Anda di halaman 1dari 134

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

ANALISIS TEMPERATUR DAN MASSA GAS/UDARA


MASUK TERHADAP EFFISIENSI ENERGI DAN
EKSERGI HRSG DI PLTGU BLOK 1 MUARA KARANG

SKRIPSI

FEFI SEPTI DAMA YANTI


2016-12-033

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI


PROGRAM STUDI SARJANA
TEKNIK MESIN
JAKARTA, 2020
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

Analysis of the Temperature and Mass of Gas/Air


Intake on Energy Efficiency and HRSG Exergy at
PLTGU Blok 1 Muara Karang

SKRIPSI

FEFI SEPTI DAMA YANTI


2016-12-033

FACULTY OF TECHNOLOGY AND ENERGY BUSINESS


UNDERGRADUATE

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

JAKARTA, 2020
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Fefi Septi Dama Yanti

Nim : 2016-12-033

Fakultas/Program studi : FTBE/S1 Teknik Mesin

Judul : Analisis temperatur dan massa gas/udara masuk


terhadap effisiensi energi dan eksergi hrsg di pltgu
blok 1 muara karang

Telah disidangkan pada Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020


dan dinyatakan Lulus sidang skripsi pada Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi
Program Studi Sarjana Teknik Mesin Institut Teknologi-PLN pada tanggal 19
Agustus 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Drs. Prayudi M.M, M.T Dosen Pembimbing Prayudi Digitally signed by Prayudi
DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan
Location: Jakarta
Bisnis Energi, O=Institut Teknologi
PLNp, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document

Date: 2020-09-05 08:37:10


Foxit Reader Version: 10.0.0

2. Eri Prabowo Dr, Ir, M.Kom Ketua Tim Penguji Eri


Prabowo
Digitally signed by Eri Prabowo
DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi Dan
Bisnis Energi, O=Institut Teknologi PLN,
CN=Eri Prabowo,
E=eriprabowo@gmail.com
Date: 2020-09-02 11:41:01
Reason: I am the author of this document
Location: Jakarta

Foxit Reader Version: 9.7.2

3. Roswati Nurhasanah, S.T, M.T Sekertaris Tim Penguji Roswati DN: OU=Institut Teknologi PLN, O=Fakultas
Digitally signed by Roswati Nurhasanah

Teknologi dan Bisnis Energi, CN=Roswati


Nurhasanah, E=roswati@itpln.ac.id

Reason: I am the author of this document

Nurhasanah Location: your signing location here


Date: 2020-09-06 20:26:03
Foxit Reader Version: 10.0.0

4. Nofirman, S.T, M.Sc Anggota Tim Penguji


Digitally signed by Nofirman
DN: C=ID, O=ITPLN, CN=Nofirman,
E=nofirman@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
Location: Jatibening
Date: 2020-09-01 14:50:10
Foxit Reader Version: 10.0.1

Mengetahui:

Kepala Program Studi S1 Teknik Mesin


Digitally signed by Roswati Nurhasanah

Roswati DN: OU=Institut Teknologi PLN, O=Fakultas


Teknologi dan Bisnis Energi, CN=Roswati
Nurhasanah, E=roswati@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document

Nurhasana
Location: your signing location here
Date: 2020-09-06 20:26:21
Foxit Reader Version: 10.0.0

Roswati Nurhasah ST., M.T.

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : Fefi Septi Dama Yanti

Nim : 2016-12-033

Program studi : S1 Teknik Mesin

Judul : Analisis temperatur dan massa gas/udara masuk


terhadap effisiensi energi dan eksergi hrsg di pltgu blok 1 muara karang

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana baik dilingkungan
IT-PLN maupun di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar Pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh
kesdaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika
ternyata ini tidak benar.

Jakarta, 23 Agustus 2020

Fefi Septi Dama Yanti

iii
UACAPAN TERIMKASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

Drs. Prayudi MM, MT

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga


skripsi ini dapat diselesaikan.

Terimakasih yang sama, saya sampaikan

1. Bapak Aris selaku Supervisor


2. Bapak Winarko Selaku mentor lapangan
3. Para staff yang ada di bagian HAR mesin PLTGU Blok 1 Muara

Karang Yang telah mengijinkan melakukan pengumpulan data.

Jakarta, 23 Agustus 2020


Digitally signed by Fefi Septi
Dama Yanti

Fefi DN: C=ID, OU=Mahasiswa,


O=Institut Teknologi PLN,

Dama
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Reason: I am the author of

Yanti
this document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-01 11:33:45
Foxit Reader Version: 9.7.2

Fefi Septi Dama Yanti


2016-12-033

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas academia Institut teknologi PLN, yang bertanda tangan dibawah
ini :

Nama : Fefi Septi Dama Yanti


Nim 201612033
Program studi : S1 Teknik Mesin
Fakultas : Teknologi dan bisnis energi
Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Institut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non exclusive
royalty free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Analisis temperatur dan massa gas/udara masuk terhadap effisiensi


energi dan eksergi hrsg di pltgu blok 1 muara karang

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas


Royalti Non eksklusif ini Instituk Teknologi PLN berhak menyimpan, atau
mengalihkan media/firmatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Jakarta


Pada tanggal: 24 Agustus 2020
Yang menyatakan
Digitally signed by Fefi Septi
Dama Yanti

Fefi DN: C=ID, OU=Mahasiswa,


O=Institut Teknologi PLN,

Dama
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document

Yanti Location: Jakarta


Date: 2020-09-01 11:34:05
Foxit Reader Version: 9.7.2

v
Fefi Septi Dama Yanti

vi
ABSTRAK

Analisis Temperatur dan Massa Gas/Udara Masuk Terhadap Effisiensi


Energi dan Eksergi HRSG di PLTGU Blok 1 Muara Karang

Fefi Septi Dama Yanti


2016-12-033
S1 Teknik Mesin Institut Teknologi PLN

Telpon :081211577039
Email : fefisepti06@gmail.com
Dibawah bimbingan Drs. Prayudi, MM,. MT.

Penelitian ini mengangkat topik mengenai “Analisis Temperatur dan Massa


Gas/Udara Masuk Teerhadap Effisiensi Energi dan Eksergi HRSG di PLGU Blok 1
Muara Karang”. Analisis Effisiensi Energi dan Eksergi merupakan salah satu upaya
untuk meningkatakan performa pada suatu pembangkit khususnya kali ini pada
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Yang mana pada prinsipnya Effisiensi
Energi dan Eksergi menggunakan hukum Termodinamika, untuk meningkatkan
performa pada system pembangkit listrik tidak cukup hanya dengan menggunakan
prinsip Effisiensi Energi saja seperti didasarkan pada Hukum I Termodinamika,
melainkan harus dikombinasi dengan prinsip Effisiensi Eksergi seperti didasarkan pada
Hukum II Termodinamika. Pada system PLTGU tidak selalu berada pada kondisi
energi yang ideal melainkan akan terjadinya penurunan kualitas energi pada
systemnya, dan untuk mengetahui tempat dimana saja penyebab yang menjadikan
kualitas energi turun maka dilakukan Analisis Effisiensi Eksergi dengan melihat system
thermal pada pembangkit yang dipengaruhi oleh entalpi, entropi tekanan, serta
temperature. Pada penelitian ini melakukan suati system analisis Energi dan Eksergi
HRSG dengan membandingkan perbedaan atau variasi Temperatur masuk HRSG, dari
hasil peneletian menunjukkan hasil yang berbanding lurus terhadap variasi
temperature masuk HRSG dengan nilai Effisiensi Energi dan Eksergi yang dihasilkan.
Pada variasi Temperature masuk HRSG 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C berturut- turut
menghasilkan Effesiensi 74,68%, 73,30%, dan 72,45% dan Effisiensi Eksergi
sebesar 43,51%, 41,73%,
40,87%
Kata Kunci : Effisiensi, Energi, Eksergi, PLTGU

vii
ABSTRACT

Analysis of the Temperature and Mass of Gas/Air Intake on Energy Efficiency


and HRSG Exergy at PLTGU Blok 1 Muara Karang

Fefi Septi Dama Yanti


2016-12-033
Bachelor of Mechanical Engineering at Institute of Technology PLN

Phone: 081211577039
E-mail: fefisepti06@gmail.com
Under the tutelage of Drs. Prayudi, MM,. MT.

This research raises a subject of “Analysis of the Temperature and Mass of Gas/Air
Intake on Energy Efficiency and HRSG Exergy at PLTGU Blok 1 Muara Karang".
Energy Efficiency and Exergy Analysis is an approach to improve the performance of a
power plant, especially in Combined Cycle Gas Turbine power plant (PLTGU).
Generally, energy efficiency and exergy refer to the law of Thermodynamics, which
combine the first and the second law of thermodynamics to improve the performance
on power generation system. The first law states an energy efficiency, whereas the
second law explains exergy efficiency. In PLTGU, there is a decrease in the energy
quality system. Therefore, to identify the factors that cause the decrease of energy
quality, an exergy efficiency analysis is conducted by observing the thermal systems in
the power plant which are affected by enthalpy, entropy of pressure and temperature.
In this study, the HRSG energy and exergy analysis system was accomplished by
comparing the difference or variation in the HRSG intake temperature, the results show
a directly proportional outcome to the variation of the HRSG intake temperature with
the energy efficiency and exergy values. In the temperature variations entered HRSG
547.85 ˚C,
545.45 C, 543.45 C respectively resulting in energy efficiency of 74,68%, 73,30%,
72,45% and exergy efficiency of 43,51%, 41,73%, 40,87%.

Keywords: efficiency, energy, exergy, PLTGU

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

ABSTRAK.............................................................................................................vi

ABSTRACT.........................................................................................................vii

DAFTAR ISI........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Permasalahan Penelitian............................................................................3

1.2.1 Identifikasi Masalah..............................................................................3

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah.......................................................................3

1.2.3 Rumusan Masalah................................................................................4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................4

1.3.1 Tujuan Penelitian..................................................................................4

1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN...............................6

2.1 PLTGU Dan Prinsip Kerjanya.....................................................................6

2.1.1 Komponen-Komponen Utama PLTGU................................................6

2.1.2 HRSG Dan Komponennya....................................................................9

2.1.3 Analisis Termodinamika Energi dan Eksergi......................................14

2.2 Tinjauan pustaka.......................................................................................32

2.3 Hipotesis....................................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................36

ix
4.1 Perancangan Penelitian............................................................................36

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data..................................................................37

3.1.2 Teknik Pengolahan Data.....................................................................41

3.1.3 Teknik Perhitungan Data....................................................................42

3.2 Teknik Analisis Data..................................................................................44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................45

4.1 Hasil...........................................................................................................45

4.2 Pembahasan.............................................................................................48

4.3 Implikasi Penelitian................................................................................51

4.3.1 Perhitungan Laju Aliran Gas...............................................................52

4.3.2 Perhitungan Energi.............................................................................54

4.3.3 Perhitungan Eksergi............................................................................57

4.4 Analisi Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi...........70

4.4.1 Analisis persentase pada Sub Komponen HRSG..............................70

4.4.2 Analisis Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi.................................76

4.4.3 Analisis Eksergi Destruksi...................................................................78

4.4.4 Analisis Pengaruh Laju Aliran Massa Gas/Udara Terhadap


Effisiens Energi Dan Eksergi.......................................................................81

4.4.5 Analisis Diagram Fishbone.............................................................81

5.1 Kesimpulan............................................................................................85

5.2 Saran.........................................................................................................86

LAMPIRAN..........................................................................................................89

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Componen Exergetic Losses............................................................24


Tabel 2. 2 Exergy destruction dan exergy efficiency untuk combine cycle power
plant....................................................................................................................24
Tabel 2.3 Refrensi Perhitungan Berbagai Zat....................................................26
Tabel 2.4 Keadaan Standar................................................................................27
Tabel 2.5 Keadaan Campuran...........................................................................27
Tabel 2.6 Standar Molar Chemical Exergy.........................................................30
Tabel 2.7 Fase Gas Campuran..........................................................................30
tabel 3.1 Spesifikasi HRSG Blok 1 PT.PJB UP Muara Karang..........................37
Tabel 4.1 Data skunder Gas Turbine Compressor.............................................45
Tabel 4.2 Data Skunder komponen HRSG........................................................46
Tabel 4.3 Data primer menentukan (h1, h2, h3, h4) Gas Turbine Compressor 48
Tabel 4.4 Data primer menentukan entalpi (h) dan entropy (s) komponen HRSG
..........................................................................................................................49
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Laju Aliran Gas.....................................................53
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Energi Sub Komponen HRSG..............................55
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Efisiensi Energi HRSG..........................................56
Tabel 4.8 kondisi steady state............................................................................57
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Entalpi dan Entropi Pada Kondisi Gas.................59
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Entalpi dan Entropi Pada Lingkungan................61
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Eksergi Kimia Campuran....................................62
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Eksergi Flue Gas HRSG.....................................63
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Eksergi Sub Komponen HRSG...........................64

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap...............................................6


Gambar 2. 2 kongfigurasi Blok 1 PLTGU (GT+ST) single shaft + 1 HRSG
(horizontal) (single shaft combine cycle)..............................................................9
Gambar 2. 3 Siklus HRSG PLTGU Blok 1 Muara Karang...................................9
Gambar 2. 4 Siklus HRSG PLTGU Pada CR Blok 1 Muara Karang..................11
Gambar 2. 5 Susunan elemen-elemen pemanas HRSG...................................12
Gambar 2. 6 Sistem HRSG (Heat Recovery Steam Generator)........................15
Gambar 2. 7 Control volume konservasi massa dan energi..............................17
G ambar 2. 8 T-S diagram perubahan entropi..................................................20
Gambar 2. 10 Ilustrasi pernyataan Kelvin-Plank................................................20
Gambar 4. 1 Diagram Alir Heat Recovery Steam Generator.............................45
Gambar 4. 2 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi HP
Economizer Variasi Temperature Masuk HRSG................................................70
Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi HP
Evaporator Variasi Temperature Masuk HRSG.................................................71
Gambar 4. 4 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi HP
Superheater 1 Variasi Temperature Masuk HRSG............................................72
Gambar 4. 5 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi HP
Superheater 2 Variasi Temperature Masuk HRSG............................................73
Gambar 4. 6 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi LP
Economizer Variasi Temperature Masuk HRSG................................................74
Gambar 4. 7 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi LP
Evaporator Variasi Temperature Masuk HRSG.................................................75
Gambar 4. 8 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi LP
Evaporator Variasi Temperature Masuk HRSG.................................................76
Gambar 4. 9 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi...........77
Gambar 4. 10 Perbandingan Effisiensi Eksergi dan Eksergi Destruksi.............79
Gambar 4.11 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 547,85˚.................80
Gambar 4.12 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 545,45˚C...............80
Gambar 4.13 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 543,45˚C...............80
xii
Gambar 4. 14 Perbandingan Effisiensi Energi dan Eksergi Terhadap Laju Aliran
Massa Gas..........................................................................................................81

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 1 Lembar Bimbingan Skripsi...........................................................90


Lampiran 1 2 Data Performa Monitoring HRSG 1.2 Blok 1 Muara Karang........92
Lampiran 1 3 Data Komposisi Gas.....................................................................95
Lampiran 1 4 Tabel Gas Ideal............................................................................96

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman globalisasi sepeti ini listrik menjadi salah satu kebutuhan utama
dan kebutuhan paling penting bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini,
dimana listrik sudah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan dunia semua
yang dibutuhkan oleh manusia semua bergantung pada keadaan listrik baik
kebutuhan pribadi, kebutuhan umum, bahkan sampai perusahaan-perusahaan
dari kalangan kecil sampai kalangan besar semua bergantung pada
keberadaan listrik. Maka dari itu keberadaan pembangkitan listrik pada saat ini
menjadi tulang punggung penggerak roda perekonomian yang harus tetap
terjaga, oleh karena itulah pembangkit listrik sangat berperan penting harus
terus beroprasi dan dijalankan sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan
manusia. (Indonesia, 1985)
Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali pusat pembangkitan tenaga
listrik yang tersebar diseluruh Indonesia dari ujung Sumatra sampai ujung
Papua dengan berbagai macam metode pembangkitan seperti PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan
ada juga beberapa daerah di Indonesia sudah mendirikan pembangkitan listrik
yang ramah lingkungan seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTB
(Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya). Dan pada saat ini di Indonesia sendiri sudah banyak penelitian untuk
perkembangan pembangkit tenaga listrik seperti hal-Nya di IT-PLN sendiri yang
mengembangkan tentang Listrik Kerakyatan.(Tena et al., n.d.)
Dikarenakan sangat pentingnya sektor perekonomian ini maka diperlukan
suatu perawatan atau maintenance yang handal untuk mendukung kinerja dari
mesin-mesin pembangkit tersebut agar dapat bekerja secara optimal, efektik,
serta efisien untuk menghasilkan energi listrik agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia terhadap konsumsi listrik. Mulai dari kebersihan instalasi-instalasi
pembangkit listrik, pengecekan secara berkala pada kondisi peralatan, serta

1
proses pergantian total dengan mengganti komponen- komponen penting pada
waktunya atau yang disebut overhaul. Untuk hal ini akan lebih terfokuskan
kepada salah satu pembangkit, dimana pembangkit yang akan dibahas yaitu
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap). Dimana PLTGU itu merupakan
gabungan antara PLTG dan PLTU, dimana panas dari gas buang PLTG
dimanfaatkan untuk memanaskan uap yang digunakan sebagai fluida kerja
PLTU, dan bagian yang digunakanuntuk menghasilkan uap tersebut adalah
HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi
peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas dari hasil pembakaran
bahan bakar dan udara menjadi energi listrik yang bermanfaat, pada dasarnya
system PLTGU ini memanfaatkan gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada
PLTG dan kemudian akan menggerakkam turbin serta generator yang akan
berubah menjadi energi listrik, sama halnya dengan PLTU bahan bakar dari
PLTG bisa dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan uap yang akan
digunakan untuk menggerakkan turbin serta generatornya sehingga dapat
menghasilkan listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. (Sri Afni
Ramadhan, 2010)
Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) ini salah satunya
berada di Muara Karang, dimana PLTGU ini merupakan salah satu pembangkit
listrik di Indonesia yang dibawah naungan PT.PLN (Persero) yang di oprasikan
oleh PT. Pembangkitan Jawa-Bali yang terdiri dari 3 blok dengan kongfigurasi
3-3-1 pada blok 1 PLTGU Muara Karang yang terdiri dari 3 turbin gas, 3 HRSG
dan 1 turbin uap, selain itu pada blok 2 PLTGU Muara Karang dengan
kongfigurasi 2-2-3 yang terdiri dari 2 turbin gas, 2 HRSG dan 3 turbin uap, serta
blok 3 yang masih dalam proses pembangunan dimana pembangkit yang
dibangun pada blok 3 adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
yang direncanakan untuk berkapasitas sekira 600 MW. (Kumalaningrum, 2019)
Pada kasus ini permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan pembangkit
listrik tenaga gas uap temperature merupakan hal utama yang diperhatikan,
untuk hal ini karena temperature akan mempengaruhi kinerja dari suatu
pembangkit tersebut terutama pada angka efisiensi dari suatu pembangkit
tersebut. Selain temperature laju aliran massa udara dan gas masuk juga akan
mempengaruhi kinerja pembangkit karena dari berapa besar angka laju aliran
2
massa udara dan gas masuk akan mempengaruhi seberapa efisiennya
pembangkit tersebut. Maka dari itu sudah banyak berbagai cara yang dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi dari Pembangkit Liatrik Tenaga Gas Uap, Salah
satunya dengan melakukan analisis energi dan eksergi, adapun eksergi sendiri
merupakan kualitas energi yang memiliki kualitas dan kuantitas sedangkan
untuk energi hanya melihat dari sisi kuantitasnya saja. Untuk melakukan
analisis energi yaitu dengan berlandaskan pada hukum Termodinamika I.
(Amiral, n.d.)
Materi penelitian yang penulis angkat mengenai pengaruh temperature dan
massa uap masuk terhadap energi dan eksergi nya, sesuai dengan latar
belakang yang diangkat oleh penulis maka penulis mengangkat pembahasan
tersebut dimana dilihat dari sisi perbandingan angka effisiensi energi dan
eksergi yang dihasilkan dari HRSG pada PLTGU Blok 1 Muara Karang.
Sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan hal-hal yang akan
diamati dan dibahas sebagai materi skripsi nanti.

