Anda di halaman 1dari 11

.

MODUL AJAR UNIT 2: TEKS ANEKDOT

I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Instansi : SMK Cordova Margoyoso
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Jenjang / Fase : SMK / E
Kelas/Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit (6 x pertemuan)

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks
(nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Membaca : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari
teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli,
empati, dan/atau pendapat pro/ kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta
didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
dengan isi teks.
Menulis : Pelajar didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional
dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional
dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan
ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun
digital.
Berbicara : Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, peru- musan masalah dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu
mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik
berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan
tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Peserta didik dapat bernalar kritis dan menimbang berbagai solusi untuk sebuah
permasalahan di dunia nyata, mandiri dalam menyelesaikan tugas dan menambah referensi
pengetahuan mengenai teks penggalan novel, bergotong royong untuk memecahkan masalah
dalam mengevaluasi informasi dan mengkreasi teks penggalan novel mempresentasikan hasil
diskusi dengan cara berdiskusi, dan kreatif dalam kelompok.

D. SARANA DAN PRASARANA


Media : internet, moodle, power point, google meet
Alat : laptop, hp

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik yang menjadi target yaitu:
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak memiliki kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki kesulitan berbahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi, dan lainnya.
3. Peserta didik dengan capaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berpikir tinggi, dan berjiwa pemimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Pembelajaran online (sinkron dan asinkron), naskah kooperatif
(cooperative script)
Pendekatan : Scientific Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, penugasan, tanya jawab

II. KOMPONEN INTI


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pesan pada teks monolog berupa
lawakan tunggal
2. Peserta didik mampu memahami dan menganalisis gagasan dalam teks anekdot dengan
kritis dan reflektif.
3. Peseta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual secara
kreatif.
4. Peserta didik mampu menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan dengan isi teks.
5. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian sebagai sumber dalam
menyampaikan kritik sosial
6. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif
7. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.
8. Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dalam bentuk monolog lawakan tunggal secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
9. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik mampu berpikir kritis dalam mengevaluasi teks penggalan cerita.
2. Peserta didik dapat memiliki opsi berbahasa yang lebih baik dalam menyampaikan
sebuah kritik

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?
2. Apa yang dimaksud berpikir kritis?
3. Bagaimana menyampaikan kritik secara santun dan bertanggung jawab?

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING


Kegiatan Awal sinkron (30 menit)
1. Peserta didik menjawab salam dari guru (Assalamualaikum)
2. Salah satu Peserta didik memimpin doa.
3. Peserta didik memberi salam kepada guru (selamat pagi, semangat pagi)
4. Peserta didik Bersama guru menyanyikan Lagu Indonesia Raya (jika pelajaran pada jam
pertama).
5. Peserta didik melakukan presensi
6. Peserta didik mencermati tujuan pembelajaran yang akan dicapai
7. Peserta didik mencoba mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan pertanyaan pemantik

Kegiatan Inti Daring (135 menit)


Pertemuan 1 Model Pembelajaran naskah kooperatif (cooperative script)
1. Peserta didik membentuk kelompok berpasangan.
2. Peserta didik menyimak teks lawakan tunggal “Liburan Kuli Bangunan” dan mengisi
tabel 2.1 yang terdapat pada buku siswa
3. Peserta didik dibimbing guru menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Peserta didik yang bertugas sebagai pembicara membacakan isian tabel dan pendengar
menyimak/mengoreksi apa yang disampaikan pembicara.
5. Peserta didik bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar jadi pendengar dan
sebaliknya.
6. Peserta didik secara berpasangan menganalisis penyampaian pada teks anekdot dengan
menjawab pertanyaan “diskusi lanjutan” pada tabel 2.1
7. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil kegiatan.
8. Peserta didik memelajari materi struktur teks anekdot beserta contohnya.
9. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami.
10. Peserta didik menganalisis struktur teks yang diperdengarkan dengan menggunakan tabel
yang terdapat pada buku Peserta didik.
11. Beberapa perwakilan Peserta didik menyampaikan hasil analisisnya dan peserta didik lain
menanggapi.
12. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran.

