Anda di halaman 1dari 20

D4 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

1. TEKANAN HIDROSTATIS

1.1. Tujuan Praktikum

1. Untuk menghitung tekanan hidrostatis pada suatu permukaan di dalam air


2. Untuk mengetahui letak garis tekanan yang terjadi dan membandingkan hasil
percobaan dengan teori

1.2. Peralatan
Satu perangkat alat tekanan hidrostatis dengan sketsa gambar seperti gambar berikut ini.
Peralatan tersebut berupa seperempat lingakaran (kuadran) yang terekat pada lengan
penyeimbang (balance arm) dan bertumpu pada knife edge pivot. Garis kontak knife edge
bertepatan dengan aksis kuadran. Kondisi tersebut menyebabkan tekanan hidrostatis terjadi
di kuadran saat dibenamkan, hanya tekanan di permukaan kuadran akan meningkat menjadi
momen pada knife edge .

Gambar Sketsa Peralatan Tekanan Hidrostatis.

1
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Diskripsi Alat :

1. Panci Kesetimbangan dan Penyeimbang


Sebagai tambahan pada klem kuadran, lengan penyeimbang digabungkan dengan
panci kesetimbangan, penyeimbang disesuaikan dan indikator yang terlihat saat lengan
pada posisi seimbang.
2. Tangki
Posisi tangki diubah dengan cara mengatur sekrupnya. Posisi yang tepat
diindikasikan dengna pengatur level berbentuk lingkaran di dasar tangki.
3. Suplai air dan sistem pengeringan (drainase)
Air boleh mencapai puncak tangki melalui pipa fleksibel dan dapat dikeringkan
melalui keran di dasar tangki. Suplai air diperoleh dari hydraulic bench. Tinggi muka
air diindikasikan berdasarkan skala.
4. Data Teknis
Dimensi-dimensi berikut ini digunakan untuk membantu proses menghitung.
Namun demikian tetap lakukan pengecekan terhadap alat uji di lapangan.

Tabel 1. Data Teknis Alat


Item Notasi Panjang Keterangan
Panjang Jarak dari titik berat penggantung
L 275 mm
Lengan hingga pivot
Kuadran ke Tinggi dasar permukaan kuadran ke
H 200 mm
pivot pivot
Tinggi kuadran D 100 mm Tinggi permukaan kuadran vertical
Lebar kuadran B 75 mm Lebar permukaan kuadran vertikal

1.3. Teori
Jika sistem dalam kondisi setimbang, momen di pivot adalah

mgL=Fh
Keterangan :
m = massa di panci penyeimbang
g = percepatan gravitasi
L = panjang lengan penyeimbang
F = tekanan hidrostatis

2
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Dengan menghitung tekanan hidrostatis dan pusat tekanan diisi ujung kuadran, maka
dapat dibandingkan hasil teori dan praktikum. Sedangkan, teori air penuh atau sebagian
adalah sama, akan lebih jelas jika memisahkan dua kasus tersebut.

1.3.1.Kondisi air tidak penuh

Kondisi kuadran terendam sebagian (tidak penuh).

Gambar kuadran terendam sebagain.

1.3.1.1.Tekanan hidrostatis (Newton)

F=gAh

Keterangan :

A = luas area

h = kedalaman pencelupan
3
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

A=Bd

h=

sehingga

F= g B d2 ........(1)

1.3.1.2. Kedalaman tekanan percobaan


Momen

M=Fh
Keseimbangan momen diperoleh dari berat W, yang bekerja pada
penggantung di ujung lengan penyeimbang. Momen terbagi secara
proporsional sepanjang L lengan penyeimbang. Untuk keseimbangan statis
ada dua momen yang sama.

Fh=WL=mgL

Substitusi dengan tekanan hidrostatis (1), diperoleh :

m g L m L
=B
F d2

1.3.1.3.Kedalaman tekanan teoritis


Hasil teori kedalaman tekanan P di bawah permukaan bebas adalah

h =

Keterangan :

Ix = momen kedua dari luas yang terendam sekitar sumbu permukaan bebas.
3 3
Ix = Ic + A h2 = 2
=

Kedalaman titik pusat tekanan di bawah pivot

h=h+H-d 4
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Sehingga,


h=H-

Sehingga momen putar dapat dihitung.

1.3.2.Kondisi air penuh

Kondisi kuadran terendam penuh.

Gambar kondisi kuadran terendam penuh.

