TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
20170120015
FAKULTAS TEKNIK
2021
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
20170120015
FAKULTAS TEKNIK
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN I
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
iii
HALAMAN PENGESAHAN II
Disusun Oleh :
20170120015
NIK.19831105201508123084 NIK.197608062005012001
Dosen Penguji
NIK.19820528201510123089
NIK.1974101020101012
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Nim : 20170120015
Fakultas : Teknik
Penulis
v
MOTTO
“Jangan merasa gagal sebelum berjuang, usaha dan doa akan membuat yang tidak
mungkin menjadi mungkin”
( senjaka.ig )
“Keyakinan merupakan suatu pengetahuan didalam hati, jauh tak terjangkau oleh
bukti”
“kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
Kembali setiap kali kita jatuh”
( Confusius )
“ ia mengerjakan lebih dari apa yang dibayar pada suatu saat akan dibayar lebih
dari apa yang dikerjakan”
( Napoleon Hill )
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada umat-Nya, sehingga skripsi dengan judul
“Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Esp32
Cam Menggunakan Solenoid Doorlock Dengan Metode Face Detection”
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari seluruh pihak yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi pada penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Ir. Jazaul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D., IPM. Selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Ir. Ramadoni Syahputra, S.T., M.T., selaku Ketua Program
Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Bapak Ir. Widyasmoro, S.T., M.S.c. selaku dosen pembimbing I yang
bersedia meluangkan waktu untuk memberi masukan, kritik, dan saran
kepada penulis dalam menyusun skripsi.
4. Ibu Ir. Anna Nur Nazilah Chamim, S.T., selaku dosen pembimbing II
yang dengan penuh kesabaran memberikan masukan dan bimbingan
selama proses pengembangan sistem.
5. Seluruh dosen dan pengajar Prodi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
6. Staff Tata Usaha Prodi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
7. Kedua orang tua ,abang dan mba yang telah memberikan motivasi dan
doa serta semangat selama ini.
8. Hamdika Munawar telah memberikan semangat serta motifasi untuk
mengerjakan skripsi.
9. Sunia Tri Putri yang selalu sabar mendengar keluh kesah dan
memberikan motivasi.
10. Aji haikal yang telah memberikan dukungan, motivasi.
11. Riskiya aulia yang selalu memberikan dukungan, motivasi.
vii
12. Ditha silfiani eka putri yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
13. Para sahabat sahabat saya oki,fajhar,aziz,ade,eling,febanal,abdur,fandy
izun,kalo. terimakasih sudah jadi bagian dari sepenggal kisah hidup saya
selama di jogja, terimakasih atas jalinan pertemanan yang begitu luar
biasa dan berarti
14. Teman seperjuangan Prodi Teknik Elektro 2017 Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang telah berbagi ilmu, cerita, dan
pengalaman.
15. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, bantuan, dan
semangat dalam proses penyeesaian tugas akhir ini.
16. Last But Not Least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing
in me. I wanna thank me for doing all these hard work. I wanna thank
me for having no days off. I wanna thank me for no quitting. I wanna
thank me for always being a giver. I wanna thank me and traying to give
more than I receive. I wanna thank me for trying to do more right than
wrong. I wanna thank me for just me all time.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..ii
HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………………v
MOTTO………………………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..xiv
ABSTRAK……………………………………………………………………...xv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
2.1.Tinjauan Pustaka………………………………………………………………5
2.2.Dasar Teori…………………………………………………………….............8
2.2.2. Relay………………………………………………………………….9
ix
2.2.4. Power Suplay……………………………………………………......10
3.2.5. Pengujian……………………………………………………………22
4.1.1 Hardware………………………………………………………………......23
x