Pertemuan 2 metode jigsaw


1. Peserta didik menyimak penyampaian materi terkait pentingnya mencari informasi faktual
sebagai dasar dalam menyampaikan kritik yang dimulai dengan mengidentifikasi fakta dan opini
yang terdapat pada teks.
2. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok asal yang terdiri dari tiga anggota. Setiap
Peserta didik dalam kelompok mendapat tiga nomor yang berbeda: 1, 2, dan 3.
3. Peserta didik membuat kelompok ahli yang terdiri dari Peserta didik dengan nomor yang sama.
4. Peserta didik pada kelompok 1 mengidentifikasi informasi yang terdapat pada komik “Ponsel
Mencandu”, kelompok 2 mengidentifikasi informasi pada teks berita “Pasien Lupa Orang Tua
karena Kecanduan Ponsel,” dan kelompok 3 menelaah informasi pada berita “Pasien Anak
Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo.”
5. Peserta didik kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan informasi yang mereka dapatkan dari
tiga teks tersebut menggunakan tabel 2.3 pada buku Peserta didik.
6. Peserta didik secara bergiliran, perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
7. Peserta didik mendapatkan tanggapan dari Peserta didik lain.
8. Peserta didik dan guru menyimpulkan jawaban dan mengaitkannya dengan materi yang
disampaikan di awal.
9. Peserta didik mendapat apresiasi dari guru terkait latihan yang sudah dikerjakan.
10. Peserta didik mendapat kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.
11. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Pertemuan 3 (Menulis)
1. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyan esensial terkait tema yang diberikan guru.
2. Peserta didik menentukan topik penelitian berdasarkan jawaban-jawaban pertanyaan
esensial.
3. Peserta didik diarahkan untuk memilih topik yang ada di sekitar kehidupan mereka.
4. Peserta didik menyusun rancangan rencana proyek yang berisi tujuan penelitian, target
responden, daftar pertanyaan, teknik pengambilan data, pembuatan instrumen, dan
penentuan jadwal kegiatan.
5. Peserta didik dapat menggunakan tabel 2.4 pada buku Peserta didik untuk merancang hal
tersebut.
6. Peserta didik melakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrument yang telah disusun
(angket/wawancara).
7. Peserta didik mengolah data yang didapat menjadi sebuah teks eksposisi laporan atau infografik.
8. Peserta didik mendapat masukkan terkait isi dan teknis penulisan dari guru.
9. Peserta didik merevisi tulisannya sesuai masukkan yang diberikan guru.
10. Peserta didik memajang hasil tulisannya di meja agar Peserta didik lain dapat memberi masukkan
atau komentar.
11. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait proyek yang sudah dikerjakan.
12. Peserta didik bertanya atau menyampaikan pendapat.
13. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran.

Pertemuan 4 (Menulis)
1. Peserta didik dibawah bimbingan guru menelaah berbagai infografis atau teks eksposisi hasil
penelitian yang disajikan sebagai stimulus bagi peserta didik untuk membuat teks anekdot.
2. Peserta didik membuat komik potongan sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan
pada buku siswa
3. Peserta didik menerima masukkan terkait hasil karyanya.
4. Peserta didik merevisi komik sesuai masukkan yang diberikan guru.
5. Peserta didik memajang hasil karyanya agar Peserta didik lain dapat memberi masukkan atau
komentar.
6. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah dikerjakan.
7. Peserta didik mendapat kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.
8. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Pertemuan 5 (Berbicara) sinkronus


