DISUSUN OLEH :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
Disusun oleh :
NIM : 2016-11-004
Mengetahui, Disetujui,
Kepala Program Studi S1 Dosen Pembimbing Utama
Teknik Elektro
Digitally signed by Tony Koerniawan
DN: C=ID, OU=Teknik Elektro,
O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony
Koerniawan,
E=tony.koerniawan@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2020-08-26 05:36:10
agus
DN: C=ID, OU=electr
CN=agus yogianto,
E=agus.yogianto@stt pl .a c.id
i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus sidang Skripsi pada Program Sarjana
Strata 1, Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi – PLN pada tanggal
(10 Agustus 2020).
Mengetahui,
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana baik di lingkungan IT-
PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa
tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika ternyata pernyataan
ini tidak benar.
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Erlina, S.T., M.T selaku Kepala Departemen Teknik Elektro Institut
Teknologi PLN, Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
2. Bapak Tony Koerniawan, ST., MT selaku Kepala Program Studi Teknik
Elektro
3. Bapak Yusfian selaku staf PT. PLN (Persero) UP2D Jabar DCC Bekasi
4. Bapak Dedi selaku staf PT. PLN (Persero) UP2D Jabar DCC Bekasi
5. Bapak Guna selaku staf PT. PLN (Persero) UP2D Jabar DCC Bekasi
Yang telah mengizinkan saya melakukan pengumpulan data dan memberikan
penjelasan terkait penyusunan skripsi ini.
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : Aisyah Inggit Ayu Ningrum
NIM : 2016-11-004
Program Studi : S1 – Teknik Elektro
Departemen : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Jenis karya : Skripsi
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Institut Teknologi - PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base),
merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
v
ANALISIS PEMANFAATAN SCADA UNTUK KEANDALAN
SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PADA GARDU HUBUNG
MULTISTRADA PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA
PENGATUR DISTRIBUSI JAWA BARAT
AISYAH INGGIT AYU NINGRUM (2016 – 11 – 004)
Dibwah bimbingan Bapak Andi Makkulau, S.T., M.Ikom., M.T. dan Bapak
Aloysius Agus Yogianto, Ir., M.T.
ABSTRAK
Untuk mendapatkan keandalan yang tinggi dibutuhkan Sistem SCADA sangat
lah penting dikarenakan sistem SCADA memiliki kelebihan yaitu dapat
memantau, mengendalikan, mengkonfigurasi dan mencatata kerja sistem secara
real time, dan menangani gangguan yang permanen ataupun sementara dalam
waktu singkat secara remote dari pusat kontrol, disistem tenaga listrik, SCADA
memiliki fungsi untuk membantu mendapatkan sistem pengoperasian yang lebih
baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kenaikan indek
nilai SAIDI sebelum dan sesudah SCADA diberi fasilitas remote control. Lama
padam saat SCADA belum difasilitasi remote control sekitar 40-50 menit setiap
bulannya namun pada tahun 2019 SCADA sudah diberikan fasilitas remote
control lama pada yang dialami pelanggan setiap bulan kurang dari 5 menit.
Metode yang di gunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode kualitatif
dan metode kuantitatif, dimana metode kualitatif didapatkan dari hasil wawancara
yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber lalu untuk metode kuantitatif
peneliti menggunakan perhitungan indek nilai SAIDI yang memiliki hasil sebelum
SCADA difasilitasi remote control sebesar 23,739 Jam/tahun dengan
memberikan fasilitas remote control pada penyulang didapatkan indeks nilai
SAIDI sebesar 3,3798 Jam/tahun. Dari analisa yang dilakukan membuktikan
bahwa setelah di berikan fasilitas remote control pada SCADAkeandalan sistem
jaringan distribusi mengalami peningkatan sebesar 85%.
