi terhadap gelap, sakit kepala, insomnia,
perubahan kepribadian, sebagian besar depresi dan iritabilitas. Meskipun terdapat
cukup oksigen untuk mencegah terjadinya asfiksia karena karbon dioksida,
konsentrasi tinggi dapat menimbulkan efek berat melalui gangguan eliminasi
normal dari tubuh. Pada mulanya, peningkatan konsentrasi paparan karbon dioksida
menimbulkan peningkatan laju dan kedalaman ventilasi. Melewati titik tertentu,
dapat berbalik menjadi hipoventilasi yang menghasilkan pernafasan asidosis.
Kematian karena asfiksia dapat terjadi jika konsentrasi dan durasi paparan
memadai.
C. Metana (CH4)
Sampah adalah salah satu sektor hasil dari aktivitas manusia yang
berkonstribusi dalam pemanasan global. Sampah menyumbang gas rumah kaca
dalam bentuk gas metana (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Sampah yang
20
D. Udara
Udara merupakan salah satu unsur alam yang pokok bagi makhluk hidup yang
ada di muka bumi terutama manusia. Tanpa udara yang bersih maka manusia
akan terganggu terutama kesehatannya yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
24
25
Pada gambar 3.2 terlihat bahwa sistem kelistrikan dan kontrol alat, terdapat
beberapa komponen yang dapat dibagi menjadi tiga menurut fungsinya, yaitu input,
proses, dan output. Input adalah suatu peralatan listrik yang memberi input berupa
data yang telah direkam oleh komponen tersebut, biasanya komponen input ini akan
mengirim data menuju komponen kontrol. Komponen input yang terdapat pada alat
adalah sensor MQ5, sensor MQ9, Sensor DHT22, dan flame sensor. Komponen
proses adalah komponen yang menjadi pusat kontrol terhadap aktifitas beban, yang
mengacu pada input data yang diberikan oleh komponen input atau sensor.
Komponen kontrol pada alat adalah Arduino Uno. Komponen output adalah
komponen yang aktifitasnya diatur oleh kontroller berdasarkan input data dari
komponen input. Komponen output pada alat dibagi menjadi 3, yaitu NodeMCU
(ESP8266), relay arduino, dan buzzer.
28
Mulai
Inisiasi
I/O
Arduino
Uno
Ya Ya Ya Ya
Fan Menyala
Buzzer Menyala Buzzer Menyala Pump Menyala Fan Menyala
NodeMCU ESp8266
Mysql
Web Web
Selesai
Pada gambar 3.4 flowchart sistem pendeteksi kebakaran pada alat dimulai
dengan inisiasi input dan output arduino uno. Selanjutnya sistem kontrol akan
mengecek apakah ada input data dari sensor MQ5, sensor MQ5, sensor DHT22,
dan flame sensor. Jika ada input data dari salah satu sensor tersebut, sistem kontrol
yang berupa Arduino Uno akan mengatur agar fan, buzzer, dan pump menyala.
Kemudian, NodeMCU yang terintegrasi dengan Arduino Uno akan mengirim ke
Mysql agar situasi pada rumah susun beserta log data dapat ditampilkan dan
direkam pada website. Selanjutnya pengguna akan mendapatkan notifikasi yang
dikirim oleh sensor flame, bila sensor diatas suhu normal maka fan akan menyala
dan data akan dipost ke mysql untuk ditampilkan pada website.
Pada penelitian ini akan merancang sistem fire detector yang fungsinya
mendeteksi penyebab-penyebab kebakaran seperti kebocoran gas, adanya asap,
terdeteksinya api atau percikan api dan terjadinya perubahan suhu yang mengikat.
Apabila fire detector mendeteksi bahaya yang timbul, fire detector akan
mengantisipasi hal itu seperti terjadi kebocoran gas dan asap, fire detector akan
aktif langsung memberi peringatan melalui buzzer dan peringatan melalui
smartphone.
Fire detector ini akan dilengkapi dengan hexsaus atau kipas yang digunakan
untuk menghisap gas atau asap yang terdeteksi dan juga dilengkapi dengan pompa
air yang berfungsi untuk memadamkan api apabila sensor flame mendeteksi adanya
api. Dengan terealisasinya fire detector ini diharapkan dapat membantu masyarakat
khususnya yang tinggal dirumah susun untuk meminimalisir terjadinya kebakaran.
