Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR 2

Geguritan
Bahasa Jawa/10.2/E/1-4

I. INFORMASI UMUM

A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Chatarina Putri C, S.Pd & Septiana Dewi, S.Pd
Sekolah SMA Kristen YSKI
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMA
Fase/Kelas E / X (Sepuluh)
Alokasi waktu (menit) 8 x 45 menit ( 4 kali pertemuan)
B. Kompetensi Awal 10.2-10.4 Pawarta
C. Profil Pelajar Pancasila • Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak mulia bahwa dalam Tuhan telah menciptakan segala
sesuatu itu baik. Kita sebagai manusia harus bisa mengelola dan
menjaga diri dengan baik pula .
• Bernalar kritis dalam menganalisis video atau menelaah isi dari
tembang Pangkur
• Gotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman sekelompok
untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan baik.
Value YSKI: Spiritual
Tuhan telah menciptakan segala sesuatu itu baik. Kita sebagai manusia
harus bisa mengelola dan menjaga diri dengan baik pula. Yohanes 1: 1-3
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, kita sebagai manusia harus
mengelola dengan baik dan menjadi kesaksian
D. Sarana dan Prasarana Laptop, LCD, Gaway (HP), bahan ajar, lembar kerja, rekaman suara
tembang Pangkur
E. Target Siswa Peserta didik reguler dan Virtual
F. Jumlah Siswa
G. Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
H. Model Pembelajaran Discovery Learning

II. KOMPONEN INTI

KOMPENEN DESKRIPSI
A. Tujuan Setelah mengkaji berbagai sumber belajar, melalui proses pembelajaran
Pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning, dan Cooperative
Learning peserta didik dapat menelaah teks geguritan, dan secara kreatif
dapat menulis geguritan dengan menggunakan bahasa sendiri serta mampu
membaca geguritan dengan indah.

B. Pemahaman
Bermakna
C. Pertanyaan
Pemantik
D. Persiapan 1. Materi Geguritan (PPT)
Pembelajaran 2. Video Geguritan
3. Presensi Peserta didik
4. Meeting link (Menggunakan platform Zoom)
5. E-learning (SISKY) - PJJ (SISKY)
6. Laptop/ Gawai
7. Rubrik penilaian formatif dan sumatif.
8. Lembar kerja Peserta didik
E. Kegiatan
Pembelajaran PERTEMUAN 1
Tatap Muka:
Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit):
1. Salam pembuka
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan fisik maupun psikis peserta didik, dengan
memeriksa kehadiran dan memberikan pertanyaan pemantik.
Jawaban peserta didik dituliskan dalan sticky note dan di
tempel di dinding/ papan tulis.
4. Menyampaikan materi pawarta (kompetensi awal yang harus
dikuasai).
5. Melakukan formatif awal
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti ( 60 menit):


1. Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok
2. Peserta didik mengamati video geguritan yang disajikan oleh
pendidik.
3. Peserta didik membaca teks geguritan dari video yang disajikan
oleh pendidik
4. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
5. Siswa mengamati video geguritan yang disajikan oleh pendidik.
6. Siswa membaca teks geguritan dari video yang disajikan oleh
pendidik
7. Siswa dan pendidik bertanya jawab tentang geguritan yang
telah disajikan.
8. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan tentang unsur
pembangun geguritan yang telah diamati, meliputi diksi; imaji;
kata konkret; gaya bahasa; rima/irama; tipografi; tema/makna
(sense); rasa (feeling); nada (tone). (berfikir kreatif,
kolaborasi)
9. Peserta didik mendiskusikan unsur pembangun yang terdapat pada
geguritan.
10. Peserta didik membuat parafrase geguritan.
11. Peserta didik menentukan isi geguritan
12. Peserta didik menentukan pitutur luhur geguritan

Kegiatan Penutup (15 menit):


1. Memberikan reward kepada kelompok teraktif
2. Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dibahas
bersama.
3. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
4. Menjelaskan kegiatan yang akan datang
5. Menutup KBM dengan berdoa
6. Memberikan salam penutup

PERTEMUAN 2
Tatap Muka:
Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit):
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.
6. Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.

Kegiatan Inti ( 60 menit):


1. Peserta didik dengan arahan pendidik menuju tempat yang
diinginkan
2. Peserta didik mencermati keadaan sekitar tempat tersebut
3. Peserta didik memilih satu titik tempat yang diinginkan
4. Peserta didik memilih satu objek yang akan dijadikan topik
geguritan
5. Peserta didik dengan pendidik bertanya jawab tentang objek yang
dipilih
6. Peserta didik menuliskan hal-hal yang berhubungan dengan objek
yang dipilih
7. Peserta didik menggunakan pilihan kata yang sudah didaftar sebagai
dasar menyusun geguritan
8. Peserta didik mengembangkan kata-kata tersebut menjadi geguritan

Kegiatan Penutup (15 menit):


1. Membuat simpulan mengenai langkah-langkah menyusun
geguritan.
2. Merefleksi manfaat pembelajaran menulis geguritan bagi kehidupan
nyata.
3. Guru mengarahkan siswa untuk berdoa sebelum selesai
pembelajaran.

PERTEMUAN 3
Tatap Muka:
Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit):
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.
6. Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.