1.2 Permasalahan
Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Apakah perbedaan atau variasi temperature masuk HRSG


mempengaruhi Effisiensi yang dihasilkan HRSG ?
2. Apakah variasi temperature masuk HRSG akan mempengaruhi
Effisiensi energi dan eksergi pada setiap komponen HRSG ?
3. Apakah laju aliran massa udara/gas mempengaruhi effisiensi energi
dan eksergi HRSG ?

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Pada penelitian ini, ditinjau dari latar belakang serta pembahasan


yang diangkat dalam penelitian adapun Batasan masalah yang
ditentukan, dalah :
1. Hanya membahas pengaruh temperature masuk HRSG dan laju

3
aliran massa udara/gas terhadap nilai efisiensi energi dan
eksergi.

4
2. Hanya menghitung efisiensi energi dan eksergi secara
keseluruhan.
3. Hanya menghitung nilai energi dan eksergi pada komponen
utama HRSG yaitu Ekonomiser, Evaporator, dan Superheater.
4. Hanya membahas siklus dan prinsip kerja HRSG unit 2 Blok 1
PLTGU Muara Karang.

1.2.3 Rumusan Masalah

1. Apakah temperature masuk HRSG dapat meningkatkan effisiensi


energi HRSG ?
2. Apakah temperature masuk HRSG dapat meningkatkan effisiensi
eksergi HRSG ?
3. Apakah laju aliran udara/gas dapat meningkatkan effisiensi
energi HRSG ?
4. Apakah laju aliran massa udara/gas dapat meningkatkan
effisiensi eksergi HRSG ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Ditinjau dari latar belakang dan rumusan masalah penelitian maka


temperatur manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui pengaruh temperature masuk HRSG terhadap


effisiensi energi dan efisiensi eksergi.
2. Dapat mengetahui pengaruh laju aliran massa udara/gas terhadap
effisiensi energi dan efisiensi eksergi HRSG.
3. Dapat mengetahui perbandingan nilai efisiensi energi dan nilai efisiensi
eksergi dengan varias temperature masuk HRSG.
4. Dapat mengetahui perbandingan nilai efisiensi energi dan nilai efisiensi
eksergi terhadap laju aliran massa udara/gas.

1.3.2 Manfaat Penelitian

5
Ditinjau dari latar belakang dan rumusan masalah penelitian maka dapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat secara peraktis
Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program studi
S1 Teknik Mesin di Institute Teknologi-PLN. Serta dapat diharapkan
hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
refrensi penelitian dalam lingkup energi dan eksergi pada HRSG.
2. Manfaat secara teoritis
Diharapkan penelitian ini menjadi Gudang ilmu dibidang
pembangkitan terutama pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
(PLTGU)

6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 PLTGU Dan Prinsip Kerjanya

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap selain memiliki banyak alat


bantu yang digunakan yang pastinya juga memiliki alat utama maka dari
itu pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap ini memiliki alat utama yaitu
sebagai berikut : (Rakhman, 2013)

Gambar 2. 1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap

Sumber : (Manual Book, n.d.)

2.1.1 Komponen-Komponen Utama PLTGU

Pada proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap memiliki


perbedaaan dari pembangkit-pembangkit lain karena pada pembangkit
ini dapat memproses gas saja (PLTG) atau dapat juga combine sehingga
menjadi pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU), dengan cara ini
menjadikan pembangkit ini lebih efisien. Pembangkit listrik ini biasanya
dijadikan penopang ketika kebutuhan listrik meningkat atau beban
sedang

7
mengalami beban puncak. Pada PLTGU ini dapat dibangkitkan dengan
cepat bahkan dalam waktu 15 menit sudah online.

Adapun komponen-komponen utama yang ada pada PLTGU adalah


sebagai berikut :

a. Cranking motor

Cranking motor merupakan motor yang digunakan sebagai alat


penggerak utama sebelum adanya tenaga penggerak yang dihasilkan
oleh turbin untuk menggerakkan generator ataupun kompresor, motor
cranking ini dioprasikan dengan mendapatkan suplai listrik dari jaringan
tegangan tinggi 150 KV / 500 KV Jawa-Bali.

b. Air filter

Air filter adalah alat yang digunakan untuk menyaring udara yang
akan masuk kedalam kompresor, supaya udara yang masuk tersebut
sudah dalam keadaan bersih tidak ada kotoran yang ikut masuk..

c. Compressor

Compressor ini yang digunakan untuk penghisap udara luar yang


sebelumnya melewati air filter terlebih dahulu, dimana compressor akan
menghisap udara atmosfer dengan tujuan untuk meningkatkan tekanan
sampai bahkan bekali-kali lipat sekitar delpan kali lipat dari tekanan
semula. Udara dari luar tersebut yang sudah di hisap oleh compressor
akan diubah menjadi udara atomizing yang mana udara tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu sebagian kecil udara tersebut digunakan untuk
pembakaran dan selebihnya digunakan untuk pendingin turbin.

d. Combustion chamber

Combustion chamber yang berarti ruang bakar, ruang bakar


berfungsi sebagai tempat pembakaran bahan bakar (solar/gas alam) dan
udara atomizing. Gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran di
combustion chamber digunakan sebagai penggerak pada turbin gas.

8
e. Selector valve
Selector valve digunakan sebagai pengatur gas hasil buangan
dari turbin dimana gas hasil buangan tersebut akan langsung dibuang ke
udara atau akan dialirkan ke HRSG untuk dijadikan pemanas uap pada
HRSG.
f. Gas turbin

Turbin gas atau gas turbin adalah alat yang berputar dengan
mengandalkan energi gas panas yang telah dihasilkan dari combustion
chamber. Dimana turbin gas yang berputar ini akan dimanfaatkan untuk
membantu generator untuk menghasilkan energi listrik.

g. GTG

GTG adalah alat yang digunakan untuk membangkitkan listrik


atau proses berubahnya energi gerak menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan putaran yang dihasilkan dari turbin gas.

h. Steam turbin
Steam turbin merupakan turbin yang bekerja atau berputar
dengan memanfaatkan uap yang hasilkan dari pemanasan pada
HRSG/Boiler.
i. STG

STG adalah alat yang digunakan untuk membangkitkan listrik atau


proses berubahnya energi gerak menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan putaran yang dihasilkan dari turbin uap.

j. HRSG

9
Gambar 2. 2 kongfigurasi Blok 1 PLTGU (GT+ST) single shaft + 1 HRSG
(horizontal) (single shaft combine cycle)

Sumber : (Manual Book, n.d.)

Heat Recovery Steam Generator adalah alat yang digunakan


untuk pemanas air yang akan diubah menjadi uap, dimana uap yang
dihasilkan itu akan dialirkan ke turbin untuk menggerakkan turbin
tersebut.

2.1.2 HRSG Dan Komponennya

Gambar 2. 3 Siklus HRSG PLTGU Blok 1 Muara Karang


sumber : (Manual Book, n.d.)

HRSG merupakan salah satu alat utama pada Pembangkit


Listrik Tenaga Gas Uap yang menghubungkan antara Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (Siklus Brayton) dan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (Siklus Rankine), dimana HRSG ini berfungsi
sebagai alat pemanas air sampai air tersebut berubah menjadi
uap prinsip kerja dari HRSG ini sendiri mengandalkan gas panas
keluaran dari turbin gas sehingga air yang dipanaskan tersebut
dapat berubah menjadi uap yang memiliki temperature dan
tekanan yang seduai dengan kebutuhan pada pembangkit
1
tersebut. Dilihat dari sumber

1
panasnya HRSG dua yaitu unfired dan fired, HRSG unfired
merupakan HRSG yang sumber panasnya bersumber pada gas
buang (exhaust gas) dari turbin gas. Sedangkan HRSG fired
adalah HRSG yang dilengkapi dengan burner atau peralatan
pembakaran bahan bakar sehingga sumber panasnya dihasilkan
dari dua sumber yaitu dari gas buang dari gas turbin dan hasil
pembakaran pada burner tersebut, akan tetapi pada umumnya
HRSG pada PLTGU tidak menggunakan HRSG fired karena
disesuaikan pada tujuan utama nya dimana untuk memanfaatkan
panas gas buang dari PLTG yang memiliki temperatur yang masih
tinggi untuk menghasilkan uap agar bisa digunakan untuk
memutar turbin uap, dengan cara seperti makan akan dapat
meningkatkan efisiensi thermal yang cukup besar. (Afrianto et al.,
2015)
Dalam oprasi modern peralatan perpindahan panas Heat
Recovery Steam Generator (HRSG), suhu gas keluar menentukan
jumlah energi yang diekstraksi dari dari aliran gas buang turbin
gas. Oleh karena itu, upaya sering dilakukan untuk menurunkan
suhu cerobong sebanyak mungkin dengan mempertimbangkan
efektifitas. Yang mana setiap komponen melakukan tudasnya
tertentu, dan bagian yang dipilih biasanya ditentukan oleh kondisi
uap yang diperlukan untuk penggunaan proses atau pembangkit
listrik. (Adumene & Lebele-Alawa, 2015)

1
Gambar 2. 4 Siklus HRSG PLTGU Pada CR Blok 1 Muara
Karang

a. Prinsip Kerja

Gas buang pada turbin gas yang tempraturnya masih cukup


tinggi sekitar 5500C akan dimanfaatkan dengan cara dimasukkan
kedalam HRSG yang digunakan untuk memanaskan air yang
berada didalam pipa-pipa pemanas, kemuadian gas yang telah
dimanfaatkan panasnya didalam HRSG akan dibuang ke atmosfer
dengan suhu yang sudah rendah sekira 130 0C. Air yang didalam
pipa-pipa pemanas tersebut berasal dari drum sebagian air
tersebut sudah berubah menjadi uap setelah melewati proses
pemansan tersebut, dan didalam drum, uap tersebut akan
dipisakan kembali dari sisa air dengan menggunakan separator.

1
Gambar 2. 5 Susunan elemen-elemen pemanas HRSG
Sumber : (Manual Book, n.d.)

Agar dapat memproduksi uap dalam jumlah yang banyak


dalam waktu yang relative cepat, maka perpindahan panasnya
dilakukan dengan aliran berlawanan atau biasanya disebut
dengan aliran cross flow, dan sirkulasi airnya juga harus cepat.

b. Komponen-Komponen Utama HRSG


Heat Recovery Steam Generator terdiri dari beberapa
elemen pipa pemanas seperi preheater, economizer, evaporator
dan superheater. Dimana untuk fluida (air) berada didalam pipa-p
ipa pemanas tersebut sedangkan gas pemanasnya berada diluar
pipa-pipa tersebut. Pipa pemanas pada HRSG tersusun atas
tingkatan dari yang memiliki temperature yang paling tinggi
sampai temperature yang rendah biasanya tersusun dari arah
bawah

1
kearah atas, peerforma dari HRSG ini sendiri sangat dipengaruhi
oleh pipa pemanas tersebut untuk merubah air menjadi uap.

Adapun komponen dari HRSG tersebut adalah :


a. Preheater
Preheater adalah alat penukar kalor yang biasanya
digunakan untuk mendapatkan energi panas tambahan dari
gas buang, biasanya preheater diletakkan pada bagian paling
atas dari HRSG untuk menyerap energi panas yang terendah
dari gas buang tersebut.
Preaheater dijadikan pemanas awal pada kondensat
sebelum memasuki dearator untuk mengurangi jumlah uap
yang dibutuhkan untuk proses dearasi. Untuk preheater ini
sendiri biasanya memiliki temperatur lebih rendah dari
temperature titik didih, modul dari preheater ini sendiri terdiri
dari pipa-pipa bersirip.
b. Economizer
Economizer ini merupakan alat pemanas air ketel utama
sebelum masuk kedalam evaporator.
c. Evaporator
Evaporator merupakan alat pemanas kedua setelah
ekonomiser, dimana air yang telah dipanaskan dari
ekonomiser akan dilanjutkan ke evaporator, pada evaporator
ini air yang dipanaskan sudah mulai berubah fase menjadi
fase uap jenuh, evaporator inipun terletak diantara ekonomiser
dan superheate. Campuran air dan uap setelah dari
evaporator akan dilanjutkan untuk masuk kedalam drum uap
melalui pipa-pipa yang disebut riser. Drum uap sendiri
merupakan bejana tekan silindris yang terletak dibagian atas
HRSG. Dibagian dalam drum terdapat piranti mekanis seperti
cyclone dan screen pemisah antara campuran air dan uap,
kemudian uap akan meninggalkan drum melalui pipa yang
menuju ke superheater, uap yang masuk ke
1
superheater merupakan uap kering karena apabila uap basah
yang masuk ke superheater makan kandungan prikulat padat
yang terlarut dalam uap akan mengendap pada tube
superheater yang dapat mengakibatkan temperature logam
tube akan naik bahkan sampai dapat mengakibatkan
kegagalan tube, sedangkan air akan disirkulasikan kembali
melalui pipa- pipa down corner agar dapat dimasukkan
kembali kedalam evaporator.
d. Superheater
Superheater merupakan pipa pemanas uap lanjut, dimana
superheater ini dijadikan alat penukar kalor yang terakhir pada
HRSG. Superheater ini dapat terdiri dari satu atau lebih modul
penukar kalor, pada modul superheater yang banyak biasanya
terdapat control temperature uap dianta modul-modulnya yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya kelebihan temperature
logam pada bagian akhir modul dan untuk memastikan bahwa
tidak ada air yang masuk kedalam turbin uap.

2.1.3 Analisis Termodinamika Energi dan Eksergi

Termodinamika dapat didefinisikan sebagai ilmu dasar


mengenai energi, dan energi sendiri dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk melakukan suatu perubahan.

1
Gambar 2. 6 Sistem HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
(Rakhman, 2013)

ΔE = Ein - Eout....................................................................................................................(2.1)

Adapun bentuk persamaan umum eksergi atau disebut


juga dengan energi yang tersedia (available energy) pada sushu
H dan suhu lingkungan T0 (Ahern, 1980) adalah :

ExH = Q – T0 Δs.........................................................................(2.2)

Kesetimbangan Energi (heat balance)


Kesetimbangan energi merupakan prinsip kerja atau hukum
kekekalan energi, yang dimana energi tidak bisa diciptakan atau
dimusnahkan. Selanjutnya, kesetimbangan energi berhubungan
dengan kesetimbangan massa, jadi proses perhitungan
kesetimbangan energi yang dipakai mirip dengan kesetimbangan
massa.

1
Gambar 2. 7 Kesetimbangan Energi

Rumus Kesetimbangan Energi :


Q = ṁ cp(To − Ti).........................................................................(2.3
(Yunus A. Cengel, 2018)

1. Hukum termodinamika pertama

𝑑𝑚
𝑑𝑡 = 𝛴 𝑖 ṁ − 𝛴 𝑒 ṁ......................................................(2.4)

 Keadaan steady
Maka dapat disimpulkan bahwa 𝑑𝑚𝑐𝑣
=0 dan pada
𝑑𝑡

persamaan sebelumnya dapat disederhanakan sebagai berikut


:

0 = Σ i ṁ - Σ e ṁ..................................................................(2.4)

Persamaan yang didasarkan pada energi kekekalan energi


adalah sebagai berikut :

ṁg = ṁbb + ṁud................................................................................ (2.5)

1
ṁ𝑏𝑏 V 𝑆𝐺 𝜌
= 𝑏𝑏 3600
𝑏𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎....................................................................................................................
(2.6)
𝐴
ṁ = 𝑥 ṁ .............................................................. (2.7)
𝑢𝑑 𝑏𝑏
𝐹
𝑊𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
= [1 +𝐴] (ℎ − ℎ ) 𝐴 (ℎ −
ℎ ) ...... (2.8)
ƞ𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 ṁ𝑏𝑏 3 4 − [ ]ṁ 𝑏𝑏 2 1
𝐹 𝐹

Selain itu dapat juga menggunakan rumus berikut untuk


menentukan massa laju aliran udara (Budiono,7) :

ṁ𝑢𝑑 𝑄𝑖𝑛 −(ṁ𝑏𝑏 𝑥 ℎ3 ) ......................................................................


= ℎ3−ℎ2 (2.9)

Gambar 2.7
Gambar 2. 8 Control volume konservasi massa dan energi
Sumber : (Priambodo & Purwanto, n.d.)

Untuk aliran satu dimensi seperti pada gambar 2. (diatas)


persamaan konversi energinya adalah :

𝑣𝑡 2 𝑣𝑒 2
𝑑𝐸𝑐𝑣
= 𝑄 − Ẇ + ṁ𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖) − ṁ𝑒 (𝑢𝑒 + + 𝑔𝑧𝑒
𝑑𝑡 2 2

...................................................................................... (2.9)

Ecv : symbol dari system di dalam control volume pada waktu t


(sebelum terjadi perubahan).
Ẇ : kerja keluaran dari control volume
Ẇcv : kerja yang dihasilkan oleh control volume itu sendiri
1
Pmv : kerja yang dihasilkan pada system aliran massa masuk
yang digunakan untuk mendorong massa ke dalam ataupun
keluar dari system
sehingga menjadi persamaan sebagai berikut :

W = Wcv + pmv...................................................................(2.10)

Maka persamaannya menjadi : pi vi


𝑣𝑡 2
𝑑𝐸𝑐𝑣
= 𝑄 − Ẇcv + ṁ𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 + 𝑝𝑖 𝑣𝑖) − ṁ𝑒 (𝑢𝑒 +
𝑑𝑡 2
𝑣𝑒 2
+ 𝑔𝑧𝑒 + 𝑝𝑒 𝑣𝑒) ............................................................ (2.11)
2

Sedangkan pada kindisi steady dengan kondisi control


volume tidak berubah terhadap waktu sehinnga 𝑑𝑚𝑐𝑣
=0
𝑑𝑡

apabila dengan analisis konservasi massa pada keadaan


steady maka ṁi = ṁe, maka persamaan tersebut menjadi (Sarkar
& Bhattacharyya, 2012):

𝑣𝑡 2 𝑣𝑒 2
0 = 𝑄 − Ẇcv + ṁ𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 + 𝑝𝑖 𝑣𝑖) − ṁ𝑒 (𝑢𝑒 + +
2 2

𝑔𝑧𝑒 + 𝑝𝑒 𝑣𝑒) .................................................................... (2.12)

Secara matematis ΔQ dapat dirumuskan menjadi


ΔQ = ṁcn (Te – Ti).............................................................(2.13)
Ket :
Q : kalor (J)
Cn : kalor spesifik (tergantung pada proses yang berlangsung)
ṁ : laju aliran massa (kg/s)
T : temperature (C)
Ẇcv : kerja (+) yang dilakukan oleh system (-) yang diterima oleh
system. (J)
Qnet,in - Wnet,out = ΔEsystem atau Q – W = ΔE........................(2.14)
We,in – Qout = ΔH = ṁ (h2 – h1)............................................(2.15)

2
a. Enthalpi
Jumlah U + Pv dan u + pv sering muncul bersama-
sama pada termodinamika. Oleh karena itu hal ini diberi
nama enthalpi dengan lambing H dan h, dimana h=enthalpi
spesifik = H. (Priyoatmojo & Margana, 2016)
𝑚

H = U + pV....................................................................(2.16)
h = u + pv......................................................................(2.17)
𝜕𝑢
𝐶v = ( ) 𝑣 .................................................................. (2.18)
𝜕𝑇

𝜕𝑢
𝐶p = ( ) 𝑝 ................................................................. (2.19)
𝜕𝑇

Kedua persamaan diatas memiliki hubungan yaitu :

Cp - Cv = R, R (konstanta dari gas)...............................(2.20)

Keterangan :

Cp : kalor spesifik pada tekanan tetap

Cv : kalor spesifik pada volume tetap

Untuk gas ideal memilki persamaan sebagai berikut :

du = Cv dT......................................................................(2.21)

du = Cp dT......................................................................(2.22)

Dan apabila untuk kalor spesifik tetap dan yang


mempunyai perubahan temperature sedikit maka akan
memiliki persamaan sebagai berikut (Setyoko, 2006):

ΔU = cv ΔT.....................................................................(2.23)

Δh = cp ΔT......................................................................(2.24)

2
b. Entropi

Gambar 2. 9 T-S diagram perubahan entropi


Sumber :(Priambodo & Purwanto, n.d.)