1. Peserta didik mempelajari istilah yang terdapat dalam naskah lawakan tunggal.
2. Peserta didik diberi rambu-rambu terkait video lawakan tunggal yang pantas untuk dibuat.
3. Peserta didik diarahkan untuk mencari referensi contoh-contoh video lawakan tunggal dari
berbagai sumber.
4. Peserta didik diminta menyusun naskah lawakan tunggal.
5. Peserta didik menampilkan lawakan tunggal yang dibuat.
6. Selama presentasi, Peserta didik diminta juga untuk mengamati cara presentasi temannya secara
umum.
7. Peserta didik mendapat apresiasi dan memerhatikan penjelasan sekilas tentang cara presentasi
yang dilakukan oleh Peserta didik.
8. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya terkait pelajaran hari ini.
9. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Pertemuan 6
1. Peserta didik megerjakan asesmen sumatif (pengetahuan)
2. Peserta didik membahas hasil asesmen sumatif

Kegiatan Penutup (15 menit) sinkronus


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
3. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
4. Peserta didik bersama guru menyanyikan Lagu Bagimu Negeri (jika pelajaran
dilaksanakan di akhir jam pelajaran)
5. Peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

B. ASESMEN
1. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
digali?
Kesejahteraan psikologi dan Semuanya sehat?
sosial emosi Peserta didik
Aktivitas Peserta didik selama 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?
belajar di rumah 2. Apakah memiliki waktu cukup untuk belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling menyenangkan
sampai yang paling tidak menyenangkan ketika
sedang belajar.
4. Apa harapan dan mimpimu?
Kondisi keluarga dan pergaulan 1. Dengan siapa kamu tinggal di rumah?
Peserta didik 2. Jika Bapak Ibumu bekerja dengan siapa kamu di
rumah saat ini?
3. Apakah bapak dan ibumu membimbingmu di saat
kamu belajar di rumah?
4. Apakah kamu dan keluargamu semua sehat?
5. Apakah ada teman sekelasmu yang sudah kamu
kenal?
6. HP yang kamu miliki apakah mendukung untuk
pembelajaran online?
7. Apakah kamu bisa belajar bersama teman?
Gaya Belajar, karakter serta 1. Gaya belajar seperti apa yang membuatmu nyaman
minat selama belajar dari rumah?
2. Apakah hobimu?
3. Apakah pelajaran yang kamu sukai?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
 Mempersiapkan pertanyaan (instrumen)  Instrumen
 Menganalisis jawaban dari Peserta didik  Biodata Peserta didik
 Melakukan asesmen nonkognitif pada awal  Moodle
pembelajaran

2. Asesmen Kognitif
Waktu Sebelum Pelaksanaan Pembelajaran Durasi asesmen 30 menit
asesmen

Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor/ Rencana Tindak


materi yang akan Jawaban Kategori Lanjut
diujikan
Menemukan 1. Apakah kalian Menurut Kamu Paham Jika jawaban tepat,
makna tersurat mengetahui s Besar Bahasa melanjutkan ke
dan tersirat pada makna tersurat? Indonesia proses pembelajaran,
teks laporan 2. Apa yang (KBBI), Kurang jika tidak tepat guru
dimaksud dengan tersurat dapat paham membantu
makna tersirat? diartikan memberikan
3. Pernahkah kalian sebagai telah informasi jawaban
menyampaian tertulis, telah Tidak yang tepat
nasihat kepada ditakdirkan paham
orang lain dengan atau eksplisit.
menyampaikan Sedangkan
sesuatu secara tersirat berarti
tersirat? tersembunyi
atau
terkandung (di
dalamnya).
Mengubah 1. Apakah kalian Punya/ tidak Paham Jika jawaban tepat,
laporan hasil memiliki akun melanjutkan ke
observasi ke sosial media? Facebook, Kurang proses pembelajaran,
dalam format Instagram, paham jika tidak tepat guru
kreatif yang 2. Apakah akun twitter, membantu
dapat diterbitkan sosial media yang WhatsApp Tidak memberikan
di media cetak kalian miliki? paham informasi jawaban
maupun Pernah/ belum yang tepat
elektronik. 3. Pernahkah kalian
update status
tentang sesuatu
hal di akun
sosmed kalian?