Kegiatan Inti ( 60 menit):


1. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan, yaitu membaca indah geguritan
2. Peserta didik bertanya jawab dengan pendidik tentang video
geguritan yang pernah disajikan pada pertemuan yang lalu
(teknik/cara membaca indah geguritan)
3. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok
4. Peserta didik diberi arahan untuk melakukan game/permainan
5. Setiap kelompok membuat lingkaran
6. Peserta didik menyiapkan teks geguritan yang telah dibuat pada
pertemuan sebelumnya
7. Pendidik mulai memberikan aba-aba kepada peserta didik
8. Peserta didik menerima geguritan teman sebelah kirinya
9. Peserta didik membaca geguritan milik teman satu kelompoknya
kemudian memberi tanggapan dengan menuliskan satu kalimat
berbahasa jawa ( langkah tersebut dilakukan sampai menerima
kembali hasil karyanya)
10. Masing-masing peserta didik merevisi geguritannya berdasarkan
tanggapan dari teman satu kelompok.
11. Peserta didik dalam satu kelompok secara bergantian membaca
indah geguritan karyanya.
12. Setiap kelompok memilih peserta didik terbaik untuk mewakili
kelompoknya membaca indah geguritan di depan kelas.
13. Pendidik memberi apresiasi kepada perwakilan kelompok yang
terbaik dalam membaca indah geguritan

Kegiatan Penutup (15 menit):


1. Merefleksi manfaat pembelajaran membaca indah geguritan bagi
karya sastra.
2. Pendidik memberi apresiasi kepada peserta didik atas proses
pembelajaran pada hari itu
3. Pendidik menginformasikan kepada peserta didik tentang rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
PERTEMUAN 4
Digunakan untuk Penilaian Harian

III. Asesmen 
Bentuk asesmen : 
No Penilaian Deskripsi Keterangan

Observasi, penilaian diri,


1 Sikap Lampiran 1
teman
sebaya
2 Ketrampilan Unjuk Kerja Lampiran 2
3 Pengetahuan

a) Formatif awal non- Lisan Lampiran 3


kognitif
b) Formatif awal kognitif lisan Lampiran 4
c) Asesmen formatif Penugasan Lampiran 5
d) Asesmen sumatif Pilihan Ganda Lampiran 6

IV. Pengayaan dan Remedial 

No Penilaian Deskripsi Keterangan


1 Pengayaan untuk peserta didik Lampiran 7
yang telah mencapai
tujuan pembelajaran.
2 Remedial untuk peserta didik yang Lampiran 8
belum
mencapai tujuan
pembelajaran

V. Refleksi Peserta didik dan Guru 


1. Siswa melakukan refleksi dengan mengisi tabel refleksi diri yang disediakan oleh guru.
2. Guru merefleksi diri dengan cara menanya pendapat, kritik, dan saran siswa
tentang cara penyampaian materi oleh guru terhadap siswa.
VI. Glosarium 
✔ Faktual : Sesuai yang ada atau yang terjadi dimasyarakat.
✔ Unggah-ungguh : tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa
✔ Basa Krama : tingkatan ragam bahasa untuk orang yang lebih tua/ dihormati
✔ Aktual : yang terbaru / terupdate
VII. Daftar Pustaka 
Heri Setiawan. 2015. Mumpuni Basa Jawi 1. Solo: PT. Tiga Serangkai 
Saifudin. 2019. Diktat Basa Jawi 1 edisi revisi 2019. Boyolali 

Mengetahui, Semarang , 24 Juni 2022


Kepala SMA Kristen YSKI Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

Drs. Haryono, MM Chatarina Putri S.Pd & Septiana Dewi S.Pd

LAMPIRAN 1
RANAH PENILAIAN SIKAP

LEMBAR OBSERVASI
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument

1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi


2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi
4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi

INSTRUMEN PENILAIAN DAN RUBRIK PENILAIAN SIKAP


No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai Ket
Peserta Disiplin Jujur Kerjasama Tanggung Santun Skor
didik / Jawab
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7

*) Berilah Tanda centang (v) pada kolom nilai sesuai dengan aktifitas di kelas.

N Sikap Kriteria Skor


o
1 Disiplin 1. Sangat sering menunjukkan sikap disiplin 4
2. Sering menunjukkan sikap disiplin 3
3. Pernah menunjukkan sikap disiplin 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap disiplin 1
2 Jujur 1. Sangat sering menunjukkan sikap Jujur 4
2. Sering menunjukkan sikap Jujur 3
3. Pernah menunjukkan sikap Jujur 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap Jujur 1
3 Kerjasama 1. Sangat sering menunjukkan sikap Kerjasama 4
2. Sering menunjukkan sikap Kerjasama 3
3. Pernah menunjukkan sikap Kerjasama 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap Kerjasama 1
Tanggung Jawab 1. Sangat sering menunjukkan sikap Tanggung Jawab 4
2. Sering menunjukkan sikap Tanggung Jawab 3
3. Pernah menunjukkan sikap Tanggung Jawab 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap Tanggung Jawab 1
Santun 1. Sangat sering menunjukkan sikap santun 4
2. Sering menunjukkan sikap santun 3
3. Pernah menunjukkan sikap santun 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap santun 1
Skor maksimum 20

Penilaian Sikap

Nilai = Skor Maksimal x 100%


20
Keterangan:
4 = BS, 3 = B, 2 = C, 1 = K

18 – 20 : Baik Sekali
13 – 17 : Baik
8 - 12 : Cukup
≥8 : Kurang

LEMBAR PENILAIAN DIRI


Penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari
penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
No Pernyataa Jumla
n h
skor
Diskusi, saya ikut serta mengusulkan
ide / gagasan

Kami memahami berdiskusi, setiap


mendapat kesempatan untuk berbicara

Ikut serta dalam membuat kesimpulan


hasil diskusi kelompok

CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)


50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

LAMPIRAN 2
KETERAMPILAN

Lembar Kinerja Presentasi


Kinerja Presentasi
No Presentasi Isi Laporan Jumlah
Nama Siswa Nilai
kelancaran Kebaha Keleng kesesuai kelogi siste Skor
saan kapan an san matis

1.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

Lembar Penilaian Portofolio


Materi Pokok : teks geguritan
Aspek Penilaian
Skor
Kelengkapan

No Nama Siswa rata- Nilai


Kerapihann

Penyajian
Tampilan

rata
Data

1.
2.
3.

LAMPIRAN 3
PENGETAHUAN

Penilaian Pengetahuan
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menginterpretasi unsur Tes lisan/ Uraian
pembangun teks geguritan tertulis Golekana unsur-unsur sing ana ing
geguritan!
Memproduksi teks Tes lisan/ Uraian
geguritan. tertulis Gawea geguritan kanthi tema bebas!
Membaca geguritan karya Wacanen teks geguritan kang wes kok
sendiri Tes lisan Uraian gawe!

Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan


1. Soal nomor 1
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

2. Soal nomor 2
Aspek Tingkat Skor
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik B 3
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang S 2
Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Penilaian proyek
N Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
o
1. Isi
 Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar; Amat baik 4
amat sesuai dengan kutipan.
 Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan Baik 3
kutipan, meskipun kurang terinci.
 Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang Sedang 2
terjabar; kurang terinci.
 Tidak memahami isi; tidak mengena. Kurang 1

2. Organisasi
 Amat teratur dan rapi; amat jelas; kaya akan gagasan; Amat baik 4
N Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
o
urutan amat logis; kohesi amat tinggi.
 Teratur dan rapi; jelas; banyak gagasan; urutan logis; Baik 3
kohesi tinggi.
 Kurang teratur dan rapi; kurang jelas; kurang gagasan; Sedang 2
urutan kurang logis; kohesi kurang tinggi.
 Tidak teratur; tidak jelas; miskin gagasan; urutan tidak Kurang 1
logis; tidak ada kohesi.
3. Kosakata dan Diksi
 Amat luas; penggunaan amat efektif; amat menguasai Amat baik 4
pembentukan kata; pemilihan kata amat tepat.
 Luas; penggunaan efektif; menguasai pembentukan kata; Baik 3
pemilihan kata yang tepat.
 Terbatas; kurang efektif; kurang menguasai Sedang 2
pembentukan kata; pemilihan kata kurang tepat.
 Seperti terjemahan; tidak memahami pembentukan kata; Kurang 1

tidak menguasai kata-kata. i.

4. Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur)


 Amat menguasai tata bahasa; amat sedikit kesalahan Amat baik 4
penggunaan dan penyusunan kalimat dan kata-kata.
 Penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana; sedikit Baik 3
kesalahan tata bahasa tanpa mengaburkan makna.
 Kesulitan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat Sedang 2
sederhana; kesalahan tata bahasa yang mengaburkan
makna. Kurang 1

 Tidak menguasai penggunaan dan penyusunan kalimat ;


tidak komunikatif.
5. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)
 Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan. Amat baik 4
 Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan Baik 3
sedikit kesalahan.
 Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, Sedang 2
dengan banyak kesalahan.
 Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, Kurang 1

tulisan sulit dibaca.


6. Kerapian
 Terbaca, bersih dan rapi. Amat baik 4
 Terbaca, bersih, tapi tidak rapi. Baik 3

 Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi. Sedang 2

 Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi. kurang 1


HAL-HAL YANG DIAMATI

Kesesuaian
4… Sesuai dengan kaidah dan struktur
3… Sebagian sesuai dengan kaidah dan struktur
2...Sebagian sesuai kaidah tetapi struktur tidak atau sebaliknya
1… Tidak sesuai dengan kaidah dan struktur
Kelengkapan (ada peringatan-saran)
4… Ada bagian peringatan dan saran
3… Ada bagian peringatan atau saran saja
2 Ada sebagian peringatan atau larangan tidak sesuai
1...Tidak sesuai dengan kelengkapan
Kelogisan
4……alasan mendukung pernyataan disertai dasar
3....alasan mendukung tapi tidak bisa menunjukkan dasar
2……alasan kurang mendukung pernyataan
1……alasan tidak mendukung pernyataan
Kelancaran dan Keruntutan
4… Tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti
3...lancar tapi ada beberapa bagian yang tidak runtut
2… Beberapa kali tersendat-sendat/ berhenti untuk berpikir
1… Selalu berhenti untuk mengingat-ingat
Penggunaan Bahasa
4… Bahasa komunikatif dan sederhana, tidak menghafal
3...lancar tetapi terlalu sering mengulang bahasa yang sama
2… Struktur kalimat terlalu panjang sehingga sukar dipahami
1… Kalimat rumit dan tidak logis
Pelafalan dan Intonasi
4… Pelafalan jelas dan tepat, intonasi bervariasi
3.. pelafalan jelas dan tepat tanpa variasi
2… Pelafalan jelas dan tepat tetapi intonasi monoton
1… Pelafalan tidak jelas dan tepat, intonasi monoton
Penampilan
4… Gerakan tubuh bermakna dan mendukung isi
3... gerakan tubuh bermakna tetapi kurang mahir dalam improvisasi
2… Beberapa gerakan kurang sesuai dengan isi
1… Banyak gerakan yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan isi