𝝏Q = TdS.......................................................................(2.25)

2. Hukum kedua termodinamika


a. Pernyataan Clausius
Sesuatu yang tidak mungkin pada suatu system untuk
beroprasi pada sebuah keadaan yang menghasilkan
perpindahan energy panas dari daerah yang dingin kedaerah
yang panas tanpa ada energi lain.
b. Pernyataan Kelvin-Planck

Gambar 2. 8 Ilustrasi pernyataan Kelvin-Plank


Sumber : (Priambodo & Purwanto, n.d.)
Dengan adanya hubungan entropi, maka perubahan entrop
setelah proses S2 dan sebelum proses S1 didasari oleh hukum
termodinamika kedua adalah :
2

Jika S2 – S1 > 0 maka proses adalah irreversible (actual)

Jika S2 – S1 = 0 maka proses adalah reversible (ideal)

Jika S2 – S1 < 0 maka proses impossible atau tidak ada.

1. Analisis eksteretik (model penghancuran eksergi)


Analisis hukum kedua didasarkan pada konsep eksergi.
Perbedaan ketersediaan aliran yang sama pada kondisi terbatas
(suhu dan tekanan sekitar) disebut aliran eksergi (e) :

e = (h – h0) – T0(s – s0)...................................................................(2.27)


dan
𝑇
s – s0 = Cp ln
𝑇0 – R ln 𝑃 ............................................................. (2.28)
𝑃0

Persamaan keseimbangan eksergi untuk kondisi steady dan


system aliran steady dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Ėw = ∑𝑛 (ĖQ)i + ∑𝑖𝑛 ṁ𝑒 + ∑𝑜𝑢𝑡 ṁ𝑒 +ĖD ...............................................................(2.29)


𝑖=1

Untuk aliran tunggal :

ĖW = ĖQ + ṁiei - ṁ0e0 – ĖD.......................................................................................................(2.30)

Dimana ĖD adalah tingkat irreversibilitas. Setiap komponen system


memiliki irreversibilitasnya sendiri. Tingkat irreversibilitas di setiap
komponen diperoleh dengan menerapkan model pemusnahan eksergi
dan mungkin muncul dalam bentuk persamaan berikut :

ĖD,C = Ė1 - Ė2 + ẆC.............................................................................................................(2.31)
ĖD,CC = Ė2 + Ė10 – Ė3........................................................................................................(2.32)
ĖD,t = Ė3 – Ė4 + Ẇt.................................................................................................................(2.33)
ĖD,HRSG = (Ė4 + Ė6 + Ėl ) - (Ė5 + Ė7 + Ėk ).........................................(2.34)
ĖD,Chiller = (Ėk + Ėm + Ėo+ Ėq ) – (Ėl + Ėn + Ėp+ Ėr)...........................(2.35)
𝑛 𝑖=1
ĖD,tot =
∑ 2
ĖD , 𝑖 = Ė10 + Ė1 – (Ė7+ Ė6 ) –Ẇnet
(Ėr – Ėq)..............................................................

2
Untuk menentukan rffisiensi energi setiap sub komponen pada
HRSG :
𝑄 = ṁ(ℎ𝑜𝑢𝑡 − ℎ𝑖𝑛 ) .............................................................................(2.37)

2. Efisiensi hukum kedua


Efisiensi hukum kedua atau efisiensi eksergetik didefinikan
sebagai rasio exergy produk yang diperoleh untuk bahan bakar
eksergi yang dipasok ke system:
........................................................................................................
Ƞ = Ė𝑝 (2.38)
Ė𝑓

Dan
Ėf = Ėp + ĖD...............................................................................................................................(2.39)

Dan

ĖF = Ė1 + Ė6 + Ė10...............................................................................................................(2.41)

3. Analsis Energi dan eksergi


ṁgCg (Tg,in – Tg,out) = ṁw (hw,out – hw,in)..........................................(2.42)

Harus disebutkan bahwa gas buang untuk HRSG adalah udara


panas. Oleh karena itu panas spesifik pada tekanan konstan, C g
variable terkait suhu sebagai berikut :
(Kaushik et al., 2011)
3.8371 9.4537 5.49031 7.9298
Cg(T) = 1.04841 - 𝑇+ 𝑇"2 - 𝑇"3 + 𝑇"4 .. (2.43)
10"4 10"7 10"10 10"14

a. Anlisis energi
Untuk menghitung nilai kalor pada superheater dapat
menggunakan persamaan berikut :

Qsh = ṁs (hsh – hs) = ṁg X Cpg X (Tg1 – Tg2) X h1f..........................................(2.44)

Dimana :

2
h1f : merupakan factor kehilangan panas umumnya angkanya berkisar
antara 0.98-0,99.
Tpp dan Tap : merupakan dasar untuk analisis thermal HRSG
Untuk suhu yang dipancarkan atau suhu yang keluar dari
evaporator juga dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Tg3 = Ts + Tpp............................................................................................................................(2.45)

Sedangkan untuk suhu uap jenuhnya dilambangkan dengan T s,


maka suhu air yang masuk pada evaporator dapat dihitung :

Tw2 = Ts - Tap............................................................................................................................(2.46)

Untuk menghitung massa fluida laju aliran uap pembangkit :

ṁ𝑔 (𝐶𝑝𝑔1 𝑇𝑔1−𝐶𝑝𝑔3 𝑇𝑔3)𝑋 ℎ1𝑓....................................................................


ṁs = (ℎ𝑠𝑠−ℎ𝑤2) (2.47)

Suhu gas yang keluar dari superheater juga dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan keseimbangan energi (Kumar, 2017):

𝐶𝑝𝑔1 𝑇𝑔1 ṁ𝑠 (ℎ𝑠𝑠−ℎ𝑠)


Tg2 = - ..................................................... (2.48)
𝐶𝑝𝑔2 ṁ𝑔 𝐶𝑝𝑔2 𝑋ℎ1𝑓

Keseimbangan energi pada ekonomiser dapat digunakan untuk


menghitung suhu gas panas buang yang keluar dari HRSG.

Qav = mg X Cpg X (Tg1 – Tg4) X h1f..............................................................................(2.49)

Dimana Tg4 merupakan suhu gas buang HRSG , untuk gas panas
yang meninggalkan HRSG juga dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :

2
𝐶𝑝𝑔3 𝑇𝑔3 ṁ𝑠 (ℎ𝑤2−ℎ𝑤1).........................................................................
Tg4 = 𝐶𝑝𝑔4 - ṁ𝑔 𝐶𝑝𝑔4 𝑋 ℎ1𝑓 (2.50)
Dimana suhu tinggi yang diperoleh dari HRSG akan disalurkan ke
turbin uap, dimana pada proses ini menunjukkan keseimbangan
energi sebagai berikut :

Wst = ms (h6 – h7)............................................................................(2.51)

Peningkatan tekanan pada ekonomiser dapat dihitung dengan


persamaan berikut :
Wp = mw X vf9 (psh – pc)...................................................................(2.52)

Tabel 2. 1 Componen Exergetic Losses

Components Exergetic loss (Irreversibility)


GT IGT = e32 + e33 – wGT
HRSG IHRSG = (eHRSG in - eHRSG out) +Σ
(ewater in – ewater out)
HRSG (exhaust) Iex = eex
ST IST = T0 Σ m(sout – sin)

Tabel 2. 2 Exergy destruction dan exergy efficiency untuk combine


cycle power plant

Components Exergi destruction Exergy efficiency


HRSG ĖHRSG = Σi Ė – Σ0 Ė Ė10+Ė6−Ė1
ȠHRSG = Ė11−Ė18
Ẇ𝑆𝑇
ST ĖD,ST = Σi Ė – Σ0 Ė - Ẇ ȠST =
Ė𝑖−Ė𝑜
Ẇ𝐺𝑇
GT ĖD,GT = ĖC – ĖD + ẆGT ȠGT =
Ė𝐶−Ė𝐷

b. Analisis eksergi

𝑛
∑𝑖=1 𝑚𝑖 − 𝑚𝑜 = ........................................................................ (2.53)
0

2
Q
∑𝑛– Wcv = 2
1 2 ∑𝑛
1
.. (2.54)
0=1 𝑚0 (ℎ0 + 2 + 𝑔𝑧0 ) − 𝑖=1 𝑚𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 )
𝑉0 𝑉𝑖 2

ΣExheat – ΣExwork + ΣExi – ΣExo = ΣExdest...........................................................(2.55)

Dimana :
Q : laju perpindahan panas masuk
W : daya keluar
m : laju aliran massa dari fluida,
h : enthalpi
ΣExdest : laju eksergi destruction atau yang biasa disebut dengan
losses, ΣExheat : net eksergi yang dipindahkan oleh panas pada
tempratur T yang diberikan oleh :
𝑇0
ΣExheat = Σ (1- )Q.........................................................................(2.56)
𝑇

Aliran spesifik eksergi dapat dihitung sebagai berikut :

ε = (h – h0) – T0 (s – s0)..................................................................(2.57)

Dimana :
h : merupakan enthalpi
s : meruapkan entropi,
T : temperature.
Laju ireversibel (kerja yang hilang) I pada proses aliran steady
dalam control volume merupakan selisih antara kerja maksimum
(reversible) dengan kerja aktual yang sebanding dengan eksergi yang
hancur dalam proses aktualnya.(Santoso & Hasan Basri, 2011)

I = Exdest = Wu max – Wu = T0Sgen................................................................................(2.58)

Sedangkan untuk menghitung efisiensi HRSG dan efisiensi


eksergi secara umum dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

2
(Ibrahim et al., 2018):

2
Ƞ = 𝑂𝑢𝑡𝑜𝑢𝑡 𝑥 100%......................................................................................(2.62)
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡

𝐸 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
E= 𝐸 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑥 100% ................................................................... (2.63)

Eksergi merupakan kerja yang diperoleh dari sumber panas, hal ini
dapat diuraikan pada persamaan berikut :

Ėx = ṁ [(h – h0) – T0(s – s0)]..........................................................(2.64)


0
ℎ = 103 [𝐻+ + 𝑎𝑦 + 𝑏 2 − 𝑐𝑦−1 + 𝑑 𝑦3 ]........................................ (2.65)
2𝑦 3

0 𝑐 −2
𝑠 = 103 [𝑆+ + 𝑎 ln 𝑇 + 𝑏𝑦 + 2 𝑦 ]...................................... (2.66)
𝑑 2
2𝑦

Tabel 2.3 Refrensi Perhitungan Berbagai Zat

Substance Formula H+ S+ A B C d

Carbon C(s) -2,101 -6,54 0,109 38,94 -0,146 -17,385


Sulfur S(s) -5,242 -59,014 14,795 24,075 0,071 0
Nitrogen N2(g) -9,982 16,203 30,418 2,544 -0,238 0
Oxygen O2(g) -9,589 36,116 29,154 6,477 -0,184 -1,017
Hydrogen H2(g) -7,823 -22,966 26,882 3,586 0,105 0
Carbon
monoxide CO(g) -120,809 18,937 30,962 2,439 -0,28 0
Carbon
Dioxide CO2(g) -413,886 -87,078 51,128 4,368 -1,469 0
Water H2O(g) -253,871 -11,75 34,376 7,841 -0,423 0
Water H2O(l) -289,932 -67,147 20,355 109,198 2,033 0
Methane CH4(g) -81,242 96,731 11,933 77,647 0,142 -18,414
Sulfur
dioxide SO2(g) -315,422 -43,725 49,936 4,766 -1,046 0
Hydrogen
Sulfide H2S(g) -32,887 1,142 34,911 10,686 -0,448 0
Ammonia NH3(g) -60,244 -29,402 37,321 18,661 -0,649 0

Entropi isentropic dapat dihitung dengan rumus berikut serta dengan


refrensi table berikut (Kumalaningrum, 2019):
3
Tabel 2.4 Keadaan Standar

XN2 XO2 XCO2 XH2O


0,7748 0,2059 0,0003 0,019

𝑥𝑘𝑝..............................................................................................
𝑠 (𝑇, 𝑃 ) = 𝑠𝑜 (𝑇) − 𝑅 ln (2.67)
𝑘 𝑘 𝑘 𝑝𝑟𝑒𝑓

Sedangkan untuk menghitung entalpi dan entropi pada kondisi gas


menggunakan persamaan berikut :

𝑁
ℎ= 𝑘=1 𝑥𝑘ℎ𝑘.......................................................................................... (2.68)
𝑁
𝑠= 𝑘=1 𝑥𝑘𝑠𝑘 ............................................................................. (2.69)

Dengan menggunakan persamaan diatas dapat ditentukan nilai


entalpi dan entropi serta menggunakan refrensi table dibawah ini :

Tabel 2.5 Keadaan Campuran

XN2 XO2 XCO2 XH2O (g) XH2O (i)


0,7507 0,1372 0,0314 0,0297 0,051

Effisiensi eksergi pada system pembangkit dapat diperhitungan


menggunakan :

∑𝑛 Ẇ𝑛................................................................................................
Ƞex = (2.70)
Ė𝑥

∑𝑛 Ẇ𝑛 merupakan daya bersih, dan dapat dihitung dengan persamaan


berikut :

∑𝑛 Ẇ𝑛 = ∑𝑛 Ẇ𝑛 (ℎ𝑛 − ℎ𝑐) .................................................................(2.71)


Sedangkan untuk menghitung effisiensi eksergi HRSG dapat
menggunakan persamaan berikut :

3
Ė𝑋𝑠,𝑜𝑢𝑡−Ė𝑋𝑤,𝑖𝑛
Ƞex,HRSG = Ė𝑋𝑔,𝑖𝑛−Ė𝑋𝑔,𝑜𝑢𝑡 ............................................................ (2.72)

4. Analisis Termodinamika Dari HRSG


Pada pembahasan ini membahas mengenai HRSG dengan tipe
tekanan ganda yang memiliki dua economiser (LP dan HP) dan dua
evaporator (LP dan HP) dimana elemen tersebut digunakan untuk
memproduksi uap LP dan HP yang akan dialirkan ke turbin. Dimana
uap LP berfungsi untuk mengenai chiller penyerapan untuk produksi
dingin sedangkan uap HP digunakan untuk memproduksi uap proses.
Dapat dilihat pada gambar profil suhu HRSG diatas dimana titik
jepit diartikan sebagai pembeda antara suhu gas pada masuknya
evaporator (side economizer) terhadap suhu saturasi. HRSG
tekanan ganda ini terdiri dari dua titik jepit yaitu P.P1 dan P.P2,
selain itu untuk perbedaan suhu antara air menggunakan
ekonomiser (Tw2 dan Tw4) dan suhu saturasi (Ts1 dan Ts2) disebut
titik pendekatan (A.P1 dan A.P2), yang tergantung pada tat letak
tabung ekonomiser.
Air umpan masuk ke HRSG pada suhu atm (Tw1 dan Tw6) akan
dipanaskan sampai Tw2 menggunakan gas buang,dimana Tw2
dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Tw2 = Ts1 – A.P1.........................................................................(2.73)

Dan untuk Tw4 juga dapat dihitung dengan persamaan :

Tw4 = Ts2 – A.P2.........................................................................(2.74)

Serta dapat dilihat dari gambar bahwa Tw3 sama dengan Tw4

Tw3 = Tw4....................................................................................(2.75)

Keterangan :

3
Ts1 dan Ts2 : suhu uap jenuh pada tekanan LP dan HP

3
Oleh karena itu semua sisi air HRSG ditemukan (Tw1, Tw2,
Ts1,Tw3,Tw4 dan Ts2).
Tg4 (Tg1) : Gas buang yang masuk dalam HRSG pada suhu. Tg2
dan Tg4 dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Tg2 = Ts2 +P.P2..........................................................................(2.76)


Tg4 = Ts1 +P.P1..........................................................................(2.77)
Jika dilihat dari keseimbangan panas yang diterapkan oleh HP
evaporator dari HRSG maka laju aliran massa uap proses (ṁ 7) dapat
dihitung sebagai berikut :

ṁgCpg(Tg1 – Tg2) = ṁ7 [h(water, Ts2, X=1) - h(water, Ts2, X=0)] (2.78)

Dimana X merupakan kualitas uap. Untuk perhitungan T g3


keseimbangan panas diterapkan pada Hp ekonomiser dari HRSG
yaitu ;

ṁgCpg(Tg2 – Tg3) = ṁ7 [h(water, Tw4, P=Ps2,HRSG) - [h(water, Tw3, P=Ps2,


HRSG)]............................................................................................(2.79)

Maka dari itu Tg3 juga dihitung, dengan menggunakan


keseimbangan panas pada evaporator LP HRSG, laju aliran massa
uap yang keluar ke chiller penyerapan (ṁk) dapat dihitung :

ṁgCpg(Tg3 – Tg4) = ṁk[h(water, Ts1, X=1) - [h(water, Tw3, X=0)] .. (2.80)

Baik proses steam ataupun steam yang menangani chiller


penyerapan lolos dari LP ekonomiser, jika keseimbangan panas
diterapkan pada ekonomiser LP (Tg5) maka dapat ditemukan juga :

ṁgCpg(Tg4 – Tg5) = (ṁ7+ ṁk) [h(water, Tw2, P=Ps2,HRSG) - [h(water, Tw1,


P=P6)]...........................................................................................(2.81)

3
Oleh karena itu HRSG dapat dihitung secara termodinamis, jumlah
uap proses juga dihitung dengan persamaan berikut :

Qheating = ṁ7 [h(water, Ts2, X=1) - [h(water, Tw1, P=P6)]................(2.82)

Sedangkan untuk menentukan eksergi kimia menggunakan rumus


berikut serta refrensi table berikut:

𝑒𝐶𝐻 = ∑ 𝑥𝑘 𝑒𝐶𝐻 + 𝑅 𝑇𝑂 ∑ 𝑥𝑘 𝑙𝑛𝑥𝑘 ................................................ (2.90) Tabel

2.6 Standar Molar Chemical Exergy


Substansi Formula Model I
Nitrogen N2 (g) 639
Oxygen O2 (g) 3951
Hydrogen H2 (g) 235249
Caebon Dioxide CO2 (g) 14176
Water H2O (g) 8636
Water H2O (i) 45
Methane CH4 (g) 824348

Tabel 2.7 Fase Gas Campuran

XN2 XO2 XCO2 XH2O


0,7748 0,2059 0,0003 0,019

Dan untuk menentukan nilai eksergi setiap aub komponen HRSG


menggunakan rumus berikut :

𝐸 𝑃𝐻 = ṁ [(ℎ − ℎ0 ) − 𝑇0 (𝑠 − 𝑠0 )] ..........................................................(2.91)

𝐸𝐷 = 𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 .......................................................................... (2.92)

Keterangan :
3
𝐸𝐷 = Eksergi yang musnah (kW)

𝐸𝑖𝑛 =Eksergi Fluida masuk (kW)

𝐸𝑜𝑢𝑡 = eksergi fluida keluar (kW)

5. Idealisasi pada keadaan steady

Adapun karakteristik pada keadaan steady adalah sebagai berikut :

1. Selama proses berlangsung tidak ada property yang berubah


terhadap waktu, sehingga volume V, massa m dan total energi E
konstan. Yang artinya total massa dan energi yang masuk control
volume sama dengan total massa dan energi yang keluar dari
control volume.
2. Selama proses sifat fluida di inlet dan outlet tidak berubah
terhadap waktu.
3. Interaksi energi berupa panas dan kerja antara system control
volume dengan sekelilingnya tidak berubah terhadap waktu.
Yang mana artinya bahwa perubahan sifat-sifat fluida
secara periodic dapat dianalisis sebagai steady flow process.
a. Kekekalan massa

∑ ṁ𝑖 = ∑ ṁ𝑒

Atau
𝜌1𝑉1𝐴1 = 𝜌2𝑉2𝐴2
atau
1 1
𝑣1 𝑉1𝐴1 = 𝑣 𝑉2𝐴2
1

Keterangan :
𝜌 = densitas kg/m3
𝑣 = volume jenis m3/kg
𝑉 = kecepatan rata-rata m/s
𝐴 = luas penampang

b. Kekekalan energi

3
𝑄̇ − 𝑊̇ = ∑ 𝑚̇ 𝑒 Ѳ𝑒 − ∑ 𝑚̇ 𝑖 Ѳ𝑖

𝑄̇ − 𝑊̇ = ∑ 𝑚̇ (ℎ + 2 2
𝑒
� + 𝑔𝑧 ) − ∑ 𝑚̇ (ℎ 𝑖
� + 𝑔𝑧 )
+
𝑒 𝑒 𝑒 𝑖 𝑖 𝑖
2 2

Pada heat exchanger yang berfungsi sebagai alat


penukar kalor didalamnya tidak ada interaksi kerja (w = 0)
dan perubahan energi kinetic serta energi potensial
diabaikan (Δke =̃ 0, Δpe =̃ 0). Yang mana perpindahan
panas tergantung bagaimana memilih control volumenya.
Jika seluruh bagian sebagai control volume maka tidak

terjadi perpindahan panas (𝑄̇ =̃ 0). Tetapi jika hanya


satu fluida
yang dipilih sebagai control volume maka ada
perpindahan panas dari satu fluida yabg dipilih sebagai
control volume maka ada perpindahan panas dari satu

fluida ke fluida yang lain (𝑄̇ ≠ 0).