4.8 Pengujian Waktu Delay Penambahan User………...……………….32
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………….37
5.2. Saran…………………………………………………………………………38
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...39
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Esp 32 Cam…………………………………………………………..9
Gambar 2.2 Relay…………………………………………………………………9
Gambar 2.3 Solenoid DoorLock…………………………………………………..9
Gambar 2.4 Power Supplay 12 Volt……………………………………………...10
Gambar 2.5 Skema IoT…………………………………………………………..10
Gambar 2.6 Modul StepDown LM2596………………………………………….11
Gambar 2.7 Usb Ttl………………………………………………………………12
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian…………………………………………….13
Gambar 3.2 Blok Diagram……………………………………………………….17
Gambar 3.3 Bentuk Rangkaian Keseluruhan…………………………………….18
Gambar 3.4 Desain Rangkain……………………………………………………18
Gambar 3.5 Desain Pcb…………………………………………………………..19
Gambar 3.6 Diagram Alir Perangkat Lunak……………………………………..19
Gambar 3.7 Topologi Star………………………………………………………..21
Gambar 3.8 Ipconfig……………………………………………………………...21
Gambar 4.1 Hardware Bagian Dalam………………………...…….…………...24
Gambar 4.2 hardware Bagian Depan…………………………………………….24
Gambar 4.3 Hardware Bagian Samping………………………...……………….24
Gambar 4.4 Hardware Bagian Samping………………...……………………….25
Gambar 4.5 Tampilan Interface………………………………………………….25
Gambar 4.6 Tampilan Uji Coba Keseluruhan Alat………………………………26
Gambar 4.7 Tampilan Face Detection …………………………………………..26
Gambar 4.8 Tampilan Penambahan User ........................................................ ….27
Gambar 4.9 Tampilan Open DoorLock............................................................ ….28
Gambar 4.10 Tampilan Pengujian Kondisi Gelap ........................................... ….30
Gambar 4.11 Tampilan Pengujian Kondisi Miring Sisi Kanan Dan Kiri………..31
Gambar 4.12 Tampilan Interface………………………………………………...35
xii
Gambar 4.13 Tampilan Solenoid Terbuka……………………………………….35
Gambar 4.14 Tampilan Interface Wajah Tidak Dikenali………………………...35
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kajian Teori…………………………………………………………….5
Table 4.1 Hasil Analisa Data Face Detection……………………………………27
Tabel 4.2 Hasil Analisa Penambahan User………………………………………28
Table 4.3 Hasil Analisa Pengujian Mode Akses Masuk…………………………29
Table 4.4 Hasil Analisa Pengujian Dalam Keadaan Gelap………………………30
Table 4.5 Hasil Analisa Pengujian Muka Kondisi Miring Kiri Dan Kanan……..31
Table 4.6 Pengujian Waktu Delay Penambahan User……………………………….32
Table 4.7 Pengujian Waktu Delay Face Detection………………………………33
Table 4.8 Pengujian Waktu Delay Mode Akses Masuk………………………….34
xiv
ABSTRAK
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
penulis mempunyai inovasi untuk membuat alat yang dapat meningkatkan
sebuah sistem keamanan. Dimana alat tersebuat dapat mendeteksi sebuah
kejahatan terutama pada saat ruangan atau rumah dalam keadaan kosong yang
berbasis internet.(Saleha, 2020)
Dengan demikian laporan Tugas Akhir ini akan membuat “Rancang
Bangun Prototype Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Esp32 CAM
Menggunakan Solenoid DoorLock Dengan Metode Face Detection “. Dimana
peran alat tersebut berfungsi sebagai sistem keamanan dari sebuah ruangan
dengan metode pengaksesan wajah, tidak hanya pengaksesan masuk saja
namun pemilik rumah dapat mengakses dari jarak jauh, alat tersebut dapat
digunakan dengan berbagai keperluan seperti mengambil gambar maupun
video. konsep dan metode untuk kontrol jarak jauh, monitoring, terhubung
dengan suatu jaringan sehingga dapat di akses di mana saja yang dapat
mempermudah pengaksesan. Oleh sebab itu diperlukan sistem pengamanan
pembukaan kunci otomatis menggunakan metode yang dapat menjadi inovatif
untuk mencegah tingkat pencurian pada rumah mengingat tingginya tingkat
kriminalitas saat ini dan solusi sistem pembukaan kunci konvensional tanpa
menggunakan kontrol akses fisik. Salah satunya adalah dengan sistem
pengenalan wajah. Sistem keamanan pintu menggunakan pengenalan wajah
adalah sebuah konsep modern yang tidak membutuh kan akses kontrol dengan
alat fisik. Dan juga dapat dikontrol dari jarak yang jauh atau disebut Internet of
Things.