LAMPIRAN 4
MATERI

A. Materi Pembelajaran
Manut asal-usule tembung, geguritan asale saka tembung gurit kang tegese kidung,
tembang, utawa tulisan kang wujude ukiran utawa tatahan.geguritan uga diarani guritan yaiku
puisi Jawa. Geguritan ora ditembangake, nanging diwaca nganggo wirama, wirasa, lan wiraga
manut surasane.
Geguritan uga nduweni struktur. Kang diarani struktur geguritan yaiku kahanan apa
wae kang bisa dideleng utawa digoleki ing tembung-tembung kang rinakit ana sajroning
geguritan. Dene kang klebu struktur geguritan yaiku :
1. Pinilihing tembung/ diksi
Tembung ing geguritan biasane duwe teges konotatif, asipat polisemi, lan nnduweni teges
abstrak
2. Majas
Majas utawa gaya bahasa ing basa Jawa diarani lelewaning basa kkang bisa nambahi
grengsenge geguritan
3. Rima
Rima utawa sajak utawa persamaan bunyi kanggo nyiptakakekaendahan lan kekuwatan
saawijing geguritan
4. Tiprografi
Larik-larik utawa gatraning geguritan kang tinulis mawa pada utawa bait.
Geguritan uga nduweni unsur. Unsur kang kinandhut sajroning geguritan yaiku :
1. Tema
Tuladhane tema geguritan : sosial, moral agama, lan kepahlawanan
2. rasa pangrasa
Tembung ing geguritan bisa kanggo nitisake rasa pangrasa. Tembung-tembung iku diarani
gaya bahasa utawalelewaning basa. Tuladhane : sedhih, seneng, kangen, gumun, lan
simpati.
3. Nada utawa lagu
Tegese patrap kang digunakake ana ing sajroning geguritan.Tuladhane : ngguroni, nuturi,
ngenyek, muji, utawa nyemoni.
4. Swasana
Tegese kahanan batin utawa jiwa pamaos sawise maca geguritan. Geguritan nduweni
tujuan kanggo mbangun swasana batin pamaos geguritan.
5. Amanat utawa Pitutur Luhur
Bab kanga rep diwedharake dening panganggit geguritan marang pamaos geguritan,
amanat bisa tarwaca, uga bisa sinandi ana ing pangrakiting geguritan

Bab-bab kang kudu digatekake Manawa nemtokake isine sarta piwulang ing jero geguritan.
1. maca geguritan bola-bali
2. pamacane geguritan kudu urut sapada-pada
3. nemtokake gagasan kang kinandhut ing saben pada
4. nyawijekake gagasan ing saben pada kanggo nemtokake gagasan geuritan supaya dadi
wutuh.
Nggancarake geguritan
Nggancarake geguritan kudu mangerteni luwih dhisik tegese saben tembung ing
geguritan Sawise ngerti tegese kabeh tembung, kita bisa ngrakit tembung-tembung mau dadi
gancaran.
Tuladhane :

Getih-getih abang ngatirah


tumetes sajroning lemah
dhadha jangga tinembus mimis
bangke gumlethak ngagandha amis

(Katon) getih( kang warna) abang (kaya godhong) ngatirah (kang) tumetes
(ing) sajroning lemah (negara Indonesia). (Ing prastawa iki) dhadha (lan)
gulune (para pejuang) kang tinembus bedhile (para serdhadhune penjajah.)
(Katon) bangke (para pejuang) glumethak (ing lemah). (bangke-bangke ing
ngetokake) ganda amis (ngambar ing angkasa)

Teks Geguritan
Udan Wayah Sore
udan riwis-riwis nggawa angin gumanti
ora kaya nalika kang kawuri sing kebak pangarep-arep
dikaya ngapa lemah wus kebanjur teles

sesuk esuk yen sang surya wiwit sumunar


lan manuk kepodang colat-colot ana wit gedang
tak tunggu tekamu ing sak ngisore payung
tak kanthi lakumu tumeka ngendi

mbok menawa sesuk sore wus ora udan riwis-riwis


marakake gawe kekesing ati
manuk kepodang wus mabur mangulon
nanging tetep tak tunggu tekamu

 Geguritan: puisi modern nganggo basa Jawa kang bebas ora gumantung
aturan sajak lan lagu kaya dene tembang.

 Titikane Geguritan
1. Cacahe tembung saben gatra bebas.
2. Ora kudu awujud pupuh
3. Yen awujud pupuh, cacahe gatra bebas.
4. Saben pupuh kaperang saka siji gagasan pokok.
5. Guru swara lan cacahe wanda bebas.
6. Nganggo rima lan irama.

 Carane Nggawe Geguritan


Sadurunge nggawe geguritan, bab kang perlu digatekeka, yaiku perangan saka geguritan
Geguritan kaperang saka rong perangan, yaiku G. Profan lan G Prismatis.
1. Geguritan Profan, yaiku geguritan kang nggunakake diksi kang dinggo saben dina
sahengga maknane gampang dingerteni lan isih bisa nengenake kaendahan saka geguritan
kasebut.
2. Geguritan Prismatis, yaiku geguritan kang nganggo pilihan tembung kang angel (basa
rinengga). Prelu anane pemahaman kang luwih jero kanggo mahami maknane.

Umume, geguritan kuwi mujudake wedhare daya pamikir saka rasa pangrasane sing gawe
sing sipate panemu, kahanane ati lan kesan-kesan sawise mrangguli prastawa utawa kedadean
kang narik kawigaten.
Tumrap wong kang lagi gladhen, yen arep nggawe geguritan, sing wigati yaiku bisa
ngetokake uneg-unege ati wujud tulisan kang beda karo yen lagi ngarang wujud crita gancaran.
Tuladhane, yen arep nyritakake wajibe manungsa ing donya kang kudu tansah ikhtiar,
pasrah lan ngucap syukur marang Gusti Kang Murbeng Dumadi, kudu nggatekake tembung
baku kang arep kasusun dadi geguritan mau. Ing crita mau, tembung kang dadi kunci utawa
tembung bakune yaiku ikhtiar, pasrah lan syukur.

 Cara ngripta geguritan, yaiku:


1. Nemtokake tema.
2. Ngeling-ngeling saperangan pengalaman kang tau dialami.
3. Milih salah sawijine pengalaman kang nengsemake kanggo bahan bulis geguritan.
4. Nemtokake pilihan tembung kang endah lan nduweni makna.
5. Nulis larik geguritan aadhedhasar pilihan tembung kang pas.
6. Koreksi lan nyunting geguritan kang wis ditulis.

 Carane Mangerteni Makna Teks Geguritan


 Diwaca bola-bali
 Nyathet tembung-tembung kang angel lan jarang diweruhi.
 Nggoleki teges saka tembung-tembung kang angel lan jarang diweruhi kasebut.
 Ngerteni sesimbolan kang ana sajrone geguritan.
 Nggoleki makna kang sinerat.
 Nggoleki makna kang sinurat.

 Carane Nggoleki Pesen Lan Nasehat Sajrone Geguritan


Sawise ngerteni makna sinerat lan sinurat sajrone teks geguritan, banjur bisa nggoleki
pesan saka amanat kang ana sajrone geguritan. Padha kaya cara ngerteni makna geguritan,
supaya bisa nemokake amanat saka geguritan kudu perlu diwaca bola-bali lan dijarwakake
maknane.

SAWAH

Pacul gowang semendhe lawang


endi maneh sawah sing digarap
pari, kedhele, lan sekabehe palawija
poyang-payingan
mendem klepekan

pacul gowang arit kethul


kebo sapi lali garu maluku
precil kecebong
singidan sajroning rong

tani utun
endi sawah sing bakal diolah
udan gerimis gawe miris
udan deres ati kekes
udan salah mangsa ati nalangsa

Suharmono Kasiun
Panyebar Semangat, 1 November 2003

Kajian Makna Geguritan


Geguritan kanthi irah-irahan ‘sawah’ minangka gegeuritan liris lan minangka geguritan
profan. Geguritan kasebut nyeritakake ngenani usaha lan kerja keras ing ngalam ndonya.
Sawah minangka gambaran doya kang kebak pracoban.

Sedulurku
Dening Angger Jati Wijaya

Duh sedulurku
kowe dadi korbane bendu
sambat karu ora keprungu
gawe gegirising ati
panjerite kang padha nandhang tatu nggegirisi
kuwanda pating baling sirah ngelu
nemahi pati
kowe dadi kurban rengganing bumi
kunarpamu padha rinubung dening kulawargamu kang maksih bingung
oh Gusti kang Maha Linangkung
Gusti kang Maha Agung
dhumateng paduka kula namung tumiyuh
bumi ngayogja nandhang luhkita
kabeh padha kebag palawangsa
wancine pasrah marang kang kawasa
muga pikantuk papan kang mulya

 Carane Maca Geguritan


Kanggo luwih nggampangake anggoni mahami lan ngrasakake isine geguritan, yaiku kanthi
cara menehi tanda mandheg :
 Tanda (../..) kanggo gantine tanda koma, karepe mendheg sedhela.
 Tanda (..//..) kanggo gantine tandha titik, karepe mandheg.
 Tanda (..=..) karepe larik siji lan larik sijine isih ana sesambungane utawa ora mandheg
Tumrap wong kang maca geguritan, kang perlu digatekake yaiku :
 Penghayatan: Supaya bisa menehi penghayatan kang becik sing perlu ditindakake
yaiku mangerteni isine geguritan. Yen ngerti isine geguritan wong kang maca geguritan
bakal maca kanthi penghayatan kang becik.
 Ekspresi: Yen penghayatane becik bisa mahanani ekspresi kang becik. Wujude ekspresi
bisa arupa obahing perangan awak utawa praupan.
 Intonasi/ lagu: Maca geguritan kudu nggatekake lagu lan intonasine. Lagu utawa
intonasi kuwi kaslarasake karo panjaluke geguritan. Butuh alon apa cepet, lirih apa
banter, semono uga bab pangucape tetmbungan ing geguritane.

Geguritan jinisipun wonten kalih :


1. Geguritan gagrak lawas
geguritan menika ngginakaken basa jawa kina lan kapérang wonten ing pupuh–pupuh tembang,
kawengku guru gatra, guru lagu, lan guru wilangan. Geguritan menika ugi kalebet golonganipun
tembang utawi lelagon kang ngangge Purwakanti guru-swara.
Paugeranipun geguritan gagrak lawas ingkang sampurno inggih punika:
Cacahipun gatra mboten ajeg, nanging lumrahipun sakedhikipun wonten sekawan gatra.
Cacah wandanipun gatra satunggal lan satunggalipun tetep sami
Dong-ding utawi guru lagunipun sedaya manggen wonten wekasipun gatra runtut inggih punik
ngangge purwakanti guru swara.
Sangajengipun ukara (gatra) ingkang kawiwitan ngangge bebuka “sun gegurit” nanging
mboten ateges saben pada/bait wonten tembungipun “sun gegurit”. Tembungipun “sun gegurit”
naming wonten nginggil piyambak.
Tuladha:
Sun gegurit,
Para mudha jaman saiki
Suba sitar ara dha ngerti
Wong tuwa ora diajeni
Unggah ungguh ra dingerteni
Landhep banget ana ing lathi
Sing digugu karepe dhiri
Mung manut pepengine ati
Wong liya ora dingerteni

2. Geguritan gagrak anyar


Geguritan gagrag anyar ngginakakén basa Jawa jaman samenika lan dipunserat ngangge aksara latin,
lan sampun ngginakakén kertas/ dluwang. Geguritan gagrag anyar mboten kapérang wonten ing
pupuh–pupuh tembang lan mboten ngangge tembung “sun gegurit”, sampun mboten kawengku guru
gatra, guru lagu, lan guru wilangan, pramila jinising geguritan gagrag anyar menika saged
dipunwastani puisi Jawa bebas.
ELING
Para mudha…
Elinga marang agama
Agama kang dadi ageming aji
Agama kang bisa dadi gegamaning ati

Para mudha…
Elinga marang wong tua
Aja nganti tumindak durhaka
Mengko mundak mlebu neraka

Para mudha…
Elinga marang bangsa lan nagara
Aja mung padha suka-suka
Gawe maksiat sarta dosa
Nganti lali nerak marang angger-anggering agama

Kagiyatan Pasinaon
1
Maca Geguritan lan Mangsuli Pitakon.

TITIR SAKA DESA


Bambang P.

Dak rungu titir saka desa


Dudu titire eyang paman, uga biyung
Kang ngudarasa jalaran
Jago-jago padha kluruk wayah sore
Dak rungu-rungu titir saka desa
Titir lawas saka sangpujangga
Menawa kali ilang kedhunge
Wong wadon ilang wirange
Pasar ilang kumandhang
Uga ha, na, ca, ra, ka kasusastrane
Nate ngrenggani tanah Jawa
Bakal ilang sirna tanpa sabawa
Mitra, apa kita tetep ngelus jaja?!
Kapethik saka Djaka Lodhang no. 43 26 Maret 2005

No Tembung Teges
1 Kedhung
2 Kumandhange
3 Mitra
4 Ngrenggani
5 Sabawa
6 Titir
7 Ngudarasa
8 Ngelus jaja
9 Nate
10 Wirange

Soal
Wacanen batin geguritan ing dhuwur, banjur wangsulana kanthi trep pitakon-pitakon ing ngisor
kanthi trep!
1. Apa temane geguritan kasebut?
Wangsulan : .......................................................
2. Tembung titir iku nglambangake apa?
Wangsulan : ......................................................
3. Ing ngendi latar geguritan kasebut?
Wangsulan : ......................................................
4. Sebutna unsur nilai ing sajerone geguritan kasebut!
Wangsulan : .....................................................
5. Amanat apa kang ditawarake pangripta marang para maca?
Wangsulan : .....................................................

Kagiyatan Pasinaon
2
Unsur Instrinsik lan Unsur ekstrinsik sajrone Geguritan
Gaweya pepanthan papat utawa limang siswa, banjur golekana unsur ekstrinsik lan unsur
instrinsik geguritan-geguritan ing ngisor!

Geguritan 1 Geguritan 2
PANAS URIPKU
Dening: Sugeng Wiyadi Dening : Min Ramelan

Geneya sliramu nyerik panasing srengenge Urip ing alam donya


selagine mangsa bedhinding pancen maneka warna
awakmu nggregeli sugih, mlarat, lemu, kuru
panas lan adem gilir gumatisuwe tininggal pinter, bodho, nakal, kalem
kangen ngenteni kabeh mau pindhane kaya
panas iku urip gudhange ana sajroning panguripan
adhem ora ateges mati ananging kanggo ngusadani
mula pepenen ragamu ing klathakan aja nganti ketut marang ombyaking donya iki
leremna jiwamu ing wayah esuk kabeh kudu kuat anggone manembah marang
obongan tresnamu ing pasuketan gusti
sirepen ubaling geni kanthi geguritan mesthi bakal adoh saka rubeda
mula pasrahna kabeh panguripanmu ana
ngarsane
Wangsulana kanthi trep pitakon-pitakon ing ngisor iki!
1. Apa kang diarani geguritan?
Wangsulan : ................................................................
2. Sebutna titikane geguritan?
Wangsulan : ................................................................
3. Apa isine geguritan 1 ing dhuwur?
Wangsulan : ...............................................................
4. Apa temane geguritan 2 ing dhuwur?
Wangsulan : ..............................................................
5. Jlentrehana latar lan amanat saka geguritan 1 lan 2!
Wangsulan : ..............................................................
Kagiyatan Pasinaon 3

Rembugen geguritan ing ngisor iki kanthi nggoleki tema, pamilihan tembung sarta amanat kang
dikandhut! Carane:
1. Saben pepanthan dumadi saka papat utawa limang siswa.
2. Saben pepanthan ngrembug geguritan ing ngisor.
3. Saben pepanthan ngrembug babagan tema, pamilihan tembung sarta amanat kang dikandhut
banjur diparafrasakake.
4. Saben pepanthan njlentrehake asile rembugan ing ngarep kelas, dene tembung-tembung kang
durung ditemokake tegese, dicathet lan diaturake marang dwija.

Geguritan 1 Geguritan 2

PIWELING GAMAN ILANG LANDHEPE


Dening: Sandang Mulyono Dening: Manaf Maulana

Aku ngugemi ngendikanmu, Ibu Bangsa iki kaya bangsa ilang landhepe
Nalika arep budhal sekolah Cilakane ora ana sing bisa ngungkalke
Nyangking tas kebak buku Amerga akeh sing padha kethule
Ngger, jagad iki amba tebane Saben obah bisane mung ngrusak negarane
Aja cilik ati Gaman ilang landhepe ora banjur ala
Kabes bisa karengkuh Malah bisa dadi pusaka kang jumawa
Kanthi ngelmu Kaya keris-keris wong Jawa
Ngger, ngendikane pujangga winasis Kethul ning bisa dadi turangga
“Ngelmu iku, kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas ngantosani
Setiya budya pangekesing durangkara”
Pancen angel yen durung ketemu
Mula aja pegat sinau
Dadia wong pinter nanging
Aja keminter lan keblinger
Dadia wong sugih nanging
Aja semugih
Dadia petinggi nanging
Aja ngapusi lan korupsi

Kagiyatan Pasinaon 4

Wangsulana pitakon-pitakon ing ngandhap punika kanthi maringi tandha ping (X) ing aksara a, b,
c, d, utawi e ingkang dipunanggep leres!
1. Ing ngandhap punika ingkang boten kalebet titikane geguritan anyar inggih punika ....
A. Wosipun mentes
B. Kawengku ing pathokan
C. Migunakaken purwakanthi
D. Awis-awis migunakaken tembung pangiket
E. Migunakaken tembung-tembung ingkang panilih

2. Bentenipun geguritan gagrak lawas lan gagrak anyar inggih punika ....
A. Geguritan gagrak lawas kawengku ing guru wilangan, geguritan gagrag anyar kawengku
ing guru lagu.
B. Geguritan gagrag lawas dipunwiwiti mangajapa, geguritan gagrag anyar dipunwiwiti
tembung sungegurit.
C. Geguritan gagrag lawas dipunwiwiti tembung sungegurit, geguritan gagrag anyar
dipunwiwiti tembung mangajapa.
D. Geguritan gagrag lawas lan geguritan gagrag nayar kekalihipun kawengku ing guru
wilangan.
E. Geguritan gagrag lawas gunggungipun wanda saben sagtra sami, geguritan gagrag anyar
mardika.

3. Ing ngandhap punika ingkang boten kalebet cara mangertosi geguritan inggih punika....
A. Maos geguritan kanthi premati
B. Mangertosi tegesipun tembung
C. Ambal-ambalan anggenipun maos
D. Dipundamel gancaran
E. Madosi pangangitipun

4. Supados katingal becik nalika maos geguritan kedah ngangge wirasa. Tembung wirasa
tegesipun ....
A. Obahing raga
B. Penjiwaan, sikep, lan busana
C. Penjiwaan lan penghayatan
D. Sikep lan penjiwaan
E. Artikulasi, intonasi, tempo lan nadha

5. Perangan ingkang boten perlu dipungantosaken nalika nyerat geguritan inggih punika....
A. Milih aksara swara ingkang trep supados endah
B. Milih tetembungan saking manca
C. Nemtokaken undering prekawis
D. Milih tetembungan ingkang becik
E. Migunakaken basa ingkang endah

Gatosaken geguritan ing ngandhap punika kangge angka 6-7!