2.2 Tinjauan pustaka

Dari hasil analisis eksegi PLTGU Indralaya diamana dapat


memperlihatkan bahwa laju eksergi pada setiap keadaan dimana
total eksergi yang diperoleh pada bahan bakar sebesar 134,7330
MW. Selain itu dapat dilihat juga bahwa pemusnahan eksergi pada
table pemusnahan eksergi diatas bahwa nilai terbesar pada
pemusnahan eksergi terjadi pada ruang bakar yaitu sebesar 59,76%,
yang penyebabnya dari proses pembakaran yang terjadi. Kemudian
disusul dengan HRSG sebesar 13,19% turbun gas sebesar 9,74 %
kompresor sebesar 7,39% turbin uap sebesar 7,06% kondensor
sebesar 2,71% dan pompa sebesar 0,15%. Dapat dijelaskan
bahwasanya pemusnahan eksergi dari setiap komponen diatas
bersumber pada irreversible seperti pembakaran, perpindahan kalor,
3
serta gesekan, ketiga irreversible tersebut terjadi diruang bakar
dan dimana pada

3
pemusnahan eksergi ini sangat berpengaruh pada reaksi kimia yang
terjadi secara signifikan yang berhubungan dengan perpindahan
kalor dari aliran ke aliran sedangkan pemusnahan yang terjadi pada
turbin gas dan kompresor terjadi secara adiabatis terutama
disebabkan oleh gesekan yang terjadi. (Santoso & Hasan Basri,
2011)
Dapat ditinjau dari efisiensi energi universitas diponegoro
memperoleh angka efisiensi energi sebesar 47,6799% yang telah
sisuaikan dengan data yang diperoleh sebelumnya dari hasil
penelitian universitas tersebut. Selain itu universitas diponegoropun
juga mendapatkan angka efisiensi eksergi physical pada product
diperoleh sebesar 58,755.36 MW dan eksergi physical fuel 97,464.26
MW sedangkan untuk nilai eksergi chemical nya bernilai 0 hal ini
disebabkan akibat pengaruh dari eksergi kimia pada proses system
PLTGU terutama pada bagian HRSG sangat kecil dikarenakan tidak
adanya proses pembakaran bahan bakar pada HRSG. Maka dari itu
diperoleh nilai eksergi keseluruhan sebesar 60,28% dan eksergi
destruksi memperoleh angka sebesar 38. 603 MW.(Afrianto et al.,
2015)
Hasil penelitian PT. PLN (Persero) pada PLTGU Cilegon
berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada tanggal 1 januari
2010 diperoleh Hst 3,228,906,343 KJ, heat rate sebesar 13,624
KJ/KWh dan untuk effisiensi sebesar 26.242% hingga diperoleh juga
data sampai tanggal 14 maret 2012 Hst yang dihasilkan sebesal
3,360,132,352 KJ, heat rate sebesar 14,624 KJ/KWh sedangakan
effisiensi yang diperoleh 24.617% dapat disimpulkan dimana bahwa
terjadinya penurunan efisiensi dan kenaikan hate rate disebabkan
oleh input yang selalu bertambah akan tetapi daya yang dihasilkan
tetap, sedangkan heat rate yang dihasilkan berbanding terbalik
dengan efisiensi yang dihasilkan. Hal ini terjadi disebabkan dari
berbagai factor atau dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, jika
dilihat dari enthalpi uap dan air tidak memiliki perubahan yang terlalu
signifikan, karena tekan dan tempratur pada proses ini dijaga tetap
3
sesuai dengan spesifikasi turbin uap nya yang dapat maksimal dan
memiliki life time yang cukup lama. (Priyoatmojo & Margana, 2016)
Ditinjau dari sisi efisiensi performa HRSG yang terjadi yaitu
besarnya laju energi gas buang pada HRSG selalu mengalami
perubahan yang sebabkan akibat selalu terjadinya perubahan laju
aliran massa bahan bakar yang selalu berbeda-beda setiap saat Dari
hasil perhitungan performance HRSG maka diperoleh nilai efisiensi
HRSG yang optimal sebesar 54.05% dengan laju aliran energi yang
dibutuhkan air menjadi uap panas lanjut sebesar 132,910 MW
dengan laju aliran energi gas buang yang ada pada HRSG sebesar
245.953 MW. Serta efisiensi terendah walaupun tidak berselisih
terlampau jauh sebesar 50,39% serta laju aliran energi yang
dibutuhkan air menjadi uap panas lanjut sebesar 124,788 MW dan
laju aliran energi gas buang yang ada pada HRSG sebesar 247,64
MW. (Haglind, 2008)
Dari hasil analisis unjuk kerja HRSG Blok 5 Muara Tawar
diperoleh angka Effisiensi Tertinggi sebesar 85.71% sedangkan
effisiensi terendahnya diperoleh sebesar 82,31% sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadinya penurunan effisiensi sebesar 6,15%.
Yang mana penurunan effisiensi disebabkan oleh perubahan yang
terjadi pada laju aliran flow gas keluar turbin menuju ke HRSG yang
mengakibatkan laju energi gas buang yang diserap oleh air untuk
proses pembentukan uap juga mengalami perubahan sehingga
effisiensi HRSG mengalami penurunan. (Ilmar & Sandra, 2012)

2.3 Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menyampaikan mengenai hipotesis


pengolahan data yang diperoleh berdasarkan refrensi serta literatur
yang ada serta rumusan masalah yang ada pada BAB I, maka dari
itu penulis menguraikan hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga semakin tinggi temperature masuk HRSG maka akan
semakin tinggi nilai efisiensi energinya.

4
2. Diduga semakin tinggi laju massa udara/gas maka akan semakin
tinggi nilai efisiensi energinya.
3. Diduga semakin tinggi temperature masuk HRSG maka akan
semakin tinggi nilai efisiensi ekserginya.
4. Diduga semakin tinggi laju massa udara/gas maka akan semakin
tinggi nilai efisiensi ekserginya.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

4.1 Perancangan Penelitian


Mulai

Studi literatur

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengolahan data

Teknik perhitungan data

SALAH

Jika Tin HRSG tinggi, maka


ȠEn(HRSG) & ȠEk(HRSG) akan semakin tinggi
Jika ṁg/u tinggi, maka ȠEn(HRSG) & ȠEk(HRSG) akan semakin tinggi

BENAR

Analisa

Kesimpulan

Selesai

4
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Metode pengamatan langsung


Penulis mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada HRSG di blok 1 Muara Karang.
b. Metode pengamatan tak langsung
Penulis memperoleh data dengan cara pengambilan data melalui
Centrar Control Room (CCR) serta memperoleh data dari manual
book yang dijadikan sebagai spesifikasi pada HRSG blok 1 PT. PJB
UP Muara Karang.

tabel 3.1 Spesifikasi HRSG Blok 1 PT.PJB UP Muara Karang

Data
Serial No 94.320
Position No SGA – P – A ½
Medium Delivered Boiler water
Capacity (M³/h) 188,68
Minimum capacity (M³/h) 45
Balancing rate of flow (M³/h)
Differential head (m.FS) 1242
NPSH R (m) 5
Differential pressure (bar) 110,38
Suction pressure (bar) > 7,62
Discharge pressure (bar) 118
Pumping temperature (PT) (°C) 159
Specif gravity at PT (kg/m³) 906,3
Pump input 750
Speed 2980
Impeller diameter 300
Lubrication
Oil class (DIN 51 515) L-TD ISO VG 45
See 7.3
Oil filling quantity – reservoir (Litre) 250

4
Heating – Oil temperature ON/OFF <-/>-
(°C)
Bearing temperature NORMAL / OFF 70/>80/>90
(°C)
Oil circulation quantity (V/min) 30
Oil press / Excess press valve open >3 / see 6,12 c
(bar)
- Driver ON/OFF (bar) >1,5 / < 0,5
- Emergency pump ON/OFF (bar) < 1 / >2
Oil cooler – oil temperature 55 / 40
Oil filter diff press NORMAL/ ALARM 0,2 / > 1,2
(barg)
Cooling
Cooling water (m³/h) 0,42 (2 x 0,21) 0,8(2 x 0,4)
1,8
Pressure normal / max (bar) 2/10 2/10
2,10
Temperature inlet / outlet (°C) 40 40
40
Heating
Heat exchanging medium -
Pressure normal / max (bar) -
Temperature inlet / outlet (°C) -
Flushing / Sealing (shaft seal)
Flushing / sealing medium
Quantity min (m³/h)
Pressure (bar)
Temperature of flushing medium (°C)
Flushing ( wear ring) not present
Quench
Quench medium

4
Quantity (m³/h)
Pressure (bar)
Safety technical limit data
Max allowable working pressure (bar) 142 Discharge side, 13 suction side
Max allowable working temperature 160
(°C)

SULZER serial no 94 320


Type MC 100 – 300 / 9
Customers data
CI – Item – No SGA – P – A 1 / 2
Service Transfer Pump
Site Muara Karang , Indonesia
Contractor Austrian–Energy & Environment,SPG
Waagner Biro
CI – Order – No G 05 / 91 80 53 52

SULZER serial no 94 319


Type ZU 3000 – 6 400
Customers data
CI – Item – No SGA – P – B 1 / 2
Service HP circulation pump
Site Muara Karang , Indonesia
Contractor Austrian–Energy & Environment,SPG
Waagner Biro
CI – Order – No G 05 / 91 80 53 52

Data
Serial No 94.319
Position No SGA – P – B ½

4
Medium Delivered Boiler water
Capacity (M³/h) 1026
Minimum capacity (M³/h) 150
Differential head (m.FS) 37,8
NPSH R (m) 6
Differential pressure (bar) 2,6
Suction pressure (bar) > 91, 8
Discharge pressure (bar) >94,4
Pumping temperature (PT) (°C) 305 (max 320)
Specif gravity at PT (kg/m³) 702
Pump input 86
Speed 1490
Impeller diameter 382
Lubrication
Oil (according to DIN 51 524) ISO VG 45 See 7.3
Oil temperature (°C) > 40 – 65
Quantity of oil per bearing frame (litre) 3,5
Cooling
Cooling water (m³/h) 0,42 (2 x 0,21) 0,8(2 x 0,4)
1,8
Pressure normal / max (bar) 2/10 2/10
2,10
Temperature inlet / outlet (°C) 40 40
40
Heating
Heat exchanging medium -
Pressure normal / max (bar) -
Temperature entry max (°C) -
Flushing / Sealing (shaft seal)
Flushing / sealing medium
Quantity min (m³/h)

4
Pressure (bar)
Temperature of flushing medium (°C)
Flushing ( wear ring) not present
Quench
Quench medium
Quantity (m³/h)
Pressure (bar)
Safety technical limit data
Max allowable working pressure (bar) 135
Max allowable working temperature 320
(°C)

c. Metode wawancara
Penulis memperoleh data dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada karyawan di bidang mesin maupun oprator PT.
PJB UP Muara Karang khususnya blok 1 Muara Karang mengenai
data ataupun informasi yang berkaitan dengan pembahasan penulis.
d. Metode studi literatur
Penulis mencari serta mempelajari buku-buku refrensi baik buku
yang ada di perpustakaan PT. PJB UP Muara Karang ataupun dari
Perpustakaan Institut Teknologi-PLN sendiri.

3.1.2 Teknik Pengolahan Data

Pada Teknik pengolahan data ini penulis menjelaskan bagaimana


cara mengolah data sehingga dapat melakukan proses perhitungan
data dan dapat menganalisis penelitian ini sehingga penelitian ini
dapat diselesaikan oleh penulis.
Adapun langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan penulis
adalah sebagai berikut :
1. Mengolah data pada parameter utama yang digunakan untuk
memperoleh nilai enthalpi, entropi, massa jenis, serta kalor spesifik,

4
dimana parameter tersebut yaitu T (Tempertatur), ṁ (Laju aliran
massa), serta P (Tekanan) yang terdapat pada sub komponen HRSG.
2. Parameter entalpi, entropi serta kalor spesifik dapat dihitung dengan
menggunakan metoder iterasi dari table gas ideal untuk setiap
komponen pada PLTG nya sedangkan pada setiap Komponen HRSG
entalpi, entropi serta kalor spesifik dapat dihitung dengan
menggunakan softwere yaitu steam table atau steam properties.
3. Kemudian data-data diatas dikelola untuk mencari nilai dari efisiensi
energi dan efisiensi eksergi HRSG sesuai dengan pembahasan
penelitian penulis.
4. Mengolah nilai efisiensi energi serta nilai efisiensi eksergi agar dapat
mengetahui hubungannya terhadap temperature dan massa uap
masuk pada HRSG.

3.1.3 Teknik Perhitungan Data

Pada Teknik perhitungan data ini penulis menyampaikan


bagaimana cara menghitung data agar dapat menyelesaikan
penelitian ini serta dapat melakukan analisis hasil dan mendapatkan
nilai efisiensi energi ataupun efisiensi eksergi pada HRSG Blok 1
PLTGU Muara Karang.
Adapun langkah-langkah perhitungan data tersebut sebagai berikut :
1. Menghitung eksergi pada sub-komponen HRSG pada aliran low
pressure dengan beban yang sama.
 Menghitung nilai masuk LP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.5)
 Menghitung nilai keluar LP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.5)
 Menghitung nilai masuk LP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.5)
 Menghitung nilai keluar LP Superheater dengan menggunakan
persamaan (2.5)

4
2. Menghitung nilai eksergi pada sub-komponen HRSG pada aliran
high pressure dengan beban yang sama.
 Menghitung nilai masuk HP Economiser dengan
menggunakan persamaan (2.5)
 Menghitung nilai keluar HP Economiser dengan menggunakan
persamaan (2.5)
 Menghitung nilai masuk HP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.5)
 Menghitung nilai keluar HP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.5)
 Menghitung nilai masuk HP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.5)
 Menghitung nilai keluar HP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.5)
3. Menghitung nilai energi pada sub-komponen HRSG pada beban
yang sama.
 Menghitung nilai energi HP Economiser dengan menggunakan
persamaan (2.12)
 Menghitung nilai energi HP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.12)
 Menghitung nilai energi LP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.12)
 Menghitung nilai energi HP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.12)
 Menghitung nilai energi LP Superheater dengan menggunakan
persamaan (2.12)
4. Menghitung nilai efisiensi energi HRSG dengan persamaan (2.32)
5. Menghitung nilai efisiensi eksergi HRSG dengan persamaan (2.33)
6. Mengolah semua data dari hasil perhitungan dalam bentuk grafik
dengan membandingkan pengaruh temperature serta massa uap
yang masuk terhadap nilai energi dan eksergi dari HRSG tersebut
tanpa melihat variasi bebannya.

4
7. Mengetahui dimana lokasi yang paling mempengaruhi nilai
kerugian atau kehilangan pada HRSG tersebut.

3.2 Teknik Analisis Data

Pada Teknik analisis data ini penulis menjelasakan beberapa analisis


yang telah diperoleh dari proses perhitungan data tersebut, adapun
Teknik yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Analisis perhitungan energi dan eksergi pada sub-komponen high
pressure dan low pressure pada HRSG.
2. Analisis perhitungan nilai efisiensi energi dan eksergi yang diperoleh
dari data pada HRSG.
3. Analisis pengaruh temperature terhadap nilai efisiensi energi dan
eksergi,
4. Analisis pengaruh massa uap masuk terhadap nilai efisiensi energi
dan eksergi HRSG.
5. Analysis perhitungan energi dan eksergi pada HRSG dengan beban
yang sama.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Analisis temperature dan massa gas/udara masuk terhadap energi dan


ekssergi pada HRSG ini dapat dilakukan dengan menggunakan data-data yang
performance tes yang diperoleh dari Rendal Operasi Blok 1 PLTGU Muara
Karang, yang mana penelitian ini dilakukan dengan bertujuan agar dapat
mengetahui apakah perbedaan temperature dan massa gas/udara yang mauk
pada HRSG akan mempengaruhi terhadap energi serta eksergi HRSG.

Gambar 4. 1 Diagram Alir Heat Recovery Steam Generator

Adapun data-data feedwater dan steam pada HRSG 1.2 Blok 1 Muara
Karang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data skunder Gas Turbine Compressor

Peralatan Parameter Satuan Temperatur masuk HRSG


547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
Kompresor Ti,1 oC 27,49 32,5 33
Pi,1 kg/cm2 1,00773 1,00743 1,00734

5
To, 2 oC 370,28 364,93 345,62
Po 2 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
Ruang Bakar TI 2 oC 370,28 364,93 376,93
Pi 2 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
To 3 oC 1174,162 1161,51 1145,945
Po 3 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
Turbin Gas Ti 3 oC 1174,162 1148,066 1145,945
Pi 3 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
To 4 oC 554,96 554,28 554,97
Po 4 kg/cm2 1,29727 1,27 1,232
Low heating LHV Kj/kg
46518,96 46518,96 46518,96
value
Massa jenis Ρudara Kg/m3 1,2 1,2 1,3
udara
Specific SG % 0,83305 0,83305 0,83305
gravity
bahan bakar
Volume Qbb Nm3/h 30784,262 28725,708 26067,054
bahan bakar

Tabel 4.2 Data Skunder komponen HRSG

Peralatan Kondisi Parameter Satuan Temperatur masuk HRSG


547,85 545,45 543,45
oC oC oC

LP (Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213


Economizer water) Ti. 1 oC 40.01 47,51 46,96
Pi, 1 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
(Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
water) To. 2 oC 162,73 162,41 159,82
Po, 2 kg/cm2 28,813 26,223 26,323

5
LP (Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Evaporator water) Ti. 3 oC 162,73 162,41 159,82
Pi, 3 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
(saturated ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
steam) To. 4 oC 162,73 162,41 159,82
Po, 4 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Economizer water) Ti. 5 oC 173,52 173,40 173,15
Pi, 5 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
(Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
water) To. 6 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 6 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
LP (saturated ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Superheater steam) Ti. 7 oC 173,52 173,40 173,15
Pi, 7 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
(saturated ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
steam) To. 8 oC 319,28 320,72 316,56
Po, 8 kg/cm2 8,153 8,173 7,703
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Evaporator water) Ti. 9 oC 287,59 290,64 286,75
Pi, 9 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
(saturated ṁ kg/s 45,133 40,363 38,947
steam) To. 10 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 10 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
HP (saturated ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater steam) Ti. 11 oC 287,59 290,64 286,75
1 Pi, 11 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
(saturated ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
steam) To. 12 oC 468,79 469,12 470,44
Po, 12 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947

5
HP (saturated Ti. 13 oC 450,85 450,08 447,37
Superheater steam) Pi, 13 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
2 (saturated ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
steam) To. 14 oC 517,64 516,63 515,61
Po, 14 kg/cm2 70,523 71,353 74,983

4.2 Pembahasan

Pada sub bab pembahasanan ini membahas mengenai proses


pengolahan data untuk mencari nilai entalphi (h) entropy (s) pada setiap
komponen yang ada didalam HRSG dengan menggunakan parameter
temperature (T) dan tekanan (P) dengan cara menggunakan steam table.

