Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

H-09
DAMPAK ALIRAN JET

Kelompok R-11
Andre Kurniawan

(1306412810)

Fadhil Muhammad Fajri

(1306414822)

Hilmy Darmawan

(1306413555)

Inradjati Rahmatullah

(1306416121)

Muhammad Lazuardi R

(1306412792)

Parlin Apriljal

(1306413561)

Tanggal Praktikum

11 Oktober 2014

Asisten Praktikum

Ahmad Ridho

Tanggal Disetujui

Nilai

Paraf Asisten

LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2014

DAMPAK ALIRAN JET


A. Tujuan Praktikum
Menyelidiki keabsahan berlakunya rumus-rumus teoritis mengenai gaya yang ditimbulkan
oleh aliran jet terhadap berbagai bentuk benda sasaran.

B.

Teori Dasar
Suatu aliran jet dengan kecepatan v dan debit Q mempunyai momentum persatuan waktu
sebesar:

di mana:
p

= Momentum per satuan waktu (kgm/s)

= Massa jenis benda cair (kg/m3)

= Debit air (m3/s)

= kecepatan aliran (m/s)

Gaya yang ditimbulkan berbeda untuk setiap jenis sasaran:


1. Datar (180)

2.

Kerucut (120)

3.

Hemisperical

dimana:
A

= Luas Nozzle (m2)

= Debit (m3/s)

= Gaya (N)

= Massa Jenis air (kg/m3)

C.

Alat dan Bahan


1. Meja Hidrolika
2. Alat Peraga aliran jet
a. Beban
b. Nivo
c. Benda sasaran
1. Sasaran datar 180
2. Sasaran kerucut 120
3. Sasaran hemispherical (setengah lingkaran)
d. Stopwatch

D.

Cara Kerja
1.

Mengangkat cungkup dan tabung tembus pandang. Mengukur diameter Nozzle.

2.

Memasang benda sasaran pada batang yang dihubungkan dengan piringan beban.

3.

Memasang kembali cungkup dari tabung, menyambungkan pipa aliran masuk dengan
meja hidrolika.

4.

Mengatur kaki penyangga tabung sampai nivo menunjukkan alat sudah horizontal.

5.

Mengatur acuan tinggi sehingga tepat menunjukkan pada garis tanda pertengahan tebal
piringan beban.

6.

Meletakan beban dengan berat tertentu diatas piringan beban.

7.

Menyalakan keran air dan membuka katup pengatur pada meja hidrolika.

8.

Menyesuaikan kecepatan aliran sedemikian rupa sehingga piringan beban bersisian


kembali dengan acuan tinggi.

9.

Mencatat besarnya volume dan waktu aliran serta berat beban

10. Mengulangi langkah 6-9 untuk setiap penambahan beban.


11. Mengulangi langkah diatas untuk jenis sasaran lainya (kerucut 120 dan hemispherical).

E.

Pengolahan data

1) Sasaran datar (180) (v2=0)


( )
( )

Menjadi :

dengan :
y

2) Sasaran kerucut (120)


(

maka

)
(

Menjadi :

dengan:
y

3) Kondisi sasaran hemispherical.


(

)
(

)
(

menjadi:

dengan:
y

=2

1) Sasaran Datar
Diameter nozzle: 8 mm = 0,008 m
Massa pemberat (kg)
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12

X(Q2)

Volume air (m3)

Waktu (s)

Debit (m3/s)

0.001
7,59
0,000132
0.001
6,46
0,000155
0.001
4,41
0,000227
0.001
3,98
0,000251
0.001
3,85
0,000260
0.001
2,27
0,000441
Tabel 1. Tabel data sasaran datar

Y(m)

XY

0,02
3,47173E-10
1,73587E-08
0,04
9,58506E-10
2,39627E-08
0,06
3,08513E-09
5,14189E-08
0,08
5,05038E-09
6,31297E-08
0,1
6,7465E-09
6,7465E-08
0,12
2,32879E-08
1,94065E-07
Jumlah
3,94755E-08
Tabel 2. Tabel Data Regresi Linear

Q2
1,73587E-08
2,39627E-08
5,14189E-08
6,31297E-08
6,7465E-08
1,94065E-07

X2
3,01323E-16
5,74209E-16
2,6439E-15
3,98536E-15
4,55153E-15
3,76614E-14
4,97177E-14

massa

0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0

y = 793995x
R = 0.2776

Y-Values
Linear (Y-Values)

