SECARA IN VITRO
1Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta II
2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Satya Negara Indonesia
* Korespondensi : firstyrahmatia@usni.ac.id
ABSTRAK
Aeromonas salmonicida merupakan bakteri Aeromonas sp. yang mampu menyerang semua spesies ikan baik
ikan air tawar maupun air laut, tergolong hama penyakit ikan karantina, juga merupakan salah satu
bakteri patogen yang banyak menyerang ikan dan penularannya sangat cepat melalui air atau
lingkungan, peralatan, dan kontak langsung dengan ikan yang sakit. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui Efektivitas ekstrak daun kemangi Ocimum sp. dalam menghambat pertumbuhan bakteri
dan mengetahui konsentrasi dosis yang terbaik dari pemanfaatan ekstrak daun kemangi untuk
menghambat pertumbuhan A. salmonicida. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil uji Minimum Inhibition Concentration (MIC) dari
ekstrak daun kemangi terhadap bakteri A. salmonicida adalah pada konsentrasi 20% sudah terdapat
penghambatan pertumbuhan bakteri. Daya hambat kontrol positif antibiotik Enrofloxacin (ENR)
sebesar ± 27,56 mm, pada ekstrak daun kemangi konsentrasi 100% sebesar ± 21,3mm, dapat
disimpulkan ekstrak daun kemangi (Ocimum sp.) berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri
A. salmonicida tetapi dibandingkan dengan kontrol positif, kemampuan ekstrak daun kemangi dengan
konsentrasi 100% masih lebih rendah. Kesimpulan penelitian ekstrak daun kemangi efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri A. salmonicida secara in vitro dengan klasifikasi daya hambat
tergolong sangat kuat pada konsentrasi 100% dengan kemampuan menghambat sebesar ± 21,3 mm.
ABSTRACT
Aeromonas salmonicida is a bacterium Aeromonas sp. which is capable of attacking all fish species, both
freshwater and sea water, classified as quarantine fish pests, is also one of the many pathogenic bacteria
that attack fish and are transmitted very quickly through water or the environment, equipment, and
direct contact with sick fish. The purpose of this study was to determine the effectiveness of basil leaf
extract in inhibiting the growth of Aeromonas salmonicida bacteria and to determine the best dose
concentration of the use of basil leaf extract to inhibit the growth of A. salmonicida bacteria. The
research design used was a completely randomized design with 11 treatments and 3 replications. The
Minimum Inhibition Concentration (MIC) test results of the basil leaf extract against A. salmonicida are at
a concentration of 20% because at a concentration of 20% there is already an inhibition of bacterial
growth. Inhibition of positive control of Enrofloxacin (ENR) antibiotics was ± 27.56mm, with 100%
concentration of basil leaf extract ± 21,3 mm, it can be concluded that lemon basil leaf extract (Ocimum
sp.) Has an effect on inhibiting the growth of A. salmonicida bacteria but compared with positive
control, the ability of basil leaf extract with a concentration of 100% is still lower. The conclusion of
this research is that the basil leaf extract is effective in inhibiting the growth of A. salmonicida bacteria in
vitro with the classification of the inhibition is very strong at a concentration of 100% with an
inhibiting ability of ± 21,3 mm.
pertumbuhan bakteri dari ekstrak daun dapat disimpulkan bahwa MIC dari ekstrak
kemangi. Penghambatan dari tiap daun kemangi terhadap bakteri Aeromonas
konsentrasi ekstrak daun kemangi yang salmonicida adalah pada konsentrasi 20%
diujikan berbeda-beda, semakin tinggi karena pada konsentrasi 20% sudah
konsentrasi ekstrak daun kemangi yang terdapat penghambatan pertumbuhan
digunakan penghambatan terhadap bakteri. Pada konsentrasi 20% kandungan
pertumbuhan bakteri semakin besar. bahan antibakteri yang terdapat pada
Hasil pengamatan uji Minimum ekstrak daun kemangi mampu mengganggu
Inhibition Concentration (MIC) dilakukan proses pertumbuhan bakteri sehingga
menggunakan berbagai macam dosis dari menghasilkan zona hambat pada media uji.
ekstrak daun kemangi (Ocimum sp.) Konsentrasi ekstrak daun kemangi yang
disajikan pada Tabel 1. semakin meningkat memberikan daya
hambat yang semakin besar pula karena
Pengamatan pada konsentrasi 10% semakin banyaknya ekstrak yang bersifat
menunjukkan koloni bakteri masih terlihat antibakteri terakumulasi pada media
tumbuh sangat padat sama dengan kontrol tumbuh sehingga semakin dapat
negatif, hal ini dilihat dari koloni bakteri mengganggu proses pertumbuhan bakteri
yang jumlahnya masih terlihat sangat uji. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa
banyak. Pada konsentrasi 20% kepadatan yang diungkapkan oleh Eddy (2009) yang
koloni bakteri sudah mulai berkurang hal menyatakan bahwa ekstrak dari tanaman
ini dilihat dari jumlah koloni bakteri yang dapat menekan pertumbuhan
menurun dibandingkan dengan konsentrasi mikroorganisme, semakin meningkatnya
10%, sedangkan pada konsentrasi 30% konsentrasi ekstrak maka kandungan
pertumbuhan bakteri mulai semakin senyawa yang bersifat antimikroba semakin
menurun, hal ini dilihat dari semakin banyak sehingga daya hambat terhadap
berkurangnya jumlah koloni bakteri yang pertumbuhan bakteri patogen tersebut
tumbuh pada media uji. Pada konsentrasi akan menjadi lebih besar. Hasil
40%, 50%, 60%, 70 % koloni bakteri perbandingan zona hambat dari ekstrak
terlihat sangat jarang, sedangkan pada daun kemangi terhadap bakteri Aeromonas
konsentrasi 80%, 90% dan 100% salmonicida secara lebih jelas disajikan dalam
pertumbuhan bakteri sangat jarang. Maka Gambar 1.
30 [VALUE]±0,35k
Diameter zona hambat dalam
25 [VALUE]±0,55j
i
[VALUE]±0,40[VALUE]±0,36
h
millimeter (mm)
20 [VALUE]±0,85f [VALUE]±0,37
g
[VALUE]±0,55e
15 [VALUE]±0,20d
[VALUE]±0,43c
10 [VALUE]±0,70b
5
0a [VALUE]a
0
Kontrol Kontrol 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
+ - Konsentrasi Perlakuan
Achmad S.A. 2011. Prospek kimia bahan Grim, C.J., Kozlova, E.V. Sha, J. Fitts, E.C.
alam konservasi hutan tropika Van Lier, C.J. Kirtley, M.L.
Indonesia. Padang. (65-73). Joseph, S.J. Read, T.D. Burd, E.M.
Austin, B dan Austin, D.A. 2007. Bacterial Tall, B.D. Joseph, S.W. Horneman,
Fish Pathogens. Disease in farmed and A.J. Chopra, A.K dan Joshua, R.S.
wild fish. Fourth edition. Ellis 2013. Characterization of Aeromonas
Horword limited. Chichester: hydrophilla Wound Pathotypes by
England. 383 hlm. Comparative Genomic and
Brooks, G., Janet, S.B dan Stepen, A.M. Functional Analyses of Virulence
2005. Mikrobologi Kedokteran. Edisi Genes. Research Article (4): 1-13.
Pertama. Salemba Medika. Jakarta. Ismail, M. 2006. Central Properties and
Dattani, M. 2008. Ocimum sanctum and its Chemical Composition of Ocimum
therapeutic application. Online basilicum Esential Oil. Pharmaceutical
cited 2009 January 14. Available Biology, 44 (8): 619-626.
from : Maftuch, Suprastyani, H. dan Setyawan,
http://www.pharmainfo.net/keyw F.H. 2018. Uji daya hambat ekstrak
ords/ocimum-sanctum Chaetoceros calcitrans terhadap bakteri
De Ornay, A.K., Prehananto, H., dan Aeromonas salmonicida. Journal of
Dewi, A.S.S. 2017. Daya Hambat Fisheries and Marine Research, 02 (1):
Pertumbuhan Candida albicans dan 39-46
Daya Bunuh Candida albicans Moghaddam A, Shayegh J, Mikaili P, Sharaf
Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum J. 2011. Antimicrobical activity of
sanctum L.), Jurnal Wiyata, 4 (1): 78- essential oil extract of ocimum
83. basilicum L. leaves on a variety of
Dhulgande, G., Birari, A.R dan Dhale, pathogenic bacteria. Journal of
D.A. 2010. Preliminary Screening Medicinal Plants Research, 5 (15):
of Antibacterial and Phytochemical 3453-3456
Studies of Ocimum americanum Linn. Nanin. 2011. Daya Antibakteri Tumbuhan
Journal of Ecobiotechnology, 2 (8): 11- Majapahit (Cresentia cujete L.)
13. Terhadap Bakteri Vibrio
Eddy, S. 2009. Daya Hambat Zat Anti Alginolyticus. ITS. Surabaya.
Mikroba Ekstrak Daun Sambiloto Risyaella. 2011. Manfaat dan Kandungan
(Androgramaphis paniculata (Burm.f) Daun kemangi Sebagai Tanaman
Terhadap Pertumbuhan Jamur Herbal. Media Jaya. Jakarta
Candida albicans Secara In-vitro. Sambuaga, M.E., Longdong S.N.J. dan
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Manoppo, H. 2018. Sensitivitas
dan Ilmu Pengetahuan Alam, 6 (1): 9- ekstrak tanaman kemangi (Ocimum
15 sactum) terhadap bakteri Aeromonas
Fajrin, A.R. 2020. Histopatologi ikan Nila hydrophila. E-journal Budidaya Perairan
(Oreochromis niloticus) yang diinfeksi Universitas Sam Ratulangi. 6 (1): 1 –
Aeromonas salmonicida. [Skripsi]. 7.
Fakultas Kedokteran Hewan. Sarma, D., Koteswar, S. Babu, A dan
Universitas Gadjah Mada. Diunduh Venka S. 2011. Pharmacognostic
dari and Phytochemical Studies of
http://etd.repository.ugm.ac.id/ Ocimum americanum. Jurnal of Chemical
and Pharmaceutical Research. 3 (3).