Kata Kunci : SCADA, Remote Control, Keandalan, SAIDI
vi
ANALYSIS OF SCADA UTILIZATION FOR THE RELIABILITY OF
DISTRIBUTION NETWORK SYSTEMS IN THE MULTISTRADA
CONNECTION GARDU PT. PLN (PERSERO) IMPLEMENTING
THE UNIT OF JAVA WEST DISTRIBUTION
ABSTRACT
To obtain high reliability, SCADA system is very important because the SCADA
system has the advantage of being able to monitor, control, configure and write
system work in real time, and handle permanent or temporary interference in a
short time remotely from the control center, powered by the power system,
SCADA has a function to help obtain a better operating system. This Research
was conducted to know how large the index OF SAIDI values before and AFTER
SCADA was given a remote control facility. Long extinguished WHEN SCADA
has not facilitated the remote control about 40-50 minutes each month BUT IN
the year 2019 SCADA has been given a long remote control facility in the
customer experienced every month less than 5 minutes. Method used to do this
research is a qualitative method and quantitative method, in which qualitative
method is obtained from the results of interviews conducted by researchers with
the past speakers for quantitative methods researchers use the calculation of the
value index SAIDI that has the results before SCADA facilitated remote control
of 23.739 hours/year by providing a remote control facility on the reset of the
value Index Saidi amounted 3.3798 hours. From the analysis done proves that
once given the remote control facility on SCADA reliability of the distribution
network system has increased by 85%.
Keywords: SCADA, Remote Control, reliability, Saidi
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sistem Penyaluran Tegangan Listrik............................................. 7
Gambar 2. 2 Jaringan Distribusi Primer 20kV .................................................... 9
Gambar 2. 3 Gardu Distribusi Jenis Tiang ......................................................... 9
Gambar 2. 4 Sistem Distribusi Tenaga Listrik .................................................. 10
Gambar 2. 5 Sistem Jaringan Radial ............................................................... 10
Gambar 2. 6 Sistem Jaringan Spindel ............................................................. 11
Gambar 2. 7 Sistem Jaringan Lingkar (Loop) .................................................. 12
Gambar 2. 8 Konfigurasa Sistem SCADA Secara Umum ................................ 13
Gambar 2. 9 RTU Dengan Media Komunikasi Kabel Kontrol Atau Radio ........ 15
Gambar 2. 10 RTU Dengan Media Komunikasi Faber Optik ........................... 15
Gambar 2. 11 Kerangka Pemikiran.................................................................. 23
Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian ............................................................... 25
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Tahun - Tahun Sebelumnya ............................................. 6
Tabel 4. 1 Detai Jumlah Pelanggan Penyulang Markisa ................................. 29
Tabel 4. 2 Detail Jumlah Pelanggan Padam ................................................... 30
Tabel 4. 3 Detail Data Lama Padam ................................................................ 30
Tabel 4. 4 Detail Jumlah Pelanggan Sesudah Remote Control ....................... 31
Tabel 4. 5 Detail Jumalah Pelanggan Padam Sesudah Remote Control ......... 32
Tabel 4. 6 Detail Data Lama Padam Sesudah Remote Control ....................... 32
Tabel 4. 7 Perabandingan Sebelum RC dan Sesudah RC .............................. 36
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN SAIDI .................................................... A-1
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Distribusi memiliki jangkauan yang sangat luas, sistem distribusi
mencakup jaringan tegangan menengah atau yang biasa kita sebut JTM
dengan tegangan 20kV lalu jaringan tegangan rendah yang biasa disebut
JTR dengan tegangan sebesar 220/380 V hingga pelanggan. Distribusi
tenaga listrik menyalurkan listrik menggunakan kawat dari GI hingga ke
pusat pusat beban
Berkembangnya zaman dari tahun ketahuan dan keperluan listrik yang
terus meningkat namun sumber daya yang dimiliki makin berkurang, banyak
penelitian yang mengembangkan gagasan baru yang cukup pesat dalam
idang kelistrikan , diantaranya adalah pengelolahan sistem tenaga listrik
mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi hingga pelayanan pelanggan,
terutama untuk memeperoleh pengelolaan sistem yang aman dan mutu
yang baik namun tetap dengan biaya yang efisien.
Dalam penyaluran tenaga listrik, tingkat keandalan Jaringan Tegangan
Menengah (JTM) sangan diperlukan karena ini merupakan faktor yang
sangat berpengaruh terhadap kesinambungan penyalura energi listrik sampe
ke konsumen. Untuk mendapatkan keandalan yang tinggi, penerapan sistem
SCADA pada jaringan distribusi tegangan listrik sangatlah diperlukan,
dimana keebihan dari sistem SCADA yang diterapkan pada jaringan
distribusi jika dibandingkan dengan sistem yang telah ada sebelumnya
berpengaruh sangat signifikan terhadap efisiensi dari sistem pendistribusian
tenaga listrik, adapaun kelebihan sistem SCADA yaitu dapat memantau,
mengendalikan, mengkonfigurasi dan mencatata kerja sistem secara real
time, dan menangani gangguan yang permanen ataupun sementara dalam
waktu singkat secara remote dari pusat kontrol
1
1.2 Permasalahan Penelitian
Dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu pemanfaatan SCADA
untuk keandalan dalam pengoperasian jaringan distribusi yang dimana
belum semua Gardu Induk di Indonesia menggunakan sistem SCADA untuk
pengoperasian jaringan. Namun untuk daerah jawa dan sekitarnya, terutama
di Jawa Barat dimana saya melakukan kerja magang dan penelitian, masih
ada beberapa penyulang dan Gardu Hubung yang sudah menggunakan
SCADA namun belum siap untuk di remote.
2
2. Bagaimana keandalan jaringan distribusi pada GH Multristrada
sesudah SCADA diremote ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Memenusi syarat dalam menyelesaikan program studi S1 IT-PLN
Jakarta.
2. Mempelajari cara kerja pengoprasian SCADA.
3. Mempelajari bagaimana SCADA menjaga keandalan sistem
distribusi.
4. Mengetahui peningkatan indek nilai SAIDI sebelum dan sesudah
SCADA diberi fasilitas remote control.
Penelitian ini diharapkan berhasil dengan baik memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Menjadi referensi bagi mahasiswa khususnya IT-PLN yang memilik
topik terkait.
2. Menambah pengetahuan tentang sistem kerja SCADA
3. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
hal evaluasi keandalan penyaluran daya yang sesuai dengan
Standar PLN.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam penyaluran tenaga listrik, keandalan Sistem Jaringan Distribusi
sangat dibutuhkan, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju
penyaluran energi listrik hingga ke pelanggan. Untuk memperoleh keandalan
yang tinggi maka penerapan SCADA pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik
sangat dibutuhkan. Kelebihan dari menggunakan sistem SCADA yang
diterapkan pada jaringan distribusi jika dibandingkan dengan sistem yang
sebelumnya (konvensional) sistem SCADA saat memantau, mengendalikan,
mengkonfigurasi, dan mencatat kerja sistem secara real time (setiap saat),
dan dapat menangani gangguan yang sifatnya permanen atau temporer
dalam waktu yang singkat dari pusat kontrol. Ada beberapa penelitian yang
sebelumnya membahas mengenai manfaat SCADA untuk keandalan sistem
jaringan distribusi, yang dapat di jadikan bahan referensi dalam
pengembangan tugas akhir, yaitu
4
Tabel 2. 1 Penelitian Tahun - Tahun Sebelumnya
6
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Kelistrikan
7
( Sumber : Skripsi Jatmiko Aziz, Universitas Muhammadiyah
Purwokerto)
2.2.2 Sistem Distribusi
Jenis Gardu pada sistem jaringan distribusi dibagi menjadi dua yaitu :
1. Distribusi Primer
Distribusi primer adalah jaringan distribusi yang bertegangan
20kV (tegangan menengah). Jaringan ini merupakan jaringan
penyulang. Jaringan ini bermula dari titik sekunder trafo daya yang
berada pada gardu induk sampai ke titik primer trafo distribusi
yang berada di tiang saluran.
