Anda di halaman 1dari 61

BUKU PANDUAN

PRAKTIKUM
OSEANOGRAFI

Disusun oleh:

Tim Dosen
Tim Asisten Praktikum

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Brawijaya
2018
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku panduan praktikum
oseanografi ini dapat disusun dengan baik dan selesai pada tepat waktu.
Sebagai media pembantu proses pemahaman kepada mahasiswa
dalam pelaksanaan praktikum oseanografi ini, maka kami menyajikan suatu
buku panduan pelaksanaan praktikum yang pada dasarnya merupakan hasil
rangkuman dari berbagai referensi sebagai tuntunan praktikan dalam
melaksanakan proses praktikum. Dilengkapi dengan instruksi-instruksi dan
metode – metode praktis untuk memudahkan dalam pengambilan data-
data oseanografi di lapang. Buku panduan praktikum ini disusun terbatas pada
pengukuran parameter-parameter utama yang penting, yang meliputi parameter
oseanografi kimia dan oseanografi fisika sesuai dengan kondisi di lapang.
Buku panduan praktikum oseanografi ini merupakan revisi dan
pembakuan dari penuntun-penuntun praktikum pengantar oseanografi
terdahulu. Besar harapan bahwa buku penuntun praktis praktikum ini dapat
bermanfaat bagi praktikan dan berbagai pihak yang membutuhkan. Dan juga,
kami memberikan kesempatan bagi seluruh pihak untuk memberikan saran-
saran, ataupun kritik yang membangun tentang kekurangan-kekurangan
yang terdapat pada buku panduan praktikum oseanografi ini untuk dilakukan
perbaikan di lain waktu.
Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang secara langsung telah membantu dalam menyelesaikan buku
ini. Semoga Bermanfaat.

Malang, 05 Febuari 2018

Tim Asisten Oseanografi

i
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 1. KECEPATAN ARUS


1.1 Pedahuluan
Arus merupakan gerakan yang sangat luas yang terjadi pada seluruh
lautan di dunia. Arus permukaan dibangkitkan terutama oleh angin yang
berhembus di permukaan laut. Selain itu topografi muka air laut juga turut
mempengaruhi gerakan arus permukaan. Angin dan topografi laut saat ini
dapat diamati dengan menggunakan satelit Altimetri Jason1. Dengan
bantuan data dari satelit ini, maka dapat dipetakan pola dari pergerakan arus
laut permukaan secara global (Widyastuti, 2010)
Arus merupakan gerakan air yang salah satu factor utamanya adalah
adanya hembusan angin diatasnya. Hubungan ini kenyataannya tidaklah
demikian sederhana, alasannya adalah bahwa arus-arus dipengaruhi oleh
paling tidak tiga faktor lain, selain dari angin. Akibatnya arus yang mengalir
di permukaan lautan merupakan hasil kerja gabungan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut antara lain bentuk topografi dasar
lautan dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya, gaya coriolis dan arus
Ekman.

Gambar 1. Gaya coriolis

Gaya Coriolis menyebabkan pembeleokan arah arus kearah kanan


pada belahan bumi utara, dan kearah kiri pada belahan bumi bagian
selatan. semakin kearah lintang tinggi semakin besar, dan sebaliknya
kearah lintang rendah semakin kecil. Sehingga di khatulistiwa Gaya
Coriolis tidak ada sama sekali. Angin yang berhembus diatas permukaan
air laut dapat menyebabkan adanya arus laut. Arah arus permukaan yang
disebabkan oleh angin ini tidak searah dengan arah angin, namun
dibelokkan sebesar 45 derajad. Sedangkan arah pergerakan kolom air laut
(net transport) adalah 90 derajad dari arah angin. Fenomena ini dinamakan
Ekman Spirral.

1
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

Gambar 2. Mekanisme terjadinya arus ekman

1.2 Tujuan
1. Mencari informasi tentang kondisi dan besaran kecepatan arus di
perairan laut Mayangan, Probolinggo yang akan menjadi tolok ukur dalam
pengerjaan laporan praktikum.
2. Memberikan pemahaman dasar tentang praktik lapang bagaimana cara
mengukur kecepatan arus sesuai lokasi dan waktu pelaksanaan
praktikum dengan menggunakan alat dan bahan yang telah ditentukan.

1.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada pengukuran kecepatan arus adalah sebagai
berikut: Current meter konvensional, Kompas, Stopwatch
Bahan yang digunakan pada pengukuran kecepatan arus adalah
sebagai berikut: Air laut pada perairan Mayangan, Probolinggo

1.4 Metode Penyampaian


Penyampaian dilakukan dengan metode ceramah (verbal), diskusi dua
arah, dan demonstrasi penggunaan alat current meter.