2
2. Bagaimana pengujian dan analisa hasil pengujian Rancang Prototype
Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Esp32 CAM Menggunakan
Solenoid DoorLock Dengan Metode Face Detection?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dibuat oleh penulis dari sistem keamanan Face Detection
adalah :
1. Merancang, membuat dan menguji prototype sistem keamanan
ruangan menggunakan Esp32 cam menggunakan solenoid doorlock
dengan metode Face detection.
2. Mengimplementasikan prototype sistem keamanan ruangan
menggunakan Esp32 cam menggunakan solenoid doorlock dengan
metode face detection.
3. Mengetahui kinerja dan menganalisi hasil kerja prototype sistem
keamanan ruangan menggunakan Esp32 cam menggunakan
solenoid doorlock dengan metode face detection.
1.4 Manfaat Penelitian
3
e. Pada perangkat yang dirancang berfungsi sebagai pengambilan gambar
yang berguna untuk pengaksesan masuk maupun melihat kondisi sekitar.
f. Jarak pengambilan gambar dan pencahayaan saat mengambil gambar.
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, Batasan maslah, manfaat
penulisan, tujuan penulisan, sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas uraian sistematis tentang informasi penelitian yang
telah disajikan sebelumnya .
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab III membahas tentang diagram alir penelitian, alat dan bahan yang
digunakan, serta metode penelitian yang digunakan untuk mengerjakan
tugas akhir ini.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV menjelaskan tentang hasil penelitian, pembahasan, pengujian,
sistem, dan tingkat keberhasilan kedua metode yang diusulkan dari
pengujian “Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan Ruangan
Menggunakan Esp32 cam Menggunakan Solenoid Doorlock Dengan
Metode Face Detection”
5. BAB V PENUTUP
Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang
diperoleh dari hasil penelitian “Rancang Bangun Prototype Sistem
Keamanan Ruangan Menggunakan Esp32 cam Menggunakan Solenoid
Doorlock Dengan Metode Face Detection”
4
BAB II
5
pengaktifan
dan
penonaktifan
secara manual
dapat
dilakukan,
gambar yang
diambil
terkirim ke
aplikasi Line
pengguna
dengan
persentase
keberhasilanny
a 100%
6
(Sun et al., Perancangan peringatan sensor Dapat
2021) Sistem Iot Pada sebelum pintu masuk melakukan
Smart Door Lock dan kemudian pengontrolan
Menggunakan bergerak menuju akses masuk
Aplikasi Blynk sensor pemberitahuan jarak jauh dan
yang telah memberikan
direncanakan dengan akses masuk
aplikasi blynk, ESP32 atau tidak
CAM digunakan untuk kepada wajah
mengambil gambar di yang dikenali
depan kamera dan melalui
menjalankan fungsi aplikasi blynk
komponen
7
Pada penilitian ini merupakan Rancang Bangun Prototype Sistem
Keamanan Ruangan Menggunakan Esp32 cam Menggunakan Solenoid Door-
Lock Dengan Metode Face Detection. Serta penelitian diatas belum dapat
melakukan deteksi wajah (face detection) untuk sistem keamanan, Oleh karena
itu dibuat penelitian ini yang berfokus pada Esp32 cam, solenoid door lock,
serta relay untuk membuat sistem keamanan dengan metode deteksi wajah, alat
tersebut terkoneksi dengan jaringan wifi sehingga dapat mempermudah akses
untuk memonitoring jarak jauh, serta dapat difungsikan dan digunakan dalam
memperkuat keamanan dengan demikian alat keamanan tersebut semoga dapat
menjadi solusi dalam menjaga keamanan. Dengan demikian penulis
melakukan penelitian berjudul “Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan
Ruangan Menggunakan Esp32 cam Menggunakan Solenoid DoorLock Dengan
Metode Face Detection”.
