SKRIPSI
SKRIPSI
JAKARTA, 2020
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nim : 2016-12-033
1. Drs. Prayudi M.M, M.T Dosen Pembimbing Prayudi Digitally signed by Prayudi
DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan
Location: Jakarta
Bisnis Energi, O=Institut Teknologi
PLNp, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document
3. Roswati Nurhasanah, S.T, M.T Sekertaris Tim Penguji Roswati DN: OU=Institut Teknologi PLN, O=Fakultas
Digitally signed by Roswati Nurhasanah
Mengetahui:
Nurhasana
Location: your signing location here
Date: 2020-09-06 20:26:21
Foxit Reader Version: 10.0.0
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 2016-12-033
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana baik dilingkungan
IT-PLN maupun di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar Pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh
kesdaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika
ternyata ini tidak benar.
iii
UACAPAN TERIMKASIH
Dama
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Reason: I am the author of
Yanti
this document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-01 11:33:45
Foxit Reader Version: 9.7.2
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas academia Institut teknologi PLN, yang bertanda tangan dibawah
ini :
Dama
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
v
Fefi Septi Dama Yanti
vi
ABSTRAK
Telpon :081211577039
Email : fefisepti06@gmail.com
Dibawah bimbingan Drs. Prayudi, MM,. MT.
vii
ABSTRACT
Phone: 081211577039
E-mail: fefisepti06@gmail.com
Under the tutelage of Drs. Prayudi, MM,. MT.
This research raises a subject of “Analysis of the Temperature and Mass of Gas/Air
Intake on Energy Efficiency and HRSG Exergy at PLTGU Blok 1 Muara Karang".
Energy Efficiency and Exergy Analysis is an approach to improve the performance of a
power plant, especially in Combined Cycle Gas Turbine power plant (PLTGU).
Generally, energy efficiency and exergy refer to the law of Thermodynamics, which
combine the first and the second law of thermodynamics to improve the performance
on power generation system. The first law states an energy efficiency, whereas the
second law explains exergy efficiency. In PLTGU, there is a decrease in the energy
quality system. Therefore, to identify the factors that cause the decrease of energy
quality, an exergy efficiency analysis is conducted by observing the thermal systems in
the power plant which are affected by enthalpy, entropy of pressure and temperature.
In this study, the HRSG energy and exergy analysis system was accomplished by
comparing the difference or variation in the HRSG intake temperature, the results show
a directly proportional outcome to the variation of the HRSG intake temperature with
the energy efficiency and exergy values. In the temperature variations entered HRSG
547.85 ˚C,
545.45 C, 543.45 C respectively resulting in energy efficiency of 74,68%, 73,30%,
72,45% and exergy efficiency of 43,51%, 41,73%, 40,87%.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT.........................................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.3 Hipotesis....................................................................................................34
ix
4.1 Perancangan Penelitian............................................................................36
4.1 Hasil...........................................................................................................45
4.2 Pembahasan.............................................................................................48
5.1 Kesimpulan............................................................................................85
5.2 Saran.........................................................................................................86
LAMPIRAN..........................................................................................................89
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman globalisasi sepeti ini listrik menjadi salah satu kebutuhan utama
dan kebutuhan paling penting bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini,
dimana listrik sudah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan dunia semua
yang dibutuhkan oleh manusia semua bergantung pada keadaan listrik baik
kebutuhan pribadi, kebutuhan umum, bahkan sampai perusahaan-perusahaan
dari kalangan kecil sampai kalangan besar semua bergantung pada
keberadaan listrik. Maka dari itu keberadaan pembangkitan listrik pada saat ini
menjadi tulang punggung penggerak roda perekonomian yang harus tetap
terjaga, oleh karena itulah pembangkit listrik sangat berperan penting harus
terus beroprasi dan dijalankan sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan
manusia. (Indonesia, 1985)
Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali pusat pembangkitan tenaga
listrik yang tersebar diseluruh Indonesia dari ujung Sumatra sampai ujung
Papua dengan berbagai macam metode pembangkitan seperti PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan
ada juga beberapa daerah di Indonesia sudah mendirikan pembangkitan listrik
yang ramah lingkungan seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTB
(Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya). Dan pada saat ini di Indonesia sendiri sudah banyak penelitian untuk
perkembangan pembangkit tenaga listrik seperti hal-Nya di IT-PLN sendiri yang
mengembangkan tentang Listrik Kerakyatan.(Tena et al., n.d.)
Dikarenakan sangat pentingnya sektor perekonomian ini maka diperlukan
suatu perawatan atau maintenance yang handal untuk mendukung kinerja dari
mesin-mesin pembangkit tersebut agar dapat bekerja secara optimal, efektik,
serta efisien untuk menghasilkan energi listrik agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia terhadap konsumsi listrik. Mulai dari kebersihan instalasi-instalasi
pembangkit listrik, pengecekan secara berkala pada kondisi peralatan, serta
1
proses pergantian total dengan mengganti komponen- komponen penting pada
waktunya atau yang disebut overhaul. Untuk hal ini akan lebih terfokuskan
kepada salah satu pembangkit, dimana pembangkit yang akan dibahas yaitu
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap). Dimana PLTGU itu merupakan
gabungan antara PLTG dan PLTU, dimana panas dari gas buang PLTG
dimanfaatkan untuk memanaskan uap yang digunakan sebagai fluida kerja
PLTU, dan bagian yang digunakanuntuk menghasilkan uap tersebut adalah
HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi
peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas dari hasil pembakaran
bahan bakar dan udara menjadi energi listrik yang bermanfaat, pada dasarnya
system PLTGU ini memanfaatkan gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada
PLTG dan kemudian akan menggerakkam turbin serta generator yang akan
berubah menjadi energi listrik, sama halnya dengan PLTU bahan bakar dari
PLTG bisa dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan uap yang akan
digunakan untuk menggerakkan turbin serta generatornya sehingga dapat
menghasilkan listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. (Sri Afni
Ramadhan, 2010)
Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) ini salah satunya
berada di Muara Karang, dimana PLTGU ini merupakan salah satu pembangkit
listrik di Indonesia yang dibawah naungan PT.PLN (Persero) yang di oprasikan
oleh PT. Pembangkitan Jawa-Bali yang terdiri dari 3 blok dengan kongfigurasi
3-3-1 pada blok 1 PLTGU Muara Karang yang terdiri dari 3 turbin gas, 3 HRSG
dan 1 turbin uap, selain itu pada blok 2 PLTGU Muara Karang dengan
kongfigurasi 2-2-3 yang terdiri dari 2 turbin gas, 2 HRSG dan 3 turbin uap, serta
blok 3 yang masih dalam proses pembangunan dimana pembangkit yang
dibangun pada blok 3 adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
yang direncanakan untuk berkapasitas sekira 600 MW. (Kumalaningrum, 2019)
Pada kasus ini permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan pembangkit
listrik tenaga gas uap temperature merupakan hal utama yang diperhatikan,
untuk hal ini karena temperature akan mempengaruhi kinerja dari suatu
pembangkit tersebut terutama pada angka efisiensi dari suatu pembangkit
tersebut. Selain temperature laju aliran massa udara dan gas masuk juga akan
mempengaruhi kinerja pembangkit karena dari berapa besar angka laju aliran
2
massa udara dan gas masuk akan mempengaruhi seberapa efisiennya
pembangkit tersebut. Maka dari itu sudah banyak berbagai cara yang dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi dari Pembangkit Liatrik Tenaga Gas Uap, Salah
satunya dengan melakukan analisis energi dan eksergi, adapun eksergi sendiri
merupakan kualitas energi yang memiliki kualitas dan kuantitas sedangkan
untuk energi hanya melihat dari sisi kuantitasnya saja. Untuk melakukan
analisis energi yaitu dengan berlandaskan pada hukum Termodinamika I.
(Amiral, n.d.)
Materi penelitian yang penulis angkat mengenai pengaruh temperature dan
massa uap masuk terhadap energi dan eksergi nya, sesuai dengan latar
belakang yang diangkat oleh penulis maka penulis mengangkat pembahasan
tersebut dimana dilihat dari sisi perbandingan angka effisiensi energi dan
eksergi yang dihasilkan dari HRSG pada PLTGU Blok 1 Muara Karang.
Sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan hal-hal yang akan
diamati dan dibahas sebagai materi skripsi nanti.
1.2 Permasalahan
Penelitian
3
aliran massa udara/gas terhadap nilai efisiensi energi dan
eksergi.
4
2. Hanya menghitung efisiensi energi dan eksergi secara
keseluruhan.
3. Hanya menghitung nilai energi dan eksergi pada komponen
utama HRSG yaitu Ekonomiser, Evaporator, dan Superheater.
4. Hanya membahas siklus dan prinsip kerja HRSG unit 2 Blok 1
PLTGU Muara Karang.
5
Ditinjau dari latar belakang dan rumusan masalah penelitian maka dapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat secara peraktis
Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program studi
S1 Teknik Mesin di Institute Teknologi-PLN. Serta dapat diharapkan
hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
refrensi penelitian dalam lingkup energi dan eksergi pada HRSG.