Salah satu hal yang penting dalam mencegah terjadinya kebakaran adalah
pengetahuan tentang kebakaran. Pengetahuan tentang kebakaran merupakan hasil
tahu dan ini terjadi setelah proses penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan suatu obyek dapat terjadi melalui panca indera manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan, faktor lain yang mungkin
berkontribusi terhadap besarnya kejadian kebakaran yaitu perilaku yang dapat
memicu kebakaran seperti penggunaan alat listrik yang ceroboh, kelalaian
pemakaian minyak tanah dan lilin, perilaku merokok yang membahayakan dan
lainnya. Penduduk pemukiman seringkali secara tidak sadar mengabaikan besarnya
risiko yang akan diterima akibat pandangan dan perilakunya atas suatu bahaya. Hal
ini diperkuat dengan hasil studi mengungkapkan bahwa 90% agen penyebab
kecelakaan kerja adalah faktor kesalahan manusia dan hanya 10% yang disebabkan
oleh peralatan yang tidak sesuai.
Oleh karena itu, perilaku dan tindakan manusia dalam kaitannya dengan
kejadian kebakaran menjadi satu hal penting untuk ditinjau Tersedianya alat
pemadaman api tersebut merupakan fasilitas yang diberikan oleh Dinas Perumahan
dan Pemukiman sebagai salah satu upaya pengendalian kebakaran.
31
Keterangan Gambar :
1. Sensor MQ9
2. Sensor MQ5
3. Sensor Flame
4. Sensor DHT22
5. Fan/Kipas
6. Panel komponen Fire Detector
7. Pump Pemadam Api
8. Buzzer
Desain yang yang dibuat berisi tentang penempatan alat elektrik pada
sebuah prototipe satu tipe rumah susun yang memiliki luas rumah susun 60cm x
50cm berisi sensor MQ5, sensor MQ9 dan fan pada bagian dapur, memiliki sensor
dht22 pada bagian kamar tidur dan fan, memiliki flame sensor pada bagian ruang
tamu, memiliki buzzer pada bagian pos yang ukurannya akan disesuakan dan pada
bagian ruang panel sistem memiliki beberapa kabel listrik/input listrik, power
supply, Arduino Uno, Esp8266, modul relay, water pump.
jika berhasil login maka akan dialihkan ke halaman dashboard pada program yang
dibuat, bila username tidak ada pada database maka akan ada pemberitahuan pada
bagian login bahwa username yang digunakan tidak terdaftar dan bila username
sudah sesuai maka program akan melakukan pengecekan pada bagian password
bila tidak sesuai maka akan ada pemberitahuan password salah atau tidak sesuai.
password tersebut yang digunakan adalah benar saat melakukan login pada
dashboard website.
Pada gambar 3.10 desain yang dibuat berisi tentang halaman dashboard
untuk memonitoring alat elektrik yang digunakan, yang bisa dilakukan adalah
mengganti foto profil, mengganti username, mengganti nama, mengganti npm,
melakukan log out, memonitoring suhu secara realtime dengan interval update 10
detik sekali, memonitoring secara realtime flame sensor dengan chart bila terjadi
kebakaran maka line pada chart akan naik atau bertambah dikarenakan ada data
36
yang masuk ke database lalu memonitoring secara realtime dengan tabel flame
sensor pada website yang berisi tentang nomor urutan pada baris, jam terjadinya
kebakaran atau terjadinya sensor api mendeteksi adanya api, tanggal terjadinya
kebarakan atau terjadinya sensor api mendeteksi adanya api. Pada tabel akan
diurutkan berdasarkan data terbaru dari tahun terbaru, tanggal terbaru dan jam
terbaru yang ditampilkan dalam 5 data, data tabel tersebut dapat dilihat dengan
keseluruhan data yang masuk dengan cara klik pada bagian read more maka akan
menampilkan semua data yang tersimpan pada database dalam bentuk tabel.
Pada gambar 3.11 menunjukan pada saat klik read more pada tabel yang
berisi 5 data paling terbaru maka akan muncul tabel dengan semua data yang
tersimpan pada database.
37
Pada gambar 3.15 menunjukan pada saat sensor api mendeteksi adanya api
maka akan menelpon smartphone pengguna dengan memicu webwork ditrigger
VoIp Voice dari IFTTT.
39
Pada bab ini akan membahas tentang hasil pengujian dari sistem yang telah
dirancang pada bab sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan fire
detector rumah susun yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran
pada rumah susun.
Dari hasil perancangan yang telah dibuat akan dilakukan serangkaian uji
coba untuk memasitikan efektivitas alat yang dibuat. Percobaan akan dilakukan di
masing-masing blok rangkaian dengan menggunakan teknik pengumpulan data tes
yang kemudian dicatat dalam bentuk tabel kemudian dilakukan Analisa dari hasil
percobaan yang didapat.