1.5 Waktu
10 menit.

1.6 Prosedur Kerja


Adapun prosedur dalam pengukuran parameter kecepatan arus adalah
sebagai berikut:

2
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

1. Satu botol bekas air mineral diisi dengan air laut dan dihubungkan dengan
botol bekas air mineral yang kosong menggunakan tali raffia sepanjang 30
cm dan diikatkan lagi pada tali raffia sepanjang ±5 meter.
2. Botol bekas air mineral berisi air lokal berfungsi sebagai pemberat
sedangkan yang kosong sebagai pelampung. Selanjutnya botol dihanyutkan
mengikuti arus.
3. Waktu yang diperlukan hingga tali meranggang dicatat (waktu tempuh
diukur dengan Stopwatch).
4. Kecepatan arus dihitung dengan rumus:

𝑠
𝑣=
𝑡

Dimana:

(v) sebagai kecapatan arus,

(s) sebagai panjang tali yang terpakai,

(t) waktu tempuh dan dicatat dalam satuan meter perdetik (m/s)

3
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian arus dan manfaat bagi dunia perikanan!

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi arus serta pengaruhnya bagi bota


laut!

4
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN

1. Jelaskan mekanisme perhitungan dan terjadinya arus pada saat praktikum


lapang! (tidak meggunakan literatur)

2. Bagaimana kondisi arah dan kecepatan arus pada saat praktikum lapang!
(tidak meggunakan literatur)

5
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(Dengan analisa perbandingan literatur)

6
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 2. KECERAHAN

2.1 Pedahuluan
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan
dinyatakan dengan persen (%). Dari beberapa panjang gelombang di daerah
spektrum, terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter jatuh agak lurus
pada permukaan air (Kordi dan Ghufran, 2010). Sedangkan menurut Erik (2008),
kecerahan adalah parameter fisika yang erat kaitannya dengan proses
fotosintesis pada suatu ekosistem perairan dimana kecerahan yang tinggi
menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh kedalam perairan, begitu
juga sebaliknya.
Nilai kecerahan dinyatakan dengan satuan meter. Dengan mengetahui
kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai dimana masih ada
kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan manakah yang
tidak keruh, yang agak keruh, dan paling keruh. Pengukuran kecerahan
sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah. Bila kecerahan (angka secchi disk)
menunjukkan angka 1-2 m berarti kecerahan pada suatu perairan optimal.Bila
kurang dari 1m, phytoplankton terlalu pekat. Sedangkan apabila nilai kecerahan
menunjukkan angka 100-200 m berarti kecerahan suatu perairan maksimal.

2.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengukur kecerahan di perairan
2. Mahasiswa mengetahui nilai kecerahan optimum bagi perairan

2.3 Alat dan Bahan


Secchi disk, Tongkat skala, Karet gelang

Gambar 3. Alat ukur kecerahaan

2.4 Metode Penyampain


Penyampaian materi dilakukan pada saat praktikum lapang, dimana
mahasiswa mengukur kecerahan dari atas kapal dengan arahan oleh asisten
pendamping.

2.5 Waktu
15 Menit

7
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

2.6 Prosedur Kerja


1. Secchi disk diturunkan pelan-pelan hingga batas pertama kali tidak
tampak, ditandai tali secchi disk dengan karet gelang dan diukur
panjang tali menggunakan tongkat skala serta dicatat sebagai D1.
2. Secchi disk diturunkan lebih dalam lagi hingga benar-benar tidak tampak.
3. Kemudian ditarik pelan-pelan hingga pertama kali tampak, ditandai tali
secchi disk dengan karet gelang dan diukur panjang tali serta dicatat
sebagai D2.
4. Rata-rata hasil pengukuran tersebut merupakan nilai kecerahan
perairan, dihitung dengan rumus :

Gambar 4. Cara pengukuran kecerahan perairan

8
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keceraahan serta berapa kisaran


kecerahan yang baik bagi laut?

2. Jelaskan hubungan antara kecerahan dengan parameter fisika dan kimia


dalam suatu perairan.

9
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Jelaskan hubungan kecerahan dengan proses fotosintesis yang terjadi di


perairan!

10
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN

1. Bagaimana mekanisme pengukuran kecerahan saat praktikum lapang dan


berapa hasil kecerahan saat praktikum?

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecerahan diperairan!