0.0000001

0.0000002

0.0000003

Q2
Grafik 1. Grafik perbandingan Q2 terhadap m sasaran datar

F = Q2 /A .. F = m x g
m =

x Q2

/g.A

b=
=
=

7,939933E+05

b teori sasaran datar:

+06

bpraktikum bteori
KesalahanLiteraturDatar
100 %
bteori

(7,939E + 05 ) (2,029 E 06 )
KesalahanLiteraturDatar
100 % 60 ,9%
2.029 06

2) Sasaran Kerucut
Diameter nozzle: 8 mm = 0,008 m
Massa pemberat (kg) Volume air (m3)
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12

Debit (m3/s)

Waktu (s)

0,001
12,04
0,001
7,28
0,001
6,6
0,001
5,97
0,001
5,66
0,001
4,21
Tabel 3. Tabel data sasaran kerucut

X(Q2)

Y(m)

XY

Q2

0,000083
0,000137
0,000152
0,000168
0,000177
0,000238

6,89838E-09
1,88685E-08
2,29568E-08
2,80577E-08
3,12153E-08
5,64204E-08
X2

0,02
1,37968E-10
4,75876E-17
6,89838E-09
0,04
7,5474E-10
3,5602E-16
1,88685E-08
0,06
1,37741E-09
5,27017E-16
2,29568E-08
0,08
2,24461E-09
7,87232E-16
2,80577E-08
0,1
3,12153E-09
9,74393E-16
3,12153E-08
0,12
6,77044E-09
3,18326E-15
5,64204E-08
Jumlah
1,44067E-08
5,87551E-15
Tabel 4. Tabel data sasaran kerucut regresi linear

0.16
y = 2E+06x
R = 0.8464

0.14
0.12

massa beban

0.1
0.08

debit air

0.06

Linear (debit air)

0.04
0.02
0
0.00E+00

2.00E-08

4.00E-08

6.00E-08

Q2

Grafik 2. Grafik perbandingan Q2 terhadap m sasaran kerucut

Kerucut (1200)
F = 3Q2 /2A F = m x g
m

y =

3/g.2A x Q2

b=
=
=

2,45E+06

b teori sasaran kerucut:

+06

bpraktikum bteori
KesalahanLiteraturDatar
100 %
bteori

(2.45E 06) (3.044 E 06 )


KesalahanLiteraturKrucut
100 % 19 ,4%
3.044 E 06

3) Sasaran Hemispherical
Diameter nozzle: 8 mm = 0,008 m
Massa pemberat (kg)
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12

Volume air (m3) Waktu (s)


Debit (m3/s)
0,001
8,99
0,000111
0,001
8,15
0,000123
0,001
7,26
0,000138
0,001
4,87
0,000205
0,001
4,24
0,000236
0,001
4,02
0,000249
Tabel 5. Tabel data sasaran hemispherical

Q2
1,23732E-08
1,50551E-08
1,89726E-08
4,2164E-08
5,56248E-08
6,18797E-08

X(Q2)

Y(m)

X2

XY

0,02
2,47463E-10
1,53095E-16
1,23732E-08
0,04
6,02206E-10
2,26657E-16
1,50551E-08
0,06
1,13836E-09
3,59959E-16
1,89726E-08
0,08
3,37312E-09
1,77781E-15
4,2164E-08
0,1
5,56248E-09
3,09412E-15
5,56248E-08
0,12
7,42556E-09
3,82909E-15
6,18797E-08
Jumlah
1,83492E-08
9,44072E-15
Tabel 6. Tabel regresi linear Q terhadap massa pada sasaran hemispherical

0.14
y = 2E+06x
R = 0.8948

massa beban

0.12
0.1
0.08

debit air

0.06

Linear (debit air)

0.04
0.02
0
0.00E+00

2.00E-08

4.00E-08

6.00E-08

8.00E-08

Q2

Grafik 3. Grafik perbandingan Q2 terhadap m sasaran hemispherical

Hemispheric
= 2Q2 /A .. F = m x g

y =

2/g.A

b=
=
=

1.943E+06

Q2

b teori sasaran hemisperik:

+06

bpraktikum bteori
KesalahanLiteraturDatar
100 %
bteori

1.943 E 06 4.058 E 06
KesalahanLiteraturHemispherical
100 % 52 ,4%
4.058 E 06

F. Analisis
a. Analisa Percobaan
Percobaan ini diawali dengan mengukur diameter nozzle. Nozzle adalah lubang
diujung alat penyembur air. Besarnya diameter nozzle sangat berpengaruh pada kecepatan
dan pantulan air ketika disemburkan ke arah benda sasaran. Selanjutnya memasangkan
benda sasaran pada batang besi yang terhubung dengan piringan beban. Benda sasaran ini
akan menjadi sasaran semburan air dari nozzle yang mengarah pada benda dan
menghasilkan pantulan air. Selanjutnya pipa aliran masuk dipasang dengan meja hidrolika
agar sirkulasi air dalam alat peraga aliran jet dapat berjalan dengan baik.

