Oleh :
Gilang Rizky Ramadhan
NIM 17503241023
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir Skripsi
PENGEMBANGAN ALAT ELEKTROPLATING UNTUK PRAKTIK
SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
Disusun oleh:
Gilang Rizky Ramadhan
NIM. 17503241023
Telah dipertahankan di depan TIM Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta pada
tanggal 7 Juli 2020
TIM PENGUJI
Nama/Jabatan Tanda Tanggal
Tangan
Arianto Leman Soemowidagdo, M.T.
Ketua Penguji/Pembimbing
………….. ………………
........
Sekretaris
………….. ………………
.........
Penguji Utama ………….. ………………
iv
MOTTO
“When we sleep, on the road, and take a bath. We still have the ability to produce
creative works”
(Rhea)
(hygeia)
dekat cita-cita kita tercapai makin berat penderitaan yang harus kita alami”
(Jendral Soedirman)
v
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Saya persembahkan sebuah karya berupa Tugas Akhir Skripsi ini
kepada:
1. Bunda saya Heny Setyorini, Ayah saya Heroe Boedi Himawan, kakak dan adik
saya Giaruri dan Ganesh, serta segenap keluarga yang telah memberi semangat,
motivasi, dan dukungan baik secara moral maupun material untuk dapat
menyelesaikan studi.
2. Civitas akademika yang telah dan akan selalu membimbing, mendidik, serta
telah memberikan pelayanan yang luar biasa demi terlaksananya cita cita luhur
bangsa
vi
PENGEMBANGAN ALAT ELEKTROPLATING UNTUK PRAKTIK
SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
Oleh:
Gilang Rizky Ramadhan NIM.
17503241023
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat elektroplating untuk praktik siswa SMK Muhammadiyah
1 Bantul (Musaba) dan Menguji kelayakan alat elektroplating yang telah dihasilkan. Dengan dikembangkanya alat
tersebut di SMK Musaba, Siswa dapat diajarkan dan mempraktikan proses elektroplating secara lengkap. Alat
tersebut juga dapat menggantikan alat etekroplating 1 bak yang dimiliki SMK Muhsaba yang sudah tidak
dioperasikan lagi
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan
Four-D Models. Model Four-D terdiri dari 4 tahap, yaitu: Pendefinisian
(Define), Desain (Design), Pengembangan (Develop), Penyebaran
(Disseminate). Pada tahap Disseminate atau Penyebaran hanya dilakukan
di SMK Musaba. Instrumen yang digunakan merupakan instrumen non tes
berupa angket dengan skala Likert dengan 4 pilihan jawaban. Angket
divalidasi oleh dosen ahli. Angket digunakan untuk validasi dosen ahli
materi, dosen ahli media dan angket respon pengguna. Tingkat kelayakan
alat elektroplating yang dihasilkan ditinjau dari aspek materi dan media,
data hasil angket dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif.
Berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu, satu unit alat elektropating
untuk praktik siswa SMK Musaba yang dapat mengakomodasi proses elektroplating secara lengkap yaitu dengan
melewati 9 tahap (hot degreasing, rinsing, pickling, rinsing, activating, nikel strike, rinsing, nikel shiny, rinsing )
dengan dimensi keseluruhan alat 1440mm x 860mm x 750mm. Uji tingkat kelayakan alat elektroplating yang
dihasilkan dari validasi dosen ahli materi, dosen ahli media dan respon pengguna dinyatakan pada kategori sangat
layak.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul Pengembangan Alat
Elekroplating untuk Praktik SMM Muhammadiyah 1 Bantul dapat disusun sesuai
dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ayah, ibu, kakak dan adik tersayang yang selalu memberikan support, kasih
sayang, serta doanya tanpa pamrih.
2. Prof. Herman Dwi Surjono Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik UNY yang
telah memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi.
3. Dr. Ir. Apri Nuryanto, S.Pd., S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin yang telah memberikan bantuan dan izin fasilitas selama
penyusunan Tugas Akhir Skripsi.
4. Bapak Arianto Leman Soemowidagdo, M.T. selaku Dosen Pembimbing TAS
yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama
penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.
5. Dewan Penguji yang terdiri dari ....... yang telah memberikan banyak masukan
saat Ujian Akhir Skripsi.
6. Guru dan Karyawan SMK Muhammadiyah 1 Bantul yang telah memberikan
izin dan dukungan untuk membantu jalanya penelitian ini.
7. Iwe dan Kevin yang telah memberikan semangat, pengertian, canda tawa,
serta cerita yang luar biasa selama ini.
8. Dara Sely Trisyananda yang selalu memberikan dukungan, waktu, perhatian,
serta semangat selama menjalani masa kuliah hingga penyusunan tugas akhir
ini.
9. Teman-teman Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta yang telah
memberikan semangat serta motivasinya.
viii
10. Semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyelsaikan tugas akhir ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah Yang Maha
Esa dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau
pihak lain yang membutuhkan.
Gilang Rizky
Ramadhan
NIM. 17503241023
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................vii
x
C. Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................26
A. Model Pengembangan.............................................................................28
B. Pembahasan.............................................................................................61
C. Keterbatasan ...........................................................................................64
LAMPIRAN .......................................................................................................70
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 8. Rectifier...............................................................................................48
Gambar 9. Heater..................................................................................................49
Gambar 16. Pertemuan Pertama dengan Guru dan Siswa SMK Musaba..............85
xii
Gambar 23. Proses Validasi oleh Ahli..................................................................88
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 10. Hasil Penilaian Dosen Ahli Materi Pada Setiap Aspek.........................35
Tabel 11. Daftar Masukan dan Saran Oleh Dosen Ahli Materi............................38
Tabel 13. Hasil Penilaian Dosen Ahli Media Pada Setiap Aspek.........................63
Tabel 14. Daftar Masukan dan Saran Oleh Dosen Ahli Media.............................63
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Teknik Audio Video, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Bisnis Sepeda Motor dan
Rekayasa Perangka Lunak. Lokasi SMK ini adalah di Jl. Parangtritis km. 12,
Manding, Trirenggo, Bantul, Kabupaten Bantul, DIY. SMK dengan luas lahan
Program keahlian Teknik Mesin (TPM) adalah salah satu kelompok bidang
kejuruan teknologi dan rekayasa yang menekankan pada bidang produksi barang-
produk yang di kerjakan program keahlian Teknik mesin berasal dari logam
(Widodo, dkk, 2016). Produk logam akan meningkat nilainya bila di finishing
dengan baik. Salah satu proses finishing adalah dengan pelapisan elektroplating.
(Soeprapto, 2009). Namun alat ini didesain untuk diterapkan pada tempat yang
elektroplaitng pada alat tersebut kurang menyeluruh karena hanya ada satu bak
untuk proses elektroplating nikel strike saja, tidak sampai nikel shiny, al ini
1
Guru dan tenaga kependidikan (tendik) SMK Musaba telah dilatih tentang
teori elektroplating. (Heri, 2020). Guru dan tendik telah dilatih dan memahami
proses elektroplating yang menyeluruh. Namun pelatihan ini hanya sebatas teori
tersedia, sehingga hasil pelatihan tidak dapat diajarkan atau ditransfer ke siswa.
Hal ini mengakibatkan siswa SMK Musaba saat ini belum memiliki kompetensi
elektroplating.
lengkap. Alat tersebut juga dapat menggantikan alat etekroplating 1 bak yang
B. Identifikasi Masalah
2
4. Guru Guru dan tendik telah memahami proses elektroplating, namun belum
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
untuk melaksanakan praktik siswa SMK Musaba menurut ahli Media, ahli
E. Tujuan Penelitian
melaksanakan praktik siswa SMK Musaba menurut ahli Media, ahli Materi
F. Manfaat penelitian
3
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Universitas
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain
yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan dari bidang pekerjaan lainnya.
5
diharapkan memiliki bekal kemampuan dalam bekerja untuk menopang
Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
Maha Esa
bertanggung jawab
dan efisien.
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat
dipilihnya
6
2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
2. Pembelajaran Praktik
berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan
terarah untuk dapat melakukan suatu keterampilan (Syahrir & Masjudin, 2014:22-
24)
7
peserta didik mendaatkan pengalaman langsung. Belajar berdasarkan pengalaman
psikomotor dan sikap, memerlukan pengelolaan kelas praktik agar peserta didik
Kolb (1984) dan Wallace (1994) .Kolb mengatakan bahwa pembelajaran orang
dewasa akan lebih efektif jika pembelajar lebih banyak terlibat langsung daripada
hanya pasif menerima dari pengajar. Kolb (1984) dengan teori experiential
aktif).
8
pengalaman (experiential knowledge) Kedua sumber pengetahuan tersebut
ketika memasuki diklat baru. Wallace lebih lanjut menjelaskan bahwa efektifnya
3. Sarana/Fasilitas Bengkel
sekolah
9
b. Ruangan, yaitu tempat yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
d. Alat, yaitu sesuatu yang digunakan untuk membuat atau melaksanakan hal-
e. Bahan praktik, yaitu semua jenis bahan alami dan buatan yang digunakan
untuk praktik.
f. Bahan ajar, yaitu sumber bacaan yang berisi tentang ilmu pengetahuan
produktif, yang mencakup dan modul, yang terdiri atas buku pegangan,
yang penting untuk pembelajran praktik kejuruan. dalam memilih mesin dan
10
e. Cocok untuk pengajaran keterampilan dasar maupun pekerjaan yang lebih
rumit.
pabrik.
yang ahli.
4. Elektroplating
benda tersebut akan mengalami perbaikan maupun ketahanan yang lebih baik dari
sifat aslinya. Pelapisan logam ada banyak jenisnya, salah satunya adalah
mencelupkan sebuah benda yang akan dilapisi dalam suatu larutan elektrolit yang
kualitas logam pelapis juga akan dimiliki oleh materi yang akan dilapis. Menurut
Sheehy et al. (1984) elektroplating dilakukan pada suatu logam untuk beberapa
11
memperbaiki keausan. Logam yang akan dilapisi dapat berupa baja, stainless
steel, aluminium, nikel, alloy dan lain sebagainya. Elektroplating telah diterapkan
elektrolit, dan benda kerja. Keempat komponen ini disusun sedemikian rupa
dihubungkan pada kutub positif dan katoda dihubungkan pada kutub negatif.
Sedangkan aliran elektron atau muatan negatif mengalir dengan arah yang
sebaliknya, dari katoda menuju ke anoda. Proses pengendapan terjadi pada benda
kerja yang berlaku sebagai katoda. Karakteristik hasil endapan tergantung pada
banyak faktor seperti temperatur, rapat arus, waktu, dan komposisi larutan.
12
Variabel-variabel tersebut dapat diatur sesuai kebutuhan untuk menghasilkan
lapisan tebal atau tipis, kusam atau cerah, lunak atau keras, dan ulet atau getas
(Fontana, 1986).
Tahapan proses elektroplating secara menyeluruh yang terdiri dari tiga tahap
1) Pembersihan mekanik
Permukaan logam yang akan diproses harus bebas dari kotoran agar proses
permukaan logam. Pembersihan mekanik dapat dibatu dengan mesin gerida untuk
permukaan. Proses lain seperti sand blasting, brushing atau lainya juga dilakukan
jika diperlukan
2) Hot degreasing
Lapisan minyak yang tersisa pada permukaan logam tetap perlu dihilangkan
yang akan melapisi. Terdapat dua macam cara pembersihan dengan alkali yaitu
pembersihan dengan larutan alkali biasa (hot degreasing) atau dengan dialiri arus
logam/benda di dalam larutan sabun alkalin atau metal cleaner pada suhu 50-60°C
selama 1-5 menit. Jika lapisan minyak yang tersisa pada permukaan logam lebih
banyak, diperlukan perendaman dengan waktu yang lebih lama juga. Metode
13
(electro degreasing) akan memberi pembersihan yang lebih efektif dengan waktu
3) Pickling Asam
pencelupan asam ini dilakukan setelah proses pembersihan alkali dilakukan. Asam
yang lazim dipergunakan untuk pickling ialah: sulfat, klorida, nitrat, fosfat,
fluorida, fluosilikat, fluoborat, khromat dan sulfamat. Garam asam seperti natrium
bisulfat, ferri chlorida, dan amonium persulfate juga sering digunakan. Yang
terbanyak dipergunakan ialah asam sulfat (H 2SO4) dan asam chlorid (HCL)
menit)
1 menit)
b) Mudah dibilas
adalah:
14
b) Pencemar rendah/kecil, namun uap cukup berbahaya untuk kesehatan.
Apabila setelah dilakukan perendaman kerak pada benda masih sulit dihilangkan,
pembersihan dapat lebih mudah dengan asam encer. Proses Pickling dapat lebih
4) Pembilasan
degreasing, pickling, dan setelah proses plating. Pembilasan ini dilakuakan untuk
dengan dicelup kedalam bak yang berisi air bersih, proses pembilasan ini lebih
5) Aktivasi
dalam larutan H2SO4 konsentrasi 30 % dalam kurun waktu kurang lebih 15 detik
sampai 1 menit. Proses ini dilakukan sebelum tahapan pelapisan. Aktivasi dapat
hasil yang mengkilap. Dua kali pelapisan tersebut terdiri dari pelapisan Nikel
Strike (Nikel Dasar) yang dilanjutkan dengan pelapisan Nikel Shiny (Nikel Kilap).