11
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(Dengan analisa perbandingan literatur)

12
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 3. SUHU

3.1 Pedahuluan
Suhu merupakan salah satu parameter fisika terpenting dari oseanografi.
Suhu yang terdapat pada lingkungan laut akan mempengaruhi kehidupan
organisme laut. Soesono (1974), mengatakan bahwa suhu adalah salah satu
sifat fisika air laut yang dapat mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan
organisme perairan, disamping itu suhu sangat berpengaruh terhadap jumlah
oksigen terlarut dalam air. Oleh sebab itu, suhu menjadi parameter yang tak
dapat dipisahkan dalam hampir setiap penelitian di laut.
Sebaran suhu permukaan laut di dunia secara horizontal sesuai dengan
posisi lintang suatu wilayah. Semakin tinggi lintang maka suhu permukaan laut
semakin berkurang, dan sebaliknya suhu maksimal terdapat pada daerah lintang
rendah sekitar khatulistiwa seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 5. Sebaran suhu permukaan air laut di seluruh dunia

Adapun sebaran suhu secara vertikal (Gambar 6) digolongkan menjadi


tiga lapisan, yaitu lapisan hangat di bagian teratas atau lapisan epilimnion
dimana pada lapisan ini gradien suhu berubah secara perlahan, lapisan termoklin
yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat sesuai dengan
pertambahan kedalaman, lapisan dingin di bawah lapisan termoklin yang disebut
juga lapisan hipolimnion dimana suhu air laut konstan sebesar 4ºC.

13
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

Gambar 6. Stratifikasi suhu secara vertikal pada lintang yang berbeda

3.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui alat dan cara pengukuran suhu air laut
2. Mahasiswa mengetahui nilai dan faktor-faktor yang mempengaruhi suhu
air laut

3.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan untuk mengukur suhu air laut pada Praktikum
Oseanografi adalah thermometer Hg/raksa dan tali raffia.
Bahan yang digunakan untuk mengukur suhu air laut adalah air laut yaitu
bagian permukaan air laut

3.4 Metode Penyampain


Penyampaian materi dilakukan pada saat praktikum lapang, dimana
mahasiswa mengukur kecerahan dari atas kapal dengan arahan oleh asisten
pendamping.

3.5 Waktu
15 menit

3.6 Prosedur Kerja


Bagian ujung thermometer Hg/raksa diberikan tali raffia sebagai pegangan
saat pengukuran suhu air laut. Adapun bagian ujung lain yang terdapat Hg/raksa
dicelupkan langsung ke dalam perairan perlahan-lahan hingga seluruh bagiannya
masuk ke badan air. Setelah itu thermometer dibiarkan beberapa saat (1-2 menit)
lalu diangkat serta secepatnya dibaca dan dicatat nilai suhu pada skala
Thermometer sebelum terpengaruh oleh suhu sekitar. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pengukuran suhu air laut yaitu posisi yang membelakangi
sinar matahari serta badan thermometer tidak boleh tersentuh oleh tangan.

14
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan suhu dan berapa kisaran suhu optimal laut?

2. Sebut dan jelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan suhu air laut!

15
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Sebutkan salah satu dampak adanya perubahan suhu yang ekstrimbaik bagi
biota lautmaupun fenomena/gejala cuaca/ iklim di dunia

16
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN

1. Bagaimana kondisi suhu perairan saat praktikum? Apakah suhu tersebut


optimal?

2. Mengapa dalam pengukuran suhu air laut harus membelakangi sinar matahari
dan tangan tidak boleh menyentuh termometer pada saat pembacaan skala
suhu? (tanpa literatur)

17
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(Dengan analisa perbandingan literatur)

18
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 4. SALINITAS

4.1 Pedahuluan
Salinitas merupakan jumlah berat semua garam (dalam gram) yang
terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan ppt. Di perairan
pantai misalnya karena pengaruh aliran sungai, salinitas bisa turun rendah.
Sebaliknya di perairan dengan pemanasan dan pen pembacn skguapan yang
sangat kuat, salinitas bisa meningkat tinggi. Besar kecilnya sebaran salinitas
disuatu perairan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Pola sirkulasi air
2. Besar kecilnya penguapan
3. Jumlah curah hujan
4. Aliran sungai
Salinitas ditentukan oleh keseimbangan presipitasi dan penguapan di
permukaan. Pengaruh fluktuasi permukaan umumnya kecil untuk perairan di
bawah 1000 meter, dimana salinitas air antara 34,5 ppt dan 35 ppt di
semua lintang. Zona dimana salinitas bekurang terhadap kedalaman
ditemukan pada lintang rendah dan menengah, yaitu antara lapisan permukaan
campuran dan bagian atas lapisan dalam dimana salinitas konstan. Zona
tersebut dikenal sebagai haloklin.
Menurut Mc Connaughey dan Zottoli (2000), jumlah salinitas (ppt) dari
berbagai tipe air antara lain adalah sebagai berikut:

Salinitas Tipe Air


(ppt)

0-0,5 Air Tawar


0,5-3,0 Air Payau Oligihalin
3,0-10 Air Payau Mesohalin
10-17 Air Payau Polihalin
17-30 Air Laut Oligohalin
30-34 Air Laut Mesohalin
34-38 Air Laut Polihalin
>38 Air Asin

Gambar 7. Stratifikasi salinitas perairan

Salinitas permukaan air laut di dunia bervariasi menurut lintang dan posisi
geografis suatu perairan. Wilayah perairan yang memiliki tigkat penguapan yang
tinggi (khatulistiwa) cenderung memiliki salinitas yang tinggi, dan sebaliknya
wiyahan dingin dengan penguapan yang rendah cenderung memiliki salinitas
yang rendah. Selain itu posisi suatu perairan relatif terhadap perairan
lainnya juga berpengaruh terutama wilayah perairan semi tertutup yang memiliki
sirkulasi air laut yang rendah. Wilayah seperti ini cenderung memiliki salinitas

19
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

yang tinggi, contohnya adalah laut Mediterania. Sebaran salinitas permukaan air
laut terdapat pada gambar berikut ini :

Gambar 8. Sebaran salinitas perairan

4.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat yang digunakan dalam pengukuran
salinitas
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat yang digunakan untuk
mengukur salinitas
3. Mahasiswa dapat menganalisa hasil dari pengukuran salinitas.

4.3 Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan saat pengukuran salnitas perairan adalah
Refraktometer, salinometer, washing bottle, air sampel, tissue, dan aquadest.

4.4 Metode Penyampain


Penyampaian materi dilakukan oleh asisten dengan memperlihatkan dan
menjelaskan cara pengukuran Salinitas dengan menggunakan Refraktometer
dan Salinometer, kemudian praktikkan mempraktikkan langkah – langkah
yang telah dijelaskan oleh asisten

4.5 Waktu
20 menit

4.6 Prosedur Kerja


 Pengukuran dengan refraktometer

20
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

1. Kalibrasi kaca prisma refraktometer dengan aquades,nilai harus 0, jika


tidak maka putar sekrup kalibrator sampai batas warna biru-putih (gelap-
terang) menjadi nol
2. Bersihkan kaca dengan tissue secara searah sampai kering
3. Teteskan 3 tetes air sampel pada optik refraktometer
4. Tutup dengan cover kaca prisma dengan sudut 45o agar tidak terbentuk
gelembung udara
5. Arahkan optic/kaca pada cahaya matahari
6. Bacalah skala bagian kanan atas yang menunjukkan nilai salinitas
7. Catat hasil yang ditunjukkan oleh skala.

Gambar 9. Pengukuran salinitas dengan refraktometer

 Pengukuran dengan Salinometer


1. Kalibrasi sensor pada salinometer dengan cara meneteskan aquades
pada sensor
2. Tekan tombol “on/off” pada salinometer
3. Tekan tombol “zero” hingga muncul “AAA”
4. Tekan tombol “start” hingga menunjukan nilai netral
5. Teteskan air sampel yang ingin di ukur salinitasnya
6. Tekan tombol “start”
7. Catat angka yang muncul pada layar

21
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN
1. Berapa kisaran optimal salinitas air laut?

2. Jelaskan apa yang menyebabkan air laut terasa asin!

22
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi sebaran salinitas!

23
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN
1. Jelaskan kondisi perairan berdasarkan hasil pengukuran salinitas pada saat
praktikum lapang (Tanpa literatur)

2. Bagaimana mekanisme pengukuran salinitas pada saat praktikum lapang?


(Tanpa literatur)

24
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(dengan analisa perbandingan literatur)

25
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 5. DERAJAT KEASAMAN (pH)

5.1 Pedahuluan
Derajat keasaman atau alkalinitas air diukur dengan pH (potential of
Hydrogen), yang merupakan skala logaritma untuk konsentrasi ion hydrogen
(H+).
Nilai dari pH berkisar dari 0 (paling asam, paling banyak ion hidrogen) sampai
14 (paling alkalin, paling sedikit ion hidrogen). Nilai netral suatu pH adalah 7,
yaitu io hydrogen seimbang dengan ion hidroksil (OH-) dalam air (Twigg, 2008).
Semakin banyak ion OH- dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi
pH dan cairan demikian disebut alkalis. Sebaliknya makin banyak ion H+ makin
rendah pH dan cairan tersebut bersifat asam.