40
41
24,90 − 25,70
% 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100%
24,90
% 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,032
Kemudian untuk mengetahui ketelitian kinerja pada sensor adalah dengan
menghitung menggunakan rumus:
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (%) = 100% − 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%)
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (%) = 100% − 4,87 %
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (%) = 95.13%
Sedangkan data yang diperoleh oleh DHT22 pada penelitian terdahulu yaitu
:
jarak maksimal 3 cm dengan kepekatan asap relative sedikit. Hal ini untuk
memastikan bahwa sensor MQ9 benar-benar responsive ketika mendeteksi sedikit
asap.
Pada tabel 4.5 pengujian suhu dilakukan pada alat atau sistem. Berdasarkan
data, pengujian ke-1 sampai pengujian ke-10 dilakukan perbandingan. Pada
48
Hasil pengujian dan pengukuran nilai kepekaan gas yang dideteksi oleh
sensor MQ5 menunjukakan bahwa semakin jauh sumber gas, maka semakin sedikit
nilai kepekatan gas yang diterima oleh sensor MQ5 dan semakin tinggi nilai
kepekatan gas semakin tinggi juga nilai tegangan keluaran yang di hasilkan. Dari
hasil percobaan yang diakukan, sensor MQ5 sudah sesuai standar pemrograman
yang mana ketika sensor mendeteksi kepekatan gas lebih dari 300 ppm, maka
indicator buzzer dan fan atau kipas akan menyala untuk mengurai gas yang
dideteksi.
Pengujian sensor MQ9 akan dilakukan dengan cara yang sama dengan
sensor MQ5 yaitu dengan memberikan stimulasi berupa asap disekitar sensor
dengan stimulasi waktu 1 menit setiap pengujiannya. Nilai kepekatan sensor MQ9
sebelumnya telah diseting dengan nilai minumin 300 ppm. Artinya ketika sensor
MQ9 mendeteksi asap dengan kepekatan melebihi 300 ppm, sensor akan
mengirimkan sinyal kepada Esp8266 dan kemudian Esp8266 akan mengeksekusi
perintah untuk memberikan notifikasi melalui buzzer kemudian mengaktifkan
hexsaus untuk mengurai asap dalam ruangan, selanjutnya Esp8266 akan mencatat
data pembacaan sensor menuju website.
Delay
Jarak Api Indikator Delay Water
Percobaan Komunikasi
Pada Sensor Buzzer Pump Menyala
VoIP
1 5 Cm Aktif 0 Detik 0 Detik
2 10 Cm Aktif 0 Detik 0 Detik
3 15 Cm Aktif 0 Detik 0 Detik
4 20 Cm Aktif 0 Detik 10 Detik
5 25 Cm Aktif 0 Detik 0 Detik
Dari hasil pengujian sensor flame yang didekatkan dengan sumber api,
sensor dapat mendeteksi adanya api, kemudian mikrokontroler berhasil menerima
sinyal dari sensor flame yang selanjutnya di eksekusi dengan memberikan notifikasi
buzzer berbunyi dan mengaktifkan water pump untuk memadamkan api.
Selanjutnya mikrokontroler berkomunikasi dengan software IFTTT menggunakan
54
VoIP untuk menghubungi penghuni rumah susun dan pemadam kebakaran bahwa
telah terdeteksi api didalam ruangan seperti pada gambar dibawah ini :
Hasil pembacaan dari sensor flame juga terrecord didalam database website
berupa grafik dan waktu terdeteksinya api seperti pada gambar diatas.
25.7
25.7
25.5
25.4
25.2
25.1
24.8
26
24.3
24.1
23.8
25
25
23.6
23.5
23.5
23.4
24
5.98
5.65
5.56
5.51
5.49
5.45
6
1.91
1.15
9:40 9:45 9:50 9:55 10:00 10:05 10:10 10:15 10:20 10:25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
gas disekitar sensor,dengan konsetrasi gas 300 ppm. Ppm di setting 300 karena
konsentrasi udara yang baik di bawah 300 ppm, untuk 300 ppm ke atas sudah
termasuk udara yang tercemar yang akan membahayakan manusia di dalam
rumah.hasilnya sensor dapat dengan baik mendeteksi gas dan mikrokontroler dapat
mengeksekusi sinyal hasil pendeteksian sensor MQ5.