8
Gambar 2. 2 Jaringan Distribusi Primer 20kV
9
Gambar 2. 4 Sistem Distribusi Tenaga Listrik
10
distribusi. Sistem ini menyalurkan tenaga listri secara radial
dari sumber tenaga listrik hingga ke titik beben, namun
sistem ini memiliki kemungkianan terjadinya pemadaman
yang sangat besar, karena jika dalam sistem radial jika
terjadi pemadaman disalah satu titik akan berimbas ketitik
yang lain. Sistem ini umumnya digunakan pada Saluran
Udara Teganagan Menengah (SUTM).
11
terjadi gangguan pada jalur satu dengan sistem ini
kebutuhan listrik pada jalur 2 dapat dialihkan dari penyulang
yang lain. (Aziz, 2017)
12
2.2.3.1 Proses Pengendalian Dengan Sistem SCADA
13
dan akan terbaca status peralatan dalam keadaan close/open
penyulang pada komputer utama.
14
Gambar 2. 9 RTU Dengan Media Komunikasi Kabel Kontrol
Atau Radio
15
Pada prinsipnya RTU mempunyai fungsi utama sebagai berikut :
1. Menangkap perubahan pada saklar (Open/ Close/ Invalid).
2. membaca besar tegangan, arus dan frekuensi (di Gardu Induk).
3. Menerima perintah dari pusat kontrol untuk membuka atau
menutup.
4. Mengirim data dan informasi kepusat kontrol.
Dengan adanya perkembangan teknologi dari tahun ketahuan
maka fungsi RTU mengalami peningkatan, antara lain sebagai
berikut :
16
sarana penting untuk menghubungkan pusat kontrol dengan RTU
agar tetap terlaksana dengan baik pengiriman data yang dilakukan.
1. Kabel kontrol
2. Fiber optik
3. Radio
4. GPRS/ 3G
2.2.4 fungsi SCADA
1. Telementering (TM)
Mengirim informasi kepusat kontrol berupa hasil pengukuran
dari besaran – besaran listrik pada saat saat tertentu sperti :
1. Tegangan
2. Arus
3. Frekuensi
Pemantauan yang di lakukan oleh dispatcher adalah
menampilkan daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam Mvar,
tegangan dalam kV, dan arus dalam A. Dengan ini dispatcher
dapat memantau secara keseluruhan dari informasi yang
dibutuhkan.
2. Telesinyal (TS)
Sinyak yang dikirimkan menyatakan status dari peralatan
atau perangkat, iniformasi ini dikirim dalam status penutus
tegangan, pemisah, ada tidaknya alaram, dan sinyal – sinyal lain.
Telesinyal bisa dalam kondisi peralatan tunggal dan bisa dalam
pengelompokan dari beberapa kondisi. Status yang diberikan
dengan indikasi ganda atau indikasi tunggal untuk alaram.
3. Telekontrol (TC)
17
Sebuah perintah yang digunakan untuk membuka atau
menutup peralatan yang dapat dilakukan oleh dipatcher secara
remote, dengan cara menekan salah satu tombol perintah buka
atau tutup yang terdapat di dispatcher. (Illahi , 2017)
18
penyulang sering mengalami gangguan maka akan diberikan prioritas
untuk menggunakan remote control lebih dari satu supaya pada saat
gardu mengalami gangguan dapat dengan cepat melakukan manuver
lalu gardu yang lain tidak mengalami gangguan dapat dengan cepat
untuk diisolir lalu gardu yang tidak mengalami gangguan
mendapatkan pasokan daya listrik dari gardu induk jika gangguan
terjadi di antara tengah dengan gardu hubungan mendapat suplai dari
penyulang ekspres.
19
Jaringan distribusi memiliki tingkat kontinuitas yang bergantung
pada susunan penyaluran dan pengaturan sistem operasinya, yang
sebenarnya direncanakan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan.
Tingkat kontinuitas pelayanan dari penyaluran biasanya disusun
berdasarkan lamanya upaya untuk manuver setelah terjadinya padam
akibat gangguan.
20
Tabel 2. 1 Tingkat Pelayanan
21
SPLN 68-2 tahun 1986 di mana nilai SAIDI sebesar 21 Jam/tahun.
(Andre, 2016)
2. Dari seluruh gangguan yang terjadi harus dapat mudah dilacak dan
diisolasi sehingga tidak dibutuhkan pemadaman. Sistem proteksi
yang digunakan pada jaringan harus bisa bekerja dengan maksimal
dan tepat sesuai fungsi dan kebutuhannya. (Andre, 2016) (Salim ,
2016)
22
2. System Average Interuption Duration Indeks (SAIDI)
SAIDI merupakan indeks keandalan merupakan jumlah
perkalian dari lama pada dan pelanggan padam lalu dibagi
dengan jumlah pelanggan yang dilayani. Dengan ini maka lama
pemadaman rata – rata yang diakibatkan oleh adanya gangguan
pada sistem dapat di evaluasi. Secara matematis diruuskan
sebagai berikut : (Salim , 2016)
SAIDI = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚............................ (2.3)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛
∑ 𝑚 𝐶𝑖 × 𝑡𝑖 ..............................................................................................................
SAIDI= 𝑖=1 (2.4)
𝑁
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Perencanaan Penelitian
3.1.1 Studi Literatur
24
dilakukan untuk analisa keandalan jaringan sistem distribusi dengan
penggunaan SCADA sebelum remote control dan sesudah remote
control yaitu
25
3.2 Teknik Analisa
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
cara mencari literatur dari berbagai sumber baik buku atau jurnal penelitian
yang terkait dengan judul penelitian sebagai buku panduan dan referensi
dalam penulisan tugas akhir ini. Selanjutnya adalah melakukan perhitungan
dari data-data yang ada dan melakukan analisis agar hasil yang didapat
dapat seakurat mungkin. Dan yang terakhir yaitu melakukan sesi diskusi
dengan pembimbing skripsi dan juga dengan orang-orang yang berkompeten
dalam bidangnya termasuk pekerja yang bertanggung jawab di lapangan.
26
jumlah pelanggan yang dilayani. Dengan ini maka lama pemadaman
rata – rata yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada sistem dapat
di evaluasi (Salim , 2016). Secara matematis diruuskan sebagai
berikut :
∑ 𝑚 𝐶𝑖 × 𝑡𝑖 .......................................................................................................................
SAIDI = 𝑖=1 (3.5)
𝑁
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
28
peningkatan keandalan sistem jaringan distrubusi di PT. PLN UP2D Jabar,
maka diperlukan analisa untuk sistem SCADA itu sendiri agar tetap
mendapatkan sistem yang andal , apabila ada gardu yang membutuhkan
fasilitas remote control akan segera diketahui dan segera diberikan fasilitas
remote control agar upaya pengalihan tidak lagi membutuhkan waktu yang
lama.
4.2 Pembahansa
4.2.1 Perhitungan Data Sistem SCADA Sebelum Remote Control
Tabel 4. 1 Detai Jumlah Pelanggan Penyulang Markisa
29
BULAN Penyulang Markisa
Jumlah Pelanggan
NOVEMBER 11.590
DESEMBER 11.594
30
BULAN Penyulang Markisa
Lama Padam (Menit)
AGUSTUS 24
SEPTEMBER -
OKTOBER 48
NOVEMBER 25
DESEMBER -
31
Bulan Penyulang Markisa
Jumlah Pelanggan
Oktober 11.671
November 11.702
Desember 11.731
32
Bulan Penyulang Markisa
Jumlah Lama Padam
Juni 5
Juli -
Agustus 3
September -
Oktober -
November 5
Desember -
Indek nilai SAIDI Jaringan Distribusi PT. PLN UP2D Jabar
dengan sistem SCADA sesudah remote control.
0,32 ×49.951
SAIDI =
11.731
= 1,4008 Jam/tahun
Indek nilai rata rata SAIDI sistem SCADA sesudah remote control
1,4008
Rata-rata SAIDI =
12
=0,11 Jam/bulan
33
dimana PLN akan selalu menjaga pemasukan listrik untuk pelanggan
TM, jika pemasokan tenaga listrik berhenti walau hanya satu jam,
pelanggan TM akan mengalami kerugian yang besar. Maka dari itu PLN
memberikan fasilitas remote control untuk GH Multistrada.
34
terindikasi gangguan pada pusat control maka dispatcher akan
menghubungi UP3 yang memiliki gardu tersebut lalu UP3 akan
menghubungi ULP, dispatcher melihat indikasi yang dibaca oleh GFD
dan HFD makan dispatcher akan mengetahui titik gangguan dan akan
melakukan manuver secara remote control dari pusat control.
Hasil dari indek SAIDI pada tahun 2018 dan 2019 dapat dihitung
hasil presentasi pada indek SAIDI sebagai perbandingan, setelah gardu
diberikan fasilitas RC keandalan pada sistem mengalami penurunan
sebesar 95% dari gardu belum diberi fasilitas RC. Hasil ini didapat
hanya untuk satu penyulang saja yaitu penyulang Markisa
Berikut adalah grafik hasil perhitungan Indek Nilai SAIDI tahun 2018
dan 2019
35
Tabel 4. 7 Perabandingan Sebelum RC dan Sesudah RC
0.6
0.4
0.2
0
36
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Jaringan distribusi dengan menggunakan Sistem SCADA yang belum
diberikan fasilitas remote control membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk melakukan manuver yaitu 40-50 menit, setelah dilakukan
perhitungan menggunakan SAIDI didapatkan hasil sebesar 32,162 Jam
/ Tahun
5.2 Saran
Untuk mendapatkan sistem distribusi yang andal sangat dibutuhkan
fasilitas remote control pada penyulang karena efisiensi waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan manuver saat terjadinya gangguan sangat
kecil, lalu manuver akan dilakukan langsung oleh pusat kontrol
(Dispatcher).
37
DAFTAR PUSTAKA
Andre, M. H. (2016). Analisa Keandalan Penggunaan SCADA Pada Jaringan
Distribusi 20kV Di PT. PLN (Persero) Feeder 15 Bangau Sakti
Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA).
Riau: Uin Suska Riau.
Aribowo, D. (2014). Remote Terminal Unit (RTU) SCADA Pada Jaringan
Tegangan Menengah 30kV. SETRUM - Volume 3, No. 2, Desember
2014.
Ariyanti, R. M. (2019). Analisa Penambahan Fasilitas Sistem SCADA Untuk
Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi 20kV PT. PLN (Persero )
UP3 Cikokol. Jakarta: Institue Teknologi PLN.
Aziz, J. (2017). Analisa Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Pada
Penyulang Nusantara II Di PT.PLN (Persero) Rayon Kroya
Menggunakan Metode Section Technique. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Illahi , H. (2017). Analisa Evaluasi Penggunaan SCADA Pada Keandalan
Sistem Distribusi PT. PLN (Persero) Area Pembagi Distribusi Riau dan
Kepulauan Riau.
K, J. (2014). Evaluasi Penggunaan SCADA Pada Keandalan Sistem Distribusi
PT. PLN (Persero) Area Palu.
Keni, B. E. (2015). Pengoperasian Sistem SCADA Pada Jaringan Distribusi
Tegangan Menengah Di PT. PLN (Perseron) AP2B Sistem Minahasa.
Manado : Politeknik Negri Menado.
Paillin, D. B. (2018). Pengaruh Penggunaan Sistem SCADA Pada Keandalan
Jaringan Distribusi PT. PLN Area Masohi.
Pujotomo, I. (2016). Implementasi Sistem SCADA Untuk Pengendalian
Jaringan Distribusi 20kV.
Purba, R. N. (2019). Upaya Penanganan Sistem SCADA untuk meningkatkan
Kinerja Availability Di PT. PLN (Persero) UP2D Banten . Jakarta: Intitute
Teknologi PLN.
Rahayu, C. R. (2015). Penenganan Gagal RC (Remote Control) Pada Sistem
Scada Di Gardu Hubungan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksanaan
Pengaturan Distribusi (UP2D)Banten. Jakarta: Institute Teknologi PLN.
Salim , M. A. (2016). Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga LIstrik
Berdasarkan Mutu Pelayanan. Semarang : Universitas Negri Semarang.
Sofwan , A. (2005). Analisa Penyebab Out Of Scaning Pada SCADA Akibat
Gangguan RTU. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi .
38
Soleh, M. (2014). Desain Sistem SCADA Untuk Peningkatan Pelayanan
Pelanggan Dan Efisiensi Operasional Sistem Tnaga Listrik . Jurnal
Telekomunikasi dan Komputer.
Susanto , H. (2016). Analisa Penerapan Sistem SCADA Pada Pengendalian
Jaringan Tegangan Menengahi 20kV PT. PLN Area Payakumbuh. Jom
FTEKNIK Volume No. 2 Oktober 2016.
39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM : 2016-11-004
Nama : Aisyah Inggit Ayu Ningrum
Tempat / Tgl. Lahir : Jakarta / 15 Maret 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : Teknik Elektro
Alamat : Jl janur Blok b1 No. 20 005/004Pondok Kelapa
Jakarta Timur
Telp. :- Hp.: 081317240362
Email : inggit.aisyah@gmail.com
b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun
Lulus
TK TK Nurmalahikmah - 2003
SD SD Negeri 01 Jakarta - 2009
SMP MTsN 21 Jakarta - 2012
SMA MAN 18 Jakarta IPA 2015
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
24 Juli 2020
40
Hasil perhitungan Indek Nilai SAIDI tiap bulan tahun 2018 :
1. Indek nilai SAIDI bulan Januari.
∑𝑚
𝑖=1 𝐶𝑖 × 𝑡𝑖
SAIDI = 𝑁
0,33 𝑋 11.328
SAIDI = 11.515
= 0,32 Jam/bulan
2. Indek nilai SAIDI bulan Februari.
0,43𝑋 9.965
SAIDI = 11.515
= 0,37 Jam/bulan
3. Indek nilai SAIDI bulan Maret.
0,56𝑥 11.234
SAIDI =
11.515
=0,54 Jam/bulan
4. Indek nilai SAIDI bulan April
0,23 𝑥 11.234
SAIDI = 11.515
= 0,18 Jam/bulan
5. Indek nilai SAIDI bulan Mei
0,61 ×9.874
SAIDI = 11.515
= 0,52 Jam/bulan
6. Indek nilai SAIDI bulan Juli
0,2 ×11.570
SAIDI =
11.570
= 0,2 Jam/bulan
7. Indek nilai SAIDI bulan Agustus
0,4 ×11.219
SAIDI = 11.573
= 0,38 Jam/bulan
8. Indek nilai SAIDI bulan Oktober
0,8 ×7.982
SAIDI = 11.590
= 0,55 Jam/bulan
9. Indek nilai SAIDI bulan November
0,41 ×11.472
SAIDI = 11.590
= 0,4 menit/ Bulan
A-1
Hasil perhitungan Indek Nilai SAIDI tiap bulan tahun 2019 :
1. Indek nilai SAIDI bulan Februari.
0,03 ×11.439
SAIDI = 11.597
= 0,029 Jam/bulan
2. Indek nilai SAIDI bulan Maret.
0,083 ×7.138
SAIDI = 11.597
=0,004 Jam/bulan
3. Indek nilai SAIDI bulan Juni.
0,083 ×11.526
SAIDI = 11.648
= 0,082 Jam/bulan
4. Indek nilai SAIDI bulan Agustus
0,05 ×9.279
SAIDI = 11.653
= 0,039 Jam/bulan
5. Indek nilai SAIDI bulan November
0,083 ×10.569
SAIDI = 11.702
= 0,074 Jam/bulan
Perhitungan persentase Indek Nilai SAIDI tahun 2018 dan 2019
32,162×1,4008
Persentase SAIDI = × 100%
32,162
= 95 %
A-2
LAMPIRAN A LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
A-3
Nama : Aisyah Inggit Ayu Ningrum
A-4