Tabel 4.3 Data primer menentukan (h1, h2, h3, h4) Gas Turbine Compressor

Peralatan Parameter Satuan Temperatur masuk HRSG


547,85 oC 545,45oC 543,45 oC
Kompresor Ti,1 oC 27,49 32,5 33
Pi,1 kg/cm2 1,00773 1,00743 1,00734
hi, 1 kJ/kg 300,682 305,72 306,83
To, 2 oC 370,28 364,93 345,62
Po 2 kg/cm2 11,843 10,763 9,853
ho, 2 kJ/kg 652,703 647,03 659,7656
Ruang Bakar TI 2 oC 370,28 364,93 376,93
Pi 2 kg/cm2 11,843 10,763 9,853
hi, 2 kJ/kg 652,703 647,03 659,7656
To 3 oC 1174,162 1161,51 1145,945
Po 3 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
ho, 3 kJ/kg 1556,696 1658,2 1582,4822
Turbin Gas Ti 3 oC 1174,162 1148,066 1145,945
Pi 3 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
hi, 3 kJ/kg 1556,696 1658,2 1582,4822

5
To 4 oC 554,96 554,28 554,97
Po 4 kg/cm2 1,29727 1,27 1,232
ho, 4 kJ/kg 853,7758 608,15 594,6576
Low heating LHV kcal/kg
46518,96 46518,96 46518,96
value
Massa jenis Ρudara Kg/m3 1,2 1,2 1,2
udara
Specific SG % 0,83305 0,83305 0,83305
gravity
bahan bakar
Volume Qbb Nm3/h 30784,262 28725,708 26067,054
bahan bakar

Tabel 4.4 Data primer menentukan entalpi (h) dan entropy (s) komponen HRSG

Peralatan Kondisi Parame Satuan Temperatur masuk HRSG


ter 547,85 545,45 543,45
oC oC oC

LP (Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213


Economiser water) Ti. 1 oC 40,01 47,51 46,96
Pi, 1 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
hi, 1 kJ/kg 170,12 201,195 198,908
si, 1 kJ/kg oC 0,5714 0,6703 0,663
(Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
water) To. 2 oC 162,73 162,41 159,82
Po, 2 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
ho, 2 kJ/kg 688,621 687,084 675,871
so, 2 kJ/kg oC 1,967 1,964 1,938
LP (Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Evaporator water) Ti. 3 oC 162,73 162,41 159,82
Pi, 3 kg/cm2 28,813 26,223 26,323

5
hi, 3 kJ/kg 688,621 687,084 675,871
si, 3 kJ/kg oC 1,967 1,964 1,938
(saturate ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
d steam) To. 4 oC 162,73 162,41 159,82
Po, 4 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
ho, 4 kJ/kg 2760,41 2760,06 2757,24
so, 4 kJ/kg oC 6,725 6,728 6,75
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Economizer water) Ti. 5 oC 173,52 173,4 173,15
Pi, 5 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
hi, 5 kJ/kg 740,248 739,74 738,677
si, 5 kJ/kg oC 2,06261 2,0614 2,058
(Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
water) To. 6 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 6 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
ho, 6 kJ/kg 1274,1 1290,3 1269,61
so, 6 kJ/kg oC 3,1232 3,152 10,213
LP (saturate ṁ kg/s 12,072 11,322 173,15
Superheater d steam) Ti. 7 oC 173,52 173,4 115,01
Pi, 7 kg/cm2 114,39 114,75 738,677
hi, 7 kJ/kg 744,52 739,74 2,058
si, 7 kJ/kg oC 2,072 2,061 10,213
(saturate ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
d steam) To. 8 oC 319,28 320,72 316,56
Po, 8 kg/cm2 8,153 8,173 7,703
ho, 8 kJ/kg 3097,15 3100,1 3092,48
so, 8 kJ/kg oC 7,295 7,298 7,312
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Evaporator water) Ti. 9 oC 287,59 290,64 286,75
Pi, 9 kg/cm2 73,31 114,75 115,01
hi, 9 kJ/kg 1276,95 1290,3 1269,61

5
si, 9 kJ/kg oC 3,138 3,152 3,115
(saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
d steam) To. 10 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 10 kg/cm2 73,31 114,75 115,01
ho, 10 kJ/kg 2770,21 2765,7 2771,38
so, 10 kJ/kg oC 5,80155 5,7785 5,807
HP (saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater d steam) Ti. 11 oC 287,59 290,64 286,75
1 Pi, 11 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
hi, 11 kJ/kg 2778,64 2289,2 2122,3
si, 11 kJ/kg oC 5,82295 5,8377 3,129
(saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
d steam) To. 12 oC 468,79 469,12 470,44
Po, 12 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
ho, 12 kJ/kg 3334,33 3334,0 3332,39
so, 12 kJ/kg oC 6,6946 42,286 6,665
HP (saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater d steam) Ti. 13 oC 450,85 450,08 447,37
2 Pi, 13 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
hi, 13 kJ/kg 3289,65 3286,4 3274,18
si, 13 kJ/kg oC 6,634 6,624 6,586
(saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
d steam) To. 14 oC 517,64 516,63 515,61
Po, 14 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
ho, 14 kJ/kg 3453,46 3450,1 3443,6
so, 14 kJ/kg oC 6,85049 6,841 6,811

4.3 Implikasi Penelitian

 Kesetimbangan energi
Qin = Qout

ṁ𝑔 𝑥 𝑐𝑝𝑔 𝑥 (𝑇𝑖𝑛 − 𝑇𝑜𝑢𝑡 ) = ṁ𝑔 𝑥 𝑐𝑝𝑔 𝑥 (𝑇𝑖𝑛 − 𝑇𝑜𝑢𝑡 )

5
ṁ𝑔 𝑥 𝑐𝑝𝑔 𝑥 (𝑇𝑖𝑛 − 𝑇𝑜𝑢𝑡 ) = ∑ 𝑄(𝐻𝑃 𝑒𝑐𝑜,𝐻𝑃 𝑒𝑣𝑎,𝐻𝑃 𝑠ℎ 1,𝐻𝑃 𝑠ℎ 2,𝐿𝑃 𝑒𝑐𝑜,𝐿𝑃 𝑒𝑣𝑎,𝐿𝑃 𝑠ℎ)

 Kesetimbangan eksergi
Qin = Qout

𝑒𝑘𝑠𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑓𝑢𝑒𝑙 = 𝑒𝑘𝑠𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘


𝑃𝐻
𝑒𝑘𝑠𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑘 + 𝑒𝑘𝑠𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑖𝑚𝑖𝑎 = ∑ 𝐸 (𝐻𝑃 𝑒𝑐𝑜,𝐻𝑃 𝑒𝑣𝑎,𝐻𝑃 𝑠ℎ 1,𝐻𝑃 𝑠ℎ 2,𝐿𝑃 𝑒𝑐𝑜,𝐿𝑃 𝑒𝑣𝑎,𝐿𝑃 𝑠ℎ)

T
GAS
527,85

158,32
517,64

40,01
UAP

4.3.1 Perhitungan Laju Aliran Gas

Untuk menghitung serta menentukan laju aliran gas maupun laju aliran udara
yang masuk kedalam HRSG terlebih dahulu harus mencari laju aliran bahan
bakar terlebih dahulu, dengan cara menggunakan persamaan (2.6) :
Perhitungan temperature 547,85oC :
𝑉𝑏𝑏𝑆𝐺𝑏𝑏𝜌𝑏𝑏
ṁ𝑏𝑏 =
3600
𝑁𝑚3 3
30784 ( )
0,833 1,2 𝑘𝑔/𝑚
ṁ𝑏𝑏
= 3600

ṁ𝑏𝑏 = 8,547 𝑘𝑔/𝑠

Setelah memperoleh laju aliran bahan bakar seperti yang telah dihitung
diatas maka dapat mencari serta menghitung kalor masuk dengan
menggunakan persamaan (2.8):

𝑄𝑖𝑛 = ṁ𝑏𝑏 𝑥 𝐿𝐻𝑉

𝑄𝑖𝑛 = 8,547 𝑘𝑔 𝑥 46518,96 Kj/kg


𝑠

5
𝑄𝑖𝑛 = 397633,0644 kj/s

5
Kemudian setelah diperoleh kalor masuk, maka dapat menghitung laju
aliran udara nya dengan menggunakan persamaan berikut (2.9):

𝑄𝑖𝑛 − (ṁ𝑏𝑏 𝑥 ℎ3 )
ṁ𝑢𝑑 =
ℎ3 − ℎ2

397633,0644 kj/s − (8,547 𝑘𝑔/𝑠 𝑥 1825,027 𝑘𝑗/𝑘𝑔)


ṁ𝑢𝑑 = 𝑘𝑗 𝑘𝑗
1825,027 − 625,703
𝑘𝑔 𝑘𝑔

ṁ𝑢𝑑 = 325,876 𝑘𝑔/𝑠

Dan setelah diperoleh laju aliran udaranya maka dapat dihitung total laju
aliran gasnya dengan menggunakan persamaan (2.5):

ṁ𝑔 = ṁ𝑏𝑏 + ṁ𝑢𝑑

ṁ𝑔 = 8,547 𝑘𝑔
+ 325,876 𝑘𝑔/𝑠
𝑠

ṁ𝑔 = 334,42 𝑘𝑔
𝑠
Dengan menggunakan metode perhitungan diatas, dapat pula dilakukan
perhitungan laju aliran gas pada temperature 545,45 oC maka dapat dijabarkan
dalam bentuk table dibawah ini.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Laju Aliran Gas

Temperature
Peralatan Parameter Satuan
547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
Kompresor hi, 1 kJ/kg 300,68294 305,72 306,8364
ho, 2 kJ/kg 652,70336 647,03 626,615
Ruang Bakar ho, 3 kJ/kg 1825,027 1658,2 1582,482
Turbin Gas ho, 4 kJ/kg 852,7758 852,02 852,7869
Spesific SG % 0,83305 0,83305 0,83305
Gravity
Bahan Bakar

6
Massa Jenis Ρudara kg/m3 1,2 1,2 1,2
udara
Volume Qbb Nm3/h 30784,262 28725,708 26067,054
bahan
Massa jenis Ρbb kg/m3 0,9996 0,9996 0,9996
bahan bakar
Kalor Masuk Qin Kj/s 397633,064 371043,207 336701,999
Laju aliran ṁbb kg/s 8,5169791 7,976172 7,237952
bahan bakar
Laju aliran ṁu kg/s 325,876 353,858 340,625
udara
Laju aliran ṁg kg/s 334,424 361,834 347,503
gas

4.3.2 Perhitungan Energi

Setelah melakukan perhitungan dan dapat menentukan nilai entalpi


pada setiap sub komponen seperti yang disajikan pada table 4.4 diatas,
kemudian dapat ditentukan pula energi dari setiap sub komponen
menggunakan metode perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan Energi HP Economiser temperature 347,85 oC

𝑄𝐻𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 = ṁ(ℎ𝑜,2 − ℎ𝑖,1 )


𝑄𝐻𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 = 45,133kg/s (1274,1 − 740,248)kJ/kg
𝑄𝐻𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 = 24094,342 kJ/s

Dengan menggunakan metode perhitungan diatas, dapat pula


dilakukan perhitungan energi untuk setiap sub komponen dengan variasi
temperature maka dapat dijabarkan dalam bentuk table dibawah ini.

6
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Energi Sub Komponen HRSG

Temperature
Peralatan Parameter Satuan
547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Ekonomiser
ℎ𝑜,2 kJ/kg 1274,1 1290,35 1269,61
ℎ𝑖,1 kJ/jg 740,248 739,747 738,677
𝑄𝐻𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 kJ/s 24094,34 23282,79 20678,247
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Evaporator
ℎ𝑜,2 kJ/kg 2770,21 2765,73 2771,38
ℎ𝑖,1 kJ/jg 1276,95 1290,35 1269,61
𝑄𝐻𝑃𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 kJ/s 67395,30 62387,91 58489,436
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater
1
ℎ𝑜,2 kJ/kg 3334,33 3334,03 3332,39
ℎ𝑖,1 kJ/jg 2778,64 2289,23 1872,27
𝑄𝐻𝑃𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟1 kJ/s 25079,95 44180,41 52972,59
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater
2
ℎ𝑜,2 kJ/kg 3453,46 3450,1 3443,6

ℎ𝑖,1 kJ/jg 3289,65 3286,49 3274,18


𝑄𝐻𝑃𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟2 kJ/s 7393,236 6918,412 6598,400
LP ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Economiser
ℎ𝑜,2 kJ/kg 688,621 687,084 675,871

ℎ𝑖,1 kJ/jg 170,12 201,195 198,908

6
𝑄𝐿𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 kJ/s 6259,344 5501,235 4871,223
LP ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Evaporator
ℎ𝑜,2 kJ/kg 2760,41 2760,06 2757,24

ℎ𝑖,1 kJ/jg 688,621 687,084 675,871

𝑄𝐿𝑃𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 kg/s 25010,63 23470,234 21257,021


LP ṁ kJ/kg 12,072 11,322 10,213
Superheater
ℎ𝑜,2 kJ/jg 3097,15 3100,14 3092,48
ℎ𝑖,1 kJ/s 744,52 739,747 738,677

𝑄𝐿𝑃𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟 kg/s 28400,94 26724,369 24039,390

Untuk menentukan effisensi HRSG dapat menggunakan metode


perhitungan seperti dibawah ini dengan menggunakan persamaan (2.62):

Perhitungan efisiensi HRSG Temperatur 547,85 0C

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
ƞ= 𝑥100%
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
𝑄𝐻𝑃𝑒𝑐𝑜 + 𝑄𝐻𝑃𝑒𝑣𝑎 + 𝑄𝐻𝑃𝑠ℎ1 + 𝑄𝐻𝑃𝑠ℎ2 + 𝑄𝐿𝑃𝑒𝑐𝑜 + 𝑄𝐿𝑃𝑒𝑣𝑎 + 𝑄𝐿𝑃𝑠ℎ
ƞ= 𝑥100%
ṁ𝑔 𝑥 𝐶𝑝𝑔𝑎𝑠 (𝑇𝑔𝑎𝑠𝑖𝑛 − 𝑇𝑔𝑎𝑠𝑜𝑢𝑡 )

(24094,342 + 67395,303 + 25079,956 + 7393,236 +


6259,344 +
25010,636 + 28400,949)kJ/s 𝑥100%
ƞ= 361, 83 𝑘𝑔/𝑠 𝑥 1,887 (547,85 − 158,32)˚𝐶

ƞ = 74,68 %

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Efisiensi Energi HRSG

Temperature

6
Peralatan Parameter Satuan 547,85 545,45 oC 543,45 oC
oC

Output 𝑄𝐻𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 kJ/s 24094,34 23282,79 20678,24


𝑄𝐻𝑃𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 kJ/s 67395,30 62387,91 58489,43
𝑄𝐻𝑃𝑠𝑢𝑝𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟1 kJ/s 25079,95 44180,41 52972,593
𝑄𝐻𝑃𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟2 kJ/s 7393,236 6918,412 6598,400
𝑄𝐿𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 kJ/s 6259,344 5501,235 4871,223
𝑄𝐿𝑃𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 kJ/s 25010,63 23470,234 21257,021
𝑄𝐿𝑃𝑠𝑢𝑝𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟 kJ/s 28400,94 26724,369 24039,390
Total Output kW 183633,7 192465,38 188906,31
Input ṁ𝑔 kg/s 408,26 361,83 359,72
𝐶𝑝𝑔 kJ/kgK 1,887474 1,8874742 1,887474
𝑇𝑔𝑎𝑠𝑖𝑛 K 820,85 818,45 816,45
𝑇𝑔𝑎𝑠𝑜𝑢𝑡 K 431,32 434 431,25
Total input kW 245877,835 262558,130 252653,82

ƞ𝐻𝑅𝑆𝐺 % 74,68 % 73,30 % 72,45 %

4.3.3 Perhitungan Eksergi

Tabel 4.8 kondisi steady state

Parameter Satuan Temperature


547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
𝑇𝑜 oC 27,49 32,5 33
ℎ𝑜 kJ/kg 115,33 136,271 140,91
𝑠0 kJ/kg oC 0,401983 0,471052 0,486203

Sebelum melakukan perhitungan untuk menentukan entalpi dan entropi


pada kondisi gas, terlebih dahulu menetukan entropi dan entalpi dari setiap
kandungan yang ada didalam udara seperti oksigen, karbon dioksida,
nitrogen, dan air, dengan menggunakan persamaan (2.65) untuk entropi dan

6
persamaan (2.66) untuk entalpi serta menggunakan table 2.3 Yang
digunakan sebagai acuan atau refresnsi perhitungan berbagai zat yang
terkandungnya. Sedangkan untuk melakukan perhitungan pada entalpi dan
entropi disetiap substansi menggunakan parameter temperature masuk
HRSG dan temperature keluar turbin gas.