1.3.2.1.Tekanan hidrostatis (Newton)



F=gAh=gBD )

Keterangan :

A = luas area

h = kedalaman pencelupan

5
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

1.3.2.2.Kedalaman tekanan percobaan

Momen (Newton meter)

M = F h .. (5)

Keseimbangan momen diperoleh dari berat W, yang bekerja pada


penggantung di ujung lengan penyeimbang. Momen terbagi secara
proporsional sepanjang L lengan penyeimbang. Untuk keseimbangan statis
ada dua momen yang sama :

Fh=WL=mgL
Substitusi dengan tekanan hidrostatis (5), diperoleh :



2

1.3.2.3.Kedalaman tekanan teoritis

Hasil teori kedalaman tekanan P di bawah permukaan bebas adalah

h=

Keterangan :

Ix = momen kedua dari luas yang terendam sekitar sumbu permukaan bebas.
2
Ix = Ic+ A h2 = BD [ 2
]

Kedalaman titik pusat tekanan di bawah permukaan adalah

h=h+Hd

Sehingga,

2 2
+
12 2


2

6
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

sehingga momen putar dapat dihitung

Tabel 2. Deskripsi Eksperimen

Komponen Satuan Nomenklatus Tipe Deskripsi


Tinggi vertical sisi kuadran
Tinggi kuadran Meter D Diketahui
(disarankan juga diatur sendiri)
Lebar kuadran Meter B Diketahui Lebar horizontal kuadran
Panjang lengan
Meter L Diukur Panjang lengan penyeimbang
penyeimbang
Jarak kuadran Jarak dari atas sisi kuadran vertical
Meter H Diketahui
ke pivot ke tinggi pivot
Berat yang diberikan lengan
Massa Kilogram M Diukur
penyeimbang
Kedalaman Kedalaman dasar kuadran di bawah
Meter D Diukur
pencelup permukaan

Kuadrat Terendam Sebagian


Tekanan 2
Newton F Dihitung F = g
hidrostatis
Pusat tekanan
Meter H Dihitung h=
eksperimen
Pusat tekanan
Meter H Dihitung h=H-
teoritis

Kuadran Terendam Penuh


Tekanan
Newton F dihitung F = gBD (
hidrostatis
Pusat tekanan
Meter h dihitung 2
eksperimen
2
+ 2
Pusat tekanan 12 2

Meter h dihitung
2
teoritis

7
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

1.4. Prosedur percobaan

1. Beri beban sebesar 50 gram (misal, dapat menggunakan berat beban yang lain) pada
penggantung beban
2. Masukkan air ke dalam tangki
3. Air sampai pada kondisi keseimbangan lengan penyeimbang tercapai. Pastikan tidak air
yang melimpah di atas permukaan kuadran (untuk percobaan kuadran terendam
sebagian)
4. Ukur dasar lengan penyeimbang dengan puncak atau dasar pusat pada kesetimbangan
5. Ukur kedalaman muka kuadran yang terendam
6. Ulangi percobaan tersebut dengan berbagai berat beban (increment beban adalah
10,20,50 gram atau sesuai dengan kondisi lapangan)
7. Lanjutkan sampai air mencapai puncak muka kuadran

1.5. Pencatatan Hasil Praktikum

a. Untuk kuadran terendam sebagian

Percobaan 1
Tinggi muka kuadran D = 0,1 meter

Lebar muka kuadran B = 0,075 meter

Panjang lengan L = 0,275 meter

Tinggi pivot H = 0,2 meter

= 1000 kg/m3

= 9,81 m/s2

Arm of counter balance = 9,5 cm

Jarak ke Pusat Jarak ke Pusat


Penambahan Tekanan
Kedalaman Tekanan Tekanan Momen Putar
No. Massa Hidrostatis
d (meter) Percobaan Teoritis M (Nm)
m (kg) F (Nm)
h (meter) h (meter)
1. 0,05 0,056 1,154 0,117 0,181 0,209
2. 0,1 0,073 1,960 0,138 0,176 0,344
3. 0,12 0,079 2,296 0,141 0,174 0,399

8
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

4. 0,13 0,082 2,474 0,142 0,173 0,427


5. 0,15 0,087 2,784 0,145 0,171 0,476
6 0,20 0,1 3,679 0,147 0,167 0,613

Percobaan 2
Tinggi muka kuadran D = 0,1 meter

Lebar muka kuadran B = 0,075 meter

Panjang lengan L = 0,275 meter

Tinggi pivot H = 0,2 meter

= 1000 kg/m3

= 9,81 m/s2

Arm of counterbalance = 7 cm

Jarak ke Pusat Jarak ke Pusat


Penambahan Tekanan
Kedalaman Tekanan Tekanan Momen Putar
No. Massa Hidrostatis
d (meter) Percobaan Teoritis M (Nm)
m (kg) F (Nm)
(m ) (m )
1. 0,05 0,077 2,181 0,062 0,174 0,380
2. 0,1 0,091 3,046 0,089 0,170 0,517
3. 0,12 0,096 3,390 0,095 0,168 0,570
4. 0,13 0,099 3,606 0,097 0,167 0,602

b. Untuk kuadran terendam penuh

Percobaan 1
Tinggi muka kuadran D = 0,1 meter

Lebar muka kuadran B = 0,075 meter

Panjang lengan L = 0,275 meter

Tinggi pivot H = 0,2 meter

9
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

= 1000 kg/m3

= 9,81 m/s2

Arm of counter balance = 9,5 cm

Jarak ke Pusat Jarak ke Pusat


Penambaha Tekanan
Kedalaman Tekanan Tekanan Momen Putar
No. n Massa Hidrostatis
d (meter) Percobaan Teoritis M (Nm)
m (kg) F (Nm)
h (meter) h (meter)
1. 0,25 0,113 4,635 0,146 0,163 0,757
2. 0,30 0,125 5,518 0,147 0,161 0,889
3. 0,35 0,138 6,475 0,146 0,159 1,033
4. 0,4 0,150 7,358 0,147 0,158 1,165
5. 0,45 0,163 8,314 0,146 0,157 1,308

Percobaan 2

Tinggi muka kuadran D = 0,1 meter

Lebar muka kuadran B = 0,075 meter

Panjang lengan L = 0,275 meter

Tinggi pivot H = 0,2 meter

= 1000 kg/m3

= 9,81 m/s2

Arm of counter balance = 7 cm

Jarak ke Pusat Jarak ke Pusat


Penambahan Tekanan
Kedalaman Tekanan Tekanan Momen Putar
No. Massa Hidrostatis
d (meter) Percobaan Teoritis M (Nm)
m (kg) F (Nm)
h (meter) h (meter)
1. 0,15 0,104 3,973 0,102 0,165 0,657
2. 0,20 0,116 4,856 0,111 0,163 0,790
3. 0,25 0,129 5,812 0,116 0,161 0,933

10
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

4. 0,3 0,141 6,695 0,121 0,159 1,066


5. 0,35 0,153 7,578 0,125 0,158 1,198
6. 0,40 0,166 8,535 0,126 0,157 1,342

1.6. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan-percobaan di atas, jawablah pertanyaan berikut sebagai kesimpulan
percobaan.

1. Beri komentar variasi tekanan terhadap kedalaman.


Grafik Hubungan
Tekanan Hidrostatis (F) dan Kedalaman (d)
0.12

0.1
Kedalaman (d)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Tekanan Hidrostatis (F)

Grafik 1. Grafik Hubungan Tekanan Hidrostatis dan Kedalaman pada percobaan


pertama kuadran terendam sebagian.

11
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Grafik Hubungan Tekanan Hidrostatis (F) dan Kedalaman (d)


0.12

0.1
Kedalaman (d)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 3.8
Tekanan Hidrostatis (F)

Grafik 2. Grafik Hubungan Tekanan Hidrostatis dan Kedalaman pada percobaan kedua
kuadran terendam sebagian.

Pada percobaan pertama dan kedua kuadran terendam sebagian, semakin tinggi
kedalaman air maka semakin naik besar pula nilai tekanan hidrostatisnya.

Grafik Hubungan
Tekanan Hidrostatis (F) dan Kedalaman (d)
0.18
0.16
0.14
Kedalaman (d)

0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
4 5 6 7 8 9
Tekanan Hidrostatis (F)

Grafik 3. Grafik Hubungan Tekanan Hidrostatis dan Kedalaman pada percobaan


pertama kuadran terendam penuh.
12
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Grafik Hubungan
Tekanan Hidrostatis (F) dan Kedalaman (d)
0.18
0.16
0.14
Kedalaman (d)

0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
3.5 4.5 5.5 6.5 7.5 8.5 9.5
Tekanan Hidrostatis (F)

Grafik 4. Grafik Hubungan Tekanan Hidrostatis dan Kedalaman pada percobaan kedua
kuadran terendam penuh.

Pada percobaan pertama dan kedua kuadran terendam penuh, semakin tinggi
kedalaman air maka semakin besar pula nilai tekanan hidrostatisnya.

Dari dua pernyataan di atas dapat kami simpulkan bahwa nilai tekanan hidrostatis
berbanding lurus dengan tinggi kedalaman air.

