Tgl. Tanda
No. Tangan
Tanggal terbit :
Dok.01/02/20
Nomor Revisi : -
17
Soal :
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis deret waktu serta tahapan mekanisme analisis deret
3. Jelaskan Langkah dan tahapan dinamika pantai mulai dari pengolahan data angin sampai ke transport
sedimen ?
4. Jelaskan bagaimana mengaplikasikan mata kuliah oseanografi terapan dalam hal ini mempejari
5. Jelaskan bagaimana mengaplikasikan mata kuliah oseanografi terapan dalam hal ini mempejari
gelombang dengan mengaitkan pada pemanfatan energi baru dan terbarukan dari laut ?
NAMA : IRA SEPTILIANA
NPM : 1914221028
JAWABAN :
1. Gelombang adalah getaran yang merambat, bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti
gerak sinusoide. Gelombang yaitu undulasi (naik-turunnya) muka laut akibat transmisi
(perjalanan) energy, mediumnya tidak ikut bergerak (berpindah) bersama energi, tetapi partikel
yang nenyusun media hanya bergerak naik-turun dan maju mundur (pola orbit) saat energi
melintas. Sedangkan analisis dinamika pantai yaitu untuk menentukan wilayah abrasi dan
akresi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamisnya lingkungan pantai diantaranya adalah
iklim (temperatur, hujan), hidro-oseanografi (gelombang, arus, pasang surut), pasokan sedimen
(sungai, erosi pantai), perubahan muka air laut (tektonik, pemanasan global) dan aktivitas
manusia.
Model gelombang dapat diklasifikasikan menjadi :
Model generasi pertama, merupakan model yang tidak melibatkan suku Snl (interaksi
nonlinear gelombang) secara eksplisit.
Model generasi kedua, menghitung suku Snl (interaksi nonlinear gelombang) dengan
metode parametrik.
Model generasi ketiga menghitung transfer energi nonlinear secara eksplisit.
2. Analisis regresi deret waktu adalah analisis regresi dalam kondisi variabel respon (Y)
berautokorelasi, sehingga antar variabel respon (Y) dapat dibangun sebuah hubungan
fungsional, yang dalam analisis data deret waktu bentuk hubungannya selalu digunakan regresi
linier. Adapun tahapan mekanisme analisis deret waktu dalam aplikasi osenaografi terapan
yaitu:
Identifikasi model. Proses ini diawali dengan membuat plot ACF (auto correlation function)
dan PACF (partial auto correlation function). Identifikasi dilakukan dengan mengamati
perilaku dari ACF dan PACF. Data yang tidak menunjukkan perilaku ACF dan PACF sesuai
dengan tabel diatas, maka cenderung menunjukkan perilaku tidak stasioner. Data yang tidak
stasioner harus dilakukan proses transformasi terlebih dahulu untuk menjadikan stasioner.
Pengujian galat. Analisis kecocokan model yang diperoleh. Sehingga digunakan Mean
Square Error untuk mengatasi masalah ini, dengan formula yang digunakan sebagai berikut:
Prinsip dari uji ini adalah selisih supremum dari fungsi distribusi pengamatan dan estimasi
(galat). Dapat dilihat secara jelas dalam formula berikut:
Pengujian keakuratan model. Uji kesesuian model yang digunakan dalam model time series
ini antara lain yaitu Akaike Information Criterion (AIC) dan Bayesian Information Criterio
(BIC). Nilai AIC dan BIC dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: