A. KompetensiInti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match (mencari pasangan), diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi struktur teks anekdot
2. Mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam anekdot
3. Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan.
4. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi anekdot yang telah disusun.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Contoh teks anekdot
2. Konsep
a. Struktur dalam teks anekdot
b. Kebahasaan dalam teks anekdot
3. Prinsip
Struktur dan kebahasaan dalam teks anekdot
4. Prosedur
Memahami dan menemukan struktur teks anekdot
Memahami dan menemukan kebahasaan teks anekdot
2. Alat/Bahan
Laptop, infokus
6. Generalisation
(penarikkan Peserta didik dibimbing untuk
simpulan) menyimpulkan struktur dan kebahasaan teks
anekdot.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = SangatBaik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 320 : 4 = 80
4. Kodenilai / predikat :
75,01 – 100,00 = SangatBaik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Spiritual
Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Predikat
No
Siswa KI Sy DOA TI Skor Sika
p
1 Hisyam 80 80 80 80 320 80 SB
Keterangan :
• KI : Ketaatan Ibadah
• Sy : Prilaku Syukur
• DOA : Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan
• TI : Toleransi dalam Ibadah
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = SangatBaik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 320 : 4 = 80
4. Kodenilai / predikat :
75,01 – 100,00 = SangatBaik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak Nilai
Skor Sikap
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 100 350 87,50 SB
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat simpulan hasil 100
diskusi kelompok.
Saya aktif memberikan
4 100
tanggapan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksima ldikali 100) = (350 : 400) x
100 = 87,50
4. Kodenilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (500: 500) x
100 = 100,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan (terlampir)
- Teknik penilaian : Tes tertulis, penugasan
- Bentuk instrumen : mencocokkan jawaban
c. Ketrampilan
- Penilaian : unjuk kerja
Instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan menyusun teks anekdot sesuai dengan struktur dan kebahasaan
teks anekdot, yaitu sebagai berikut:
InstrumenPenilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian dengan struktur dan
1
kebahasaan
Keruntutan penyampaian materi
2
presentasi
Kesesuaian jawaban dengan
3
pertanyaan
4 Kesantunan dalam menanggai
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll
2. Pembelajaran remedial dan pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa melakukan hal sebagai berikut :
1. Melakukan remedial teaching sesuai dengan KD yang belum tuntas.
2. Memberikan soal sebagai bentuk tindakan remedial sesuai KD yang sudah
dilakukan remedial teaching.
3. Siswa diminta membuat proyek video tentang teks anekdot sebagai penilaian
ketrampilan.
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang Keterangan
No Peserta Tindakan Setelah
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
5
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang Keterangan
No Peserta Tindakan Setelah
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
6
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku struktur dan kebahasaan teks anekdot yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang struktur dan kebahasaan teks anekdot.
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang struktur dan
kebahasaan teks anekdot.
4) Merangkum hasil kegiatan di atas dan mempresentasikan di depan kelas
sebagai tugas pengayaan aspek ketrampilan.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Pkl. Kuras Guru mata pelajaran
1. Materi ajar
a. Pengertian anekdot
Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur humor
(lucu) dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan berupa sindiran lucu.
b. Ciri-ciri Teks Anekdot
Cerita singkat yang menarik
Memiliki sifat humor/lucu, mengesankan, dan menyindir.
Berkisar tentang orang penting
Terdapat tujuan pesan berupa kritikan.
Pada suatu sore, Bejo sedang asik memakan bakso di warung makan favoritnya.
Dengan lahap Bejo memakan bakso tersebut mangkuk demi mangkuk, sampai kekenyangan.
Setelah kenyang, Bejo bergegas pulang. Di tengah perjalanan Bejo teringat bahwa sandal
jepitnya sudah rusak, sementara ia tak lagi memiliki uang untuk membeli sandal.
Dengan terpaksa Bejo berjalan tanpa alas kaki. Sangat sakit rasanya kaki Bejo bila
harus berjalan tanpa alas kaki. Deritanya bertambah karena kenyataan rumahnya masih jauh.
Bejo berpikir keras agar bisa memiliki sandal aru. Mendadak ia mempunyai ide. Ia berniat
untuk mencuri sandal di masjid. Bejo hendak mengambil sandal terbaik di masjid saat itu.
Setelah mengintip dan memastikan setiap orang sedang beribadah, Bejo pun melancarkan
aksinya.
Ternyata rencananya berjalan mulus, ia berhasil mendapatkan sandal terbaik di masjid
itu. Bergaya seolah ia pemilik sandal itu, ia langsung memakai sandal dengan percaya diri.
Tidak diduga pemilik aslinya sadar bahwa Bejo telah mencuri sandalnya, “Woi,
maling, maling sendal!” Teriak pemilik sendal tersebut. Seperti ibu-ibu yang mengejar diskon
50%, pemilik sandal tersebut lari mengejar Bejo. Terjadilah kejar-kejaran, apes sekali Bejo,
perut Bejo yang kekenyangan membuatnya sulit berlari dan akhirnya ia tertangkap. Tidak
diduga bagi Bejo, bahwa pemilik sendal tersebut melaporkan tindakan Bejo ke polisi.
“Kenapa kamu mencuri sendal?” Tanya polisi
“ Saya... tidak punya uang untuk membeli sendal, Sahut Bejo
“Baiklah, kamu akan saya bawa ke pengadilan”
Sial sekali bagi Bejo, hal sepele seperti ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.
“Baiklah, Bejo, umur 20 tahun, telah terbukti mencuri sendal seharga 30.000 rupiah.
Dengan ini Bejo dihukum 5 tahun penjara.” Jelas hakim
“Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa masa hukuman saya lebih banyak daripada
koruptor?”
“....”
“...Ya tentu lah, kamu mencuri sendal sehingga merugikan seseorang 30.000 rupiah.
Kalau koruptor mencuri uang 2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia, nah
kalau dihitung koruptor hanya merugikan 50 perak tiap orang”
"$#$&!@" Bejo mendadak pingsan.
2. Soal pada kartu:
a. Pengertian struktur teks anekdot; abstrak, orientasi, krisis, reaksi, koda.
b. Isi dari setiap bagian struktur dalam teks anekdot “ Hukuman Pencuri Sandal”
c. Unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot berjudul “ Hukuman Pencuri
Sandal”.
3. Pasangan yang tercepat menemukan jawaban langsung menemui guru mengambil teks
anekdot “ Hukuman Pencuri Sandal” acak, kemudian menyusunnya pada kertas
plano/karton yang telah disediakan. Selanjutnya menyusun jawaban dari kartu soal yang
sudah didapat.
4. Kelompok yang telah selesai menyusun anekdot dan jawaban mempresentasikan
hasilnya di depan kelas!
5. Isi kartu jawaban:
a. Struktur anekdot dan kebahasaan
Abstraksi ialah bagian awal dari teks yang berfungsi memberikan gambaran secara
jelas mengenai isi. Biasanya, bagian ini menunjukkan hal unik yang terdapat di dalam
teks. Abstraksi dalam anekdot pada dasarnya bersifat opsional, boleh ada dan tidak.
Orientasi ialah bagian yang menunjukkan latar belakang bagaimana peristiwa terjadi
atau bagian yang menunjukkan awal kejadian.
Krisis ialah bagian bertujuan menghibur dan tidak berisi orang penting.
Reaksi ialah bagian yang berisi cara penulis menyelesaikan masalah yang timbul di
bagian krisis. Jadi, pada bagian ini kamu akan menangkap bagaimana cara penulis
menyelesaikan masalah yang sudah dihadapi dalam cerita dengan caranya sendiri.
Koda ialah bagian akhir dari cerita unik. Pada bagian ini bisa juga berisikan simpulan
tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Bagian ini bersifat
opsional.
Kebahasaan anekdot:
Menggunakan pertanyaan retoris yaitu pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh: “Kalau bukan kita yang memulai tidak korupsi, siapa lagi?”
Mengandung sindiran
Contoh : “Lho, Pak. Ini tidak adil. Mengapa hukuman saya lebih banyak dari
koruptor?”
Memakai kata keterangan waktu lampau.
Misalnya: “Pada suatu sore,....”
Menggunakan konjungsi urutan peristiwa
Contoh: “Setelah kenyang, Bejo bergegas pulang.”
b. Struktur teks anekdot:
1. Abstraksi
Selesai makan, Bejo menyadari bahwa sandalnya rusak
2. Orientasi
Bejo ingin membeli sandal baru, tetapi ia tidak mempunyai uang. Bejo mengambil sandal
di masjid, namun akhirnya ketahuan oleh pemiliknya sehingga ia ditangkap polisi
kemudian diadili.
3. Krisis
Pada saat di pengadilan, Bejo tidak terima hukumannya
4. Reaksi
Bejo membandingkan hukumannya dengan koruptor.
5. Koda
Ketika hakim memutuskan hukuman dan ternyata tindakan mencuri ternyata lebih
merugikan daripada koruptor
c. Unsur kebahasaan
Mengandung sindiran
Kalimat : “Lho, Pak. Ini tidak adil. Mengapa hukuman saya lebih banyak dari
koruptor?”
Memakai kata keterangan waktu lampau.
Kalimat: “Pada suatu sore,....”
Menggunakan konjungsi urutan peristiwa
Kalimat: “Setelah kenyang, Bejo bergegas pulang.”
RUBRIK PENILAIAN
Nama Kelompok :
Kelas :
Pedoman penskoran
No Indikator Skor Skor Maksimal
1. Kesesuaian urutan anekdot 100
a. Sangat sesuai 40
b. sesuai 30
c. kurang sesuai 20
d. tidak sesuai 10
2. Ketepatan kartu soal dengan kartu jawaban.
a. sangat tepat 40
b. tepat 30
c. kurang tepat 20
d. tidak tepat 10
3. Waktu penyelesaian penugasan
a. lebih cepat 20
b. tepat waktu 15
c. tidak tepat waktu 10