Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG VerifikasiKajur/


KUIS
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Kaprodi
Tlp. (0721) 701609, 702673, 702971, 701252, Fax. (0721) 702767

Tgl. Tanda
No. Tangan
Tanggal terbit :
Dok.01/02/20
Nomor Revisi : -
17

Mata Kuliah : Ekotoksikologi Laut Semester : Genap


Kode MK : IKL Hari / Tanggal :
SKS : 3 (2-1) Waktu : 100 menit
Program Studi : Ilmu Kelautan (IKL) Dosen : TIM
Jurusan : Perikanan dan Kelautan Sifat :-

NAMA : IRA SEPTILIANA


NPM : 1914221028

Soal :

1. Apakah yang dimaksud dengan zat xenobiotik dan bagaimana mekanisme zat tersbut masuk dari

lingkungan ke dalam tubuh serta sebutkan dan jelaskan interaksi zat xebiotik di dalam tubuh beserta

contohnya ?

2. Sebutkan perbedaan LC50 dengan LD50 dan jelaskan mekanisme zat racun bisa merusak di tingkat

DNA dan RNA ?

3. Jelaskan dan gambar mekanisme logam berat dari lingkungan bisa masuk ek dalam jaringan tubuh

dan merusak jaringan tubuh ?

4. Sebutkan dan jelaskan efek jika zat racun sudah mengkontaminasi tubuh baik secara fenotip maupin

genotip ?

5. Sebutkan dan jelaskan perbedaan uji toksisita dengan uji hayati (bioassay) ?
NAMA : IRA SEPTILIANA
NPM : 1914221028
Jawaban
1. Xenobiotik adalah bahan kimia yang terdapat di dalam tubuh namun tidak
dibutuhkan/diharapkan oleh tubuh makhluk hidup atau tidak diharapkan terdapat dalam
jumlah yang berlebihan. Zat xenobiotik seperti insektisida masuk kedalam tubuh melalui
beberapa cara, diantaranya absorpsi melalui kulit, melalui oral baik disengaja atau
kecelakaan, dan melalui pernafasan. Absorbsi lewat kulit atau subkutan dapat terjadi jika
substansi toksik menetap di kulit dalam waktu lama. Berikut interaksi xenobiotik umumnya
tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi. Untuk dapat diekskresi
xenobiotik harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa diekskresi. Organ
yang paling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah hati. Ekskresi senyawa
xenobiotik melalui cairan empedu dan urine.Metabolisme xenobiotik dibagi 2 fase, yaitu
Fase Hidroksilasi dan Fase Konjugasi. Fase Hidroksilasi merupakan fase mengubah
xenobiotik aktif menjadi inaktif. Fase konjugasi merupakan fase mereaksikan xenobiotik
inaktik dengan zat kimia tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah
diekresi baik lewat empedu maupun urine.
2. LC 50 merupakan kadar zat kimia beracun di dalam udara yang menyebabkan matinya 50%
hewan percobaan dan biasanya dinyatakan dalam satuan milligram tiap meter kubiknya.
LD50 merupakan dosis tunggal dari suatu zat yang secara statistic diharapkan dapat
menyebabkan kematian sebanyak 50% dari hewa percobaan slama 14 hari pemaparan. DNA
merupakan informasi efek genetic yang ada dalam inti sel dan berfungsi sebagai cetakan
dalam produksi protein / pembelahan sel sehingga akan membentuk cetakan yang baru.
a) Pada sel genetik = mutan
b) Sel tubuh (somatic) = kanker
c) Sel embrio = cacat bawaan
3. Bahan toksik dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, pori-pori kulit dan mulut,
kemudian beredar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah dan dapat langsung
mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, ginjal, usus. Logam berat adalah istilah
yang digunakan secara umum untuk kelompok logam dan metaloid dengan densitas lebih
besar dari 5 g/cm3, terutama pada unsur seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn. Timbal (Pb)
dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu
yang tercemar timbal (Pb). Konsentrasi besi yang berlebihan di perairan akan menimbulkan
suatu efek polutan terhadap organisme yang ada di perairan tersebut. Adanya logam Cu
dalam lingkungan (medium) akan menghambat proses metabolisme secara umum yaitu
dengan menonaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam proses metabolism termasuk enzim
yang terlibat dalam biosintesis asam indol asetat (IAA). Pemaparan yang berlebih dapat
menyebabkan efek khronis yang bisa saja menyebabkan kematian pada organisme yang ada
di perairan.
4. Efek toksik didefinisikan sebagai perubahan abnormal yang tidak diinginkan atau berbahaya
akibat pemaparan terhadap zat kimia yang kemungkinan toksik. Tingkat keparahan efek
tersebut dapat berkisar dari ruam kulit sampai kebutaan atau kanker dengan berbagai macam
kemungkinan diantara kejadian tersebut. sedangkan Efek pada elemen sel dapat terjadi
mulai pada portal entri, Kontak langsung/ tak langsung menimbulkan efek ringan (iritasi)
sampai kerusakan hebat (kematian sel). Secara genotip sama dengan efek zat racun terhadap
DNA dan RNA, apabila manusia terkontaminasi zat racun berlebihan dapat berdampak pada
mutasi gen yang menyebabkan mutan, kanker, dan cacat bawaan. Secara fenotip dapat
terlihat dari ciri-ciri fisik seperti adanya iritasi pada kulit hingga kematian sel dan rambut
kaku dan berwarna kemerahan seperti gejala penyakit Kinsky.
5. Toksisitas merupakan kemampuan racun (molekul) untuk menimbulkan kerusakan apabila
masuk kedalam tubuh dan lokasi organ yang rentan (Sax, 1969). uji hayati adalah suatu
percobaan atau penelitian yang menggunakan organisme hidup untuk mengetahui atau
mengukur adanya pengaruh dari suatu senyawa limbah, faktor lingkungan atau
kombinasinya. Uji hayati dapat dilakukan dengan cara, LC (Lethal Concentration), EC
(Effektive Concentration) dan SC (Safe Concentration). Uji toksisitas biasanya dilakukan
dengan dua cara, yaitu : Uji Toksisitas Akut (Letal) dan Uji Toksisitas Subletal.

Anda mungkin juga menyukai