Notifikasi
Pembacaan
NO Post Api Web Buzzer & Fan Keterangan
Maksimal MQ5
Aktif
1 Ppm > 300 Mengirim data Aktif Sesuai
Tidak mengirim
2 Ppm < 300 Non Aktif Sesuai
data
Notifikasi
Pembacaan
NO Post Api Web Buzzer & Fan Keterangan
Maksimal MQ9
Aktif
1 Ppm > 301 Mengirim data Aktif Sesuai
Tidak mengirim
2 Ppm < 301 Non Aktif Sesuai
data
untuk menyalakan water pump dan akan melakukan pengiriman pada ke website
untuk ditampilkan pada dashboard dan jika sensor api tidak mendeteksi adanya api
maka VoIP tidak akan menyala, buzzer tidak akan berbunyi, relay tidak akan aktif
untuk menyalakan water pump dan tidak akan melakukan pengiriman pada ke api
website untuk ditampilkan pada dashboard.
Sensor Post
NO VoIP Buzzer Relay Keterangan
Flame Mysql
Mendeteksi Menghubungi Menyala Menyala Mengirim Sesuai
1
Api Smartphone Data
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Sesuai
2 Mendeteksi Menghubungi Menyala Menyala Mengirim
Api Smartphone Data
NO Jarak Keterangan
1 5 cm Terbaca
2 10 cm Terbaca
3 15 cm Terbaca
4 20 cm Terbaca
5 25 cm Terbaca
Data pada tabel 4.12 Pengujian Jarak Sensor Api menunjukan hasil
pengujian sensor api dengan jarak 5cm, 10cm, 15cm, 20cm, 25cm dan masih
terbaca oleh sensor api.
58
Data tabel 4.13 Pengujian Integrasi Sensor Api dengan Chart menunjukan
hasil pengujian chart realtime pada website, bila sensor api mendeteksi adanya api
maka line akan bergerak naik karena adanya penambahan data dengan interval 1
dan bila sensor api tidak mendeteksi adanya api maka line tidak akan bergerak naik
atau tetap karena tidak ada penambahan data.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah merancang dan membangun
sebuah sistem intelligent fire detector rumah susum berbasis IOT. Pada hasil yang
didapat adalah alat yang dapat mengontrol dari jarak jauh dengan pemberitahuan
layanan VoIP yang menelepon smartphone pengguna dan meminimalisir terjadinya
kebakaran dengan water pump . Adapun poin-poin yang dapat dipaparkan seperti
berikut :
1. Alat pendeteksi kebakaran rumah susun yang telah dibuat terdiri dari
beberapa Blok rangkaian diantaranya yaitu rangkaian sensor DHT22, sensor
MQ5 dan MQ9 serta sensor flame detector, rangkaian wifi, rangkaian Lab
View, rangkaian LCD, rangkaian alarm, dan rangkaian penunjang dalam
optimalisasi fungsi prototype.
2. Rangkaian sensor DHT22 menunjukkan bahwa nilai keluaran berupa suhu
dan kelembaban yang termonitoring pada dashboard website serta akan
memberikan peringatan buzzer Ketika suhu di atas 32°C dan hexsaus akan
menyala untuk mengurai hawa panas dalam ruangan . Sedangkan pada
sensor MQ5 bergantung pada jarak sumber gas dengan waktu 10 detik untuk
mendeteksi nilai kepekatan gas, di dapat hasil 360 ppm dengan jarak 1cm
dari sumber gas ke sensor MQ5 serta akan menyalakan hexsaus untuk
membuang gas di ruangan. Dan sensor MQ9 bergantung pada banyaknya
asap pada sensor di area ruangan tersebut dan di dapat hasil 377 ppm
dengan sumber asap 1 cm dalam waktu 1 menit dan intensitas api pada
rumah saat terjadinya kebakaran bisa meminimalisir kebakaran karena
adanya water pump otomatis. Adapun nilai keluaran dari sensor-sensor
tersebut ditampilkan pada LCD dan dashboard website, sehingga
memudahkan dalam mengirim notifikasi ke smartphone pemilik rumah.
3. Fire detector memberikan sebuah alat yang dapat mengatur keamanan
didalam rumah, sebagai contoh alat untuk mendeteksi kebakaran secara
59
60
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang diberikan berdasarkan hasil dari keseluruhan
untuk peningkatan penelitian selanjutnya:
1. Penelitian ini masih berupa prototipe dimana rumah susun ini hanya di buat
1 tingkat.
2. Pada penelitian ini hanya memberitahu penghuni rumah dan pemadam
kebakaran dengan cara menelpon dengan VOIP, di harapkan untuk
penelitian selajutnya bisa memakai GPS untuk memberitahu pemadam
kebakaran dimana titik alamat kebakaran terjadi.
3. Dalam melakukan perancangan perangkat lunak perlu adanya desain
prototype yang bagus pada perangkat keras agar dapat digunakan secara
reallife serta perangkat lunak dapat berjalan dengan baik diperangkat keras
untuk bisa diproduksi.
4. Agar dapat mengamankan rumah dari bahaya kebakaran hendaknya pemilik
rumah lebih sensitif terhadap lingkungan rumah pada saat melakukan
aktifitas keluar rumah seperti mematikan listrik.
61
DAFTAR PUSTAKA
Kho, D. (2019). Pengertian LCD (Liquid Crystal Display) dan Prinsip Kerja LCD.
Teknik Elektronika.
Yusdiardi. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan. Jurnal Sistem
Informasi, 57.
Apriani Y, Barlian T. 2018. Inverter Berbasis Accumulator Sebagai Alternatif
Penghemat Daya Listrik Rumah Tangga(3): 214.
Kartawijaya, L. (2009). BAB IV Pengujian dan Analisis. In Universitas Mercu
Buana. Universitas Mercu Buana.
Mandarani, P., Ariani, R., Jurusan, D., Informatika, T., Industri, F. T., Jurusan, M.,
Informatika, T., Industri, F. T., & Nanggalo, K. (2016). Perancangan Sistem
Deteksi Asap Rokok Menggunakan Layanan Short Message Service ( Sms )
Alert Berbasis Arduino. Jurnal TEKNOIF, 4(2), 66–75.
https://doi.org/10.21063/JTIF.2016.V4.2.66-75
Permana, Rijal, dkk. 2017,Perancangan Sistem Keamanan dan Kontrol Smart
Home Berbasis Internet of Things,e-Proceeding of Engineering: Vol.4, No.3,
Desember 2017, Hal. 4015-4022, Universitas Telkom, Bandung.
Pratama, N. D. (2019). Sistem Peringatan Kebocoran Gas LPG Dengan Panggilan
Telpon Bersuara dan Pendeteksi Api Berbasis Arduino - Lumbung Pustaka
UNY. Universitas Negeri Yogyakarta.
Putra,SA, dkk, 2017. Perancangan Aplikasi Monitoring dan Kendali Sistem pada
Keamanan Smarthome Berbasis Android,e-Proceeding of Engineering:
Vol.4, No.3, Desember 2017, Hal. 4131-4137, Universitas Telkom, Bandung.
Sasmoko, Dani; Mahendra, Arie, 2017. Rancang Bangun Sistem Pendeteksi
Kebakaran Berbasis IOT dan Sms Gateway Menggunakan Arduino, Jurnal
SIMETRIS, Vol. 8, No. 2, November 2017, Hal. 469- 476.
Yaqub, M. (2018). LKP _ Analisis Sensor DHT-22 untuk Memantau Proses
Fermentasi Daun Tembakau, dengan Pengiriman Data Menggunakan
Protocol Zigbee - Repositori Universitas Dinamika. Universitas Dinamika
Surabay.
62
Kho, D. (2019). Pengertian LCD (Liquid Crystal Display) dan Prinsip Kerja LCD.
Teknik Elektronika.
Yusdiardi. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan. Jurnal Sistem
Informasi, 57.
Slamet ., M.Miftakhul., Adi., Aldo., (2017). Rancang Bangun Alat Monitoring
Kadar Udara Bersih dan Gas Berbahaya CO, CO2, dan CH4 di dalam Ruangan
Berbasis Mikrokontroler, Jurnal Pseudocode, Vol IV No 2, September 2017,
ISSN 2355-5920.
63
LAMPIRAN
1. #include <SoftwareSerial.h>
67
2. #include "DHT.h"
3. #include <ESP8266WiFi.h>
4. #include <ESP8266HTTPClient.h>
1 Program Arduino Uno
Pembuatan looping menggunakan millis agar data akan terus berjalan secara
realtime:
Berikut adalah void dht22 yang berisi tentang read temperature, kondisi bila gagal
membaca sensor dht22, print suhu pada serial monitor, pengiriman data pada esp01,
kondisi bila suhu diatas 32.45C maka relay akan menyala untuk menjalankan fan:
69
Berikut adalah void MQ5 yang berisi tentang membaca ppm gas pada sensor, print
nilai ppm pada serial monitor dan kondisi bila ppm melebihi 900 maka relay akan
menyala untuk menjalankan fan:
Berikut adalah void Sensor APi yang berisi tentang mendeteksi adanya api pada
sekitar sensor, memiliki kondisi saat mendeteksi adanya api maka relay untuk
menyalakan water pump akan aktif, setelah itu suara buzzer akan berbunyi dan data
akan dikirimkan ke esp01:
70
D. Pogram ESP
5.