Percobaan ini harus dilakukan dengan kondisi horizontal dengan mengecek


permukaan air pada nivo. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi deviasi atau penyimpangan
pada ketinggian air dan arah semburan air, sehingga semburan tepat mengenai benda
sasaran. Tetapi sehubungan nivo yang tidak tersedia, maka praktikan hanya perlu
mengira-ngira apakah posisi kaki penyangga sudah horizontal atau belum.

Dalam keadaan statis dan tanpa ada penambahan beban, air dialirkan dan praktikan
menghitung debit air. Pengambilan debit adalah dengan membagikan volume air yang
diukur dengan waktu yang digunakan. Pengambilan debit dapat dilakukan dengan
menghitung dalam 1 liter maupun dalam satu detik. Dalam praktikum ini, praktikan
mengukur volume air melaui indikator volume air yang tersedia di sisi bawah meja
hidrolika. Pembagian 1 liter air dengan waktu tersebut yang menjadi nilai debit air.
Setelah itu, praktikan meletakkan beban di atas piringan beban. Hal ini untuk mengetahui
pengaruh gaya tekan dari beban terhadap pantulan air yang disemburkan ke arah benda
sasaran. Ketika beban yang berbeda diberikan, maka tinggi acuan akan berubah.
Perubahan ini akan disesuaikan dengan mengatur kecepatan aliran air agar piringan beban
bersisian kembali dengan acuan tinggi. Setelah piringan beban bersisian kembali dengan
tinggi acuan, praktikan mencatat besar volume air yang diperlukan untuk membuar
piringan beban kembali bersisian dengan tinggi acuan dan mencatat waktu aliran.
Percobaan diulangi untuk massa beban 20 gram, 40 gram, 60 gram, 80 gram, 100 gram,
120 gram. Kemudian diulang lagi untuk benda sasaran datar, kerucut, dan hemispheric.

b. Analisa Data
Data yang diperoleh dalam praktikum ini cukup bervariasi. Hal ini disebabkan karena
adanya faktor perbedaan massa beban dan faktor perbedaan bentuk beban sasaran. Dari
data kita dapat melihat bahwa semakin besar berat beban yang diberikan pada piringan
beban, maka semakin besar debit yang diperlukan untuk membuat piringan beban
bersejajaran dengan titik tinggi acuan kembali. Hal ini karena gaya dorong yang diberikan
air untuk melawan berat oleh beban semakin besar sehingga pertambahan beban
memerlukan pertambahan gaya dorong oleh air. Pertambahan gaya dorong oleh air dapat
diperoleh dengan menaikkan kecepatan air yang dipancarkan. Kecepatan air yang semakin
besar mengakibatkan ukuran debit yang semakin besar, karena debit (Q) = V (kecepatan
air) x A (luar permukaan air).

Sedangkan terhadap perubahan benda sasaran, debit yang dihasilkan oleh benda
sasaran hemisperik lebih kecil dibandingkan oleh benda sasaran kerucut dan lebih kecil
dibandingkan dengan sasaran datar. Hal ini diakibatkan gaya yang dihasilkan pada ketiga
jenis benda sama, karena F setara dengan perkalian massa dikali gravitasi. Pada percobaan
ini ketiga jenis benda diberikan perlakuan beban yang sama sehingga nilai F sama.
Menurut rumus,

untuk sasaran datar,

untuk sasaran kerucut, dan

untuk sasaran hemisperik maka dapat dilihat ketika nilai F tetap, dan luas
permukaan nozzle serta massa jenis air sama, maka nilai Q akan semakin kecil karena
berbanding terbalik dengan F untuk sasaran kerucut dan hemisperik. Untuk sasaran
datar didapatkan nilai bteori =

+06, sedangkan untuk nilai bpraktikum

didapat 7,939933E+05. Untuk sasaran datar ini terjadi kesalahan relatif sebesar 60,9%
dari selisih bteori dan bpraktikum yang dibandingkan dengan bteori. Untuk sasaran
kerucut didapatkan nilai bteori =

+06, sedangkan untuk nilai

bpraktikum didapat 2,45E+06. Untuk sasaran kerucut terjadi kesalahan relatif sebesar
19,4% dengan cara yang sama dengan perhitungan pada sasaran datar. Untuk sasaran

hemispherik, didapat bteori =

dan bpraktikum = 1.943E+06.

