BAB III
PENGUJIAN KEHILANGAN BERAT MINYAK DAN ASPAL
(LOSS ON HEATING)
3.1. Pendahuluan
Kehilangan berat adalah selisih berat sebelum dan sesudah pemanasan pada tebal
tertentu dan pada suhu tertentu. Pemeriksaan penurunan berat aspal bertujuan
untuk mengetahui kehilangan minyak pada aspal akibat pemanasan berulang dan
untuk mengukur perubahan kinerja aspal akibat kehilangan berat. Untuk
mengevaluasi hanya pada beberapa karakteristik aspal, seperti kehilangan berat
dan penetrasi, daktilitas dan titik lembek setelah kehilangan berat, dimana cara
tersebut dinamakan Thin Film Over Test (TFOT).
Besarnya nilai penurunan berat, selisih nilai penetrasi sebelum dan sesudah
pemanasan menunjukan bahwa aspal tersebut peka terhadap cuaca dan suhu.
Pengujian kehilangan berat ini, umumnya tidak terpisah dengan evaluasi
karakteristik aspal setelah kehilangan berat. Dalam evaluasi ini dilakukan
perbandingan karakteristik sebelum dan sesudah kehilangan berat. Karakteristik
yang dilihat adalah nilai penetrasi, titik lembek dan daktilitas. Untuk itu sangat
dianjurkan dalam penyiapan sampel dilakukan dibuat dua jenis sampel, yaitu
kehilangan berat dan satu kelompok lainnya yang diuji TFOT sebagai yang telah
kehilangan berat.
3.2. Tujuan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengujian kehilangan berat
minyak dan aspal (Loss On Heating) ini adalah sebagai berikut :
KELOMPOK 6
3
1. Aspal shell
Cahaya diketahui mempunyai efek yang merusak pada aspal. Kerusakan yang
timbul berasal dari sinar matahari, yang mungkin akan merusak molekul aspal,
dibantu oleh faktor oksidasi dan cairan pelarut lainnya. Kerusakan molekul
dengan cara ini dinamakan fotooksidasi. Untungnya,sinar yang merusak ini hanya
dapat mempengaruhi beberapa lapis mokel pada lapisan atas aspal. Oleh karena
itu fotooksidasi dianggap kecil pengaruhnya apabila dilihat dari tebal aspal secara
keseluruhan.
Namun, proses di atas tidak bisa diabaikan dalam kontribusi terhadap proses
pengrusakan akibat cuaca pada lapisan permukaan tipis aspal pada agregatsangat
tipis.Fenomena yang terjadi ketika aspal dipanaskan dan kemudian didinginkan
KELOMPOK 6
4
kembali pada suhu ruang, dimana pengerasan (hardening) akan berlanjut terus
tergantung pada proses oksidasi dan penyinaran. Proses pengerasan ini
berlangsung lebih cepat pada beberapa jam pertama kemudian berangsur-angsur
berkurang. Sesudah kira-kira setahun, tingkat pengerasan ini diabaikan.
Penurunan berat minyak aspal dinyatakan dalam model matematik sebagaimana
ditunjukkan dalam persamaan 3.1.
( W 2−W 1 ) (W 3−W 1)
Kehilangan berat = x 100% (3.1)
(W 2−W 1)
Keterangan :
W1 : Berat cawan (gram)
W2 : Berat cawan + aspal sebelum di oven (gram)
W3 : Berat cawan + aspal sesudah dioven (gram)
KELOMPOK 6
5
KELOMPOK 6
6
KELOMPOK 6
7
3.7. Perhitungan
3.8. Analisis
KELOMPOK 6
8
3.9. Simpulan
3.10. Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam meletakkan sampel, agar tidak ada
benda dari luar yang masuk kedalam sampel sehingga memengaruhi berat
sampel sebelum dan sesudah di oven.
2. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati pada saat membersihkan sisa-sisa
aspal yang berada dipinggir cawan, agar cawan tidak cepat rusak.
3. Sebaiknya praktikan yang telah selesai praktikum segera membersihkan
peralatan yang telah dipakai.
KELOMPOK 6