Uga padha budhal pada bali
Ing jetty circular quay
Sawise nalusuri .......
Wewengkoning alam pulo-pulo lan pelabuhan
Kali-kali lan pegunungan
Ing antaraning cakrawala kamulyan lan panalangsa
Papan-papan palanyahan pakurjaran lan pakuburan
Reroncen geganep karyaning bebrayan
Kantor-kantor gedhe pawiyatan panggonan pangibadah
Melu nemtokake jine pnguripan utamane kauripan
Kabeh ginelalr murakabi
Kuwi dadi wigati
Tumrap kang padha ora lali
Harbor bridge Sydney wis dakliwati
Karana anggonku nedya ngudi

6. Gatra ingkang migunakaken purwakanthi sawara inggih punika...


A. Uga padha budhal pada bali
B. Wewengkoning alam pulo-pulo lan pelabuhan
C. Ing antaraning cakrawala kamulyan lan panalanga
D. Ing antaraning cakrawala kamulyan lan panalangsa
E. Kabeh genelar murakabi

7. Kantor-kantor gedhe pawiyatan panggonan pangibadhah.


Tembung pawitatan gadhah teges....
A. Sekolah
B. Kantor
C. Kutha
D. Nagari
E. Donya

Gatosaken geguritan ing ngadhap punika kangge angka 8-11!


Jagade nate kandha
Jagade nelangsa
Jagade nangis ra kuwawa
Kabeh diregeti
Kabeh dijupuki
Kabeh di gundhuli
Lemah jugrug
Bene ora Sela

8. Undheranipun prekawis saking geguritan ing nginggil punika ....


A. Padudon
B. Banjir
C. Demokrasi
D. Bebrayan
E. Pendhidhikan

9. Jagade nate kandha


Jagade nelangsa
Jagade nangis ra karuwan
Lelawaning basa geguritan ing nginggil inggih punika ....
A. Ironi
B. Eufimisme
C. Pwesonifikasi
D. Metafora
E. Sinekdoke

10. Piwulang saking geguritan ing nginggil inggih punika ....


A. Kedah saged njagi supados boten muwun (nangis)
B. Kedah saged njagi lingkungan
C. Kedah saged njagi karukunan
D. Ngayahi jejibahan kanthi jujur
E. Nuladha tumindak ingkang boten nistha

11. Boten ajining (nilai) kabecikan ingkang saged kapethik saking geguritan ing inggil inggih
punika ....
A. Saged nuladha tumindak disiplin ing jagadipun para mudha
B. Saged njagi karukunan ing bebrayan supados boten dados muwun
C. Saged dados patuladhan ing bebrayan babagan gesang lan pagesangan
D. Saged nuwuhaken raos tresna mring budaya ingkang adiluhung
E. Saged dados generasi mudha ingkang peduli lingkungan

ELING
(dening: Joko H)

Heh.......... manungsa!
Apa sira ora krasa yen bantala wis tuwa
Apa sira ora mikir yen jamane wis akhir
Heh....... manungsa!
Sira kudu eling yen wis mati
Diedusi banjur kinubur ing siti
Sepen tanpa kanca, peteng tanpa surya
Bandha datan guna, arta ora digawa
Pisah kaluwarga tinilar kadang mitra
Naming amal, iman, taqwa
Kanggo ngadhep kang mahakuwasa

12. Saka geguritan ing ndhuwur ngandhut bobot aji .....


A. Sosial
B. Budaya
C. Religius
D. Moral
E. ekonomi

Gatosaken geguritan ing andhap punika kangge angka 13-15!


Karukunan
Dening: Sunardi KS

Kaya unine siter


Sanajan saka senar kang beda
Nuwuhake endahe suwara
Yen kabeh yaga kudu nyuwara
Tanpa genti-genten menehi kalodhangan liyan
Ora bakal nuwuhake lagu
Kang kepenak dirungu
Kaya kartika ing angkasa
Nduweni papan kang merdika
Kaya rembulan lan bagaswara
Ngayahi jejibahan kang ora mesthi padha
Kaya driji-driji tangan
Yen salah sawijine sulaya
Ora bakal duwe kekuwatan
Kerukunan iku kaya hawa
Mlebu-mlebu bolongane grana
Senajan ora ngawistara
Nggawa irama

13. Lelawaning basa kang kinamot ing geguritan nginggil inggih punika....
A. pepindhan
B. mbangetake
C. nyindhir
D. nyemoni
E. nyandhingake

14. Pitutur luhur ingkang saged kapethik inggih punika ....


A. Kedah saged njagi kerukunan
B. Gentosan dolanan gamelan
C. Nuladha kartika ing angkasa
D. Ngayahi jejibahan kados bagaskara
E. Karukunan boten ngawistara

15. Bobot aji sosial kang kinamot ing geguritan inggil inggih punika ....
A. Saged nuladha tiyang ingkang dolanan gamelan
B. Saged nuladha karukunan ing bebrayan
C. Saged njagi kerukunan ing bebrayan
D. Saged dados patuladhan ing bebrayan
E. Saged nuwuhake karaharjan ing bebrayan

Anda mungkin juga menyukai