Gambar 10. Kisaran pH dan sifatnya

Perairan dengan pH < 4 merupakan perairan yang sangat asam dan dapat
menyebabkan kematian makhluk hidup, sedangkan pH > 9,5 merupakan
perairan yang sangat basa yang dapat menyebabkan kematian dan mengurangi
produktivitas perairan. Perairan laut maupun pesisir memiliki pH relatif lebih
stabil dan berada dalam kisaran yang sempit, biasanya berkisar antara 7,7 –
8,4. pH dipengaruhi oleh kapasitas penyangga (buffer) yaitu adanya garam-
garam karbonat dan bikarbonat yang dikandungnya. Pengaruh nilai pH terhadap
komunitas biologi perairan antara lain adalah: Keanekaragaman plankton dan
benthos sedikit menurun. Kelimpahan total, biomas, dan produktivitas tidak
mengalami perubahan

5.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengukur nilai pH pada perairan laut.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat pengukur pH.
3. Mahasiswa mampu menganalisis dampak pH pada biota perairan laut.

5.3 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada pengukuran pH yaitu pH meter dan
bahan yang digunakan pada pengukuran pH yaitu pH paper, air sampel, dan tisu.

26
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

5.4 Metode Penyampaian


Penyampaian materi dilakukan oleh asisten dengan memperlihatkan dan
menjelaskan cara pengukuran pH menggunakan pH meter dan pH paper,
kemudian praktikkan mempraktikkan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh
asisten.

5.5 Waktu
15 menit

5.6 Prosedur Kerja


 Alat Konvensional (pH Paper) :
- pH paper disiapkan dan dimasukkan ke dalam sampel air selama 0,5-1
menit
- pH paper diangkat dan dikibas-kibaskan hingga setengah kering
- Dicocokkan perubahan warna pH paper dengan kotak standart pH
 Alat Modern (pH Meter) :
- Kalibrasi/distandarisasi pH meter dengan memasukkan elektroda pH
meter kedalam larutan buffer dengan pH 7 lalu tekan “on/off” ditunggu
hingga pH meter menunjukkan pH 7 (netral)
- Keluarkan elektroda pH meter dari larutan buffer lalu tekan “on/off”
- Bilas dengan aquades yang berada dalam washing bottle
- Dimasukkan elektroda pH meter kedalam air sampel yang akan diukur nilai
pHnya lalu tekan “on/off”
- Tunggu hingga nilai pH menunjukkan angka stabil
Catat hasilnya lalu tekan “on/off”

27
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan pH dan berapa kisaran optmal untuk biota
perairan?

2. Jelaskan hubungan pH dan biota laut!

28
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Jelaskan hubungan pH dan parameter lainnya!

29
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN
1. Bagaimana cara pengukuran pH pada saat praktikum

2. Jelaskan kondisi pH pada saat praktikum!

30
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(dengan analisa perbandingan literatur)

31
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 6. GELOMBANG

6.1 Pedahuluan
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah
tegak lurus pemukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.
Gelombang laut timbul karena adanya gaya pembangkit yang bekerja pada laut.
Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer
energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi
apa yang kita sebut sebagai gelombang (Kurniawan, 2014).
Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit
gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik
menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau
tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang
disebabkan oleh gerakan kapal (Jumali, 2013).
Sifat-sifat gelombang setidaknya dipengaruhi oleh 3 bentuk angin, yaitu
kecepatan angin, waktu dimana angin sedang bertiup, jarak tanpa rintangan
dimana angin sedang bertiup atau dikenal sebagai fetch (Hutabarat, 1985).

Gambar 11. Bagian-bagian gelombang

Keterangan pada gambar, dapat dilihat pada tabel berkut:

D = kedalaman laut (Jarak antara muka air rerata dan dasar laut)

A amplitudo gelombang

H Tinggi gelombang (H=2a)

L Panjang gelombang jarak antara dua puncak gelombang berurutan

periode gelombang interval waktu yang diperlukan oleh partikel air


untuk kembali pada kedudukan yang sama dengan kedudukan
T sebelumnya

32
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

C Kecepatan rambat gelombang (C=L/T)

K angka gelombang (k=2 /L)

f Frekueni gelombang

(x,t) fluktuasi muka air terhadap muka air diam

Tabel 1. Keterangan bagian-bagian gelombang

1. Puncak gelombang / crest adalah bagian tertinggi dari gelombang yang


berada pada permukaan air yang tenang
2. Lembah gelombang / though adalah bagian terendah dari gelombang yang
berada pada permukaan air yang tenang
3. Panjang gelombang / wavelength adalah jarak antara dua puncak gelombang
yang berurutan
4. Tinggi gelombang adalah jarak vertikal antara puncak gelombang dan lembah
gelombang, hal inilah yang mempengaruhi besar kecilnya gelombang
5. Periode gelombang adalah waktu yaang diperlukan oleh puncak
gelombang melalui titik yang sama

6.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengukur tinggi gelombang dan periode gelombang.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat pengukur pengukuran
gelombang.
3. Mahasiswa mampu menganalisis gelombang yang terjadi pada suatu
perairan.