2. Manfaat secara teoritis
Diharapkan penelitian ini menjadi Gudang ilmu dibidang
pembangkitan terutama pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
(PLTGU)
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7
mengalami beban puncak. Pada PLTGU ini dapat dibangkitkan dengan
cepat bahkan dalam waktu 15 menit sudah online.
a. Cranking motor
b. Air filter
Air filter adalah alat yang digunakan untuk menyaring udara yang
akan masuk kedalam kompresor, supaya udara yang masuk tersebut
sudah dalam keadaan bersih tidak ada kotoran yang ikut masuk..
c. Compressor
d. Combustion chamber
8
e. Selector valve
Selector valve digunakan sebagai pengatur gas hasil buangan
dari turbin dimana gas hasil buangan tersebut akan langsung dibuang ke
udara atau akan dialirkan ke HRSG untuk dijadikan pemanas uap pada
HRSG.
f. Gas turbin
Turbin gas atau gas turbin adalah alat yang berputar dengan
mengandalkan energi gas panas yang telah dihasilkan dari combustion
chamber. Dimana turbin gas yang berputar ini akan dimanfaatkan untuk
membantu generator untuk menghasilkan energi listrik.
g. GTG
h. Steam turbin
Steam turbin merupakan turbin yang bekerja atau berputar
dengan memanfaatkan uap yang hasilkan dari pemanasan pada
HRSG/Boiler.
i. STG
j. HRSG
9
Gambar 2. 2 kongfigurasi Blok 1 PLTGU (GT+ST) single shaft + 1 HRSG
(horizontal) (single shaft combine cycle)
1
panasnya HRSG dua yaitu unfired dan fired, HRSG unfired
merupakan HRSG yang sumber panasnya bersumber pada gas
buang (exhaust gas) dari turbin gas. Sedangkan HRSG fired
adalah HRSG yang dilengkapi dengan burner atau peralatan
pembakaran bahan bakar sehingga sumber panasnya dihasilkan
dari dua sumber yaitu dari gas buang dari gas turbin dan hasil
pembakaran pada burner tersebut, akan tetapi pada umumnya
HRSG pada PLTGU tidak menggunakan HRSG fired karena
disesuaikan pada tujuan utama nya dimana untuk memanfaatkan
panas gas buang dari PLTG yang memiliki temperatur yang masih
tinggi untuk menghasilkan uap agar bisa digunakan untuk
memutar turbin uap, dengan cara seperti makan akan dapat
meningkatkan efisiensi thermal yang cukup besar. (Afrianto et al.,
2015)
Dalam oprasi modern peralatan perpindahan panas Heat
Recovery Steam Generator (HRSG), suhu gas keluar menentukan
jumlah energi yang diekstraksi dari dari aliran gas buang turbin
gas. Oleh karena itu, upaya sering dilakukan untuk menurunkan
suhu cerobong sebanyak mungkin dengan mempertimbangkan
efektifitas. Yang mana setiap komponen melakukan tudasnya
tertentu, dan bagian yang dipilih biasanya ditentukan oleh kondisi
uap yang diperlukan untuk penggunaan proses atau pembangkit
listrik. (Adumene & Lebele-Alawa, 2015)
1
Gambar 2. 4 Siklus HRSG PLTGU Pada CR Blok 1 Muara
Karang
a. Prinsip Kerja
1
Gambar 2. 5 Susunan elemen-elemen pemanas HRSG
Sumber : (Manual Book, n.d.)
1
kearah atas, peerforma dari HRSG ini sendiri sangat dipengaruhi
oleh pipa pemanas tersebut untuk merubah air menjadi uap.
1
Gambar 2. 6 Sistem HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
(Rakhman, 2013)
ΔE = Ein - Eout....................................................................................................................(2.1)
ExH = Q – T0 Δs.........................................................................(2.2)
1
Gambar 2. 7 Kesetimbangan Energi
𝑑𝑚
𝑑𝑡 = 𝛴 𝑖 ṁ − 𝛴 𝑒 ṁ......................................................(2.4)
Keadaan steady
Maka dapat disimpulkan bahwa 𝑑𝑚𝑐𝑣
=0 dan pada
𝑑𝑡
0 = Σ i ṁ - Σ e ṁ..................................................................(2.4)
1
ṁ𝑏𝑏 V 𝑆𝐺 𝜌
= 𝑏𝑏 3600
𝑏𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎....................................................................................................................
(2.6)
𝐴
ṁ = 𝑥 ṁ .............................................................. (2.7)
𝑢𝑑 𝑏𝑏
𝐹
𝑊𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
= [1 +𝐴] (ℎ − ℎ ) 𝐴 (ℎ −
ℎ ) ...... (2.8)
ƞ𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 ṁ𝑏𝑏 3 4 − [ ]ṁ 𝑏𝑏 2 1
𝐹 𝐹
Gambar 2.7
Gambar 2. 8 Control volume konservasi massa dan energi
Sumber : (Priambodo & Purwanto, n.d.)
𝑣𝑡 2 𝑣𝑒 2
𝑑𝐸𝑐𝑣
= 𝑄 − Ẇ + ṁ𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖) − ṁ𝑒 (𝑢𝑒 + + 𝑔𝑧𝑒
𝑑𝑡 2 2
...................................................................................... (2.9)
W = Wcv + pmv...................................................................(2.10)
𝑣𝑡 2 𝑣𝑒 2
0 = 𝑄 − Ẇcv + ṁ𝑖 (𝑢𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 + 𝑝𝑖 𝑣𝑖) − ṁ𝑒 (𝑢𝑒 + +
2 2
2
a. Enthalpi
Jumlah U + Pv dan u + pv sering muncul bersama-
sama pada termodinamika. Oleh karena itu hal ini diberi
nama enthalpi dengan lambing H dan h, dimana h=enthalpi
spesifik = H. (Priyoatmojo & Margana, 2016)
𝑚
H = U + pV....................................................................(2.16)
h = u + pv......................................................................(2.17)
𝜕𝑢
𝐶v = ( ) 𝑣 .................................................................. (2.18)
𝜕𝑇
𝜕𝑢
𝐶p = ( ) 𝑝 ................................................................. (2.19)
𝜕𝑇
Keterangan :
du = Cv dT......................................................................(2.21)
du = Cp dT......................................................................(2.22)
ΔU = cv ΔT.....................................................................(2.23)
Δh = cp ΔT......................................................................(2.24)
2
b. Entropi
𝝏Q = TdS.......................................................................(2.25)
ĖD,C = Ė1 - Ė2 + ẆC.............................................................................................................(2.31)
ĖD,CC = Ė2 + Ė10 – Ė3........................................................................................................(2.32)
ĖD,t = Ė3 – Ė4 + Ẇt.................................................................................................................(2.33)
ĖD,HRSG = (Ė4 + Ė6 + Ėl ) - (Ė5 + Ė7 + Ėk ).........................................(2.34)
ĖD,Chiller = (Ėk + Ėm + Ėo+ Ėq ) – (Ėl + Ėn + Ėp+ Ėr)...........................(2.35)
𝑛 𝑖=1
ĖD,tot =
∑ 2
ĖD , 𝑖 = Ė10 + Ė1 – (Ė7+ Ė6 ) –Ẇnet
(Ėr – Ėq)..............................................................
2
Untuk menentukan rffisiensi energi setiap sub komponen pada
HRSG :
𝑄 = ṁ(ℎ𝑜𝑢𝑡 − ℎ𝑖𝑛 ) .............................................................................(2.37)
Dan
Ėf = Ėp + ĖD...............................................................................................................................(2.39)
Dan
ĖF = Ė1 + Ė6 + Ė10...............................................................................................................(2.41)
a. Anlisis energi
Untuk menghitung nilai kalor pada superheater dapat
menggunakan persamaan berikut :
Dimana :
2
h1f : merupakan factor kehilangan panas umumnya angkanya berkisar
antara 0.98-0,99.
Tpp dan Tap : merupakan dasar untuk analisis thermal HRSG
Untuk suhu yang dipancarkan atau suhu yang keluar dari
evaporator juga dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Tg3 = Ts + Tpp............................................................................................................................(2.45)
Tw2 = Ts - Tap............................................................................................................................(2.46)
Suhu gas yang keluar dari superheater juga dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan keseimbangan energi (Kumar, 2017):
Dimana Tg4 merupakan suhu gas buang HRSG , untuk gas panas
yang meninggalkan HRSG juga dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
2
𝐶𝑝𝑔3 𝑇𝑔3 ṁ𝑠 (ℎ𝑤2−ℎ𝑤1).........................................................................
Tg4 = 𝐶𝑝𝑔4 - ṁ𝑔 𝐶𝑝𝑔4 𝑋 ℎ1𝑓 (2.50)
Dimana suhu tinggi yang diperoleh dari HRSG akan disalurkan ke
turbin uap, dimana pada proses ini menunjukkan keseimbangan
energi sebagai berikut :
b. Analisis eksergi
𝑛
∑𝑖=1 𝑚𝑖 − 𝑚𝑜 = ........................................................................ (2.53)
0
2
Q
∑𝑛– Wcv = 2
1 2 ∑𝑛
1
.. (2.54)
0=1 𝑚0 (ℎ0 + 2 + 𝑔𝑧0 ) − 𝑖=1 𝑚𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 )
𝑉0 𝑉𝑖 2
Dimana :
Q : laju perpindahan panas masuk
W : daya keluar
m : laju aliran massa dari fluida,
h : enthalpi
ΣExdest : laju eksergi destruction atau yang biasa disebut dengan
losses, ΣExheat : net eksergi yang dipindahkan oleh panas pada
tempratur T yang diberikan oleh :
𝑇0
ΣExheat = Σ (1- )Q.........................................................................(2.56)
𝑇
ε = (h – h0) – T0 (s – s0)..................................................................(2.57)
Dimana :
h : merupakan enthalpi
s : meruapkan entropi,
T : temperature.
Laju ireversibel (kerja yang hilang) I pada proses aliran steady
dalam control volume merupakan selisih antara kerja maksimum
(reversible) dengan kerja aktual yang sebanding dengan eksergi yang
hancur dalam proses aktualnya.(Santoso & Hasan Basri, 2011)
2
(Ibrahim et al., 2018):
2
Ƞ = 𝑂𝑢𝑡𝑜𝑢𝑡 𝑥 100%......................................................................................(2.62)
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
𝐸 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
E= 𝐸 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑥 100% ................................................................... (2.63)
Eksergi merupakan kerja yang diperoleh dari sumber panas, hal ini
dapat diuraikan pada persamaan berikut :
0 𝑐 −2
𝑠 = 103 [𝑆+ + 𝑎 ln 𝑇 + 𝑏𝑦 + 2 𝑦 ]...................................... (2.66)
𝑑 2
2𝑦
−
Substance Formula H+ S+ A B C d
𝑥𝑘𝑝..............................................................................................
𝑠 (𝑇, 𝑃 ) = 𝑠𝑜 (𝑇) − 𝑅 ln (2.67)
𝑘 𝑘 𝑘 𝑝𝑟𝑒𝑓
𝑁
ℎ= 𝑘=1 𝑥𝑘ℎ𝑘.......................................................................................... (2.68)
𝑁
𝑠= 𝑘=1 𝑥𝑘𝑠𝑘 ............................................................................. (2.69)
∑𝑛 Ẇ𝑛................................................................................................
Ƞex = (2.70)
Ė𝑥
3
Ė𝑋𝑠,𝑜𝑢𝑡−Ė𝑋𝑤,𝑖𝑛
Ƞex,HRSG = Ė𝑋𝑔,𝑖𝑛−Ė𝑋𝑔,𝑜𝑢𝑡 ............................................................ (2.72)
Serta dapat dilihat dari gambar bahwa Tw3 sama dengan Tw4
Tw3 = Tw4....................................................................................(2.75)
Keterangan :
3
Ts1 dan Ts2 : suhu uap jenuh pada tekanan LP dan HP
3
Oleh karena itu semua sisi air HRSG ditemukan (Tw1, Tw2,
Ts1,Tw3,Tw4 dan Ts2).
Tg4 (Tg1) : Gas buang yang masuk dalam HRSG pada suhu. Tg2
dan Tg4 dapat dihitung dengan persamaan berikut:
3
Oleh karena itu HRSG dapat dihitung secara termodinamis, jumlah
uap proses juga dihitung dengan persamaan berikut :
𝐸 𝑃𝐻 = ṁ [(ℎ − ℎ0 ) − 𝑇0 (𝑠 − 𝑠0 )] ..........................................................(2.91)
Keterangan :
3
𝐸𝐷 = Eksergi yang musnah (kW)
∑ ṁ𝑖 = ∑ ṁ𝑒
Atau
𝜌1𝑉1𝐴1 = 𝜌2𝑉2𝐴2
atau
1 1
𝑣1 𝑉1𝐴1 = 𝑣 𝑉2𝐴2
1
Keterangan :
𝜌 = densitas kg/m3
𝑣 = volume jenis m3/kg
𝑉 = kecepatan rata-rata m/s
𝐴 = luas penampang
b. Kekekalan energi
3
𝑄̇ − 𝑊̇ = ∑ 𝑚̇ 𝑒 Ѳ𝑒 − ∑ 𝑚̇ 𝑖 Ѳ𝑖
𝑄̇ − 𝑊̇ = ∑ 𝑚̇ (ℎ + 2 2
𝑒
� + 𝑔𝑧 ) − ∑ 𝑚̇ (ℎ 𝑖
� + 𝑔𝑧 )
+
𝑒 𝑒 𝑒 𝑖 𝑖 𝑖
2 2
3
pemusnahan eksergi ini sangat berpengaruh pada reaksi kimia yang
terjadi secara signifikan yang berhubungan dengan perpindahan
kalor dari aliran ke aliran sedangkan pemusnahan yang terjadi pada
turbin gas dan kompresor terjadi secara adiabatis terutama
disebabkan oleh gesekan yang terjadi. (Santoso & Hasan Basri,
2011)
Dapat ditinjau dari efisiensi energi universitas diponegoro
memperoleh angka efisiensi energi sebesar 47,6799% yang telah
sisuaikan dengan data yang diperoleh sebelumnya dari hasil
penelitian universitas tersebut. Selain itu universitas diponegoropun
juga mendapatkan angka efisiensi eksergi physical pada product
diperoleh sebesar 58,755.36 MW dan eksergi physical fuel 97,464.26
MW sedangkan untuk nilai eksergi chemical nya bernilai 0 hal ini
disebabkan akibat pengaruh dari eksergi kimia pada proses system
PLTGU terutama pada bagian HRSG sangat kecil dikarenakan tidak
adanya proses pembakaran bahan bakar pada HRSG. Maka dari itu
diperoleh nilai eksergi keseluruhan sebesar 60,28% dan eksergi
destruksi memperoleh angka sebesar 38. 603 MW.(Afrianto et al.,
2015)
Hasil penelitian PT. PLN (Persero) pada PLTGU Cilegon
berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada tanggal 1 januari
2010 diperoleh Hst 3,228,906,343 KJ, heat rate sebesar 13,624
KJ/KWh dan untuk effisiensi sebesar 26.242% hingga diperoleh juga
data sampai tanggal 14 maret 2012 Hst yang dihasilkan sebesal
3,360,132,352 KJ, heat rate sebesar 14,624 KJ/KWh sedangakan
effisiensi yang diperoleh 24.617% dapat disimpulkan dimana bahwa
terjadinya penurunan efisiensi dan kenaikan hate rate disebabkan
oleh input yang selalu bertambah akan tetapi daya yang dihasilkan
tetap, sedangkan heat rate yang dihasilkan berbanding terbalik
dengan efisiensi yang dihasilkan. Hal ini terjadi disebabkan dari
berbagai factor atau dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, jika
dilihat dari enthalpi uap dan air tidak memiliki perubahan yang terlalu
signifikan, karena tekan dan tempratur pada proses ini dijaga tetap
3
sesuai dengan spesifikasi turbin uap nya yang dapat maksimal dan
memiliki life time yang cukup lama. (Priyoatmojo & Margana, 2016)
Ditinjau dari sisi efisiensi performa HRSG yang terjadi yaitu
besarnya laju energi gas buang pada HRSG selalu mengalami
perubahan yang sebabkan akibat selalu terjadinya perubahan laju
aliran massa bahan bakar yang selalu berbeda-beda setiap saat Dari
hasil perhitungan performance HRSG maka diperoleh nilai efisiensi
HRSG yang optimal sebesar 54.05% dengan laju aliran energi yang
dibutuhkan air menjadi uap panas lanjut sebesar 132,910 MW
dengan laju aliran energi gas buang yang ada pada HRSG sebesar
245.953 MW. Serta efisiensi terendah walaupun tidak berselisih
terlampau jauh sebesar 50,39% serta laju aliran energi yang
dibutuhkan air menjadi uap panas lanjut sebesar 124,788 MW dan
laju aliran energi gas buang yang ada pada HRSG sebesar 247,64
MW. (Haglind, 2008)
Dari hasil analisis unjuk kerja HRSG Blok 5 Muara Tawar
diperoleh angka Effisiensi Tertinggi sebesar 85.71% sedangkan
effisiensi terendahnya diperoleh sebesar 82,31% sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadinya penurunan effisiensi sebesar 6,15%.
Yang mana penurunan effisiensi disebabkan oleh perubahan yang
terjadi pada laju aliran flow gas keluar turbin menuju ke HRSG yang
mengakibatkan laju energi gas buang yang diserap oleh air untuk
proses pembentukan uap juga mengalami perubahan sehingga
effisiensi HRSG mengalami penurunan. (Ilmar & Sandra, 2012)
2.3 Hipotesis
4
2. Diduga semakin tinggi laju massa udara/gas maka akan semakin
tinggi nilai efisiensi energinya.
3. Diduga semakin tinggi temperature masuk HRSG maka akan
semakin tinggi nilai efisiensi ekserginya.