Menentukan entalpi untuk N2 variasi temperature 547,8oC

0
ℎ = 103 [𝐻+ + 𝑎𝑦 + 𝑏 2 − 𝑐𝑦−1 + 𝑑 𝑦 3 ]
2𝑦 3
0 2,544
ℎ = 103[−9,982 + 30,418 (0,827) + (0,685) − (−0,238)1,207
2
(0
) (0,567)]
+
3
0
ℎ = 16362,319 kj/kmol

Menetukan entropi untuk N2 variasi temperature 547,8oC

0 𝑐 −2 𝑑
𝑠 = 103 [𝑆+ + 𝑎 ln 𝑇 + 𝑏𝑦 𝑦 + 𝑦 2]
2 2

(−0,238)
𝑠0 = 103[16,203 + 30,418 ln 827,96 + 2,544(0,827) − (1,458)
2
(0
) (0,685)]
+
2

𝑠0 = 222,860 kj/kmol.K

Kemudian selanjutnya menentukan entropi dan entalpi spesifik dengan


menggunakan persamaan (2.67)
𝑥𝑘𝑝
𝑠 (𝑇, 𝑃 ) = 𝑠𝑜 (𝑇) − 𝑅 ln
𝑘 𝑘 𝑘 𝑝𝑟𝑒𝑓

𝑠𝑘 (827,96 ; 1,0073) = 222,860 − 8,314 ln 0,7748 𝑥 1,0073


1
𝑠𝑘 = 222,819 kj/kmol.K

6
Selanjutnya dapat dilakukan dengan metode perhitungan yang sama
seperti diatas untuk menentukan CO2, O2, H2O dan hasil perhitungannya dapat

6
dilihat pada table 4.9 Sedangkan untuk menentukan entalpi dan entropi pada
kondisi gas dapat menggunakan persamaan (2.68) dan (2.69), seperti berikut
:

Menentukan entalpi pada kondisi gas variasi temperature 547,85 oC

𝑁
ℎ= ∑ 𝑥𝑘ℎ𝑘
𝑘=1

ℎ = 0,774 x (16362,319) + 0,205 x (16799,218) + 0,0003 x (--368282,65) +


0,019 x (--222210,580)

ℎ =11803,998 kj/kmol

Menentukan entropi pada kondisi gas variasi temperature 547,85 oC

𝑁
𝑠= ∑ 𝑥𝑘𝑠𝑘
𝑘=1

𝑠 = 0,7748 x (222,819) + 0,205 x(248,126)+ 0,0003 x (326,416) +


0,019 x (256,810)

𝑠 = 228,707 kj/kmol.K

Dan untuk hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil perhitungan entalpi
dan entropi pada kondisi gas untuk variasi temperature 545,45 oC dan
543,45oC dijabarkan dalam bentuk table dibawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Entalpi dan Entropi Pada Kondisi Gas

Temperature
Substansi Formula Keadaan 547,45oC 545,45oC 543,45oC
standar
𝒉𝒐
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,0003 -368282,6 -368318,4 -368282,1
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7748 16362,319 16340,44 16362,641
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,019 -222210,5 -222237,9 -222210,1
oxygen 𝑂2(g) 0,2059 16799,218 16776,404 16799,553

6
ℎ𝑔 11803,998 11781,817 11804,324
Substansi Formula Keadaan
𝒔𝒐
standar
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,0003 326,41603 326,54772 326,84413
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7748 222,81962 222,9681 223,2474
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,019 256,81061 256,95245 257,23857
oxygen 𝑂2(g) 0,2059 248,12608 248,27341 248,55395
𝑠𝑔 228,70713 228,85523 229,13499

Sebelum menentukan entalpi dan entropi lingkungan, harus menentukan


entalpi dan entropi setiap substansi terlebih dahulu yang terkandung didalam
udara seperti oksigen, karbon dioksida, nitrogen serta air dengan
menggunakan persamaan (2.68) untuk entalpi dan persamaan (2.69) untuk
entropi serta table 2.3 yang dijadikan sebagai refrensi untuk berbagai zat.
Kemudian setelah dapat menentukan entalpi dan entropi setiap substansi
maka selanjutnya dapat melakukan pehitungan untuk entalpi dan entropi
lingkungan dengan menggunakan persamaan (2.68) untuk entalpi dan
persamaan (2.69) untuk entropi serta menggunakan table 2. Yang dijadikan
sebagai refrensi pada keadaan campuran. Adapun perhitungan tersebut
dilakukan seperti berikut :

Menentukan entalpi lingkungan variasi temperature 547,85 oC

𝑁
ℎ= ∑ 𝑥𝑘ℎ𝑘
𝑘=1

ℎ = = 0,7507 x (65,198) + 0,1372 x (67,038) + 0,0314 x (-393436,662) +


0,0297 x (-241779,656) + 0,051 x (-285651,167)

ℎ =-26863,978

Menentukan entropi lingkungan variasi temperature 547,85 oC

6
𝑁
𝑠= ∑ 𝑥𝑘𝑠𝑘
𝑘=1

𝑠 = 0,7507 x (191,832) + 0,1372x (205,370) + 0,0314x (214,075) +


0,0297x (189,077) + 0,051 x (70,541)

𝑠 =188,120

Untuk hasil perhitungan entropi dan entalpi lingkungan pada variasi


temperature 545,45oC dan 543,45oC

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Entalpi dan Entropi Pada Lingkungan

Temperature
Substansi Formula Keadaan 547,45oC 545,45oC 543,45oC
standar
𝒉𝒐
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,051 -393436,662 -393254,052 -393213,224
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7507 65,19876195 208,4658 240,2736987
Water 𝐻2𝑂(𝑔) 0,0297 -241779,656 -241618,615 -241582,806
Oxygen 𝑂2(g) 0,1372 67,03862269 212,4226396 244,6977763
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,051 -285651,167 -285272,473 -285188,691
ℎ𝑜 -26863,9783 -32492,2492 -33852,5818
Substansi Formula Keadaan
𝒉𝒐
standar
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,051 214,0754883 214,6781751 214,8115762
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7507 191,8326576 192,3055 192,4094312
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,0297 189,0778122 189,6093174 189,7263176
Oxygen 𝑂2(g) 0,1372 205,3709039 205,8507358 205,9561912
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,051 70,54197921 71,79184551 72,06559518
𝑠𝑜 188,1208864 188,6401372 188,7542499

Untuk Langkah selanjutnya yaitu melakukan pehitungan unntuk eksergi


campuran dengan menggunakan persamaan (2.90), serta menggunakan
table
6
2.6 Yang dijadikan refrensi standar molar chemical exergy dan table 2.7
Dijadikan sebagai refrensi fase gas campuran, dan untuk perhitungan
eksergi kimia menggunakan parameter temperature lingkungan.

Menentukan eksergi kimia variasi temperature 547,85oC

𝑒𝐶𝐻 = ∑ 𝑥𝑘 𝑒𝐶𝐻 + 𝑅 𝑇𝑂 ∑ 𝑥𝑘 𝑙𝑛𝑥𝑘

𝑒𝐶𝐻 = (0,791 𝑥 639) + (0,1446 𝑥 3951) + (0,0331 𝑥 14176) + (0,0313 𝑥 8636)


+ 8,314 𝑥 300,49 𝑥 {0,791 𝑥 ln(0,791)
+ 0,1446 𝑥 ln(0,1446)
+ 0,0331 𝑥 ln(0,0331) + 0,0313 𝑥 ln (0,0313)

𝑒𝐶𝐻 = 101,679 kj/kmol

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Eksergi Kimia Campuran

Standar Temperature
Substansi Formula Fase Gas Molar 547,45 545,45 543,45
Campuran Chemical oC oC oC

Exergy
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,0331 14176
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,791 639
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,0313 8636
oxygen 𝑂2(g) 0,1446 3951

𝑒𝐶𝐻 101,67 73,091 66,758

Setelah melakukan perhitungan diatas dan telah didapatkan nilai entalpi


dan entropi pada kondisi gas dan lingkungan serta telah dilakukan proses
perhitungan eksergi kimia campuran, kemudian Langkah selanjytnya dapat
dilakukan perhitungan untuk menentukan eksergi pada bahan bakar maka

7
sebelum itu harus melakukan perhitungan eksergi fisik pada bahan bakar
dan eksergi kimia terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan (2.92)
untuk eksergi fisik dan persamaan (2.63) untuk eksergi kimia dengan
menggunakan table 4.9, 4.10, dan 4.11, sebagai refrensi.

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Eksergy Flue Gas HRSG

Peralatan Parameter Satuan Temperature


547,45oC 545,45oC 543,45oC
ṁ𝑔 Kg/s 408,26 441,906560 507,0707
ℎ𝑔 Kj/kmol 11803,99822 11781,81781 11804,32441
ℎ𝑜 Kj/kmol -34044,8341 -33887,5066 -33852,5818
Bahan 𝑇𝑜 K 300,49 305,5 306,61
bakar 𝑠 Kj/kmol.K 228,707133 228,8552344 229,1349916
𝑠𝑜 Kj/kmol.K 188,1208864 188,6401372 188,7542499
Mr - 28,016 28,016 28,016

𝐸𝑃𝐻 kW 1015931,532 630194,1949 778484,464


ṁ𝑔 Kg/s 408,26 441,9065609 507,0707

𝑒𝐶𝐻 kW 101,6793 73,0919 66,7582


Mr - 28,016 28,016 28,016

𝐸𝐶𝐻 kW 2580,650467 1152,90572 1300,34324


𝐸𝑇𝑜𝑡𝑓 kW 584790,7245 631347,1006 779784,8072

Pada HRSG memiliki sub komponen yang digunakan sebagai pemanas


dengan tingkatan tertentu pada setiap sub komponennya, untuk menentukan
eksergi pada setiap sub komponen HRSG tersebut dapat menggunakan
metode perhitungan dengan menggunakan persamaan (2.91) serta table 4.4
Yangdijadikan sebagai refrensinya

Perhitungan eksergi LP Economiser masuk Pada variasi temperature


457,85OC.

𝐸 𝑃𝐻 = ṁ [(ℎ − ℎ0 ) − 𝑇0 (𝑠 − 𝑠0 )]

7
𝐸 𝑃𝐻 = [12,072Kg/s(170,12 − 115,329)Kj/kg − 27,49 ̊𝐶 (0,5714 − 0,40197)Kj/
kg˚C]

𝐸𝑃𝐻 =7549,684 kW

Dan untuk hasil perhitungan eksergi pada setiap sub komponen HRSG
dapat dijabarkan dalam bentuk table dibawah ini.

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Eksergi Sub Komponen HRSG

Temperature
Peralatan Kondisi Parameter Satuan 547,45 545,45 543,45
oC oC oC

HP (Feed ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


Economizer water)
ℎ𝑖,1 Kj/kg 740,24 739,74 738,67

ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91

𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61

𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 2,0626 2,0614 2,058

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 28158, 25466, 23228,


818 898 403

(saturat ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


ed ℎ𝑜,2 Kj/kg 1274,1 1290,3 1269,6
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 3,1232 3,152 3,115

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 52224, 48714, 43871,


004 252 124

ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947

7
HP (Feed ℎ𝑖,1 Kj/kg 1276,9 1290,3 1269,6
Evaporator water)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91

𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61

𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 3,138 3,152 3,115

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 52352, 48714, 43871,


227 252 124

(saturat ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


ed
ℎ𝑜,2 Kj/kg 2770,2 2765,7 2771,3
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 5,8015 5,7785 5,807

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 14511 13501 12409


0,187 8,352 0,902

HP (Feed ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


Superheater water) ℎ𝑖,1 Kj/kg 2778,6 2289,2 2122,3
1
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 5,8229 5,8377 3,129

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 12005 90852, 71237,


4,192 596 153

(saturat ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


ed ℎ𝑜,2 Kj/kg 3334,3 3334,03 3332,3
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91

7
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 6,6946 6,689 6,665

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 14511 13501 12409


0,187 8,352 0,902

HP (Feed ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


Superheater water) ℎ𝑖,1 Kj/kg 3289,6 3286,4 3274,1
2
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 6,634 6,624 6,586

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 14326 13321 12182


6,629 0,160 6,452

(saturat ṁ Kg/s 45,133 42,286 38,947


ed ℎ𝑜,2 Kj/kg 3453,4 3450,1 3443,6
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 6,8504 6,841 6,811

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 15048 13992 12841


2,596 1,548 7,290

LP (Feed ṁ Kg/s 12,072 11,322 10,213


Economizer water) ℎ𝑖,1 Kj/kg 170,12 201,19 198,90

ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91


𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 0,5714 0,6703 0,663

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

7
𝐸𝑃𝐻 kW 656,77 728,59 586,39

(saturat ṁ Kg/s 12,072 11,322 10,213


ed
ℎ𝑜,2 Kj/kg 688,62 687,08 675,87
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 1,967 1,964 1,938

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 6877,7 6187,7 5414,7


58 82 61

LP (Feed ṁ Kg/s 12,072 11,322 10,213


Evaporator water) ℎ𝑖,1 Kj/kg 688,62 687,08 675,87

ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91


𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 1,967 1,964 1,938

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 6877,7 6187,7 5414,7


58 82 61

(saturat ṁ Kg/s 12,072 11,322 10,213


ed ℎ𝑜,2 Kj/kg 2760,4 2760,06 2757,2
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 6,725 6,728 6,75

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 31757, 29503, 26510,


597 186 051

LP (Feed ṁ Kg/s 12,072 11,322 10,213


Superheater water) ℎ𝑖,1 Kj/kg 744,52 739,74 738,67

7
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 2,072 2,061 2,058

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 7549,6 6780,8 6052,1

(saturat ṁ Kg/s 12,072 11,322 10,213


ed ℎ𝑜,2 Kj/kg 3097,1 3100,1 3092,4
steam)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 7,295 7,298 7,312

𝑠0 Kj/kg0C 0,4019 0,471 0,4862

𝐸𝑃𝐻 kW 35807, 33335, 29914,


05 04 96

Kemudian menentukan eksergi destruksi dan efisiensi eksergi engan


menggunakan metode perhitungan pada persamaan (2.63) dan (2.92)

Perhitungan efisiensi eksergi HRSG variasi temperature 547,85 0C

𝐸𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
𝐸= 𝑥 100%
𝐸𝑓𝑢𝑒𝑙

208453,296
𝐸= 𝑥 100%
479022,471

𝐸 = 43,51%

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Eksergi Destruksi dan Effisiensi Eksergi HRSG

Peralatan Parameter Satuan Temperature


547,45oC 545,45oC 543,45oC

7
Eksergi 𝐸𝑃𝐻 kW 24065,1867 23247,3539 20642,7217
produk 𝐸𝑃𝐻 kW 92757,9606 86304,0999 80219,7771

𝐸𝑃𝐻 kW 25055,9951 23009,7465 80116,6486

𝐸𝑃𝐻 kW 7215,96694 6711,38746 6590,83849

𝐸𝑃𝐻 kW 6220,97902 5459,19000 4828,37036

𝐸𝑃𝐻 kW 24879,8393 23315,4042 21095,2902

𝐸𝑃𝐻 kW 28257,3690 26554,1670 23862,8031


Eksergi produk kW 208453,296 215757,358 210093,549
Eksergi flue gas kW 479022,471 516942,589 514019,796
Eksergi destruksi kW 270569,174 301185,231 303926,246
Effisiensi eksergi % 43,51 41,73 40,87

7
4.4 Analisi Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi

4.4.1 Analisis persentase pada Sub Komponen HRSG

Pada analisis persentase energi dan eksergi untuk setiap sub


komponen HRSG ini dengan variasi temperature masuk HRSG
547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C.

HP ECONOMIZER
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

12,00%
9,79%
10,00% 8,86%
8,18%
8,00%
6,00% 5,02%
4,15% 4,49%
4,00%
2,00%
0,00%

543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 2 Hasil Perhitungan persentase HP Economizer Variasi


Temperature Masuk HRSG

Dapat dilihat dari gambar diatas merupakan hasil perhitungan


persentase energi dan eksergi dari salah satu sub komponen dari
HRSG yaitu HP economizer yang hasil persentase energi yang
diperoleh dari variasi temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C
berturut-turut yaitu 9,62%, 8,66%, 7,67%. Dan untuk hasil dari
pehitungan persentase ekserginya dengan variasi temperature
547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C berturut-turuk adalah 5,02%, 4,49%,
4,01%. Dari kedua hasil perhitungan diatas dapat dilihat selisih antara
nilai persentase energi terhadap persentase eksergi yaitu 4,6% untuk
variasi temperature 547,85˚C, 4,17% untuk variasi temperature
545,45˚C, dan 3,66% untuk variasi temperature 543,45˚C. dapat

7
disimpulkan bahwa selisih tertinggi antara persentase energi dan
eksergi pada HP Economizer yaitu pada variasi temperature 545,45˚C.

HP EVAPORATOR
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

30,00% 26,91%
23,22%
25,00% 21,71%
19,36%
20,00% 15,60% 16,69%

15,00%
10,00%
5,00%
0,00%

543 544 545 546 547 548 549


TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan persentase Energi dan Eksergi HP


Evaporator Variasi Temperature Masuk HRSG

Pada HP evaporator ini merupakan salah satu sub komponen


HRSG yang berfungsi sebagai alat perubah fase pada HRSG yang
mana dapat dilihat juga pada gambar diatas hail perhitungan
persentase energi dan persentase eksergi pada HP Evaporator yaitu
26.91%, 23,22%, 21,71% berturut-turut sesuai dengan variasi
temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. sedangkan untuk hasil
perhitungan persentase eksergi pada HP Evaporator yaitu 19,36%,
16,69%, 15,60% berturut-turut sesuai dengan variasi temperature
masuk HRSG 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. dari hasil perhitungan
persentase energi dan eksergi diatas dapat dilihat masing-masing
selisih nya yaitu 7,55% untuk variasi temperature 547,85˚C, 6,53%
untuk variasi temperature 545,45˚C serta 6,11% untuk selisih
persentase eksergi dan energi pada variasi temperature 543,45˚C.
dapat disimpulkan bahwasanya selisih terbesar pada HP Evaporator
ini terdapat pada variasi temperature masuk HRSG 547,85˚C.

7
HP SEUPERHEATER 1
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

25,00%
19,66%
20,00% 16,44%

15,00%
10,28% 10,01%
8,54%
10,00%
5,23%
5,00%

0,00%
543 544 545 546 547 548 549
TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 4 Hasil Perhitungan Persentase Energi dan Eksergi HP


Superheater 1 Variasi Temperature Masuk HRSG

HP superheater 1 merupakan alat pemanas lanjut pertama pada


sub komponen HRSG yang mana pada gambar diatas dapat dilihat
hasil perhitungan perbandingan antara persentase energi dan eksergi
pada HP Superheater 1 yaitu 10,01%, 16,44%, dan 19,66% berturut-
turut dengan variasi temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C.
sedangakan untuk hasil perhitungan pada persentase eksergi nya
yaitu 5,23%, 8,54%, dan 10,28% berturut-turut sesuai dengan variasi
temperature masuk HRSG 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. dari hasil
perbandingan perhitungan diatas dapat dilihat juga selisih antara nilai
persentase energi dan nilai persantase eksergi pada HP Superheater
1 yaitu 4,78% untuk variasi temperature 547,85˚C, 7,9% untuk variasi
temperature 545,45˚C, dan 9,38% untuk variasi temperature
543,45˚C. dapat disimpulkan bahwa selisih terbesar pada HP
Superheater 1ini terdapat pada variasi temperature masuk HRSG
543,45˚C.

8
HP SUPERHEATER 2
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

3,50% 2,95%
3,00% 2,44% 2,57%
2,50%
2,00%
1,50% 1,50%
1,28% 1,29%
1,00%
0,50%
0,00%

543544545546547548549
TEMPERATUH MASUK (C)

Gambar 4. 5 Hasil Perhitungan Persentase Energi dan Eksergi HP


Superheater 2 Variasi Temperature Masuk HRSG

Superheater 2 merupakan salah satu sub komponen pada HRSG


yang digunakan sebagai pemana lanjut ke 2 yang mana antara
pemananas lanjut 1 dengan pemanas lanjut 2 terdapat spray yang
berfungsi untuk menurunkan temperature keluaran superheater 1
sehingga temperature keluar pada superheater 2 dapat lebih dikontrol
sesuai dengan kebutuhannya. Dapat dilihat pada gambar diatas hasil
perhitungan persentase energi dan eksergi pada HP Superheater 2
yaitu 2,95%, 2,57%, 2,44% berturut-turut dengan variasi temperature
masuk HRSG 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. sedangkan untuk hasil
perhitungan persentase eksergi pada HP Superheater 2 yaitu 1,50%,
1,29%, 1,28% berturut-turut dengan variasi temperature 547,85˚C,
545,45˚C, 543,45˚C. dapat disimpulkan bahwa dari hasil perhitungan
diatas dapat dilihat selisih antara persentase energi dan eksergi pada
HP Superheater 2 yaitu 1,16% untuk variasi temperature 543,45˚C,
1,28% untuk variasi temperature 545,45˚C dan 1,09% untuk variasi
temperature 547,85˚C. dapat disimpulkan bahwa selisih antara
persentase energi dan eksergi terdapat pada variasi temperature
545,45˚C.

8
LP ECONOMIZER
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

3,00%
2,50%
2,50% 2,04%
1,80%
2,00%
1,29%
1,50% 1,05%
0,93%
1,00%
0,50%
0,00%

543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 6 Hasil Perhitungan Persentase Energi dan Eksergi LP


Economizer Variasi Temperature Masuk HRSG

LP Economizer sama dengan HP Economizer yaitu sebagai


pemanas pertama atau pemanas awal hanya saja yang membedakan
ada yang economizer bertekanan rendah (LP) dan ada pula yang
bertekanan tinggi (HP). Dari gambar diatas dapat dilihat hasil
perhitungan Persentase energi dan eksergi pada LP Economizer yaitu
2,50%, 2,04%, 1,80% berturut- turut sesui dengan variasi temperature
547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. dan untuk Persentase ekserginya yaitu
1,29%, 1,05%, 0,93% sesuai dengan variasi temperature 547,85˚C,
545,45˚C, 543,45˚C. dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat selisih
antara Persentase energi dan eksergi dari LP Economizer yaitu
1,21%, 0,99%, 0,87% berturut-turut selisish sesuai dengan variasi
temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. dapat disimpulkan bahwa
nilai selisih tertinggi yaitu pada variasi temperature 547,85˚C.