8
Gambar 2.1 ESP 32 CAM
(Sumber: https://www.google.com/imgres?-
reichelt.de%2Fbilder%2Fweb%2Fxxl_ws%2FA300%2FDEBO_CAM_ES
P32 )
2.2.2 Relay
Relay merupakan sebuah kompenen elektronik yang dapat digunakan
sebagai saklar tegangan AC. Relay juga dapat menjadi saklar dari remot
listrik yang dapat digunakan dalam penggunaan arus kecil seperti Arduino
uno R3, yang mana printah dari mikrokontroler untuk mengontrol arus yang
lebih besar seperti heater AC. Tampilan relay ditunjukkan pada gambar 1.2
sebagai berikut. (Iskandar et al., 2017).
(Sumber: https%3A%2F%2Fwww.indiamart.com%2Fproddetail%2F12-
volt-1-channel-arduino-relay- )
9
Gambar 2.3 DoorLock
(Sumber: https%3A%2F%2Fdigiwarestore.com%2F8592%2Fsolenoid-
door-lock-12v-dc-2. )
2.2.4 Power Supplay
Power supplay merupakan sebuah piranti dapat difungsikan sebagai
pengirim energi listrik untuk piranti. Proses pengiriman energi listrik ini
dapat diartikan sebagai yang dapat membangkitkan listik, mengubah
maupun dapat menyesuaikan listrik dari satu sumber menuju beban maupun
sekedar hanya untuk menstabilkan daya listik yang masuk. Tampilan power
suplay ditunjukkan pada gambar 2.4 sebagai berikut. (Supriyadi et al.,
2020).
(Sumber: https%3A%2F%2Fwww.mpja.com%2F5-Volt-DC-Plug-
Power-Supply-4A- )
10
berintraksi dengan objek yang lain dengan jaringan internet. Tampilan
internet of thing ditunjukkan pada gambar 2.5 sebagai berikut.
(Sumber: https://www.google.com/iFlm2596-dc-to-dc-buck-
adjustable-step-down-power-supply-converter- )
11
2.2.6 USB TTL LM 2596
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
1. Analisa Kebutuhan
2. Spesifikasi
5. Pengujian Alat.
Setelah alat pada penelitian dibuat, maka langkah selanjutnya adalah
pengujian alat. Dalam tahap ini pengujian dilakukan dengan melakukan
pengujian hardware, pengujian software, pengujian alat keseluruhan,
pengujian face detection, pengujian penambahan user, pengujian mode
akses masuk, pengujian kondisi gelap, pengujian kondisi wajah dalam
keadaan miring sisi kanan dan kiri, pengujian waktu delay penambahan
user, pengujian waktu delay face detection, pengujian waktu delay mode
14
akses masuk, pengujian jarak pengambilan gambar, pengujian wajah tidak
terdaftar sebagai user, pengujian solenoid doorlock.
6. Verifikasi
Tahapan ini merupakan tahapan mengkoreksi sistem pada alat. Jika
sistem telah bekerja dengan baik dan sesuai maka akan dilakukan tahapan
selanjutnya, namun jika sistem belum sesuai maka akan dianalisa kembali
ke tahapan sebelumnya yaitu tahapan pembuatan alat.
7. Validasi
Setelah dilakukannya semua tahap dalam proses pembuatan alat dan sudah
ter- verifikasi maka bisa disimpulkan alat sudah bekerja sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan alat.
15
6. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik
didalam suatu rangkaian elektronika yang memiliki satuan Ohm.
7. Modul StepDown
Modul step- down LM2596 dapat merupakan komponen tambahan
yang diperlukan Esp 32 - cam yang berfungsi sebagai penurun tegangan dari
power supplay.
8. Relay 2 Channel
Relay 2 Channel berfungsi sebagai saklar penghubung untuk dua
rangkaian.
9. Solenoid DoorLock
Solenoid Dooorlock merupakan terminal blok yang dapat terhubung
dengan rangkaian driver relay. Dimana solenoid doorlock akan berfungsi
jika mendapatkan tegangan daru catu daya
10. Power supply 12V / 2A
Power suplay merupakan sebuah piranti dapat difungsikan sebagai
pengirim energi listrik untuk piranti. Proses pengiriman energi listrik ini
dapat diartikan sebagai yang dapat membangkitkan listrik, mengubah
maupun dapat menyesuaikan listrik dari satu sumber menuju beban.