4. Diduga semakin tinggi laju massa udara/gas maka akan semakin
tinggi nilai efisiensi ekserginya.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Studi literatur
SALAH
BENAR
Analisa
Kesimpulan
Selesai
4
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Data
Serial No 94.320
Position No SGA – P – A ½
Medium Delivered Boiler water
Capacity (M³/h) 188,68
Minimum capacity (M³/h) 45
Balancing rate of flow (M³/h)
Differential head (m.FS) 1242
NPSH R (m) 5
Differential pressure (bar) 110,38
Suction pressure (bar) > 7,62
Discharge pressure (bar) 118
Pumping temperature (PT) (°C) 159
Specif gravity at PT (kg/m³) 906,3
Pump input 750
Speed 2980
Impeller diameter 300
Lubrication
Oil class (DIN 51 515) L-TD ISO VG 45
See 7.3
Oil filling quantity – reservoir (Litre) 250
4
Heating – Oil temperature ON/OFF <-/>-
(°C)
Bearing temperature NORMAL / OFF 70/>80/>90
(°C)
Oil circulation quantity (V/min) 30
Oil press / Excess press valve open >3 / see 6,12 c
(bar)
- Driver ON/OFF (bar) >1,5 / < 0,5
- Emergency pump ON/OFF (bar) < 1 / >2
Oil cooler – oil temperature 55 / 40
Oil filter diff press NORMAL/ ALARM 0,2 / > 1,2
(barg)
Cooling
Cooling water (m³/h) 0,42 (2 x 0,21) 0,8(2 x 0,4)
1,8
Pressure normal / max (bar) 2/10 2/10
2,10
Temperature inlet / outlet (°C) 40 40
40
Heating
Heat exchanging medium -
Pressure normal / max (bar) -
Temperature inlet / outlet (°C) -
Flushing / Sealing (shaft seal)
Flushing / sealing medium
Quantity min (m³/h)
Pressure (bar)
Temperature of flushing medium (°C)
Flushing ( wear ring) not present
Quench
Quench medium
4
Quantity (m³/h)
Pressure (bar)
Safety technical limit data
Max allowable working pressure (bar) 142 Discharge side, 13 suction side
Max allowable working temperature 160
(°C)
Data
Serial No 94.319
Position No SGA – P – B ½
4
Medium Delivered Boiler water
Capacity (M³/h) 1026
Minimum capacity (M³/h) 150
Differential head (m.FS) 37,8
NPSH R (m) 6
Differential pressure (bar) 2,6
Suction pressure (bar) > 91, 8
Discharge pressure (bar) >94,4
Pumping temperature (PT) (°C) 305 (max 320)
Specif gravity at PT (kg/m³) 702
Pump input 86
Speed 1490
Impeller diameter 382
Lubrication
Oil (according to DIN 51 524) ISO VG 45 See 7.3
Oil temperature (°C) > 40 – 65
Quantity of oil per bearing frame (litre) 3,5
Cooling
Cooling water (m³/h) 0,42 (2 x 0,21) 0,8(2 x 0,4)
1,8
Pressure normal / max (bar) 2/10 2/10
2,10
Temperature inlet / outlet (°C) 40 40
40
Heating
Heat exchanging medium -
Pressure normal / max (bar) -
Temperature entry max (°C) -
Flushing / Sealing (shaft seal)
Flushing / sealing medium
Quantity min (m³/h)
4
Pressure (bar)
Temperature of flushing medium (°C)
Flushing ( wear ring) not present
Quench
Quench medium
Quantity (m³/h)
Pressure (bar)
Safety technical limit data
Max allowable working pressure (bar) 135
Max allowable working temperature 320
(°C)
c. Metode wawancara
Penulis memperoleh data dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada karyawan di bidang mesin maupun oprator PT.
PJB UP Muara Karang khususnya blok 1 Muara Karang mengenai
data ataupun informasi yang berkaitan dengan pembahasan penulis.
d. Metode studi literatur
Penulis mencari serta mempelajari buku-buku refrensi baik buku
yang ada di perpustakaan PT. PJB UP Muara Karang ataupun dari
Perpustakaan Institut Teknologi-PLN sendiri.
4
dimana parameter tersebut yaitu T (Tempertatur), ṁ (Laju aliran
massa), serta P (Tekanan) yang terdapat pada sub komponen HRSG.
2. Parameter entalpi, entropi serta kalor spesifik dapat dihitung dengan
menggunakan metoder iterasi dari table gas ideal untuk setiap
komponen pada PLTG nya sedangkan pada setiap Komponen HRSG
entalpi, entropi serta kalor spesifik dapat dihitung dengan
menggunakan softwere yaitu steam table atau steam properties.
3. Kemudian data-data diatas dikelola untuk mencari nilai dari efisiensi
energi dan efisiensi eksergi HRSG sesuai dengan pembahasan
penelitian penulis.
4. Mengolah nilai efisiensi energi serta nilai efisiensi eksergi agar dapat
mengetahui hubungannya terhadap temperature dan massa uap
masuk pada HRSG.
4
2. Menghitung nilai eksergi pada sub-komponen HRSG pada aliran
high pressure dengan beban yang sama.
Menghitung nilai masuk HP Economiser dengan
menggunakan persamaan (2.5)
Menghitung nilai keluar HP Economiser dengan menggunakan
persamaan (2.5)
Menghitung nilai masuk HP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.5)
Menghitung nilai keluar HP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.5)
Menghitung nilai masuk HP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.5)
Menghitung nilai keluar HP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.5)
3. Menghitung nilai energi pada sub-komponen HRSG pada beban
yang sama.
Menghitung nilai energi HP Economiser dengan menggunakan
persamaan (2.12)
Menghitung nilai energi HP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.12)
Menghitung nilai energi LP Evaporator dengan menggunakan
persamaan (2.12)
Menghitung nilai energi HP Superheater dengan
menggunakan persamaan (2.12)
Menghitung nilai energi LP Superheater dengan menggunakan
persamaan (2.12)
4. Menghitung nilai efisiensi energi HRSG dengan persamaan (2.32)
5. Menghitung nilai efisiensi eksergi HRSG dengan persamaan (2.33)
6. Mengolah semua data dari hasil perhitungan dalam bentuk grafik
dengan membandingkan pengaruh temperature serta massa uap
yang masuk terhadap nilai energi dan eksergi dari HRSG tersebut
tanpa melihat variasi bebannya.
4
7. Mengetahui dimana lokasi yang paling mempengaruhi nilai
kerugian atau kehilangan pada HRSG tersebut.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun data-data feedwater dan steam pada HRSG 1.2 Blok 1 Muara
Karang adalah sebagai berikut:
5
To, 2 oC 370,28 364,93 345,62
Po 2 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
Ruang Bakar TI 2 oC 370,28 364,93 376,93
Pi 2 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
To 3 oC 1174,162 1161,51 1145,945
Po 3 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
Turbin Gas Ti 3 oC 1174,162 1148,066 1145,945
Pi 3 kg/cm2 11,293 10,763 9,853
To 4 oC 554,96 554,28 554,97
Po 4 kg/cm2 1,29727 1,27 1,232
Low heating LHV Kj/kg
46518,96 46518,96 46518,96
value
Massa jenis Ρudara Kg/m3 1,2 1,2 1,3
udara
Specific SG % 0,83305 0,83305 0,83305
gravity
bahan bakar
Volume Qbb Nm3/h 30784,262 28725,708 26067,054
bahan bakar
5
LP (Feed ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Evaporator water) Ti. 3 oC 162,73 162,41 159,82
Pi, 3 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
(saturated ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
steam) To. 4 oC 162,73 162,41 159,82
Po, 4 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Economizer water) Ti. 5 oC 173,52 173,40 173,15
Pi, 5 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
(Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
water) To. 6 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 6 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
LP (saturated ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Superheater steam) Ti. 7 oC 173,52 173,40 173,15
Pi, 7 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
(saturated ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
steam) To. 8 oC 319,28 320,72 316,56
Po, 8 kg/cm2 8,153 8,173 7,703
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Evaporator water) Ti. 9 oC 287,59 290,64 286,75