Mengubah teks 1. Bisakah laporan Bisa Paham Jika jawaban tepat,


laporan hasil disajikan dalam melanjutkan ke
observasi bentuk bagan? Poin-poin Kurang proses pembelajaran,
menjadi bagan/ 2. Apakah bagian penting paham jika tidak tepat guru
skema laporan yang laporan membantu
perlu disajikan Tidak memberikan
dalam bagan? paham informasi jawaban
yang tepat

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
Membuat jadwal pelaksanaan Soal
Identifikasi materi Kunci jawaban
Menyusun pertanyaan Google form
Mengelola hasil asesmen Lembar penilaian
Menyusun tindaklanjut

3. Teknik Asesmen
a. Sikap (Profil Pancasila) : observasi
b. Pengetahuan : tes objektif (pilihan ganda)-individu
c. Keterampilan : penugasan (LKPD) –kelompok (terlampir)
d. Diskusi Kelompok : Unjuk Kerja

ASESMEN SUMATIF UNIT I LAPORAN HASIL OBSERVASI


Kelas/ semester : X/ gasal
Tahun pelajaran 2021/2022

C. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
1) Remedial dapat diberikan kepada Peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada Peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai tujuan pembelajaran.
2) Pendidik memberi semangat kepada Peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Pendidik akan memberikan tugas bagi Peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal),

b. Pengayaan
1) Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan Peserta didik mengenai
materi
yang dapat diberikan kepada Peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM
atau mencapai tujuan pembelajaran.
2) Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
Peserta didik.
3) Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya:
a. Membaca novel secara utuh
b. Membaca lebih dari satu judul novel.
III. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
ASESMEN FORMATIF I MENYIMAK TEKS ANEKDOT
Simaklah video berikut dengan seksama
https://www.youtube.com/watch?v=IHqp2vmS_co
Setelah menyaksikan video tersebut,jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Informasi apa yang kalian dapatkan setelah menyimak video tersebut!
2.  Apakah informasi yang disampaikan oleh komika tersebut mudah kalian pahami? Kenapa?
2. Apa isi dari video tersebut?
3. Apakah bahasa yang digunakan sudah menggunkaan bahasa yang santun? Jelaskan!
Tulis jawaban kalian pada teks online!

ASESMEN FORMATIF II MEMBACA TEKS ANEKDOT


Bacalah teks laporan hasil observasi di bawah ini!
Liburan Kuli Bangunan

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada


kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan,
buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan
orang – orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk
nyari alasan.
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”
“Nak, Jakarta banjir.”
“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.”
“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu
tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain
nyusun lego, anakanak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda. Pulang ke rumah ditanya sama
istri saya, “Gimana Nak, seru main sama Bapak?”
“Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau jadi kuli bangunan.”
“Hey, masa perempuan jadi kuli bangunan...”
“Gak apa-apa, Mah, emansipasi!”
Ya, anak saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak.   Kemarin saja saya bawa ajak
mandi bola, dia bawa handuk.
Istri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak usah bawa handuk, Kan udah disediain.”
Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan. Satu-satunya liburan saya ya di acara ini. Buat
saya kompetisi ini liburan. Gimana enggak coba? Saya dapat pergi ke Jakarta, tidur di hotel, kasurnya
empuk, kalau saya tidur langsung terbayang hal indah. Gak kaya di rumah. Saya ketika tidur langsung
terbayang cicilan. Tapi, gara-gara itu saya sering diprotes sama anak saya. Dia bilang gini, “Bapak
curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap hari naik lift.”
“Nak, kan Bapak di sana kerja.”
“Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya Jakarta banjir.”
“Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.”
Anak saya itu sering protes karena dia itu ingin banget ke Jakarta, ingin tahu Dufan. Kalau
orang lain, anak yang lain, ingin tahu Dufan dibawa ke Dufan. Anak saya ingin tahu Dufan dibawa ke
warnet.
“Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.”
Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyak wahana di Dufan itu, salah satunya
rumah miring. Rumah miring, ini kalau mandor saya tahu, dibongkar ini. Saya aja masang bata miring
dimarahin. Ini orang dengan sadar tanpa pengaruh alcohol ngebangun rumah miring. Ini anak proyek
mana yang bikin? Bikin malu komunitas.
Saya Didi. Terima kasih.