13
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

2. Komentar hubungan antara kedalaman pusat tekanan dan kedalaman air, dengan
membuat grafik hubungan pusat tekanan dengan kedalaman air.
Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Teoritis (h'') dan Kedalaman (d)
0.12
0.1
Kedalaman (d)

0.08
0.06

0.04

0.02
0
0.166 0.168 0.17 0.172 0.174 0.176 0.178 0.18 0.182
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 5. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Teoritis dan Kedalaman
dalam percobaan pertama kuadran terendam sebagian.

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Teoritis (h'') dan Kedalaman (d)
0.12

0.1
Kedalaman (d)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0.166 0.167 0.168 0.169 0.17 0.171 0.172 0.173 0.174 0.175
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 6. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Teoritis dan Kedalaman
dalam percobaan kedua kuadran terendam sebagian.

14
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Percobaan (h'') dan Kedalaman (d)
0.12

0.1
Kedalaman (d)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0.115 0.12 0.125 0.13 0.135 0.14 0.145 0.15
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 7. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Percobaan dan Kedalaman
dalam percobaan kedua kuadran terendam sebagian.

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Percobaan (h'') dan Kedalaman (d)
0.12

0.1
Kedalaman (d)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0.06 0.065 0.07 0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 0.1
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 8. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Percobaan dan Kedalaman
dalam percobaan kedua kuadran terendam sebagian.

15
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Dari keempat grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi kedalaman air
maka jarak ke pusat tekanan secara teoritis semakin kecil nilainya.
Tetapi, semakin tinggi kedalaman air maka jarak ke pusat tekanan secara
percobaan semakin besar nilainya.

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Teoritis (h'') dan Kedalaman (d)
0.18
0.16
0.14
Kedalaman (d)

0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.156 0.157 0.158 0.159 0.16 0.161 0.162 0.163 0.164
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 9. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Teoritis dan Kedalaman
dalam percobaan pertama kuadran terendam penuh.

16
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Percobaan (h'') dan Kedalaman (d)
0.18
0.16
0.14
Kedalaman (d)

0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.1458 0.146 0.1462 0.1464 0.1466 0.1468 0.147 0.1472
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 10. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Percobaan dan Kedalaman
dalam percobaan pertama kuadran terendam penuh.

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Teoritis (h'') dan Kedalaman (d)
0.18
0.16
0.14
Kedalaman (d)

0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.156 0.158 0.16 0.162 0.164 0.166
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 11. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Teoritis dan Kedalaman
dalam percobaan kedua kuadran terendam penuh.

17
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Grafik Hubungan
Jarak ke Pusat Tekanan Percobaan (h'') dan Kedalaman (d)
0.18
0.16
0.14
Kedalaman (d)

0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.1 0.105 0.11 0.115 0.12 0.125 0.13
Jarak ke Pusat Tekanan (h'')

Grafik 12. Grafik Hubungan Jarak ke Pusat Tekanan secara Percobaan dan Kedalaman
dalam percobaan kedua kuadran terendam penuh.

Dari keempat grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi kedalaman air
maka jarak ke pusat tekanan secara teoritis semakin kecil nilainya.
Tetapi, semakin tinggi kedalaman air maka jarak ke pusat tekanan secara
percobaan semakin besar nilainya.

3. Pada dua kondisi di atas, beri komentar apa yang terjadi saat kuadran sepenuhnya
tercelup air.
Pada percobaan pertama dan kedua kuadran terendam penuh, semakin tinggi
kedalaman air maka semakin besar pula nilai tekanan hidrostatisnya.
Semakin tinggi kedalaman air maka jarak ke pusat tekanan secara teoritis
semakin kecil nilainya.
Semakin tinggi kedalaman air maka jarak ke pusat tekanan secara percobaan
semakin besar nilainya.

4. Komentar dan terangkan ketidakcocokan antara hasil percobaan dan teori kedalaman
pusat tekanan.
Terjadi perbedaan hasil antara percobaan dan teori kedalaman pusat tekanan.
Apabila secara teoritis, kedalaman air berbanding terbalik dengan jarak ke pusat

18
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

tekanan. Tetapi, secara percobaan kedalaman air berbanding lurus dengan jarak
ke pusat tekanan.

1.7. Dokumentasi

Gambar 1. Percobaan Hidrostatis Kuadran Terendam Penuh

Gambar 2. Percobaan Hidrostatis Kuadran Terendam Sebagian

19
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Gambar 3.

20

Anda mungkin juga menyukai