Pi, 9 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
(saturated ṁ kg/s 45,133 40,363 38,947
steam) To. 10 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 10 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
HP (saturated ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater steam) Ti. 11 oC 287,59 290,64 286,75
1 Pi, 11 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
(saturated ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
steam) To. 12 oC 468,79 469,12 470,44
Po, 12 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
5
HP (saturated Ti. 13 oC 450,85 450,08 447,37
Superheater steam) Pi, 13 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
2 (saturated ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
steam) To. 14 oC 517,64 516,63 515,61
Po, 14 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
4.2 Pembahasan
Tabel 4.3 Data primer menentukan (h1, h2, h3, h4) Gas Turbine Compressor
5
To 4 oC 554,96 554,28 554,97
Po 4 kg/cm2 1,29727 1,27 1,232
ho, 4 kJ/kg 853,7758 608,15 594,6576
Low heating LHV kcal/kg
46518,96 46518,96 46518,96
value
Massa jenis Ρudara Kg/m3 1,2 1,2 1,2
udara
Specific SG % 0,83305 0,83305 0,83305
gravity
bahan bakar
Volume Qbb Nm3/h 30784,262 28725,708 26067,054
bahan bakar
Tabel 4.4 Data primer menentukan entalpi (h) dan entropy (s) komponen HRSG
5
hi, 3 kJ/kg 688,621 687,084 675,871
si, 3 kJ/kg oC 1,967 1,964 1,938
(saturate ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
d steam) To. 4 oC 162,73 162,41 159,82
Po, 4 kg/cm2 28,813 26,223 26,323
ho, 4 kJ/kg 2760,41 2760,06 2757,24
so, 4 kJ/kg oC 6,725 6,728 6,75
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Economizer water) Ti. 5 oC 173,52 173,4 173,15
Pi, 5 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
hi, 5 kJ/kg 740,248 739,74 738,677
si, 5 kJ/kg oC 2,06261 2,0614 2,058
(Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
water) To. 6 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 6 kg/cm2 114,39 114,75 115,01
ho, 6 kJ/kg 1274,1 1290,3 1269,61
so, 6 kJ/kg oC 3,1232 3,152 10,213
LP (saturate ṁ kg/s 12,072 11,322 173,15
Superheater d steam) Ti. 7 oC 173,52 173,4 115,01
Pi, 7 kg/cm2 114,39 114,75 738,677
hi, 7 kJ/kg 744,52 739,74 2,058
si, 7 kJ/kg oC 2,072 2,061 10,213
(saturate ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
d steam) To. 8 oC 319,28 320,72 316,56
Po, 8 kg/cm2 8,153 8,173 7,703
ho, 8 kJ/kg 3097,15 3100,1 3092,48
so, 8 kJ/kg oC 7,295 7,298 7,312
HP (Feed ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Evaporator water) Ti. 9 oC 287,59 290,64 286,75
Pi, 9 kg/cm2 73,31 114,75 115,01
hi, 9 kJ/kg 1276,95 1290,3 1269,61
5
si, 9 kJ/kg oC 3,138 3,152 3,115
(saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
d steam) To. 10 oC 287,59 290,64 286,75
Po, 10 kg/cm2 73,31 114,75 115,01
ho, 10 kJ/kg 2770,21 2765,7 2771,38
so, 10 kJ/kg oC 5,80155 5,7785 5,807
HP (saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater d steam) Ti. 11 oC 287,59 290,64 286,75
1 Pi, 11 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
hi, 11 kJ/kg 2778,64 2289,2 2122,3
si, 11 kJ/kg oC 5,82295 5,8377 3,129
(saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
d steam) To. 12 oC 468,79 469,12 470,44
Po, 12 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
ho, 12 kJ/kg 3334,33 3334,0 3332,39
so, 12 kJ/kg oC 6,6946 42,286 6,665
HP (saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater d steam) Ti. 13 oC 450,85 450,08 447,37
2 Pi, 13 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
hi, 13 kJ/kg 3289,65 3286,4 3274,18
si, 13 kJ/kg oC 6,634 6,624 6,586
(saturate ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
d steam) To. 14 oC 517,64 516,63 515,61
Po, 14 kg/cm2 70,523 71,353 74,983
ho, 14 kJ/kg 3453,46 3450,1 3443,6
so, 14 kJ/kg oC 6,85049 6,841 6,811
Kesetimbangan energi
Qin = Qout
5
ṁ𝑔 𝑥 𝑐𝑝𝑔 𝑥 (𝑇𝑖𝑛 − 𝑇𝑜𝑢𝑡 ) = ∑ 𝑄(𝐻𝑃 𝑒𝑐𝑜,𝐻𝑃 𝑒𝑣𝑎,𝐻𝑃 𝑠ℎ 1,𝐻𝑃 𝑠ℎ 2,𝐿𝑃 𝑒𝑐𝑜,𝐿𝑃 𝑒𝑣𝑎,𝐿𝑃 𝑠ℎ)
Kesetimbangan eksergi
Qin = Qout
T
GAS
527,85
158,32
517,64
40,01
UAP
Untuk menghitung serta menentukan laju aliran gas maupun laju aliran udara
yang masuk kedalam HRSG terlebih dahulu harus mencari laju aliran bahan
bakar terlebih dahulu, dengan cara menggunakan persamaan (2.6) :
Perhitungan temperature 547,85oC :
𝑉𝑏𝑏𝑆𝐺𝑏𝑏𝜌𝑏𝑏
ṁ𝑏𝑏 =
3600
𝑁𝑚3 3
30784 ( )
0,833 1,2 𝑘𝑔/𝑚
ṁ𝑏𝑏
= 3600
ℎ
Setelah memperoleh laju aliran bahan bakar seperti yang telah dihitung
diatas maka dapat mencari serta menghitung kalor masuk dengan
menggunakan persamaan (2.8):
5
𝑄𝑖𝑛 = 397633,0644 kj/s
5
Kemudian setelah diperoleh kalor masuk, maka dapat menghitung laju
aliran udara nya dengan menggunakan persamaan berikut (2.9):
𝑄𝑖𝑛 − (ṁ𝑏𝑏 𝑥 ℎ3 )
ṁ𝑢𝑑 =
ℎ3 − ℎ2
Dan setelah diperoleh laju aliran udaranya maka dapat dihitung total laju
aliran gasnya dengan menggunakan persamaan (2.5):
ṁ𝑔 = ṁ𝑏𝑏 + ṁ𝑢𝑑
ṁ𝑔 = 8,547 𝑘𝑔
+ 325,876 𝑘𝑔/𝑠
𝑠
ṁ𝑔 = 334,42 𝑘𝑔
𝑠
Dengan menggunakan metode perhitungan diatas, dapat pula dilakukan
perhitungan laju aliran gas pada temperature 545,45 oC maka dapat dijabarkan
dalam bentuk table dibawah ini.
Temperature
Peralatan Parameter Satuan
547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
Kompresor hi, 1 kJ/kg 300,68294 305,72 306,8364
ho, 2 kJ/kg 652,70336 647,03 626,615
Ruang Bakar ho, 3 kJ/kg 1825,027 1658,2 1582,482
Turbin Gas ho, 4 kJ/kg 852,7758 852,02 852,7869
Spesific SG % 0,83305 0,83305 0,83305
Gravity
Bahan Bakar
6
Massa Jenis Ρudara kg/m3 1,2 1,2 1,2
udara
Volume Qbb Nm3/h 30784,262 28725,708 26067,054
bahan
Massa jenis Ρbb kg/m3 0,9996 0,9996 0,9996
bahan bakar
Kalor Masuk Qin Kj/s 397633,064 371043,207 336701,999
Laju aliran ṁbb kg/s 8,5169791 7,976172 7,237952
bahan bakar
Laju aliran ṁu kg/s 325,876 353,858 340,625
udara
Laju aliran ṁg kg/s 334,424 361,834 347,503
gas
6
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Energi Sub Komponen HRSG
Temperature
Peralatan Parameter Satuan
547,85 oC 545,45 oC 543,45 oC
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Ekonomiser
ℎ𝑜,2 kJ/kg 1274,1 1290,35 1269,61
ℎ𝑖,1 kJ/jg 740,248 739,747 738,677
𝑄𝐻𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 kJ/s 24094,34 23282,79 20678,247
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Evaporator
ℎ𝑜,2 kJ/kg 2770,21 2765,73 2771,38
ℎ𝑖,1 kJ/jg 1276,95 1290,35 1269,61
𝑄𝐻𝑃𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 kJ/s 67395,30 62387,91 58489,436
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater
1
ℎ𝑜,2 kJ/kg 3334,33 3334,03 3332,39
ℎ𝑖,1 kJ/jg 2778,64 2289,23 1872,27
𝑄𝐻𝑃𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟1 kJ/s 25079,95 44180,41 52972,59
HP ṁ kg/s 45,133 42,286 38,947
Superheater
2
ℎ𝑜,2 kJ/kg 3453,46 3450,1 3443,6
6
𝑄𝐿𝑃𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠𝑒𝑟 kJ/s 6259,344 5501,235 4871,223
LP ṁ kg/s 12,072 11,322 10,213
Evaporator
ℎ𝑜,2 kJ/kg 2760,41 2760,06 2757,24
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
ƞ= 𝑥100%
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
𝑄𝐻𝑃𝑒𝑐𝑜 + 𝑄𝐻𝑃𝑒𝑣𝑎 + 𝑄𝐻𝑃𝑠ℎ1 + 𝑄𝐻𝑃𝑠ℎ2 + 𝑄𝐿𝑃𝑒𝑐𝑜 + 𝑄𝐿𝑃𝑒𝑣𝑎 + 𝑄𝐿𝑃𝑠ℎ
ƞ= 𝑥100%
ṁ𝑔 𝑥 𝐶𝑝𝑔𝑎𝑠 (𝑇𝑔𝑎𝑠𝑖𝑛 − 𝑇𝑔𝑎𝑠𝑜𝑢𝑡 )
ƞ = 74,68 %
Temperature
6
Peralatan Parameter Satuan 547,85 545,45 oC 543,45 oC
oC
6
persamaan (2.66) untuk entalpi serta menggunakan table 2.3 Yang
digunakan sebagai acuan atau refresnsi perhitungan berbagai zat yang
terkandungnya. Sedangkan untuk melakukan perhitungan pada entalpi dan
entropi disetiap substansi menggunakan parameter temperature masuk
HRSG dan temperature keluar turbin gas.
0
ℎ = 103 [𝐻+ + 𝑎𝑦 + 𝑏 2 − 𝑐𝑦−1 + 𝑑 𝑦 3 ]
2𝑦 3
0 2,544
ℎ = 103[−9,982 + 30,418 (0,827) + (0,685) − (−0,238)1,207
2
(0
) (0,567)]
+
3
0
ℎ = 16362,319 kj/kmol
0 𝑐 −2 𝑑
𝑠 = 103 [𝑆+ + 𝑎 ln 𝑇 + 𝑏𝑦 𝑦 + 𝑦 2]
2 2
−
(−0,238)
𝑠0 = 103[16,203 + 30,418 ln 827,96 + 2,544(0,827) − (1,458)
2
(0
) (0,685)]
+
2
𝑠0 = 222,860 kj/kmol.K
6
Selanjutnya dapat dilakukan dengan metode perhitungan yang sama
seperti diatas untuk menentukan CO2, O2, H2O dan hasil perhitungannya dapat
6
dilihat pada table 4.9 Sedangkan untuk menentukan entalpi dan entropi pada
kondisi gas dapat menggunakan persamaan (2.68) dan (2.69), seperti berikut
:
𝑁
ℎ= ∑ 𝑥𝑘ℎ𝑘
𝑘=1
ℎ =11803,998 kj/kmol
𝑁
𝑠= ∑ 𝑥𝑘𝑠𝑘
𝑘=1
𝑠 = 228,707 kj/kmol.K
Dan untuk hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil perhitungan entalpi
dan entropi pada kondisi gas untuk variasi temperature 545,45 oC dan
543,45oC dijabarkan dalam bentuk table dibawah ini :
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Entalpi dan Entropi Pada Kondisi Gas
Temperature
Substansi Formula Keadaan 547,45oC 545,45oC 543,45oC
standar
𝒉𝒐
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,0003 -368282,6 -368318,4 -368282,1
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7748 16362,319 16340,44 16362,641
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,019 -222210,5 -222237,9 -222210,1
oxygen 𝑂2(g) 0,2059 16799,218 16776,404 16799,553
6
ℎ𝑔 11803,998 11781,817 11804,324
Substansi Formula Keadaan
𝒔𝒐
standar
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,0003 326,41603 326,54772 326,84413
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7748 222,81962 222,9681 223,2474
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,019 256,81061 256,95245 257,23857
oxygen 𝑂2(g) 0,2059 248,12608 248,27341 248,55395
𝑠𝑔 228,70713 228,85523 229,13499
𝑁
ℎ= ∑ 𝑥𝑘ℎ𝑘
𝑘=1
ℎ =-26863,978
6
𝑁
𝑠= ∑ 𝑥𝑘𝑠𝑘
𝑘=1
𝑠 =188,120
Temperature
Substansi Formula Keadaan 547,45oC 545,45oC 543,45oC
standar
𝒉𝒐
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,051 -393436,662 -393254,052 -393213,224
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7507 65,19876195 208,4658 240,2736987
Water 𝐻2𝑂(𝑔) 0,0297 -241779,656 -241618,615 -241582,806
Oxygen 𝑂2(g) 0,1372 67,03862269 212,4226396 244,6977763
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,051 -285651,167 -285272,473 -285188,691
ℎ𝑜 -26863,9783 -32492,2492 -33852,5818
Substansi Formula Keadaan
𝒉𝒐
standar
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,051 214,0754883 214,6781751 214,8115762
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,7507 191,8326576 192,3055 192,4094312
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,0297 189,0778122 189,6093174 189,7263176
Oxygen 𝑂2(g) 0,1372 205,3709039 205,8507358 205,9561912
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,051 70,54197921 71,79184551 72,06559518
𝑠𝑜 188,1208864 188,6401372 188,7542499
Standar Temperature
Substansi Formula Fase Gas Molar 547,45 545,45 543,45
Campuran Chemical oC oC oC
Exergy
Carbon 𝐶𝑂2(g) 0,0331 14176
dioxide
Nitrogen 𝑁2(g) 0,791 639
Water 𝐻2 𝑂(𝑖) 0,0313 8636
oxygen 𝑂2(g) 0,1446 3951
7
sebelum itu harus melakukan perhitungan eksergi fisik pada bahan bakar
dan eksergi kimia terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan (2.92)
untuk eksergi fisik dan persamaan (2.63) untuk eksergi kimia dengan
menggunakan table 4.9, 4.10, dan 4.11, sebagai refrensi.
𝐸 𝑃𝐻 = ṁ [(ℎ − ℎ0 ) − 𝑇0 (𝑠 − 𝑠0 )]
7
𝐸 𝑃𝐻 = [12,072Kg/s(170,12 − 115,329)Kj/kg − 27,49 ̊𝐶 (0,5714 − 0,40197)Kj/
kg˚C]
𝐸𝑃𝐻 =7549,684 kW
Dan untuk hasil perhitungan eksergi pada setiap sub komponen HRSG
dapat dijabarkan dalam bentuk table dibawah ini.
Temperature
Peralatan Kondisi Parameter Satuan 547,45 545,45 543,45
oC oC oC
7
HP (Feed ℎ𝑖,1 Kj/kg 1276,9 1290,3 1269,6
Evaporator water)
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
7
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠0,2 Kj/kg0C 6,6946 6,689 6,665
7
𝐸𝑃𝐻 kW 656,77 728,59 586,39
7
ℎ0 Kj/kg 115,32 136,27 140,91
𝑇0 0C 27,49 32,5 33,61
𝑠𝑖,1 Kj/kg0C 2,072 2,061 2,058
𝐸𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
𝐸= 𝑥 100%
𝐸𝑓𝑢𝑒𝑙
208453,296
𝐸= 𝑥 100%
479022,471
𝐸 = 43,51%
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Eksergi Destruksi dan Effisiensi Eksergi HRSG
7
Eksergi 𝐸𝑃𝐻 kW 24065,1867 23247,3539 20642,7217
produk 𝐸𝑃𝐻 kW 92757,9606 86304,0999 80219,7771
7
4.4 Analisi Hasil Perhitungan Effisiensi Energi dan Effisiensi Eksergi
HP ECONOMIZER
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
12,00%
9,79%
10,00% 8,86%
8,18%
8,00%
6,00% 5,02%
4,15% 4,49%
4,00%
2,00%
0,00%
543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)
7
disimpulkan bahwa selisih tertinggi antara persentase energi dan
eksergi pada HP Economizer yaitu pada variasi temperature 545,45˚C.
HP EVAPORATOR
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
30,00% 26,91%
23,22%
25,00% 21,71%
19,36%
20,00% 15,60% 16,69%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
7
HP SEUPERHEATER 1
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
25,00%
19,66%
20,00% 16,44%
15,00%
10,28% 10,01%
8,54%
10,00%
5,23%
5,00%
0,00%
543 544 545 546 547 548 549
TEMPERATUR MASUK (C)
8
HP SUPERHEATER 2
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
3,50% 2,95%
3,00% 2,44% 2,57%
2,50%
2,00%
1,50% 1,50%
1,28% 1,29%
1,00%
0,50%
0,00%
543544545546547548549
TEMPERATUH MASUK (C)
8
LP ECONOMIZER
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
3,00%
2,50%
2,50% 2,04%
1,80%
2,00%
1,29%
1,50% 1,05%
0,93%
1,00%
0,50%
0,00%
543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)
8
LP EVAPORATOR
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
12,00%
9,98%
10,00% 8,73%
7,89%
8,00%
6,00% 5,19%
4,10% 4,51%
4,00%
2,00%
0,00%
543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)
8
LP SUPERHEATER
Efisiensi Energi Effisensi Eksergi
11,34%
12,00%
9,94%
10,00% 8,92%
8,00%
5,89%
4,64% 5,13%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%
543543,5544544,5545545,5546546,5547547,5548548,5
TEMPERATUR MASUK (C)
8
EFFISIENSI ENERGI VS EFFISIENSI
EKSERGI
Efisiensi EnergiEffisensi Eksergi
72,45% 73,30%74,68%
80,00%
60,00% 43,51%
40,87% 41,73%
EFFISIE
40,00%
20,00%
0,00%
543 544 545 546 547 548 549
TEMPERATUR MASUK (C)
8
semakin baiknya perpindahan panas yang terjadi maka produksi uap
pun akan semakin besar, kualitas perpindahan panas yang terjadipun
tergantung dengan laju aliran gas yang masuk kedalam HRSG,
semakin tinggi laju aliran gas masuk nya maka proses perpindahan
nya pu akan meningkatkan kualitasnya.
Pada gambar diatas juga menggambarkan bahwa nilai effisiensi
energi lebih tinggi dari pada nilai effisiensi eksergi, yang mana
effisiensi eksergi juga dipengaruhi oleh temperature ambient
(temperature lingkungan) untuk menentukan effisiensi eksergi nya
dengan mengurangi jumlah energi energi dengan entropi terhadap
lingkungan luar. Pada variasi temperature 547,85˚C, 545,45˚C,
543,45˚C nilai effisiensi energi dan ekserginya yaitu 74,68% untuk
effisiensi energi dan 43,51% untuk effisiensi eksergi untuk variasi
temperature 547,85˚C. 73,30% dan 41,73% untuk variasi temperature
545,45˚C, serta 72,45% dan 40,87% pada variasi temperature
543,45˚C.