11. PCB
PCB merupakan sebuah papan rangkaian cetak atau sering disebut
papan sirkuit cetak yang berfungsi untuk menghubungkan komponen -
komponen elektronika dengan lapisan konduktornya.
12. USB TTL
USB TTL merupakan alat untuk menyambungkan komunikasi alat
dengan perangkat eksternal dengan menggunakan port USB.
16
yaitu dubutuhkan keperluan komponen, mendesain rancangan alat, pembuatan
perograman alat dan membuat desain 3D rangkaian.
1. Blok Diagram
2. Rangkaian Keseluruhan
17
Gambar 3.3 Bentuk Rangkaian Keseluruhan
1. Stepdown
2. Kamera Esp 32 cam
3. Led
4. Power supplay 12 volt / 2 ampere
5. Relay
6. Solenoid doorlock
3. Desain PCB
Gambar Pada penelitian ini diperlukan desain sistem yang terdiri dari desain
rangkaian dan desain PCB yang dibuat menggunakan aplikasi proteus 8. Desain
rangkaian ini dubuat bertujuan untuk dapat mensimulasikan awal jalannya sistem.
Tampilan desain rangkaian dan desain d ditunjukkan pada gambar 3.4 dan 3.5
sebagai berikut.
18
Gambar 3.5 Desain PCB
19
a. Inisiasi Esp 32 cam
Merupakan sudah terkoneksinya alat yang telah dirancang
dan siap di jalankan.
b. Terkoneksi Wifi
Ketika sudah alat di siapkan, maka alat disambungkan
dengan wifi dan membuka interface melalui web server. Wifi yang
digunakan menggunakan wifi dari smart phone, setelah itu
memasukkan ip addres dari smart phone tersebut maka akan muncul
interface. Apabila belum terkoneksi jaringan wifi maka Esp 32 cam
maka akan mencari jaringan yang telah di program.
c. Tersambung Menuju Web Server
Setelah tersambung menuju web server menggunakan wifi
dan ip addres dari smart phone yang digunakan.
d. Add User
Add user bisa dilakukan setelah tersambung menuju web
server, jika sudah tersambung maka aka ada tampilan add user yang
mana dalam add user tersebut meminta akses untuk pendeteksi
wajah untuk ditambahkan sebagai user dan setelah wajah terdeteksi
maka secara otomatis data user akan tersimpan.
e. Wajah Terdeteksi
Setelah tersambung menuju web server maka interface
meminta akses pendeteksi wajah dan jika wajah berhasil terdeteksi
maka pendeteksian berhasil, jika pendeteksi tidak berhasil kembali
lagi untuk pendekteksian wajah.
f. Akses Kontrol
Akses kontrol dapat dijalankan ketika sudah melakukan add
user, pendeteksian wajah yang sudah tersimpan, setelah semua
sudah dilakukan maka interface dapat mengakses wajah user.
Ketika sudah mangakses wajah user maka akan terdeteksi lalu pintu
akan terbuka, jika tidak terbuka maka kembali lagi ke deteksi wajah
user.
20
3.2.4.1 Topologi jaringan
Pada penelitian ini menggunakan Topologi Star atau biasa disebut point to
point terdiri dari end device dan coordinator, dalam topologi ini semua perangkat
tehubung langsung ke coordinator, sehingga komunikasi akan sangat baik apabila
masih dijangkau oleh end device dan coordinator. Topologi Star memiliki tingkat
keamanan yang lebih tinggi, mudah dalam mendeteksi jaringan yang mengalami
gangguan, dan tidak akan menggangu jaringan secara keseluruhan apabila ada kabel
yang mengalami gangguan serta dapat menambah dan mengurangi tanpa
mengganggu komputer lain(Rasminto et al., 2019) . Gambar 3.7 merupakan bentuk
topologi star dan gambar 3.8 merupakan Ipconfig.