Untuk sasaran hemispherik ini didapatkan kesalahan relative sebesar 52,4%.

Berdasarkan persamaan
m

= C/g.A

y =

Q2

x, di mana untuk x(debit kuadrat) semakin besar maka nilai b

semakin kecil. Ketika sasaran datar diganti menjadi sasaran kerucut, terjadi penurunan
besar debit. Demikian juga saat sasaran kerucut diganti menjadi sasaran hemispherik.
Penurunan debit berpengaruh pada kenaikan nilai b untuk setiap pergantian benda sasaran
untuk perbandingan massa yang sama.

Hal ini membuktikan bahwa debit untuk beban sama lebih kecil pada sasaran
hemisperik dan kerucut dibandingkan dengan sasaran datar.

Hal ini membuktikan

keabsahan teori F untuk sasaran datar, kerucut, dan hemisperik.

c.

Analisa Grafik
Grafik yang didapatkan dari percobaan ini adalah grafik debit air terhadap massa.
Nilai x pada grafik adalah debit kuadrat dan nilai y pada grafik adalah massa beban.
Hubungan massa terhadap debit air adalah linear, dimana semakin tinggi nilai massa
beban maka semakin tinggi nilai debit air. Semakin berat beban, maka membutuhkan
debit aliran air yang juga semakin besar. Seperti pada rumus:
Q

m
V
dimana V

Sehingga Q

m
, hal itu menunjukkan debit air dan massa memiliki perubahan yang
t

cenderung sama terhadap waktu karena berbanding lurus. Itu ditunjukkan dengan grafik
yang cendrung menaik. Semakin besar debit, semakin besar pula beban. Begitu pula
sebaliknya.

d.

Analisa Kesalahan
Kesalahan yang didapat praktikan dalam praktikum ini adalah :

Kesalahan relatif untuk sasaran datar

didapat dari selisih antara bteori dan

bpraktikum dan dibandingkan dengan bteori sehingga didapatkan hasil 60,9%.

Kesalahan relatif untuk sasaran kerucut didapat dari selisih antara bteori dan
bpraktikum dan dibandingkan dengan bteori sehingga didapatkan hasil 19,4%.

Kesalahan relatif untuk hemispherik

didapat dari selisih antara bteori dan

bpraktikum dan dibandingkan dengan bteori sehingga didapatkan hasil 52,4%.

Kesalahan ini diakibatkan adanya faktor kurang teliti oleh praktikan, seperti pada saat
penetapan titik acuan tinggi. Besar kemungkinan terjadi kesalahan paralaks (kesalahan
pandangan) untuk menetapkan kesetaraan benda beban dengan titik acuan. Hal lain yang
mempengaruhi kesalahan pengambilan data adalah kondisi alat peraga yang bergoyang
saat sehingga tidak dalam kondisi horizontal ideal. Perbedaan tingkat kesalahan untuk
setiap benda sasaran juga diakibatkan oleh perbedaan praktikan yang melihat kesetaraan
piringan beban dengan titik acuan di mana setiap praktikan memiliki acuan pandangan
ukur yang berbeda-beda.
G. Kesimpulan
Rumus-rumus teoritis mengenai gaya yang ditimbulkan oleh aliran jet terhadap berbagai
bentuk benda sasaran terbukti absah,
o untuk benda sasaran datar senilai

o untuk benda sasaran kerucut senilai


o untuk benda sasaran hemispheric senilai

.
.

Bila aliran jet menabrak suatu benda, maka benda tersebut mengalami gaya dorong
sebesar perubahan momentum aliran jet.
Semakin besar massa benda beban yang dibebankan, maka semakin besar debit yang
dibutuhkan untuk melawan gaya dorong akibat berat benda.
Besar gaya dorong air

H.

Referensi
Universitas Indonesia, Pedoman Praktikum Mekanika Fluida, Depok, 2014.
Potter, Merle C; David Wiggert, Mechanics of Fluids, 4th ed., Stamford: Cengage Learning,
2012

I.

Lampiran

Gambar1.
Tampak alat peraga aliran jet

Gambar3.
Variasi beban dan benda sasaran

Gambar2.
Pengukuran piringan beban dengan
tinggi acuan

Anda mungkin juga menyukai