6.3 Alat dan Bahan


Tongkat berskala 2 meter dan stopwatch

6.4 Metode Penyampain


Penyampaian materi dilakukan oleh asisten dengan memperlihatkan dan
menjelaskan cara pengukuran gelombang menggunakan tongkat skala,
kemudian praktikkan mempraktikkan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh
asisten.

6.5 Waktu
15 menit

6.6 Prosedur Kerja


 Tinggi gelombang :
- Tongkat berskala ditegakkan dalam air sampai menyentuh dasar
- Tinggi gelombang diukur atau dilihat secara langsung atau visual
- Pengukuran diulang sebanyak 3 kali

 Periode gelombang :
- Tongkat berskala ditegakkan dalam air sampai menyentuh dasar

33
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

- Diukur lamanya waktu yang diperlukan antara puncak gelombang I


dengan puncak gelombang II untuk melewati tongkat skala tersebut
dengan Stopwatch
- Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.

34
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan gelombang?

2. Sebut dan jlaskan jenis-jenis gelombang!

35
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Apa yang dimaksud periode gelombang?

36
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN

1. Bagaimana karakteristik gelombang pada saat praktikum? (tanpa literatur)

2. Alat apa yang digunakan pada saat pengukuran gelombang dan jelaskan
mekanisme pengukurannya!

37
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(dengan analisa perbandingan literatur)

38
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 7. PASANG SURUT

7.1 Pedahuluan
Pasang surut laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya
interaksi antara bumi, matahari dan bulan. Puncak gelombang disebut
pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan
vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang
pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara
puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang
berikutnya. Nilai periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit
hingga 24 jam 50 menit.
Terdapat tiga tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan
keteraturannya, yaitu pasang surut harian (diurnal), harian ganda (semi
diurnal) dan campuran (mixed tides). Untuk mixed tides dibagi lagi menjadi 2
yaitu Mixed semidiurnal/Mixed tides prevailing semidiurnal (campuran
dominan gamda) dan Mixed diurnal/mixed tides prevailing diurnal (campuran
dominan tunggal) .Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang surut
berubah secara sistematis dan periodic mengikuti siklus bulan.

Gambar 12. Tipe dasar pasang surut

Berdasarkan posisi sudut deklinasi antara Bumi, Bulan, dan matahari


terdapat 2 macam pasang surut yaitu pasang surut perbani dan pasang
surut purnama (Spring Tide). Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika
bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan
dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi.
Pasang surut perbani ini terjadi pada saat bulan 1/4 dan 3/4. Pasang surut
purnama terjadi ketika bumi, bulan dan matahari dalam satu garis lurus.
Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan
pasang rendah yang sangat rendah.

39
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

Gambar 13. Macam-macam pasang surut

Manfaat mempelajari fenomena Pasang Surut di setiap wilayah antara


lain adalah dapat memprediksi tinggi rendahnya permukaan air laut di
pesisir maupun disuatu muara sungai. Fungsi lainnya yaitu, dapat
membantu suatu perencanaan pembangunan pelabuhan (perencanaan
dermaga), alur pelayaran di sekitar pelabuhan, perencanaan pemecah
gelombang (break water), dan yang lainnya.

7.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengukur laju pasang surut
2. Mahasiswa daat mengetahui manfaat pasang surut bagi dunia perikanan

7.3 Alat dan Bahan


Pada pengukuran pasang surut hanya diprlukan tide staff

7.4 Metode Penyampain


Penyampaian materi dilakukan oleh asisten dengan memperlihatkan dan
menjelaskan cara pengukuran periode pasang surut menggunakan tide staff,
kemudian praktikkan mempraktikkan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh
asisten.