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang )
21
3.2.5 Pengujian
Pada pengujian alat adalah untuk mengetahui alat yang sudah dibuat sesuai
dengan apa yang telah dirancang. Pada pengujian ini meliputi delay dari setiap
percobaan alat yang telah dibuat. Langkah untuk melakukan pengujian adalah
sebagai berikut:
22
BAB IV
Pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja setiap
komponen yang ada pada alat “Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan
Ruangan Menggunakan Esp32 cam Menggunakan Solenoid DoorLock Dengan
Metode Face Detection’’. Prinsip kerja alat tersebut mendeteksi wajah yang
mana wajah tersebut telah dikenali atau ditambahkan sebagai user menggunakan
interface yang terintegrasi dengan webserver untuk mendapatkan akses masuk
kedalam ruangan.
4.1.1 Hardware
Pada hardware ini terdapat relay dua chanel dan Esp32 cam yang mana
relay dua chanel tersebut berfungsi sebagai saklar untuk menyalakan solenoid
doorlock. hardware bagian dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 4.1.
23
Gambar 4.1 Hardware Bagian Dalam
24
Pada tampilan samping hardware terdapat colokan power suplay untuk
menyalurkan listrik kepada alat. hardware bagian samping pada penelitian ini
ditunjukkan pada gambar 4.4 sebagai berikut.
Pada gambar 4.5 diatas merupakan hasil dari pengujian software yang mana
pengujian diatas berjalan sesuai harapan. Pengujian diatas merupakan tata cara
masuk interface menggunakan webserver menggunakan ip addres dari wifi atau
hotspot smartphone.
25
4.2 Pengujian Alat Keseluruhan
Pada tabel 4.1 merupakan hasil dari uji coba face detection dan hasilnya
berhasil, Tabel hasil Analisa data face detection ditunjukkan pada tabel 4.1 sebagai
berikut.
26
Tabel 4.1 hasil Analisa data face detection
User Keterangan
Aji Berhasil
27
Pada tabel 4.2 merupakan hasil dari uji coba penambahan user dan hasilnya
berhasil, Tabel hasil analisa penambahan user ditunjukkan pada tabel 4.2 sebagai
berikut.
User Keterangan
Awal Berhasil
Gading Berhasil
28
Pada tabel 4.3 merupakan hasil dari uji coba pengujian mode akses masuk
dan hasilnya berhasil, hal tersebut dikarenakan objek user menghadap kamera
disertai dengan pencahayaan yang cukup terang dalam sebuah ruangan.Tampilan
tabel analisa hasil pengujian mode akses masuk ditunjukkan pada tabel 4.3 sebagai
berikut.
User Keterangan
Aji Berhasil
Awal Berhasil
Gading Berhasil
Pada tabel diatas dimana wajah yang sudah terdeteksi atau wajah yang
sudah disimpan sebagai user maka secara otomatis dikenali oleh sistem sehingga
hal tersebut menjadi acuan dari keberhasilan penambahan user.
29
Gambar 4.10 Pengujian kondisi gelap
Pada tabel 4.4 merupakan hasil dari uji coba pengujian dalam kondisi
keadaan gelap dan hasilnya gagal. Tampilan hasil analisa pengujian dalam keadaan
gelap ditunjukkan pada tabel 4.4 sebagai berikut.
User Keterangan
Aji Gagal
Awal Gagal
Gading Gagal
Pada tabel diatas dimana pengujian tersebut gagal dikarenakan sistem tidak
dapat mendeteksi wajah sebagai user dikarenakan pencahayaan yang gelap dalam
suatu ruangan, sehingga hal tersebut menjadi acuan dari kegagalan pengujian dalam
kondisi gelap.
30
4.7 pengujian wajah dalam keadaan miring sisi kanan dan kiri
Pada pengujian 4.7 muka dalam keadaan miring sisi kanan dan kiri ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa akurat nya kamera Esp 32 cam. Tampilan
wajah dalam keadaan miring sisi kanan dan kiri ditunjukkan pada gambar 4.11
sebagai berikut.
Gambar 4.11 Pengujian muka dalam keadaan miring sisi kanan dan kiri
Pada table 4.5 merupakan hasil dari uji coba pengujian muka dalam kondisi
miring kiri dan kanan dan hasilnya gagal, Tampilan hasil analisa pengujian muka
kondisi miring kiri dan kanan ditunjukkan pada tabel 4.5 sebagai berikut.
Table 4.5 Hasil Analisa pengujian muka kondisi miring kiri dan kanan
User Keterangan
Aji Gagal
Awal Gagal
Gading Gagal
31
Pada tabel diatas terdapat hasil gagal dikarenakan objek user tidak
menghadap kamera sehingga sistem tidak dapat mendeteksi wajah sebagai
user.sehingga hal tersebut menjadi acuan dari tidak keberhasilan pengujian wajah
dalam kondisi miring kiri dan kanan.
Waktu yang
Pada tabel diatas dapat menghasilkan data dari pengujian waktu delay
penambahan user yang dilakukan menggunakan interface. Hasil yang didapatkan
rata-rata membutuhkan waktu dua detik, dimana hasil tersebut didapatkan dari
perhitungan stopwatch yang secara bersamaan dilakukan dengan pengujian. Selisih
data disebabkan oleh terjadinya gangguan jaringan internet sehingga sistem
menghasilkan data berbeda saat penambahan user maupun pencahayaan didalam
ruangan saat waktu melakukan uji coba penambahan user.
32
4.9 pengujian waktu delay face detection
Waktu yang
Pada tabel diatas dapat menghasilkan data dari pengujian waktu delay face
detection yang dilakukan menggunakan interface. Hasil yang didapatkan rata- rata
membutuhkan waktu 3 detik, dimana hasil tersebut didapatkan dari perhitungan
stopwatch yang secara bersamaan dilakukan dengan pengujian. Selisih data
disebabkan oleh terjadinya gangguan jaringan internet pada saat melakukan uji face
detection maupun pencahayaan didalam ruangan saat waktu melakukan uji coba.
33
Tabel 4.8 Pengujian waktu delay mode akses masuk
Waktu yang
Pada table diatas dapat menghasilkan data dari pengujian waktu delay mode
akses masuk yang menggunakan interface. Hasil yang didapatkan rata – rata 4
detik, hasil tersebut didapatkan dari perhitungan stopwatch yang secara bersamaan
dilakukannya dengan pengujian. Selisih data disebabkan oleh terjadinya gangguan
jaringan internet maupun pencahayaan didalam ruangan saat waktu melakukan uji
coba mode akses masuk.
Pada tahap pengujian solenoid doorlock yang mana saat wajah sudah dapat
dideteksi oleh sistem dan secara ototmatis sistem akan memberikan akses masuk
dan solenoid doorlock akan terbuka. Tampilan interface pada web server
ditunjukkan pada gambar 4.12 serta tampilan solenoid terbuka ditunjukkan pada
gambar 4.13.
34
Gambar 4.12 Tampilan interface
Pada tahap pengujian ini merupakan pengujian ketika wajah tidak tedeteksi
atau tidak terdaftar sebagai user. Hasil yang didapatkan pada pengujian ini yaitu
recognising yang mana sistem mendeteksi adanya wajah akan tetapi sistem tidak
dapat memberikan akses masuk, dikarenakan sistem tidak mengenali wajah yang
dideteksi. Tampilan interface wajah yang tidak dikenali pada gambar 4.14.
35
4.13 Pengujian jarak pengambilan wajah user
Pada tahap pengujian ini yaitu pengambilan wajah user yang didapatkan
pada titik terjauh kurang lebih berkisar dalam jarak 85 cm dan hasil dari
pengambilan gambar dari jarak tersebut dapat terdeteksi oleh kamera namun
apabila jarak melebihi 85 cm maka kamera tidak dapat mendeteksi wajah user, hal
tersebut dikarenakan terbatasnya resolusi pada kamera yang rendah, sehingga jarak
pandang kamera terhadap user semakin jauh maka akan semakin melemah. Gambar
4.15 merupakan jarak pengambilan wajah user.
36
BAB V
5.1 Kesimpulan
37
mempengaruhi perbedaan waktu dikarenakan jaringan internet,
pencahayaan yang kurang dalam sebuah ruangan dan resolusi dari
kamera Esp 32 cam tersebut.
