1.1. Tujuan
Untuk menghitung koefisien kecepatan aliran melalui lubang kecil
1.2. Peralatan
Perlengkapan (tangki air) berhubungan dengan suplai air melalui selang air. Selain itu juga
dilengkapi dengan papan tempat meletakkan kertas untuk menggambarkan profit alirannya.
Alat ini juga dilengkapi dengan dua lubang kecil yang berbeda diameter dan dapat ditukar
tempatnya dengan mengendurkan aliran.
1
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
2.3. Teori
Pada bagian ini akan dilakukan beberapa tahapan pengukuran yang meliputi :
Komponen
Satuan Notasi Tipe Data Deskripsi
Diameter lubang meter d Diukur Diameter lubang
Muka air (head) meter h Diukur Tinggi muka air di reservoir
Jarak horizontal meter x Diukur Jarak dari lubang yang diukur
Jarak vertikal meter y Diukur Jarak pancaran jatuh dari lubang
Membuat garis lurus hubungan
antara koefisien kecepatan (Cv)
dengan jarak horizontal pancaran
(y-h)0,5 meter Dihitung
air. Grafik X diplot terhadap
akan diperoleh kemiringan (slope)
senilai 2Cv
Kemiringan x terhadap di
Slope S Dihitung
setiap titik
Berdasarkan persamaan Bernaulli (kekekalan energy mekanik pada kondisi steady state,
incompressible, aliran bebas), kecepatan ideal air yang keluar dari lubang kecil adalah
Vi =
2
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Cv merupakan koefisien kecepatan aliran, yang tergantung pada viskositas fluida, sehingga
Cv < 1.
Nilai Cv dapat dihitung dari pancaran aliran, dengan mengabaikan efek dari udara yang
melawan, komponen horizontal kecepatan aliran dapat diasumsikan konstan berdasarkan
waktu t (steady state), maka jarak horizontal yang dicapai adalah :
x=vt
Karena ada gaya gravitasi, fluida akan mendapatkan penurunan aliran secara vertical (arah
y) pada komponen kecepatannya. Sehingga, pada t waktu yang sama (pada jarak x) aliran
akan mempunyai y jarak sebesar
y=g
Atau
t=
Oleh sebab itu dapat dilakukan bahwa pada kondisi aliran tetap (constant head), Cv dapat
ditentukan dari koordinat x dan y aliran air. Grafik x diplotkan dengan akan
menghasilkan kemiringan 2Cv.
2.3.2. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air tetap ( constant head)
3
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Vi=
2.3.3. Menghitung Koefisien Debit pada Kondisi Muka Air Berubah (Varrying Head)
Keterangan :
4
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Ar : adalah luas penampang reservoir (termasuk runag ke-2).Ini merupakan hasil perkiraan,
yang tidak bergantung sepenuhnya untuk efek aliran unsteady.
2.4.2. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air tetap (constant head)
1. Ukur debit aliran berdasarkan waktu yang dibutuhkan, dengan menggunakan
silinder (gelas ukur) dan catat tinggi muka airnya.
2. Ulangi prosedur tersebut, untuk berbagai tinggi muka air dengan cara mengatur
tinggi pipa debit.
3. Ulangi lagi untuk diameter lubang kecil yang lainnya.
2.4.3. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air berubah (varrying head)
1. Pada kondisi muka air tidak tetap, pipa aliran air pada kondisi muka air
maksimum, tangki terisi penuh, aliran yang masuk kedalam tangki ditutup dan
pompa distop.
2. Mencatat waktu (dengan menghidupkan stopwatch) saat muka air mencapai skala
h1 dengan tepat.
3. Pembacaan penurunan muka air dilakukan setiap interval 20 detik.
5
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
4. Cara pencatatan yang lebih mudah adalah dengan member tanda pada reservoir
ketinggian muka air setiap interval 20 detik.
5. Terakhir, akan terbaca posisi muka air terhadap perubahan waktu.
6. Ulangi prosedur tersebut dengan menggunakan diameter lubang yang lainnya
(jika waktu masih memungkinkan).
6
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
7
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
10
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Plot x versus dan hitung kemiringan dari grafik yang dihasilkan. Koefisien
kecepatan Cvdapat dihitung:
2.5.2. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air tetap (constant head)
Diameter Tinggi
Volume Waktu Debit Rata-
Lubang Muka Air Slope
(V) (t) Rata (Qt)
(d) (h) (Kemiringa
n)
(m) (m) (m3) (detik) (m3/detik) ( )
0,003 0,4 0,000072 5 0,0000144 0,63246
0,003 0,37 0,000068 5 0,0000136 0,60828
0,003 0,34 0,000065 5 0,0000130 0,5831 0,000021
0,003 0,31 0,000063 5 0,0000126 0,55678
0,003 0,28 0,000061 5 0,0000122 0,52915
11
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Plot debit rata-rata Qt dengan dan hitung kemiringan grafik yang dihasilkan.
Koefisien debit Cd dapat dihitung:
12
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
2.5.3. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air berubah (varying head)
Tabel 10. Pencatatan Pengamatan Koefisien Debit Pada Kondisi Varrying Head
13
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Plot t waktu terhadap dan hitung kemiringan grafiknya. Koefisien debit Cd dapat
dihitung :
14
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
15
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
16
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
17
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
18
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Plot x versus dan hitung kemiringan dari grafik yang dihasilkan. Koefisien
kecepatan Cv dapat dihitung:
19
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
2.5.5. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air tetap (constant head)
Tabel 16. Pencatatan Pengamatan Koefisien Debit pada Kondisi Constant Head
Diameter Tinggi
Waktu Debit Rata-
Lubang Muka Volume (V)
(t) Rata (Qt) Slope
No. (d) Air (h)
(Kemiringan)
(m) (m) (m3) (detik) (m3/detik) ( )
1 0,006 0,4 0,000315 5 0,0000630 0,63246
2 0,006 0,37 0,000307 5 0,0000614 0,60828
3 0,006 0,34 0,000283 5 0,0000566 0,5831 0,000142
4 0,006 0,31 0,000254 5 0,0000508 0,55678
5 0,006 0,28 0,00025 5 0,0000500 0,52915
20
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Plot debit rata-rata Qt dengan dan hitung kemiringan grafik yang dihasilkan.
Koefisien debit Cd dapat dihitung:
2.5.2. Menghitung koefisien debit pada kondisi muka air berubah (varying head)
Tabel 17. Pencatatan Pengamatan Koefisien Debit Pada Kondisi Varrying Head
21
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Plot t waktu terhadap dan hitung kemiringan grafiknya. Koefisien debit Cd dapat
dihitung :
2.6. Kesimpulan
1. Apakah dapat dibenarkan mengasumsikan bahwa nilai Cd adalah konstan pada aliran
tetap (steady state) ?
2. Bandingkan nilai Cd yang diperoleh dari constan dan falling head (varrying) test. Nilai
mana yang lebih realitis ?
Jawab:
1. Nilai Cd konstan karena nilai Cd bergantung pada luas lubang aliran dan luas
reservoir dan juga dipengaruhi oleh kemiringan (slope) baik constan maupun
falling head
2. Yang lebih realistis adalah nilai Cd falling head karena nilai dari slope maupun Cd
yang diperoleh bedasarkan tinggi muka air yang bervariasi.
22
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
2.8. Dokumentasi
23