7.5 Waktu
15 - 20 menit

7.6 Prosedur Kerja


1. Tide staff dipasang didaerah pasang surut yang masih terendam air pada
surut terendaah
2. Tinggi permukaan air pada tide staff dicatat sebagai tinggi permukaan
mula-mula T1 (cm)
3. Setelah beberapa jam,dilihat tinggi permukaan air dan dicatat
sebagai tinggi permukaan air T2 (cm)
4. Laju pasang surut dihtung sebagai selisih dari kedua hasil, dan masukkan
kedalam rumus. 𝑇 −𝑇
𝑇=
𝑡

40
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN

1. Jelaskan dan gambarkan tipe pasang surut yang anda ketahui!

2. Sebut dan jelaskan faktor-faktor pembangkit pasang surut!

41
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Apakah yang dimaksud dengan apogee dan perigee, serta jelaskan


pengaruhnya terhadap pasang surut

42
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN

1. Jelaskan mekanisme pengukuran pasang surut pada saat praktikum (tanpa


literatur)

2. Jika diketahui saat pengkuran pasang surut pada pengukuran awal dengan
tinggi 65,8 cm pada pukul 06.30 WIB. Pengukuran kedua pada pukul 13.30
WIB dengan tinggi 172,9 cm. Hitunglah laju pasang/surutnya!

43
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(dengan analisa perbandingan literatur)

44
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

MATERI 8. DISSOLVED OXYGEN (DO)

8.1 Pedahuluan
Oksigen terlarut dalam air merupakan parameter kualitas air yang sangat vital
bagi kehidupan organisme perairan. Konsentrasi oksigen terlarut cenderung
berubah-ubah sesuai dengan keadaan atmosfir. Sumber utama oksigen terlarut
dalam air adalah difusi dari udara dan hasil fotosintesis organisme yang
mempunyai klorofil yang hidup di perairan (Muhajir et al., 2004).

Gambar 13. Kisaran DO

Oksigen adalah gas tak berbau, tak berasa, dan hanya sedikit larut dalam
air. Untuk mempertahankan hidupnya makhluk yang tinggal di dalam air, baik
tumbuhan maupun hewan, bergantung kepada oksigen yang terlarut ini. Jadi,
kadar oksigen yang terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan kualitas air
(Kristanto, 2002).

8.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengukur kadar oksigen terlarut di dalam perairan
dalam satuan mg/L.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kadar oksigen terlarut yang optimal di
dalam perairan.

8.3 Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan untuk mengukur kadar DO adalah sebagai berikut:
water sampler, pipet tetes, botol do, pipet volum, buret, statif, corong.
Bahan yang digunakan untuk mengukur kadar DO adalah MnSO4, Air
Sampel, NaOH + KI, Kertas Label, H2SO4, Na2S2O3, Amilum

8.4 Metode Penyampain


Penyampaian dilakukan saat praktikum lapang, terdiri dari dua tahap yaitu
tahap I penyampaian pengambilan sampel di atas kapal sedangkan tahap II
penyampaian saat titrasi sampel.

45
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

8.5 Waktu
30 menit

8.6 Prosedur Kerja


1. Diukur dan dicatat volume botol DO yang akan digunakan.
2. Memasukkan botol DO ke dalam water sampler dan masukkan ke dalam
perairan sesuai dengan kedalaman yang diinginkan (1/2 nilai kecerahan)
untuk memperoleh air sampel, diusahakan jangan terjadi gelembung
udara.
3. Selanjutnya water sampler yang masih dalam perairan diangkat ke
permukaan dan diambil botol DO.
4. Kemudian buka tutup botol yang berisi air sampel dan ditambahkan 2 ml
MnSO4 dan 2 ml NaOH+KI lalu tutup kembali dan dihomogenkan
sampai tercampur lalu biarkan sekitar 30 menit hingga terbentuk
endapan cokelat.
5. Filtrat (air bening di atas endapan) dibuang dengan hati-hati, kemudian
endapan yang tersisa diberi 2 ml H2SO4 lalu tutup kembali dan dibolak-
balik sampai endapan larut.
6. Ditambahkan 4 tetes amilum kemudian dititrasi dengan Na-thiosulfat
(Na2S2O3) 0.025 N sampai jernih atau tidak berwarna untuk pertama
kali.
7. Volume Na-thiosulfat yang terpakai (ml titran) dicatat.

Rumus perhitungan :

( ) ( )
( ⁄)=

Keterangan rumus :
 N titran = normalitas Na-thiosulfat
 V titran = volume Na-thiosulfat
 8 = ½ MR oksigen
 1000 = konversi dari ml ke liter
 4 = asumsi air yang tumbah karena penambahan 2 ml
MnSO4 dan 2 ml NaOH+KI

46
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENDAHULUAN

1. Jelaskan pengertian oksigen terlarut (dissolve oxygen) serta bagaimana


kadar oksigen yang optimal pada suatu perairan!

2. Jelaskan perbedaan antara Dissolve Oxygen (DO) dan Biologycal /


Biochemical Oxygen Demand (BOD)!

47
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

3. Mengapa sampel DO dari suatu perairan lebih baik dilakukan pada


kedalaman ½ dari nilai kecerahan? Jelaskan!