8
LP EVAPORATOR
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

12,00%
9,98%
10,00% 8,73%
7,89%
8,00%
6,00% 5,19%
4,10% 4,51%
4,00%
2,00%
0,00%

543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 7 Hasil Perhitungan Persentase Energi dan Eksergi LP


Evaporator Variasi Temperature Masuk HRSG

Dari gambar diatas dapat dilihat langsung untuk hasil perhitungan


serta perbandingan antara Persentase energi dengan eksergi,
adapaun hasil perhitungan Persentase energi pada LP Evaporator
yaitu 9,98%, 8,73%, 7,89% berturut-turut sesuai dengan variasi
temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. sedangkan untuk hasil
perhitungan Persentase eksergi pada LP Evaporator yaitu 5,19%,
4,51%, 4,10% berturu-turut sesuai dengan variasi temperature
547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. selain itu pada penjelasan diatas dapat
terlihat pula selisih antara hasil perhitungan Persentase energi
terhadap eksergi pada LP Evaporator yaitu 3,79% untuk variasi
temperature 543,45˚C, 4,22% untuk variasi temperature 545,45˚C,
dan 4,79% untuk variasi temperature 547,85˚. Jadi dapat disimpulakan
bahwa selisih antara Persentase energi dan eksergi yang terbesar
adalah pada variasi 547,85˚C.

8
LP SUPERHEATER
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
11,34%
12,00%
9,94%
10,00% 8,92%

8,00%
5,89%
4,64% 5,13%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%

543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 8 Hasil Perhitungan Persentase Energi dan Eksergi LP


Superheater Variasi Temperature Masuk HRSG

LP superheater merupakan salah satu sub komponen HRSG yang


digunakan sebagai pemanas lanjut untuk aliran tekanan rendah (LP).
Dari gambar diatas dapat dilihat perbandingan serta hasil perhitungan
Persentase energi dan eksergi, Adapun hasil perhitungan Persentase
energi yaitu 11,34%, 9,94%, 8,92% berturut- turut dengan variasi
temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C, sedangkan untuk hasil
perhitungan pada Persentase eksergi nya yaitu 5,89%, 5,13%, 4,64%
berturut-turut dengan variasi temperature 547,85˚C, 545,45˚C,
543,45˚C, selain itu juga dapat dilihat selisih antara perhitungan
Persentase energi dan eksergi yaitu 5,45% untuk variasi temperature
547,85˚C, 4,81% untuk variasi temperature 545,45˚C, dan 4,28%
untuk variasi temperature 543,45˚C. dapat disimpulkan bahwa selisih
terbesar terdapat pada variasi temperature 545,45˚C.

4.4.2 Analisis Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi

8
EFFISIENSI ENERGI VS EFFISIENSI
EKSERGI
Efisiensi EnergiEffisensi Eksergi
72,45% 73,30%74,68%
80,00%

60,00% 43,51%
40,87% 41,73%
EFFISIE

40,00%

20,00%

0,00%
543 544 545 546 547 548 549
TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 9 Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi

Dapat dilihat pada gambar diatas hasil perhitungan effisiensi


energi dan effisiensi eksergi yang dihasilkan setiap variasi
temperature nya selalu berbeda yang mana hal ini disebabkan karena
pada setiap variasi temperature yang digunakan memiliki laju aliran
massa yang berbeda-beda yang mana semakin tinggi nilai laju aliran
massa maka akan semakin tinggi pula effisiensi yang dihasilkan begitu
pula sebaliknya semakin rendah nilai dari laju aliran massa maka akan
semakin rendah pula nilai effisiensinya. Laju aliran gas buang pada
HRSG memiliki nilai yang tidak tetap dan selalu berubah-ubah
tergantung dengan laju aliran massa bahan bakar yang selalu berubah
yang mengakibatkan effisiensi HRSG selalu berubah.
Pada grafik diatas juga menggambarkan bahwasanya dari variasi
perbedaan temperature yang diambil yaitu 547,85˚C, 545,45˚C,
543,45˚C dari perbedaan temperature yang diambil nilai effisiensi
yang masuk juga berbeda setiap variasi temperaturenya sama seperti
pada laju aliran massa seperti yang dijelaskan pada paragraph diatas
semakin tinggi temperature masuk HRSG maka akan semakin tinggi
nilai effisiensinya begitupula sebaliknya semakin turun temperature
masuk HRSG maka akan semakin kecil juga nilai effisiensi. Selain itu
pepindahan panas juga berperan penting dalam hal ini yang mana

8
semakin baiknya perpindahan panas yang terjadi maka produksi uap
pun akan semakin besar, kualitas perpindahan panas yang terjadipun
tergantung dengan laju aliran gas yang masuk kedalam HRSG,
semakin tinggi laju aliran gas masuk nya maka proses perpindahan
nya pu akan meningkatkan kualitasnya.
Pada gambar diatas juga menggambarkan bahwa nilai effisiensi
energi lebih tinggi dari pada nilai effisiensi eksergi, yang mana
effisiensi eksergi juga dipengaruhi oleh temperature ambient
(temperature lingkungan) untuk menentukan effisiensi eksergi nya
dengan mengurangi jumlah energi energi dengan entropi terhadap
lingkungan luar. Pada variasi temperature 547,85˚C, 545,45˚C,
543,45˚C nilai effisiensi energi dan ekserginya yaitu 74,68% untuk
effisiensi energi dan 43,51% untuk effisiensi eksergi untuk variasi
temperature 547,85˚C. 73,30% dan 41,73% untuk variasi temperature
545,45˚C, serta 72,45% dan 40,87% pada variasi temperature
543,45˚C.

4.4.3 Analisis Eksergi Destruksi

Analisis eksergi detruksi dilakukan untuk dapat menganalisis


effisiensi serta mengetahui letak kerugian terbesar pada HRSG, yang
pastinya setiap variasi temperature 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C
memiliki eksergi destruksi yang berbeda-beda yang berarti
kerugiannya pun juga berbeda-beda.
Pada eksergi destruksi terlihat bahwa nilai eksergi destruksi
tertinggi terletak pada gas buang dibandingkan dengan sub komponen
HRSG niali eksergi destruksinya relatif sama, selain itu pada variasi
temperature 543,45˚C memiliki nilai eksergi destruksi tertinggi
dibandingkan dengan nilai eksergi destruksi variasi temperature
lainnya 547,85˚C dan 545,45˚C. sedangkan untuk nilai eksergi fuel
gas nya tempratur 545,45˚C lebih tinggi dibandingkan dengan
temparatur 547,85˚C dan 543,45˚C.

8
EFFISIENSI EKSERGI vs EKSERGI DESTRUKSI
eksergi destruksi

44,00% 310000
43,50% 300000
43,00% 290000

EKSERGI DESTRUKSI
42,50% 303926,24 301185,23 43,51% 280000
42,00% 7270000

EFFISIENSI
41,50% 260000
41,00% 41,73% 250000
40,50% 40,87% 270569,1
40,00%
39,50%

543,45 545,45 547,85


TEMPERATUR MASUK (C)

Gambar 4. 10 Perbandingan Effisiensi Eksergi dan Eksergi


Destruksi
Pada grafik diatas dapat dilihat perbandingan effisiensi eksergi
terhadap eksergi destruksi yaitu 270569,17 dengan fuel gas sebesar
479022,471 kW untuk temperature 547,85˚C. 301185,23 dengan fuel
gas sebesar 516942,58 kW untuk temperature 545,45 ˚C. Dan
303926,246 dengan fuel gas sebesar 514019,79 kW untuk
temperature 543,45 ˚C.
gas buang
HP ECO
29,8%
HP EVAP
4,59% 7,55HP
% SH 1 HP SH 2
4,78% LP ECO
1,44% LP EVAP
1,20 %
4,79% LP SH
5,44%
Eksergi

100%
70.2%65,61 58,06%
100

53,2%51.8% Eksergi Used


50,6%
% 45,81% 40,37%

8
Gambar 4.11 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 547,85˚

gas buang
HP ECO
28,3%
HP EVAP
4,17% HP SH
6,53 1 HP SH 2
LP ECO
% 7,9% 1,27% 0,99% LP EVAP

4,22% LP SH

4,81%
Eksergi
Input

100%

71,6% 67,4%
60,9% Eksergi Used
53% 51,7%
50,7% 46,5 41,71%
%

Gambar 4.12 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 545,45˚C

gas buang
HP ECO
29,8 %
HP EVAP
3,66% HP SH 1
6,10 HP SH 2
LP ECO
%
9,38%
1,16% 0,86% LP EVAP

3,78% LP SH

4,28%

100%
100
Eksergi

70,2% 66,5%
60,4% Eksergi Used
51,06 % 49,9%
49,04 % 45,26 40,98%
%

8
Gambar 4.13 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 543,45˚C

8
4.4.4 Analisis Pengaruh Laju Aliran Massa Gas/Udara Terhadap
Effisiens Energi Dan Eksergi

EFFISIENSI VS LAJU ALIRAN MASSA GAS


75,00% 74,68% 44,00%
74,50% 43,51% 43,50%
74,00% 43,00%
73,50% 73,30% 42,50%
73,00% 42,00%
Effisiensi

effisiensi
72,50% 72,45% 41,73% 41,50%
72,00% 41,00%
71,50% 40,87% 40,50%
71,00% 40,00%
39,50%

334,424 347,503 361,834


Laju aliran massa gas (kg/s)

Efisiensi Energi Effisensi Eksergi

Gambar 4. 14 Perbandingan Effisiensi Energi dan Eksergi Terhadap Laju


Aliran Massa Gas
Pada gambar grafik diatas dapat dijelaskan bahwasanya pengaruh laju
aliran massa gas berpengaruh pada effisiensi yang dihasilkan HRSG yang
mana hasil perhitungan yang diperoleh yaitu besar laju aliran massa gas
berturut-turut 334,424 kg/s, 361,834 kg/s, 347,503 kg/s dengan Effisiensi energi
yang dihasilkan berturu-turut sebesar 74,68%, 73,30%, dan 72,45% dan untuk
effisiensi eksergi yang dihasilkan 43.51%, 41,73% dan 40,87%. Dapat
disismpulkan bahwasanya laju aliran massa gas akan berpengaruh terhadap
effisiensi yang dihasilkan selain itu temperature udara yang masuk kedalam
ruang bakar juga mempengaruhi dari laju aliran gas yang digunakan.

4.4.5 Analisis Diagram Fishbone

Berdasarkan hasil dari perhitungan effisiensi eksergi yang dihasilkan


kehilangan eksergi atau yang biasa disebut eksergi destruksi pada setiap
variasi temperature masuk HRSG 547,85˚C, 545,45˚C, 543,45˚C. pada variasi
temperature 543,45˚C merupakan penghasil nilai eksergi destruksi yertinggi

9
yaitu sebesar 303926,246 kW, maka dari itu pada point ini penulis dapat
menjelaskan serta mengetahui penyebab mengapa terjadi eksergi destruksi
terbesar pada variasi temperature masuk HRSG 543,45˚C, sehingga dapat
dianalisa melalui analisis Fishbone Diagram.

Lingkungan Peralatan Material

Eksergi Destruksi Sub Komponen HRSG


Kemampuan material
Temperatur
Ambient
Nilai Eksergi Destruksi Terbesar Pada Variasi Temperatur Ma
Eksergi Destruksi gas buang

Perawatan
Kemampuan (Kompetensi)

Kesalahan Operasi

Metode
Gambar 4.15 Diagram Fishbone Nilai Eksergi Destruksi Besar
SDM

Table 4.15 Analisis Diagram Fishbone Nilai Eksergi Destruksi Besar


FAKTOR ANALISIS KETERANGAN
Peralatan Eksergi Yang mana hasil Penyebab
Destruksi Sub perhitungan dapat
Komponen dibandingkan bahwasanya
HRSG total eksergi destruksi atau
kehancuran ekserg pada
variasi temperature masuk

9
HRSG 543,45˚C pada
proses perhitungan data
bahwa hasil eksergi
destruksi yang dihasilkan
lebih besar dibandingkan
dengan hasil eksergi
destruksi dari variasi
temperature masuk HRSG
547,85 ˚C dan 545,45 ˚C.
Eksergi Pada gambar 4.13 Penyebab
destruksi gas dijelaskan bahwa eksergi
buang destruksi gas buang
terbesar terdapat pada
variasi temperature masuk
HRSG 543,45˚C
Lingkungan Temperatur Temperatur ambient atau Penyebab
Ambient temperature lingkungan
mempengaruhi nilai dari
Effisiensi Eksergi dan
Eksergi Destruksi serta
berpengaruh pula pada Laju
Aliran Eksergi. Yang mana
semakin tinggi temperature
lingkungan maka akan
semakin besar pula eksergi
destruksi yang dihasilkan,
begitu pula sebaliknya.
SDM Kempampuan Yang mana pada hal ini Bukan Penyebab
(Kompetensi) Sumber Daya Manusia
(SDM) telah memiliki
kompetensi yang cukup
untuk mengoprasikan suatu

9
pembangkit, selain itu hal ini
merupakan salah satu
syarat wajib untuk
mengoprasikan suatu
pembangkit listrik.
Material Kemampuan Material suatu komponen Bukan Penyebab
Material juga mempengaruhi
terhadap Time Life dari
suatu unit
Metode Perawatan Sebuah kegiatan perawatan Bukan Penyebab
pada HRSG dilakukan
secara rutin yang dilakukan
oleh operator HAR mekanik.
Kesalahan Operator dan HAR mekanik Bukan Penyebab
Operasi telah mempunya
kompetensi yang cukup
untuk mengoprasikan suatu
unit pembangkit yang mana
pada pengoprasian tersebut
berlandaskan SOP yang
telah ditentukan.

9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

 Temperature masuk HRSG dapat meningkatkan effisiensi energi pada


HRSG yang mana data yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
sebagai berikut : pada temperature masuk HRSG 547,85˚C, 545,45˚C,
543,45˚C berturut-turut menghasilkan Effisiensi Energi sebesar
74,68%, 73,30%, dan 72,45% .
 Temperature masuk HRSG dapat meningkatkan effisiensi eksergi
pada HRSG yang mana data yang diperoleh dari hasil perhitungan
adalah sebagai berikut : pada temperature masuk HRSG 547,85˚C,
545,45˚C, 543,45˚C berturut-turut menghasilkan Effisiensi Eksergi
yang dihasilkan 43,51%, 41,73%, 40,87% Sesuai dengan keterangan
diatas yang dihasilkan maka temperature masuk HRSG
mempengaruhi nilai Effisiensi yang dihasilkan. Pada hasil effisiensi
energi dan eksergi tiap komponen, yang mana pada HP Evaporator
menjadi komponen HRSG penghasil nilai effisiensi energi dan eksergi
terbesar dibandingkan dengan komponen-komponen yang lainnya.
 Laju aliran massa gas dan laju aliran massa udara juga berpengaruh
terhadap nilai Effisiensi yang mana semakin tingginya laju aliran
massa udara maka akan semakin tinggi pula laju aliran massa gas ,
Adapun hasil perhitungan yang diperoleh yaitu dengan laju aliran
massa udara sebesar 325,876 Kg/s, 353,858 Kg/s, 340,265 Kg/s dan
laju aliran massa gas berturut-turut sebesar 334,424 Kg/s, 361,834
Kg/s, 347,503 Kg/s menghasilkan Effisiensi energi sebesar 74,68%,
73,30%¸72,45%.
 Laju aliran massa gas dan laju aliran massa udara juga berpengaruh
terhadap nilai Effisiensi yang mana semakin tingginya laju aliran
massa udara maka akan semakin tinggi pula laju aliran massa gas ,
Adapun hasil perhitungan yang diperoleh yaitu dengan laju aliran
massa udara sebesar 325,876 Kg/s, 353,858 Kg/s, 340,265 Kg/s dan
laju aliran massa gas berturut-turut sebesar 334,424 Kg/s, 361,834
Kg/s, 347,503
9
Kg/s menghasilkan Effisiensi eksergi sebesar 43,51%, 41,73%,
40,87%.

5.2 Saran

 Diperlukannya penyediaan alat ukur pada setiap sub komponen


pada HRSG baik pada parameter masuk ataupun parameter
keluar sehingga setiap sub komponen dapat terukur dengan pasti.
 Perawatan pada HRSG perlu ditingkatkan Kembali supaya nilai
Effisiensi pada HRSG pun tidak cepat turun secara drastis,
sehingga kinerja pada HRSG dapat lebih dioptimalkan lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adumene, S., & Lebele-Alawa, B. T. (2015). Performance Optimization of Dual
Pressure Heat Recovery Steam Generator (HRSG) in the Tropical
Rainforest. Engineering, 07(06), 347–364.
https://doi.org/10.4236/eng.2015.76031

Afrianto, Y., Utomo, M., & Kiono, B. (2015). Analisa Efisiensi Exergi Pada Hrsg
(Heat Recovery Steam Generator) Di Pltgu. Jurnal Teknik Mesin, 3(4),
382– 388.

Amiral, A. (n.d.). Runfew Gas Turbines and Opearting the Remaining Gas
Turbine At the Highest Efficiency Close To Thefull Load .

Haglind, F. (2008). A review on the use of gas and steam turbine combined
cycles as prime movers for large ships. Part I: Background and design.
Energy Conversion and Management,49(12),
3458–3467.
https://doi.org/10.1016/j.enconman.2008.08.005

Ibrahim, T. K., Mohammed, M. K., Awad, O. I., Abdalla, A. N., Basrawi, F.,
Mohammed, M. N., Najafi, G., & Mamat, R. (2018). A comprehensive
review on the exergy analysis of combined cycle power plants. Renewable
and Sustainable Energy Reviews, 90(July 2016), 835–850.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2018.03.072

Ilmar, A., & Sandra, A. (2012). Analisis Unjuk Kerja Heat Recovery Steam
Generator ( Hrsg ) Pada Pltgu Muara Tawar Blok 5. Saintek, 7(1), 23–31.

Indonesia, D. (1985). Energi listrik dalam dilema. 19.

Kaushik, S. C., Reddy, V. S., & Tyagi, S. K. (2011). Energy and exergy
analyses of thermal power plants: A review. Renewable and Sustainable
Energy Reviews, 15(4), 1857–1872.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2010.12.007

Kumalaningrum, D. (2019). Skripsi analisis pengaruh variasi beban terhadap


energi dan eksergi pada hrsg di blok 2 pltgu muara karang.

9
Kumar, R. (2017). A critical review on energy, exergy, exergoeconomic and

9
economic (4-E) analysis of thermal power plants. Engineering Science and
Technology, an International Journal, 20(1), 283–292.
https://doi.org/10.1016/j.jestch.2016.08.018

Manual Book. (n.d.). 3 . HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR ( HRSG ).


37–50.

Priambodo, D., & Purwanto, W. W. (n.d.). Analisis Energi , Eksergi dan


Ekonomi Pada Sistem HTGR-Siklus Uap Rankine Kogenerasi : Kombinasi
Pendingin dan Listrik Energy , Exergy , and Economic Analysis for HTGR-
Rankine Steam Cycle Cogeneration : Combine Cooling and Power Abstract
HTGR , kemudian d. 1–19.

Priyoatmojo, S., & Margana. (2016). Analisa Efisiensi Hrsg Unit 1 Di PT PLN
(Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon. Jurnal Teknik Energi,
12(2), 43–49.

Rakhman, A. (2013). Prinsip Kerja PLTGU. 1. https://rakhman.net/power-plants-


id/prinsip-kerja-pltgu/

Santoso, D., & Hasan Basri, D. (2011). Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-
3 Palembang ANALISIS EKSERGI SIKLUS KOMBINASI TURBIN GAS-
UAP UNIT PLTGU INDERALAYA. 26–27.

Sarkar, J., & Bhattacharyya, S. (2012). Application of graphene and graphene-


based materials in clean energy-related devices Minghui. Archives of
Thermodynamics, 33(4), 23–40. https://doi.org/10.1002/er

Setyoko, B. (2006). Analisa Efisiensi Performa hrsg (heat Recovery Steam


Generator). Staf Pengajar PSD III Teknik Mesin UNDIP, 4(2), 49–56.

Sri Afni Ramadhan. (2010). Analisis pemeliharaan (Maintenance) Mesin-mesin


Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pada PT PLN (PERSERO) Rating
Pekanbaru. 78.

Tena, K., Listr, A. G. A., Elektro, E. N., & Te, K. (n.d.). Tion O F Elec.

