Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG VerifikasiKajur/


KUIS
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Kaprodi
Tlp. (0721) 701609, 702673, 702971, 701252, Fax. (0721) 702767

Tgl. Tanda
No. Tangan
Tanggal terbit :
Dok.01/02/20
Nomor Revisi : -
17

Mata Kuliah : Oseanografi Terapan Semester : Genap


Kode MK : IKL Hari / Tanggal :
SKS : 3 (2-1) Waktu : 100 menit
Program Studi : Ilmu Kelautan (IKL) Dosen : TIM
Jurusan : Perikanan dan Kelautan Sifat :-

NAMA : IRA SEPTILIANA


NPM : 1914221028

Soal :

1. Jelaskan perbedaan antara pemodelan gelombang dengan analisis dinamika pantai ?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis deret waktu serta tahapan mekanisme analisis deret

waktu dalam aplikasi osenaografi terapan ?

3. Jelaskan Langkah dan tahapan dinamika pantai mulai dari pengolahan data angin sampai ke transport

sedimen ?

4. Jelaskan bagaimana mengaplikasikan mata kuliah oseanografi terapan dalam hal ini mempejari

gelombang dengan mengaitkan pada bagunan pantai ?

5. Jelaskan bagaimana mengaplikasikan mata kuliah oseanografi terapan dalam hal ini mempejari

gelombang dengan mengaitkan pada pemanfatan energi baru dan terbarukan dari laut ?
NAMA : IRA SEPTILIANA
NPM : 1914221028

JAWABAN :

1. Gelombang adalah getaran yang merambat, bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti
gerak sinusoide. Gelombang yaitu undulasi (naik-turunnya) muka laut akibat transmisi
(perjalanan) energy, mediumnya tidak ikut bergerak (berpindah) bersama energi, tetapi partikel
yang nenyusun media hanya bergerak naik-turun dan maju mundur (pola orbit) saat energi
melintas. Sedangkan analisis dinamika pantai yaitu untuk menentukan wilayah abrasi dan
akresi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamisnya lingkungan pantai diantaranya adalah
iklim (temperatur, hujan), hidro-oseanografi (gelombang, arus, pasang surut), pasokan sedimen
(sungai, erosi pantai), perubahan muka air laut (tektonik, pemanasan global) dan aktivitas
manusia.
Model gelombang dapat diklasifikasikan menjadi :
 Model generasi pertama, merupakan model yang tidak melibatkan suku Snl (interaksi
nonlinear gelombang) secara eksplisit.
 Model generasi kedua, menghitung suku Snl (interaksi nonlinear gelombang) dengan
metode parametrik.
 Model generasi ketiga menghitung transfer energi nonlinear secara eksplisit.

2. Analisis regresi deret waktu adalah analisis regresi dalam kondisi variabel respon (Y)
berautokorelasi, sehingga antar variabel respon (Y) dapat dibangun sebuah hubungan
fungsional, yang dalam analisis data deret waktu bentuk hubungannya selalu digunakan regresi
linier. Adapun tahapan mekanisme analisis deret waktu dalam aplikasi osenaografi terapan
yaitu:

 Identifikasi model. Proses ini diawali dengan membuat plot ACF (auto correlation function)
dan PACF (partial auto correlation function). Identifikasi dilakukan dengan mengamati
perilaku dari ACF dan PACF. Data yang tidak menunjukkan perilaku ACF dan PACF sesuai
dengan tabel diatas, maka cenderung menunjukkan perilaku tidak stasioner. Data yang tidak
stasioner harus dilakukan proses transformasi terlebih dahulu untuk menjadikan stasioner.

 Pengujian galat. Analisis kecocokan model yang diperoleh. Sehingga digunakan Mean
Square Error untuk mengatasi masalah ini, dengan formula yang digunakan sebagai berikut:
Prinsip dari uji ini adalah selisih supremum dari fungsi distribusi pengamatan dan estimasi
(galat). Dapat dilihat secara jelas dalam formula berikut:

 Pengujian keakuratan model. Uji kesesuian model yang digunakan dalam model time series
ini antara lain yaitu Akaike Information Criterion (AIC) dan Bayesian Information Criterio
(BIC). Nilai AIC dan BIC dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

Namun apabila menggunakan rumus:

3. Tahapan dinamika pantai


1. Pengolahan Data Angin
Data angin yang digunakan dalam rangka prediksi gelombang adalah data angin yang
diukur di darat dan data angin pemodelan di laut. Sebelum digunakan dalam perhitungan
prediksi tinggi gelombang, maka data angin diperoleh terlebih dahulu dikoreksi. Adapun
koreksi yang dilakukan adalah :
o Koreksi ketinggian
o Koreksi kecepatan angin rata-rata untuk durasi 1 jam
o Koreksi pengukuran kecepatan angin di darat ke laut
o Koreksi stabilitas
2. Perhitungan Tinggi dan Periode Gelombang
3. Perhitungan Karakter Gelombang di Laut Lepas
4. Perhitungan Transformasi Gelombang
5. Perhitungan transport Sedimen
4. Gelombang merupakan faktor utama didalam penentuan tata letak pelabuhan, alur pelayaran
dan bangunan pantai. Perencanaan bangunan-bangunan pantai harus mengetahui atau
memperhatikan arah angin, arah gelombang datang dan juga mengetahui tinggi gelombang
pecah yang terjadi pada bangunan tersebut. Ada beberapa solusinya yaitu melakukan
pembangunan pengaman pantai atau Membuat infrastruktur pemecah ombak untuk mengurangi
energi gelombang yang datang terutama di daerah pantai yang bergelombang besar, berupa
bangunan pantai pemecah gelombang (breakwater), revetment, dan pembentukan tembok laut
(groin), dan hutan mangrove.
5. Dalam mengaplikasikan mata kuliah pemanfaatan energi baru dan terbarukan dari laut, dapat
dilakukam dengan menggunakan pemodelan gelombang. Pengonversian energi gelombang atau
wave energy converter adalah alat yang diubah menjadi energi gelombang menjadi listrik.
Prinsip kerja teknologi pengonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik yaitu dengan
mengakumulasi energi gelombang laut yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Banyak
sekali metode yang dapat dilakukan untuk mengubah energi gelombang laut menjadi listrik.

Anda mungkin juga menyukai