Anda di halaman 1dari 2

REVIEW FILM LASKAR PELANGI

Film laskar pelangi adalah film garapan Riri Riza yang dirilis pada 26 September 2008,
diangkat dari sebuah novel milik penulis terkenal Andrea Hirata. Film ini menceritakan tentang
semangat anak-anak Belitong (belitung) dalam melewati hidup. Mereka adalah Ikal (zulfany), Lintang
(Ferdian), Mahar (Verrys yamarno) Harun (Jeffry Yanuar) , Sahara (Dewi Ratih Ayu Safitri), A Kiong
(Suhendri), A Ling (Levina), Flo (Marceilla El Jholla), Borek (Febriansah), Kucai (Yogi Nugraha),
Syahdan (M. Syukur Ramadhan), Trapani (suharyadi). Mereka adalah murid dari sekolah reok yang
hampir ditutup oleh pemerintah, yaitu SD Muhammadiyah. Disini mereka diajar oleh seorang guru
yaitu Ibu Muslimah (Cut Mini).

Bermula ketika sekumpulan anak yang ingin mengenyam pendidikan di daerah Gantong,
Belitong. Semangat mereka tak surut oleh kterbatasan yang mereka alami. Misalnya lintang, anak
pesisir ini harus menempuh perjalanan yang jauh dengan mengayuh sepeda untuk sampai di SD
Muhammadiyah. Meskipun demikian Lintang merupakan anak yang pandai dalam berhitung ia
mampu menciptakan rumus tersendiri dalam berhitung tanpa menulis soal.

Selain Lintang adapula Ikal dan Mahar. Ikal pandai dalam sastra sedangkan Mahar adalah
bocah dengan kemampuan seni yang hebat, meskipu kadang-kadang kelakuannya sedikit aneh.
Sekolah SD Muhammdiyah terancam ditutup apabila jumlah muridnya tidak sampai 10 anak, hingga
datanglah seorang murid baru bernama Harun yang menggenapi jumlah siswa tersebut, hingga
sekolahpun tidak jadi ditutup. Bu Muslimah menyebut mereka dengan anak-anak “Laskar Pelangi”

Dalam keseharian di SD Muhammadiyah siswa-siswi lebih diajarkan tentang moral dan


budipekerti, sehingga anak-anakpun lebih mementingkan ilmu daripada nilai. Terbukti dengan
beberapa event yang telah diikuti. Pada saat lomba cerdas cermat yang diwakili oleh Lintang, Mahar,
dan Ikal, mereka menyabet Juara 1. Begitupula saat mereka mengisi karnaval didaerah mereka. Ini
adalah pertama kalinya mereka mengikuti event karnaval, Bu Muslimah menunjuk Mahar sebagai
ketua. Meski tanpa dana tapi mereka berhasil mendapat Juara 1. Walapun awalnya keraguan akan
ide Mahar yang agak nyleneh nampak pada 10 bocah ini.

Hingga suatu saat kesedihanpun datang bertubi-tubi. Bermula dari meninggalnya pak.....
kepala SD Muhammadiyah . Hal tersebut meninggalkan kesedihan yang begitu mendalam pada Bu
Muslimah. Saking berkabungnya beliau tidak mengajar behari-hari, tapi saat melihat semangat ikal
dan teman-teman , Bu Muslimah luluh dan akhirnya mengajar kembali. Belum hilang kesedihan ini,
datang lagi kesedihan dari Lintang. Lintang yang biasanya datang paling awal kin jarang terlihat,
sampai sepucuk surat yang singkat datang. Suat itu berisikan pemberitahuan Lintang bahwa ia tidak
dapat lagi bersekolah karena harus menjaga adik-adiknya, ayahnya meninggal dunia.

Berdasarkan yang dilihat film laskar pelangi adalah film yang memotivasi, peran anak-anak
asli Belitong menambah kental suasana Melayu yang dibuat. Banyak adegan yang tak terduga di film
ini. Meskipun film ini termasuk film yang menekankan nilai kehidupan didalamnya, namun adegan-
adegan lucu yang sempat mampir juga menambah ketertarikan film ini. Misalnya saat Ikal suka
dengan A Ling anak penjual kapur langganan SD Muhammadiyah, kelakuannya yang lucu dan kadang
salah tingkah merenggangkan keseriusan film ini.
Selain itu adegan-adegan bernyayi yang langsung dinyanyikan oleh Mahar menambah
ketertarikan film ini. Apalagi suara Mahar yang khas dan merdu. Akting Cut Mini pun tak kalah
mengesankan, beliau benar-benar bisa memerankan seorang guru yang mempunyai juwa keibuan
yang kuat. Meskipun akting anak-anak laim seperti Harun, A Kiong, dan lainnnya aga kaku, namun
akting Mahar, Lintang, dan Ikal mampu menutupi akting kaku teman-temannya.

Satu hal lagi yang menarik dari Film ini adalah keindahan asil daratan Belitong tersaji cantik
dengan budaya masyarakat setempat. Banyak adegan-adegan yang menunjukan keindahan alam
Belitong. Seperti pantai yang masih bersih, hutan yang masih rindang dan masyarakat setempat yang
masih kental akan budaya melayu.

Film Laskar Pelangi adalah Film yang sangat menginspirasi, banyak pesan moral yang dapat
kita petik dari film ini. Perjuangan Ikal dan teman-teman bisa menjadi contoh untuk kaum muda
zaman sekarang untuk lebih menghargai hidup, mementingkan pendidikan dan memilki mental baja
seperti apa yang telah dicontohkan oleh anak “Laskar Pelangi”.

Anda mungkin juga menyukai