8
EFFISIENSI EKSERGI vs EKSERGI DESTRUKSI
eksergi destruksi
44,00% 310000
43,50% 300000
43,00% 290000
EKSERGI DESTRUKSI
42,50% 303926,24 301185,23 43,51% 280000
42,00% 7270000
EFFISIENSI
41,50% 260000
41,00% 41,73% 250000
40,50% 40,87% 270569,1
40,00%
39,50%
100%
70.2%65,61 58,06%
100
8
Gambar 4.11 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 547,85˚
gas buang
HP ECO
28,3%
HP EVAP
4,17% HP SH
6,53 1 HP SH 2
LP ECO
% 7,9% 1,27% 0,99% LP EVAP
4,22% LP SH
4,81%
Eksergi
Input
100%
71,6% 67,4%
60,9% Eksergi Used
53% 51,7%
50,7% 46,5 41,71%
%
gas buang
HP ECO
29,8 %
HP EVAP
3,66% HP SH 1
6,10 HP SH 2
LP ECO
%
9,38%
1,16% 0,86% LP EVAP
3,78% LP SH
4,28%
100%
100
Eksergi
70,2% 66,5%
60,4% Eksergi Used
51,06 % 49,9%
49,04 % 45,26 40,98%
%
8
Gambar 4.13 Total Eksergi Destruksi Variasi Temperature 543,45˚C
8
4.4.4 Analisis Pengaruh Laju Aliran Massa Gas/Udara Terhadap
Effisiens Energi Dan Eksergi
effisiensi
72,50% 72,45% 41,73% 41,50%
72,00% 41,00%
71,50% 40,87% 40,50%
71,00% 40,00%
39,50%
9
yaitu sebesar 303926,246 kW, maka dari itu pada point ini penulis dapat
menjelaskan serta mengetahui penyebab mengapa terjadi eksergi destruksi
terbesar pada variasi temperature masuk HRSG 543,45˚C, sehingga dapat
dianalisa melalui analisis Fishbone Diagram.
Perawatan
Kemampuan (Kompetensi)
Kesalahan Operasi
Metode
Gambar 4.15 Diagram Fishbone Nilai Eksergi Destruksi Besar
SDM
9
HRSG 543,45˚C pada
proses perhitungan data
bahwa hasil eksergi
destruksi yang dihasilkan
lebih besar dibandingkan
dengan hasil eksergi
destruksi dari variasi
temperature masuk HRSG
547,85 ˚C dan 545,45 ˚C.
Eksergi Pada gambar 4.13 Penyebab
destruksi gas dijelaskan bahwa eksergi
buang destruksi gas buang
terbesar terdapat pada
variasi temperature masuk
HRSG 543,45˚C
Lingkungan Temperatur Temperatur ambient atau Penyebab
Ambient temperature lingkungan
mempengaruhi nilai dari
Effisiensi Eksergi dan
Eksergi Destruksi serta
berpengaruh pula pada Laju
Aliran Eksergi. Yang mana
semakin tinggi temperature
lingkungan maka akan
semakin besar pula eksergi
destruksi yang dihasilkan,
begitu pula sebaliknya.
SDM Kempampuan Yang mana pada hal ini Bukan Penyebab
(Kompetensi) Sumber Daya Manusia
(SDM) telah memiliki
kompetensi yang cukup
untuk mengoprasikan suatu
9
pembangkit, selain itu hal ini
merupakan salah satu
syarat wajib untuk
mengoprasikan suatu
pembangkit listrik.
Material Kemampuan Material suatu komponen Bukan Penyebab
Material juga mempengaruhi
terhadap Time Life dari
suatu unit
Metode Perawatan Sebuah kegiatan perawatan Bukan Penyebab
pada HRSG dilakukan
secara rutin yang dilakukan
oleh operator HAR mekanik.
Kesalahan Operator dan HAR mekanik Bukan Penyebab
Operasi telah mempunya
kompetensi yang cukup
untuk mengoprasikan suatu
unit pembangkit yang mana
pada pengoprasian tersebut
berlandaskan SOP yang
telah ditentukan.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Adumene, S., & Lebele-Alawa, B. T. (2015). Performance Optimization of Dual
Pressure Heat Recovery Steam Generator (HRSG) in the Tropical
Rainforest. Engineering, 07(06), 347–364.
https://doi.org/10.4236/eng.2015.76031
Afrianto, Y., Utomo, M., & Kiono, B. (2015). Analisa Efisiensi Exergi Pada Hrsg
(Heat Recovery Steam Generator) Di Pltgu. Jurnal Teknik Mesin, 3(4),
382– 388.
Amiral, A. (n.d.). Runfew Gas Turbines and Opearting the Remaining Gas
Turbine At the Highest Efficiency Close To Thefull Load .
Haglind, F. (2008). A review on the use of gas and steam turbine combined
cycles as prime movers for large ships. Part I: Background and design.
Energy Conversion and Management,49(12),
3458–3467.
https://doi.org/10.1016/j.enconman.2008.08.005
Ibrahim, T. K., Mohammed, M. K., Awad, O. I., Abdalla, A. N., Basrawi, F.,
Mohammed, M. N., Najafi, G., & Mamat, R. (2018). A comprehensive
review on the exergy analysis of combined cycle power plants. Renewable
and Sustainable Energy Reviews, 90(July 2016), 835–850.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2018.03.072
Ilmar, A., & Sandra, A. (2012). Analisis Unjuk Kerja Heat Recovery Steam
Generator ( Hrsg ) Pada Pltgu Muara Tawar Blok 5. Saintek, 7(1), 23–31.
Kaushik, S. C., Reddy, V. S., & Tyagi, S. K. (2011). Energy and exergy
analyses of thermal power plants: A review. Renewable and Sustainable
Energy Reviews, 15(4), 1857–1872.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2010.12.007
9
Kumar, R. (2017). A critical review on energy, exergy, exergoeconomic and
9
economic (4-E) analysis of thermal power plants. Engineering Science and
Technology, an International Journal, 20(1), 283–292.
https://doi.org/10.1016/j.jestch.2016.08.018
Priyoatmojo, S., & Margana. (2016). Analisa Efisiensi Hrsg Unit 1 Di PT PLN
(Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon. Jurnal Teknik Energi,
12(2), 43–49.
Santoso, D., & Hasan Basri, D. (2011). Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-
3 Palembang ANALISIS EKSERGI SIKLUS KOMBINASI TURBIN GAS-
UAP UNIT PLTGU INDERALAYA. 26–27.
Tena, K., Listr, A. G. A., Elektro, E. N., & Te, K. (n.d.). Tion O F Elec.
9
LAMPIRAN
9
Lampiran 1 1
NIM : 2016-12-033
Jenjang : Sarjana
1
5. 17 April 2020 Pengumpulan ulang perbaikan proposal skripsi dan
untuk di tanda tangani pembimbing
6. 12 Mei 2020 Konsultasi mengenai revisi hasil review proposal serta
mengumpulkan ulang proposal kepada pembimbing
dan dilakukan pengecekan ulang.
7. 06 Juni 2020 Pengecekan ulang proposal hasil revisi dari lembar
revisi pembimbing untuk dikumpulkan ke prodi.
8. 18 juli 2020 Konsultasi mengenai progres skripsi bab IV
9. 05 Agustus Pengecekan ulang serta meminta tanda tangan
2020 laporan magang hasil revisi setelah sidang
10. 07 Aguatus Pengecekan Skripsi dari bab 1-5
2020 Pembahasan: perbaikan perhitungan dan kesimpulan
lebih disederhanakan
11. 13 Agustus Pengecekan hasil revisi tanggal 07 Agustus 2020
2020
12. 14 Agustus Konsultasi mengenai kesiapan power point untuk
2020 persiapan sidang skripsi
13. 15 Agustus Simulasi persentasi sidang skripsi.
2020
Paraf Pembimbing
Prayudi
Digitally signed by Prayudi
DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi dan Bisnis
Energi, O=Institut Teknologi PLNp,
CN=Prayudi, E=prayudi@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-05 08:36:03
Foxit Reader Version: 10.0.0
1
Lampiran 1 2
1
11. Desired Exit C
Temperature 547,85 545,45 543,45
12. HP Steam
Production ton/hr 162,48 152,23 140,21
13. HPSH2
Outlet
Pressure Bar 70,523 74,983 71,353
14. HPSH2
Outlet Temp C 517,64 516,63 515,61
15. HPSH2 Inlet
Temp C 450,85 450,08 447,37
16. HPSH1
Outlet Temp C 468,79 469,12 470,44
17. Desired Bar
Operating
Pressure 73,773 77,713 73,913
18. LP Steam
Production ton/hr 43,46 40,76 36,77
19. LPSH Outlet
Pressure Bar 8,153 8,173 7,703
20. LPSH Outlet
Temp C 319,28 3320,72 316,56
21. Desired
Operating
Press. Bar 8,433 8,443 7,943
22. LP Eco.
Outlet
Temperature C 162,73 162,41 159,82
23. LP Eco. Inlet
Pressure Bar 28,813 26,433 26,793
24. LP Eco. Inlet
Temperature C 40,01 47,51 46,97
1
25. HP Eco.
Outlet
Temperature C 287,59 290,64 286,75
26. HP Transfer
Pump Exit
Pressure Bar 114,863 115,473 117,263
27. Stack C 158,32 161 158,25
Temperature
1
Lampiran 1 3
Gas Properties
Density 0,833048 kg/Nm3
HHV 12257,73 kcal/kg
LHV 11118,30 kcal/kg
1
Lampiran 1 4 Tabel Gas Ideal
1
1
Lampiran
1.5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM : 2016-12-033
Nama : Fefi Septi Dama Yanti
Tempat/Tgl. Lahir : Lahat, 18 September
1998 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Alamat Rumah : Ds. Jarai, Kec Jarai, Kab. Lahat, Sumatera
Selatan.
: No. rumah 90. Kode Pos : 31591
Tlp 081311577039
Email : fefisepti06@gmail.com
Personal web :-
b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun
Lulus
SD SD Muhammadiyah jarai - 2010
SMP SMP Muhammadiyah jarai - 2013
1
SMA SMA Muhammadiyah IPA 2016
pagaralam
PT (untuk S2) - - -
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 2020
Mahasiswa
Ybs.
Fefi Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti
DN: C=ID, OU=Mahasiswa,
Yanti
Fefi Septi Dama Yanti
1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Mahasiswa
Fefi DN: C=ID,
Pembimbing Ketua Sidang
Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti
Digitally signed by Prayudi
Pr ayud Eri
OU=Mahasiswa, Digitally signed by Eri
O=Institut Teknologi PLN, DN: C=ID, OU=Fakultas
Septi
Prabowo
CN=Fefi Septi Dama
DN: C=ID, OU=Fakultas
Dama
Yanti, i
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Teknolog Teknologi Dan Bisnis
of this document dan Bisnis Energi, O=Institut
Reason: I am the author Energi, O=Institut Teknologi
Prabo
Teknologi PLNp, CN=Prayudi, PLN, CN=Eri Prabowo,
E=prayudi@itpln.ac.id
Yanti
Location: Jakarta E=eriprabowo@gmail.com
23
wo
Date: 2020-09-01 11:35:
Reason: I am the author of
this document
Foxit Reader Version: Date: 2020-09-01 12:02:59
9.7.2 Location: Jakarta
i
Foxit Reader Version: 9.7.2
document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-05 08:34:54 Eri Prabowo Dr., Ir., M. Kom
Foxit Reader Version: 10.0.0
Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Mahasiswa Pembimbing Ketua Sidang
Fefi DN: C=ID,
Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti Digitally signed by Prayudi
logi Eri Teknologi Dan Bisnis Energi,
Digitally signed by Eri Prabowo
Pr ayud
DN: C=ID, OU=Fakultas
OU=Mahasiswa, O=Institut DN: C=ID, OU=Fakultas O=Institut Teknologi PLN,
Prabow
Septi Dama Yanti, Tekno CN=Eri Prabowo,
o
E=fefi1612033@itpln.ac.id E=eriprabowo@gmail.com
dan Bisnis Energi, O=Institut Reason: I am the author of this
9.7.2
i
document
Location: Jakarta
1
Date: 2020-09-05 08:34:30
Foxit Reader Version: 10.0.0
1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Mahasiswa Ketua Sidang
Fefi
Eri
Septi Dama Yanti Prabowo
Digitally signed by Fefi Digitally signed by Eri
Prabo
Septi Dama Yanti, CN=Eri Prabowo,
E=eriprabowo@gmail.com
Reason: I am the author of
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Mahasiswa
Fefi Septi Dama Yanti
Digitally signed by Fefi
Eri
Ketua Sidang
DN: C=ID, OU=Fakultas
Digitally signed by Eri
Prabowo
Prabo
Septi Dama Yanti, CN=Eri Prabowo,
E=eriprabowo@gmail.com
E=fefi1612033@itpln.ac.id
wo
Foxit Reader Version: 9.7.2
Location: Jakarta
Fefi Septi Dama Yanti Date: 2020-09-01 12:04:13
Foxit Reader Version: 9.7.2
1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Mahasiswa Ketua Sidang
Fefi Septi Dama Yanti
Digitally signed by Fefi Digitally signed by
Nofirman
Septi DN: C=ID, OU=Mahasiswa,
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
O=Institut Teknologi PLN,
DN: C=ID, O=ITPLN,
CN=Nofirman,
Dama
E=nofirman@itpln.ac.id
E=fefi1612033@itpln.ac.id Reason: I am the author of
this document
Reason: I am the author of this document
Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Mahasiswa Ketua Sidang
Fefi Septi Dama Yanti
Digitally signed by Fefi
Digitally signed by
Nofirman
Septi DN: C=ID, OU=Mahasiswa,
CN=Fefi Septi Dama Yanti,
O=Institut Teknologi PLN,
DN: C=ID, O=ITPLN,
CN=Nofirman,
E=nofirman@itpln.ac.id
Dama E=fefi1612033@itpln.ac.id
this document
Reason: I am the author of
Reason: I am the author of
this document
Location: Jatibening
Yanti Location: Jakarta
Foxit Reader Version: 9.7.2
Date: 2020-09-01 11:37:19
Date: 2020-09-01 14:51:21
Foxit Reader Version:
10.0.1
1
FORMULIR Kode
INSTITUT
TEKNOLOGI Semester Genap
PLN RANGKUMAN PERBAIKAN Thn Akademik 2019/2020
SIDANG PROYEK Halaman 1 Dari 1 Halaman
AKHIR/SKRIPSI
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan
REVISI harus Kembali mengulang ujian sidang Proyek Akhir/Skripsi di periode
selanjutnya.
Fefi
Septi
Digitally signed by Fefi
Septi Dama Yanti
DN: C=ID,
Teknologi PLN, CN=Fefi
OU=Mahasiswa, O=Institut
Roswati Digitally signed by Roswati Nurhasanah nologi dan Bisnis
DN: OU=Institut Teknologi PLN, O=Fakultas ln.ac.id
Energi, CN=Roswati Nurhasanah, E=roswati@itp
Reason: I am the author of this document
Nurhasanah
Location: your signing location here
Septi Dama Yanti, Date: 2020-09-06 20:23:16
Foxit Reader Version: 10.0.0
E=fefi1612033@itpln.ac.id
Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai dengan yang ditetapkan, pada hari senin,
24 Agustus 2020
Nurhasanah
this document Location: your signing location
Yanti Location: Jakarta
Date: 2020-09-01 11:38:00
Foxit Reader Version: 9.7.2
Date: 2020-09-06 20:23:30
Foxit Reader Version: 10.0.0
1
cekturnitin2_fefiseptidamayanti.pdf
ORIGINALITY REPORT
9 %
SIMILARITY INDEX
8%
INTERNET SOURCES
1%
PUBLICATIONS
3%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1 www.scribd.com
Internet Source 2%
2 repository.its.ac.id
Internet Source 1%
3 es.scribd.com
Internet Source 1%
4 pt.scribd.com
Internet Source 1%
5 documents.mx
Internet Source 1%
<1 %
6 Submitted to Sriwijaya University
Student Paper
<1 %
7 Submitted to Politeknik Negeri Bandung
Student Paper
<1 %
8 www.ejournal-s1.undip.ac.id
Internet Source
<1 %
9 www.docstoc.com
Internet Source
stt-pln.e-journal.id
10 Internet Source <1 %
id.scribd.com
<1 %
11
Internet Source
media.neliti.com
<1 %
12
Internet Source
id.123dok.com
<1 %
13
Internet Source
taufikkiilham.blogspot.com
<1 %
14
Internet Source
de.scribd.com
<1 %
16
Internet Source
20 journal.feb.unmul.ac.id
Internet Source
<1 %
<1 %
21 www.slideshare.net
Internet Source
<1 %
22 edoc.pub
Internet Source
<1 %
23 mafiadoc.com
Internet Source
<1 %
24 fr.scribd.com
Internet Source
<1 %
25 Submitted to Universitas Dian Nuswantoro
Student Paper
<1 %
26 Lutfi Fitria Ningsih, Ahmad Rofiq Sofyan, Giarno
Giarno, Dedy Haryanto, Joko Prasetyo Witoko,
Mulya Juarsa. "ESTIMASI PERHITUNGAN
KALOR DAN LAJU ALIRAN KALOR PADA
UNTAI FASSIP-02", SIGMA EPSILON - Buletin
Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir,
2018
Publication
<1 %
27 vdokumen.com
Internet Source
<1 %
28 jendeladenngabei.blogspot.com
Internet Source
docplayer.info
29 Internet Source <1 %
dokumen.tips
<1 %
30
Internet Source
eprints.uny.ac.id
<1 %
31
Internet Source
eprints.uns.ac.id
<1 %
33
Internet Source
digilib.uinsby.ac.id
<1 %
34
Internet Source
eprints.unsri.ac.id
<1 %
35
Internet Source
koleksidatajurnal.blogspot.com
<1 %
36
Internet Source
simta.amikroyal.ac.id
<1 %
37
Internet Source