9
LAMPIRAN

9
Lampiran 1 1

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Fefi Septi Dama Yanti

NIM : 2016-12-033

Program Studi : S1 Teknik Mesin

Jenjang : Sarjana

Pembimbing Utama : Drs. Prayudi MM, MT

Judul Tugas Akhir : Analisis pengaruh temperatur dan massa gas/udara


masuk terhadap effisiensi energi dan eksergi hrsg di pltgu blok 1 muara
karang

NO. Tgl. Materi Bimbingan


1. 21 Maret Pengajuan Judul Skripsi
2020
2. 27 Maret Konsultasi mengenai pembahasan BAB II
2020 1.1 PLTGU dan HRSG
1.2 Analisis termodinamika energi dan eksergi
1.3 Tinjauan pustaka
hipotesis
3. 02 April 2020 Konsultasi mengenai tinjauan Pustaka
4. 13 April 2020 Pengecekan persiapan proposal skripsi

1
5. 17 April 2020 Pengumpulan ulang perbaikan proposal skripsi dan
untuk di tanda tangani pembimbing
6. 12 Mei 2020 Konsultasi mengenai revisi hasil review proposal serta
mengumpulkan ulang proposal kepada pembimbing
dan dilakukan pengecekan ulang.
7. 06 Juni 2020 Pengecekan ulang proposal hasil revisi dari lembar
revisi pembimbing untuk dikumpulkan ke prodi.
8. 18 juli 2020 Konsultasi mengenai progres skripsi bab IV
9. 05 Agustus Pengecekan ulang serta meminta tanda tangan
2020 laporan magang hasil revisi setelah sidang
10. 07 Aguatus Pengecekan Skripsi dari bab 1-5
2020 Pembahasan: perbaikan perhitungan dan kesimpulan
lebih disederhanakan
11. 13 Agustus Pengecekan hasil revisi tanggal 07 Agustus 2020
2020
12. 14 Agustus Konsultasi mengenai kesiapan power point untuk
2020 persiapan sidang skripsi
13. 15 Agustus Simulasi persentasi sidang skripsi.
2020

Paraf Pembimbing

Prayudi
Digitally signed by Prayudi
DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis
Energi, O=Institut Teknologi PLNp,
CN=Prayudi, E=prayudi@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-05 08:36:03
Foxit Reader Version: 10.0.0

Drs. Prayudi M.M, M.T

1
Lampiran 1 2

DATA PERFORMA MONITORING HRSG 1.2 BLOK 1 MUARA


KARANG
Temperatur masuk HRSG
No Parameter Satuan
547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
1. Ambient C 27,49 32,5 33,61
Temperature
2. Fuel Gas 24,48238776 24,48238776 24,48238776
Pressure Bar
3. Fuel Gas 20 20 20
Temperature C
4. Lower 11118,30 11118,30 11118,30
Heating
Value kcal/kg
5. Comp. Inlet 1,00773 1,00743 1,00743
Pressure Bar
6. Comp. Inlet C 27,49 32,5 33,61
Temperature
7. Comp. C 370,28 364,93 345,62
Discharge
Temperature
8. Comp. Bar
Discharge
Pressure 11,293 10,763 9,853
9. GT Turb C
Exhaust
Temp 554,96 554,28 554,97
10. GT Turb Bar
Exhaust
Press 1,29727 1,2723 1,23268

1
11. Desired Exit C
Temperature 547,85 545,45 543,45
12. HP Steam
Production ton/hr 162,48 152,23 140,21
13. HPSH2
Outlet
Pressure Bar 70,523 74,983 71,353
14. HPSH2
Outlet Temp C 517,64 516,63 515,61
15. HPSH2 Inlet
Temp C 450,85 450,08 447,37
16. HPSH1
Outlet Temp C 468,79 469,12 470,44
17. Desired Bar
Operating
Pressure 73,773 77,713 73,913
18. LP Steam
Production ton/hr 43,46 40,76 36,77
19. LPSH Outlet
Pressure Bar 8,153 8,173 7,703
20. LPSH Outlet
Temp C 319,28 3320,72 316,56
21. Desired
Operating
Press. Bar 8,433 8,443 7,943
22. LP Eco.
Outlet
Temperature C 162,73 162,41 159,82
23. LP Eco. Inlet
Pressure Bar 28,813 26,433 26,793
24. LP Eco. Inlet
Temperature C 40,01 47,51 46,97

1
25. HP Eco.
Outlet
Temperature C 287,59 290,64 286,75
26. HP Transfer
Pump Exit
Pressure Bar 114,863 115,473 117,263
27. Stack C 158,32 161 158,25
Temperature

1
Lampiran 1 3

DATA KOMPOSISI GAS


Komposisi Value Unit Mr
Methane 90,4499 % 16,042
Ethane 2,1161 % 30,068
Propane 2,661 % 44,094
n-Butane 0,6656 % 58,12
i-Butane 0,5512 % 58,12
neo-Pentane 0 % 72,146
n-Pentane 0,171 % 72,146
i-Pentane 0,2235 % 72,146
C6+ 0,2579 % 86,172
Nitrogen 0,9464 % 28,016
CO2 1,9575 % 44,01

Gas Properties
Density 0,833048 kg/Nm3
HHV 12257,73 kcal/kg
LHV 11118,30 kcal/kg

1
Lampiran 1 4 Tabel Gas Ideal

1
1
Lampiran
1.5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal
NIM : 2016-12-033
Nama : Fefi Septi Dama Yanti
Tempat/Tgl. Lahir : Lahat, 18 September
1998 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Alamat Rumah : Ds. Jarai, Kec Jarai, Kab. Lahat, Sumatera
Selatan.
: No. rumah 90. Kode Pos : 31591
Tlp 081311577039
Email : fefisepti06@gmail.com
Personal web :-

b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun
Lulus
SD SD Muhammadiyah jarai - 2010
SMP SMP Muhammadiyah jarai - 2013

1
SMA SMA Muhammadiyah IPA 2016
pagaralam
PT (untuk S2) - - -
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 2020
Mahasiswa
Ybs.
Fefi Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti
DN: C=ID, OU=Mahasiswa,

Septi O=Institut Teknologi PLN,


CN=Fefi Septi Dama Yanti,
E=fefi1612033@itpln.ac.id

Dam Reason: I am the author of


this document
Location: Jakarta

a Date: 2020-09-01 11:34:54


Foxit Reader Version: 9.7.2

Yanti
Fefi Septi Dama Yanti

1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI

Sidang Tugas Akhir : Rabu, 19 Agustus 2020 Jam : 11.00-12.00


Nama Mahasiswa : Fefi Septi Dama Yanti
NIM : 2016-12-033
Judul : ANALISIS TEMPERATUR DAN MASSA GAS/UDARA MASUK
TERHADAP EFFISIENSI ENERGI DAN EKSERGI HRSG DI
PLTGU BLOK 1 MUARA KARANG
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempurnakan Proyek
Akhir/Skripsi dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 26 Agustus 2020 dengan
perbaikan-perbaikan sbb :
1. Effisiensi, pendekatan heat balance
2. Energi balance
3. Sesuaikan kesimpulan dengan judul
4. Effisiensi ?

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Mahasiswa
Fefi DN: C=ID,
Pembimbing Ketua Sidang
Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti
Digitally signed by Prayudi

Pr ayud Eri
OU=Mahasiswa, Digitally signed by Eri
O=Institut Teknologi PLN, DN: C=ID, OU=Fakultas

Septi
Prabowo
CN=Fefi Septi Dama
DN: C=ID, OU=Fakultas

Dama
Yanti, i
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Teknolog Teknologi Dan Bisnis
of this document dan Bisnis Energi, O=Institut
Reason: I am the author Energi, O=Institut Teknologi

Prabo
Teknologi PLNp, CN=Prayudi, PLN, CN=Eri Prabowo,
E=prayudi@itpln.ac.id

Yanti
Location: Jakarta E=eriprabowo@gmail.com
23

wo
Date: 2020-09-01 11:35:
Reason: I am the author of
this document
Foxit Reader Version: Date: 2020-09-01 12:02:59
9.7.2 Location: Jakarta

Fefi Septi Dama Yanti Reason: I am the author of this

i
Foxit Reader Version: 9.7.2
document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-05 08:34:54 Eri Prabowo Dr., Ir., M. Kom
Foxit Reader Version: 10.0.0

Prayudi, Drs, MM, MT

Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Mahasiswa Pembimbing Ketua Sidang
Fefi DN: C=ID,
Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti Digitally signed by Prayudi
logi Eri Teknologi Dan Bisnis Energi,
Digitally signed by Eri Prabowo

Pr ayud
DN: C=ID, OU=Fakultas
OU=Mahasiswa, O=Institut DN: C=ID, OU=Fakultas O=Institut Teknologi PLN,

Septi Teknologi PLN, CN=Fefi

Prabow
Septi Dama Yanti, Tekno CN=Eri Prabowo,

o
E=fefi1612033@itpln.ac.id E=eriprabowo@gmail.com
dan Bisnis Energi, O=Institut Reason: I am the author of this

Dama Teknologi PLNp,


Reason: I am the author of
this document document
Foxit Reader Version: 9.7.2

Yanti Location: Jakarta CN=Prayudi, Location: Jakarta


Foxit Reader Version: E=prayudi@itpln.ac.id
Date: 2020-09-01 11:35:42 Date: 2020-09-01 12:03:24

9.7.2

Fefi Septi Dama Yanti Reason: I am the author of this


Eri Prabowo Dr., Ir., M. Kom

i
document
Location: Jakarta

1
Date: 2020-09-05 08:34:30
Foxit Reader Version: 10.0.0

Prayudi, Drs, MM, MT

1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI

Sidang Tugas Akhir : Rabu, 19 Agustus 2020 Jam : 11.00-12.00


Nama Mahasiswa : Fefi Septi Dama Yanti
NIM : 2016-12-033
Judul : ANALISIS TEMPERATUR DAN MASSA GAS/UDARA MASUK
TERHADAP EFFISIENSI ENERGI DAN EKSERGI HRSG DI
PLTGU BLOK 1 MUARA KARANG
Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s
harus menyempurnakan Proyek Akhir/Skripsi dalam waktu satu minggu, yaitu pada
tanggal 26 Agustus 2020 dengan perbaikan-perbaikan sbb :
1. Ada X1 & X2, Y1 & Y2 berarti X1 ke Y1, X2 ke Y2, X2 ke Y1 dan X1 ke Y2
2. Kesimpulan menjawab judul

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Mahasiswa Ketua Sidang
Fefi
Eri
Septi Dama Yanti Prabowo
Digitally signed by Fefi Digitally signed by Eri

Septi DN: C=ID,


Teknologi PLN, CN=Fefi
OU=Mahasiswa, O=Institut
DN: C=ID, OU=Fakultas
Teknologi Dan Bisnis Energi,
O=Institut Teknologi PLN,

Prabo
Septi Dama Yanti, CN=Eri Prabowo,
E=eriprabowo@gmail.com
Reason: I am the author of
E=fefi1612033@itpln.ac.id

Dama Reason: I am the author of


this document
Location: Jakarta this document

Yanti Date: 2020-09-01 11:36:05


Foxit Reader Version: 9.7.2 wo Location: Jakarta
Date: 2020-09-01 12:03:52
Foxit Reader Version: 9.7.2
Fefi Septi Dama Yanti Eri Prabowo Dr., Ir., M. Kom

Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Mahasiswa
Fefi Septi Dama Yanti
Digitally signed by Fefi
Eri
Ketua Sidang
DN: C=ID, OU=Fakultas
Digitally signed by Eri
Prabowo

Septi DN: C=ID,


Teknologi PLN, CN=Fefi
OU=Mahasiswa, O=Institut
Teknologi Dan Bisnis Energi,
O=Institut Teknologi PLN,

Prabo
Septi Dama Yanti, CN=Eri Prabowo,
E=eriprabowo@gmail.com
E=fefi1612033@itpln.ac.id

Dama Reason: I am the author of Reason: I am the author of


this document
Location: Jakarta

Yanti Date: 2020-09-01 11:36:31 this document

wo
Foxit Reader Version: 9.7.2
Location: Jakarta
Fefi Septi Dama Yanti Date: 2020-09-01 12:04:13
Foxit Reader Version: 9.7.2

Eri Prabowo Dr., Ir., M. Kom

1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI

Sidang Tugas Akhir : Rabu, 19 Agustus 2020 Jam : 11.00-12.00


Nama Mahasiswa : Fefi Septi Dama Yanti
NIM : 2016-12-033
Judul : ANALISIS TEMPERATUR DAN MASSA GAS/UDARA MASUK
TERHADAP EFFISIENSI ENERGI DAN EKSERGI HRSG DI
PLTGU BLOK 1 MUARA KARANG
Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s
harus menyempurnakan Proyek Akhir/Skripsi dalam waktu satu minggu, yaitu pada
tanggal 26 Agustus 2020 dengan perbaikan-perbaikan sbb :
1. Effisiensi energi > effisiensi eksergi ? jelaskan atau beri sumber literatur
2. Energi balance digambarkan
3. Revisi eff eco, sh dll menjadi persentase

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Mahasiswa Ketua Sidang
Fefi Septi Dama Yanti
Digitally signed by Fefi Digitally signed by
Nofirman
Septi DN: C=ID, OU=Mahasiswa,
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
O=Institut Teknologi PLN,
DN: C=ID, O=ITPLN,
CN=Nofirman,

Dama
E=nofirman@itpln.ac.id
E=fefi1612033@itpln.ac.id Reason: I am the author of
this document
Reason: I am the author of this document

Yanti Location: Jakarta


Foxit Reader Version: 9.7.2
Date: 2020-09-01 11:36:56
Location: Jatibening
Date: 2020-09-01 14:51:02
Foxit Reader Version:
10.0.1

Fefi Septi Dama Yanti Nofirman, ST, M.Sc

Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Mahasiswa Ketua Sidang
Fefi Septi Dama Yanti
Digitally signed by Fefi
Digitally signed by
Nofirman
Septi DN: C=ID, OU=Mahasiswa,
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
O=Institut Teknologi PLN,
DN: C=ID, O=ITPLN,
CN=Nofirman,
E=nofirman@itpln.ac.id
Dama E=fefi1612033@itpln.ac.id
this document
Reason: I am the author of
Reason: I am the author of
this document
Location: Jatibening
Yanti Location: Jakarta
Foxit Reader Version: 9.7.2
Date: 2020-09-01 11:37:19
Date: 2020-09-01 14:51:21
Foxit Reader Version:
10.0.1

Fefi Septi Dama Yanti Nofirman, ST, M.Sc

1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI

Sidang Tugas Akhir : Rabu, 19 Agustus 2020 Jam : 11.00-12.00


Nama Mahasiswa : Fefi Septi Dama Yanti
NIM : 2016-12-033
Judul : ANALISIS TEMPERATUR DAN MASSA GAS/UDARA MASUK
TERHADAP EFFISIENSI ENERGI DAN EKSERGI HRSG DI
PLTGU BLOK 1 MUARA KARANG
Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s
harus menyempurnakan Proyek Akhir/Skripsi dalam waktu satu minggu, yaitu pada
tanggal 26 Agustus 2020 dengan perbaikan-perbaikan sbb :
1. Tambahkan idealisai keadaaan tunak, bab 3 tambahkan softwere yang digunakan
2. COP ? harusnya evaluasi efektifitas
3. Bab 4 awal tambahkan kesetimbangan energi dan eksergi

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.

Mahasiswa Ketua Sidang

Fefi
Septi
Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti
DN: C=ID,
Teknologi PLN, CN=Fefi
OU=Mahasiswa, O=Institut
Roswati Digitally signed by Roswati Nurhasanah nologi dan Bisnis
DN: OU=Institut Teknologi PLN, O=Fakultas ln.ac.id
Energi, CN=Roswati Nurhasanah, E=roswati@itp
Reason: I am the author of this document

Nurhasanah
Location: your signing location here
Septi Dama Yanti, Date: 2020-09-06 20:23:16
Foxit Reader Version: 10.0.0

E=fefi1612033@itpln.ac.id

Dama Reason: I am the author of


this document

Roswati Nurhasanah ST, MT


Location: Jakarta

Yanti Date: 2020-09-01 11:37:41

Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020

Mahasiswa Ketua Sidang


, O=Fakultas
Digitally signed by Fefi Digitally signed by Roswati Nurhasa
Septi Dama Yanti =Ros
Fefi Septi Roswati
DN: C=ID, OU=Mahasiswa, DN: OU=Institut Teknologi PLN
O=Institut Teknologi PLN,
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
Teknologi dan Bisnis Energi, here
Nurhasanah, E=roswati@itpln.adocum
c
Dama E=fefi1612033@itpln.ac.id
Reason: I am the author of Reason: I am the author of this

Nurhasanah
this document Location: your signing location
Yanti Location: Jakarta
Date: 2020-09-01 11:38:00
Foxit Reader Version: 9.7.2
Date: 2020-09-06 20:23:30
Foxit Reader Version: 10.0.0

Fefi Septi Dama Yanti Roswati Nurhasanah ST, MT

1
cekturnitin2_fefiseptidamayanti.pdf
ORIGINALITY REPORT

9 %
SIMILARITY INDEX
8%
INTERNET SOURCES
1%
PUBLICATIONS
3%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1 www.scribd.com
Internet Source 2%
2 repository.its.ac.id
Internet Source 1%
3 es.scribd.com
Internet Source 1%
4 pt.scribd.com
Internet Source 1%
5 documents.mx
Internet Source 1%
<1 %
6 Submitted to Sriwijaya University
Student Paper

<1 %
7 Submitted to Politeknik Negeri Bandung
Student Paper

<1 %
8 www.ejournal-s1.undip.ac.id
Internet Source

<1 %
9 www.docstoc.com
Internet Source
stt-pln.e-journal.id
10 Internet Source <1 %
id.scribd.com
<1 %
11
Internet Source

media.neliti.com
<1 %
12
Internet Source

id.123dok.com
<1 %
13
Internet Source

taufikkiilham.blogspot.com
<1 %
14
Internet Source

Submitted to Universitas Islam Indonesia


<1 %
15
Student Paper

de.scribd.com
<1 %
16
Internet Source

Submitted to Universitas Diponegoro


<1 %
17
Student Paper

Submitted to Tikrit University


<1 %
18
Student Paper

K. Kaygusuz. "Chemical Exergies of Some


19
Coals in Turkey", Energy Sources Part A <1 %
Recovery Utilization and Environmental Effects,
01/2009
Publication

20 journal.feb.unmul.ac.id
Internet Source

<1 %

<1 %
21 www.slideshare.net
Internet Source

<1 %
22 edoc.pub
Internet Source

<1 %
23 mafiadoc.com
Internet Source

<1 %
24 fr.scribd.com
Internet Source

<1 %
25 Submitted to Universitas Dian Nuswantoro
Student Paper

<1 %
26 Lutfi Fitria Ningsih, Ahmad Rofiq Sofyan, Giarno
Giarno, Dedy Haryanto, Joko Prasetyo Witoko,
Mulya Juarsa. "ESTIMASI PERHITUNGAN
KALOR DAN LAJU ALIRAN KALOR PADA
UNTAI FASSIP-02", SIGMA EPSILON - Buletin
Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir,
2018
Publication

<1 %
27 vdokumen.com
Internet Source

<1 %
28 jendeladenngabei.blogspot.com
Internet Source
docplayer.info
29 Internet Source <1 %
dokumen.tips
<1 %
30
Internet Source

eprints.uny.ac.id
<1 %
31
Internet Source

Submitted to Universitas Terbuka


<1 %
32
Student Paper

eprints.uns.ac.id
<1 %
33
Internet Source

digilib.uinsby.ac.id
<1 %
34
Internet Source

eprints.unsri.ac.id
<1 %
35
Internet Source

koleksidatajurnal.blogspot.com
<1 %
36
Internet Source

simta.amikroyal.ac.id
<1 %
37
Internet Source

Untung Surya Dharma, Totong Heru Wahyudi.


38
"PENGARUH VOLUME RUANG BAKAR <1 %
SEPEDA MOTOR TERHADAP PRESTASI
MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH", Turbo :
Jurnal Program Studi Teknik Mesin, 2017
Publication
repository.unpar.ac.id
3 Internet Source <1 %
inspirisa.blogspot.com
4 Internet Source <1 %

Exclude quotes On Exclude matches Off


Exclude bibliography On

Anda mungkin juga menyukai