7. Terjadinya kegagalan dalam pengujian pengambilan wajah dalam
keadaan miring. Hal tersebut di karenakan sistem tidak dapat
mengenali wajah dalam kondisi miring.
38
5.2 Saran
1. Pada alat ini dibutuhkan batera, atau power bank ketika listrik padam
atau saat kehilangan sinyal sebagai sistem back up pada alat.
2. Penambahan kunci manual pada alat agar dapat mem-back up pada
saat listrik padam.
3. Penambahan fungsi integrasi pada alat tersebut supaya dapat
dikontrol dalam satu server.
4. Menambahkan jenis kamera yang memiliki resolusi tinggi supaya
gambar yang ditangkap lebih jernih serta dapat mengambil wajah
dari samping.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, I., B, N. I. H., Ramadhani, I. P., & Hadis, M. S. (2021). Sistem Akses Pintu
Berbasis Face Recognition Menggunakan ESP32 Module dan Aplikasi Telegram.
Jurnal MediaTIK : Jurnal Media Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer,
4(3), 115–119.
Fauzan. (2020). Menggunakan Modul Esp32-Cam.
Iskandar, A., Muhajirin, M., & Lisah, L. (2017). Sistem Keamanan Pintu Berbasis
Arduino Mega. Jurnal Informatika Upgris, 3(2), 99–104.
https://doi.org/10.26877/jiu.v3i2.1803
Khozainuz Zuhri, A. I. (2020). Perancangan Sistem Keamanan Ganda Brangkas Berbasis
Telegram Menggunakan Mikrokontroler ESP32-CAM. Jurnal Teknologi Dan
Informatika (JEDA), 1(2), 1.
http://jurnal.umitra.ac.id/index.php/JEDA/article/view/470
Kurniawan, H., Triyanto, D., Nirmala, I., Rekayasa, J., & Komputer, S. (2019). Rancang
Bangun Sistem Pendeteksi Dan Monitoring Banjir Menggunakan Arduino Dan
Website. Jurnal Komputer Dan Aplikasi, 07(01), 11–22.
Rasminto, H., Siswanto, S., Danang, D., & Silalahi, F. D. (2019). Terpadu Menggunakan
Metode Berorientasi Objek. 429–437.
Rofifah, D. (2020). 済無No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, 05(4), 12–26.
Saleha, R. (2020). Klasifikasi Data Time Series Pola Pergerakan Manusia Di Depan
Rumah Menggunakan Sensor Passive Infrared Dan Camera Ov2640 Dengan
Metode SVM. 1(1), 1–65.
Sun, K. Y., PerSun, K. Y., Pernando, Y., & Safari, M. I. (2021). MENGGUNAKAN
APLIKASI BLYNK PENDAHULUAN Dunia teknologi saat ini banyak
menginspirasi para produsen untuk mampu menghasilkan dan mengaplikasikan
teknologi yang inovatif , dampak dengan adanya perubahan y, Y., & Safari, M. I.
(2021). Sun, K. Y., Pernando, Y., & Safari, M. I. (2021). MENGGUNAKAN
APLIKASI BLYNK PENDAHULUAN Dunia teknologi saat ini banyak
menginspirasi para produsen untuk mampu menghasilkan dan mengaplikasikan
teknologi yang inovatif , dampak dengan adanya perubahan yang. 1(3), 289–296.
Supriyadi, E., Studi, P., Elektro, T., Industri, F. T., Sains, I., Moh, J., Ii, K., & Sawah, S.
(2020). PERANCANGAN BANGUN ALAT DETECTOR START FINISH BERBASIS
NodeMCU NodeMCU BASED START FINISH DETECTOR DESIGN. 29–34.
Susanto, B. M., Purnomo, F. E., & Fahmi, M. F. I. (2017). S istem Keamanan Pintu
Berbasis Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Fisherface Security System
Based On Face Recognition Using Fisherface Method. Jurnal Ilmiah INOVASI,
17(1), 10.
Wicaksono, M. F., & Rahmatya, M. D. (2020). Implementasi Arduino dan ESP32 CAM
untuk Smart Home. Jurnal Teknologi Dan Informasi, 10(1), 40–51.
https://doi.org/10.34010/jati.v10i1.2836
40
41