15
Gambar 2. Skematis rangkaian sistem pelapisan
Komposisi larutan elektrolit yang digunakan pada proses nikel dasar ini
adalah Nikel sulfat dengan konsentrasi 150 - 200 gr/L, Nikel Khlorida dengan
sistem pelapisan di aliri arus DC sebesar 1-3 A setiap dm2 dari luasan permukan
spesimen yang akan dilapis. Proses ini berjalan dalam 2-3 menit pada suhu ruang.
Komposisi larutan elektrolit yang digunakan pada proses nikel kilap ini
adalah Nikel sulfat dengan konsentrasi 250 - 325 gr/L, Nikel Khlorida dengan
16
Brightener sebanyak 5 cc/L. Larutan elektrolit pada proses ini membutuhkan PH
5, kemudian rangkaian sistem pelapisan di aliri arus DC sebesar 2-4 A setiap dm2
dari luasan permukan spesimen yang akan dilapis. Proses ini berjalan dalam 5-10
menit pada suhu 50-60 derajat celcius. Untuk menghindari endapan pada larutan
elektroplating :
bahan pelapis yang menempel pada permukaan benda kerja. Semakin besar arus
kristal. Namun, jika rapat arus terlalu besar dapat mengakibatkan lapisan kasar,
bersisik dan hangus. Satuan rapat arus dinyatakan dalam amper per satuan luas.
digunakan harus konstran, jika luas pemukaan benda kerja bermacam macam
menempel pada permukaan benda kerja. pada suhu tinggi, daya larut meningkat
17
konduktifitas dan mobilitas ion logam, namun pada suhu yang tinggi dapat
(4) pH Larutan
angka yang menunjukan derajat keasaman suatu larutan elektrolit yang dapat
Untuk larutan yang bersiat basa/alkali pada proses elektroplating ini pH nya
berkisar antara 11 sampai 14, sedangkan untuk larutan asam pH nya berkisar
antara 4,5 sampai 5,6. Untuk mencapai pH yang diinginkan dapat menggunakan
sodium atau potassium hydroksida dan atau asam sulfat untuk larutan yang
bersifat asam.
dan dikeringkan Namun, terkadang juga diperlukan pengerjaan lanjut antara lain
lindung transparan dengan lacquar. Proses ini dilakukan dengan teknik dipping
biasa, tetapi untuk lapisan lacquar umumnya dengan teknik elektro dan dipping.
1) Rangkaian Elektroda
18
Mark et al. (2016) menjelaskan susunan elektroda pada bak elektroplating
elektroda pada proses elektroplating. Idealnya benda yang akan di lapisi harus
dikelilingi oleh material pelapis dengan merata agar didapatkan ketebalan yang
substrak yang menghadap anoda (+) akan mendapatkan endapan yang belih
banyak dari pada sisi belakang substrak. Gambar B menggunakan dua buah anoda
(+) yang diletakkan menghadap sisi depan dan belakang katoda (-) Kedua anoda
dihubungkan pada sumber arus yang sama. Hasil endapan yang dihasilkan lebih
permukaan substrak. Bentuk ini merupakan yang paling bagus di antara yang lain.
Endapan yang dihasilkan lebih merata seluruh permukaan objek. Selain susunan
kemerataan lapisan diperoleh pada jarak tertentu. Semakin jauh jarak antara anoda
19
2) Konsentrasi Larutan Elektrolit
diijinkan. Jika nilai pH melebihi dari nilai yang diijinkan maka akan terjadi
sumuran pada permukaan produk dan lapisan nikel kasar pada permukaan benda
yang dilapisi.
3) Rapat Arus
Hartomo & Kaneko (1992) menjelaskan dalam sirkuit listrik, arus dikatakan
elektroplating memerlukan tegangan jauh lebih rendah dari tegangan PLN (220 V)
namun arus cukup besar dibandingkan untuk rumah tangga bisasa. Laju alir listrik
b) Jumlah aneka bahan berbeda yang dibebaskan oleh sejumlah tertentu listrik
4) Temperatur
20
sehingga semakin tinggi suhu operasional pada bak plating maka akan semakin
cepat pula ketebalan lapisan yang didapatkan. Sehingga untuk mendapatkan hasil
pelapisan dengan ketebalan dan kerataan yang bagus diperlukan suhu optimum.
Dini & Snyder (2010) menjelaskan bahwa suhu yang banyak digunakan dalam
proses elektroplating antara 32 sampai dengan 43°C. Peningkatan suhu akan dapat
mengkilap.
5) Waktu Pelapisan
lapisan yang menempel pada permukaan benda kerja. Hasil deposit logam pelapis
berbanding lurus dengan lama waktu pelapisan. Yurikho et al. (2013) menyajikan
I .t.e
B= ..............................................................................................(1)
F
Keterangan:
t = Waktu (detik)
Berdasarkan rumus tersebut dapat dipahami bahwa berat hasil lapisan yang
terbentuk (B) berbanding lurus terhadap arus yang mengalir (I), lama waktu
21
pelapisan (t), dan berat ekuivalen zat yang dibebaskan (e). Artinya semakin besar
niai ketiga variabel tersebut maka akan didapatkan hasil lapisan yang lebih banyak
pula.
bak larutan volumenya 95 liter 3)pompa larutan inputnya 45 watt, 4)filter ukuran
300mm x 150mm x 125mm dan penyaring pada filter ini menggunakan kapas
sintetis milik akuarium5) pengaduk menggunakan aliran yang kuat dari pompa
diberikan kepada SMK Diponegoro untuk praktik melapis logam dengan bentuk
konstruksi segi empat dengan ukuran rangka panjang 1000 mm, lebar 400 mm
dan tinggi 750 mm. Ukuran bak electroplating panjang 560 mm, lebar 300 mm
dan tinggi 400 mm. Volume larutan nikel 55 liter. Rangka dilengkapi troli supaya
mudah dipindahkan dan dilengkapi meja untuk tempat jirigen dan alat-alat seperti
permukaan. Alat pelapisan logam menggunakan bak kaca tebal 10 mm, volume
54,72 liter, larutan nikel, Aerator dan trafo 50 amper, tegangan 12 volt, dengan
22
B. Kajian Penelitian yang Relevan
di SMK sudah banyak dilakukan oleh para ahli. Penelitian hasil rekayasa alat
elektroplating yang efisien untuk melapis permukaan logam Mild Steel yang
Mesin FT UNY yang pada saat itu belum memiliki alat elektroplating, penelitian
2. Bak larutan volumenya 95 liter dan volume larutan yang dibolehkan 70 liter,
yaitu output pertama menuju kesaringan 1000l/jam dan output kedua unutk
mengaduk 2000l/jam.
4. Filter ukuran 300mm x 150mm x 125mm dan penyaring pada filter ini
5. Pengaduk menggunakan aliran yang kuat dari pompa 2000L/jam dan larutan
23
Penelitian lainya yang dilakukan oleh Soeprapto, dkk (2009), penelitian
1. Dimensi rangka: panjang = 850 mm; lebar = 315 mm; dan tinggi = 700 mm.
2. Dimensi bak larutan: Panjang = 555 mm; lebat = 255 mm; dan tinggi = 400
mm.
4. Power input AC: 250 watt, 220 Volt, dan Power output DC: 120 watt ( 0 –
10 Amper, 0 – 12 Volt).
g. Cara mengangkat benda kerja dari bak dan membersihkan benda kerja
24
k. Cara memelihara alat dan larutan agar umur pakainya panjang (lama).
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Fasilitas Bengkel dan Peran Guru
dalam Proses Pembelajaran Praktik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Praktik
signifikansi 5%; (2) Peran Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Praktik Pemesinan Siswa Kelas XII di
SMK Muhammadiyah 1 Bantul pada taraf signifikansi 5%; (3) Fasilitas Bengkel
dan Peran Guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Praktik Pemesinan Siswa Kelas XII di
elektroplating secara lebih menyeluruh dan diharapkan dapat menjadi sarana yang
layak dalam proses belajar mengajar praktik elektroplating untuk siswa SMK
Musaba
25
C. Kerangka Berfikir
beberapa hal, yaitu pendidik (guru), peserta didik (siswa), fasilitas (sarana
menempuh proses belajar mengajar. Sarana prasarana yang kurang lengkap akan
pada saat ini alat elektroplating yang dimiliki SMK Musaba sudah tidak dapat
lengkap adalah salah satu proses pemecahan masalah diatas. Pengembangan alat
siswa SMK Musaba. Selain itu pengembangan alat elektroplating ini dapat
elektroplating sudah siap, guru dan siswa SMK Musaba diajak untuk
26
mempraktikan secaralangsung proses elektroplating secara menyeluruh dangan
D. Pertanyaan Penelitian
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
pekerjaannya akan semakin efektif, produktif dan efisien (Sugiyono, 2015: 528).
Penelitian R&D ini menggunakan model 4-D Models yang terdiri dari 4 tahap,
yaitu: Define, Design, Develop, dan Disseminate pada tahap Disseminate hanya
dilaksanakan pada lingkup yang terbatas saat penelitian yaitu pada SMK Musaba.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Musaba. Lokasi SMK ini berada di Jl.
2. Waktu Penelitian.
C. Prosedur Pengembangan
28
menggunakan model pengembangan Four-D Models, model pengembangan ini
a. Analisis Awal
Analisis awal bertujuan untuk memperoleh gambaran fakta, harapan dan alternatif
penyelesaian masalah.
b. Analisis Siswa
c. Analisis Materi
Musaba. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang diberikan
siswa sudah sesuai dengan kurikulum yang dipakai dan untuk mengetahui apakah
alat elektroplating yang dikembangkan sudah sesuai degan materi yang diberikan
29
d. Analisis Tujuan Pembelajaran
unsur pokok yang terdiri dari ABCD (Audience, Behavior, Condition dan
sasaran pembelajaran
pembelajaran berlangsung
berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam tahap pendefinisian. Tahap ini
terdiri dari empat langkah yaitu: (a) desain rangka (b) pemilihan komponen non
elektronik yang digunakan pada alat (c) pemilihan komponen elektronik yang
30
3. Tahap Pengembangan (Develop)
sudah direvisi berdasarkan masukan dari pada ahli. Adapun langkah langkah yang
a) Validasi ahli/praktsi
telah dikembangkan sebelum dilaksanakanya uji coba lapangan. Validasi ahli ini
juga ditujukan untuk melakukan revisi pada produk awal. Produk yang telah
dikembangkan pada tahap ini akan dinilai oleh ahli materi dan ahli media serta
guru mata pelajaran di SMK Musaba, sehingga dapat diketehui produk yang
dikembangkan layak diterapkan atau tidak. Hasil dari validasi produk dapat
diterapkan uji coba kepada siswa SMK Musaba dalam tahap uji coba lapangan
terbatas.
Tahap uji coba ditujakan untuk mengetahui kelayakan produk dengan uji
coba peserta didik, sehingga akan diketahui produk yang dikembangkan memiliki
lingkup yang lebih luas seperti ke sekolah lain, dikelas lain, dan guru lain. Tahap
31
penyebaran dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan karena lingkup penelitian
yang sempit yakni dibatasi hanya pada satu sekolah. Shingga tahap penyebaran ini
Subyek pada penelitian ini meliputi ahli materi, ahli media, guru mata
pelajaran SMK Musaba, dan siswa SMK Musaba. Validasi ahli media dan ahli
materi diserahkan kepada dosen JPTM FT UNY, untuk uji coba lapangan adalah
guru mata pelajaran dan siswa SMK Musaba. Sedangkan objek penelitian ini
elektroplating,
E. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menilai
Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yaitu data pokok
yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dan data kualitatif berupa masukan
dan saran dari validator dan responden sebagai data pendukung. Data yang
1. Data dari ahli materi : berupa kualitas produk yang ditinjau dari aspek
kualitas materi dan kualitas pembelajaran dari produk yang dikembangkan. Selain
2. Data dari ahli media : berupa kualitas produk ditinjau dari aspek
32
3. Data dari siswa dan guru mata pelajaran : berupa kualitas produk ditinjau
F. Sumber Data
pengumpulan data dengan harapan data yang diperoleh merupakan data yang
sahih dan valid. Teknik dan alat dalam pengumpulan data di penelitian ini antara
lain:
1. Wawancara
itu teknik ini digunakan untuk menggali hal hal dari responden yang lebih
digunakan bila sudah diketahui dengan pasti informasi apa yang diperoleh
dengan guru mata pelajaran. Informasi yang ingin diperoleh dari wawancara
pembelajaran.
2. Kuesioner/Angket
33
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas (Sugiyono, 2015:
199).
Kuesioner ini digunakan pada proses penilaian kelayakan produk oleh ahli materi,
ahli media dan mahasiswa. Skala yang digunakan adalah skala Likert dengan 4
(empat) alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak
setuju
G. Instrumen Penelitian
Ada beberapa langkah umum yang bisa ditempuh dalam menyusun instrumen
penelitian
34
2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur
out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur,
jenis pertanyaan, banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Materi atau lingkup
materi pertanyaan didasarkan dari indikator variabel. Artinya setiap indikator akan
menghasilkan beberapa luas lingkup isi pertanyaan, serta abilitas yang diukurnya.
sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisikisi.
Jumlah pertanyaan bisa dibuat lebih dari yang telah ditetapkan sebagai item
cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti harus sudah punya gambaran jawaban
peneliti.
5. Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi
instrument wawancara untuk studi pendahuluan dan kisi kisi angket untuk uji
kelayakan media, uji kelayakan materi, kisi kisi angket responden siswa dan guru
sebagai berikut
35
Instrumen Wawancara Studi Pendahuluan berfungsi untuk memperoleh
pada tabel
Instrumen uji kelayakan untuk ahli materi berfungsi untuk menilai alat
pembelajaran, kisi kisi instrumen uji kelayakan dapat dilihat pada tabel.
36
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3
Kesesuaian dengan K3 5
Memberikan motivasi 7
Instrumen uji kelayakan untuk ahli media berfungsi untuk menilai alat
pada tabel.
Kebutuhan listrik 2
Ketahanan material 3
37
Kualitas display 6
Kejelasan indikator 8
Visibilitas penggunaan 9
Kenyamanan penggunaan 13
siswa dan guru SMK Musaba berfungsi untuk menilai alat yang
pada tabel.
Memberikan motivasi 4
38
2. Tampilan Layout alat 6
Kualitas display 7
Kejelasan indikator 9
Visibilitas penggunaan 10
Kenyamanan penggunaan 14
wawancara dengan guru mata pelajaran serta hasil observasi di SMK Musaba
juga digunakan untuk data yang berupa masukan, kritik, dan saran yang diperoleh
dari responden (ahli media, ahli materi, dan siswa) melalui angket. Hasil data
39
Penilaian yang berupa nilai kategori kemudian diubah menjadi skor
skor penilaian dalam angket kualitas produk oleh dosen ahli media, dosen ahli
Kriteria Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Kurang Baik 2
Tidak Baik 1
penelitian dibagi dengan skor ideal untuk seluruh item dikalikan dengan 100%.
2011: 95)
40
Hal diatas dapat dinyatakan dengan persamaan (2)
𝑥100% ....................(2)
41
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
dilakukan. Alat elektroplating yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat
yang akan dipakai untuk praktik siswa SMK Musaba. Proses elektroplating secara
lengkap yang dimaksud yaitu dengan melewati 9 tahap (hot degreasing, rinsing,
pickling, rinsing, activating, nikel strike, rinsing, nikel shiny, rinsing). Tahap
yang akan dikembangkan. Pada tahap perancangan ini terdapat 3 langkah yaitu,
elektronik
untuk menghasilkan produk yang telah dinilai tingkat kelayakannya dan sudah
melalui tahap revisi berdasarkan kritik dan saran ahli materi, ahli media dan
responden. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengembangan ini antara lain:
42
validasi ke ahli media, validasi ke ahli materi dan respon dari pengguna. Tahap
akhir penelitian dan pengembangan 4-D ini adalah tahap penyebaran. Pada tahap
yang lebih luas setelah teruji kelayakanya namun, pada penelitian ini tahap
a. Analisis Awal
Wawancara yang telah dilakukan dengan guru SMK Musaba, beberapa masalah
yang sudah teridentifikasi anatara lain yaitu keterbatasan sarana untuk melakukan
praktik elektroplating. Hal ini terjadi karena SMK Musaba belum memiliki alat
elektroplating.
43
b. Analisis Siswa
ini. Pada pelaksanaan pembelajaran pelapisan logam selama ini dilakukan hanya
elektroplating yang didapat oleh siswa SMK Musaba hanya bersumber dari
internet.
Tanpa adanya praktik langsung, siswa SMK Musaba lebih sulit untuk
memahami proses elektroplating dengan baik. Terbatas nya informasi yang ada di
c. Analisis Materi
guru SMK Musaba. Tahapan analisis materi ini bertujuan untuk mengetahui
apakah alat elektroplating yang akan dikembangkan sudah sesuai dengan materi
dan silabus yang diterapkan. Setelah dilakukan wawancara dengan guru terkait,
diketehui bahwa materi elektroplating merupakan salah satu sub bab dari materi
pelapisan logam pada mata pelajaran Dasar perancangan Teknik Mesin (PDTM)
44
d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
memberikan pengalaman langsung kepada siswa SMK Musaba, namun selama ini
Sintesis (C5), dan Evaluasi (C6). Sedangkan pada taksonomi tujua psikomotor di
Artikulasi (P4).
melihat kata kerja yang melekat pada tabel KD jurusan Teknik Pemesinan, mata
45
bahan logam logam
Dari data tabel 7 dapat diketahui bahwa KD 3.2 dengan kata kerja memahami
a. Desain rangka
akan dibuat menggunakan material besi holow ukuran 20mm x 20mm dengan
tebal 2mm. Kemudian dilakukan proses pengelasan seperti gambar kerja diatas
lalu dilapisi resin dengan penguat serat katun lalu difinishing dengan proses
pengecatan.
1) Bak elektrolit
46
Gambar 5. Bak elektrolit
ember bekas cat dengan bahan plastik dengan volume 15 liter. Selain agar tidak
bereaksi dengan larutan elektrolit yang ditampung, pemilihan ember bekas cat ini
bertujuan agar mudahnya perawatan dan perbaikan bak penampung elektrolit ini
jika sewaktu waktu terjadi kebocoran atau kerusakan, karena ember bekas cat
2) Elektroda nikel
menggunakan balok nikel dengan ukuran 20mm x 20mm x 10mm ukuran ini
47
paling banyak di jual dipasaran sehingga jika nikel telah habis SMK Musaba lebih
gampang untuk membeli nikel yang baru. Balok nikel ditempatkan dalam
keranjang yang terbuat dari material titanium selain material titanium tidak
elektroplating.
3) Cairan elektrolit
hal ini dilakuakan dengan harapan ketika cairan elektrolit sudah harus diganti,
guru SMK Musaba sudah dapat melakukan pencampuran larutan elektrolit secara
mandiri. Larutan elektrolit yang digunakan dan komposisi nya dapat di lihat pada
tabel 6
48
Tabel 8. Daftar Larutan Elektrolit dan Komposisinya
No Nama Larutan Komposisi
2. Pickling HCl 20 %
3. Activating H2SO4 30 %
1) Rectifier
Gambar 8. Rectifier
2 komponen utama yaitu power supply DC dengan input 220 V AC dan output
12V 20A DC dan regulator volt dan ampere dengan output max 12V 12A. Dua
komponen utama tersebut di rangkai di dalam casing akrilik dan terdapat sebuah
49
2) Heater
Gambar 9. Heater
menggunakan heater kaca yang biasa dipakai pada Aquarium, selain heater kaca
tidak bereaksi denagan Larutan elektrolit. Heater kaca lebih mudah ditemukan di
pasaran dan harganya jauh lebih murah dari heater keramik yang biasa digunakan
untuk proses elektroplating. Heater ditempatkan pada bak hot degreasing dan
nikel shiny. 1 bak berisi 10l larutan dapat mencapai suhu 60 0C dengan waktu 30
Watt.
3) Termo Kontrol
50
\
Gambar 10. Termo Kontrol
menggunakan Termo Kontrol dengan kode STC 100 yang banyak dijual dipasran.
Termo kontrol ini berfungsi untuk memutus arus listrik heater ketika suhu larutan
pada bak Hot Degreasing dan Nikel Shiny telah mencapai 600 C, sehingga suhu
4) Aerator
51
Gambar 11. Aerator
Aquarium sehingga mudah didapatkan. Aerator yang dipilih memiliki output dua
lubang udara yang langsung disalurkan pada bak Nikel Strike dan Nikel Shiny.
yang melalui beberapa langkah yaitu: Proses manufaktur rangka, pada proses ini
dilakukan proses pengelasan sesuai dengan sesuai dengan design yang ada,
kemudian dilanjutkan dengan melapisi rangka dengan resin dan cat besi untuk
52
assembly atau perakitan komponen-komponen yang dipakai pada alat, selain
tampilan alat.
a. Validasi ahli
keritik dan saran terkait produk yang dikembangkan tersebut. Kritik dan saran
disebarkan. Validasi dan penilaian produk terdiri dari 2 aspek yaitu validasi materi
dan validasi media. Validasi dilakukan oleh dosen Jurusan Pendidikan Teknik
Pada validasi materi ini, terdapat 2 aspek yang dinilai oleh validator yaitu
aspek kualitas materi dan aspek kemanfaatan materi. Terdapat 4 kategori penilaian
yaitu sangat layak, layak, tidak layak, dan sangat tidak layak. Skor penilaian
menggunakan model skala Likert dengan interval 1-4 dengan total 12 butir
pertanyaan.
53
X ≥ 36 Sangat Layak
36 > X ≥ 30 Layak
30 > X ≥ 24 Tidak Layak
X < 24 Sangat Tidak Layak
Tabel diatas merupakan tabel interval skor yang mengelompokan kategori tingkat
kelayakan materi dari produk yang dikembangkan. Model yang digunakan yaitu
skala Likert denagn rentang 1-4 untuk 12 butir penilaian, diperoleh hasil skor
terendah indealnya (Xmin) = 12 dan untuk skor tertinggi idealnya (Xmax) = 48, maka
dari itu diperoleh rerata idelnya (Mi) = 30 dan simpangan baku idealnya (SBi)
adalah 6
Tabel 10. Hasil Penilaian Dosen Ahli Materi Pada Setiap Aspek
Validitor Aspek yang dinilai Jumlah
Kualitas Materi Kemanfaatan materi
Ahli Materi 25 18 43
Persentase (%) 89% 90% 89,5%
Tabel diatas menyajikan skor hasil validasi ahli materi pada 2 aspek yaitu aspek
kualitas materi dan kemanfaantan materi. Penilaian dosen ahli materi didapatkan
skor secara keseluruhan sebesar 43, apabila merujuk pada tabel interval skor, nilai
54
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Grafik diatas menyajikan persentase penialaian pada setiap aspek yang dinilai
sederhana, julah skor yang diperoleh yaitu 43 dibagi dengan skor maksimal yaitu
46 lalu dikalikan dengan 100% dan diperoleh persentase penilaian ahli Materi
terhadap produk yang dikembangkan, dosen ahli juga memberikan masukan dan
Tabel 11. Daftar Masukan dan Saran Oleh Dosen Ahli Materi
No Masukan dan Saran Tindak Lanjut
1. benda uji praktik elektroplating Mengusulkan penambahan redaksi pada
siswa seauaikan dengan silabus, silabus mata pelajara DPTM KD 2
jika belum ada pada silabus khususnya materi pelapisan logam
bisa ditambahkan kepada bagian kurikulum SMK Musaba
55
Berdasarkan data hasil validasi oleh dosen ahli materi, dapat ditarik kesimpulan
penilaian desen ahli materi termasuk kepada kategori “sangat layak” dengan
Pada validasi media ini, terdapat 3 aspek yang dinilai oleh validator yaitu
Terdapat 4 kategori penilaian yaitu sangat layak, layak, tidak layak, dan sangat
tidak layak. Skor penilaian menggunakan model skala Likert dengan interval 1-4
Tabel diatas merupakan tabel interval skor yang mengelompokan kategori tingkat
kelayakan materi dari produk yang dikembangkan. Model yang digunakan yaitu
skala Likert denagn rentang 1-4 untuk 14 butir penilaian, diperoleh hasil skor
terendah indealnya (Xmin) = 14 dan untuk skor tertinggi idealnya (Xmax) = 56, maka
dari itu diperoleh rerata idelnya (Mi) = 35 dan simpangan baku idealnya (SBi)
adalah 7
56
Tabel 13. Hasil Penilaian Dosen Ahli Media Pada Setiap Aspek
Validitor Aspek yang dinilai Jumlah
Spesifikasi Tampilan Kemudahan
Penggunaan
Ahli Media 15 19 20 54
Persentase (%) 94% 95% 100% 96%
Tabel diatas menyajikan skor hasil validasi ahli media pada 3 aspek yaitu Aspek
didapatkan skor secara keseluruhan sebesar 54, apabila merujuk pada tabel
interval skor, nilai tersebut masuk pada interval X ≥ 42 dengan kategori sangat
layak.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Spesifikasi Tampilan
Kemudahan Penggunaan Jumlah
Grafik diatas menyajikan presentase penialaian pada setiap aspek yang dinilai
sederhana, julah skor yang diperoleh yaitu 54 dibagi dengan skor maksimal yaitu
56 lalu dikalikan dengan 100% dan diperoleh persentase penilaian ahli Media
57
dengan pembulatan 96%. Selain memberikan penilaian dalam beberapa aspek
Tabel 14. Daftar Masukan dan Saran Oleh Dosen Ahli Media
No Masukan dan Saran Tindak Lanjut
1. SOP yang tersedia kurang Menambahkan keterangan foto
informatif, perlu ditambah foto pada SOP alat elektroplating.
untuk memperjelas prosedur
penggunaan.
Berdasarkan data hasil validasi oleh dosen ahli media, dapat ditarik kesimpulan
penilaian desen ahli media termasuk kepada kategori “sangat layak” dengan
58
Setelah melaksanakan revisi sesuai saran dan masukan pada ahli serta
mendapat penilaian dengan kategori “sangat layak”, maka alat elektroplating yang
waktu dan masih berada dalam masa pandemi Covid-19, uji coba lapangan hanya
dilakukan dengan satu kali kegiatan praktik elektroplating oleh 19 siswa dan 1
pengumpulan data berupa respon dari siswa dan guru SMK Musaba.
Penggunaan. Terdapat 4 kategori penilaian yaitu sangat layak, layak, tidak layak,
dan sangat tidak layak. Skor penilaian menggunakan model skala Likert dengan
X ≥ 48 Sangat Layak
48 > X ≥ 40 Layak
Tabel diatas merupakan tabel interval skor yang mengelompokan kategori tingkat
kelayakan materi dari produk yang dikembangkan. Model yang digunakan yaitu
skala Likert denagn rentang 1-4 untuk 16 butir penilaian, diperoleh hasil skor
terendah indealnya (Xmin) = 16 dan untuk skor tertinggi idealnya (Xmax) = 64, maka
59
dari itu diperoleh rerata idelnya (Mi) = 40 dan simpangan baku idealnya (SBi)
adalah 8
Rata-Rata Skor 16 17 19 52
Tabel diatas menyajikan skor hasil penilaian responden pada setiap aspek.
merujuk pada tabel interval skor, nilai tersebut masuk pada interval X ≥ 48
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Grafik diatas menyajikan presentase penialaian pada setiap aspek yang dinilai
60
jumlah skor yang diperoleh yaitu 52 dibagi dengan skor maksimal yaitu 64 lalu
lapangan dan respon pengguna termasuk kepada kategori “sangat layak” dengan
elektroplating yang telah dikembangkan dalam skala yang lebih luas. Tahap ini
logam.
61
B. PEMBAHASAN
menggunakan metode wawancara. Pada tahap Define ini kegiatan yang dilakukan
yaitu analisis awal, analisis siswa, analisis materi, dan analisis tujuan pembelajran.
Hasil dari analisis awal yaitu keterbatasan sarana untuk melakukan praktik
informasi dari internet saja tanpa ada kegiatan praktik. Hal tersebut juga
diketehui bahwa materi elektroplating merupakan salah satu subab dari materi
pelapisan logam pada mata pelajaran Dasar Perancangan Teknik Mesin (DPTM)
yang diberikan pada siswa kelas X SMK Musaba. Pada analisis tujuan
kognitif dan psikomotor, KD 3.2 mapel DPTM dengan kata kerja memahami
62
termasuk dalam klasifikasi Pemahaman (C2) dan KD 4.2 mapel DPTM dengan
akan dikembangkan. Pada tahap perancangan ini terdapat 3 langkah yaitu design
Hasil dari proses design rangka, rangka yang dipakai untuk alat elektroplating
yang dikembangkan dibuat menggunakan material besi holow ukuran 2cm x 2cm
dengan tebal 2mm. kemudian dilakukan proses pengelasan seperti gambar kerja
diatas lalu dilapisi resin dengan penguat serat katun lalu difinishing dengan proses
pengecatan.
Pada tahap pemilihan komponen non elektronik antara lain bak elektrolit,
elektroda nikel, dan cairan elektrolit. Bak elektrolit dipilih menggunakan ember
bekas cat terbuat dari plastik dengan volume 15 liter. Elektroda nikel yang dipilih
menggunakan balok nikel dengan ukuran 2cm x 2cm x 1cm, yang ditempatkan
dalam keranjang yang terbuat dari material titanium. Proses pembuatan cairan
elektrolit dilakukan bersama guru SMK Musaba, hal ini dilakuakan dengan
harapan ketika cairan elektrolit sudah harus diganti, guru SMK Musaba sudah
heater, termo kontrol, aerator. Reqtifier yang dipilih memiliki 2 komponen utama
yaitu power supply DC dengan input 220 V AC dan output 12V 20A DC dan
63
regulator volt ampere dengan output max 12V 12A. Dua komponen utama
tersebut di rangkai di dalam casing akrilik dan terdapat sebuah layar untuk
yang biasa dipakai pada Aquarium. 1 bak berisi 10l larutan dapat mencapai suhu
600C dengan waktu 30 menit menggunakan 3 buah heater kaca dengan kapasitas
masing-masing heater 150 Watt. Termo kontrol yang digunakan pada alat
100 yang banyak dijual dipasaran. Aerator yang digunakan juga banyak di jual di
toko Aquarium sehingga mudah didapatkan. Aerator yang dipilih memiliki output
dua lubang udara yang langsung disalurkan pada bak Nikel Strike dan Nikel Shiny.
tahap pengembangan ini antara lain: validasi ke ahli media, validasi ke ahli materi
dan respon dari pengguna. Pada validasi materi validitor merupakan dosen JPTM
FT UNY. Terdapat 2 aspek yang dinilai oleh validator yaitu aspek kualitas materi
dan aspek kemanfaatan materi. Penilaian dosen ahli materi didapatkan skor secara
keseluruhan sebesar 43 dari skor maksimal 48, apabila merujuk pada tabel interval
skor, nilai tersebut masuk pada interval X ≥ 36 dengan kategori sangat layak.
Selain melakukan penilaian dosen Ahli Materi juga memberikan saran dan
masukan yaitu benda uji praktik elektroplating siswa seauaikan dengan silabus,
jika belum ada pada silabus bisa ditambahkan dan sudah ditindaklanjut dengan
64
Pada validasi media validitor merupakan dosen JPTM FT UNY. Terdapat 3
aspek yang dinilai oleh validator yaitu aspek spesifikasi, tampilan dan kemudahan
sebesar 54 dari skor maksimal 56, apabila merujuk pada tabel interval skor, nilai
melakukan penilaian dosen Ahli Materi juga memberikan saran dan masukan
yaitu SOP yang tersedia kurang informatif, perlu ditambah foto untuk
Pada tahap uji coba lapangan dan respon pengguna responden merupakan
siswa dan guru SMK Musaba. Selain melaksanakan kegiatan praktik pada uji coba
didapatkan skor secara keseluruhan sebesar 52 dari skor maksimal 64, apabila
merujuk pada tabel interval skor, nilai tersebut masuk pada interval X ≥ 48
memberikan saran dan masukan yaitu belum ada penomoran pada bak, belum ada
rambu ramu korosif, dan jumlah peralatan K3 hanya satu set dan sudah
penambahan stiker korosif pada bak larutan asam, dan penggandaan peralatan K3.
tahap penggunaan Alat elektroplating yang telah dikembangkan dalam skala yang
lebih luas. Tahap ini dilaksanakan hanya dalam lingkungan Jurusan Teknik
65
Pemesinan SMK Musaba,yang kemudian akan digunakan dalam pelaksanaan
yang akan dipakai untuk praktik siswa SMK Musaba. Proses elektroplating secara
lengkap yang dimaksud yaitu dengan melewati 9 tahap (hot degreasing, rinsing,
C. KETERBATASAN
dialami yaitu pada tahap penyebaran atau disseminate. Pada tahap ini penyebaran
tidak dapat dilakukan secara luas, penyebaran hanya dilakukan pada lingkungan
Jurusan Teknik Pemesinan SMK Musaba, yang kemudian akan digunakan dalam
66
BAB V
A. SIMPULAN
b. Rangka dari besi hollow 20mm x 20mm tebal 2mm dilapis resin dan cat besi
15 L
titanium.
e. Tersedia 2 macam larutan elektrolit Nikel Strike dan Nikel Shiny dan
f. Rectifier dengan power input 360 Watt 220 Volt, AC dan power output
g. 3 unit heater kaca 150 Watt pada bak hot degreasing dan 3 unit heater kaca
kelayakan oleh dosen ahli materi memperoleh persentase 89,5% dengan kategori
67
sangat layak. Penilaian kelayakan oleh dosen ahli media memperoleh persentase
96% dengan kategori sangat layak. Hasil respon pengguna memperoleh persentase
B. SARAN
68
DAFTAR PUSTAKA
Hartomo, A.J. & Kaneko, T., 1992, Mengenal Pelapisan Logam (Elekt
roplating), Andi Offset, Yogyakarta.
Mark, J., Raster, P. & Weib, S., 2016, TIFOO Handbook for Plating.
Marwanto, A., Ardian, A., & Suyanto. (2017) Evaluasi pelaksanaan praktik
pembentukan bahan bengkel fabrikasi jurusan pendidikan teknik mesin
fakultas teknik universitas negeri yogyakarta. Jurnal Dinamika Vokasional
Teknik Mesin. 2, 49-5.
Said, R.S., Marwanto, A., & Ardian, A., (2007). Performa alat elektroplating hasil
rekayasa (modifikasi) yang efisien untuk melapis permukaan logam mild
steel. Laporan Penelitian Iptek, UNY Yogyakarta.
69
Santosa, B. & Syamsa, M. (2007). Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel
Terhadap Ketebalan Lapisan, Jurnal Teknik Mesin, 9(1) 25-30.
Sheehy, J.W., Mortimer, V.D., Jones, J.H. & Spottswood, S.E., (1984).
Metal Plating and Cleaning Operations, U.S. Department of H
ealth and Human Services, Washington D.C
Soeprapto R.S., Arif M., Heri W., & Abdul M. (2009). Pemanfaatan hasil
penelitian electroplating untuk meningkatkan kualitas penampilan produk
hasil praktik. di akses 17 April 2021 dari
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3611
Sugiyarta S., Bayuseno, A.P., & Nugroho, S., (2012), Pengaruh Konsentrasi
Larutan dan Kuat Arus Terhadap Katebalan Pada Proses Pelap
isan Nikel Untuk Baja Karbon Rendah, Rotasi, 14(4), 23-27.
Sutomo, S. ., Senen, S. ., & Rahmat, R., (2010) Pengaruh Arus dan Waktu P
ada Pelapisan Nikel dengan Elektroplating Untuk Bentuk Plat,
Metana, 6(2), 12-20.
70
Wibowo, H., (2020). Pelatihan Pelapisan Logam dengan Elektroplating di SMK
Muhammadiyah 1 Bantul. Laporan PPM Mandiri. FT-UNY.
LAMPIRAN
71
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
72
Lampiran 2. Surat Permohonan Validasi Instrumen
73
74
Lampiran 3. Hasil Validasi Instrumen
75
Lanjutan
76
Lampiran 4. Hasil wawancara studi pendahuluan
INSTRUMEN PENELITIAN
Pedoman Wawancara Studi Pendahuluan
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Bantul
Alamat Sekolah : Jl. Parangtritis, Jl. Manding Kidul
No.Km. 12, Area Sawah, Trirenggo,
Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Nama Guru : Agung Widadi, S.Pd.
Tanggal Wawancara : Senin, 3 Mei 2021
Tempat : Unit 2 SMK Musaba
Pertanyaan Wawancara
1. Apakah di SMK Musaba sudah ada materi tentang pelapisan logam,
khususnya elektroplating ? jika ada materi tersebut terdapat pada
mata pelajaran apa?
“Sudah ada mas, materi tersebut diberikan pada kelas sepuluh pada mata
pelajaran Dasar Perancangan Teknik Mesin”
77
Lanjutan
“Ya kendala utamanya karena kita tidak bisa melaksanakan praktik mas,
jadi siswa tidak bisa merasakan dan melakukan secara langsung.”
“ Kalau selama ini kami cuman berupaya memperbaiki yang ada mas, itu
pun tidak berhasil”
78
Lampiran 5. Hasil Validasi Ahli Materi
79
Lanjutan
80
Lampiran 6. Hasil Validasi Ahli Media
81
Lanjutan
82
Lampiran 7. Instrumen Uji Coba Lapangan
INSTRUMEN PENELITIAN
LEMBAR KUESIONER RESPON PENGGUNA
Petunjuk :
Berilah tanda centang (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu terhadap setiap pernyataan tentang, Pengembangan Alat Elektroplating
Untuk Praktik di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Atas ketersediaan Bapak/Ibu
untuk mengisi lembar eveluasi ini, diucapkan terimaksih
Keterangan :
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
83
Aspek Tampilan
6 Kerapihan layout komponen pada alat
7 Kualitas display saat memberikan informasi kepada
pengguna
8 Kejelasan simbol yang berada pada alat
9 Kejelasan indikator saat memberikan informasi kepada
pengguna
10 Visibilitas benda kerja dan komponen alat saat digunakan
Aspek Kemudahan Penggunaan
11 Efektifitas dan efisiensi alat untuk digunakan KBM
12 Kehandalan alat saat digunakan untuk KBM
13 Kemudahan pengoprasian alat untuk KBM
14 Kenyamanan penggunaan alat untuk KBM
15 Kejelasan petunjuk penggunaan
16 Keberadaan K3 pada alat
Yogyakarta,.....................
Responden,
.........................................
84
Lampiran 8. Daftar Hadir Uji Coba Lapangan
85
Lampiran 9. Hasil Uji Coba Lapangan
Responden Aspek yang dinilai Jumlah % kategori
Kualitas Tampilan Kemudahan
pembelajaran penggunaan
1 17 18 23 58 90.6 Sangat Layak
2 16 15 20 51 79.6 Sangat Layak
3 16 15 19 50 78.1 Sangat Layak
4 15 18 22 55 85.9 Sangat Layak
5 12 15 18 45 70 Sangat Layak
6 17 18 20 55 85.9 Sangat Layak
7 18 19 18 55 85.9 Sangat Layak
8 17 18 20 55 85.9 Sangat Layak
9 17 19 21 57 89 Sangat Layak
10 15 15 19 49 76.5 Sangat Layak
11 15 15 18 48 75 Sangat Layak
12 15 15 18 48 75 Sangat Layak
13 20 16 24 58 90.6 Sangat Layak
14 15 15 18 48 75 Sangat Layak
15 16 16 16 48 75 Sangat Layak
16 15 20 15 50 78.1 Sangat Layak
17 15 20 15 50 78.1 Sangat Layak
18 19 14 22 52 81.2 Sangat Layak
19 20 18 20 58 90.6 Sangat Layak
Rata-rata 51 81,4 Sangat Layak
86
Lampiran 10. Kartu Bimbingan Tugas Akhir
Lanjutan.
87
88
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian
Gambar 16. Pertemuan Pertama dengan Guru dan Siswa SMK Musaba
89
Gambar 18. Proses Pengelasan Rangka
90
Gambar 21. Proses Wiring Komponen Elektronik
91
Gambar 23. Proses Validasi oleh Ahli
92
Gambar 25. Hasil Pelapisan Benda Kerja oleh Siswa
93
94