48
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

SOAL PENGAYAAN

1. Bagaimana kondisi DO saat praktikum lapang? Bagaimana pengaruhnya


pada perairan tersebut?

2. Jika diketahui pada perairan Selat Malaka pengukuran DO adalah 32 mg/l,


lalu N titran adalah 0,025 ml, dan volume botol DO adalah 254 ml.
Berapakan V larutan yang dibutuhkan?

49
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KESIMPULAN
(dengan analisa perbandingan literatur)

50
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

DAFTAR PUSTAKA

Erik, V. 2008. Kadar Garam Merupakan Ciri yang Membedakan antara


Ekosistem Air Tawar dan Air Asin. Disertasi. Bogor: Program
pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Jumali., H. B. Raharjo., K. Anawar dan N.R. Ismail. 2013. Pemanfaatan Ocean


Wave Energy Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik Menggunakan Model
Floating Piston. Proton. 5(2) : 41- 46.

Kordi, K. dan M. Ghufran. 2010. Budi Daya Ikan Nila di Kolam Terpal.
Yogyakarta: Lily Publisher.

Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: ANDI.

Kurniawan, L.P., S. Sarwito dan I.R.Kusuma. 2014. Studi Perancangan


Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Tipe Salter Duck.
Teknik Pomits. 3(1) : 1-4.

McConnaughey and R. Zottoli. 1983. Introduction to Marine Biology.The C.V


Mosby Company. St. Louis, Toronto. London.

Muhajir, F. A. dan Edward. 2004. Variasi Kadar Oksigen Terlarut di perairan


Tanimbar Bagian Utara dan Selatan. Jurnal Ilmiah Sorihi. 3 (1): 1 - 9.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.

Sahala, H. dan S. M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UI-Press.

Soesono, S. 1974. Limnologi. Jakarta: Departemen Pertanian Direktorat


Jenderal Perikanan. Stowe, K. Ocean Science. John Willey & Sons New
York: 1983.

Twigg, D. 2008. Buku Pintar Koi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widyastuti, R., Eko Y. H. dan Sutoyo. 2010. Pemodelan Pola Arus Laut
Permukaan di Perairan Indonesia Menggunakan Data Satelit Altimetri
Jason-1. Surabaya: ITS.

51
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

DAFTAR PUSTAKA LAPORAN

52
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

53
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

54
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

55
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

KARTU KENDALI ASISTENSI PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

Identitas Mahasiswa / Praktikan

Nama :

NIM :

Pas foto 3x4 Program Studi :

Kelompok :

Kelas MK. Oseanografi:

No Asistensi Tanggal Keterangan TTD

1 Pendahuluan

(....................... )

2 Pengayaan

(....................... )

3 UAP

(....................... )

Malang,.............................2018
Koordinator Asisten Praktikum Oseanografi

Ari Bimi Suhendra


NIM. 155080600111008

56
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

DAFTAR NAMA TIM ASISTEN OSEANOGRAFI 2018

Daftar Asisten NIM No. Telepon


Ari Bimi Suhendra 155080600111008 081528767929
Yunita Wahyu Nur Wakhida 155080400111012 085655863007
Nessa Septianingsih 155080300111006 085536836697
Heri Setiawan 155080200111013 085730518649
Yusuf Hidayah 155080500111008 083848856687
Irenius D’lyon Ryul Papu 155080600111020 081212675573
Abi Yosar Garaudy Zsalaza 155080100111054 081338367588
Mellynda Zefilia Lapian 155080201111063 087750375021
Rayindra Yonang Kresnandy 155080601111030 081936765407
Affan Pratama Hadicahya 155080601111075 083833455368
Rizal Dwi Pradana 155080600111026 081999303453
Rizqi Aimmatul Maulidiyah 155080601111001 085748003917
Nada Itorul Umam 155080307111037 081252426078
Nia Karomatul Aulia 155080300111030 083863555697
Damang Yanuar 155080101111016 085855993992
Tirsa Aulia Puspitasari 165080607111003 081230386656
Nur Fadholi Ulul Azmi 165080601111013 08123221749
Muliana Trisa Gemilang 165080200111014 082337859476
Akbar Mei Triyanto 165080500111005 081335581660
Gadis Agiska 165080401111023 082245186541
Alya Rahma Maghfira 165080100111029 081252699320
Syabila Syifa Fauzia 165080600111007 085733738746
Novia Ananda Sari 165080100111028 085850351516
Lusi Putri Pratiwi 165080301111055 085645240978
Andika Yanuar Susanto 165080100111022 085727603239

57
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

CATATAN

58
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2018

CATATAN

59

Anda mungkin juga menyukai