Ketik langsung di aplikasi ini atau kirim jawaban dalam bentuk file pdf!

2. INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN


Nama Satuan Pendidikan : SMK Diponegoro Juwana
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase/ Elemen : E/ Menulis
Kelas/ semester : X/ 1
Materi : Menulis kritik dalam bentuk teks anekdot (lawakan tunggal/
stand up comedy)
ASESMEN FORMATIF III MENULIS TEKS ANEKDOT
Kali ini, kalian akan membuat naskah lawakan tunggal. Sebelum
membuat nya, pahamilah beberapa istilah yang terdapat dalam naskah lawakan tunggal berikut.
1. Set up
Set up merupakan bagian tidak lucu yang berperan sebagai pengantar lelucon yang
disampaikan. Bagian ini biasanya berisi informasi. Pada teks anekdot, set up berfungsi sama
dengan krisis.
Contoh:
Anak saya itu memang jarang liburan.
2. Punch
Punch  atau punchline merupakan bagian yang  mengandung unsur humor dan seharusnya
mengundang tawa penonton. Pada bagian ini, komika menyajikan kejutan atau reaksi terhadap
set up yang diberikan. Punch disebut juga sebagai pembelok pikiran penonton karena berisi
sesuatu yang di luar kewajaran atas set up yang diberikan. Pada teks anekdot, punch berfungsi
sama dengan reaksi.
Contoh:
Saya  bawa  ke  tempat kerja saja,  menurut dia  itu  tamasya. Dari  pagi sampai sore dia
anteng nyusun lego, pakai  batu  bata.  Kalau orang lain nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot,
anak  saya jadi pos ronda.
3. Bit
Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema disebut dengan bit. Sebuah
naskah terdiri dari beberapa bit yang saling berkaitan. Bit merupakan bagian kecil dari naskah
lawakan tunggal.
Contoh:
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa  ke tempat kerja saja, menurut dia itu
tamasya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun lego, pakai  batu  bata. Kalau orang lain
nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak  saya jadi pos ronda.
4. Rule of three
Rule of three merupakan sebuah cara untuk mengundang tawa penonton. Rule of three
digunakan melalui penyampaian tiga hal atau contoh sesuatu, tetapi contoh yang ketiga
berupa hal yang lucu atau punch.  Contoh ketiga berisi hal yang  tidak terduga, tetapi tetap
masih berkaitan dengan contoh sebelumnya.
Contoh:
Dia bilang gini, “Bapak  curang. Tidur  di hotel, makan nasi  kotak,  tiap hari  naik lift.”

Tugas!

Buatlah naskah lawakan tunggal (Stand Up Comedy) untuk bisa kamu buat videonya pada
pertemuan yang akan datang.

Kriteria penilaian:
1. Kritik yang disampaikan sesuai fakta.
2. Lucu atau memancing senyum/ tawa pembaca/pemirsa
3. Santun (tidak kasar), mengundang kemarahan orang, dan tidak berbau pornografi
4. Panjang naskah bisa disampaikan atau disajikan selama 2-3 menit.

RUBRIK ASESMEN MENYIMAK


INSTRUMEN PENILAIAN MENYIMAK VIDEO STAND UP COMEDY
NO ASPEK YANG DINILAI SKORE
1. Peserta didik menyebutkan isi video 20
2. Peserta didik menjelaskan isi video 20
3. Peserta didik menjelaskan kejanggalan yang terdapat di dalam video 30
4. Peserta didik menjelaskan fakta-fakta yang terdapat di dalam video 30
JUMLAH 100

RUBRIK ASESMEN M E M B A C A
INSTRUMEN PENILAIAN: MENGANALISIS UNSUR KEBAHASAAN
NO ASPEK YANG DINILAI SKORE
1. Peserta didik menganalisis struktur teks anekdot 25
2. Peserta didik menganalisis kaidah kebahasaan frasa/ kata dengan 25
contoh
3. Peserta didik menganalisis kaidah kebahasaan afiksasi dengan contoh 25
4. Peserta didik menganalisis kaidah kebahasaan kalimat definisi dan 25
kalimat deskripsi
JUMLAH 100

RUBRIK ASESMEN MENULIS


INSTRUMEN PENILAIAN: MENULIS TEKS ANEKDOT
NO ASPEK YANG DINILAI SKORE
1. Peserta didik menulis/ menyusun naskah lawakan tunggal 100

3.
JUMLAH 100

RUBRIK ASESMEN MEMPRESENTASI


INSTRUMEN PENILAIAN: MEMPRESENTASI VIDEO STAND UP COMEDY
N ASPEK YANG DINILAI SKORE
O
1. Peserta didik membuat video stand up comedy 40
2. Peserta didik mengupload video stand up comedy di akun sosial 40
medianya
3. Peserta didik mengirimkan link video stand up comedy di moodle 20
3. RINGKASAN MATERI/ BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Agar lebih memahami materi teks anekdot perhatikan paparan video berikut!
https://www.youtube.com/watch?v=f6kdYL0BiZI
TEKS ANEKDOT
A. Pengertian dan Fungsi Teks Anekdot
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan
untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah
cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita
tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.
Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot
tersebut merupakan hasil rekaan.
Anekdot adalah sebuah cerita pendek yang berisi sebuah sindiran
Batasan anekdot
terhadap sesuatu atau seseorang yang dilengkapi dengan humor.
Isi pokok dari sebuah teks anekdot adalah sebuah sindirian pada suatu
Isi pokok anekdot
hal atau pada seseorang.
Fungsi dari anekdot adalah sebuah hiburan atau intermezzo yang
Fungsi anekdot
dilengkapi dengan sebuah sindiran terhadap suatu hal.

B. Struktur Teks Anekdot


Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
1. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
2. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
3. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
4. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
5. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya,
demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada.
Contoh
Aksi Maling Tertangkap CCTV
Isi Struktur
Seorang warga melapor kemalingan. Abstraksi
Pelapor : “Pak saya kemalingan.”
Polisi : “Kemalingan apa?” Orientasi
Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”
Polisi : “Kemalingan kok beruntung?”
Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas.
Krisis
Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”
Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan.
Reaksi
Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya). Koda

C. Kebahasaan Teks Anekdot 


Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a)
menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan kalimat
retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; (c) menggunakan konjungsi
[kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu; (d)
menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ; (e) menggunakan
kalimat perintah (imperative sentence); dan (f) menggunakan kalimat seru. Khusus untuk
anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
No. Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat
Kalimat yang menyatakan Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut
1.
peristiwa masa lalu umum menyerang saksi.
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima
2. Kalimat retoris
lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
Penggunaan konjungsi yang Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan
3.
menyatakan hubungan waktu Jaksa.”
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak
4. Penggunaan kata kerja aksi
mendengar pertanyaan.
5. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
6. Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.”

Setelah memahami paparan materi teks anekdot tersebut,selanjutnya Buatlah analisis struktur
dan kaidah teks anedot dari video anekdot! berikut ini
http://103.24.212.46/draftfile.php/203/user/draft/294171187/VIDEO%20CONTOH
%20PEMBELAJARAN%20ANEKDOT%20%28STAND%20UP%20COMEDY%29.mp4
Tulislah jawaban kalian langsung pada aplikasi ini atau kirim dalam bentuk pdf!

4. GLOSARIUM
anek.dot /anèkdot/
n cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya

lawak1 » la.wak.an
1. n perbuatan melawak; yang dilawakkan; hasil melawak; lelucon: ~ mereka membuat
penonton tertawa terbahak-bahak
2. n Sen bentuk drama yang memiliki karakteristik humor dan plot yang rumit

5. DAFTAR PUSTAKA
Gumilar, Sefi Indra & Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Aulia, Fadillah Tri & Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Mengetahui Pati,
Kepala Sekolah Guru Bahasa Indonesia

Nurwidarto, ST., M.Si. Devi Nur Alfianti, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai